Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN RIWAYAT PAJANAN PESTISIDA DENGAN KEJADIAN


DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA PETANI PENYEMPROT
DI KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG

Eunike Galuh Saputri, Onny Setiani, Nikie Astorina YD, Budiyono


Fakultas Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan

ABSTRACT

Diabetes mellitus type 2 is a chronic metabolic disorder disease caused by the


pancreas that cannot produce enough insulin hormone or the body cannot use
the existing insulin. The presence of endocrine disrupting chemical (EDC), a
harmful chemical substance in the environment can cause disease and
dysfunction with the natural action hormone in the human body. The prevalence
of type 2 diabetes mellitus in Magelang Regency is 7.93% and make it as the
highest prevalence in Central Java. This matter can cause exposure of EDC that
exist in pesticide used by farmers there. The purpose of this research is to
analyze the relation of history of pesticide exposure with mellitus type 2 incidents
at sprayer farmer in District Ngablak, Magelang regency. This research
conducted with analytical method and case control approach. The subjects were
divided into two groups: case and control groups with 32 subjects in each group.
The variables studied in this research are pesticide mixture type, pesticide
dosage, pesticide spraying frequency, use of PPE (personal protective
equipment), pesticide storage location, hand scratching habits, and years of
service. The data collection is done by interview, observation, and measurement.
The data analysis using univariate and bivariate analysis with chi square. The
results showed that the variables associated with the incidence of diabetes
mellitus type 2 was the working period, pesticide spraying frequency, use of PPE,
and pesticide dosage with p value < 0,05. There is a significant relationship
between the work periods, pesticide spraying frequency, use of PPE, and
pesticide dosage with the incidence of diabetes mellitus type 2 as the result of the
research. Expected for the farmer later when do the agricultural activities, they
can use PPE (personal protective equipment) and use pesticides according to the
recommended dosage.
Keywords : pesticide, farmer, diabetes mellitus type 2

1. PENDAHULUAN tidak bisa memproduksi insulin dalam


Diabetes Mellitus merupakan jumlah yang cukup atau tubuh tidak
penyakit metabolik yang berlangsung mampu menggunakan insulin secara
dalam jangka waktu yang panjang, efektif sehingga terjadilah kelebihan
menahun, dan mengakibatkan gula di dalam darah dan dapat
kerusakan jangka panjang serta mengakibatkan komplikasi penyakit
disfungsi atau kegagalan fungsi dari lainnya. Biasanya, penyakit diabetes
beberapa organ tubuh terutama mellitus ditandai dengan adanya
mata, ginjal, saraf, jantung serta keluhan poliuri (sering kencing
pembuluh darah. Penderita diabetes terutama di malam hari), polidipsia

