Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 8
MODUL -1 Bidang keahlian: TEKNIKA Pertemuan ke: 1 Setelah __selesai___pembelajaran mahasiswa/taruna mampu: 1. Menyebutkan prosedur persiapan menjalankan Mesin _penggerak utama (Main engine preparation) 2. Menyebutkan prosedur pengetesan Mesin penggerak utama (Main engine testing) Mesin Diesel Penggerak Utama | 3. Menyebutkan prosedur (Main Propulsion Diesel Engine) menjalankan Mesin penggerak utama (Main engine running) 4, Menyebutkan pemantauan parameter operasi Mesin penggerak utama (Main engine Full a way) 5. Menyebutkan prosedur menghentikan Mesin penggerak utama (Main engine stop) 6. Tugas Mandiri dan Rangkuman Mata Kuliah: TUJUAN Dengan mempelajari Bab — | ini, mahasiswa/taruna diharapkan mampu: 1. Menyebutkan Prosedur pengoperasian Mesin penggerak utam pada saat kapal akan sandar dan melepas sandar. 2. Menyebutkan prosedur pengetesan persiapan Mesin penggerak Utama pada saat kapal akan sandar dan lepas sandar. 3. Menyebutkan prosedur cara menjalankan (start) Mesin penggerak utama. 4. Menyebutkan parameter-parameter yang dipantau dan dicatat selama Mesin penggerak utama tersebut bekerja 5. Menyebutkan prosedur menghentikan (stop) Mesin penggerak utama A. PENGANTAR Pada prinsipnya setiap pergerakan Mesin penggerak utama di semua kapal di seluruh dunia, harus selalu mengikuti prosedur tetap yang diketahui oleh Nakhoda (Master). Oleh karena itu Kepala kamar mesin (Chief engineer) harus melaporkan setiap kegiatan yang berhubungan dengan kinerja Mesin penggerak utama kapal. ‘Main Propulsion Engine ~ STIP (Smt-Il) 2016, Susakih 9 B. PROSEDUR PENGOPERASIAN MOTOR DIESEL PENGGERAK UTAMA SAAT KAPAL MASUK DAN KELUAR PELABUHAN. 1.1. PERSIAPAN MOTOR PENGGERAK UTAMA. (Preparation of Starting Main Engine) 1. Periksa semua permukaan Tanki-tanki dan Gelas duga 1) Fuel Oil Service Tank dan Cerat kandungan ainya. 2) Lubricating Oil Sump Tank. 3) Fresh Water Cooling Expansion Tank 4) Air receivoir Pressure Gauge dan cerat kandungan air. 2. Putar secara manual Cylinder Oil Lubricating Apparat, pastikan semua Cylinder Lube Oil Apparat Pump bekerja dengan baik. 3. Buka semua Indicator Cook pada masing-masing Cylinder Head, pastikan semua katup dalam kondisi kedap pada waktu ditutup, 4. Jalankan Generator Engine dan Paralel beban untuk persiapan menjalankan pesawat-pesawat bantu dengan beban penuh. Pastikan semua Indikator di Main Switch Board bekerja baik. 5. Jalankan ME. Stand by Lube Oil Pump, pastikan sistim pelumasan sudah bekerja dengan baik, perhatikan tekanan normal Lube Oil bearing dan lainnya. 6. Pasang Tuming Gear pada Fly Wheel Gear dan jalankan selama + 20 (duapuluh) menit, sebelumnya tulis pengumuman atau beri "tanda’ pada Handle manouvere di Engine Control Room bahwa Main Engine sedang dijalankan Turing gear (prosedur tetap) 7. Jalankan ME.Fresh Water Jacket Cooling Pump , periksa tekanan kerjanya dan panaskan sampai sekitar 70° Celcius (lihat Instruction Book), periksa semua suhu ait pendingin yang keluar dari masing- masing silinder. 8 Jalankan Sea Water Cooling Pump periksa tekanan kerjanya dan periksa semua suhu air pendingin yang keluar dari masing-masing silinder, disesuaikan dengan suhu yang didinginkan. 9, Panaskan MFO (Marine Fuel Oil) pada Serfice Tank sampai suhu sekitar 85° Celcius (lihat Instruction Book) dan cerat kandungan air didalam tanki tersebut. Untuk MDO (Marine Diesel Oil) tidak perlu lagi dipanasi. 10.Stop Turning Gear Engine, tetapi ME.LO.Stand by Pump tetap dijalankan terus-menerus. ‘Main Propulsion Engine ~ STIP (Smt-Il) 2016, Susakih 10 11.Periksa dan Test semua Indicalor Lamps & Alarm yang berada di Panel Manouvere Main Engine. 