Professional Documents
Culture Documents
1836-Article Text-8630-1-10-20221127
1836-Article Text-8630-1-10-20221127
Diterima Pertama The investments Small Medium Enterprise’s Cluster (called Sentra IKM) was one of the Government’s
XX XX XXXX policies aims to develop and increase the number of new Small Medium Industries and to accelerate
the distribution of industrial throughout Indonesia. This program was supporting by DAK Fisik. This
study aims to analyze the impact of the Sentra IKM program in 2016-2019 on increasing of the
Dinyatakan Diterima
number of Small Medium Enterprises by using micro and small industry, medium large industry, and
XX XX XXXX
operational status of Small Medium Enterprise’s Cluster data with fixed effect difference in difference
(FE-DID) method. This study showed that Small Medium Enterprise’s Cluster program had a significant
impact on increasing the number of Small Medium Industries on the island of Java, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku and Papua in food, craft, and transportation industry. However, a decrease on the
number of small and medium industries was identified on Java and Sumatera in metal and agriculture
machine industry due to differences in regional conditions and differences in productivity benefit for
each type of industry. The Small Medium Enterprise’s Cluster program is effective in growing new
small and medium industries, especially labor-intensive industries, in outside Java and Sumatera..
ABSTRAK
Pembangunan Sentra Industri Kecil Menengah (Sentra IKM) merupakan salah satu program
kebijakan Pemerintah yang bertujuan untuk pengembangan dan penumbuhan Industri Kecil
Menengah (IKM) baru serta untuk percepatan pemerataan pemerataan industri di seluruh
Indonesia. Pembangunan Sentra IKM ini dilakukan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.
Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak program pembangunan Sentra IKM tahun 2016-2019
terhadap peningkatan banyaknya Industri Kecil Menengah di Indonesia dengan menggunakan
Data Industri Mikro Kecil, Data Industri Besar Sedang serta Data Status Operasional Sentra IKM dan
menggunakan metode fixed effect difference in difference (FE-DID). Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa operasional Sentra IKM di kabupaten/kota di Pulau Sulawesi, Jawa, Nusa Tenggara,
Kalimantan, Maluku dan Papua memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan banyaknya IKM
pada jenis industri pangan, kerajinan dan alat angkut. Namun dampak tersebut berbeda pada jenis
industri logam dan alat mesin pertanian di Pulau Jawa dan Sumatera akibat adanya perbedaan
kondisi wilayah dan manfaat produktivitas pada masing-masing jenis industri. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa Program Pembangunan Sentra IKM efektif dalam menumbuhkan IKM baru
di luar Pulau Jawa dan Sumatera pada jenis industri padat karya.
Halaman 238
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
Pulau Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sumatera 18.42 18.46 18.65 18.69 18.59 18.49 18.46 18.33 18.05 18.12 18.59
Jawa 69.89 70.12 70.42 70.58 70.76 70.76 70.71 70.87 70.93 70.81 69.93
Bali 0.39 0.37 0.38 0.39 0.40 0.41 0.41 0.39 0.39 0.39 0.38
Nusa 0.22 0.22 0.22 0.22 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21
Kalimantan 7.79 7.32 6.91 6.65 6.47 6.39 6.34 6.25 6.05 5.96 5.98
Tenggara
Sulawesi 2.25 2.45 2.38 2.43 2.52 2.72 2.87 2.93 3.36 3.54 3.87
Maluku 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.12 0.13 0.14 0.14 0.18
Papua 0.92 0.95 0.93 0.94 0.92 0.91 0.89 0.87 0.88 0.83 0.86
Sumber: BPS, 2022 (telah diolah kembali)
Halaman 239
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
karena adanya sistem yang terintegrasi dan kemungkinan akan berada di industri yang
mengurangi hambatan modal. sama dan dimulai pada wilayah yang sama.