645
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

(sering merasa haus), polifagi (sering menurut Dinas Kesehatan Propinsi


lapar) serta mengalami penurunan Jawa Tengah, prevalensi tertinggi
berat badan secara drastis dalam kasus diabetes mellitus terjadi di
jangka waktu relatif singkat sekalipun Kabupaten Magelang sebesar
tidak sedang melakukan diet.1 7,93%. Hal ini seringkali dikaitkan
Diabetes Mellitus merupakan dengan pekerjaan warga sekitar yang
penyakit tidak menular yang cukup kebanyakan adalah petani yang
banyak diderita oleh masyarakat. menggunakan pestisida dan atau
World Health Organization (WHO) obat-obat kimia dalam bercocok
mengungkapkan bahwa penyakit tanam. Dimungkinkan pertambahan
diabetes mellitus menempati urutan jumlah penderita diabetes mellitus ini
keenam di dunia yang menyebabkan disebabkan oleh banyaknya bahan-
kematian. Sekitar 1,3 juta orang bahan kimia yang masuk ke dalam
meninggal akibat diabetes dan 4 tubuh manusia. Bahan kimia yang
persen meninggal sebelum usia 70 dapat masuk ke dalam tubuh
tahun. Pada Tahun 2030 manusia beberapa diantaranya ialah
diperkirakan DM menempati urutan racun yang terdapat pada pestisida.4
ke-7 penyebab kematian dunia. Pemakaian pestisida yang tinggi
International Diabetes Federation dan dalam jangka waktu yang lama
(IDF) menyatakan bahwa lebih dari dapat menimbulkan efek negatif bagi
371 juta orang di dunia yang berumur masyarakat. Efek negatif yang
20-79 tahun memiliki diabetes. tersebut diantaranya merusak
Sedangkan Indonesia merupakan ekosistem, mencemari badan air atau
negara urutan ke-7 dengan sumber air, keracunan pada hewan
prevalensi diabetes tertinggi, di maupun pada manusia. Dampak
bawah China, India, USA, Brazil, buruk pestisida bukan hanya
Rusia dan Mexico. Diperkirakan pada dirasakan oleh lingkungan saja,
tahun 2030 akan memiliki namun juga masyarakat sekitar
penyandang DM (diabetisi) sebanyak tempat kegiatan pertanian
21,3 juta jiwa.2 berlangsung. Keracunan pestisida
WHO juga menyebutkan bahwa dapat bersifat akut maupun kronis.
sekitar 150 juta orang di dunia telah Dengan variasi efek yang dapat
menderita diabetes mellitus. ditimbulkan, mulai dari merasa mual
Sebagian besar peningkatan jumlah dan pusing hingga menuju kematian.
penderita terjadi di negara Keracunan pestisida dapat
berkembang dan akan terus ditemukan melalui pemeriksaan
meningkat setiap tahunnya. Di kadar kolinesterase dalam darah.
Indonesia, diabetes mellitus masih Senyawa kimia lingkungan
menjadi persoalan kesehatan yang (pollutan) yang juga terdapat pada
cukup serius bahkan terus pestisida dapat bersifat sebagai
mengalami peningkatan jumlah Endocrine Disrupting Chemical
penderita di setiap tahunnya seiring yang dapat mengganggu sistem
bertambahnya jumlah penduduk, endokrin dalam tubuh. EDC
pertambahan usia, diet yang tidak (Endocrine Disrupting Chemical)
sehat, obesitas, dan gaya hidup yang adalah zat eksogen atau zat yang
tidak sehat.3 yang berasal dari lingkungan luar
Menurut data Riskesdas tahun atau suatu zat campuran bahan kimia
2013, prevalensi kejadian diabetes yang mengubah fungsi dari sistem
mellitus di Indonesia diketahui endokrin yang mengakibatkan efek
sebesar 2,1%. Pada tahun 2012 kesehatan yang merugikan pada

