Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Vol. 7 No.

2 (2020) 210-221

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik


terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II
Pada Perkalian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar
Sofie Claudia1, Yusuf Suryana2, Oyon Haki Pranata3

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya


1 2 3
Email: claudia14@student.upi.edu , yusufsuryana@upi.edu , oyonhakipranata@upi.edu
Abstract
This research was based on the result of former study administered by elementary school teacher grade two in SD
Negeri 2 Cisayong dealt with student’s achievement problem really close with score standard about multiplication of
count numbers material. The problem was resulted from learning process which tends to explain multiplication
material only based on textbooks that have been provided at school and the media used are less realistic for student’s.
To the problem solve, researcher used realistic mathematics education to know how the realistic mathematics
education aforementioned improve student’s achievement connected with multiplication in Elementary School. This
research was an experimental research, which was type of Pre-Experimental Design. It used One-Group Pretest-
Posttest Design research, with 10 subjects at SD Negeri 2 Cisayong. The finding got was based on the results inferential
statistical analysis using t test formula, the percentage of success achieved by student’s (8 people) scored above 70
(80%). Therefore tcalculation> ttable at 0,05 significance level, hence the null hypothesis (H 0) was rejected and alternative
hypothesis (Ha) was accepted. Based on the research results, it can be concluded that the realistic mathematics
education improve student’s achievement connected with multiplication of count numbers in Elementary School.
Keywords: Multiplication of count numbers, realistic mathematics education, student’s achievement.

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan guru kelas II SD Negeri 2
Cisayong bahwa adanya permasalahan mengenai hasil belajar siswa pada perkalian bilangan cacah yang belum
terlampaui jauh dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM). Permasalahan disebabkan oleh proses pembelajaran yang
cenderung menjelaskan materi perkalian hanya berdasarkan buku paket yang telah disediakan di sekolah dan media
yang digunakan kurang realistik bagi siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti menggunakan pendekatan
matematika realistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap hasil belajar
siswa pada materi perkalian di Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-
Experimental Design. Penelitian ini menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design dengan subjek
10 siswa di SD Negeri 2 Cisayong. Hasil temuan yang didapatkan berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan
menggunakan rumus uji t, yaitu tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa hampir semua siswa (8 orang)
memperoleh nilai diatas 70 (80%). Oleh karena itu, thitung> ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0)
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Berdasarkan hasil dari penelitian maka dapat disimpulkan bahwa adanya
pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap hasil belajar siswa tentang perkalian bilangan cacah di Sekolah
Dasar.
Kata Kunci: Perkalian bilangan cacah, pendekatan matematika realistik, hasil belajar.

PENDAHULUAN kualitas pendidikan. Matematika sebagai


Matematika merupakan mata pelajaran pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh
yang wajib diajarkan pada semua jenjang siswa guna memahami berbagai
pendidikan karena dipandang memiliki perkembangan ilmu pengetahuan dan
peranan penting dalam meningkatkan teknologi. Peraturan Menteri Pendidikan

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 210-221
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
Sofie Claudia , Yusuf Suryana , Oyon Haki Pranata 211
Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II Pada Perkalian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