Program pembangunan Sentra IKM Bukti empiris menunjukkan hubungan
dilaksanakan mulai tahun 2016 di wilayah positif antara pengelompokan industri dengan
geografis dan sektor industri yang berbeda. jumlah perusahaan baru, namun bukti
Sentra IKM yang dibangun dominan tersebar di pengelompokan industri pada skala industri
Pulau Sulawesi, Sumatera dan Nusa Tenggara. kecil dan menengah masih terbatas. Studi
Dari sisi proses investasi, Sentra IKM yang
tentang dampak pengelompokan industri skala
dibiayai oleh pemerintah pusat melalui Dana
kecil dan menengah baru-baru ini lebih fokus
Alokasi Khusus (DAK), juga berdasarkan usulan
kepada faktor finansial. Pengelompokan
dan dukungan dari pemerintah daerah.
industri kecil dan menengah mampu
Pemerintah daerah memberikan dukungan
mengurangi hambatan modal yang karena
berupa ketersediaan lahan, menyusun
dokumen perencanaan pengembangan Sentra proses produksi yang terintegrasi di dalamnya
IKM, menyediakan dana operasional, (Ruan & Zhang, 2009). Penelitian ini bertujuan
menyiapkan IKM yang akan menempati Sentra untuk menganalisis dampak pembangunan
IKM serta menyediakan Sentra IKM terhadap banyaknya IKM di
kelembagaan/pengelolaan Sentra IKM.nSejauh Indonesia. Penelitian ini berpendapat bahwa di
ini, dengan investasi besar yang telah negara kepulauan seperti Indonesia,
dikeluarkan oleh pemerintah sebesar sekitar 1,2 pembangunan Sentra IKM dapat meningkatkan
triliun rupiah pada tahun 2016-2019, belum banyaknya IKM. Harapannya didapatkan
ada evaluasi mengenai dampak hubungan yang positif karena pentingnya
pembangunan Sentra IKM sehingga keberadaan IKM bagi perekonomian Indonesia.
memberikan kesempatan untuk dilakukan
Pembangunan dan operasional Sentra IKM
penelitian terkait dampak tersebut.
di Indonesia yang dilakukan secara bertahap
Konsep konsentrasi spasial dan spesialisasi
memungkinkan untuk mengidentifikasi
aktivitas ekonomi telah dianalisa sejak lama.
dampaknya terhadap jumlah Industri Kecil
Studi Alfred Marshall (1890) dalam (Lengyel,
Menengah dengan menggunakan pendekatan
et.al, 2010) menyatakan bahwa
pengelompokan geografis industri berdampak kuantitatif menggunakan analisis fixed effect
pada kemudahan akses pasar tenaga kerja, difference-in-differences (FE-DID). Penelitian ini
kemudahan memperoleh supplier dan transfer berkontribusi pada literatur terkait dampak
pengetahuan antar perusahaan di dalamnya pengelompokan industri pada skala industri
serta memberikan eksternalitas positif bagi kecil dan menengah terhadap pertumbuhan
akses pasar dan pemasok, manajemen, inovasi, banyaknya industri di skala tersebut yang masih
dan penyatuan tenaga kerja (Chyi et al., 2012a; terbatas. Kedua, penelitian ini menganalisis
Gancarczyk & Gancarczyk, 2018; Lai et al., Indonesia yang merupakan negara kepulauan
2014; Lorentz et al., 2016), yang menjadi terbesar di dunia dengan jumlah Industri Kecil
keunggulan kompetitif mereka. Porter (1998) Menengah yang sangat besar, untuk
dalam Figueiredo et al. (2002) mengidentifikasi
memperkaya literatur tentang
penciptaan bisnis baru merupakan salah satu
pengelompokan industri pada kasus negara
manfaat lain dari adanya pengelompokan
berkembang kepulauan.
industri. Banyak bisnis baru merupakan spin-off
dari adanya industri yang telah ada yang
Halaman 240
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
Halaman 241
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
industri tidak mampu menciptakan lebih Dari sisi proses investasi, Sentra IKM yang
banyak perusahaan baru dalam sektor yang dibiayai oleh pemerintah pusat juga
tidak sejenis karena transfer knowledge yang berdasarkan usulan dan dukungan dari
lemah antar perusahaan dan tidak mendorong pemerintah daerah sehingga pemerintah
kinerja inovasi perusahaan (Beaudry, 2001). daerah yang tidak mengusulkan pembangunan
Kemudian, pengelompokan dapat Sentra IKM tidak akan mendapatkan Dana
meningkatkan terjadinya persaingan pasar Alokasi Khusus Pembangunan Sentra IKM.
