1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

ISSN 2685-0605

ANALISIS PEMILIHAN MODA EVAKUASI TSUNAMI DENGAN STUDI


KASUS GEDUNG EVAKUASI TSUNAMI BPBA BANDA ACEH DESA
LAMJAMEE

Muhammad Hafizh Ryatun Putra1 Yusria Darma2 Juliana Fisaini3 Said Amir Azan4
1*
Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Jalan Syech Abdurrauf No. 7 Kopelma
Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia
2,3,4
Dosen, Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Jalan Syech Abdurrauf No. 7 Kopelma
Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia.
1
m.hafizh.r@mhs.unsyiah.ac.id*, 2yusriadarma@unsyiah.ac.id, 3j.fisaini@unsyiah.ac.id,
4
saidamirazan@unsyiah.ac.id
*Corresponding author

Abstract
Knowledge of disaster mitigation is needed by people living in tsunami-prone areas. Several villages
located in Meuraxa District, Jaya Baru District, and Peukan Bada District are in tsunami-prone areas. The
selection of the right mode during tsunami evacuation is expected to reduce the risk of accidents during a
tsunami evacuation. The purpose of this research is to identify the factors (attributes) that influence people's
behavior in the selection of transportation modes during tsunami evacuation and to find out an empirical model
of the probability of selecting transportation modes during a tsunami evacuation. The questionnaires were
distributed directly to the people living within a 2 km radius of the BPBA Banda Aceh Tsunami Evacuation
Building. The dependent variable in this study is the choice of mode. While the independent variables are socio-
economic characteristics and mode choice decisions. The modeling used in this study is a discrete choice model
with binary logit regression analysis and data processing with SPSS software. The results of this research are to
provide an overview of the probability of selecting a tsunami evacuation mode within a radius of 2 km from the
BPBA Banda Aceh Tsunami Evacuation Building. The results showed that the factors that influenced the choice
of tsunami evacuation mode were the number of family members (X4), children in the household (X5), elderly in
the household (X6), road width (X10), and evacuation distance (X4). X11). The empirical model for selecting
motorized vehicles for tsunami evacuation at the research site is: UMotorized = – 0.678(X4) – 0.725(X5) +
0.939 (X6) + 0.775 (X10) + 1.473 (X11). The probability of choosing a walking mode is 25.8% and the
probability of choosing a motorized vehicle is 74.2% at the time of tsunami evacuation.

Keywords : socio-economic characteristics, mode choice decision, selection of evacuation mode, probability,
binary logit regression

ABSTRAK
Pengetahuan akan mitigasi bencana sangat diperlukan oleh masyarakat yang tinggal di kawasan rawan
bencana tsunami. Beberapa desa yang berada di Kecamatan Meuraxa, Kecamatan Jaya Baru, dan Kecamatan
Peukan Bada berada di kawasan rawan bencana tsunami. Pemilihan moda yang tepat pada saat evakuasi
bencana tsunami diharapkan dapat mengurangi resiko kecelakaan pada saat evakuasi tsunami. Tujuan
dilakukan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor (atribut) yang mempengaruhi perilaku masyarakat
dalam pemilihan moda transportasi pada saat evakuasi tsunami dan mengetahui model empiris probabilitas
pemilihan moda transportasi pada saat evakuasi tsunami. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung
kepada masyarakat yang tinggal di radius 2 km dari Gedung Evakuasi Tsunami BPBA Banda Aceh. Variabel
terikat pada penelitian ini berupa pemilihan moda, sedangkan variabel bebas berupa karakteristik sosial
ekonomi dan keputusan pemilihan moda. Pemodelan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pemilihan diskrit (Discrete Choice Model) dengan analisis regresi logit biner dan pengolahan data dengan
software SPSS. Hasil dari peneilitian ini untuk memberikan gambaran tentang probabilitas pemilihan moda
evakuasi tsunami di radius 2 km dari Gedung Evakuasi Tsunami BPBA Banda Aceh. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan moda evakuasi tsunami adalah jumlah
anggota keluarga (X4), anak-anak dalam rumah tangga (X5), lansia dalam rumah tangga (X6), lebar jalan
(X10), dan jarak tempuh evakuasi (X11). Model empiris pemilihan moda kendaraan bermotor untuk evakuasi
tsunami di lokasi penelitian berupa : UMotorized = – 0,678(X4) – 0,725(X5) + 0,939 (X6) + 0,775 (X10) + 1,473
(X11). Probabilitas pemilihan moda berjalan kaki sebesar 25,8% dan probabilitas pemilihan moda kendaraan
bermotor sebesar 74,2% pada saat evakuasi tsunami.

