Artikel 201811601

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS, SUKU BUNGA, EARNING PER SHARE

(EPS) DAN FIRM SIZE TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI KASUS PADA SUB
SEKTOR PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2017-
2020
Muhammad Nur Rois Maulana
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muria Kudus (Muhammad Nur Rois Maulana)
Email : roismaulana03@gmail.com
ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the effect of inflation, exchange rates, interest rates,
earnings per share (eps) and firm size on stock returns in the Sub-Sector of Banking Companies
listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017-2020. The approach used in this research is a
quantitative approach. The sample is banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange
(IDX) totaling 112 companies and sampling using purposive sampling technique. Data collection
techniques used in this research are documentation studies and library research. The data
analysis technique used multiple linear regression analysis. The results show that inflation has a
negative effect on stock returns in banking companies listed on the IDX for the 2017-2020 period.
The exchange rate has no effect on stock returns in banking companies listed on the IDX for the
2017- 2020 period. Interest rates have a negative effect on stock returns in banking companies
listed on the IDX for the 2017-2020 period. Earning per share (EPS) has a positive effect on stock
returns in banking companies listed on the IDX for the 2017-2020 period. Firm Size has no effect
on stock returns in banking companies listed on the IDX for the 2017-2020 period. Inflation,
exchange rates, interest rates, earnings per share (EPS) and firm size together have an effect on
stock returns in banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2020
period.

Keywords: Inflation, Exchange Rate, Interest Rate, Earning Per Share, Firm Size, Stock Return.

1. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi yang terjadi Investor harus memahami situasi dan


di Indonesia pada pertengahan 1997 meramalkan kondisi ekonomi makro negara
mengalami krisis ekonomi, kinerja keuangan tujuan investasi pada masa mendatang untuk
khususnya bisnis pasar modal mengalami pengambilan keputusan sehinggan investasi
penurunan yang signifikan bahkan banyak tersebut diharapkan mendapatkan keuntungan.
perusahaan yang melakukan penutupan atau Sebagai pemodal atau pemegang dana harus
gulung tikar. Perkembangan bisnis suatu mampu mempertimbangkan banyak indikator
negara khususnya Indonesia bisa ditinjau dari yang bisa membantu dalam tahap pembuatan
sudut pandang ekonomi makro ataupun keputusan (Decision Maker). Indikator-
mikro. Dalam sektor makro ekonomi secara indikator makro ekonomi yang banyak
keseluruhan dapat dilihat dari aktivitas pasar digunakan di bursa efek adalah tingkat naik
modal dan industri keuangan pada negara turunnya atau fluktuasi tingkat suku bunga,
tersebut. Para investor sebagai pihak yang inflasi dan kurs rupiah. Faktor penting dalam
melakukan investasi dengan pembelian saham suatu negara diindikasikan salah satunya
di pasar modal akan menganalisis kondisi dengan suku bunga bank Indonesia karena
perusahaan tersebut terlebih dahulu supaya apabila terjadi perubahan tingkat suku bung
investasi yang dilaksanakan maka akan berpengaruh luas dalam ekonomi
mendapatkan laba atau keuntungan (return) negara tersebut (Nugroho dan Hermuningsih,
(Susanty dan Bastian, 2017). 2020).
Harga saham di Bursa Efek Indonesia negatif misalnya pada tahun 2019 Bank
selalu mengalami fluktuasi. Hal tersebut dapat Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. memiliki
dipengaruhi oleh beberapa faktor ekonomi nilai return saham sebesar -0,3613. Angka
mikro dan ekonomi makro. Faktor ekonomi tersebut diperoleh dari harga saham Bank
mikro merupakan faktor-faktor ekonomi yang Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. pada tahun
berkaitan dengan kondisi internal perusahaan 2018 adalah sebesar Rp 310 per lembar
sedangkan faktor ekonomi makro merupakan saham, namun pada tahun 2019 mengalami
faktor-faktor yang ada diluar perusahaan. penurunan menjadi sebesar Rp 198 per
Tandelilin (2015:343) menyatakan variabel lembar saham. Demikian halnya pada tahun
ekonomi makro yang perlu diperhatikan 2020 Bank Mestika Dharma Tbk. memiliki
investor antara lain adalah tingkat suku nilai return saham sebesar -0,4643. Angka
bunga, tingkat inflasi, kurs rupiah, produk tersebut diperoleh dari harga saham
domestik bruto (PDB), anggaran defisit, Bank Mestika Dharma Tbk. pada tahun 2019
investasi swasta, serta neraca perdagangan adalah sebesar Rp 2.800 per lembar saham,
dan pembayaran. Variabel yang digunakan namun pada tahun 2020 mengalami
dalam penelitian iniadalah faktor ekonomi penurunan menjadi sebesar Rp 1.500 per
makro yaitu inflasi, BI rate dan nilai tukar lembar saham. Data tersebut menunjukkan
karena ketiga variabel tersebut dianggap adanya fenomena gap bahwa terdapat
paling mempengaruhi kondisi perekonomian penurunan return saham perusahaan
serta erat hubungannya dengan return saham. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Namun fakta di lapangan Indonesia sehingga diperlukan penelitian
menunjukkan bahwa pada perusahaan lebih lanjut mengenai faktor-
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek faktor penyebab penurunan return saham
Indonesia memiliki nilai return saham yang tersebut dengan memfokuskan pada variabel
negatif sebagaimana terlihat dalam tabel 1 inflasi, kurs, suku bunga, earning per share
berikut ini: (EPS) dan firm size.
