324-Article Text-1653-1-10-20191031

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

J. Agrotan 4(1) : 37 - 45, Maret 2018 ISSN : 2442-9015.

e-ISSN : 2460-0075

DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN UBI KAYU DALAM


MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DI SULAWESI BARAT

Diversification of Cassave Processing in Improving Food Security in West


Sulawesi

Ketut Indrayana1), Marthen P.Sirappa1) dan Muh. Ricky2)

E-mail:ketutindrayanastp@ymail.com
1)Peneliti padaBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Barat
1) Calon Teknisi Litkayasa padaBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi
Barat
Kompleks Perkantoran Gubernur Sulawesi Barat
Jln. Abdul Malik Pattana Endang, Mamuju HP. 085381481133

ABSTRACT

Rice is the staple food of Indonesian people. Procurement of rice in the future will
be difficult considering the population continues to grow, irrigated rice field area
has undergone many functions for non-agricultural purposes, and the productivity
level of paddy fields has experienced saturation and tends to decrease and changes
in consumption from non-rice to rice in some areas. The consumption pattern that
only relies on one type of staple food, such as rice, is one of the causes of the food
security problem. An effort to anticipate this problem is through food
diversification by consuming non-rice local food. Non-rice food commodities
include cassava, corn, sorghum, beans and sago. Cassava has the potential to be
developed as non-rice food substitute. West Sulawesi has the opportunity to
utilize cassava as a non-rice food ingredient through food diversification to
support food security. However, processed commodities are still limited in the
form of semi-finished materials (opaque). The efforts to increase the consumption
of cassava can be done through diversification of processed cassava products such
as cassava flour and processed various cakes and snacks such as various flavored
opaque. By processing of cassava, it is expected to be able to support food
security in West Sulawesi

Key words: Diversification, cassava, food security

ABSTRAK

Beras merupakan bahan pangan pokak masyarakat Indonesia. Pengadaan pangan


beras ke depan akan semakin sulit mengingat penduduk terus bertambah, luas
lahan sawah irigasi banyak mengalami alih fungsi untuk kepentingan non
pertanian, dan tingkat produktivitas lahan sawah mengalami kejenuhan dan
cenderung menurun serta adanya perubahan pola makan penduduk di beberapa
daerah dari non beras ke beras. Pola konsumsi yang hanya bertumpu pada salah
satu jenis bahan pangan pokok, seperti beras merupakan salah satu penyebab

37
J. Agrotan 4(1) : 37 - 45, Maret 2018 ISSN : 2442-9015. e-ISSN : 2460-0075

timbulnya masalah ketahanan pangan.Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk
mengantisipasi masalah tersebut adalah dengan melakukan diverisifikasi pangan
melalui penggalakan penggunaan pangan lokal non beras. Komoditas pangan non
beras antara lain adalah ubi-ubian, jagung, sorgum, kacang-kacangan, dan
sagu.Ubi kayu berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan pengenti
non beras. Sulawesi Barat mempunyai peluang untuk memanfaatkan ubikayu
sebagai bahan pangan non-beras melalui penganekaraman pangan untuk
mendukung ketahan pangan. Akan tetapi olahan komoditi ini masih terbatas
dalam bentuk bahan setengah jadi (opak). Upaya peningkatan konsumsi Ubi Kayu
dapat dilakukan melalaui diversifikasi produk olahan ubi kayu seperti tepung ubi
kayudan olahan aneka kue dan makan ringan seperti opak snake aneka rasa.
Dengan adanya pengolahan ubi kayu diharapkan mampu mendukung ketahanan
pangan di Sulawesi Barat.

