Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)

Vol. 3, No. 1, Ags 2019, hlm. 61 – 68 ISSN 2614-5588 (online)


Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

PENERAPAN TEKNIK KONSELING EKLEKTIF DALAM


UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Nurlis
SMP Negeri 1 Simpang Empat, kab. Asahan

Abstract: This study aims to determine the improvement of student learning outcomes by
applying guidance and counseling Attending elective techniques. This type of research is
classroom action research. The subjects of this study were students of class VII-7 SMP N
1 Simpang Empat who had the same problem totaling 3 students. The results of the
analysis of the personality development of students in the first cycle obtained a value of
47.50 with a less good category. The results of the analysis of the personality
development of students in the second cycle obtained a value of 74.17 with a fairly good
category, with an increase of 26.67 and an average score of 6.83. Besides the activities of
the teacher fostering students with Attending Eklective techniques in the first cycle is
quite good, namely 61.67. While the activities of the teacher fostering students with
Attending Elective techniques in cycle II scored 90 with very good categories. Based on
data from the interviews of students who were guided using the technique of Attending
Attendance in the first cycle and second cycle was quite active in following the teaching
and learning process. From the results of data analysis in the first and second cycles, it
can be seen that there is an increase in students' ability to solve problems faced and
student learning achievement in class using Attending Elective Techniques.

Keywords: counseling, eclectic attending

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
dengan menerapkan bimbingan dan konseling teknik eklektif Attending. Jenis penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-7 SMP
N 1 Simpang Empat yang memiliki permasalahan sama berjumlah 3 siswa. Hasil analisa
perkembangan kepribadian siswa pada siklus I diperoleh nilai 47,50 dengan kategori
kurang baik. Hasil analisa perkembangan kepribadian siswa pada siklus II diperoleh nilai
74,17 dengan kategori cukup baik, dengan peningkatan sebesar 26,67 dan rata-rata skor
penilaian 6,83. Selain itu kegiatan guru membina siswa dengan teknik Eklektif Attending
pada siklus I tergolong cukup baik yaitu 61,67. Sedangkan kegiatan guru membina siswa
dengan teknik Eklektif Attending pada siklus II memperoleh nilai 90 dengan kategori
sangat baik. Berdasarkan data hasil wawancara siswa yang dibimbing menggunakan
teknik Eklektif attending pada siklus I dan siklus II ternyata cukup aktif dalam mengikuti
proses belajar mengajar. Dari hasil analisis data pada siklus I dan II tersebut dapat dilihat
bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi dan prestasi belajar siswa dalam kelas dengan menggunakan Teknik Eklektif
Attending.

Kata kunci: konseling, ekletif attending


Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. 3, No. 1, Ags 2019, hlm. 61 – 68 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