Tabel 1.1 Peranan penting pasar modal bagi
Penurunan Return Saham Perbankan di BEI pihak emiten sebagi tempat untuk
Harga Saham Return
Tahun No Kode mendapatkan sumber dana sedangkan bagi
T t-1 Saham
1 AGRO 198 310 -0.3613
investor sebagai tempat untuk
2019
2 AGRS 135 238 -0.4328 menginvestasikan dananya. Bila pasar modal
3 BBHI 125 171 -0.269 efesien maka pasar modal akan memberikan
4 BBKP 224 272 -0.1765 return seperti yang diharapkan oleh para
5 BBNI 7850 8800 -0.108 investor. Investor selalu menginginkan return
6 BBTN 2120 2540 -0.1654 yang tinggi tetapi selalu menghindari resiko.
7 BDMN 3950 7600 -0.4803 Akan tetapi, teori menyebutkan bahwa
8 BGTG 66 82 -0.1951 investasi yang mempunyai return tinggi pasti
9 BJBR 1185 2050 -0.422 akan mempunyai resiko yang tinggi juga.
10 BJTM 682 690 -0.0116 Dalam menentukan berinvestasi, investor
2020 1 BBMD 1500 2800 -0.4643
2 BBNI 6175 7850 -0.2134
harus mampu menganalisis saham. Melihat
3 BBRI 4170 4400 -0.0523 saham mana yang menawarkan return dan
4 BBTN 1725 2120 -0.1863 resiko yang sesuai dengan yang investor
5 BDMN 3140 3950 -0.2051 inginkan. Investor bisa menilai saham dengan
6 BINA 690 860 -0.1977 melihat kinerja perusahaannya. Kinerja yang
7 BJTM 680 685 -0.0073 semakin bagus, maka perusahaan itu akan
8 BKSW 106 180 -0.4111 memberikan return yang semakin besar
9 BMRI 6325 7675 -0.1759 (Abdallah, 2018).
10 BTPN 3110 3250 -0.0431 Berdasarkan temuan tersebut penulis
mengajukan judul “Analisis Pengaruh
Sumber: IDX Quarterly Statistics, 2022. Inflasi, Kurs, Suku Bunga, Earning Per
Share (EPS) dan Firm Size terhadap Return
Berdasarkan tabel tersebut Saham (Studi Kasus pada Sub Sektor
menunjukkan bahwa pada perusahaan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek BEI Tahun 2017-2020)”.
Indonesia memiliki nilai return saham yang
2. METODE PENELITIAN Variabel dependen atau variabel
Penelitian berikut merupakan terikat adalah variabel yang dipengaruhi
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif atau variabel yang menjadi akibat,
merupakan penelitian dengan data yang karena adanya variabel bebas
diukur dalam suatu skala numeric (angka) (Sugiyono, 2016:64). Variabel
yang dapat dianalisis dengan menggunakan dependen dalam penelitian ini yaitu
analisis statistik. Sugiyono (2016: 13) return saham pada perusahaan subsektor
menyatakan bahwa metode kuantitatif perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
merupakan metode yang berlandaskan pada Indonesia.
filsafat positivisme, metode ini digunakan
dalam penelitian dengan populasi atau sempel 2.2.2 Definisi Operasional Variabel
tertentu, dalam proses pengumpulan data Definisi operasinal variabel dalam
menggunakan instrumen penelitian dan penelitian ini adalah sebagai berikut.
analisis datanya bersifat kuantitatif/statistik 1. Inflasi (X1)
dalam menguji hipotesis yang sudah Tingkat inflasi yang digunakan
ditetapkan. dalam penelitian ini adalah tingkat
Penelitian ini memiliki objek atau inflasi Indonesia yang diperoleh dari
sumber data penelitan adalah perusahaan sub www.bi.go.id selama tahun 2017-2020.
sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Tingkat inflasi yang digunakan adalah
Indonesia (BEI) selama 4 periode meliputi dalam tingkat inflasi perbulan selama
tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020 yang setahun, kemudian dibagi 12 (dua
diperoleh dari website masing-masing belas).
perusahaan dan dilaporkan kepada Bursa efek
Indonesia. Lingkup penelitian adalah laporan x̅ Tingkat Inflasi
keuangan yang memenuhi kriteria variabel
Sumber: Nugroho dan Hermuningsih
penelitian yang dipublikasikan selama tahun
(2020)
pengamatan. Penentuan sampel dalam
2. Kurs (X 2 )
penelitian ini menggunakan purposive
Kurs Rupiah yang akan diteliti
sampling dan menggunakan data sekunder.
adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika Serikat sebagai acuan mata
2.1 Variabel Penelitian
uang seluruh dunia (Nugroho dan
Variabel menurut Ghozali (2017:38)
Hermuningsih, 2020). Pengambilan data
merupakan atribut atau obyek yang memiliki
kurs rupiah dari situs www.bi.go.id.
variasi antara satu sama lainnya. Identifikasi
Data yang digunakan dalam penelitian
variabel pada penelitian ini digunakan untuk
adalah nilai kursjual akhir bulan selama
membantu dalam menentukan alat
periode pengamatan antara tahun 2017-
pengumpulan data dan teknis analisis data
2020 kemudian dijumlahkan dalam
yang akan digunakan. Variabel yang
setahun dan dibagi 12 (dua belas).
digunakan dalam penelitian ini dibagi
menjadi dua, yakni variabel independen x̅ Kurs Rupiah ke Dolar
(variabel bebas) dan variabel dependen
(variabel terikat). Sumber: Nugroho dan Hermuningsih
2.2.1 Jenis Variabel (2020)
3. Suku Bunga (X 3)
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen adalah Tingkat suku bunga yang
variabel yang mempengaruhi atau digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel yang menjadi sebab perubahan tingkat suku bunga SBI rata-rata
atau timbulnya variabel dependen pertahun yang diperoleh dari
(Sugiyono, 2016:64). Variabel penjumlahan suku bunga SBI perbulan
independen dalam penelitian ini adalah selama setahun kemudian dibagi dua
inflasi, kurs, suku bunga, earning per belas yang diambil dari periode tahun
share (EPS), dan firm size pada 2017-2020 (Nugroho dan
perusahaan subsektor perbankan yang Hermuningsih, 2020).