Kata kunci: Diversifikasi, Ubi kayu, Ketahanan Pangan

PENDAHULUAN dilakukan untuk mengantisipasi


Beras merupakan bahan masalah tersebut adalah dengan
pangan pokak masyarakat Indonesia. melakukan diverisifikasi pangan
Pengadaan pangan beras ke depan melalui penggalakan penggunaan
akan semakin sulit mengingat pangan lokal non beras. Komoditas
penduduk terus bertambah, luas pangan non beras penting antara lain
lahan sawah irigasi banyak adalah ubi-ubian, jagung, sorgum,
mengalami alih fungsi untuk kacang-kacangan, dan sagu. Jagung
kepentingan non pertanian, dan merupakan pangan non beras terluas
tingkat produktivitas lahan sawah kedua setelah padi dengan luas areal
mengalami kejenuhan dan cenderung panen 25.141 ha, menyusulubikayu
menurun serta adanya perubahan (2.598 ha), kedelai (2.021 ha), sagu
pola makan penduduk di beberapa (1.757 ha), dan ubi jalar (1.483 ha)
daerah dari non beras ke beras. (BPS, 2013).
Pola konsumsi yang hanya Ubikayu merupakan salah
bertumpu pada salah satu jenis bahan satu komoditas pangan non beras
pangan pokok, seperti beras yang cukup besar kontribusinya
merupakan salah satu penyebab dalam sistem ketahanan pangan
timbulnya masalah ketahanan nasional setelah padi dan jagung.
pangan. Salah satu upaya yang bisa Komoditas ini umumnya diusahakan

38
J. Agrotan 4(1) : 37 - 45, Maret 2018 ISSN : 2442-9015. e-ISSN : 2460-0075

di lahan kering oleh petani yang karena komoditas tersebut banyak


mempunyai modal dan pendapatan diusahakan oleh masyarakat
rendah (Suryana, 2006), sehingga disamping didukung oleh
produktivitas yang diperoleh juga ketersediaan lahan. Salah satu jenis
rendah dibandingkan dengan potensi komoditas pangan lokal tersebut
hasilnya yang mencapai 25-38 t/ha adalah ubi kayu. Usahatani tanaman
dengan penggunaan varietas pangan lokal tidak hanya terbatas
unggul.Sulawesi Barat, khususnya di pada satu jenis tanaman, akan tetapi
kabupaten Majene, ubikayu diolah juga sejumlah komoditas pangan
sebagai salah satu jenis bahan lainnya sebagai sumber pangan
makanan pangan lokal yang dikenal alternatif lainnya di Sulawesi Barat.
dengan nama jepa. Ubikayu Berdasarkan data dari BPS Provinsi
sebenarnya dapat diolah dalam Sulawesi Barat (2013), ubi kayu
berbagai bentuk olahan produk, merupakan salah satu tanaman
disamping sebagai bahan baku dalam pangan lahan kering yang menempati
industri tekstil dan industri farmasi areal panen terluas ketiga (2.598 ha)
(Bambang, 2004). yang diusahakan di Sulawesi Barat
Penanganan pascapanen setelah jagung (25.141 ha) dan padi
pangan lokal non beras antara lain gogo (7.191 ha), dengan rata-rata
bertujuan untuk memperpanjang produktivitas sebagai berikut :
daya simpan produk, memberikan jagung 4,87 t/ha, padi ladang 2,91
nilai tambah dan meningkatkan mutu t/ha, ubikayu 18,57 t/ha. Menurut
produk. Ubikayu dan beberapa Nursiah (1996), Ubikayu per 100
pangan lokal non beras lainnya dapat gram mengandung energi 154
diolah menjadi berbagai olahan kalori,: karbohidrat 36,80 gram;
produk tepung ubi kayudan olahan protein 1 gram dan lemak 0.30 gram.
aneka kue dan makan ringan. Ubi kayu mempunyai
POTENSI UBI KAYU DI keunggulan berdasarkan aspek
SULAWESI BARAT
ketersediaan nutrisi . keunggulan in
Pengembangan tanaman
dapat menjadi faktor pendorong
pangan lokal pada lahan kering di
program diversifikasi pangan dengan
Sulawesi Barat cukup prospektif