Kata Kunci: karakteristik sosial ekonomi, keputusan pemilihan moda, pemilihan moda evakuasi, probabilitas,
134
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 4. No. 2, September 2022, Halaman 134-140
ISSN 2685-0605

regresi logit biner

135
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 4. No. 2, September 2022, Halaman 134-140
ISSN 2685-0605

1. Pendahuluan
Tsunami merupakan salah satu bencana 2. Metodologi Penelitian
alam yang dapat menimbulkan kerugian berupa harta
benda dan juga korban jiwa. Dalam kurun waktu 2.1 Objek Penelitian
tahun 1600 sampai tahun 2018, telah terjadi 245
bencana tsunami di Indonesia [1]. Hal ini disebabkan Objek pada penelitian ini ditujukan kepada
oleh letak geografis Indonesia yang berada diantara responden dalam hal ini masyarakat yang bermukim
pergerakan 3 (tiga) lempeng besar dunia, yaitu di dalam radius 2 km dari gedung evakuasi.
lempeng Pasifik, lempeng Indo-Australia, dan Penelitian ini untuk mengetahui moda transportasi
lempeng Eurasia [2]. Salah satu bencana tsunami yang akan dipilih masyarakat pada saat evakuasi
terdahsyat yang pernah terjadi di Indonesia terjadi bencana tsunami. Dengan mengetahui pemilihan
pada tahun 2004 dengan kekuatan mencapai 9,0 SR moda yang tepat pada saat evakuasi bencana
yang berpusat di Barat Daya Banda Aceh. Bencana tsunami, diharapkan dapat mengurangi resiko
ini mengakibatkan korban meninggal berjumlah kecelakaan pada saat evakuasi tsunami.
227.898 orang di sekitaran wilayah Samudera Hindia
[1].
Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa
yang banyak seperti pada tahun 2004, maka
diperlukan upaya mitigasi bencana. Mitigasi bencana
adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana [3]. Salah satunya
dengan membangun gedung evakuasi (escape Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian radius 2 km dari
building). Gedung evakuasi tsunami BPBA terletak Gedung Evakuasi Tsunami BPBA Banda Aceh
di Desa Lamjamee, Banda Aceh. Gedung ini selesai Sumber : Google Earth
dibangun pada tahun 2017. Gedung ini dapat
dijadikan Tempat Evakuasi Sementara (TES). 2.2 Sumber Data
Tempat Evakuasi Sementara memiliki kriteria harus Data merupakan sekumpulan informasi dan
berada di luar area terdampak, Luas bangunan keterangan yang diperoleh dari hasil suatu
setidaknya 225 meter persegi, dan harus memiliki pengamatan baik berupa lisan, maupun tulisan. Pada
akses ke jalan primer atau jalan sekunder dengan penelitian ini terdapat dua jenis data, yaitu data
jarak atau jangkauan maksimum 20 meter [4]. primer dan data sekunder.
Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban
bencana dari lokasi bencana ke tempat yang aman 2.2.1 Data Primer
dan atau penampungan pertama untuk mendapatkan Data primer yaitu data yang diperoleh
tindakan penanganan lebih lanjut [5]. Dengan dengan melakukan penyebaran kuesioner secara
dibangunnya gedung ini, maka masyarakat dapat langsung kepada responden dalam hal ini masyarakat
mengevakuasikan diri dan keluarga ke gedung ini yang bermukim di dalam radius 2 km dari gedung
dikarenakan lebih mudah untuk dijangkau. evakuasi.
Penelitian ini bertujuan untuk 2.2.2 Data Sekunder
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Data sekunder merupakan data pendukung
keputusan dalam pemilihan moda, serta membangun untuk penelitian yang didapatkan dari instansi
model empiris probabilitas pemilihan moda pada saat terkait. Data sekunder yang diperlukan dalam
evakuasi tsunami. Dengan mengetahui pemilihan pengerjaan Tugas Akhir ini berupa jumlah penduduk
moda yang tepat pada saat evakuasi bencana pada daerah penelitian dan peta lokasi penelitian.
tsunami, diharapkan dapat mengurangi resiko Data sekunder ini diperlukan untuk menghitung
kecelakaan pada saat evakuasi tsunami. Pengolahan jumlah sampel pada 24 desa penelitian.
data pada penelitian ini menggunakan metode regresi
logit biner dengan menggunakan software SPSS. 2.3 Metode Pengumpulan Data
Model logit biner digunakan untuk menggambarkan Data primer diperoleh melalui pembagian
hubungan antara variabel respon/dependent dengan kuesioner secara langsung kepada masyarakat yang
beberapa variabel prediktor/independent [6]. berada di lokasi penelitian. Waktu pembagian
Kuesioner menggunakan teknik stated preference. kuesioner selama 50 hari dari tanggal 2 April hingga
Teknik stated preference merupakan metode survey 21 Mei 2022. Surveyor berjumlah 5 orang.
yang menyajikan data responden berupa hipotesis Sedangkan data sekunder berupa data jumlah
[7]. penduduk pada daerah penelitian diperoleh melalui
website Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh