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. x̅ Suku Bunga BI
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Sumber: Nugroho dan Hermuningsih
(2020)
4. Earning Per Share (EPS) 3.1 Jenis dan Sumber Data
Earning Per Share (EPS) Jenis data yang digunakan dalam
merupakan perbandingan antara penelitian ini adalah data sekunder. Data yang
pendapatan yang dihasilkan (Laba bersih) diolah dan disajikan oleh pihak lain atau data
terhadap harga saham setiap lembarnya yang diperoleh secara tidak langsung
dalam perusahaan, EPS merupakan rasio (Sekaran, 2017:76).
pasar yang pada dasarnya mengukur Data yang digunakan adalah data
kemampuan manajemen dalam laporan keuangan dan laporan tahunan yang
menciptakan nilai pasar yang melampaui telah dipublikasikan dari perusahaan
pengeluaran investasi (Ayem dan Astuti, subsektor perbankan tahun 2017-2020 yang
2019). Oleh karena penilaian yang akurat terdaftar di BEI yang bersumber dari data
dan cermat bisa meminimalkan resiko yang dilaporkan dalam Indonesian Capital
sekaligus membantu investor dalam Market Directory atau laporan keuangan yang
meraih keuntungan. Earning Per Share diperoleh dari situs internet (www.idx.co.id)
(EPS) dapat dihitung dengan Rumus: dan juga melalui website masing-masing
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ perusahaan (Ghozali, 2017:42).
𝐸𝑃𝑆 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Sumber: Ayem dan Astuti, (2019:96) 1. Populasi
Husein (2013:136) mendefinisikan
5. Firm Size populasi adalah wilayah generelisasi yang
Ukuran perusahaan merupakan terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai
suatu skala dimana perusahaan kuantitas dan karakteristik tertentu yang
diklasifikasikan menurut besar kecilnya ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari
berdasarkan pada Total aktiva suatu dan kemudian ditarik kesimpulannya.
perusahaan, semakin besar total aktiva Populasi yang digunakan dalam penelitian
maka semakin besar pula ukuran ini adalah perusahaan perbankan yang
perusahaan tersebut (Ayem dan Astuti, terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
2019). Ukuran perusahaan dapat dihitung berjumlah 164 perusahaan.
menggunakan Rumus: 2. Sampel dan Teknik Sampling
Sampel adalah subset dari
Ukuran perusahaan (Firm Size) =
populasi, terdiri dari beberapa anggota
log Total Asset populasi. Subset ini diambil karena dalam
Sumber: Ayem dan Astuti (2019). banyak kasus tidak mungkin meneliti
seluruh anggota populasi, oleh karena itu
6. Return Saham kita membentuk sebuah perwakilan
populasi yang disebut sampel (Ferdinand,
Return saham adalah
2016). Sampel penelitian dipilih
pengembalian hasil atau laba atas
menggunakan metode purposive sampling
investasi modal. Pada penelitian ini
yang merupakan metode pemilihan sampel
return saham dihitung dari laporan
tidak secara acak yang informasinya
keuangan (Nugroho dan Hermuningsih,
diperoleh dengan menggunakan
2020). Perhitungan Return Saham dalam
pertimbangan tertentu (Indriantoro dan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Supomo, 2017:56). Dimana perusahaan
P𝑡 − 𝑃𝑡−1 dipilih berdasarkan kriteria-kriteria
R𝑡 = 𝑡−1 tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan
𝑃
sampel yang representative. Pertimbangan
Sumber: Nugroho dan Hermuningsih sebagai kriteria pemilihan sampel adalah
(2020) sebagai berikut:
Keterangan: a. Perusahaan perbankan yang terdaftar di
R𝑡 = Return Saham Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-
P𝑡 = Harga saham saat ini 2020.
𝑃𝑡−1 = Harga saham periode
sebelumnya
b. Perusahaan perbankan yang disediakan. Setelah data selesai diedit maka
memperoleh laba pada tahun 2017- selanjutnya data akan ditabulasi sesuai dengan
2020. kebutuhan yang disajikan dalam bentuk penyajian
data.
Tabel 3.1 2. Editing
Kriteria Sampel Penelitian Editing yaitu kegiatan dalam
No Keterangan Jumlah memeriksa kembali data yang berhasil
1. Perusahaan
diperoleh dalam angka menjamin
perbankan yang kebenarannya serta dapat untuk segera
terdaftar di Bursa 164 dipersiapkan pada proses selanjutnya.
Efek Indonesia pada 3. Proses dengan Program Komputer
tahun 2017-2020. Proses dengan Program Komputer
yaitu pengumpulan data dengan
2 Perusahaan menggunakan bantuan komputer program
perbankan yang
SPSS versi 24 yang merupakan program
mengalami kerugian (52)
pada tahun 2017-
statistik.
2020.
3.5 Analisis Data
Jumlah 112 3.5.1 Uji Asumsi Klasik
Uji ini melihat layak atau tidaknya
model regresi yang digunakan untuk
Dari tabel di atas dapat diketahui memprediksi variabel terikat berdasarkan
bahwa jumlah sampel yang digunakan masukan variabel bebasnya,maka model
adalah sejumlah 112 perusahaan sub regresi harus terbebas dari beberapa asumsi,
sektor perbankan yang telah memenuhi antara lain:
kriteria dalam penelitian yang akan 1. Uji Normalitas
dilakukan. Menurut Ghozali (2017:161) uji
normalitas bertujuan untuk menguji
3.3 Pengumpulan Data apakah dalam sebuah model regresi,
Teknik pengumpulan data yang residual berdistribusi normal. Model
digunakan dalam penelitian ini menggunakan yang paling baik adalah distribusi data
studi dokumentasi dan penelitian normal atau mendekati normal dengan
kepustakaan. Studi dokumentasi merupakan kemiringan seimbang kekiri dan ke
teknik pengumpulan data yang tidak langsung kanan dan berbentuk seperti lonceng atau
ditujukan kepada subjek penelitian. Ketika dengan melihat titik-titik data yang
menggunakan metode ini sebagai metode menyebar di sekitar garis diagonal dan
pengumpulan data, maka peneliti bisa searah mengikuti garis diagonal dari
menggunakan data yang ada dengan hanya gambar Normal P-Plot.