646
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

sebuah organisme secara utuh atau menggunakan dengan takaran untuk


keturunannya atau pada populasinya. 1 tangki penyemprot yaitu kurang
EDC memungkinkan untuk lebih 14 liter, menggunakan 4 sendok
menyerang seluruh sistem hormonal makan untuk tiap pestisida. Pada
sehingga dapat mengendalikan penelitian kali ini akan meneliti
perkembangan sistem dan fungsi semua jenis pestisida yang
hormonal ke jaringan-jaringan tubuh. digunakan oleh petani di Kecamatan
Adapun efek yang dapat ditimbulkan Ngablak terhadap pengaruhnya
karena kerusakan sistem endokrin untuk penyakit diabetes mellitus tipe
tersebut diantaranya adalah obesitas, 2 pada petani. Penderita diabetes
infertilitas atau dapat mengurangi mellitus diketahui dan dicatat oleh
kesuburan, mengurangi kecerdasan puskesmas berdasarkan
dalam belajar dan penyimpanan pemeriksaan kadar gula darah pada
memori pada otak, diabetes, penyakit pasien yang berobat di puskesmas
kardiovaskular serta berbagai Ngablak. Menurut data jumlah kasus
penyakit lainnya. 5 diabetes mellitus tipe 2 hingga bulan
Mekanisme masuknya EDC ke Desember 2016 terdapat 244
dalam tubuh ialah melalui kunjungan dengan jumlah penderita
mekanismen masuknya paparan 69 orang. Sedangkan untuk populasi
pestisida. Pestisida yang masuk baik spesifik yaitu petani penyemprot
melalui inhalasi, permukaan kulit, adalah 41 orang dengan prevalesi
maupun sistem pencernaan, sebesar 4,25% untuk penderita
kemudian akan masuk dalam diabetes mellitus tipe 2 pada petani.
peredaran darah. Pada proses Kasus diabetes mellitus tipe 2
selanjutnya akan masuk ke dalam yang tercatat di Puskesmas Ngablak
organ, salah satunya adalah organ menunjukkan angka yang cukup
pankreas. EDC yang terserap akan besar. Sedangkan disisi lain semakin
mempengaruhi sel beta dalam banyak petani yang menggunakan
memproduksi hormon insulin. Ketika pestisida secara berlebihan, maka
tubuh mengalami defisiensi insulin penting untuk didapatkan informasi
sehingga kadar gula dalam darah mengenai hubungan antara pestisida
menjadi tinggi maka akan terjadi dengan kejadian diabetes mellitu tipe
diabetes mellitus tipe 2. 2 pada petani penyemprot. Atas
Kecamatan Ngablak merupakan dasar itulah perlu dilakukan
salah satu kecamatan yang berada di penelitian dengan judul : “Hubungan
lereng Gunung Merbabu dengan Riwayat Pajanan Pestisida dengan
mayoritas pekerjaan penduduknya kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2
adalah sebagai petani. Sebanyak pada Petani Penyemprot di
9.642 warga Kecamatan Ngablak Kecamatan Ngablak Kabupaten
bekerja sebagai petani. Tanaman Magelang”
yang dibudidayakan oleh petani
disana adalah sayur-sayuran seperti 2. METODE PENELITIAN
kol, sawi putih, brokoli, wortel, Penelitianinimenggunakandesai
seledri, selada, sawi hijau, dan npenelitian case control. Desainstudy
sebagainya. Berdasarkan survey case control adalahsuatu penelitian
awal pestisida yang digunakan oleh epidemiologik analitik observasional
petani kebanyakan adalah jenis yang mengkaji hubungan antara efek
pestisida organofosfat, karbamat, tertentu dengan faktor risiko tertentu,
piretroid, auxin, pirimidin, dan dengan membandingkan sekelompok
beberapa jenis lainnya. Para petani kasus dengan kelompok

647
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

kontrol.70Populasi kasus dalam penyemprotan, penggunaan APD,


penelitian ini adalah petani yang dan dosis pestisida.Sedangkan data
menderita diabetes mellitus tipe 2 sekunder yang digunakan dalam
berdasarkan pemeriksaan kadar gula penelitian ini adalah daftar penderita
darah dan terdaftar pada data penyakit diabetes mellitus tipe 2 yang
Puskesmas Kecamatan Ngablak didapat dari data Puskesmas
yaitu sebanyak 41 orang dengan Kecamatan Ngablak dan Data
rincian penderita berjenis kelamin Sensus Pertanian 2013 Kabupaten
laki-laki sebanyak 12 orang dan Magelang.
perempuan sebanyak 29 orang.
Untuk populasi kontrol adalah
sebanyak 9642 orang.Sampel yang 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan adalah total populasi 3.1 Hubunganlokasipenyimpana
kasus yaitu 41 orang. npestisidadengankejadian
Data yang diperoleh secara diabetes mellitus tipe 2
langsung oleh peneliti untuk Tabel 4.
mengetahui riwayat pajanan 1Hubunganlokasipenyimpananp
pestisida ialah dengan kuesioner estisidadengankejadian diabetes
yang meliputi : umur, jenis kelamin, mellitus tipe 2
tingkat pendidikan, lokasi padapetanipenyemprot di
penyimpanan pestisida, kebiasaan KecamatanNgablakKabupatenM
mencuci tangan, masa kerja, jenis agelang
campuran pestisida, frekuensi
Kasus Kontrol
LokasiPenyimpanan
F % F %