sehingga mengurangi tingkat penjualan Dalam proses pembangunan Sentra IKM ini,
yang berdampak kepada pendapatan Pemerintah daerah memberikan dukungan
perusahaan (Folta et al., 2006; Frenken et al., berupa ketersediaan lahan, menyusun
2015).
dokumen perencanaan pengembangan Sentra
Halaman 242
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
Halaman 243
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
Sentra Industri Kecil Menengah dibangun Oit = kebijakan yang menjadi variabel
secara bertahap di berbagai kabupaten/kota independen/interest, dimana dummy
selama periode 2016-2019 sehingga 1 untuk kabupaten/kota yang
memungkinkan untuk mengidentifikasi mengoperasikan Sentra IKM pada
dampaknya terhadap pertumbuhan IKM tahun t dan dummy 0 untuk
dengan menggunakan model fixed effect kabupaten/kota yang tidak
difference-in-differences (FE-DID) dengan mengoperasikan Sentra IKM pada
implementasi bertahap. Penelitian ini tahun t;
bergantung kepada asumsi bahwa sentra β1 = konstanta yang menangkap
industri kecil menengah yang beroperasi di perubahan banyaknya IKM antara
kabupaten/kota saat ini sebanding dengan kabupaten/kota yang mendapatkan
kabupaten/kota yang akan mengoperasikan treatment dan kontrol;
sentra industri kecil menengah pada periode Xit = mewakili variabel kontrol yang
berikutnya selama memasukkan kontrol yang bersifat time variant yang mungkin
bersifat time-varying dan fixed effects. berdampak pada outcome. Termasuk
Untuk mendapatkan efek kausal dari di dalamnya adalah PDRB per kapita,
keberadaan Sentra IKM dan banyaknya IKM, tingkat kesempatan kerja, realisasi
penelitian ini mengadaptasi dari (Karimah and investasi, jarak, kebijakan dana desa
Yudhistira, 2020), sebagai berikut: dan tingkat pendidikan;
αi = fixed effect individu wilayah;
Yit = βo + β1Oit + 𝜽2Xit + αi+ αt + αit + εit (1)
αt = fixed effect waktu;
yit = rasio jumlah industri kecil αit = FE kabupaten*tahun;
menengah per 1000 penduduk di εit = error term.
kabupaten/kota i, pada tahun t;
Halaman 244
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
Halaman 245
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
Halaman 246
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
dalam penelitian ini adalah 270 sampel dengan treatment memiliki jarak yang lebih dekat dari
total observasi sebanyak 1080 unit observasi pusat provinsi dan kedua kelompok memiliki
yang terdiri dari 848 unit observasi kelompok jumlah penduduk dengan pendidikan di level
kontrol dan 232 unit observasi kelompok SD yang terbesar dibanding tingkat pendidikan
treatment. Tabel 2 merupakan statistik yang lain. Namun secara umum dari data yang
deskriptif dari variabel yang digunakan di digunakan sebagai variabel terikat dan variabel
dalam model penelitian ini pada periode 2015- kovariat tidak menunjukkan perbedaan yang
2019. signifikan di antara kedua kelompok. Hasil
Rerata jumlah IKM pada kelompok kontrol analisis deskriptif pada Tabel 2 menunjukkan
lebih besar yaitu 377,3497 unit dibandingkan bahwa perbedaan signifikan terjadi pada
rerata jumlah IKM pada kelompok treatment variabel jumlah IKM pada periode sebelum dan
yaitu sebesar 358,1959 unit. Kelompok sesudah beroperasionalnya Sentra IKM.
Keterangan: IKM adalah jumlah IKM dalam unit; kabupaten ke ibukota provinsi dalam km; Job
PDRB kap adalah total PDRB per kapita opprtunity rate adalah persentase tingkat
kabupaten/kota dalam juta rupiah; Invesment adalah kesempatan kerja kabupaten kota;
realisasi investasi PMA dan PMDN kabupaten/kota SD,SMP,SMA,SMK,D1/D2,D3,S1,S2 adalah
pada t-1 dalam USD; Dana Desa adalah realisasi dana persentase penduduk usia angkatan kerja yang
desa kabupaten/kota dalam juta rupiah; Distance to memiliki ijazah terakhir di masing-masing tingkat
capital of province adalah jarak pusat ibukota pendidikan
.4.2. Dampak Sentra IKM terhadap IKM. Model ini menggunakan pengamatan
Banyaknya IKM kabupaten/kota yang dibangun Sentra IKM
Tabel 3 menunjukkan beberapa langkah dengan menggunakan metode estimasi Fixed
untuk mendapatkan model yang tepat untuk Effect-DID dari Sentra IKM yang dioperasikan
memperkirakan dampak pembangunan Sentra terhadap jumlah IKM (persamaan 1). Pada
Halaman 247
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
setiap kolom, variabel terikatnya adalah rasio Postevent adalah koefisien operasional Sentra
jumlah IKM per 1000 penduduk sedangkan IKM.
