Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

No. 47 / Th.

XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

PENGARUH KOMPETENSI DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP


KINERJA PEGAWAI DIMEDIASI KOMITMEN ORGANISASI
(Studi Empirik Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Demak)

Syahid Sampunto*, Y. Sutomo**, & Darsono**


STIE Dharmaputra Semarang

ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the effect of competence and emotional intelligence on
employee performance with organizational commitment as a mediating variable. The population of this
study were all employees of the Land Office of Demak Regency totaling 128 people, questionnaires
were processed as many as 113 respondents. Samples will be taken by all members of the population by
census method. The results of hypothesis testing show that competence has a positive and significant
effect on organizational commitment, so that the higher the competency, the higher the organizational
commitment. Emotional intelligence has a positive and significant effect on organizational commitment,
so that the higher the emotional intelligence, the higher the organizational commitment. Organizational
commitment has a positive and significant effect on employee performance, so that the higher the
organizational commitment, the better the employee's performance. Competence has a positive and
significant effect on employee performance, so that the higher the competency is, the better the
employee's performance. Emotional intelligence has a positive and significant effect on employee
performance so that it is interpreted that the better the emotional intelligence performed, the better the
employee's performance. Sobel test results, found organizational commitment can mediate the effect of
competence on employee performance. Organizational commitment can mediate the influence of
emotional intelligence on employee performance.

Keywords: Competence, emotional intelligence, organizational commitment, employee performance.


.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kompetensi dan kecerdasan emosional
terhadap kinerja pegawai dengan komitmen organisasi sebagai variabel mediasi. Populasi dari penelitian
ini adalah seluruh pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Demak berjumlah 128 orang, kuesioner yang
diolah sebanyak 113 responden. Sampel yang digunakan seluruh anggota populasi dengan metode
sensus. Hasil pengujian hipotesis menunjukan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
komitmen organisasi, sehingga diartikan semakin tinggi kompetensi maka semakin tinggi komitmen
organisasi. Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi,
sehingga diartikan semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi komitmen organisasi.
Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, sehingga diartikan
semakin tinggi komitmen organisasi maka semakin baik kinerja pegawai. Kompetensi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, sehingga diartikan semakin tinggi kompetensi maka
semakin baik kinerja pegawai. Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai sehingga diartikan semakin baik kecerdasan emosional yang dilakukan maka semakin
baik kinerja pegawai. Hasil uji Sobel, menemukan komitmen organisasi dapat memediasi pengaruh
kompetensi terhadap kinerja pegawai. Komitmen organisasi dapat memediasi pengaruh kecerdasan
emosional terhadap kinerja pegawai.

Kata kunci: Kompetensi, kecerdasan emosional, komitmen organisasi, kinerja pegawai.

* Mahasiswa STIE Dharmaputra Semarang


** Dosen STIE Dharmaputra Semarang

75
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

Latar Belakang Masalah kompetensi berpengaruh positif dan


Sumber daya manusia adalah aspek signifikan terhadap kinerja pegawai.
penting dalam suatu organisasi dan perlu Selain kompetensi, faktor penting
digali dan dibangun agar diperoleh untuk diteliti terkait dengan faktor yang
sumber daya manusia yang berkualitas. mempengaruhi kinerja adalah kecerdasan
Oleh karena itu, diperlukan pengelolaaan emosional. Emosi memainkan peranan
sumber daya manusia yang baik. yang sangat kritis dan menjadi sangat
Pengelolaan ini biasa disebut dengan berarti ketika sedang mengambil
manajemen sumber daya manusia keputusan, memecahkan masalah dan
(Suhasto, 2018). Suatu keberhasilan yang menggunakan anugerah intelektual untuk
ingin dicapai oleh perusahaan atau mencapai suatu tujuan, pada saat-saat
organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja seperti itulah, memiliki kecerdasan
sumber daya manusia. Simamora (2004) emosional menjadi modal yang utama
mengatakan bahwa kinerja (performance) (Khanifah, 2015). Individu dengan
mengacu kepada kadar pencapaian tugas- ketrampilan sosial yang baik akan mampu
tugas yang membentuk sebuah pekerjaan berkomunikasi maupun bernegosiasi
pegawai dan merefleksikan seberapa baik dalam memecahkan suatu masalah,
pegawai memenuhi persyaratan sebuah mampu menciptakan sinergi kelompok
pekerjaan. dan dapat bekerja sama dengan orang lain
Kompetensi dikatakan sebagai salah demi tujuan bersama (Goleman, 2009).
satu faktor yang mempengaruhi kinerja Penelitian yang dilakukan oleh Khanifah
(Ardiansyah, 2018). Kompetensi (2015), Ardiansyah (2018), Gani (2018),
diperlukan untuk membantu organisasi dan Haryono (2017) menemukan bahwa
untuk menciptakan budaya kinerja tinggi. kecerdasan emosi berpengaruh positif
Banyaknya kompetensi yang digunakan terhadap kinerja.
oleh sumber daya manusia akan Salah satu fokus pada penelitian ini
meningkatkan kinerja. Kompetensi adalah adanya hal yang menarik, yaitu
pegawai yang baik sangat penting perbedaan hasil penelitian (research gap)
manfaatnya untuk kelangsungan sebuah antara variabel kecerdasan emosional dan
organisasi, semakin tinggi tingkat kinerja. Seperti sudah dibahas sebelumnya
kompetensi seorang pegawai maka bahwa penelitian yang dilakukan oleh
kemampuan dalam penyelesaian Khanifah (2015), Ardiansyah (2018), Gani
pekerjaan akan semakin baik. Pegawai (2018) dan Haryono (2017) menemukan
yang memiliki kompetensi yang tinggi bahwa kecerdasan emosi berpengaruh
akan memiliki kepercayaan diri yang baik positif terhadap kinerja. Berbeda dengan
untuk tidak membuat kesalahan pada saat hasil penelitian Ishak (2018) yang
bekerja dan mampu menyelesaikan menemukan bahwa kecerdasan emosional
pekerjaan dengan baik (Salwa, 2018). (Emotional Intelligence) tidak
Penelitian yang dilakukan oleh Beti berpengaruh secara signifikan terhadap
(2016), Ardiansyah (2018), Salwa (2018), kinerja.
dan Yurniati (2016) menemukan bahwa Penelitian ini berusaha mengatasi
gap tersebut yaitu perbedaan hasil