12.Permintaan ke/dari Anjungan untuk Test EngineTelegraph Handle dan Manouvere Handle antara Anjungan (Whee! House) dengan Kamar Mesin (Engine Control Room). 13, Blow Up Mesin Induk dengan udara start dari Air reservoir selama + 30 (tigapuluh) detik, dengan posisi FO Rack “zero”. 14.Tutup semua Indicator Cook, pastikan semua katup tidak ada yang tidak kedap. 15.Sesuaikan Waktu (Jam) antara waktu di Anjungan (Wheel House) dengan waktu di kamar mesin (Engine Control Room). 16. Siapkan Engine manouvere Book dan Engine Extract Log Book, kedua buku ini adalah merupakan Dokumen Penting bagi kapal, cara penulisannya harus menggunakan tinta dan tidak boleh dihapus, bila terjadi kesalahan menulis maka harus dicoret satu kali dan di paraf. 17.Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) harus menanda-tangani Buku perintah Anjungan yang sudah ditanda-tangani oleh Nakhoda (Ship's Mater Order), 18, Selanjutnya Masinis Jaga (Engineer On Duty) menanda-tangani Buku perintah Anjungan yang sudah ditanda-tangani oleh KKM (prosedur tetap). Semua 18-Item prosedur persiapan tersebut diatas harus diperjelas dalam pelajaran Modul — 1 ini, dan dipastikan semua proses harus bekerja dengan sebaik-baiknya, sebagaimana dalam praktek di lapangan {kapal) untuk menghasilkan seperti yang diharapkan dari tujuan Pengoperasian kapal yang benar. 1.2. PENGETESAN MOTOR PENGGERAK UTAMA (Running Test Main Engine & Stand by) 1. Pemeriksaan ulang oleh semua petugas yang berada di Kamar Mesin untuk memastikan semua Parameter dalam kondisi baik dan normal. 2. Stand by ME. Lube Oil Pump "ON", periksa secara visual kondisi Pompa dan Pressure Gauge, dalam kondisi normal, 3. Stand by ME. Fresh Water Jacket Cooling Pump “ON", di setel seberapa suhu masuk Air-tawar pendingin Mesin yang diminta secara Pneumatic contro! valve. ‘Main Propulsion Engine ~ STIP (Smt-Il) 2016, Susakih un 4, Stand by Main Sea Water Cooling Pump “ON’, di setel seberapa suhu masuk Air-tawar pendingin Mesin yang diminta secara Pneumatic control valve. 5. Main Air Compressor bekerja secara penuh (Automatic) untuk selalu mengisi/mempertahankan Botol Angin (Air Reservoir) tetap selalu dalam kondisi tekanan normal (antara 25 ~ 30 kg/cm’). 6. Posisi Telegraph Handle “Stop", posisi handle tidak boleh dirubah tanpa ada perintah dari Anjungan dan setiap _perubahan langsung/segera dicatat posisi dan waktu (Jam dan menit) 7. Posisi Fue! Handle pada Idle speed Condition, posisi handle ini juga harus disesuaikan dengan permintaan kecepatan normal olah gerak di pelabuhan 8. KKM atau Masinis Jaga memberitahukan ke Anjungan bahwa Kamar mesin akan segera mencoba jalankan Mesin Induk, dengan gerakkan maju dan mundur sesaat, guna memastikan kesiapan mesin Induk tersebu 9. Buka Katup utama Botol Angin (Air Reservoir), katup utama dibuka hanya pada waktu olah-gerak kapal, setelah selesai harus segera ditutup kembali 10. Buka katup bahan bakar minyak yang ke Mesin Induk, katup pertama dari Tanki Harian dan sebelumnya dilakukan buka cerat air. 11. Pemberitahuan KKM atau Masinis jaga kepada Perwira Jaga di Anjungan, tentang kesiapan Test Main Engine, dicatat didalam buku olah gerak Jam dan ment 12, Perintah Telegraph _sebaik-baiknya _dilakukan dari Anjungan, walupun hanya Test Engine (Hal ini sangat penting, untuk menjaga kejadian bahaya disekitar kapal yang hanya dapat diketahui oleh Perwira Jaga di Anjungan). 13, Pengetesan mesin “Maju pelan sekali” (Dead slow ahead) dilakukan cukup + 10 detik apabila kapal sedang terikat sandar di dermaga dan + 20 detik apabila kapal sedang berlabuh, 14, Pengetesan mesin "Mundur pelan sekali’ (Dead slow astern) dilakukan cukup + 10 detik apabila kapal sedang terikat sandar di dermaga dan + 20 detik apabila kapal sedang berlabuh. 