Nasional Nomor 22 Tahun 2006 (dalam Idris bilangan cacah. Priatna dan Yuliardi, 2018,
dan Silalahi, 2016, hlm. 73) bahwa hlm. 27) “anggota bilangan cacah adalah
“matematika mendasari perkembangan semua bilangan asli dan bilangan 0, yaitu 0, 1,
kemajuan teknologi, matematika punya 2, 3, 4, dan seterusnya.” Bilangan asli
peran penting dalam berbagai disiplin, dan himpunan A = {1, 2, 3,…}, maka himpunan
memajukan daya pikir manusia.” Matematika bilangan cacah dapat ditulis C = {0, 1, 2, 3, ...}.
adalah disiplin ilmu yang penting karena tidak “Operasi perkalian (multiplication)
terlepas dari kehidupan sehari-hari. Susanto dilambangkan dengan notasi “x” yang dibaca
(2013, hlm. 189) “pada hakikatnya “kali”. Misalnya 3 x 4 dibaca “tiga kali empat”
matematika tidak terlepas dalam kehidupan (Priatna dan Yuliardi, 2018, hlm. 43).
sehari-hari, dalam arti matematika memiliki Perkalian dapat dinyatakan sebagai
kegunaan yang praktis dalam kehidupan penjumlahan berulang oleh angka yang sama,
sehari-hari.” Matematika juga ilmu yang dengan definisi jika a dan b bilangan cacah,
memiliki peranan penting terhadap maka a x b = b+b+b…+b. Materi ini
keberlangsungan kehidupan manusia. merupakan materi dasar bagi prasyarat
Alawiyah, W., S. Y., & Pranata, O. H. (2019, keberhasilan pemahaman materi selanjutnya,
hlm. 119) “keberhasilan sebuah bangsa sehingga menuntut siswa memahami terlebih
ditunjang oleh pendidikan matematika dahulu konsep dasarnya. Ketika siswa paham
karena dalam kehidupan sehari-hari terhadap konsep dasar maka siswa dapat
matematika sangat dibutuhkan untuk memahami materi selanjutnya. Hudojo
memecahkan masalah yang pasti ditemui (dalam Yusmanita, S., Ikhsan, M., & Zubainur,
oleh semua orang.” James dan James (dalam C. M., 2018, hlm. 94) bahwa “mempelajari
Suwangsih dan Tiurlina, 2010, hlm. 4) konsep B yang berdasarkan konsep A, maka
“matematika adalah ilmu tentang logika, siswa perlu memahami lebih dulu konsep A,
mengenai bentuk, susunan, besaran, dan karena tanpa memahami konsep A tidak
konsep-konsep yang berhubungan satu mungkin siswa memahami konsep B.”
dengan yang lainnya.” Artinya, matematika Berdasarkan hasil observasi dan
merupakan ilmu yang dihasilkan dari proses wawancara dengan guru di SDN 2 Cisayong
berpikir atau bernalar tentang logika, bentuk, ditemukan bahwa materi tentang perkalian
susunan, besaran, dan konsep-konsep yang bilangan cacah merupakan materi yang
saling berkaitan. dianggap sulit, karena siswa kesulitan dalam
Materi matematika yang diajarkan di menjumlahkan perkalian sebagai
Sekolah Dasar salah satunya yakni perkalian penjumlahan berulang dan sulit

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 210-221
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
212 Sofie Claudia , Yusuf Suryana , Oyon Haki Pranata
Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II Pada Perkalian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

menyelesaikan perkalian dalam bentuk soal tertentu.” Sedangkan menurut Purwanto


cerita. Pada proses pembelajaran, guru (dalam Tarigan dan Sinaga, 2015, hlm. 8)
cenderung menjelaskan materi perkalian “hasil belajar adalah perubahan perilaku yang
hanya berdasarkan buku paket yang telah terjadi setelah mengikuti proses belajar
disediakan di sekolah sehingga pembelajaran mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.”
kurang efektif. Selain itu, media Hasil belajar siswa sangat penting guna untuk
pembelajaran yang digunakan guru kurang dijadikan sebagai acuan atau titik tolak
realistik (nyata) bagi siswa. Kurangnya keberhasilan rencana dan proses
efektifitas pada proses pembelajaran pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga
ditunjukkan dengan sikap sebagian siswa tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hasil
kurang fokus terhadap pembelajaran belajar yang dicapai telah sesuai dengan
akibatnya siswa tidak optimal tujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat
pemahamannya. Hal tersebut menyebabkan diketahui melalui evaluasi. Evaluasi yang
hasil belajar yang kurang maksimal dan diberikan kepada siswa dapat dilakukan
tujuan pembelajaran belum tercapai. dengan berbagai cara, salah satunya dapat
Berdasarkan fakta di lapangan, nilai tes yang menggunakan tes yang dilaksanakan setelah
diberikan oleh guru pada mata pelajaran selesai pembelajaran. Arikunto (2012, hlm.
matematika khususnya materi perkalian 67) “tes merupakan alat atau prosedur yang
bilangan cacah masih rendah, hanya sekitar digunakan untuk mengetahui atau mengukur
35% siswa dapat menyelesaikan soal materi sesuatu dalam suasana, dengan cara dan
perkalian bilangan cacah. Sedangkan, kriteria aturan-aturan yang sudah ditentukan.”
keberhasilan yang harus dicapai dalam Untuk mengatasi masalah tersebut,
pembelajaran, minimal 70% hal ini sesuai diperlukan adanya suatu pembelajaran yang
dengan Winkel (1991, hlm. 273) dalam Hani mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan
(2013) bahwa “patokan keberhasilan siswa sehari-hari, aktif, menyenangkan,
setelah selesai kegiatan pembelajaran menumbuhkan semangat, dan menarik
minimal 70%.” sehingga konsep matematika yang diberikan
Nawawi (dalam Susanto, 2013, hlm. 5) dapat mudah dipahami dan melekat tahan
menyatakan “hasil belajar dapat diartikan lama dalam benak siswa. Salah satu
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam pendekatan pembelajaran yang dapat
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang digunakan dalam pembelajaran matematika
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari yaitu pendekatan matematika realistik yang
hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran diadaptasi dari pendekatan Realistic