76
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

penelitian dimana kecerdasan emosional program Kantor Pertanahan Kabupaten


dan kinerja, ada yang menyatakan Demak mengalami penurunan 2016-2017.
berpengaruh positif dan ada yang Data Laporan Tahunan Kantor
menyatakan tidak berpengaruh. Pada Pertanahan Kabupaten Demak Tahun
penelitian ini menempatkan variabel 2017, memperlihatkan beberapa program
komitmen organisasi sebagai variabel dari Kantor Pertanahan Kabupaten
mediasi, yang didasari dari penelitain yang Demak. Menurunnya pencapaian program
dilakukan Khanifah (2015) dan Haryono kerja yang semula rata-rata 88,3% pada
(2017) yang menemukan bahwa komitmen tahun 2016 menurun menjadi 81,9% pada
organisasi mampu memediasi hubungan tahun 2017, mengindikasikan bahwa
kecerdasan emosional terhadap kinerja. kinerja pegawai Kantor Pertanahan
Seseorang dengan komitmen Kabupaten Demak belum optimal. Dessler
organisasi yang tinggi akan cenderung (2011) menjelaskan bahwa indikator
memiliki ikatan emosional yang tinggi penilaian kinerja, salah satunya adalah
pula dengan merasa menjadi bagian dari produktivitas, yaitu kuantitas dan efisiensi
organisasi, selain itu seseorang akan yang dihasilkan pekerjaan dalam periode
memiliki kemauan yang tinggi untuk tetap waktu tertentu.
bertahan ketika menghadapi suatu kondisi
yang sulit di dalam organisasi. Sehingga Landasan Teori
seseorang tersebut akan melakukan Modal Manusia (Human Capital)
berbagai upaya demi mengoptimalkan Sebelum modal manusia, terlebih
kinerja organisasi, maka hal ini akan dahulu membahas tentang RBV
sejalan dengan produktivitas yang (Resource-based view). RBV adalah alat
dihasilkan (Haryono, 2017). Penelitian manajemen bisnis yang digunakan untuk
yang dilakukan oleh Gani (2018), menentukan sumber daya strategis yang
Suherman (2018), dan Jufrizen (2018) tersedia untuk sebuah perusahaan
menemukan bahwa ada pengaruh positif (Barney, 1991). Prinsip mendasar dari
dan signifikan komitmen organisasi RBV adalah bahwa dasar untuk
terhadap kinerja. keunggulan kompetitif dari suatu
Penelitian ini akan mengkaji kinerja perusahaan terletak terutama dalam
dan faktor–faktor yang mempengaruhinya penerapan bundel sumber daya berharga
dengan obyek penelitian pegawai Kantor di perusahaan. Pemahaman dan
Pertanahan Kabupaten Demak. Salah satu ketrampilan dalam merancang variabel
fungsi BPN adalah pembinaan dan kinerja yang berkaitan dengan
pelayanan administrasi umum di bidang kemampuan sumber daya terdiri dari
pertanahan. Dalam pelaksanaan tugas (Wibisono, 2006): Sumber daya insani
pokok dan fungsinya, Kantor Pertanahan (Human capital), Sumber daya teknologi
Kabupaten Demak belum dapat (Technological capital), Sumber daya
memaksimalkan pencapaian program organisasi (Organizational capital).
kegiatan yang telah direncanakan oleh Spatafora (2004) menjelaskan
organisasi sebelumnya. Pencapaian bahwa indikator modal manusia adalah
kemampuan berinovasi, motivasi dan