Indonesia sebagai negara yang amat besar terhadap perkembangan


memiliki kehidupan dan budaya pendidikan dan pribadi siswa, hal ini
beragam sebagai karakter bangsa, mengingat banyaknya permasalahan
juga terjadi proses asimilasi dan belajar yang dialami siswa.
akulturasi budaya dan agama dari luar Dalam praktiknya penyele-
yang masuk wilayah Indonesia. Hal saian masalah-masalah kelemahan
ini membuat heterogenitas karakter dan hambatan siswa dilakukan
bangsa Indonesia yang tinggi. melalui bimbingan secara individu,
Heterogenitas yang tinggi dapat kelompok maupun klasikal, agar
menimbulkan berbagai permasalahan siswa mampu mandiri dan
karakter bangsa khususnya karakter berkembang secara optimal dalam
anak-anak Indonesia. Di tangan anak- kemampuan belajar dan perilaku.
anak inilah bagaimana perkembangan Pelayanan ini juga membantu
bangsa suatu negara ditentukan. meningkatkan potensi, bakat, minat,
Salah satu permasalahan perkembangan, kondisi, serta
karakter bangsa adalah penurunan peluang-peluang yang dimiliki
nilai-nilai karakter anak-anak peserta didik.
Indonesia terutama anak usia sekolah, Melalui bimbingan dan
hal ini terjadi karena adanya konseling (BP/BK), siswa diharapkan
perubahan global yang tidak dapat dapat memahami berbagai permasa-
diantisipasi secara cepat. Penurunan lahan yang ada di lingkungan sekitar
nilai karakter siswa ini ditandai serta mampu meningkatkan potensi
dengan siswa kurang disiplin, sering dan minatnya secara mandiri. Namun
terlambat,tidak masuk sekolah, malas selama proses pembelajaran di SMP
belajar, sering mengantuk, suka ribut N 1 Simpang Empat seperti yang
dan berbicara saat guru sedang penulis perhatikan siswa masih
memberikan pelajaran, dan hasil kurang berminat dan tidak disiplin
ujian/ulangan masih rendah tidak khususnya siswa kelas VII 7. Hal ini
sesuai dengan yang diharapkan mengakibatkan siswa tidak termo-
(sesuai KKM). Oleh karena itu tivasi dan aktif selama pembelajaran
pembinaan dan bimbingan karakter serta kurang kreatif berpikir dalam
peserta didik sangat diperlukan. menyelesaikan permasalahan. Oleh
Pembinaan dan bimbingan ini karena itu masih banyak siswa yang
sebagaimana diamanatkan dalam mendapat nilai rendah atau nilai
UUSPN No. 20 Tahun 2003 bahwa dibawah KKM.
pendidikan adalah usaha sadar untuk Rendahnya kedisiplinan, minat
menyiapkan peserta didik melalui dan hasil belajar siswa ini salah
kegiatan bimbingan, pengajaran dan satunya disebabkan bimbingan dan
atau latihan bagi peranannya di masa konseling yang dilakukan guru BP/BK
yang akan datang. Kegiatan kurang memberi motivasi kepada
bimbingan yang lazim dilakukan di siswa untuk terlibat langsung dalam
sekolah adalah bimbingan dan pembentukan karakter mereka.
konseling. Keberadaan Bimbingan Kurangnya sarana dan prasarana
dan Konseling di sekolah pendukung yang ada di sekolah,
memberikan dampak positif yang sebagai contoh kebanyakan ruang
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. 3, No. 1, Ags 2019, hlm. 61 – 68 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

BP/BK di sekolah ditata seperti ruang yang beralamat di Jalan Markas


guru yang terbuka. Selain itu Simpang Empat kec. Simpang Empat
keterampilan guru BP/BK yang kab. Asahan Sumatera Utara, Objek
minim, hal ini sesuai pernyataan dalam penelitian ini adalah siswa kelas
Willis (2004) proses bimbingan dan VII-7 SMPN 1 Simpang Empat
konse-ling harusdilakukan secara berjumlah 3 orang siswa yang
profesional atas dasar filosofis, bermasalah. Adapun alasan memilih
teoritis, yang berpengetahuan dan dan mengadakan penelitian di sekolah
berketerampilan berbagai teknik ini adalah peneliti sudah mengetahui
bimbingan dan konseling . kondisi dan permasalahan siswa di
Menyikapi permasalahan yang sekolah serta belum pernah dilakukan
timbul di atas, perlu dicari penelitian yang sejenis. Penelitian ini
pendekatan/teknik konseling yang dilaksanakan pada semester genap T.A
mampu meningkatkan karakter dan 2016/2017.
hasil belajar siswa. Penggunaan teknik Subjek penelitian ini meliputi
konseling yang tepat akan data-data hasil wawancara terhadap
mengefektifkan kegiatan belajar responden, sedangkan sumber data
mengajar siswa dalam memahami diperoleh dari: hasil observasi, hasil
sesuatu konsep. analisis dokumen atau artifak yang
Salah satu teknik bimbingan berasal dari siswa/klien maupun dari
dan konseling yang dapat melibatkan guru/konselor.
siswa secara aktif dalam proses Objek penelitian yang berasal
pembelajaran dan meningkatkan hasil dari siswa berupa hasil pengamatan
belajar siswa adalah teknik Eklektif. tentang: (1) Partisipasi dalam belajar,
Teknik konseling eklektif ini bekerja sama, berani bertanya; (2)
menyatukan kebaikan teknik Tidak berbicara kotor, tidak
konseling direktif dan non direktif, bertengkar; (3) Berani berpendapat,
yang dikembangkan dan diterapkan membuka diri, berterus terang; (4)
pada permasalahan belajar siswa. Ceria, gembira, menerima nasihat,
Teknik ini menekanan pentingnya merencanakan tindakan.
hubungan antara konselor dan klien Guru/konselor dalam kegiatan
secara aktif dalam penyelesaian bimbingan konseling berupa :
masalah. Oleh karena itu penulis yakin 1. Aktivitas konselor.Mengamati,
penggunaan teknik eklektif akan dapat mencatat, mengumpulkan data
meningkatkan self confidence, tentang sejauh manakah pengaruh
perbaikan perilaku dan mengutamakan bimbingan konseling menggu-
kerja sama diantara siswa untuk nakan teknik attending Eklektif
berhasil mencapai KKM terhadap gairah belajar siswa dan
prestasi belajar siswa
2. Perilaku konselor/Guru selaku
METODE konselor dalam attending selalu
berupaya untuk berpenampilan
Penelitian ini dilaksanakan di baik, seperti: kepala mengangguk
kelas VII dan ruang guru BP/BK SMP jika setuju dan melakukan kontak
N 1 Simpang Empat T.A. 2016/2017 pandang dengan siswa/klien,
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. 3, No. 1, Ags 2019, hlm. 61 – 68 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