membuat salinan atau menggandakannya. 2. Uji Multikoliniearitas
Penelitian kepustakaan bisa dilakukan dengan Menurut Ghozali (2017:107), uji
cara mengkaji, mempelajari serta menelaah multikolinearitas bertujuan untuk
berbagai macam literatur seperti buku, jurnal, menguji apakah dalam model regresi
koran, dan berbagai sumber tertulis lainya ditemukan adanya korelasi antar variabel
yang berkaitan dengan objek yang akan bebas (independen) atau tidak. Model
diteliti. Regresi yang baik adalah regresi yang
variabel independen-nya tidak memiliki
3.4 Pengolahan Data hubungan yang erat atau dengan kata lain
Pengolahan data yang digunakan tidak terjadi multikolinearitas antar
dalam penelitian ini dilakukan melalui variabel independen-nya. Untuk
metode berikut ini (Ghozali, 2017:67) mendeteksi ada atau tidaknya
1. Tabulating multikolinearitas di dalam model regresi
Tabulating dapat dijelaskan dapat diketahui dari nilai toleransi dan
sebagai kegiatan memasukkan data yang nilai variance inflation factor (VIF).
telah diklasifikasi ke dalam tabel yang Ketentuan dalam pengujian ini adalah:
telah
Bila VIF > 10 terdapat masala3h.5.2 Analisis Statistik Deskriptif
multikolinearitas. Statistik yang menggambarkan
Bila VIF < 10 tidak terdapat fenomena atau karakteristik dari data
masalah multikolinearitas. penelitian. Karakteristik data yang
3. Uji Autokorelasi digambarkan adalah karakteristik
Menurut Pramesti (2016:69), distribusinya. Statistik ini menyediakan nilai
autokorelasi terjadi apabila terdapat frekuensi, pengukur tedensi pusat, dispersi
korelasi sesatan residual antara dan pengukur-pengukur bentuk.
observasi. Uji asumsi autukorelasi
bertujuan untuk menguji apakah dalam 1 Regresi Linier Berganda
suatu model regresi linier ada korelasi Teknik analisis regresi yang
antara kesalahan pengganggu pada digunakan dalam penelitian ini adalah
periode t dengan kesalahan pengganggu regresi linear berganda. Menurut Sugiyono
pada periode t-1 (sebelumnya). Model (2017:277), Regresi Linier Berganda
regresi yang baik, tidak terjadi digunakan oleh peneliti bila penelitian
autokorelasi. Untuk mendiagnosis bermaksud meramalkan bagaimana keadaan
adanya autokorelasi dalam suatu model (naik turunnya) variabel dependen, bila dua
regresi maka dilakukan pengujian variabel independen sebagai faktor prediktor
terhadap nilai uji Durbin Watson (DW dimanipulasi (naik turunnya nilai). Regresi
test). Dasar pengambilan keputusan ada linear berganda digunakan untuk
tidaknya autokorelasi, sebagai berikut : mengetahui pengaruh antara variabel bebas
a. Apabila du < DW < 4-du berarti tidak dengan variabel terikat, yaitu: inflasi, kurs,
ada masalah autokorelasi. suku bunga, earning per share (EPS) dan
b. Apabila du ≤ DW ≤ du atau 4-du ≥ firm size terhadap return saham perusahaan
DW perbankan yang terdaftar di BEI. Model
≥ 4-dl maka tidak ada kesimpulan regresi yang digunakan adalah :
yang dapat diambil. Y = α + β1INF + β2KURS + β3SB +
c. Apabila DW < dl maka terjadi β4EPS + β5FS + e
autokorelasi positif. Keterangan:
d. Apabila DW > 4-dl maka terjadi Y : Return Saham
autokorelasi negatif. α : Konstanta
4. Uji Heteroskedastisitas β1, β2, β3, β4, β5: Koefisien regresi model
Heteroskedastisitas digunakan INF : Variabel bebas pertama
untuk mengetahui apakah dalam sebuah (Inflasi)
model regresi, terjadi ketidaksamaan KURS : Variabel bebas kedua
varians residual dari satu pengamatan ke (Kurs)
pengamatan yang lain. Model regresi SB : Variabel bebas ketiga
yang baik adalah tidak terjadi (Suku Bunga)
heteroskedastisitas. EPS : Variabel bebas keempat
Uji heteroskedastisitas dapat (Earning Per Share/EPS)
dilakukan dengan Uji Glejser. Dasar FS : Variabel bebas kelima
pengambilan keputusan pada uji ini (Firm Size)
yaitu: e : Residual of error
a. Jika nilai signifikansi di atas tingkat (kesalahan pengganggu)
α=5%, dapat disimpulkan tidak terjadi
Heteroskedastisitas. 2 Uji Hipotesis
b. Jika nilai signifikansi di bawah Pengujian hipotesis dilakukan
tingkat α=5%, dapat disimpulkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
terjadi Heteroskedastisitas. 1. Uji Simultan (uji F)
Uji ini dilakukan untuk
menguji kebenaran hipotesis pertama
bahwa terdapat pengaruh simultan
antara inflasi, nilai tukar rupiah, dan
suku bunga terhadap return saham.
Adapun rumusan hipotesis H0 : β1:β2:β3:β4:β5 = 0 artinya diduga
dalam pengujian ini adalah sebagai tidak terdapat
berikut: pengaruh
H0 : β1:β2:β3:β4:β5 = 0 artinya diduga parsial yang
tidak terdapat signifikan
pengaruh antara inflasi,
simultan yang kurs, suku
signifikan bunga, earning
antara inflasi, per share
kurs, suku (EPS), dan firm
bunga, earning size terhadap
per share nilai
(EPS), dan firm perusahaan.
size terhadap Ha = β1:β2:β3:β4:β5 ≠ 0 artinya diduga
nilai terdapat
perusahaan. pengaruh
Ha = β1:β2:β3:β4:β5 ≠ 0 artinya diduga parsial yang
terdapat signifikan
pengaruh antara inflasi,
simultan yang kurs, suku
signifikan bunga, earning
antara inflasi, per share
kurs, suku (EPS), dan firm
bunga, earning size terhadap
per share nilai
(EPS), dan firm perusahaan.
size terhadap Kriteria pengujian dengan uji t
nilai adalah dengan membandingkan tingkat
perusahaan. signifikansi dari nilai t (α = 0,05)
Kriteria pengujian dengan uji F dengan ketentuan sebagai berikut:
adalah dengan membandingkan tingkat a. Jika tingkat signifikansi uji t < 0,05,
signifikansi dari nilai F (α = 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima,
dengan ketentuan sebagai berikut: artinya terdapat pengaruh parsial
c. Jika tingkat signifikansi uji F < 0,05, yang signifikan antara inflasi, kurs,
maka H0 ditolak dan Ha diterima, suku bunga, earning per share
artinya terdapat pengaruh simultan (EPS), dan firm size terhadap nilai
yang signifikan antara inflasi, kurs, perusahaan.