77
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

kompetensi. Kay dan Alder (1999) menggambarkan motif, karakteristik


menjelaskan bahwa peluang bagi pribadi (ciri khas), konsep diri, nilai-nilai,
perusahaan untuk bertahan dan pengetahuan atau keahlian yang dibawa
berkembang ditentukan oleh kapabilitas seseorang yang berkinerja unggul
sumber daya mereka, termasuk sumber (superior performer) di tempat kerja.
daya yang berkompetensi. Kompetensi merupakan salah satu
Manusia adalah komponen yang komponen penting yang harus dimiliki
sangat penting di dalam proses organisasi. oleh seorang pegawai agar dapat
Manusia dengan segala kemampuannya melaksanakan pekerjaan dengan baik.
bila dikerahkan keseluruhannya akan Pada penelitian ini indikator yang
menghasilkan kinerja yang luar biasa. digunakan untuk mengukur kompetensi
Ancok (2012) menjelaskan bahwa ada adalah: pembelajaran sesuai kebutuhan,
tujuh komponen dari modal manusia, pemahaman yang baik tetang karakteristik
yakni: intelektual, emosional, sosial, dan kondisi kerja, kemampuan memilih
ketabahan, spiritual, dan kesehatan. metode kerja, terbuka dan jujur,
Namun demikian dalam penelitian ini pengendalikan diri, keinginan
hanya difokuskan pada komponen menyelasikan tugas.
emosional.
Sudarmanto (2009) menjelaskan Kecerdasan Emosional
bahwa salah satu kompetensi sumber daya Sy dan Cote (2004) menyatakan
manusia yang dapat meningkatkan kinerja bahwa kecerdasan emosional mencakup
seseorang dalam melaksanakan tugas yang pengendalian diri, semangat dan
pada akhirnya mendorong kinerja ketekunan serta kemampuan untuk
organisasi adalah komitmen organisasi. memotivasi diri sendiri dan bertahan
Berdasarkan telaah pustaka dan menghadapi frustasi, kesanggupan untuk
penelitian-penelitian di atas, maka teori mengendalikan dorongan hati dan emosi,
modal manusia (human capital theory) ini tidak melebih–lebihkan kesenangan,
dapat menjadikan turunan terhadap mengatur suasana hati dan menjaga agar
penamaan variabel kompetensi, beban stress tidak melumpuhkan
kecerdasan emosional, dan komitmen kemampuan berpikir, untuk perasaan
organisasi. terdalam orang lain (empati) dan berdoa
untuk memelihara hubungan dengan
Kompetensi sebaik–baiknnya, kemampuan untuk
Wibowo (2014) mendefinisikan menyelesaikan konflik, serta untuk
kompetensi sebagai kemampuan memimpin. Ketrampilan ini dapat
menjalankan tugas atau pekerjaan dengan diajarkan kepada anak–anak dan orang–
dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan, orang yang dikuasai dorongan hati yang
dan didukung oleh sikap yang menjadi kurang memiliki kendali diri, menderita
karakteristik individu. Spencer dan kekurangan kemampuan pengendalian
Spencer (2007), mengemukakan bahwa moral. Indikator kecerdasan emosional
kompetensi merujuk kepada karakteristik dalam interaksi sosial menurut Goleman
yang mendasari perilaku yang (2009) meliputi: Kesadaran diri,

78
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

Mengelola emosi, Memotivasi diri, akhirnya secara langsung dapat tercermin


Empati, dan Keterampilan sosial. dari output yang dihasilkan. Output yang
dihasilkan tersebut terkait dengan hasil
Komitmen Organisasi pelaksanaan suatu pekerjaan yang bersifat
Menurut Mathis dalam Sopiah fisik/material maupun non fisik/non
(2008) komitmen organisasi adalah derajat material. Simamora (2004) menjelaskan
yang mana pegawai percaya dan apabila dikaitkan dengan organisasi yang
menerima tujuan-tujuan organisasi dan menghasilkan produk secara kuantitas,
akan tetap tinggal atau tidak akan misalnya pabrik sepatu, rokok,
meninggalkan organisasi. Secara singkat pengukuran kinerja mudah dilakukan.
pada intinya beberapa defenisi komitmen Tidak demikian halnya suatu organisasi
organisasi dari beberapa ahli diatas yang terkait dengan pekerjaan
mempunyai penekanan yang hampir sama pelayanan/jasa dan mengutamakan kerja
yaitu : proses pada individu (pegawai) tim/kelompok, kinerja pegawai secara
dalam mengidentifikasikan dirinya dengan perorangan agak sulit diidentifikasi.
nilai-nilai, aturan-aturan dan tujuan Berdasarkan Peraturan Pemerintah
organisasi. Dalam dunia kerja, komitmen Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2011
seseorang dalam organisasi perusahaan Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
seringkali menjadi isu yang penting. Negeri Sipil. Tata cara penilaian kinerja
Begitu pentingnya hal tersebut, sampai- pegawai adalah dengan menilai dua
sampai beberapa organisasi berani unsur,yaitu:
memasukan unsur komitmen sebagai salah 1) Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
satu syarat untuk memegang suatu Sasaran Kerja Pegawai adalah rencana
jabatan/posisi yang ditawarkan dalam kerja pegawai yang disusun berdasarkan
iklan–iklan lowongan pekerjaan. rencana kerja tahunan instansi dan
Sayangnya meskipun masih belum target yang akan dicapai darisetiap
memahami arti komitmen secara sungguh- pelaksanaan tugas jabatan oleh seorang
sungguh. Padahal pemahaman tersebut PNS. Penilaian kinerja dengan
sangatlah penting agar tercipta kondisi menggunakan SKP ini meliputi
kerja yang sangat kondusif sehingga beberapa aspek yaitu kuantitas, kualitas,
perusahaan dapat berjalan efektif dan waktudan biaya sesuai dengan
efisien. karakteristik, sifat dan jenis kegiatan
Konsep komitmen pada organisasi pada masing-masing instansi.
yang tercantum dalam penelitian ini 2) Perilaku Kerja
diadaptasi dari pendapat Lincoln dalam Selain dengan SKP, penilaian kerja juga
Sopiah (2008) yaitu meliputi: kemauan, diukur dengan indikator perilaku kerja.
kesetiaan, dan kebanggaan. Indikator yang digunakan adalah
orientasi pelayanan, integritas,
Kinerja Pegawai komitmen, disiplin, kerjasama, dan
Simamora (2004) menjelaskan khusus bagi pejabat struktural yaitu
bahwa kinerja sebagai pencapaian kepemimpinan. Definisi dari indikator-
persyaratan pekerjaan tertentu yang indikator tersebut dijelaskan dalam