15. Pemberitahuan KKM kepada Anjungan bahwa Kamar Mesin sudah siap bergerak/berlayar dan Handle Telegraph oleh KKM atau masinis Jaga diletakkan pada posisi “Stand By”. ‘Main Propulsion Engine ~ STIP (Smt-Il) 2016, Susakih 2 1.3. MENJALANKAN MOTOR PENGGERAK UTAMA (Starting Main Engine) 1, Setelah Handle Telegraph pada posisi “Stand by” berarti seluruh pesawat di kamar mesin dan Masinis jaga sudah harus siap sewaktu- waktu Mesin Induk dijalankan, kapan saja, 2. Seluruh Pesawat Bantu juga sudah bekerja dalam keadaan normal dan siap membantu bekerjanya Motor Penggerak Utama Kapal yang akan bergerak sandar/lepas sandar/berlayar. 3. Perintah Mesin penggerak utama kapal untuk bergerak maju ataupun mundur datangnya dari perintah Nakhoda (Ship's Master) dan seluruh perintah Nakhoda melalui Telegraph harus dicatat dengan ‘tinta’ pada Buku olah gerak kapal (manouvere book), Pencatatan harus cepat sesuai Waktu yang tepat dalam satuan Jam, Menit dan Detik baik maju ataupun mundur (prosedur tetap). Pencatatan buku olah gerak Kamar mesin dan Anjungan harus sama, hal ini sangat penting apabila terjadi suatu kecelakaan kapal. 4, Menjalankan Mesin penggerak utama kapal, pertama-kali harus dimulai dengan Dead Slow Ahead/Astem. Hal ini berkaitan dengan prosedur menjalankan mesin dan perawatan mesin 5. Untuk kapal langsung berlayar, setelah mesin dijalankan Dead Slow Ahead + 10 menit, putaran mesin dapat dinaikkan menjadi Slow Ahead + 10 menit, secara bertahap dinaikkan menjadi Half Ahead + 10 menit dan Full Ahead + 10 menit. 6. Setelah kapal bergerak Full Ahead + 30 menitt atau Mesin Penggerak Utama kapal sudah bekerja selama + 60 menit dan dinyatakan dari pemeriksaan semua Parameter ataupun Fisik bahwa seluruh pesawat dan parameternya bekerja normal, maka kecepatan kapal dapat dinaikkan menjadi kecepatan penuh maksimum atau "Full A Way Speed”. 7. Apabila kapal menggunakan bahan bakar minyak berat (Marine Fuel if) yang mempunyai titik-nyala (flash point) mencapai + 135° Celcius, maka MFO sebelum masuk ke Pengabut (Injector) harus dipanaskan sampai + 115° Celcius. Selanjutnya bahan bakar MDO (Marine Diesel il) diganti dengan MFO (Marine Fuel Oil). ‘Main Propulsion Engine ~ STIP (Smt-Il) 2016, Susakih 13 1.4. MEMANTAUAN BEKERJANYA MESIN UTAMA (Monitoring Parameter Main Engine) 1, Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) sebelum meninggalkan kamar mesin, harus melakukan pemeriksaan keliling terhadap seluruh Kondisi Umum dari Permesinan, Pesawat bantu, Sistim Instalasi yang bekerja, Peralatan yang sedang bekerja dinyatakan semuanya bekerja baik, normal dan aman, 2. Masinis Jaga (Engineer On Duty) bersama petugas jaga lainnya, harus melakukan pemeriksaan secara terus-menerus terutama pada saat Kapal baru beberapa jam berlayar (# 4 Jam pertama) 3. Pemeriksaan dilakukan kepada seluruh Parameter (Tekanan, Suhu, Rpm, permukaan media cair, gerakkan mekanik, dan lainnya) dan dicatat didalam Buku Harian Kamar Mesin (Engine Room Journal Log Book). Buku harian kamar mesin ini mencatat semua Parameter penting dan semua kegiatan serta kejadian penting yang terjadi di Kamar mesin 4. Buku harian kamar mesin ini setiap hari harus diperiksa dan ditanda- tangani oleh KKM dan selanjutnya harus ditanda-tangani oleh Nakhoda kapal, sebagai salah-satu Dokumen Penting Kapal yang berlaku sampai seumur kapal tersebut. 5. Pesawat-pesawat Bantu lainnya harus dijaga tetap bekerja normal, karena dapat mempengaruhi kinerja Mesin Induk pada saat kapal berlayar. 6. KKM dan Masinis Jaga bertanggung-jawab atas kelancaran operasi kamar mesin, sampai kapal tiba ditempat tujuan dengan tepat waktu, 7. KKM dan Masinis jaga sudah harus melakukan komunikasi dengan Nakhoda atau Perwira jaga di Anjungan untuk mempersiapkan kamar mesin, diperkirakan + 60 menit sebelum kapal tiba di pelabuhan tujuan (One Hour Notice Prosedure). 