136
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 4. No. 2, September 2022, Halaman 134-140
ISSN 2685-0605

dan peta lokasi penelitian diperoleh melalui website Lam Isek 4


Inarisk BNPB dan Google Earth. Lam Keumok 1
Lam Manyang 3
2.4 Populasi dan Sampel
Desa Jumlah Sampel (jiwa)
Populasi pada penelitian ini adalah total
Lam Rukam 2
jumlah penduduk pada 24 Desa lokasi penelitian
yaitu Desa Ajuen, Desa Asoe Nanggroe, Desa Baro, Lam Teeh 5
Desa Bitai, Desa Emperom, Desa Gampong Blang, Payatieng 6
Desa Gurah, Desa Lamgeu-Eu, Desa Lam Hasan, Rima Keunerum 6
Desa Lam Isek, Desa Lam Keumok, Desa Lam Rima Jeune 8
Manyang, Desa Lamjabat, Desa Lamjamee, Desa
2.5 Variabel Penelitian
Lamlumpu, Desa Lamrukam, Desa Lampoh Daya,
Desa Lamteeh, Desa Lamteumen Barat, Desa Paya Pada penelitian ini, terdapat dua variabel
Tieng, Desa Surien, Desa Rima Jeune, Desa Rima yang akan digunakan yaitu variabel terikat dan
Keunerum dan Desa Ulee Pata yang merupakan variabel bebas. Variabel terikat ialah variabel yang
kawasan yang berada di dalam radius 2 km dari dipengaruhi sedangkan variabel bebas ialah variabel
gedung evakuasi. yang mempengaruhi terjadinya perubahan.
Sampel merupakan bagian dari populasi Penentuan variabel pada penelitian ini dengan studi
untuk mewakili perolehan data populasi. Menurut literatur beberapa jurnal.
Hair, dkk [8]ukuran sampel yang dianjurkan dan Penentuan variabel pilihan moda (Y), status
secara umum diterima untuk mendapatkan hasil yang pernikahan (X3), jumlah anggota keluarga (X4),
sesuai dengan penggunaan Maximum Likelihood kepemilikan sepeda motor (X8), dan kepemilikan
Estimator (MLE) adalah 100-200 sampel. Maka mobil (X9) didasarkan pada jurnal [9]. Penentuan
untuk penelitian ini diambil sebanyak 200 sampel. variabel usia (X1) dan jenis kelamin didasarkan pada
Penentuan jumlah sampel pada tiap-tiap desa jurnal [10]. Penentuan variabel anak-anak dalam
menggunakan rumus sebagai berikut. rumah tangga (X5) dan jarak tempuh evakuasi (X11)
didasarkan pada jurnal [11]. Penentuan variabel
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛. 𝐷𝑒𝑠𝑎 anggota rumah tangga berusia 60 tahun atau lebih
𝑆= × 200 (X6) didasarkan pada jurnal [12]. Penentuan variabel
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
jenis rumah (X7) didasarkan pada jurnal [13].
Tabel 1. Jumlah sampel tiap-tiap desa Penentuan variabel lebar jalan (X10) didasarkan pada
Kecamatan Jaya Baru jurnal [14]. Penentuan variabel rute evakuasi (X12)
didasarkan pada jurnal [15].
Desa Jumlah Sampel (jiwa)
Tabel 2. Variabel Penelitian
Bitai 8
Variabel Variabel
Emperom 21
Lamjamee 11 Variabel Terikat (dependent)
Lampoh Daya 12 Y Pilihan moda
Lamteumen Barat 21
Ulee Pata 5 Variabel Bebas (independent)
Karakteristik responden (sosial ekonomi)
Kecamatan Meuraxa
X1 Usia
Desa Jumlah Sampel (jiwa)
X2 Jenis Kelamin
Asoe Nanggroe 5
X3 Status Pernikahan
Gampong Blang 3
X4 Jumlah Anggota Rumah Tangga
Lamjabat 6
X5 Anak-anak dalam rumah tangga
Surien 9
Anggota rumah tangga berusia
Kecamatan Peukan Bada X6
60 tahun atau lebih
Desa Jumlah Sampel (jiwa) X7 Jenis Rumah
Ajuen 19 X8 Kepemilikan Sepeda Motor
Baro 3 X9 Kepemilikan Mobil
Gurah 3 Variabel Bebas (independent)
Lamgeu-eu 9 Keputusan pemilihan moda
Lamlumpu 8
Lam Hasan 22 X10 Lebar Jalan

137
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 4. No. 2, September 2022, Halaman 134-140
ISSN 2685-0605