suku bunga, earning per share b. Jika tingkat signifikansi uji t > 0,05,
(EPS), dan firm size terhadap nilai maka H0 ditolak dan Ha diterima,
perusahaan. artinya terdapat pengaruh parsial
d. Jika tingkat signifikansi uji F > 0,05, yang signifikan antara inflasi, kurs,
maka H0 ditolak dan Ha diterima, suku bunga, earning per share
artinya terdapat pengaruh simultan (EPS), dan firm size terhadap nilai
yang signifikan antara inflasi, kurs, perusahaan.
suku bunga, earning per share 3. Koefisien Determinasi (R2)
(EPS), dan firm size terhadap nilai Untuk melihat seberapa besar
perusahaan. pengaruh variabel independen atau
2. Uji Parsial (uji T) bebas dalam menerangkan secara
Uji t dilakukan untuk menguji keseluruhan terhadap variabel
signifikansi pengaruh parsial antara dependen atau terikat serta
inflasi, kurs, suku bunga, earning per pengaruhnya secara potensial dapat
share (EPS), dan firm size terhadap diketahui dari besarnya nilai koefisien
nilai perusahaan. Adapun rumusan determinasi (R2). Nilai R2 digunakan
hipotesis dalam pengujian ini adalah untuk mengetahui besarnya sumbangan
sebagai berikut: variabel bebas yang diteliti terhadap
variabel terikat. Jika R2
semakin besar (mendekati satu), maka turun 1 satuan, maka return saham justru
sumbangan variabel bebas terhadap akan naik sebesar 5,480.
variabel terikat semakin besar. 4. Koefisien regresi variabel suku bunga
Sebaliknya apabila R2 semakin kecil sebesar –0,548, artinya bahwa setiap
(mendekati nol), maka besarnya kenaikan 1 satuan suku bunga, maka
sumbangan variabel bebas terhadap return saham akan turun sebesar 0,548,
variabel terikat semakin kecil. Jadi demikian halnya jika suku bunga turun 1
besarnya R2 berada diantara 0 – 1 atau satuan, maka return saham justru akan
0 naik sebesar 0,548.
< R2 < 1.
5. Koefisien regresi variabel earning per
share (EPS) sebesar 0,213, artinya bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN
setiap kenaikan 1 satuan earning per share
4.1 Analisis Regresi Linier Berganda
(EPS), maka return saham juga akan naik
Model analisis regresi ini digunakan
sebesar 0,213, demikian halnya jika
untuk mengetahui pengaruh inflasi, kurs, suku
earning per share (EPS) turun 1 satuan,
bunga, earning per share (EPS) dan firm size
maka return saham justru akan turun
terhadap return saham pada perusahaan
sebesar 0,213.
perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2017-
2020 Variabel bebas yang meliputi inflasi,
6. Koefisien regresi variabel firm size sebesar
2,579, artinya bahwa setiap kenaikan 1
kurs, suku bunga, earning per share (EPS)
satuan firm size, maka return saham juga
dan firm size. Dari estimasi diperoleh hasil
akan naik sebesar 2,579, demikian halnya
sebagai berikut :
jika firm size turun 1 satuan, maka return
Hasil persamaan regresi pengaruh
saham akan turun sebesar 2,579.
inflasi, kurs dan suku bunga terhadap return
saham pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI periode 2017-2020 adalah4.2 Goodness of Fit Model
sebagai berikut : 4.2.1 Uji Hipotesis (Uji t)
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + Berkaitan dengan pengujian
b5X5 + e hipotesis bahwa variabel inflasi, kurs
Y= 46,073 – 0,159X1 – 5,480X2 – dan suku bunga berpengaruh signifikan
0,548X3 + 0,213X4 + 2,579X5 secara parsial terhadap return saham
Berdasarkan nilai koefisien regresi (Y) digunakan uji t. Berdasarkan tabel
dari variabel-variabel yang mempengaruhi berikut hasil persamaan regresi pada
return saham (Y) dengan menggunakan variabel-variabel penelitian akan
tingkat signifikansi α 0,05 dapat diperlihatkan dengan thitung dari olah
diinterpretasikan sebagai berikut : data SPSS.
1. Nilai konstanta akan sering disebut juga Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
dengan intercept (titik potong X dengan 1. Inflasi
Y) mempunyai nilai sebesar 46,073 yang Dengan pengujian satu sisi
berarti bahwa jika tidak ada variabel bebas yang menggunakan tingkat
yang terdiri dari variabel inflasi, kurs dan signifikan sebesar α = 0, 05 dan
suku bunga terhadap return saham (Y). dengan derajat kebebasan df (N-k-1)
Maka return saham (Y) akan memperoleh = 96-5-1 = 90 diperoleh t tabel = –
nilai 46,073. 1,98667. Hasil perhitungan pada
2. Koefisien regresi variabel inflasi sebesar – regresi linier berganda diperoleh
0,159, artinya bahwa setiap kenaikan 1 nilai thitung sebesar –2,088. Dengan
satuan inflasi, maka return saham akan demikian –thitung lebih kecil dari pada
turun sebesar 0,159, demikian halnya jika –ttabel (–2,088<–1,98667), seperti
inflasi turun 1 satuan, maka return saham
terlihat pada tabel diatas. Dengan
akan naik sebesar 0,159.
demikian, thitung berada pada daerah
3. Koefisien regresi variabel kurs sebesar – Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
5,480, artinya bahwa setiap kenaikan 1 inflasi berpengaruh negatif terhadap
satuan kurs, maka return saham akan turun return saham, sehingga H1 diterima.
