42-Article Text-119-1-10-20221230

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

JPKM Cahaya Negeriku Volume_2 Nomor_01 Tahun 2022

e-ISSN (Online): 0000-0000

Pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Dalam


Mendampingi Calon Pengantin sebagai Upaya
Pencegahan Stunting di Kabupaten Blora
Yuwanti1, Anita Lufianti2, Fitriani3, Nurulistyawan TP4

ABSTRACT

Published OnlineSeptember,, Background: Stunting is a nutritional problem in the First


2022 1000 Days of Life. Efforts to prevent stunting starting from
This online publication has preconception to 2 years of birth require participation from
been corrected various parties and various efforts from fulfilling nutrition to
changing behavior.
Authors
1) Universitas An Nuur Purpose: Provide training for the Family Assistance Team
Email : (TPK) in assisting brides-to-be as an effort to prevent
yuwanti84@gmail.com stunting.
2) Universitas An Nuur
3) Universitas An Nuur Method: The method used in this community service is a
4) Universitas An Nuur training for TPK members. The training participants were 90
people from 10 villages in Blora Regency.

Results: The results of community service obtained the


doi: - knowledge of the Family Assistance Team has increased,
namely good knowledge of 96.7%.

Conclusion: Training for the Family Assistance Team (TPK)


is effective in increasing TPK's knowledge about stunting in
Correspondence to: accompanying brides-to-be as an effort to reduce stunting.
Yuwanti
Universitas An Nuur Keynote: Training; TPK; Stunting
Address : Jln Gajah Mada
no 7 Purwodadi
Email:
yuwanti84@gmail.com
Phone: 082230301218

https://cahayanegeriku.org/index.php/jpkm Page║ 4
JPKM Cahaya Negeriku Volume_2 Nomor_01 Tahun 2022
e-ISSN (Online): 0000-0000

PENDAHULUAN tangga (Ayik Nikmatul Lailli, Al Munawar,

Stunting merupakan kondisi dimana 2018), pemberian ASI Ekslusif, tingkat

tinggi badan anak lebih pendek dari usia kecukupan gizi menjadi faktor penyebab

pada umumnya. World Health terjadinya stunting (Damayanti & Muniroh,

Organization merumuskan bahwa batasan n.d.).