Sumber: Hasil estimasi dengan model fixed effect DID menggunakan Data Industri Kecil Menengah BPS dan Data operasional
Sentra IKM Kementerian Perindustrian, 2022
Tabel 3 menunjukkan terdapat konsistensi operasi adalah sebesar 0,0541 dan tidak
tanda pada setiap penambahan variabel kontrol signifikan secara statistik. Ini menyiratkan
pada model yang digunakan dalam penelitian bahwa dengan memasukkan fixed effect
ini (kolom 1-7). Koefisien operasi pada kolom kabupaten*tahun di masing-masing wilayah,
(7) setelah memasukkan semua variabel hasil koefisien operasional Sentra IKM
covariat, fixed effect individu serta fixed effect terkoreksi namun tetap tidak berubah
waktu adalah 0.0756 dan tidak signifikan secara signifikansinya. Sehingga spesifikasi yang
statistik pada tingkat 1%, 5% maupun 10%. menjadi pilihan dalam penelitian ini adalah
Karena kelompok kontrol adalah kolom (8). Hal ini tampaknya masuk akal karena
kabupaten/kota tanpa Sentra IKM yang penelitian ini menggunakan investasi Sentra
beroperasi, koefisien menunjukkan bahwa IKM berskala kecil sehingga dampak
beroperasionalnya Sentra IKM tidak memiliki operasional Sentra IKM terlihat tidak signifikan
hubungan yang signifikan terhadap banyaknya jika analisis dilakukan secara keseluruhan di
IKM di Indonesia. Namun hasil estimasi tidak seluruh wilayah Indonesia yang memiliki
mencakup pengendalian lain yang relevan. karakteristik yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, hasil perkiraan ini cenderung 4.3. Dampak Sentra IKM antar Pulau
berlebihan.
Penelitian ini menyelidiki lebih lanjut
Selanjutnya, dengan menyertakan fixed
apakah besaran dan arah yang berbeda antar
effect kabupaten*tahun di kolom (8), hasil
pulau di Indonesia dari status
penelitian menunjukkan bahwa koefisien
Halaman 248
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
beroperasionalnya Sentra IKM. Hasil estimasi Hasil regresi pada Tabel 4 menunjukkan
mungkin akan berbeda karena ada karakteristik koefisien operasi Sentra IKM berbeda antar
kabupaten/kota yang tidak teramati yang tidak pulau. Perbedaan rasio IKM per 1000 penduduk
dapat dikendalikan karena keterbatasan data karena adanya operasional Sentra IKM tidak
yang digunakan. Penelitian ini mereplikasi hasil signifikan terjadi di Pulau Sumatera dan Nusa
baseline pada kolom terakhir Tabel 3 dengan Tenggara. Sementara tampak signifikan pada
membandingkan perkiraan antar pulau di tingkat 1% di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Maluku dan Papua
Tenggara, Maluku dan Papua.
.
Sumber: Hasil estimasi dengan model fixed effect DID menggunakan Data Industri Kecil Menengah BPS dan Data operasional
Sentra IKM Kementerian Perindustrian, 2022. ***,**,* mewakili pengaruh signifikansi masing-masing pada 1,5 dan 10%. Semua
spesifikasi termasuk variabel kontrol seperti pada kolom terakhir Tabel 3.
Korelasi negatif dan signifikan secara bahwa program dana desa cukup signifikan
statistik terjadi di Pulau Jawa sebesar 5,589 meningkatkan pendirian Badan Usaha Milik
tampaknya berhubungan dengan karakteristik Desa yaitu BUM desa, namun tingkat partisipasi
tenaga kerja di pulau tersebut. Variabel kontrol masyarakat rendah dalam pemanfaatannya
yang mempengaruhi penurunan nilai koefisien sehingga tidak menemukan dampak program
di Pulau Jawa terbesar adalah TKK, Dana Desa, dana desa terhadap peluang lapangan kerja.