39
J. Agrotan 4(1) : 37 - 45, Maret 2018 ISSN : 2442-9015. e-ISSN : 2460-0075

ubi kayu sebagai sumber kalori konsumen yang beragam dan terus
alternatif utama. Keunggulan ubi berekembang sehingga selalu ada
kayu sebagai sumber kalori utama alternatif dan penyegaran menu.
adalah; (a)Keunggulan berdasarkan Dengan demikian kejenuhan pasar
aspek nutrisi dibandingan padi akan semakin beragam., sehingga
adalah lemak, kalsium,zat besi, memberikan alternatif yang lebih
vitamin A dan C. Bila tepung ubi banyak bagi masayrakat dalam
kayu dicampur dengan 18 persen mengolah maupun mengkonsumsi
tepung kedelai, tepung kompoisit hasil pertanian.
tersebut menjadi bahan pangan Ubi kayu selama ini sudah
pokok yang bergizi dan lebih banyak menjadi berbagai macam
lengkap dibandingkan padi. Dengan produk makanan, baik makanan
demikian diversifikasi dengan sudah jadi maupun makanan jadi.
pemanfaatan tepung komposit Masyarakat sebenarnya juga sudah
tersebut berpeluang mengurangi tau cara mengolah ubi kayu tetapi
jumlah penderita anemia, (b) kurangya minat, gengsi, dan faktor
keunggulan berdasarkan aspek kebiasaan menjadikan ubi kayu
keterjangkuan oleh setiap rumah masih kurang disukai.
tangga adalah biaya produksi kalori Ada beberapa cara
murah, yaitu setara dengan 70% dan pengolahan ubi kayu baik
34 % biaya produksi kalori dari mengunakan cara sederhana maupun
jagung dan padi, (c) keunggulan modern.diahrapakan adanya
berdasarkan aspek agronomis adalah bermacam cara dapat meningkatkan
kemampuan tanaman beradaptasi minat masyarakat untuk mulai
terhadap lingkungan marginal dan melirik produk makanan dari ubi
terdistribusi secara merata di seluruh kayu agar dapat menurunkan
wiayah (susena, 1999 dalam ketergantungan terhadap beras.
wigiono, 2003) Diversifikasi pengolahan ubi kayu
DIVERSIFIKASI PRODUK dapat digolongkan menajdi dua ,
OLAHAN UBI KAYU
yaitu sebagai makanan pokok dan
Diversifikasi pangan
makan kecil (snack). Beberapa
bertujuan untuk memenuhi selera

40
J. Agrotan 4(1) : 37 - 45, Maret 2018 ISSN : 2442-9015. e-ISSN : 2460-0075

Produk Olahan Ubi Kayu sebagai dikupas dan dicuci bersih, kemudian
Berikut: disawut dan dikeringkan. Sawut
kering digiling dan diayak dengan
GAPLEK ayakan 80mesh. Untuk mencegah
Gaplek dibuat dari singkong terjadinya pencoklatan, maka sawut
yang dikeringkan setelah dikupas. ubikayu direndam dalam larutan
Masyarakat umumnya membuat sodium bisulfit 0,02% selama 15
gaplek dengan cara sederhana, yaitu menit. Tepung ubikayu ini juga
singkong dikupas, utuh atau dibelah sangat berguna sebagai bahan baku
kemudian dijemur. Ada dua jenis industri.
gaplek, yaitu gaplek yang putih biasa
ditepungkan atau dibuat thiwul dan TAPIOKA
gaplek hitam yang disebut gatot. Tapioka atau pati ubikayu
Warna hitam pada gatot berguna sebagai bahan baku industri.
dihasilkanoleh bermacam fungi dan Singkong setelah dicuci bersih,
bakteri yang tumbuh karena selama kemudian diparut sambil diberi air.
penjemuran, singkong dibiarkan pada Parutan tersebut dimasukkan dalam
hamparan siang dan malam. air dan disaring, serta diperas sampai
Perombakan pati menjadi senyawa patinya keluar semua. Air perasan
yang lebih sederhana oleh berbagai kemudian diendapkan dan airnya
fungi dan bakteri menyebabkan dibuang. Gumpalan pati diremahkan
tekstur gatot menjadi kenyal. dengan alat molen sehingga
bentuknya butiran kasar, selanjutnya
TEPUNG KASAVA dikeringkan dan digiling, serta
Singkong dapat diolah diayak dengan ukuran 80 mesh.
menjadi tepung yang dikenal dengan Ampas hasil pengolahan pati tersebut
nama tepung kasava atau tepung dapat digunakan untuk makanan
gaplek agar lebih tahan disimpan ternak. Bagi masyarakat Cirendeu,
untuk waktu lama dan mudah diolah. Cimahi, Kabupaten Bandung yang
Proses pengerjaannya masih tidak makan nasi dari beras, maka
sederhana yaitu: ubikayu setelah