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 210-221
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
Sofie Claudia , Yusuf Suryana , Oyon Haki Pranata 213
Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II Pada Perkalian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

Mathematics Education (RME) di Belanda pendekatan dimana konsep-konsep


oleh Hans Freudenthal. Pendekatan ini matematika tidak diajarkan, dan diharapkan
berorientasi pada pemerolehan pengetahuan siswa dapat menemukan melalui
baru berdasarkan pengetahuan yang telah matematisasi horizontal; (3) pendekatan
ada (struktur kognitif) melalui pengalaman strukturalistik merupakan pendekatan yang
sehari-hari. Suryadi dan Turmudi (dalam menggunakan sistem formal, dan (4)
Mulyati, Y. S., L, E. N., & Pranata, O. H., 2017, pendekatan realistik adalah suatu
hlm. 3) menyatakan “pendidikan matematika pendekatan yang menggunakan masalah
realistik merupakan suatu pendekatan realistik sebagai pangkal tolak
pembelajaran berdasarkan penggunaan pembelajaran.” Pada dasarnya, pendekatan
masalah matematika yang diambil dari matematika realistik adalah salah satu
pengalaman nyata untuk mewakili konsep pendekatan dalam pembelajaran matematika
yang abstrak dari matematika.” Pada yang menekankan pada aktivitas siswa secara
umumnya, siswa sekolah dasar mempunyai aktif, dalam mengkonstruksi dan
daya abstraksi yang masih rendah, oleh memproduksi pengetahuan baru
karena itu pembelajaran matematika di berdasarkan pengetahuan yang telah ada
sekolah dasar perlu dimulai dengan sesuatu melalui bimbingan guru dan penemuan
yang konkrit kemudian menuju ke abstrak. kembali ide atau konsep matematika dengan
Fauzan, dkk., (2002, hlm. 1) bahwa “di dalam diawali dari penelusuran persoalan konteks
pembelajaran matematika realistik, belajar dunia nyata siswa.
dapat diartikan sebagai melakukan pekerjaan Gravemeijer (dalam Mashudi, 2016,
matematika dengan memecahkan berbagai hlm. 52-53) “terdapat tiga prinsip utama
masalah sehari-hari sebagai sebuah bagian dalam pembelajaran matematika realistik,
yang penting.” De Lange (dalam Ningsih, yakni (1) guided reinvention and progressive
2014, hlm. 77) membedakan empat mathematization. Guided reinvention yaitu
pendekatan matematika berdasarkan melalui topik-topik matematika yang
komponen matematisasi horizontal dan disajikan, siswa diberi kesempatan untuk
matematisasi vertikal, yaitu: “(1) pendekatan mengalami proses yang sama dengan proses
mekanistik merupakan pendekatan yang dilalui oleh para penemu matematika
tradisional dan didasarkan pada apa yang dalam menemukan konsep matematika,
diketahui dari pengalaman sendiri (diawali sedangkan progressive mathematization
dari yang sederhana ke yang lebih kompleks); terdiri dari matematisasi horizontal dan
(2) pendekatan emperistik adalah suatu matematisasi vertikal; (2) didactical