sebesar 5,480, demikian halnya jika kurs
2. Kurs
Dengan pengujian satu sisi 1,98667. Hasil perhitungan pada
yang menggunakan tingkat regresi linier berganda diperoleh
signifikan sebesar α = 0, 05 dan nilai thitung sebesar 1,896. Dengan
dengan derajat kebebasan df (N-k-1) demikian thitung lebih kecil dari pada
= 96-5-1 = 90 diperoleh ttabel = – ttabel (1,896>1,98667), seperti terlihat
1,98667. Hasil perhitungan pada pada tabel diatas. Dengan demikian,
regresi linier berganda diperoleh thitung berada pada daerah Ho diterima
nilai thitung sebesar –0,469. Dengan dan Ha ditolak, artinya kurs tidak
demikian thitung lebih besar dari pada berpengaruh terhadap return saham,
ttabel (–0,469>–1,98667), seperti sehingga H5 ditolak.
terlihat pada tabel diatas. Dengan
demikian, thitung berada pada daerah 4.2.2 Uji F
Ho diterima dan Ha ditolak, artinya Langkah pertama yaitu
kurs tidak berpengaruh terhadap merumuskan hipotesis yaitu terdapat
return saham, sehingga H2 ditolak. pengaruh inflasi, kurs, suku bunga,
3. Suku Bunga earning per share (EPS) dan firm size
Dengan pengujian satu sisi terhadap return saham pada perusahaan
yang menggunakan tingkat perbankan yang terdaftar di BEI tahun
signifikan sebesar α = 0, 05 dan 2017-2020 Langkah kedua menentukan
dengan derajat kebebasan df (N-k-1) nilai signifikansi F beserta kaidah
= 96-5-1 = 90 diperoleh ttabel = – pengambilan keputusan seperti pada
1,98667. Hasil perhitungan pada tabel berikut:
regresi linier berganda diperoleh Tabel 4.9
nilai thitung sebesar –3,284. Dengan Hasil Uji Statistik F
demikian –thitung lebih kecil dari pada ANOVAa
–ttabel (–3,284<–1,98667), seperti Mea
Sum of n
terlihat pada tabel diatas. Dengan Model Squares df Squa F Sig.
demikian, thitung berada pada daerah r
e
Ho ditolak dan Ha diterima, artinya 1 Regression 8.155 5 5.631 3.997 .024b
suku bunga berpengaruh negatif Residual 147.206 90 1.636
terhadap return saham, sehingga H3
Total 155.361 95
diterima.
4. Earning per Share (EPS) a. Dependent Variable: Return Saham
Dengan pengujian satu sisi c. Predictors: (Constant), Firm Size, SBI, kurs,
yang menggunakan tingkat EPS, inflasi
signifikan sebesar α = 0, 05 dan Sumber : Data sekunder yang diolah,
dengan derajat kebebasan df (N-k-1) 2022.
= 96-5-1 = 90 diperoleh t tabel = Langkah selanjutnya
1,98667. Hasil perhitungan pada menentukan besarnya F tabel dengan
regresi linier berganda diperoleh ukuran sampel. Dimana dk pembilang=
nilai thitung sebesar 1,987. Dengan 5 dk penyebut= 96 dan nilai α = 0,05,
demikian thitung lebih besar dari pada sehingga di dapat F tabel = 2,31. Hasil
ttabel (1,987>1,98667), seperti terlihat perhitungan pada uji signifikansi
simultan diperoleh nilai F hitung
pada tabel diatas. Dengan demikian,
thitung berada pada daerah Ho ditolak sebesar 3,997 yang lebih besar dari F
hitung (3,997>2,31) serta nilai
dan Ha diterima, artinya earning per
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05
share (EPS)berpengaruh positif
yaitu sebesar 0,024 (0,024<0,05),
terhadap return saham, sehingga H4
seperti terlihat pada tabel 4.9 artinya
diterima.
secara bersama-sama terdapat pengaruh
5. Firm Size
inflasi, kurs, suku bunga, earning per
Dengan pengujian satu sisi
share (EPS) dan firm size terhadap
yang menggunakan tingkat
return saham pada perusahaan
signifikan sebesar α = 0, 05 dan
perbankan yang terdaftar di BEI tahun
dengan derajat kebebasan df (N-k-1)
2017-2020 dapat diterima.
= 96-5-1 = 90 diperoleh ttabel = –
4.3 Pembahasan yang tidak wajar akan menyulitkan
1. Pengaruh Inflasi terhadap Return dunia usaha untuk membayar beban
Saham bunga dan kewajiban, karena suku
Inflasi berpengaruh negatif bunga yang tinggi akan menambah
signifikan terhadap return saham pada beban bagi perusahaan sehingga secara
perusahaan perbankan yang terdaftar di langsung akan mengurangi profit
BEI periode 2017-2020. Sesuai hasil perusahaan. Sehingga return yang
perhitungan pada regresi linier dibagikan kepada investor juga
berganda diperoleh nilai –thitung lebih berkurang.
kecil dari pada –ttabel (–2,088>– 4. Pengaruh Earning per Share (EPS)
1,98667). Inflasi yang tinggi akan terhadap Return Saham
mengakibatkan daya beli masyarakat Earning per share (EPS)
menurun dan meningkatkan tingkat berpengaruh positif signifikan terhadap
bunga. Sehingga perusahaan return saham pada perusahaan
membutuhkan dana yang lebih banyak perbankan yang terdaftar di BEI
untuk memenuhi kewajiban kepada periode 2017-2020. Sesuai hasil
pihak perbankan yang akhirnya akan perhitungan pada regresi linier
mengurangi besaran laba bagi investor. berganda diperoleh nilai thitung lebih
Hal ini akan mengakibatkan harga besar dari pada ttabel (1,987>1,98667).
saham turun dan return yang diterima Apabila earnings per share (EPS)
oleh investor juga menurun. perusahaan tinggi, akan semakin
2. Pengaruh Kurs terhadap Return banyak investor yang mau membeli
Saham saham tersebut sehingga menyebabkan
Kurs tidak berpengaruh harga saham akan tinggi yang akhirnya
terhadap return saham pada perusahaan akan meningkatkan return saham.
perbankan yang terdaftar di BEI
periode 2017-2020. Sesuai hasil 5. Pengaruh Firm Size terhadap Return
perhitungan pada regresi linier Saham
berganda diperoleh nilai –thitung lebih Firm Size tidak berpengaruh
besar dari pada –ttabel (– 0,469>– terhadap return saham pada perusahaan
1,98667). Stabil atau tidak nya nilai perbankan yang terdaftar di BEI
tukar rupiah atas mata uang asing tidak periode 2017-2020. Sesuai hasil
mempengaruhi return saham yang perhitungan pada regresi linier
diberikan kepada investor mengingat berganda diperoleh nilai thitung lebih
ketidakstabilan tersebut bersifat kecil dari pada ttabel (1,896<1,98667).