79
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

penjelasan pasal demi pasal dalam PP hasil pekerjaan seperti komitmen


No.46 Tahun 2011 yaitu: orientasi organisasi. Artinya karyawan yang tidak
pelayanan, integritas, komitmen, dapat mengatur emosionya dengan baik,
disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan. menunjukkan kurang memiliki komitmen
organisasi. Selain itu individu yang
Perumusan Hipotesis memiliki kecerdasan emosional yang
Pengaruh Kompetensi terhadap tinggi cendenrung memiliki komitmen
Komitmen organisasi organisasi yang tinggi. Penelitian
Kompetensi adalah kemampuan Khanifah (2015), Auda (2016), dan
menjalankan tugas atau pekerjaan dengan Amelia (2017) menemukan bahwa
dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan, terdapat pengaruh positif dan signifikan
dan didukung oleh sikap yang menjadi antara variabel kecerdasan emosional
karakteristik individu (Wibowo, 2014). terhadap komitmen organisasi.
Karyawan yang sudah mempunyai Mengacu pada uraian di atas maka
kompetensi yang baik, maka perusahaan hipotesis 2 (H2) yang diajukan dalam
akan mempertahankan karyawan untuk penelitian ini adalah: Kecerdasan
tetap bekerja dengan memberikan gaji, emosional berpengaruh positif terhadap
tunjangan, dan lain-lain yang sesuai komitmen organisasi.
dengan kompetensinya. Timbal balik yang
sesuai antara perusahaan dengan Pengaruh Komitmen organisasi
karyawan yang bekerja, membuat terhadap Kinerja Pegawai
karyawan akan berkomitmen terhadap Komitmen organisasi adalah sikap
perusahaan tempat dia bekerja sekarang. yang mencerminkan perasaan senang dan
Penelitian yang dilakukan oleh Afrilyan tidak senang pada organisasi di tempat
(2017), Wistriyanti (2017), Yamali bekerja (Robbins, 2003). Seseorang
(2017), dan Suhasto (2018) menemukan dengan komitmen organisasi yang tinggi
bahwa kompetensi berpengaruh terhadap akan cenderung memiliki ikatan
komitmen. emosional yang tinggi pula dengan merasa
Berdasarkan uraian di atas maka menjadi bagian dari organisasi, selain itu
hipotesis 1 (H1) yang diajukan dalam seseorang akan memiliki kemauan yang
penelitian ini adalah: Kompetensi tinggi untuk tetap bertahan ketika
berpengaruh positif terhadap komitmen menghadapi suatu kondisi yang sulit di
organisasi dalam organisasi. Sehingga seseorang
tersebut akan melakukan berbagai upaya
Pengaruh Kecerdasan emosional demi mengoptimalkan kinerja organisasi,
terhadap Komitmen organisasi maka hal ini akan sejalan dengan
Kecerdasan emosional adalah produktivitas yang dihasilkan. Penelitian
kemampuan seseorang untuk yang dilakukan oleh Gani (2018),
mempertahankan kontrol diri, antusiasme, Suherman (2018), dan Jufrizen (2018)
ketekunan, dan dorongan dari dalam diri menemukan bahwa ada pengaruh positif
sendiri (Goleman, 2009). Kecerdaan dan signifikan komitmen organisasi
emosional memiliki hubungan dengan terhadap kinerja.

80
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

Berdasarkan uraian di atas maka dengan ketrampilan sosial yang baik akan
hipotesis 3 (H3) yang diajukan dalam mampu berkomunikasi maupun
penelitian ini adalah: Komitmen bernegosiasi dalam memecahkan suatu
organisasi berpengaruh positif terhadap masalah, mampu menciptakan sinergi
kinerja pegawai. kelompok dan dapat bekerja sama dengan
orang lain demi tujuan bersama.Penelitian
Pengaruh Kompetensi terhadap kinerja yang dilakukan oleh Khanifah (2015),
pegawai Ardiansyah (2018), Gani (2018), dan
Sutrisno (2016) mendefinisikan Haryono (2017) menemukan bahwa
kompetensi sebagai suatu kemampuan kecerdasan emosi berpengaruh positif
yang dilandasi oleh keterampilan dan terhadap kinerja.
pengetahuan yang didukung oleh sikap Mengacu pada uraian di atas maka
kerja serta penerapannya dalam hipotesis 5 (H5) yang diajukan dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan di penelitian ini adalah: Kecerdasan
tempat kerja yang mengacu pada emosional berpengaruh positif terhadap
persyaratan kerja yang ditetapkan. kinerja pegawai.
Kompetensi diperlukan untuk membantu
organisasi untuk menciptakan budaya Pengaruh Kompetensi terhadap
kinerja tinggi. Pegawai yang memiliki Kinerja pegawai dengan Komitmen
kompetensi yang tinggi akan memiliki organisasi sebagai Variabel Mediasi
kepercayaan diri yang baik untuk tidak Hipotesis sebelumnya menjelaskan
membuat kesalahan pada saat bekerja dan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap
mampu menyelesaikan pekerjaan dengan komitmen organisasi (Afrilyan, 2017;
baik. Penelitian yang dilakukan oleh Beti Wistriyanti, 2017; Yamali, 2017; Suhasto,
(2016), Ardiansyah (2018), Salwa (2018), 2018), dan komitmen organisasi
Yurniati (2016) menemukan bahwa berpengaruh terhadap kinerja pegawai
kompetensi berpengaruh positif dan (Gani, 2018; Suherman, 2018; dan
signifikan terhadap kinerja pegawai. Jufrizen, 2018). Hal tersebut berarti
Berdasarkan uraian di atas maka komitmen organisasi dapat menjadi
hipotesis 4 (H4) yang diajukan dalam pemediasi pengaruh kompetensi terhadap
penelitian ini adalah: Kompetensi kinerja. Komitmen organisasi sebagai
berpengaruh positif terhadap kinerja variabel mediasi didukung oleh hasil
pegawai. penelitian yang dilakukan oleh Yamali
(2017) yang menemukan bahwa
Pengaruh Kecerdasan emosional komitmen organisasi mampu memediasi
terhadap kinerja pegawai pengaruh kompetensi terhadap kinerja,
Kecerdasan emosional adalah serta penelitian Suhasto (2018) yang
kemampuan seseorang untuk menilai menemukan bahwa kompetensi
emosi dalam diri dan orang lain, berpengaruh terhadap kinerja melalui
memahami makna emosi-emosi, dan komitmen.
mengatur emosi seseorang secara teratur Berdasarkan uraian di atas maka
(Robbins dan Judge, 2015). Individu hipotesis 6 (H6) yang diajukan dalam