stunting yaitu kurang dari minus 2 Standar Stunting dapat menyebabkan


Deviasi (- 2SD). Hasil Studi Status Gizi berbagai dampak baik jangka pendek
Indonesia (SSGI) tahun 2021 bahwa maupun jangka panjang. Anak dengan
Prevalensi status gizi balita nasional stunting rentan terhadap berbagai penyakit
sejumlah 24,4 %, angka ini jauh lebih yang memicu terjadinya sakit, stunting
rendah dibandingkan dengan hasil Survei dapat menyebabkan berkurangnya
status gizi balita Indonesia (SSGBI) tahun kemampuan kognitif pada anak, gangguan
2019 sejumlah 27,7 %, sedangkan perkembangan otak, pertumbuhan fisik
Prevalensi stunting berdasarkan SSGI terganggu, metobolisme tubuh terganggu,
2021 di Jawa Tengah sejumlah 27,4%. adanya ketidakseimbangan terhadap fungsi
Prevalensi stunting pada balita ini jauh – fungsi tubuh, risiko penyakit seperti
lebih tinggi dibandingkan dengan standar jantung, diabetes, kegemukan, penyakit
WHO yang menetapkan dibawah 20 %, jantung, stroke dan disabilitas.
sedangkan prevalensi Stunting di Upaya penanggulangan stunting pada
Kabupaten Blora Stunted sejumlah 21,3 %, anak dapat dilakukan dengan berbagai hal
angka balita wasted 6,5 %, dan underweigt seperti memberikan intervensi gizi spesifik
sejumlah 16,1% (Kementerian Kesehatan terumata pada ibu hamil dan anak dalam
RI, 2021). masa 1000 Hari pertama kehidupan,
Stunting di sebabkan oleh berbagai intervensi gizi sensitif. Upaya
hal antara lain status gizi buruk yang penanggulangan stunting selama periode
dialami oleh ibu hamil dan anak balita, 1000 HPK dimulai dari persiapan
kurangnya pengetahuan ibu mengenai kehamilan pada masa pra konsepsi hingga
kesehatan dan gizi, terbatasnya akses usia anak 2 tahun melalui upaya promotif
terhadap layanan kesehatan, kurangnya dan preventif dengan melibatkan Tim
akses terhadap air bersih (Kemendesa, Pendamping Keluarga.
2017), masalah kesehatan pada anak, Tim Pendamping Keluarga (TPK)
kebiasaan makan makanan instan, tinggi merupakan bagian dari masyarakat yang
badan ibu (Yuwanti et al., 2021), asupan paling dekat dengan calon pengantin. TPK
nutrisi, kecukupan pangan dalam rumah memiliki peran penting dalam upaya
https://cahayanegeriku.org/index.php/jpkm Page║ 5
JPKM Cahaya Negeriku Volume_2 Nomor_01 Tahun 2022
e-ISSN (Online): 0000-0000
penurunan stunting yaitu dengan antara lain pengukuran Lingkar Lengan
melakukan penyuluhan, memfasilitasi Atas, Pengukuran Berat Badan, dan
pelayanan rujukan, memfasilitasi Pengukuran Tinggi Badan.
pemberian bantuan dan melakukan 3. Evaluasi
surveilance pada keluarga beresiko
Evaluasi selama pelatihan dilakukan
stunting. Peran TPK dalam upaya
untuk mengukur kemampuan peserta
penurunan stunting pada calon pengantin
pelatihan dalam menerima materi
yaitu pendampingan catin melalui edukasi
pelatihan melalui pre dan post test.
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan,
LOKASI DAN WAKTU PENGABDIAN
pemeriksaan berat badan , dan
pemeriksaan Lingkar lengan atas sebagai Lokasi pelaksanaan Pengabdian Kepada
bagian dari surveilance resiko stunting. Masyarakat dilakukan di Ruang Serbaguna
Poltekes Kesehatan Semarang Kampus
Tujuan pengandian kepada
Blora pada tanggal 24 Oktober 2022 yang
masyarakat ini adalah untuk meningkatkan
diikuti oleh 90 orang anggota TPK dari 10
ketrampilan Peserta pelatihan dalam
Desa di Kabupaten Blora yaitu Desa
pendampingan calon pengantin melalui
Klopodhuwur, Desa Tutup, Desa
pelatihan pendampingan TPK pada calon
Tempelan, Desa Sidomulyo, Desa
pengantin.
Sendangmulyo, Desa Gempolrejo, Desa
Purworejo, Desa Mojowetan, dan Desa
METODE Sonorejo.
Pengabdian kepada Masyarakat ini
menggunakan berbagai kegiatan pelatihan
HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu :
1. Gambaran Umum Masyarakat Mitra
1. Pemberian Materi
Secara umum mitra pelatihan
Pelatihan dilaksanakan dengan
pengabdian kepada masyarakat
memberikan materi / pendidikan
merupakan Tim Pendamping Keluarga
kepada TPK tentang Peran TPK dalam
yang terdiri dari Kader Kesehatan,
pendampingan Calon Pengantin di 10
Tenaga Kesehatan (bidan/Perawat) dan
Desa Kabupaten Blora.
anggota PKK yang berkerja dibawah
2. Demonstrasi koordinasi Dinas Pengendalian
Demonstrasi dilakukan dengan Penduduk dan Keluarga Berencana
mendemonstrasikan pengukuran Kabupaten Blora. Peserta TPK terdiri
antropometri pada Calon Pengantin dari 90 orang anggota TPK dari 10 Desa
https://cahayanegeriku.org/index.php/jpkm Page║ 6
JPKM Cahaya Negeriku Volume_2 Nomor_01 Tahun 2022
e-ISSN (Online): 0000-0000
di Kabupaten Blora antara lain Desa di melaksanaka tugas dan fungsinya.
Kabupaten Blora yaitu Desa 3. Hasil yang dicapai berdasarkan luaran
Klopodhuwur, Desa Tutup, Desa program.
Tempelan, Desa Sidomulyo, Desa
Promosi kesehatan merupakan upaya
Sendangmulyo, Desa Gempolrejo,
yang dilakukan untuk meningkatkan
Desa Purworejo, Desa Mojowetan, dan
kemampuan dari masyarakat melalui
Desa Sonorejo. Desa – desa tersebut
kegiatan pembelajaran dan oleh, untuk
merupakan beberapa desa yang
dan bersama masyarakat agar
menjadi Lokus stunting dan beberapa
masyarakat mampu menolong dirinya
desa lainnya merupakan desa binaan
sendiri dan mampu mengembangkan
dari Poltekes Kemenkes Semarang
kegiatan yang bersumber daa
Kampus Blora.
masyarakat sesuai dengan kondisi sosial
2. Identifikasi dan Alternatif Pemecahan dan budaya setempat serta adanya
Masalah dukungan kebijakan publik dari
Identifikasi pemecahan masalah dalam pemerintah setempat. Salah satu strategi
pengabdian kepada Masyarakat ini promosi kesehatan yang dilaksanakan
yaitu upaya penurunan stunting dengan dalam pengabdian masyarakat ini
memberikan pelatihan bagi Tim adalah upaya pemberdayaan
Pendamping Keluarga untuk masyarakat (empowerment) yang
pendampingan Calon Pengantin pada berujuan untuk mewujudkan
10 desa Lokus stunting di Kabupaten kemampuan masyarakat dalam
Blora. memelihara dan meningkatkan

Metode pelatihan bagi TPK menjadi kesehatan mere sendiri. Bentuk upaya

alternatif pemecahan masalah pemberdayaan masyarakat dalam

dikarenakan TPK merupakan bagian pengabdian ini menggunakan pelatihan

dari masayarakat yang memiliki fungsi tim pendamping keluarga sebagai

dalam memberikan penyuluhan, bagian dari masyarakat untuk membant

memfasiitasi rujukan, memfasilitasi percepatan penurunan stunting secara

pemberian bantuan sosial dan khusus di Kabupaten Blora.