sementara yang artinya pihak Besar tidaknya ukuran suatu
perusahaan mampu menghandle perusahaan tidak mempengaruhi harga
perubahan yang disebabkan karena sahamnya yang artinya juga tidak
berubahnya kurs rupiah terhadap mata mempengaruhi return saham yang
uang asing. dibagikan kepada investor. Karena
return sebuah perusahaan lebih
3. Pengaruh Suku bunga terhadap dipengaruhi oleh kemampuan
Return perusahaan dalam menghasilkan
saham keuntungan bukan pada kompleks
Suku bunga berpengaruh tidaknya transaksi perusahaan.
negatif signifikan terhadap return
saham pada perusahaan perbankan 6. Pengaruh Inflasi, Kurs, Suku Bunga,
yang terdaftar di BEI periode 2017- Earning per Share (EPS) dan Firm
2020. Sesuai hasil perhitungan pada Size terhadap Return Saham
regresi linier berganda diperoleh nilai – Inflasi, kurs, suku bunga,
thitung lebih besar dari pada –ttabel (– earning per share (EPS) dan firm size
3,284>– 1,98667). Tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap return
adalah harga yang harus dibayar oleh saham pada perusahaan perbankan yang
peminjam untuk memperoleh dana dari terdaftar di BEI periode 2017-2020.
pemberi pinjaman untuk jangka waktu Sesuai dengan nilai F hitung yang lebih
tertentu. Adanya kenaikan suku bunga besar dari F tabel (3,997>2,31), serta
didukung dengan nilai signifikansi di 6. Inflasi, kurs, suku bunga, earning per
bawah 0,05 yaitu 0,024. Secara share (EPS) dan firm size berpengaruh
bersama-sama antara Inflasi, kurs, suku signifikan terhadap return saham pada
bunga, earning per share (EPS) dan perusahaan perbankan yang terdaftar di
firm size mampu mempengaruhi BEI periode 2017-2020.
kebijakan return saham yang dilakukan
oleh
sebuah perusahaan. 6. Saran
Hasil koefisien determinasi Saran yang disampaikan dalam penelitian
yang dinotasikan dengan adjusted R2 ini meliputi :
besarnya 0,279. Ini berarti variabel 1. Penelitian selanjutnya diharapkan lebih
return saham dapat dijelaskan oleh memperluas cakupan sampel penelitian
variabel inflasi, kurs, suku bunga, misalnya perusahaan yang terdaftar di
earning per share (EPS) dan firm size Bursa Efek Indonesia sehingga diperoleh
yang diturunkan dalam model sebesar sampel yang lebih banyak.
27,9%, atau dengan kata lain 2. Untuk variabel inflasi, bagi manajer
sumbangan efektif (kontribusi) variabel perusahaan diharapkan mencari suplier
independen terhadap variasi bahan baku dengan harga yang lebih
(perubahan) return saham (Y) sebesar terjangkau sehingga mampu menghindari
27,9%. Variasi return saham (Y) bisa kenaikan harga akibat tingginya inflasi
dijelaskan oleh variasi dari kelima yang mengakibatkan return saham
variabel independen, jadi sisanya menurun.
sebesar (100% - 27,9% = 72,1%) return 3. Untuk variabel kurs, bagi manajer
saham dijelaskan oleh variabel-variabel perusahaan diharapkan membeli bahan
lain yang tidak dimasukkan dalam baku produksi dari suplier yang
model penelitian ini, misalnya leverage, menggunakan mata uang rupiah sehingga
return on equity dan lainnya. terhindar dari fluktuasi kurs rupiah.
4. Untuk variabel suku bunga, bagi manajer
5. Kesimpulan perusahaan diharapkan mengoptimalkan
Berdasarkan olah data dan analisis modal kerja yang dimiliki daripada
tentang pengaruh inflasi, kurs, suku bunga, mengambil pinjaman ke bank agar
earning per share (EPS) dan firm size sehingga terhindar dari fluktuasi suku
berpengaruh terhadap return saham pada bunga.
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI 5. Untuk variabel Earning Per Share (EPS),
periode 2017-2020 serta berdasarkan bukti- bagi manajer perusahaan diharapkan
bukti empiris yang diperoleh maka memaksimalkan aset yang dimiliki agar
disimpulkan bahwa: memperoleh keuntungan yang optimal
1. Inflasi berpengaruh negatif signifikan pada setiap lembar saham yang
terhadap return saham pada perusahaan diperdagangkan.
perbankan yang terdaftar di BEI periode 6. Untuk variabel firm size, bagi manajer
2017-2020. perusahaan diharapkan mengoptimalkan
2. Kurs tidak berpengaruh terhadap return keseluruhan aktiva yang dimiliki guna
saham pada perusahaan perbankan yang meningkatkan kepercayaan investor.
terdaftar di BEI periode 2017-2020.
3. Suku bunga berpengaruh negatif DAFTAR PUSTAKA
signifikan terhadap return saham pada Abdallah, Zachari. 2018. Pengaruh Nilai
perusahaan perbankan yang terdaftar di Tukar Rupiah terhadap Return Saham
BEI periode 2017-2020. dengan Return on Asset sebagai Variabel
4. Earning per share (EPS) berpengaruh Intervening pada Perusahaan Rokok.
positif signifikan terhadap return saham Jurnal Akuntansi, Vol. 14, No. 1. Hal. 1-
pada perusahaan perbankan yang terdaftar 10.
di BEI periode 2017-2020.
5. Firm Size tidak berpengaruh terhadap Adawiyah, Nurul Robiatul dan Hari
return saham pada perusahaan perbankan Setiyawati. 2019. The Effect of Current
yang terdaftar di BEI periode 2017-2020. Ration, Return on Equity, and Firm Size
on Stock return (Study of Manufacturing
Sector Food and Beverage in Indonesia
Stock Exchange. Scholars Bulletin, Vol. 5, Fisher, Irving. 2011. The Money Illusion. New
No. 9. Hal. 513-520. York: Martino Fine Books.