Ekspresi wajah guru/konselor baiki mutu pelayanan bimbingan dan


tenang, ceria, tersenyum, Posisi konseling di sekolah. Indikator kinerja
tubuh konselor agak condong dalam penelitian ini disusun untuk
kearah klien, jarak dekat, duduk pengambilan keputusan dalam
akan berhadapan atau berdam- melanjutkan siklus tindakan maupun
pingan, tangan konselor bervariasi menghentikan siklus tindakan. Siklus
melakukan gerakan tangan/lengan tindakan dihentikan apabila indikator
spontans berubah arah sebagai partisipasi siswa dalam proses
syarat menekankan ucapan pembelajaran terpenuhi dan perma-
3. Sikap konselor Kesabaran mende- salahan siswa teratasi.
ngarkan, aktif penuh perhatian,
menunggu ucapan klien hingga
selesai, Empati ikut merasakan HASIL DAN PEMBAHASAN
apa yang dirasakan klien,
Merefleksi/pematulan kembali Siklus I
perasaan, pikiran pengalaman Hasil observasi kegiatan guru
klien dan siswa pada siklus I mengalami
4. Keterampilan konselor Directing/ peningkatan dibanding hasil observasi
mengarahkan klien, Paraphasing/ awal. Pada hasil analisis data awal
dapat menangkap pesan utama kegiatan guru nilai yang diperoleh
klien, Interprestasi/berupaya me- adalah 43,33 dengan kategori kurang
ngulas pemikiran, perasaan, baik, sedangkan nilai yang diperoleh
perilaku yang merujuk pada teori, kegiatan kepribadian siswa adalah
Bertanya membuka percakapan 30,83 dengan kategori kurang baik.
dan menyampaikan pertanyaan Pada hasil observasi data pada siklus I
tertutup terhadap klien, Minimal nilai yang diperoleh kegiatan guru
Encouragment atau memberikan adalah 61,67 kategori cukup baik,
dorongan langsung terhadap apa sedangkan nilai yang diperoleh
yang dikatakan klien, Bertindak kegiatan siswa adalah 47,50 dengan
sebagai leading/memimpin arah kategori kurang baik.
pembicaraan, Penyimpulan se- Terlihat dari data di atas bahwa
mentara/Summaring, Memberi persentase hasil observasi guru dan
kesempatan kepada klien untuk kepribadian siswa masing-masing
feed back/mengambil kilas balik meningkat sebesar 26,67 dengan
dari hal-hal yang telah kategori yang masih tetap kurang
dibicarakan, Pemberian nasehat, untuk perkembangan kepribadian
informasi dan merencanakan tin- siswa. Secara umum tingkat
dakan selanjutnya agar tercapai- ketuntasan belum tercapai maka
nya tujuan pokok bimbingan proses bimbingan dan penyuluhan
konseling kemudian dilanjutkan pada siklus II
Indikator kinerja adalah suatu dengan proses bimbingan dan
kriteria yang digunakan untuk melihat penyuluhan menggunakan teknik
tingkat keberhasilan dari kegiatan eklektif attending. Oleh karena itu,
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guru/konselor dan peneliti sepakat
dalam meningkatkan atau memper- akan mengadakan perubahan peren-
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. 3, No. 1, Ags 2019, hlm. 61 – 68 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