Di luarrumah 24 37,5 19 29,7

Di dalamrumah 8 12,5 13 20,3

Jumlah 32 50,0 32 50,0

Nilai p = 0,18 OR = 0,49 CI95% = 0,17 – 1,41

Hasil analisis statistik pestisida di ladang atau di tempat


menunjukkan nilai p = 0,18 dan OR = khusus seperti gubug yang
0,49 dengan CI 95% = 0,17 – 1,41. digunakan untuk tempat
Nilai p > 0,05 sehingga dapat penyimpanan pestisida. Namun
diinterpretasikan secara statistik sebagian kecil juga merasa khawatir
bahwa tidak ada hubungan yang apabila disimpan di luar rumah akan
signifikan antara lokasi penyimpanan dicuri oleh orang sehingga
dengan kejadian Diabetes Mellitus menyimpannya di dalam rumah.
tipe 2 pada petani. Dilihat dari nilai Lokasi penyimpanan di dalam
OR yaitu 0,49 < 1 maka dapat rumah pestisida erat kaitannya
disimpulkan bahwa lokasi dengan kontak pestisida dengan
penyimpanan merupakan faktor orang lebih lama dibanding dengan
protektif untuk kejadian Diabetes penyimpanan di luar rumah. Jalur
Mellitus tipe 2. Hal ini dikarenakan pemaparan ada berbagai jenis dan
sebagian besar responden telah tipe, hal tersebut akan
menyimpan pestisida di luar rumah. mempengaruhi seberapa kuat
Berdasarkan pengamatan peneliti, toksisitas zat kimia tersebut. Bentuk
petani kebanyakan menyimpan pemaparan yang paling banyak

648
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

ditemui adalah melalui kulit dan 3.2 Hubungan masa


pernapasan. Dengan menyimpan kerjadengankejadian
pestisida di dalam rumah maka diabetes mellitus tipe 2
kontak dengan pestisida akan
semakin bertambah utamanya Tabel 4. 2Hubungan masa
melalui pernapasan dan kulit kerjadengankejadian diabetes
sehingga kemungkinan untuk mellitus tipe 2 padapetanipenyemprot
terakumulasi dalam tubuh semakin di
besar.6 KecamatanNgablakKabupatenMagel
ang
Kasus Kontrol
Masa
Kerja F % f %

<20 tahun 2 3,125 16 25

≥20 tahun 30 46,875 16 25

Jumlah 32 50,0 32 50,0

Nilai p < 0,01 OR = 15 CI95% = 3,06 – 73,58

Hasil menunjukkan bahwa pvalue pestisida akan terakumulasi pada


sebesar 0,00 < 0,05 dengan nilai OR produk-produk pertanian dan
sebesar 15 dengan CI 95% 3,06 – perairan, terjadi pencemaran
73,58 yang menunjukkan bahwa lingkungan yang meliputi lingkungan
petani dengan masa kerja >20 tahun perairan dan tanah, zat residu
memiliki risiko 15 kali lebih besar terakumulasi pada hewan, serta pada
untuk menderita penyakit diabetes manusia bahkan mengakibatkan
mellitus tipe 2. Hal ini dapat keracunan. Paparan pestisida dalam
disebabkan oleh akumulasi paparan kurun waktu yang lama akan
pestisida dalam kurun waktu yang menyebabkan akumulasi zat kimia
lama, pencampuran jenis pestisida berbahaya dalam tubuh dan
dalam jumlah yang banyak, serta mengakibatkan gangguan pada
aktivitas pertanian yang erat tubuh, keracunan, bahkan kematian.7
kaitannya dengan paparan pestisida 3.3 Hubunganjeniscampuranpe
membuat akumulasi dalam tubuh stisidadengankejadian
petani semakin besar dan diabetes mellitus tipe 2
menggganggu fungsi-fungsi dalam
tubuh, salah satunya adalah Tabel 4.
mengganggu kerja hormon insulin. 3Hubunganjeniscampuranpestisi
Semakin lama masa kerja petani dadengankejadian diabetes
maka kontak tubuh dengan pestisida mellitus tipe 2
semakin panjang sehingga zat-zat padapetanipenyemprot di
berbahaya yang masuk ke dalam KecamatanNgablakKabupatenM
tubuh semakin banyak. Residu agelang