Aisah, Ayu Nurhayani dan Kastawan Ghozali, Imam. 2017. Aplikasi Analisis
Mandala. 2016. Pengaruh Return on Multivariate. Semarang: Badan Penerbit
Equity, Earning per Share, Firm Size dan Universitas Diponegoro.
Operating Cash Flow terhadap Return
Saham. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. Husein, Umar. 2013. Metode Penelitian
5, No. 11. Hal. 6887-6916. Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi 11.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Atidhira, Agung Tri dan Andi Ina Yustina.
2017. The Influence of Return on Asset, Husnan, Suad. 2018. Dasar-Dasar Teori
Debt to Equity Ratio, Earnings per Share, Portofolio dan Analisis Sekuritas.
and Company Size on Share Return in Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
Property and Real Estate Companies. AMP YKPN.
Journal of Applied Accounting and
Finance, Vol. 1, No. 2. Hal. 128-146. Indriyanto, Nur dan Bambang Supomo. 2017.
Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Ayem, Sri dan Bernadeta Astuti. Pengaruh Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta:
Earning per Shares (EPS), Leverage, BPFE Yogyakarta.
Ukuran Perusahaan dan Taz Planning
terhadap Return Saham Perusahaan. Jogiyanto, Hartono. 2015. Teori Portofolio
Akuntansi Dewantara, Vol. 3, No. 2. Hal. dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
89-105.
Kasmir. 2018. Bank dan Lembaga Keuangan
Barkah, G., dan H. Pramono. 2016. Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
“Pengaruh Ukuran Perusahaan, Persada.
Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap
Keynes, John Maynard. 1936. The General
Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur
Theory of Employment, Interest and
yang Terdaftar di BEI Periode 2010-
Money. New York:Harcout Brace
2012”. Kompartemen, Vol. XIV, No. 1, h.
Jovanovich.
75-89.
Kuncoro, Mudrajad. 2018. Metode Kuantitatif
Boediono. 2016. Ekonomi Moneter.
Teori & Aplikasi Untuk Bisnis &
Yogyakarta: BPFE UGM.
Ekonomi. Yogyakarta: YKPN.
Cahyanti, D. N., N. Sudjana dan D. F. Azizah.
Marsintauli, Frihardina. 2019. Analisis
2016. “Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Pengaruh ROE, Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap
Tingkat Inflasi dan Tingkat Kurs terhadap
Audit Delay (Studi pada Perusahaan LQ 45
Return Saham. Jurnal BECOSS, Vol. 1,
Sub-Sektor Bank serta Property dan Real
No. 1. Hal. 99-107.
Estate yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2010 – 2014)”. Nugroho, Galih Abi dan Sri Hermuningsih.
Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 38, No. 1, 2020. Pengaruh Kurs Rupiah, Inflasi dan
h. 68-73. Suku Bunga terhadap Return Saham
Perusahaan Sektor Jasa Sub Konstruksi
Cahyono, J. E. 2015. Menjadi Manajer
dan Bangunan pada Bursa Efek Indonesia.
Investasi Bagi Diri Sendiri. Jakarta:
Jurnal Manajemen, Vol. 14, No. 1. Hal.
Gramedia Pustaka Utama.
38-
Faoriko, Akbar. 2017. Pengaruh Inflasi, Suku 43.
Bunga dan Nilai Tukar Rupiah terhadap
Putong, Iskandar. 2013. Ekonomi Mikro dan
Return Saham di Bursa Efek Indonesia.
Makro. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Ricardo, David. 1817. Principles Of Political
Ferdinand, Augusty. 2016. Metode Penelitian
Economy And Taxation. New York:
Manajemen. Semarang: Badan. Penerbit
Martino Fine Books.
Universitas Diponegoro.
Samuelson. Paul. A. & Nordhaus. William D.Yuliarti, Atika dan Lucia Ari Diyani. 2018. The
2014. Makro Ekonomi, Jakarta: Erlangga. Effect of Firm Size, Financial Ratios and
Cash Flow on Stock Return. The
Saputra, A. D., C. R. Irawan dan W. A.
Ginting. 2020. “Pengaruh Ukuran
Indonesian Accounting Review, Vol. 8,
Perusahaan, Opini Audit, Umur No. 2. Hal. 229-243.
Perusahaan, Profitabilitas dan Solvabilitas
terhadap Audit Delay”. Owner: Riset dan Yunita dan Robiyanto. 2018. The Influence of
Jurnal Akuntansi, Vol. 4, No. 2, h. 286- Inflation Rate, BI Rate abd Exchange
295. Rate Changes to The Financial Sector
Stock Price Index Return in The
Silaban, Richson Pardamean. 2019. Analisis Indonesian Stock Market. Jurnal
Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.
Suku Bunga terhadap Return Saham pada 20, No. 2. Hal. 80-86.
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Kindai, Vol. 16, No.
2. Hal. 262-275. , 2017. Pedoman Penyusunan Skripsi.
Sugiyono. 2015. Statistika untuk Penelitian. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
CV. Bandung: Alfabeta. Universitas Muria Kudus.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Afabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian


Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Susanty, Dessy dan Elvin Bastian. 2017.
Pengaruh Kinerja Keuangan dan Ukuran
Perusahaan terhadap Return Saham
(Studi pada Perusahaan Sektor
Pertambangan di BEI Periode 2010-
2016). Jurnal Keuangan, Vol. 5, No. 3.
Hal. 20-44.
Tandelilin, Eduardus. 2015. Analisis Investasi
dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta:
BPFE.

Triyono. 2018. Analisis Perubahan Kurs


Rupiah Terhadap Dollar Amerika.
Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol.9
No. 2. Hal. 156-167.
Sekaran, Uma. 2017. Metode Penelitian untuk
Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Utama, Oktavian Yodha dan Siti Puryandani.
2020. Pengaruh BI Rate, Kurs USD/IDR
dan Harga Emas Dunia terhadap Return
Saham yang Terdaftar dalam Indeks SRI
KEHATI. Jurnal Dinamika Manajemen,
Vol. 11, No. 1. Hal. 39-47.

You might also like