81
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

penelitian ini adalah: Komitmen tesis ini akan berupaya mengatasi gap itu
organisasi memediasi pengaruh dengan mengajukan komitmen organisasi
kompetensi berpengaruh terhadap kinerja sebagai variabel mediasi pada model
pegawai penelitian empiris (kerangka pikir
penelitian). Diharapkan temuan ini akan
Pengaruh Kecerdasan emosional menjawab kontroversi pandangan yang
terhadap Kinerja pegawai dengan menjadi masalah di atas. Kerangka
Komitmen organisasi sebagai Variabel pemikiran penelitian, dimaksudkan
Mediasi memberi gambaran mengenai hubungan
Hipotesis sebelumnya menjelaskan yang terjadi antar variabel. Adapun
bahwa kecerdasan emosional berpengaruh kerangka pemikiran dalam penelitian ini
terhadap komitmen organisasi (Khanifah, dapat digambarkan sebagai berikut:
2015; Auda, 2016; Amelia, 2017) dan Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
komitmen organisasi berpengaruh
terhadap kinerja pegawai dan komitmen
organisasi berpengaruh terhadap kinerja
pegawai (Gani, 2018; Suherman, 2018;
dan Jufrizen, 2018). Hal tersebut berarti
komitmen organisasi dapat menjadi
pemediasi pengaruh kecerdasan emosional Sumber: Dikembangkan untuk tesis ini
terhadap kinerja. Komitmen organisasi Kerangka pikir penelitian di atas
sebagai variabel mediasi didukung oleh memperlihatkan adanya pengaruh
hasil penelitian yang dilakukan oleh kompetensi dan kecerdasan emosional
Khanifah (2015) yang mernemukan terhadap kinerja pegawai dengan
bahwa komitmen organisasi mampu komitmen organisasi sebagai variabel
memediasi hubungan kecerdasan mediasi.
emosional terhadap kinerja, serta
penelitian Haryono (2017) yang Metodologi Penelitian
mernemukan bahwa kecerdasan emosi Populasi yang digunakan adalah
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten
melalui komitmen organisasi. Demak sebanyak 128 orang, dan diteliti
Berdasarkan urian di atas maka semua, sehingga penelitian ini termasuk
hipotesis 7 (H7) yang diajukan dalam penelitian sensus. Setelah melakukan
penelitian ini adalah: Komitmen penyebaran kuesioner, didapat 120
organisasi memediasi pengaruh kuesoiner yang kembali, dan 7 kuesioner
Kecerdasan emosional berpengaruh diisi tidak lengkap, maka kuesioner yang
terhadap kinerja pegawai diolah sebanyak 113 responden.
Model persamaan dalam analisis
Kerangka Pikir Penelitian jalur yang digunakan dalam penelitian ini
Berdasarkan research gap, adalah analisis jalur sebagai berikut:
menghasilkan temuan yang kontroversial Y1= β1X1 + β 2 X2 + e1 (Jalur I)
terhadap penelitian sejenis. Penelitian Y2= β3Y1+ β 4X1+ β 5X2 + e2 (Jalur II)