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 210-221
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
214 Sofie Claudia , Yusuf Suryana , Oyon Haki Pranata
Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II Pada Perkalian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

phenomenology, yaitu topik-topik Adapun langkah-langkah dalam


matematika yang diajarkan berasal dari menerapkan pendekatan matematika
fenomena sehari-hari; (3) self-developed realistik menurut Shoimin (dalam Oftiana dan
models, yaitu siswa mengembangkan model Saefudin, 2017, hlm. 296-297) yakni “(1)
sendiri sewaktu memecahkan masalah soal- memahami masalah kontekstual; (2)
soal kontekstual.” Adapun karakteristik dasar menyelesaikan masalah konstekstual; (3)
dari pembelajaran matematika realistik membandingkan dan mendiskusikan
menurut Gravemeijer (dalam Holisin, 2007, jawaban; (4) dan menarik kesimpulan.” Guru
hlm. 47) yaitu “menggunakan masalah menjelaskan materi melalui pendekatan
kontekstual sederhana yang dikenal siswa matematika realistik didasarkan pada
berupa realita atau sesuatu yang dapat pemberian masalah yang terdapat dalam
dibayangkan siswa; menggunakan model kehidupan sehari-hari atau masalah yang
sebagai jembatan bagi siswa dari situasi dapat dibayangkan oleh siswa, sehingga
konkrit menuju abstrak; menggunakan siswa dapat menerapkan konsep perkalian
kontribusi siswa; terdapat interaksi antar bilangan cacah untuk memecahkan masalah
siswa dengan guru maupun siswa dengan dalam kehidupannya. Wijaya (dalam
siswa; dan terdapat keterkaitan diantara Yusmanita, S., Ikhsan, M., & Zubainur, C. M.,
materi pelajaran.” Pendekatan matematika 2018, hlm. 96) bahwa “pendekatan
realistik pada materi perkalian bilangan cacah matematika realistik mampu membuat siswa
dapat mempermudah siswa dalam aktif dan guru hanya berperan sebagai
memahami materi dan menjadikan fasilitator, motivator, dan pengelola kelas
pembelajaran lebih bermakna. Artinya dalam yang dapat menciptakan suasana yang
proses pembelajaran, siswa terlibat secara menyenangkan.” Menurut Ilma (dalam
aktif mengkonstruksi pengetahuan melalui Jarmita dan Hazami, 2013, hlm. 216-217),
struktur kognitif yang telah ada untuk pendekatan matematika realistik memiliki
menemukan konsep, sehingga materi yang keunggulan dan kelemahan, diantaranya:
telah dipelajari dapat dipahami oleh siswa. Keunggulan pendekatan matematika
Hal ini sejalan dengan teori David Ausubel realistik, yakni: (1) suasana dalam proses
(dalam Dahar, 2011, hlm. 95) “belajar pembelajaran menyenangkan karena
bermakna merupakan suatu proses menggunakan realitas yang ada di sekitar
dikaitkannya informasi baru pada konsep- siswa; (2) karena siswa membangun sendiri
konsep yang relevan yang terdapat dalam pengetahuannya maka siswa tidak mudah
struktur kognitif seseorang.” lupa dengan materi yang diajarkan; (3) siswa

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 210-221
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
Sofie Claudia , Yusuf Suryana , Oyon Haki Pranata 215
Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II Pada Perkalian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