X11 Jarak Tempuh Evakuasi 3.2 Penentuan Model Pemilihan Moda


X12 Rute Evakuasi Berdasarkan hasil analisa regresi
menggunakan program SPSS, maka diperoleh
2.6 Analisis Data beberapa model berhubungan dengan pemilihan
Analisis data dilakukan untuk mendapatkan moda. Model pemilihan moda ini bertujuan untuk
informasi sehingga karakteristik data tersebut dapat mengetahui proporsi orang yang akan
dipahami dan mencapai tujuan yang diinginkan. menggunakan moda pada saat evakuasi tsunami
Langkah-langkah dalam pemodelan binomial logit di 3 kecamatan lokasi penelitian yang di tinjau
biner akan dijelaskan sebagai berikut : berdasarkan karakteristik sosial-ekonomi dan
1. Tahap awal adalah setting variabel atau coding. juga karakteristik keputusan pemilihan moda.
Variabel yang disetting berupa variabel bebas dan
variabel terikat. Table 3 Outcome Pemilihan moda
2. Tahap selanjutnya yaitu setting fungsi utilitas Koef. Exp T-
dari pemilihan moda Variabel P-value
(B) (B) value
3. Tahap terakhir yaitu setting fungsi probabilitas
Jumlah -0,678 0,507 3,901 0,048
pemilihan moda untuk evakuasi tsunami
Anggota
keluarga
3. Hasil dan Pembahasan (X4)
Anak-anak -0,725 0,484 4,618 0,032
3.1 Model Utilitas Berdasarkan dalam
Karakteristik rumah
Setelah data hasil survei dengan kuesioner tangga
di input dengan format model logit binomial, data (X5)
kemudian diolah dengan program SPSS. Selanjutnya Lansia 0,939 2,557 8,366 0,004
untuk model utilitas pemilihan moda, terlebih dahulu dalam
dilihat syarat dan signifikansi modelnya. Setelah rumah
syarat dan signifikansi model ditinjau, kemudian tangga
koefisien-koefisien tiap variabel bebas yang keluar (X6)
dari hasil pengolahan dengan program SPSS Lebar jalan 0,775 2,171 5,530 0,019
dibangun menjadi model utilitas pemilihan moda. (X10)
Terdapat 12 variabel sebagai berikut: Jarak 1,473 4,364 17,65 0,000
X1 : Umur tempuh 2
X2 : Jenis kelamin evakuasi
X3 : Status pernikahan (X11)
X4 : Jumlah anggota keluarga Sampel 200
X5 : Anak-anak dalam rumah tangga (N)
X6 : Lansia dalam rumah tangga χ2 test 67,793 (0,000)
X7 : Jenis rumah (sig)
X8 : Jumlah kepemilikan sepeda motor cox & 0,287
X9 : Jumlah kepemilikan mobil snell R
X10 : Lebar jalan square
X11 : Jarak tempuh evakuasi Nagelkerk 0,383
X12 : Rute evakuasi e R square
Berdasarkan hasil running dengan
menggunakan semua variabel yang ada,
beberapa variabel tidak memenuhi syarat dan Dari Tabel 4.1 diatas, maka Persamaan untuk U1 –
signifikansi model. Adapun variabel bebas yang U2 adalah :
memenuhi kriteria tersebut antara lain adalah:
U = – 0,678X4 – 0,725X5 + 0,939X6 + 0,775X10 +
jumlah anggota keluarga (X4), anak-anak dalam
rumah tangga (X5), lansia dalam rumah tangga 1,473X11
(X6), jumlah kepemilikan mobil (X9), lebar jalan 𝑃𝑀−𝑈
(X10), dan jarak tempuh evakuasi (X11). Keenam
𝑒𝑥𝑝 (– 0,678X4 – 0,725X5 + 0,939X6 + 0,775X10 + 1,473X11)
variabel bebas tersebut menghasilkan nilai =
1 + 𝑒𝑥𝑝(– 0,678X4 – 0,725X5 + 0,939X6 + 0,775X10 + 1,473X11)
koefisien dan kostanta yang berguna untuk
memperoleh model utilitas pemilihan moda Dimana :
transportasi. Nilai koefisien (B) variabel X4 bernilai

138
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 4. No. 2, September 2022, Halaman 134-140
ISSN 2685-0605