82
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

Dimana: bahwa variabel kompetensi, kecerdasan


X1 : Kompetensi emosional dan komitmen organisasi dapat
X2 : Kecerdasan emosional menjelaskan variasi dari variabel kinerja
Y1 : Komitmen organisasi pegawai sebesar 62,5% sedangkan yang
Y2 : Kinerja pegawai 37,5% dijelaskan variabel/faktor lain di
β1 s/d β5 : Koefisiensi Regresi luar model yang diteliti. Nilai F hitung =
e : Error / residu 63,163 > F tabel = 2,68, dengan angka
signifikansi = 0,000 <  = 0,05
Hasil dan Pembahasan (signifikan). Berdasarkan pengujian
2
Uji Validitas dan Reliabilitas adjusted R dan F di atas dapat
Pada uji validitas yang dilakukan, disimpulkan model persamaan regresi
menunjukkan bahwa nilai Corrected Item (jalur II) dalam penelitian ini layak untuk
Total Correlation atau r-hitung setiap digunakan.
indikator lebih besar dari r-tabel = 0,156
(N-2 = 113-2 = 111,  = 0,05), yang berarti Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
indikator-indikator tersebut menunjukkan Berdasarkan tabel Koefisien Regresi
valid atau sah diteliti. Pada ujireliabilitas (Jalur I) tersebut dapat diketahui bahwa
yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil hasil analisis regresi menunjukan bahwa
pengujian menunjukan nilai Cronbach kompetensi mempunyai Standardized
Alpha atau r hitungnya lebih besar dari 0,70 Coefficients Beta 0,393 bertanda positif,
(r standar), sehingga dapat disimpulkan yang berarti bilamana kompetensi
realibel. meningkat, maka komitmen organisasi
juga meningkat. Demikian juga bahwa
Uji Kelayakan Model kecerdasan emosional mempunyai
Hasil pengujian koefisien Standardized Coefficients Beta 0,477
determinasi pada jalur I menunjukan bertanda positif, yang berarti bilamana
bahwa angka adjusted R square atau kecerdasan emosional meningkat, maka
adjusted R2 sebesar 0,599. Hal ini berarti komitmen organisasi juga meningkat.
bahwa variabel kompetensi dan kecerdasan Berdasarkan tabel Koefisien Regresi
emosional dapat menjelaskan variasi dari (Jalur II) tersebut dapat diketahui bahwa
variabel komitmen organisasi sebesar 59,9% hasil analisis regresi menunjukan bahwa
sedangkan yang 40,1% dijelaskan variabel komitmen organisasi mempunyai
atau faktor lain di luar model.F hitung Standardized Coefficients Beta 0,400
84,587 > F tabel = 3,08, dengan angka bertanda positif, yang berarti bilamana
signifikansi = 0,000 <  = 0,05 (signifikan). kompetensi meningkat, maka kinerja
Berdasarkan pengujian adjusted R2 dan F di pegawai juga meningkat. Demikian juga
atas dapat disimpulkan model persamaan kompetensi mempunyai Standardized
regresi layak untuk digunakan. Coefficients Beta 0,205 bertanda positif,
Hasil pengujian koefisien yang berarti bilamana kompetensi
determinasi pada jalur II menunjukan meningkat, maka kinerja pegawai juga
bahwa angka adjusted R square atau meningkat. Sedangkan kecerdasan
adjusted R2 sebesar 0,625. Hal ini berarti emosional mempunyai Standardized

83
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

4. Coefficients Beta 0,291 bertanda positif, Hipotesis 4 (H4):


yang berarti bilamana kecerdasan Berdasarkan tabel Koefisien Regresi
emosional meningkat, maka kinerja (Jalur I) dapat diketahui bahwa nilai t
pegawai juga meningkat. hitungdari pengaruh varibel kompetensi
terhadap kinerja pegawai sebesar 2,542 > t
Uji t tabel = 1,660 dengan angka signifikansi =
Hipotesis 1 (H1): 0,012 <  = 0,05 (signifikan). Berdasarkan
Berdasarkan tabel Koefisien Regresi pengujian di atas maka hipotesis 4 (H4)
(Jalur I)menunjukan bahwa nilai t hitung bahwa kompetensi berpengaruh positif dan
dari pengaruh variabel kompetensi signifikan terhadap kinerja pegawai terbukti.
5. terhadap komitmen organisasi sebesar
6. 5,263 > t tabel = 1,660, dengan angka Hipotesis 5 (H5) :
signifikansi = 0,000 <  = 0,05 Berdasarkan tabel4 Koefisien Regresi
(signifikan). Berdasarkan pengujian di atas (Jalur I) juga dapat diketahui bahwa nilai t
maka hipotesis 1 (H1) bahwa kompetensi hitung dari pengaruh variabel kecerdasan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap emosional terhadap kinerja pegawai sebesar
komitmen organisasi terbukti. 3,447 > t tabel = 1,660 dengan angka
signifikansi = 0,001 <  = 0,05 (signifikan).
Hipotesis 2 (H2): Berdasarkan pengujian di atas maka
Berdasarkan tabel Koefisien Regresi hipotesis 5 (H5) bahwa kecerdasan
(Jalur I) juga dapat diketahui bahwa nilai t emosional berpengaruh positif dan
hitung dari pengaruh variabel kecerdasan signifikan terhadap kinerja pegawai
emosional terhadap komitmen organisasi terbukti.
sebesar 6,400 > t tabel = 1,660 dengan
angka signifikansi = 0,000 <  = 0,05 Pengaruh Komitmen organisasidalam
(signifikan). Berdasarkan pengujian di atas Memediasi hubungan Kompetensi
maka hipotesis 2 (H2) bahwa kecerdasan terhadap Kinerja pegawai
emosional berpengaruh positif dan Hasil One-tailed probability = 0,005
signifikan terhadap komitmen organisasi < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
terbukti. ada pengaruh mediasi komitmen
organisasi antara pengaruh kompetensi
Hipotesis 3 (H3): terhadap kinerja pegawai maka hipotesis 6
Berdasarkan tabel Koefisien Regresi (H6) terbukti.
(Jalur I) dapat diketahui bahwa nilai t hitung
dari pengaruh variabel komitmen organisasi Pengaruh Komitmen organisasi dalam
terhadap kinerja pegawai sebesar 4,333 > t Memediasi hubungan Kecerdasan
tabel = 1,660, dengan angka signifikansi = emosional terhadap Kinerja Pegawai
0,000 <  = 0,05 (signifikan). Berdasarkan Hasil One-tailed probability = 0,005
pengujian di atas maka hipotesis 3 (H3) < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
bahwa komitmen organisasi berpengaruh ada pengaruh mediasi komitmen
positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi antara pengaruh kecerdasan
pegawai terbukti.