Kasus Kontrol
Jeniscampuran
F % F %

<2 jenis 1 1,6 0 0

≥2 jenis 31 48,4 32 50

649
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Jumlah 32 50,0 32 50,0

Nilai p = 0,31 OR = 2,03 CI95% = 1,58 – 2,61

Pada hasil uji statistik Penggunaan pestisida lebih


menunjukkan pvalue sebesar 0,31 > dari satu memungkinkan terjadinya
0,05 nilai OR = 2,03 dengan CI 95% interaksi antara zat-zat tersebut
1,58 – 2,61 sehingga dapat sehingga toksisitas dalam pestisida
disimpulkan bahwa jenis campuran tersebut dapat meningkat. Hal ini
pestisida tidak memiliki hubungan dikarenakan adanya reaksi sinergis
yang signifikan dengan kejadian dari beberapa pestisida sehingga
diabetes mellitus tipe 2. Hal ini dapat membahayakan kesehatan
dikarenakan beragamnya hama dan manusia.6
penyakit yang menyerang tanaman 3.4 Hubungan frekuensi
sedangkan pestisida yang digunakan penyemprotan dengan
untuk membasmi satu hama atau kejadian diabetes mellitus
penyakit berbeda-beda, sehingga tipe 2
petani mencampur berbagai macam
jenis pestisida ke dalam satu tangki Tabel 4. 4 Hubungan frekuensi
untuk kemudian disemprotkan ke penyemprotan pestisida dengan
tanaman dengan harapan hama akan kejadian diabetes mellitus tipe 2
mati. pada petani penyemprot di
Kecamatan Ngablak Kabupaten
Magelang
Kasus Kontrol
Frekuensipenyemprotan
F % f %

<2 kali/minggu 26 40,6 16 25

>2 kali/minggu 6 9,4 16 25

Jumlah 32 50,0 32 50,0

OR = CI95% = 0,07 –
Nilai p = 0,008 0,71
0,23
Pada hasil uji statistik yang sudah disemprot sebelumnya
menunjukkan pvalue sebesar 0,008 < sehingga perlu untuk melakukan
0,05 nilai OR = 0,23 dengan CI 95% penyemprotan kembali.
0,07 – 0,71 sehingga dapat Pestisida yang disemprotkan
disimpulkan bahwa frekuensi akan mencemari lingkungan karena
penyemprotan memiliki hubungan terjadi penimbunan residu pestisida
yang signifikan dengan kejadian dalam tanah. Semakin sering
diabetes mellitus tipe 2, dan pestisida tersebut diaplikasikan maka
merupakan faktor protektif proses berkembangnya resistensi
dikarenakan nilai OR 0,23 < 1. akan semakin cepat, serta semakin
Berdasarkan hasil penelitian, petani banyak pestisida yang masuk dalam
akan lebih sering melakukan tubuh. 8
penyemprotan pada saat musim 3.5 Hubungan penggunaan
penghujan. Hal ini karena pada APD dengan kejadian
musim penghujan serangan hama diabetes mellitus tipe 2
akan lebih banyak. Selain itu, air
hujan akan melunturkan pestisida Tabel 4. 5 Hubungan
penggunaan APD dengan