canaan dan pelaksanaan tindakan siklus I perolehan nilai perkembangan


kelas dalam pembimbingan dan kepribadian siswa sebesar 47,50
konseling siswa. dengan predikat kurang baik.
Setelah dilaksanakan tindakan sedangkan perolehan nilai data hasil
bimbingan, wawancara dan penga- observasi perkembangan kepribadian
matan yang terdiri dari dua kali siswa pada siklus II sebesar 74,17
pertemuan dalam siklus I ini, peneliti dengan kategori cukup baik. Secara
mengidentifikasi permasalahan yang umum data hasil observasi
ditemukan selama proses bimbingan/ perkembangan kepribadian siswa
konseling dengan teknik eklektif terdapat peningkatkan sebesar 26,67.
attending tersebut. Berdasarkan hasil Hal ini berarti penanganan-pena-
observasi kegiatan guru/konselor dan nganan bimbingan konseling dengan
hasil observasi kepribadian siswa pada menggunakan Pendekatan Eklektif
siklus I selama pembelajaran ada Attending tingkat keberhasilannya
beberapa hal yang perlu diperhatikan, sudah tercapai maka penelitian telah
sehingga menjadi bahan perbaikan selesai.
untuk siklus berikutnya yaitu: Berdasarkan hasil penelitian
1. Siswa tidak berpartisipasi aktif pada siklus I dan II ternyata
dalam pembelajaran maupun pembinaan dan konseling meng-
diskusi. gunakan Teknik Eklektif Attending
2. Siswa tidak berani bertanya dan dapat menyelesaikan permasalahan
mengeluarkan pendapat. dan meningkatkan prestasi belajar
3. Ada siswa yang masih berbicara siswa. Dimana siswa mampu
kotor meningkatkan motivasi belajar, siswa
4. Ada siswa yang belum membuka mampu mengontrol kepribadiannya
diri dan tidak menerima nasehat. sendiri dan mengembangkan kemam-
5. Peneliti kurang aktif memberikan puan diri.
pengarahan (encourage) kepada Apabila penanganan masalah
siswa. menggunakan Teknik Eklektif
6. Peneliti belum menguasai teknik Attending diasah secara berkesinam-
Eklektif Attending dalam menye- bungan maka kemampuan guru/
lesaikan permasalahan siswa. konselor dalam berprilaku, aktivitas,
sikap dan ketrampilan menghadapai
Siklus II siswa dapat ditingkatkan. Hal ini
Data Hasil Observasi siklus II tampak dari hasil observasi kegiatan
mengalami peningkatan yang sig- yang dilakukan oleh guru maupun
nifikan sebesara 26,67 dibanding siswa setelah berakhir pelaksanaan
dengan Data Hasil Observasi siklus I. siklus II. Besar perolehan nilai
Pada data hasil observasi siklus I kegiatan guru meningkat dari 61,67
perolehan nilai kegiatan guru adalah dengan kategori cukup baik menjadi
61,67 dengan dengan predikat cukup 90 dengan kategori amat baik. Begitu
baik. Pada data hasil observasi siklus juga dengan perkembangan kepri-
II perolehan nilai kegiatan guru adalah badian siswa pada siklus II ini
90 dengan kategori amat baik, meningkat dari 47,50 dengan kategori
sedangkan pada data hasil observasi kurang baik menjadi 74,17 dengan
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. 3, No. 1, Ags 2019, hlm. 61 – 68 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