84
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

emosional terhadap kinerja maka hipotesis Hasil penelitian ini mendukung


7 (H7) terbukti. penelitian Parimita (2016) menemukan
bahwa terdapat pengaruh positif dan
Pembahasan signifikan antara kompetensi terhadap
Kompetensi berpengaruh positif dan komitmen organisasi. Mundakir (2018)
signifikan terhadap komitmen organisasi. menemukan bahwa kompetensi
Berdasarkan uji hipotesis di atas, berpengaruh terhadap komitmen organisasi
maka dapat dijelaskan bahwa hasil analisis pegawai. Saprudin (2018) menemukan
menunjukan kompetensi berpengaruh bahwa kompetensi berpengaruh langsung
positif (p1 = 0,393) dan signifikan (t hitung terhadap komitmen organisasi.
= 5,263 > t tabel = 1,660, sig. = 0,000 < α
= 0,05) terhadap komitmen organisasi, Kecerdasan emosional berpengaruh
sehingga hipotesis 1 (H1) terbukti dan dapat positif dan signifikan terhadap komitmen
diinterpretasikan bahwa semakin tinggi organisasi.
kompetensi maka semakin tinggi komitmen Kecerdasan emosional berpengaruh
organisasi. positif (p2 = 0,477) dan signifikan (t
Hal ini sesuai dengan pernyataan hitung = 6,400 > t tabel = 1,660, sig. =
Wibowo (2014) yang menjelaskan bahwa 0,000 < α = 0,05) terhadap komitmen
karyawan yang sudah mempunyai organisasi, sehingga hipotesis 2 (H2)
kompetensi yang baik, maka perusahaan terbukti. Hal ini dapat diinterpretasikan
akan mempertahankan karyawan untuk bahwa semakin baik kecerdasan
tetap bekerja dengan memberikan gaji, emosional yang dilakukan maka semakin
tunjangan, dan lain-lain yang sesuai tinggi komitmen organisasi.
dengan kompetensinya. Timbal balik yang Hal ini sesuai dengan pernyataan
sesuai antara perusahaan dengan Goleman (2009) yang menjelaskan bahwa
karyawan yang bekerja, membuat kecerdaan emosional memiliki hubungan
karyawan akan berkomitmen terhadap dengan hasil pekerjaan seperti komitmen
perusahaan tempat dia bekerja sekarang. organisasi. Artinya karyawan yang tidak
Hasil penelitian dapat menjelaskan bahwa dapat mengatur emosionya dengan baik,
pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten menunjukkan kurang memiliki komitmen
Demak yang mempunyai pemahaman yang oraganisasi. Selain itu individu yang
baik tetang karakteristik dan kondisi kerja di memiliki kecerdasan emosional yang
Kantor Pertanahan Kabupaten Demak akan tinggi cendenrung memiliki komitmen
cenderung mempunyai komitmen yang organisasi yang tinggi. Hasil penelitian
baik. Pemahaman tersebut kususnya dapat menjelaskan bahwa pegawai Kantor
mengenai peraturan-peraturan pertanahan Pertanahan Kabupaten Demak yang
dan konsisi karakteristik lingkungan mempunyai kemampuan mengenali emosi
pelayanan Kantor Pertanahan Kabupaten masing-masing individu dan
Demak, pegawai tersebut akan mempunyai mengendalikannya, akan cenderung
kemauan untuk bekerja lebih giat dan komitmen yang baik. Kususnya pada
dengan sekuat tenaga. pelayanan pertanahan yang berinteraksi
langsung dengan masyarakat, yang

85
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

mempunyai karakter berbeda-beda, pekerjaan yang ada pada Kantor


sehingga pegawai Kantor Pertanahan Pertanahan Kabupaten Demak, akan
Kabupaten Demak tersebut mempunyai cenderung dapat menyelesaikan pekerjaan
tekad untuk melaksanakan tugasnya dengan waktu yang ditentukan. Kususnya
dengan penuh tanggung jawab. pegawai yang dapat menerima tekanan
Hasil penelitian ini mendukung target pekerjaan Proyek Operasi Nasional
penelitian Dihan (2018) menemukan Agraria (Prona) yang banyak menyita
bahwa kecerdasan emosional berpengaruh waktu kerja, mereka cenderung dapat
positif dan signifikan terhadap komitmen menyelesaikannya tepat waktu.
organisasi karyawan. Saprudin (2018) Hasil penelitian ini mendukung hasil
menemukan bahwa kompetensi penelitian Pragadeeswaran (2016)
berpengaruh langsung terhadap komitmen menemukan bahwa komitmen organisasi
organisasi. berdampak positif pada kinerja karyawan.
Isnaini (2018) menemukan bahwa
Komitmen organisasi berpengaruh komitmen organisasi berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kinerja signifikan terhadap kinerja karyawan.
pegawai. Kadir (2018) menemukan bahwa
Komitmen organisasi berpengaruh komitmen organisasi berpengaruh secara
positif (p3 = 0,400) dan signifikan (t siginifikan dan perubahannya berubah
hitung = 4,333 > t tabel = 1,660, sig. = searah dengan kinerja pegawai.
0,000 < α = 0,05) terhadap kinerja
pegawai, sehingga hipotesis 3 (H3) Kompetensi berpengaruh positif dan
terbukti dan dapat diinterpretasikan bahwa signifikan terhadap kinerja pegawai.
semakin tinggi komitmen organisasi maka Kompetensi berpengaruh positif (p4
semakin tinggi kinerja pegawai. = 0,205) dan signifikan (t hitung = 2,542 >
Hal ini sesuai dengan pernyataan t tabel = 1,660, sig. = 0,012 < α = 0,05)
Haryono (2017) yang menjelaskan bahwa terhadap kinerja pegawai, sehingga
seseorang dengan komitmen organisasi hipotesis 4 (H4) terbukti dan dapat
yang tinggi akan cenderung memiliki diinterpretasikan bahwa semakin tinggi
ikatan emosional yang tinggi pula dengan kompetensi maka semakin tinggi kinerja
merasa menjadi bagian dari organisasi, pegawai.
selain itu seseorang akan memiliki Hal ini sejalan dengan pernyataan
kemauan yang tinggi untuk tetap bertahan Salwa (2018) yang menjelaskan bahwa
ketika menghadapi suatu kondisi yang pegawai yang memiliki kompetensi yang
sulit di dalam organisasi. Sehingga tinggi akan memiliki kepercayaan diri
seseorang tersebut akan melakukan yang baik untuk tidak membuat kesalahan
berbagai upaya demi mengoptimalkan pada saat bekerja dan mampu
kinerja organisasi, maka hal ini akan menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
sejalan dengan produktivitas yang Hasil penelitian dapat menjelaskan bahwa
dihasilkan. Hasil penelitian dapat pegawai yang mempunyai keterampilan
menjelaskan bahwa pegawai yang dapat sosial, kusunya keinginan selalu
mengendalikan diri pada tekanan menyelasikan tugas pada Kantor