41
J. Agrotan 4(1) : 37 - 45, Maret 2018 ISSN : 2442-9015. e-ISSN : 2460-0075

ampas tapioka tersebut dijemur, Rezeki yaitu Opak. Opak merupakan


kemudian salah satu bahan pangan lokal
dikukus dan disantap bersama sayur berbahan ubi kayu yang dapat
dan lauk. Masyarakat setempat berfungsi sebagai makanan ringan
menyebutnya Rasi. atau cemilan sehat pelengkap untuk
makanan mie pangsit, pecel dan
makanan lainya. Usaha produksi
TEPUNG KASAVA opak ditingkat petani masih
TERMODIFIKASI
berbentuk bahan setengah jadi belum
Tepung Cassava
diolah menjadi produk siap di
Termodifikasi Adalah tepung
konsumsi untuk dijual. Untuk
singkong yang dibuat dengan
meningkat nilai tambah dan nilai jual
menambahkan proses fermentasi
opak maka BPTP Sulbar mencoba
sebelum pengeringan. Untuk
mengolah opak menjadi produk
fermentasi digunakan starter Bimo-
Opak Snack aneka rasa yang dapat
CF untuk memperbaiki sifat tepung
dinikmati sebagai cemilan sehat.
singkong. Fermentasi dilakukan
Bahan yang digunakan : Ubi
dengan cara merendam sawut atau
Kayu, Garam, Minyak Goreng,
chips ubikayu. Setelah perendaman,
Bumbu (Balado,Jagung Bakar,
sawut dipres, dan dikeringkan
Jagung Manis) : Alat Yang
kemudian digiling. Hasilnya tepung
digunakan : Baskom, Pisau, Parang,
Kasava-Bimo dengan karakter lebih
Dandang, Kompor, Sendok Nasi,
putih dan tidak beraroma singkong.
Alat giling, Plastik cetakan, Idik
Pada pelatihan ini akan dipraktekkan
(tempat Jemur), Gunting, Wajan,
proses pembuatan tepung kasava
Sutil, Serok.Cara Pembuatan Opak
Bimo yang merupakan salah satu
Snack yaitu:Ubi kayu dikupas, dicuci
jenis tepung kasava termodifikasi
dandipotong sepanjang 10 cm,
Setelah itu ubi kayu direbus selama
OPAK SNACK ANEKA RASA
2.5 jam sampai matang, Tumbuk ubi
Selain Tepung produk olahan
kayu yang sudah direbus tambahkan
dari ubi kayu yang dibuat oleh
garam sebanyak 1 sendok nasi,
kelompok Wanita tani Sumber

42
J. Agrotan 4(1) : 37 - 45, Maret 2018 ISSN : 2442-9015. e-ISSN : 2460-0075

Kemudian cetak menjadi lembaran jempol dan telunjuk, lepaskan


opak ukuran 60x 40 cm dengan alat dengan bantuan sendok lalu masukan
giles , Setelah dicetak diletakan di bulatan bakso kedalam rebusan air,
idik (tempat jemur), Lakukan Rebus dengan apai kecil selama 10
penjemuran selam 1 hari, Kemudian menit hingga bakso mengapung, jaga
disimpan dan di embunkan agar air jangan sampai bergejolak agar
teksturnya menjadi lembek, Opak bakso tidak pecah. Angkat dan
yang sudah kering digunting kecil- tiriskan, Rebus kaldu hingga
kecil ukuran 2.5 x2,5 cm, Setelah mendidih, masukan merica bubuk
digunting digoreng selama 5 menit dan garam secukupnya, aduk hingga
kemudian diangkat dan ditiriskan, rata, Masukan pentul bakso, didihkan
Setelah ditiriskan, dicampur dengan kembali, anggkat dan taburi dengan
bumbu aneka rasa (balado, jagung irisan daun bawang, Sajikan dengan
bakar, jagung manis) Kemudian pelengkap sesuai dengan selera.
dikemas.
TETU
BAKSO MOCAF Bahan; Tepung mocaf 250 gr,
Bahan yang digunakan: Tepung Terigu 250 gr, Santan 900
Tepung Mocaf, daging, garam dan ml, gula merah 500 gr, garam
air; Alat yang digunakan: Baskom, secukupnya, dan daun pandan. Cara
blender. Cara Pembuatan Bakso pembuatan tetu Mocaf; bentuk daun
Mocaf; Campur daging sapi giling pandan menjadi persegi panjang,
dengan Tepung mocaf, garam, dan campur tepung terigu dengan tepung
merica bubu, ulen sambil ditambah mocaf kemudian aduk dengan santan
air sedikit-demi sedkit sampai dan garam, iris tipis-tipis gula merah
adonan rata dan licin, Didihkan air kemudian taburkan didasar daun
yang agak banyak,lalu kecilkan api pandan setelah itu tuang adonan
sampai air tidak berkegejolak lagi, diatasnya, kukus selama 20 menit
Letakan adonan bakso pada satu sampai matang.
tangan, kepalkan tangan hingga
adonan bakso keluar diantara jari ONDE-ONDE