negatif yaitu 0,678 hal ini berarti bahwa variabel Nilai t-value memenuhi kriteria yaitu Wald,
jumlah anggota keluarga mempengaruhi dimana artinya jumlah anggota keluarga, anak-anak dalam
probabilitas orang yang memiliki jumlah anggota rumah tangga, lansia dalam rumah tangga, lebar
keluarga kurang dari 3 atau lebih dari 5 memilih jalan dan jarak tempuh evakuasi berpengaruh
melakukan evakuasi dengan menggunakan signifikan dalam model yaitu 3,901, 4,618, 8,366,
kendaraan bermotor sebanyak 0,678. Exp (B) 0,507 5,530 dan 17,652. Nilai p-value memenuhi kriteria
artinya bahwa setiap 1 orang yang memiliki jumlah model yang signifikan, dimana nilai p-value kelima
anggota keluarganya kurang dari 3 orang atau lebih variabel bebas tersebut 0,048, 0,032, 0,004, 0,019
dari 5 orang akan lebih memilih menggunakan dan 0,000 memenuhi syarat minimal error yaitu 5%
kendaraan bermotor sebanyak 0,507 kali lipat atau 0,05.
dibandingkan dengan yang memiliki jumlah anggota Berdasarkan hasil yang diperoleh
keluarga 3-5 orang, dengan asumsi variabel sebagaimana terdapat pada Tabel 4.1 diatas dapat di
independen lainnya adalah tetap. ketahui bahwa untuk menguji kebenaran dari model
Nilai koefisien (B) variabel X5 bernilai dilakukan pengujian Chi-square test (sig)
negatif yaitu 0,725 hal ini berarti bahwa variabel merupakan tes kebaikan model (goodness of fit)
anak-anak dalam rumah tangga dimana probabilitas yang bernilai 67,793 (0,000) dimana nilai
orang yang tidak mempunyai anak-anak dalam signifikasinya adalah 0,000. Nilai signifikasi 0,000 <
rumah tangga memilih melakukan evakuasi dengan 0,05 menyatakan model ini diterima. Dalam model
menggunakan kendaraan bermotor sebanyak 0,725. analisis logit binomial didapatkan nilai dari
Exp (B) 0,484 artinya bahwa setiap 1 orang yang nagerlkerke R square dan cox & snell R Square
tidak mempunyai anak-anak maka peluang yaitu sebesar 0,287 dan 0,383. Dimana kedua nilai
responden menggunakan kendaraan bermotor akan ini memenuhi syarat dengan rentang nilai 0,1-0,5.
meningkat sebanyak 0,484 kali lipat dibandingkan yang artinya bahwa kontribusi variabel independen
yang mempunyai anak-anak dengan asumi variabel terhadap variabel dependen adalah 38,3% sedangkan
independen lainnya adalah tetap. sisanya 61,7% dipengaruhi oleh variabel lain.
Nilai koefisien (B) variabel X6 bernilai
positif yaitu 0,939 hal ini berarti bahwa variabel 3.3 Nilai Utilitas Pemilihan Moda
lansia dalam rumah tangga dimana bertambahnya 1 Setelah pengolahan data dengan program
orang yang mempunyai lansia menyebabkan SPSS, diperoleh model utilitas pemilihan moda