merasa dihargai dan semakin terbuka karena matematika, khususnya materi perkalian
setiap jawaban ada nilainya; (4) memupuk bilangan cacah.
kerjasama dalam kelompok; (5) melatih siswa
METODE PENELITIAN
untuk terbiasa berpikir dan berani
Metode penelitian yang digunakan pada
mengemukakan pendapat; dan (6)
penelitian ini adalah Pre-Eksperimental
pendidikan budi pekerti, misalnya saling
Design. Penelitian ini bertujuan untuk
bekerjasama dan menghormati teman yang
mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan
sedang berbicara. Adapun kelemahannya,
yang diberikan terhadap sampel yaitu siswa
yakni: (1) siswa masih kesulitan dalam
kelas II SD Negeri 2 Cisayong. Sugiyono (2016,
menemukan sendiri jawabannya; (2) untuk
hlm. 72) menyatakan “metode eksperimen
memahami satu materi pelajaran dibutuhkan
dapat diartikan sebagai metode penelitian
waktu yang cukup lama; (3) siswa yang
yang digunakan untuk mencari pengaruh
pandai kadang-kadang tidak sabar untuk
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
menanti temannya yang belum selesai; (4)
kondisi terkendalikan.”
membutuhkan alat peraga yang sesuai
Penelitian ini menggunakan pendekatan
dengan situasi pembelajaran saat itu; dan (5)
kuantitatif, desain penelitian yang digunakan
belum ada pedoman penilaian, sehingga guru
adalah One-Group Pretest-Posttest Design.
merasa kesulitan dalam evaluasi/
Creswell (dalam Devi, C., Utari, T. S. G., &
memberikan nilai.
Nurkanti, M., 2018, hlm. 3) bahwa “One-
Berdasarkan keunggulan dan Group Pretest-Posttest Design yang
kelemahan pendekatan matematika realistik, mencakup satu kelompok yang pada saat
seyogyanya guru dalam melaksanakan proses tahap pre-test dilakukan observasi subjek
pembelajaran menggunakan beberapa penelitian yang dilanjutkan dengan
strategi alternatif untuk mencapai tujuan memberikan perlakuan (treatment) dan
pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. pemberian soal post-test di akhir proses
Pendekatan matematika realistik merupakan pembelajaran.” Hasil perlakuan yang
pendekatan yang relevan digunakan untuk diperoleh lebih akurat karena ada proses
menciptakan pembelajaran yang bermakna. membandingkan dengan keadaan sebelum
Maka dengan menggunakan pendekatan dan setelah diberi perlakuan (treatment)
matematika realistik diharapkan akan sehingga dapat diketahui pengaruhnya.
memberi pengaruh pada peningkatan hasil Suharsaputra (2018, hlm. 161) “rancangan ini
belajar siswa dalam pembelajaran lebih baik dibanding rancangan yang pertama
karena ada ukuran untuk melihat

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 210-221
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
216 Sofie Claudia , Yusuf Suryana , Oyon Haki Pranata
Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II Pada Perkalian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

perubahan.” Adapun rancangan desain perkalian bilangan cacah di kelas II SD Negeri


seperti gambar di bawah ini menurut 2 Cisayong sebanyak 10 orang. Data hasil
Sugiyono (2016, hlm. 75): penelitian diperoleh melalui tes tertulis
berupa tes uraian. Peneliti melakukan tes
O1 X O2
sebanyak dua kali yaitu sebelum mendapat
Gambar 1. Pre-Eksperimental One-Group perlakuan (pretest) dan setelah mendapat
Pretest-Posttest Design perlakukan (posttest). Setelah diperoleh data,
Keterangan: maka data diolah dan dianalisis sehingga
O1 : Nilai pretest (sebelum diberi peneliti memperoleh kesimpulan.
treatment/perlakuan) Pengolahan data menggunakan bantuan
O2 : Nilai posttest (setelah diberi program Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16
treatment/perlakuan) for Windows.
O1 – O2 : Pengaruh dari treatment/perlakuan HASIL DAN PEMBAHASAN
yang diberikan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, dilakukan terhadap 1. Deskripsi Hasil Pretest Siswa Kelas II SD
satu kelompok yang telah ditentukan tanpa Negeri 2 Cisayong Sebelum Menerapkan
adanya kelompok kontrol. Populasi pada Pendekatan Matematika Realistik
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SD Dalam proses penelitian, sebelum
Negeri 2 Cisayong Kecamatan Cisayong menerapkan pendekatan matematika
Kabupaten Tasikmalaya. Teknik pengambilan realistik terlebih dahulu diberikan pretest.
sampel yang digunakan adalah teknik Pretest yang diberikan berupa tes uraian
sampling jenuh atau saturation sampling. secara tertulis untuk mengetahui hasil belajar
Sugiyono (2016, hlm. 85) menyatakan sebelum diberikan perlakuan menggunakan
“Sampling jenuh adalah teknik penentuan pendekatan matematika realistik.
sampel bila semua anggota populasi
Hasil belajar siswa sebelum diberi
digunakan sebagai sampel.” Jumlah populasi
perlakuan (pretest) menunjukkan
yang digunakan relatif kecil yaitu kurang dari
pemahaman awal siswa pada perkalian
30 orang. Sampel yang digunakan yaitu siswa
bilangan cacah, berikut ini merupakan hasil
kelas II SD Negeri 2 Cisayong yang berjumlah
pretest.
10 orang siswa.
Hasil dari penelitian yang diperoleh
berupa data kuantitatif. Data kuantitatif yang
diperoleh berupa hasil belajar siswa pada

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 210-221
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
Sofie Claudia , Yusuf Suryana , Oyon Haki Pranata 217
Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II Pada Perkalian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

Tabel 1 2. Deskripsi Hasil Belajar Posttest Kelas II


Nilai Pretest SD Negeri 2 Cisayong Setelah
No. Nilai Menerapkan Pendekatan Matematika
Pretest Realistik
Siswa 1 50 Dalam proses penelitian, setelah diberikan
Siswa 2 40 pretest dan perlakuan dengan menerapkan

Siswa 3 50 pendekatan matematika realistik selanjutnya

Siswa 4 65 diberikan posttest.