650
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

kejadian diabetes mellitus tipe 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten


pada petani penyemprot di Magelang
Kasus Kontrol
Penggunaan
APD F % F %

Baik 4 6,25 19 29,7

Buruk 28 43,75 13 20,3

Jumlah 32 50,0 32 50,0

Nilai p < 0,01 OR = 0,09 CI95% = 0,03 – 0,34

Hasil uji statistik menunjukkan yang tepat guna dapat mengurangi


pvalue sebesar 0,00 < 0,05 nilai OR = risiko terpapar pestisida dengan baik
0,09 dengan CI 95% 0,03 – 0,34 sehingga mengurangi kemungkinan
sehingga dapat disimpulkan bahwa zat kimia berbahaya untuk dapat
penggunaan APD memiliki hubungan masuk dan terakumulasi dalam
yang signifikan dan merupakan faktor tubuh.9,10
protektif dari kejadian diabetes 3.6 Hubungan dosis pestisida
mellitus tipe 2. dengan kejadian diabetes
Berdasarkan hasil penelitian mellitus tipe 2
pada petani di Kecamatan Ngablak
diketahui sebagian besar petani tidak Tabel 4. 6 Hubungan dosis
menggunakan APD dengan baik pestisida dengan kejadian
dikarenakan kurang nyaman dan diabetes mellitus tipe 2 pada
kurang leluasa dalam melakukan petani penyemprot di Kecamatan
aktivitas pertanian. Pemakaian APD Ngablak Kabupaten Magelang
Kasus Kontrol
DosisPestisida
F % F %

Sesuai 29 45,3 22 34,4

Tidaksesuai 3 4,7 10 15,6

Jumlah 32 50,0 32 50,0

Nilai p = 0,03 OR = 0,23 CI95% = 0,05 – 0,93

Hasil uji statistik menunjukkan pestisida. Namun ada beberapa yang


pvalue sebesar 0,03 < 0,05 nilai OR = melakukan penambahan dosis
0,23 dengan CI 95% 0,06 – 0,93 dikarenakan dosis yang sesuai
sehingga dapat disimpulkan bahwa aturan tidak dapat membunuh hama
dosis pestisida memiliki hubungan dan penyakit pada tanaman.
yang signifikan serta merupakan Kebiasaan petani dengan
faktor protektif untuk kejadian menambah atau meningkatkan dosis
diabetes mellitus tipe 2. Penelitian pestisida yang digunakan merupakan
pada petani di Kecamatan Ngablak upaya untuk memberantas hama dan
telah menunjukkan bahwa kesadaran penyakit yang merusak tanaman.
masyarakat akan bahaya pestisida Jika dosis yang digunakan terlalu
semakin meningkat. Sebagian besar tinggi maka bukan hanya target
petani tidak melakukan penambahan pengganggu yang mati namun
dosis pada saat mengaplikasikan organisme disekitarnya juga akan

651
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

mati, tanah dan air akan menyebabkan keracunan pestisida


terkontaminasi dan dapat pada manusia.9,11

4. PENUTUP penggunaan
4.1 Kesimpulan pestisida organik
1. Tidak ada hubungan yang ramah
yang signifikan antara terhadap
lokasi penyimpanan lingkungan
pestisida dengan b. Meningkatkan
kejadian diabetes program edukasi
mellitus tipe 2 ke masyarakat
2. Ada hubungan yang mengenai bahaya
signifikan antara masa pestisida dan cara
kerja dengan kejadian yang tepat dalam
diabetes mellitus tipe 2 penggunaannya
3. Tidak ada hubungan 2. Dinas Kesehatan
yang signifikan antara Kabupaten Magelang
jenis campuran pestisida a. Meningkatkan
dengan kejadian program
diabetes mellitus tipe 2 penyuluhan
4. Ada hubungan yang mengenai penyakit
signifikan antara Diabetes Mellitus
frekuensi penyemprotan tipe 2 dalam hal
dengan kejadian cara pencegahan
diabetes mellitus tipe 2 dan
5. Ada hubungan yang penanggulanganny
signifikan antara a.
pemakaian alat b. Meningkatkan
pelindung diri (APD) program edukasi
dengan kejadian mengenai bahaya
diabetes mellitus tipe 2 pestisida dan
6. Ada hubungan yang pengaruhnya bagi
signifikan antara dosis kesehatan
pestisida dengan masyarakat
kejadian diabetes c. Meningkatkan
mellitus tipe 2 kampanye
4.2 Saran pentingnya
Berdasarkan hasil memakai alat
penelitian, pembahasan pelindung diri pada
dan kesimpulan yang saat kontak
telah diperoleh , maka dengan pestisida
dapat diberikan saran melalui media
sebagai berikut : penyuluhan
1. Dinas Pertanian maupun
Kabupaten Magelang. pemasangan
a. Mengadakan spanduk dan
program swadaya poster di sekitar
masyarakat area pertanian
mengenai 3. Petani
pembuatan dan