D1 dan D3. Tingkat kesempatan kerja yang Selanjutnya, melihat tujuan pembangunan
tinggi dan banyaknya tenaga kerja D1 dan D3 Sentra IKM adalah untuk memberikan
menurunkan rasio IKM per 1000 penduduk, hal kemudahan berusaha karena sistem yang
ini kemungkinan disebabkan karena banyak terintegrasi di dalam Sentra IKM, sementara
tenaga kerja yang terserap di industri besar. fasilitas dan kemudahan akses di Pulau Jawa
Hasil ini sesuai dengan studi empiris terdahulu lebih baik dibandingkan pulau lainnya,
yang menunjukkan bahwa lokasi suatu kemungkinan memberikan motivasi yang lebih
perusahaan sangat dipengaruhi oleh kecil bagi pelaku IKM di Pulau Jawa untuk
kesempatan untuk mengakses kumpulan memanfaatkan fasilitas di dalam Sentra IKM.
pekerja, dan dalam banyak kasus, tenaga kerja Menurut (Porter, 2003), kekuatan eksternalitas
terampil yang sesuai (Brouwer et al., 2004). dari klaster mungkin berbeda di seluruh
Variabel kontrol lain yang juga mempengaruhi wilayah. Di dalam pandangannya, inovasi
penurunan koefisien di Pulau Jawa adalah Dana merupakan mekanisme kunci di daerah yang
Desa. Studi empiris baru-baru ini yang maju sementara efisiensi biaya adalah kekuatan
dilakukan oleh (Arifin et al., 2020) menunjukkan utama bagi wilayah yang kurang berkembang.
Halaman 249
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
Dalam kegiatan produksi, salah satu teori program pembangunan Sentra IKM terhadap
ekonomi yang banyak digunakan adalah penumbuhan banyak IKM menjadi berkurang.
Diminishing Marginal Return, dimana jika satu
input ditambahkan dalam proses produksi 4.4. Dampak Sentra IKM per Jenis Industri
sementara input lainnya tetap dipertahankan,
Hasil estimasi di setiap pulau memiliki
pada akhirnya akan terjadi penurunan output
potensi bias mengingat jenis industri di setiap
(Pyndick & Rubinfeld, 2013). Jika kuantitas input
pulau yang berbeda-beda sehingga tidak dapat
tenaga kerja tetap dipertahankan maka setiap
memastikan apakah operasional Sentra IKM
penambahan satu unit modal/kapital
memberikan dampak bagi industri yang sejenis.
menyebabkan pengembalian modal semakin
Dengan beragamnya jenis industri di masing-
berkurang. Dengan kata lain, produktivitas yang
masing kabupaten/kota, penelitian ini
dihasilkan semakin berkurang ketika
menggunakan data industri unggulan
peningkatan produksi tidak terjadi secara
kabupaten/kota yang ditetapkan melalui
signifikan seiring dengan penambahan modal.
Hal ini menunjukkan bahwa untuk Peraturan Daerah tentang Rencana Induk
Pengembangan Industri Provinsi/Kabupaten.
meningkatkan skala hasil lebih tinggi
Dampak dari operasional Sentra IKM per jenis
(increasing return to scale) dari suatu kegiatan
industri mungkin berbeda karena ada jenis
perekonomian, tidak hanya mengubah salah
industri di kabupaten/kota yang tidak teramati
satu input saja namun juga harus diikuti oleh
yang tidak dapat dikendalikan karena
perubahan input lainnya.
keterbatasan data jenis industri yang
Penambahan modal dan penambahan
digunakan. Penelitian ini mereplikasi hasil
jumlah tenaga kerja perlu diimbangi dengan
baseline pada kolom terakhir Tabel 3 dengan
peningkatan teknik produksi dan peningkatan
membandingkan perkiraan antar jenis industri
kualitas tenaga kerja. Apabila teknik produksi
yang diterapkan lebih canggih, maka dapat di setiap pulau di Indonesia. Hasil regresi
dilaporkan pada Tabel 5 menunjukkan bahwa
mempertinggi produktivitas setiap tenaga
operasional Sentra IKM memberikan dampak
kerja. Begitu pula dengan penambahan jumlah
yang berbeda terhadap setiap jenis industri
tenaga kerja harus diimbangi dengan
pada setiap pulau.
perubahan tingkat pengetahuan dan
Kabupaten/kota yang mengoperasional
ketrampilan tenaga kerja yang sebanding.