bertambahnya pergerakan yang menggunakan evakuasi yaitu antara kendaraan bermotor dan
kendaraan bermotor sebanyak 0,939. Exp (B) 2,557 berjalan kaki. Kemudian dengan memasukkan nilai
artinya bahwa setiap 1 orang yang tidak mempunyai pengkodean kelima variabel bebas yang telah
lansia maka peluang responden menggunakan dihitung sebelumnya ke dalam persamaan model
kendaraan bermotor akan meningkat sebanyak 2,557 utilitas pemilihan moda yang telah dibangun, maka
kali lipat dibandingkan yang mempunyai lansia nilai utilitas pemilihan moda dapat diperoleh.
dengan asumi variabel independen lainnya adalah Berdasarkan tabel rekapitulasi perhitungan
tetap. utilitas pemilihan moda, didapatkan nilai UP rata-
Nilai koefisien (B) variabel X10 bernilai rata:
positif yaitu 0,775 hal berarti bahwa bertambahnya 1 UP = θ4X4 + θ5X5 + θ6X6 + θ10X10 + θ11X11
orang yang memilih lebar jalan 4-6 meter = (-0,678) (X4) + (-0,725) (X5) + 0,939 (X6) +
menyebabkan bertambahnya pergerakan yang 0,775 (X10) + 1,473 (X11)
menggunakan kendaraan bermotor sebanyak 0,775. = 1,058
Exp (B) 2,171 artinya bahwa setiap 1 orang yang Nilai utilitas pemilihan moda menjelaskan
memilih lebar jalan 4-6 meter akan lebih memilih bahwa jumlah orang yang memilih moda evakuasi
menggunakan kendaraan bermotor sebanyak 2,171 kendaraan bermotor yaitu sebesar 1,058. Setelah
kali lipat dibandingkan yang memilih lebar jalan nilai utilitas pemilihan moda didapat, selanjutnya
kurang dari 4 meter atau lebih dari 6 meter dengan menghitung probabilitas pemilihan moda.
asumi variabel independen lainnya adalah tetap.
Nilai koefisien (B) variabel X11 bernilai 3.4 Nilai Probabilitas Pemilihan Moda
positif yaitu 1,473 hal berarti bahwa bertambahnya 1 Nilai probabilitas masing-masing model
orang yang memilih jarak tempuh evakuasi lebih diperoleh berdasarkan melalui penggunaan rumus
dari 1 km menyebabkan bertambahnya pergerakan model logit binomial. Tabel 4. dibawah ini
yang menggunakan kendaraan bermotor sebanyak menunjukkan nilai probabilitas pemilihan moda.
1,473. Exp (B) 4,364 artinya bahwa setiap 1 orang
yang memilih jarak tempuh evakuasi lebih dari 1 Tabel 4. Nilai Probabilitas Pemilihan Moda
kilo meter akan lebih memilih menggunakan Evakuasi
kendaraan bermotor sebanyak 4,364 kali lipat
Proba- Perse-
dibandingkan yang memilih jarak tempuh evakuasi Outcome Moda
kurang dari 1 kilo meter dengan asumi variabel bilitas ntase
independen lainnya adalah tetap.
139
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 4. No. 2, September 2022, Halaman 134-140
ISSN 2685-0605