43
J. Agrotan 4(1) : 37 - 45, Maret 2018 ISSN : 2442-9015. e-ISSN : 2460-0075

Bahan-Bahan; Tepung mocaf daun pandan 5 lembar.Cara


50%, tepung ketan 50%, Gula merah, Pembuatan: Didihkan santan, garam,
kelapa, biji wijen. Cara membuat dan daun pandan diamkan sampai
Onde-onde Mocaf: campur tepung hangat; campur tepung mocaf dengan
ketan dan tepung mocaf, kemudian santan hinga kalis, bagi adonan
tuang air hangat sedikit-demi sedkiti menjadi 3 bagian, kemudian beri
sampai dibisa dibentuk dan diberi isi pewarna makanan yaitu merah,
gula merah yang dicampur dengan kuning, hijau; Didihkan air di pancai
kelapa parut kemudian dibentuk kemudian masukan adonan warna
bulat-bulatan, diberi bunga wijen, merah kedalam loyang hingga 5
kemudian digoreng dan onde-onde menit, lakukan bergiliran hingga
mocaf siap di hidangkan. adonan habis, setalah adonan habis,
biarkan selama 30 menit hingga jadi.
KUE PUTU
Bahan-bahan: Tepung mocaf, KESIMPULAN
gula merah, kelapa parut. Cara .
membuat Kue Putu: Campurkan Ubi kayu memiliki potensi
Tepung mocaf, gula merah dan sebagai sumber karohidrat yang
kelapa parut dan dimasukan air mempunyai beberapa keunggulan,
hangat sedikit-demi sedikit sampai dapat digunakan ssebagai bahan
sama merata kemudian dicetak, pangan alternatif non beras untuk
setalah itu dikukus selama 20 menit, mengurangi ketergantungan terhadap
setelah itu siap untuk dihidangkan. konsumsi beras. Upaya meninkatkan
konsumsi ubi kayu dapat dilakukan
dengan diversifikasi produk olahan
ubi kayu yang beragam dan menarik
baik sabagai makanan pokok maupun
LAPIS RAINBOW MOCAF makanan kecil (snack) seperti:
Bahan-bahan: tepung mocaf 350 gaplek, tepung kassava, tapioka,
gr, gula pasir 300 gr, santan 950 gr, opak snack aneka rasa, bakso mocaf,
pewarna makananan secukupnya,

44
J. Agrotan 4(1) : 37 - 45, Maret 2018 ISSN : 2442-9015. e-ISSN : 2460-0075

tetu, onde-onde, kue putu, lapis


ranbow mocaf.

Sulawesi Barat mempunyai


peluang untuk memanfaatkan
ubikayu sebagai bahan pangan non-
beras melalui penganekaraman
pangan untuk mendukung ketahan
pangan.

DAFTAR PUSTAKA
Bambang, C. 2004. Aneka Produk
Olahan Ubikayu. Aneka Ilmu.
Semarang.
BPS Prov. Sulawesi Barat. 2013.
Sulawesi Barat Dalam Angka
2012. PusatStatistik Provinsi
Sulawesi Barat

Nursiah, 1996. Daftar Komposisi Zat


GiziPangan Indonesia. Edisi
1995. Depkes RI.
Depertemen Bina
GiziMasyarakat. Bogor.

Suryana, A. 2006. Kebijakan


Penelitiandan Pengembangan
Ubi Kayu untuk Agroindustri
dan Ketahanan Pngan.
Puslitbangtan, Badan
Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Jakarta.
Wargiono, J. 2003. Wilayah
potensial untuk
pengembangan ubikayu
sebagai bahan baku industri
bioetanol. Seminar
Puslitbangtan. Bogor.
.

45

You might also like