Siswa 5 45 Posttest digunakan untuk melihat

Siswa 6 45 perubahan hasil belajar siswa setelah diberi

Siswa 7 50 perlakuan (treatment). Hasil pretest dan

Siswa 8 50 posttest dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Siswa 9 60 Tabel 2

Siswa 10 75 Hasil Pretest dan Posttest

Jumlah 530 No. Nilai Nilai


Pretest Posttest
Rata-rata 53
Siswa 1 50 75
Berdasarkan analisis data pretest yang
dilakukan peneliti terhadap hasil belajar Siswa 2 40 60

siswa di kelas II SD Negeri 2 Cisayong dengan Siswa 3 50 80

jumlah siswa 10 orang, maka diperoleh Siswa 4 65 100

gambaran yaitu tidak ada siswa yang Siswa 5 45 75

memperoleh nilai 100 sebagai nilai maksimal. Siswa 6 45 65

Nilai tertinggi yaitu 75 yang diperoleh 1 siswa Siswa 7 50 80

dengan persentase 10%, nilai 65 yang Siswa 8 50 100

diperoleh 1 siswa dengan persentase 10%, Siswa 9 60 90


nilai 60 yang diperoleh 1 siswa dengan Siswa 10 75 100
persentase 10%, nilai 50 yang diperoleh 4 Jumlah 530 825
siswa dengan persentase 40%, nilai 45 yang Rata-rata 53 82,5
diperoleh 2 siswa dengan persentase 20% Perubahan hasil belajar siswa dapat dilihat
dan nilai terendah yaitu 40 yang diperoleh 1 dari rata-rata nilai pretest dan rata-rata nilai
siswa dengan persentase 10%. posttest. Perubahan tersebut berupa
meningkatnya hasil belajar siswa yang

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 210-221
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
218 Sofie Claudia , Yusuf Suryana , Oyon Haki Pranata
Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II Pada Perkalian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

datanya diperoleh setelah diberikan posttest 2 S-2 0,3


kemudian dibandingkan dengan nilai pretest. 3 S-3 0,6
Berdasarkan analisis data posttest hasil 4 S-4 1
belajar siswa di kelas II SDN 2 Cisayong 5 S-5 0,55
dengan jumlah siswa 10 orang, maka 6 S-6 0,36
diperoleh gambaran yaitu ada 3 orang siswa 7 S-7 0,6
yang mampu memperoleh nilai 100 sebagai 8 S-8 1
nilai maksimal dengan persentase 30%, nilai 9 S-9 0,75
90 yang diperoleh 1 siswa dengan persentase 10 S-10 1
10%, nilai 80 yang diperoleh 2 siswa dengan Jumlah 6,66
persentase 20%, nilai 75 yang diperoleh 2 Rata-rata 0,666
siswa dengan persentase 20%, nilai 65 yang Kualitas Peningkatan Tinggi
diperoleh 1 siswa dengan persentase 10% Hasil Belajar
dan nilai terendah yaitu 60 yang diperoleh 1
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
siswa dengan persentase 10%.
bahwa rata-rata normal gain di kelas II
Berdasarkan nilai yang diuraikan, terlihat
SDNegeri 2 Cisayong sebesar 0,666 (66,6%).
bahwa jumlah nilai dari posttest (setelah
Maka dapat disimpulkan kualitas peningkatan
perlakuan) lebih tinggi dibandingkan pretest
hasil belajar memperoleh nilai rata-rata
(sebelum perlakuan) yang diperoleh siswa
dengan kategori tinggi. Dengan demikian,
kelas II SDNegeri 2 Cisayong.
pengaruh pendekatan matematika realistik
3. Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar
terhadap hasil belajar di kelas II SDN 2
Siswa tentang Perkalian Bilangan Cacah
Cisayong Kabupaten Tasikmalaya adalah
dengan Menggunakan Pendekatan
sebesar 66,6%.
Matematika Realistik
Pembahasan
Peneliti mencari n-gain untuk melihat
Pada bagian ini akan diuraikan hasil
kualitas peningkatan hasil belajar di kelas II
penelitian yang dilakukan peneliti
SD Negeri 2 Cisayong. Berikut hasil analisis n-
berdasarkan data yang terkumpul dan dari
gain yang diperoleh peneliti.
hasil analisis data yang telah dilakukan. Fokus
Tabel 3
utama yang akan dibahas pada bagian ini
Hasil N-Gain
adalah pengaruh pendekatan matematika
No. Kode N-Gain realistik terhadap hasil belajar siswa kelas II
Siswa SD Negeri 2 Cisayong.
1 S-1 0,5