(%) dengan jumlah anggota keluarga (X4), anak-anak


dalam rumah tangga (X5), lansia dalam rumah tangga
Kendaraan (X6), lebar jalan (X10), dan jarak tempuh evakuasi
0,742 74,2
Pemilihan bermotor (X11) dengan faktor-faktor paling dominan yang
mempengaruhi pemilihan moda evakuasi adalah
moda Berjalan jumlah anggota keluarga, anak-anak dalam rumah
0,258 25,8 tangga, lansia dalam rumah tangga, lebar jalan, dan
kaki
jarak tempuh evakuasi.
Berdasarkan model yang diperoleh dapat
Berdasarkan hasil yang diperoleh diketauhui nilai probabilitas masing-masing
sebagaimana terdapat pada tabel 4.2 di atas dapat pemilihan moda evakuasi, dimana responden
diketahui probabilitas pemilihan moda berjalan kaki cenderung memilih kendaraan bermotor sebesar
memiliki persentase sebesar 25,8% akan memilih 74,2% dan berjalan kaki sebesar 25,8%.
berjalan kaki disaat terjadinya evakuasi tsunami, Adapun saran yang dapat diberikan dari
sedangkan kendaraan bermotor memiliki persentase hasil penelitian yaitu Penelitian ini juga diharapkan
sebesar 74,2% akan memilih menggunakan sepeda menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya dengan
motor atau mobil disaat evakuasi tsunami. Hal ini menggunakan model yang berbeda sehingga dapat
dikarenakan masyarakat lebih memilih lari sejauh dijadikan perbandingan untuk hasil yang lebih akurat
mungkin daripada memilih naik ke gedung dan sebagai masukan bagi pihak-pihak yang
bertingkat. Dari hasil perhitungan probabilitas berkepentingan dalam penanganan masalah bencana
menunjukkan bahwa pada saat evakuasi tsunami tsunami.
responden lebih memilih menggunakan kendaraan
bermotor. Hal ini dikarenakan responden yang Daftar Pustaka
memilih menggunakan kendaraan bermotor lebih [1] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
banyak daripada responden yang memilih berjalan (2019). Katalog Tsunami INDONESIA Tahun
kaki. 416 - 2018. Jakarta: Badan Meteorologi
3.5 Pembahasan Klimatologi dan Geofisika.
[2] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Variabel yang mempengaruhi pemilihan
Wilayah III Denpasar. (2017). Gempa Bumi.
moda pada saat evakuasi setelah dianalisis data Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan
dengan software SPSS antara lain yaitu: jumlah
Geofisika Wilayah III.
anggota keluarga (X4), anak-anak dalam rumah http://balai3.denpasar.bmkg.go.id/tentang-
tangga (X5), lansia dalam rumah tangga (X6), lebar
gempa
jalan (X10), dan jarak tempuh evakuasi (X11). Hasil
dari analisis model logit biner dengan software [3] Pemerintah Republik Indonesia. (2008).
SPSS akan didapatkan persamaan utilitas pemilihan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
moda pada saat evakuasi sehingga dihitung variabel Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
per masing-masing individu dari 200 sampel Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
didapatkan utilitas UP = 1,058. Berdasarkan model [4] INASAFE. (2018). Modul 3: Memilih Tempat
yang diperoleh maka dapat diketahui nilai Pengungsian Sementara atau Evakuasi.
probabilitas pemilihan moda pada saat evakuasi, INASAFE.
dimana responden lebih banyak memilih kendaraan http://docs.inasafe.org/id/training/old-
bermotor sebagai moda untuk evakuasi. Persentase training/intermediate/qgis-inasafe/403-
probabilitas yang memilih kendaraan bermotor determining-idp-camp-location.html
sebagai moda untuk evakuasi yaitu 74,2% dan yang [5] Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
memilih berjalan kaki sebagai moda untuk evakuasi (2010). Peraturan Kepala Badan Nasional
yaitu 25,8%. Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun
2010 Tentang Pedoman Pencarian, Pertolongan
4. Kesimpulan dan Saran dan Evakuasi.
Berdasarkan hasil dan pembahasan terhadap [6] Hosmer, D. W. & Lemenshow, S. (2013).
penelitian yang telah dilakukan, maka dapat Applied Logistic Regression, 2nd ed. New
dikemukakan beberapa kesimpulan yaitu Model York: John Willey & Sons.
pemilihan moda evakuasi yang diperoleh adalah: [7] Train, K. E. (2009). Discrete Choice Model
U = – 0,678X4 – 0,725X5 + 0,939X6 + 0,775X10 + with Simulation. New York: Cambridge
1,473X11 University Press.
[8] Hair, J. F., dkk. (2010). Multivariate Data
𝑒𝑥𝑝(– 0,678X4 – 0,725X5 + 0,939X6 + 0,775X10 + 1,473X11)
𝑃𝑀−𝑈 = Analysis, 7th ed. United Kingdom: Cengage.
1 + 𝑒𝑥𝑝(– 0,678X4 – 0,725X5 + 0,939X6 + 0,775X10 + 1,473X11)
[9] Taufik, Sugiarto, & Isya, M. (2018). Analisa