Sentra IKM industri pangan memiliki rasio IKM
Mengingat persentase tingkat pendidikan di
lebih besar dibandingkan dengan
Pulau Jawa yang didominasi oleh pendidikan
kabupaten/kota yang tidak mengoperasional
tingkat SD (+30%), SMP (+22,8%) dan SMA
Sentra IKM industri sejenis di Pulau Sulawesi,
(+15,8%) menunjukkan bahwa masih perlu
Maluku dan Papua. Hasil positif dan signifikan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan di
secara statistik juga terjadi pada
wilayah tersebut untuk meningkatkan
kabupaten/kota yang mengoperasionalkan
produktivitas tenaga kerja sehingga diperoleh
Sentra IKM pada industri kerajinan dan industri
output yang lebih besar.
alat angkut di Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan
Hal ini menyiratkan bahwa adanya
Kalimantan, walaupun besaran koefisiennya
pembangunan Sentra IKM tanpa diikuti
berbeda. Sementara temuan negatif dan
peningkatan akses pasar, peningkatan inovasi
signifikan secara statistik dari
dan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
beroperasionalnya Sentra IKM diperoleh pada
tenaga kerja justru akan menyebabkan
terjadinya penurunan output sehingga dampak
Halaman 250
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
Pulau Sumatera dan Pulau Jawa pada industri dengan adanya transformasi struktural.
alat mesin pertanian dan industri logam. Menurut (Greenwood et al., 1997), keberadaan
Siginifikansi positif pada Pulau Kalimantan, modal/kapital dapat menggantikan maupun
Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan melengkapi tenaga kerja, tergantung dari
Papua pada sektor industri tertentu tampaknya ketrampilan yang dimiliki. Ketika modal
konsisten dengan bukti empiris bahwa ada menjadi relatif lebih murah daripada tenaga
hubungan positif antara pengelompokan kerja, rasio modal-output meningkat lebih
industri dengan penambahan industri baru cepat dan berkontribusi pada pertumbuhan
(Beaudry, 2001; Long & Zhang, 2011; Ruan & produktivitas tenaga kerja yang lebih cepat.
Zhang, 2009). Selain karena adanya Subtitusi antara modal dan tenaga kerja
eksternalitas positif dari pengelompokan umumnya terjadi di sektor barang dimana lebih
industri, secara lebih mendalam peningkatan mengandalkan tenaga kerja.
rasio IKM per 1000 penduduk terkait erat
Tabel 5. Dampak Operasional Sentra IKM per Jenis Industri di Setiap Pulau
Sumber: Hasil estimasi dengan model fixed effect DID menggunakan Data Industri Kecil Menengah BPS dan Data operasional
Sentra IKM Kementerian Perindustrian, 2022. ***,**,* mewakili pengaruh signifikansi masing-masing pada 1,5 dan 10%. Semua
spesifikasi termasuk variabel kontrol seperti pada kolom terakhir Tabel 3.
Meskipun benar bahwa ada manfaat menerima manfaat produktivitas dari adanya
produktivitas dari pengelompokan, namun modal dalam bentuk efisiensi teknis berupa
kemampuan untuk memahami manfaat peningkatan kemampuan teknis dalam
tersebut mungkin berbeda antar jenis industri. menggabungkan input untuk menghasilkan
(Lipsey, R.E & Sjöholm, 2014) menyoroti bahwa output. Hal ini tampak masuk akal mengingat
terdapat variasi dalam manfaat produktivitas kesenjangan pengetahuan mungkin tidak
yang diperoleh perusahaan di setiap klaster. terlalu lebar di sektor padat karya sehingga
Sekelompok perusahaan dengan intensitas lebih mudah menyerap limpahan pengetahuan
tenaga kerja tinggi akan mendapatkan yang menghasilkan peningkatan produktivitas.