652
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

a. Menggunakan alat solusi-cerdik-melalui-


pelindung diri pada posbindu.html. Published 2013.
saat melakukan Accessed March 3, 2017.
kegiatan pertanian 3. World Health Organization.
terlebih saat Diabetes Mellitus.
kontak dengan http://www.who.int/mediacentre/f
pestisida. actsheets/fs138/en/. Published
b. Menggunakan 2017.
pestisida sesuai 4. Dinas Kesehatan Jawa Tengah.
dengan dosis yang Profil Kesehatan Provinsi Jawa
telah dianjurkan Tengah Tahun 2012.
atau yang telah 2013;3511351(24).
tertera pada 5. WHO. Endocrine Disrupting
kemasan Chemicals.; 2012.
c. Tidak melakukan 6. World Health Organization
penyemprotan (WHO). Bahaya Bahan Kimia
secara berlebihan Pada Kesehatan Manusia Dan
4. Peneliti Selanjutnya Lingkungan. Edisi Baha.
1. Mengembangkan (Widyastuti P, ed.). Jakarta;
penelitian yang 2005.
sudah ada 7. Budiono S. Hubungan Antara
mengenai riwayat Pajanan Pestisida dengan
pajanan pestisida kejadian Dislipidemi pada Wanita
dengan kejadian Usia Subur (WUS) di Desa
diabetes mellitus Gombong Kecamatan Belik
tipe 2 dengan Kabupaten Pemalang. Jurnal
riwayat pajanan Kesehatan Lingkungan
yang lebih rinci Indonesia. 2013;12(2).
(misalnya 8. Panut D. Pestisida Dan
frekuensi Aplikasinya. Jakarta: Agromedia
penyemprotan Pustaka; 2008
perhari, arah 9. Oktavia N. Penggunaan
angin, dan Pestisida dan Kandungan Residu
sebagainya) pada Tanah dan Buah
Semangka (Studi di Kelompok
DAFTAR PUSTAKA Tani Subur Jaya Desa Mojosari
1. Misnadiarly. Diabetes Mellitus: Kecamatan Puger Kabupaten
Ulcer, Gangren, Infeksi. Jakarta: Jember). Artik Ilm Has Penelit
Yayasan Obor Indonesia; 2006. Mhs Univ Jember. 2015.
2. Kementerian Kesehatan 10. Rahmawati YD. Pengaruh Faktor
Republik Indonesia. Diabetes Karakteristik Petani dan Metode
Melitus Penyebab Kematian Penyemprotan terhadap Kadar
Nomor 6 di Dunia: Kemenkes Kolinesterase. Indones J Occup
Tawarkan Solusi CERDIK Saf Heal Environ. 2014;1(1).
Melalui Posbind. 8 September 11. Suparti S. Beberapa Faktor
2013. Risiko yang Berpengaruh
http://www.depkes.go.id/article/vi terhadap Kejadian Keracunan
ew/2383/diabetes-melitus- Pestisida pada Petani. J Pena
penyebab-kematian-nomor-6-di- Med. 2016;6(2).
dunia-kemenkes-tawarkan-

653
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

654

You might also like