140
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 4. No. 2, September 2022, Halaman 134-140
ISSN 2685-0605

Pemilihan Moda dan Waktu Evakuasi Bencana


Tsunami di Kecamatan Kuta Raja Banda Aceh.
Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan
(JARSP), 1(2), 19-29.
[10] Sugiarto, dkk. (2019). Characterizing Mode
Choice Behaviors of The Evacuees During
Emergency Evacuation Using a Logistic
Regression Model. The 8th Annual Conference
(AIC) 2018 on Scienci and Engineering, 523.
[11] Lim, H. R. Lim, M. B. B., & Piantanakulchai,
M. (2016). Determinants of Houshold Flood
Evacuation Mode Choice in a Developing
Country. Nat Hazards, 507-532.
[12] Sadri, A. M., dkk. (2014). Analysis of
Hurricane Evacuee Mode Choice Behavior.
Transportation Research Part C, 37-46.
[13] Lim, M. B. B., Lim, H. R., & Piantanakulchai,
M. (2019). Flood Evacuation Decision
Modeling for High Risk Urban Area in the
Philippines. Asia Pacific Management Review,
pp. 106-113.
[14] Chang, D., Edara, P., Murray-Tuite, P., Trainor,
J., & Triantis, K. (2021) Taking the Freeway:
Inferring Evacuee Route Selection from Survey
Data. Transportation Research Interdisciplinary
Perspectives.
[15] Lim, H. R. Lim, M. B. B., & Piantanakulchai,
M. (2019). Modelling Route Choice Behavior of
Evacuees in Highly Urbanized Area: A case
Study of Bagong Silangan, Quezon City,
Philippines. Asia Pacific Management Review,
98-105.

141
Journal of The Civil Engineering Student
Vol. 4. No. 2, September 2022, Halaman 134-140

You might also like