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 210-221
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
Sofie Claudia , Yusuf Suryana , Oyon Haki Pranata 219
Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II Pada Perkalian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

Sebelum diberikan perlakuan (treatment), melalui hasil perhitungan uji t. Perbandingan


peneliti memberikan pretest kepada 10 siswa hasil belajar pretest dan posttest
di kelas II SD Negeri 2 Cisayong untuk menunjukkan bahwa nilai thitung sebanyak
memperoleh data awal. Data awal 10,792 > nilai ttabel 2,30600. Maka thitung ≥
dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar ttabel atau 10,792 ≥ 2,30600. Dari data diatas,
siswa sebelum diberi perlakuan (treatment) dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pada perkalian bilangan cacah. Kemudian, penelitian diterima. Hal ini berarti, bahwa
peneliti memberikan perlakuan (treatment) penerapan pendekatan matematika realistik
berupa penerapan pendekatan matematika dapat memberi pengaruh dalam
realistik. Perlakuan tersebut berdampak meningkatkan hasil belajar siswa di kelas II SD
positif terhadap nilai akhir yang diperoleh Negeri 2 Cisayong.
melalui posttest. SIMPULAN
Dapat diketahui bahwa persentase hasil Kesimpulan secara rinci dari hasil analisis
belajar siswa setelah menerapkan dalan penelitian, sebagai berikut:
pendekatan matematika realistik 1. Pendekatan matematika realistik cocok
dikategorikan tinggi. Dapat dinyatakan diterapkan dalam meningkatkan hasil
bahwa persentase nilai hasil belajar siswa di belajar siswa di kelas II SD Negeri 2
kelas II SD Negeri 2 Cisayong setelah Cisayong pada perkalian bilangan cacah.
menerapkan pendekatan matematika Hal ini ditunjukkan dari nilai yang
realistik, yaitu siswa yang mendapat nilai diperoleh siswa sebelum menerapkan
diatas 70 sebanyak 8 orang (80%) dari jumlah pendekatan matematika realistik yang
sampel dan siswa yang mendapat nilai mencapai standar keberhasilan belajar,
dibawah 70 sebanyak 2 orang (20%) dari yakni hanya mencapai 10% atau
jumlah sampel. Hal tersebut menunjukkan sebanyak 1 siswa yang mendapat nilai 70
bahwa perolehan nilai siswa diatas 70 sudah ke atas.
mencapai standar yang ditetapkan oleh 2. Setelah menerapkan pendekatan
sekolah yang menuntut pencapaian 70%. matematika realistik, hasil belajar siswa
Tingkat persentase keberhasilan tersebut dikategorikan tinggi dengan hampir
dicapai oleh siswa, yaitu hampir semua siswa semua siswa mampu memperoleh nilai
(8 orang) memperoleh nilai diatas 70 (80%). diatas 70 (80%).
Pengaruh pendekatan matematika 3. Adanya pengaruh pendekatan
realistik terhadap hasil belajar siswa di kelas matematika realistik, diketahui
II SD Negeri 2 Cisayong, dapat diketahui berdasarkan perhitungan uji t.