keuntungan manfaat yang berbeda dengan Hasil analisis per jenis industri ini
perusahaan dengan intensitas modal tinggi. tampaknya konsisten dengan hasil pada Tabel
Sejalan dengan hal tersebut, (Suyanto et al., 4 dimana koefisien positif dan signifikan di
2009) menyatakan bahwa industri padat karya Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua
tinggi seperti industri makanan dan minuman disebabkan oleh operasional Sentra IKM
Halaman 251
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
pangan dan Sentra IKM alat angkut yang berbeda di pulau Jawa dan Sumatera
dibangun oleh pemerintah. Penelitian ini tidak menunjukkan bahwa diperlukan kebijakan
dapat memastikan apakah dampak dari pelengkap seperti peningkatan hubungan
beroperasionalnya Sentra IKM terhadap rasio kerjasama dengan Sentra IKM lainnya untuk
IKM yang meningkat di suatu wilayah terjadi meningkatkan efisiensi, integrasi rantai pasok
secara berkelompok dalam satu area Sentra serta perlu meningkatkan akses pasar, inovasi
IKM akibat keterbatasan data yang dimiliki, dan meningkatkan pengetahuan serta
namun analisis per jenis industri di setiap pulau ketrampilan tenaga kerja. Peran Pemerintah
diharapkan dapat meminimalisir potensi bias Daerah dalam operasional Sentra IKM
yang disebabkan karena perbedaan jenis memainkan peranan penting dalam
industri di setiap wilayah. meningkatkan keunggulan komparatif Sentra
IKM. Dengan keterlibatan yang baik dari
5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI pengelola Sentra IKM dan pemangku
kepentingan Sentra IKM diharapkan manfaat
Dengan menggunakan metode Fixed Effect
Sentra IKM akan meningkat lebih besar.
Difference in Difference (FE-DID) dalam situasi
Selanjutnya, pembangunan Sentra IKM pada
pembangunan Sentra IKM bertahap di setiap
Pulau Jawa dan Sumatera perlu lebih diarahkan
wilayah, penelitian ini memanfaatkan informasi
untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di
waktu operasional Sentra IKM untuk
wilayah tersebut seperti permasalahan
memperkirakan pengaruh pembangunan
lingkungan dan bencana alam sehingga
Sentra IKM terhadap rasio IKM per 1000
keberadaan Sentra IKM dapat dimanfaatkan
penduduk. Penelitian ini menemukan bahwa
dengan baik.
operasional Sentra IKM di kabupaten/kota di
Pulau Sulawesi,
DAFTAR PUSTAKA
Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku
dan Papua memiliki dampak signifikan Arifin, B., Wicaksono, E., Tenrini, R. H.,
terhadap peningkatan banyakya Industri Kecil Wardhana, I. W., Setiawan, H.,
Menengah pada jenis industri pangan, Damayanty, S. A., Solikin, A.,
kerajinan dan alat angkut. Namun banyaknya Suhendra, M., Saputra, A. H.,
IKM jenis industri logam dan alat mesin Ariutama, G. A., Djunedi, P., Rahman,
pertanian di Pulau Jawa dan Sumatera justru A. B., & Handoko, R. (2020). Village
menurun pasca beroperasinya Sentra IKM. Hal fund, village-owned-enterprises,
ini disebabkan karena perbedaan kondisi and employment: Evidence from
wilayah serta adanya perbedaan manfaat Indonesia. Journal of Rural Studies,
produktivitas pada masing-masing jenis 79(January), 382–394.
industri. Dari hasil penelitian ini menunjukkan https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2
bahwa Pembangunan Sentra Industri Kecil 020.08.052
Menengah efektif dalam menumbuhkan IKM Autor, D. H. (2003). Outsourcing at Will: The
baru di luar Pulau Jawa dan Sumatera pada jenis Contribution of Unjust Dismissal
industri padat karya. Doctrine to the Growth of
Mengingat perbedaan yang positif dari Employment Outsourcing. Journal
beroperasionalnya Sentra IKM, pembuat of Labor Economics, 21(1), 1–42.
kebijakan dapat terus berinvestasi dalam https://doi.org/10.1086/344122
pembangunan Sentra IKM. Namun hasil yang
Halaman 252
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
Halaman 253
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
Halaman 254
DAMPAK PEMBANGUNAN SENTRA IKM MENGGUNAKAN Vol2. No.2, (2022), Hal.238-255
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BANYAKNYA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI Indonesia
Ellita Rahardyan Maharani, Riyanto
Halaman 255