kategori cukup baik. Hal ini penanganan bimbingan kon-


menunjukkan bahwa kesulitan- seling menggunakan Pendekatan
kesulitan yang dialami siswa dalam Eklektif Attending tingkat
pembelajaran dapat diatasi. keberhasilannya belum men-
Dari uraian diatas dan dirujuk capai tingkat yang diharapkan.
pada kriteria keberhasilan dalam 3. Pada siklus II nilai perkem-
penelitian ini maka peneliti tidak perlu bangan kepribadian siswa
melanjutkan ke siklus berikutnya atau sebesar 62,55 dengan kategori
dengan kata lain penelitian ini cukup baik, sedangkan kegiatan
berhasil. Sehingga dapat ditarik guru dalam membina siswa
kesimpulan bahwa pembinaan meng- menggunakan teknik Eklektif
gunakan teknik eklektif Attending Attending diperoleh nilai 90
dapat menyelesaikan permasalahan dengan kategori amat baik. Hal
dan meningkatkan prestasi belajar ini berarti penanganan
siswa. bimbingan konseling menggu-
Berdasarkan hasil dan nakan Pendekatan Eklektif
pembahasan penelitian, maka pada Attending tingkat keberhasilan-
penelitian ini ditemukan hal-hal nya sudah tercapai maka
sebagai berikut: penelitian telah selesai.
1. Siswa diberikan wawancara 4. Rata-rata skor penilaian dari
awal bertujuan untuk mendapat data hasil observasi kegiatan
informasi/data tentang permasa- guru dalam penanganan masalah
lahan/kesulitan siswa dalam siswa menggunakan pendekatan
berinteraksi dan pembelajaran. Eklektif Attending sebesar 76
Dari respon awal ini diperoleh dengan kategori baik, sedangkan
nilai perkembangan kepribadian rerata skor penilaian data
siswa 30,83 dengan kategori perkembangan kepribadian
kurang baik, sedangkan data siswa sebesar 60,83 denan
hasil kegiatan guru meng- kategori cukup baik. Demikian
gunakan teknik Eklektif pula dengan hasil wawancara
Attending sebesar 43,33 dengan menunjukan respon yang positif
kategori kurang baik. baik pada siklus I dan II. Hal ini
2. Pada pemberian tindakan siklus diperoleh dari lembar observasi
I sebanyak dua kali pertemuan, dan wawancara pada lampiran.
siswa diberikan pembinaan dan Bimbingan konseling terhadap
konseling menggunakan teknik tiga siswa X, Y dan Z yang
Eklektif Attending yang bermasalah tidak berhenti pada
kemudian diperoleh nilai 47,50 siklus II, tetapi masih berkelan-
dengan kategori masih kurang jutan melalui upaya attending
baik, sedangkan kegiatan guru konselor selaku guru, memantau
dalam membina siswa terus perkembangan perubahan
menggunakan teknik Eklektif tingkah laku klien agar klien
Attending diperoleh nilai 74,17 lebih mantap untuk bertindak
dengan kategori cukup baik. positif.
Secara umum penanganan-
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. 3, No. 1, Ags 2019, hlm. 61 – 68 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

Berdasarkan data hasil orang lain, yaitu guru selaku konselor.