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 210-221
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
220 Sofie Claudia , Yusuf Suryana , Oyon Haki Pranata
Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II Pada Perkalian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

Perbandingan hasil belajarpretest dan Realistik.(Skripsi). Sekolah Sarjana,


posttest menunjukkan bahwa nilai thitung Universitas Pendidikan Indonesia
sebanyak 10,792 > ttabel = 2,30600. Hal ini Kampus Tasikmalaya, Tasikmalaya.
menunjukkan bahwa hipotesis yang Holisin, I. (2007). Pembelajaran Matematika
diajukan diterima. Realistik (PMR). Jurnal Didaktis: 5 (3),
DAFTAR PUSTAKA hlm. 1-68.
Alawiyah, W., S. Y., & Pranata, O. H. (2019). Idris, I. & Silalahi, D. K. (2016). Penerapan
Pengaruh Media Puzzle terhadap Hasil Pendekatan Pendidikan Matematika
Belajar Siswa tentang Bangun Datar Di Realistik Indonesia (PMRI) untuk
Sekolah Dasar. Pedadidaktika: Jurnal Meningkatkan Kemampuan
Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar: Penyelesaian Soal Cerita pada Kelas VIII
6 (1), hlm. 118-129. A SMP UTY. Jurnal EduMatSains: 1 (1),
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi hlm. 73-82.
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Jarmita, N. & Hazami. (2013). Ketuntasan
Dahar, R. W. (2011). Teori-teori Belajar & Hasil Belajar Siswa melalui Pendekatan
Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Realistic Mathematics Education (RME)
Devi, C., Utari, T. S. G., & Nurkanti, M., pada Materi Perkalian. Jurnal Ilmiah
(2018). Penggunaan Media Didaktika: 13 (2), hlm. 212-222.
Pembelajaran MIVI (Media Interaktif Ningsih, S. (2014). Realistic Mathematics
Visual) untuk Meningkatkan Hasil Education: Model Alternatif
Belajar Siswa pada Topik Sistem Gerak Pembelajaran Matematika Sekolah.
Manusia. Jurnal Bioedukatika: 6 (1), Jurnal Pendidikan Matematika: 1 (2),
hlm. 1-7. hlm. 73-94.
Fauzan, et al. (2002). Traditional Mashudi. (2016). Penerapan Pendekatan
Mathematics Education vs. Realistic Realistik untuk Meningkatkan Hasil
Mathematics Education: Hoping for Belajar Siswa Kelas V pada Mata
Changes. Presented on the 3rd Pelajaran Matematika Pokok Bahasan
International Mathematics Education Sifat-sifat Bangun Ruang. Jurnal JPSD: 2
and Society Conference, Copenhagen. (1), hlm. 50-63.
Hani. (2013). Meningkatkan Hasil Belajar Mulyati, Y. S., L, E. N., & Pranata, O. H.
Siswa dalam Pembelajaran Matematika (2017). Penerapan Pendekatan
tentang Konsep Perkalian Melalui Matematika Realistik untuk
Penggunaan Pendekatan Matematika Meningkatkan Pemahaman SIswa pada

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 210-221
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
1 2 3
Sofie Claudia , Yusuf Suryana , Oyon Haki Pranata 221
Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II Pada Perkalian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

Materi Konsep Pecahan. Pedadidaktika: Matematika Kreatif-Inovatif: 6 (1), hlm.


Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah 7-11.
Dasar: 4 (2), hlm. 1-9. Yusmanita, S., Ikhsan, M., & Zubainur, C. M.
Oftiana, S. & Saefudin, A. A. (2017). Pengaruh (2018). Penerapan Pendekatan
Pendekatan Pembelajaran Matematika Matematika Realistik untuk
Realistik Indonesia (PMRI) terhadap Meningkatkan Kemampuan Operasi
Kemampuan Pemecahan Masalah Hitung Perkalian. Jurnal Elemen: 4 (1),
Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri hlm. 93-104.
2 Srandakan. Jurnal Matematika dan
Pembelajaran: 5 (2), hlm. 293-301.
Priatna, N. & Yuliardi, R. (2018).
Pembelajaran Matematika untuk Guru
SD dan Calon Guru SD. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta, CV.
Suharsaputra. U. (2018). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Bandung: PT Refika Aditama.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar &
Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Suwangsih, E., & Tiurlina. (2010). Model
Pembelajaran Matematika. Bandung:
UPI PRESS.
Tarigan, D., & Sinaga, E. M. (2015).
Perbedaan Hasil Belajar Siswa dalam
Pendekatan Realistik dengan
Pendekatan Ekspositori pada Mata
Pelajaran Matematika Kelas IV SDN
101880 Tanjung Morawa. Jurnal

@2020-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 7, No. 2 (2020) 210-221
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved

You might also like