melakukan surveilance bagi keluarga Pelatihan yang dilaksanakan terhadap


yang berisiko stunting, dengan 90 peserta pelatihan merupakan anggota
demikian perlu adanya peningkatan TPK (Tim Pendamping Keluarga) yang
pengetahuan dan ketrampilan bagi terdiri dari kader kesehatan, anggota
anggota TPK untuk mampu PKK dan tenaga kesehatan (bidan) yang
https://cahayanegeriku.org/index.php/jpkm Page║ 7
JPKM Cahaya Negeriku Volume_2 Nomor_01 Tahun 2022
e-ISSN (Online): 0000-0000
telah ditetapkan. Pelaksanaan kategori baik hasil pre test sejumlah
pelatihan Tim Pendamping Keluarga 72,2 % mengalami peningkatan pada
dalam mendampingi catin sebagai hasil post test sejumlah 96,7 %.
upaya penurunan stunting diperoleh dilakukan untuk menilai keefektifan
hasil bahwa pelatihan Tim dalam kegiatan pelatihan.
Pendamping Keluarga dalam
pendampingan calon pengantin 96,7
100 72,2
mendapatkan respon yang baik dari
50 27,8
peserta dimana hasil pre test
0 0 3,3
menunjukkan bahwa peserta dengan 0
Pre Test Post Test
pengetahuan cukup sejumlah 27,8
Kurang Cukup Baik
persen, sedangkan peserta yang
Gambar 1. Hasil Pre dan post test
memiliki pengetahuan baik sejumlah peserta pelatihan
72,2 %. Pre tes dilakukan untuk
menilai kemampuan peserta pelatihan
4. Potensi Keberlanjutan
sebelum mendapatkan pelatihan. Pre
Pengabdian kepada masyarakat ini
tes yang diberikan terdiri dari
memiliki potensi keberlanjutan yang
pertanyaan – pertanyaan yang disusun
dapat dilaksanakan. Keberlanjutan
berdasarkan tema pelatihan yaitu
dalam kegiatan pelatihan bagi anggota
terkait Calon Pengantin, Stunting dan
Tim Pendamping Keluarga (TPK) dapat
peran TPK dalam pendampingan Catin
di lanjutkan dengan metode , jenis
untuk menurunkan stunting.
kegiatan dan target yang diharapkan.
Selanjutnya kegiatan pelatihan
Salah satu metode yang dapat
dilakukan dengan memberikan materi
mendukung keberlanjutan program
berupa informasi tentang stunting,
yaitu melalui aspek pendidikan yang
calon pengantin, demonstrasi untuk
bertujuan untuk menambahkan
pengukuran antropometri pada
pengetahuan masyarakat dalam
Lingkar Lengan Atas, Berat
kesehatan, mengubah perilaku
Badan,Tinggi Badan, dan Perhitungan
kesehatan dan kepedulian terhadap
Indek Masa Tubuh calon pengantin
aspek kesehatan.
dan peran TPK dalam pendampingan
calon pengantin. mengalami SIMPULAN

penurunan menjadi 3,3 %, sedangkan 1. Pelatihan Tim Pendamping Keluarga


pengetahuan peserta yang masuk (TPK) dalam mendampingi calon

https://cahayanegeriku.org/index.php/jpkm Page║ 8
JPKM Cahaya Negeriku Volume_2 Nomor_01 Tahun 2022
e-ISSN (Online): 0000-0000
pengantin sebagai upaya penurunan Kabupaten Grobogan. Jurnal
stunting di Kabupaten Blora dapat Keperawatan Dan Kesehatan
meningkatkan pengetahuan peserta Masyarakat STIKES Cendekia Utama
pelatihan dengan prosentase 96,7%. Kudus, 10(1), 84.

2. Tim Pendamping Keluarga (TPK) htpp://jurnal.stikescendekiautamakudus

merupakan bagian dari masyarakat .ac.id

yang dapat diberdayakan untuk


mendampingi calon pengantin dalam
upaya pencegahan stunting.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih kepada Kementerian


Pendidikan dan Riset dan Teknologi
melalui program Matching Fund
Kedaireka

DAFTAR PUSTAKA

Ayik Nikmatul Lailli, Al Munawar, F. W.


(2018). Food Intake and Food Security
as Determinants of Stunting Children
Under Five Years. Health Nations,
2(1), 25–32.

Damayanti, R. A., & Muniroh, L. (n.d.).


PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA
BALITA STUNTING DAN NON. 61–
69.

Kemendesa. (2017). Buku Saku Desa


dalam Penanganan Stunting.

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Buku


Saku Status Gizi Indonesia (SSGI)
Tingkat Nasinal, Provinsi,
Kabupaten/Kota Tahun 2021.

Yuwanti, Mulyaningrum, F. M., & Susanti,


M. M. (2021). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Stunting pada Balita di
https://cahayanegeriku.org/index.php/jpkm Page║ 9

You might also like