observasi kegiatan guru siklus I dan II Siswa diajak turut serta dalam semua
diketahui bahwa nilai yang diperoleh proses pembelajaran, tidak hanya
dari 63,33 menjadi 90 dengan kategori mental akan tetapi juga melibatkan
menjadi amat baik. Dari data hasil fisik. Oleh karena itu bimbingan
observasi ini terlihat bahwa terjadi konseling menggunakan pendekatan
peningkatan hasil observasi kegiatan Eklektif dengan Perilaku Attending
guru sebesar 26,67 dengan nilai rata- lebih efektif dan efisien dalam
ratanya 76 dan kategori baik. Pening- mengatasi permasalahan siswa dan
katan data perkembangan kepribadian meningkatkan hasil belajar siswa
siswa siklus I dan II dari 41,67 seperti yang diharapkan.
menjadi 62,50 dengan kategori
menjadi cukup baik. Data hasil
observasi kepribadian siswa ini juga SIMPULAN
terjadi peningkatan sebesar 26,67
dengan nilai rata-rata 60,83 dan Berdasarkan hasil analisis data
kategori cukup baik. yang diperoleh maka dapat
Berdasarkan data-data yang disimpulkan berbagai upaya yang
didapat pada siklus I dan II setelah telah dilakukan oleh peneliti sebagai
dibandingkan, diungkapkan dalam guru BP/BK untuk menyelesaikan
bentuk kata-kata. Penjelasan perban- permasalahan dan meningkatkan
dingan sebagai fenomena yang dapat prestasi belajar siswa sebagai berikut:
dipergunakan untuk mengukur dan 1. Teknik Eklektif Attending
merefleksikan peneliti/guru/konselor merupakan langkah efektif untuk
atas kelemahan yang terekam, data mengatasi permasalahan siswa,
yang disajikan, berupa tabel yang hal ini dapat dilihat pada setiap
memuat secara nominal dan setelah siklus terdapat peningkatan yang
ditentukannya diskripsi kearah signifikan. Pada siklus I
kecenderungan tindakan guru selaku perkembangan kepribadian siswa
konselor dan reaksinya dalam bentuk yang diberikan pembinaan dan
partisifasi aktif, bekerja sama, berani konseling menggunakan teknik
bertanya, tidak berbicara kotor, tidak Eklektif Attending diperoleh nilai
bertengkar, berani berpendapat, 47,50 dengan kategori masih
membuka diri, berterus terang, ceria, kurang baik, namun pada siklus II
gembira, menerima nasehat, dan perkembangan kepribadian siswa
merencanakan tindakan. mempe-roleh nilai sebesar 74.17
Bimbingan konseling memper- dengan kategori cukup baik,
gunakan pendekatan Eklektif dengan dalam hal ini terjadi pening-katan
Perilaku Attending dalam mengatasi sebesar 26,67. sedangkan rata-rata
permasalahan siswa kelas VII yang skor penilaian kepribadian siswa
rata-rata berusia 12-13 tahun dengan sebesar 60,83. Secara umum
berasumsi dasar bahwa siswa/klien pena-nganan-penanganan
kurang mampu mengatasi sendiri bimbingan konseling
permasalahan yang dihadapi, karena menggunakan Tek-nik Eklektif
itu klien membutuhkan bantuan dari Attending tingkat perkembangan
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. 3, No. 1, Ags 2019, hlm. 61 – 68 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

kepribadian siswa sudah dengan kategori amat baik. Secara


mencapai tingkat yang umum pena-nganan-penanganan
diharapkan. bimbingan konseling
2. Kegiatan guru dalam membina menggunakan Pen-dekatan
siswa menggunakan teknik Eklektif Attending terjadi
Eklektif Attending pada siklus I peningkatan sebesar 26,67 dengan
diperoleh nilai 61,67 dengan rata-rata skor penilaian sebesar
kategori cukup baik, sedang-kan 76. tingkat keberhasilannya sudah
pada siklus II diperoleh nilai 90 menca-pai yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, O. 2005. Kurikulum dan Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil


Pembelajaran. Jakarta: Bumi Proses Belajar Mengajar.
Aksara Bandung: Remaja Rosda Karya
Rokiyah, Y.S. 2016. Mengatasi Trianto. 2010. Model-Model
Permasalahan Belajar Siswa Pembelajaran Inovatif
Melalui Konseling Eklektif Berorientasi
dengan Perilaku Attending. Konsterroktivistik. Jakarta:
Jurnal Pendidikan. 8(2). Prestasi Pustaka.
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597-873X (cetak)
Vol. 3, No. 1, Ags 2019, hlm. 61 – 68 ISSN 2614-5588 (online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

You might also like