8. Apabila kapal menggunakan bahan bakar minyak berat (Marine Fuel il) yang mempunyai titit-nyala (flash point) mencapai + 135° Celcius, maka MFO (Marine Fuel Oil) sebelum diganti dengan MDO (Marine Diese! Oil) pemanas bahan bakarnya (FO Heater) sebelum masuk Pompa bahan bakar harus diturunkan sampai + 85° Celcius. Hal ini Penting untuk mencegah terjadinya kebakaran karena titik nyala MDO dibawah + 100° Celcius. ‘Main Propulsion Engine ~ STIP (Smt-Il) 2016, Susakih 4 1.5. MENGHENTIKAN MESIN INDUK (Stopping Main Engine) 1, Setelah kapal diperkirakan + 60 menit lagi akan tiba di pelabuhan tujuan, maka Nakhoda atau Perwira jaga di Anjungan akan memberitahukan kepada KKM dan masinis Jaga di kamar mesin (prosedur tetap). 2, Setelah bahan bakar minyak sudah menggunakan MDO, maka secara bertahap putaran Mesin Induk juga diturunkan sampai pada batas Normal Full Speed (tidak maksimum) dan Mesin Induk dapat dipersiapkan (Stand by) untuk sewaktu-waktu diminta "Stop Engine’ oleh Nakhoda. 3. KKM dan Masinis Jaga dan semua ABK Harian Mesin, bersiap-siap melayani kamar mesin dalam keadaan Stand by Engine sambil menunggu perintah Nakhoda dari Anjungan kepada Kepala Kamar Mesin melalui Buku Perintah Nakhoda yang sudah ditanda-tangani_ oleh Nakhoda, bahwa kapal diperintahkan dalam keadaan Stand By Engine pada Waktu/Jam yang sudah ditentukan. 4. KKM dan masinis Jaga mempersiapkan segala sesuatunya dan dilarang meninggalkan Engine Control Room, Waktu/Jam Stand by Engine harus ditulis didalam Buku Olah Gerak kapal dan Buku Harian Kamar mesin (prosedur tetap. 5, Setelah kapal selesai berlabuh dengan aman dan Mesin induk dinyatakan selesai (finish with engine); Masinis Jaga melakukan tindakan mematikan Mesin induk: 1) Membuka semua Indicator Cock pada Cylinder head 2) Buka Katup utama Udara tekanan tinggi 3) Melakukan Blow-Up Mesin Induk, 4) Melakukan Turning Gear selama + 20 menit. 5) Stop ME.Lube Oil Pump. 6) Stop ME. Fresh Water Jacket cooling pump. 7) Stop Main Sea Water Cooling Pump. 8) Melepas Paralel Generator dan matikan Generator yang tidak menerima beban. 9) _ Prosedur mematikan pembakaran Steam Boiler (bila ada). 10) Periksa semua kedudukan Katup-katup Lube Oil, Fuel Oil, Fresh Water, Sea Water, Steam dalam keadaan benar. 6. KKM dan Masinis Jaga harus menanda-tangani Buku olah-gerak dan Buku harian kamar mesin setelah Mesin Utama dinyatakan selesai olah gerak “Stop Engine”. 7. KKM dan Masinis Jaga harus sudah memastikan, bahwa kondisi Kamar Mesin dan semua permesinan sudah dimatikan dengan aman, baru dapat meninggalkan Kamar Mesin. ‘Main Propulsion Engine ~ STIP (Smt-Il) 2016, Susakih 15 C. TUGAS MANDIRI DAN RANGKUMAN TUGAS MANDIRI (Setiap mahasiswa/taruna mendapatkan tugas satu soal, contoh sesuai nomor urut 1-5, 6-10, 11-15, 16-20, 21-25, 26-30 atau ) 1 2. Mesin DIESEL Penggerak Utama kapal, MAN-B&W 14,000 HP. Sebutkan Prosedur pengoperasian Mesin penggerak utama pada saat kapal akan sandar dan melepas sandar. ‘Sebutkan prosedur pengetesan persiapan Mesin penggerak Utama pada saat kapal akan sandar dan lepas sandar. Sebutkan prosedur cara menjalankan (start) Mesin penggerak utama Sebutkan parameter-parameter yang dipantau dan dicatat selama Mesin penggerak utama tersebut bekeria ‘Sebutkan prosedur menghentikan (stop) Mesin penggerak utama. RANGKUMAN MESIN PENGGERAK UTAMA, merupakan bagian utama dari semua kapal niaga ataupun kapal perang dan harganya sekitar 50% dari harga kapal itu sendiri. Oleh karena itu setiap Calon Masinis dan Masinis kapal diwajibkan mempelajari Mesin penggerak kapal dengan sungguh- sungguh dengan penuh rasa tanggungjawab yang besar. ‘Main Propulsion Engine ~ STIP (Smt-Il) 2016, Susakih 16

You might also like