86
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

Pertanahan Kabupaten Demak dengan masalah, mampu menciptakan sinergi


baik, cenderung mempunyai kinerja yang kelompok dan dapat bekerja sama dengan
baik pula. Pegawai tersebut akan orang lain demi tujuan bersama. Kinerja
cenderung meneliti kembali berkas-berkas yang baikpun akan tercipta, terlihat dari
pekerjaannya untuk tidak membuat pegawai tersebut dapat menyelesaikan
kesalahan pada saat bekerja sehingga pekerjaan sesuai dengan jumlah yang
mampu menyelesaikan pekerjaan dengan ditentukan.
baik. Hasil penelitian ini mendukung
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Alhudhori (2018) menemukan
penelitian Lukito (2016) menemukan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh
bahwa kompetensi berpengaruh positif positif dan signifikan terhadap kinerja
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. pegawai. Bolung (2018) menemukan bahwa
Omuya (2018) menemukan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif
kompetensi berkontribusi signifikan dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
terhadap kinerja. Yasa (2018) menemukan Shouvik (2018) menemukan bahwa
bahwa kompetensi berpengaruh signifikan kecerdasan emosional memiliki pengaruh
terhadap kinerja karyawan. positif terhadap kinerja karyawan. Shu
(2018) menemukan bahwa kecerdasan
Kecerdasan emosional berpengaruh emosional berpengaruh positif terhadap
positif dan signifikan terhadap kinerja kinerja karyawan.
pegawai.
Kecerdasan emosional berpengaruh Komitmen organisasi memediasi
positif (p5 = 0,291) dan signifikan (t hitung pengaruh kompetensi terhadap kinerja
= 3,447 > t tabel = 1,660, sig. = 0,001 < α pegawai
= 0,05) terhadap kinerja pegawai sehingga Hasil analisis variabel mediasi
hipotesis 5 (H5) terbukti dan dapat dengan menggunakan uji Sobel, pada
diinterpretasikan bahwa semakin baik variabel komitmen organisasi memediasi
kecerdasan emosional yang dilakukan kompetensi terhadapkinerja pegawai adalah
maka semakin baik kinerja pegawai. One-tailed probability = 0.000 < 0,05,
Hal ini sesuai dengan pernyataan maka dapat disimpulkan bahwa koefisien
Goleman (2009) yang menjelaskan bahwa mediasi signifikan dan berarti bahwa
individu dengan ketrampilan sosial yang komitmen organisasi dapat memediasi
baik akan mampu berkomunikasi maupun pengaruh kompetensi terhadap kinerja
bernegosiasi dalam memecahkan suatu pegawai. Hal ini membuktikan hipotesis 6
masalah, mampu menciptakan sinergi (H6) bahwa komitmen organisasi sebagai
kelompok dan dapat bekerja sama dengan variabel mediasi dari pengaruh kompetensi
orang lain demi tujuan bersama. Hasil terhadap kinerja pegawai terbukti. Hasil
penelitian dapat menjelaskan bahwa penelitian ini mendukung teori sebelumnya
pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten bahwa kompetensi berpengaruh terhadap
Demak dengan ketrampilan sosial yang komitmen organisasi, dan komitmen
baik akan mampu berkomunikasi maupun organisasi berpengaruh terhadap kinerja
bernegosiasi dalam memecahkan suatu pegawai. Hal tersebut berarti komitmen

87
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

organisasi dapat menjadi pemediasi memediasi pengaruh kecerdasan


pengaruh kompetensi terhadap kinerja. emosional terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung Syamsuri (2018) menemukan bahwa
penelitian Mundakir (2018) yang kecerdasan emosional berpengaruh
menemukan bahwa kompetensi secara tidak terhadap kinerja melalui komitmen
langsung melalui komitmen organisasi organisasi.
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai. Yasa (2018) menemukan bahwa Simpulan
komitmen organisasi dapat memediasi Berdasarkan hasil analisis data dapat
hubungan antara kompetensi dengan kinerja diambil beberapa simpulan sebagai
karyawan. berikut:
a. Hasil pengujian hipotesis menunjukan
Komitmen organisasi memediasi bahwa kompetensi berpengaruh positif
kecerdasan emosional terhadap kinerja dan signifikan terhadap komitmen
pegawai organisasi.
Hasil analisis variabel mediasi b. Kecerdasan emosional berpengaruh
dengan menggunakan uji Sobel, pada positif dan signifikan terhadap
variabel komitmen organisasi memediasi komitmen organisasi.
pengaruh kecerdasan emosional terhadap c. Komitmen organisasi berpengaruh positif
kinerja pegawai adalah One-tailed dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
probability = 0.001 < 0,05, maka dapat d. Kompetensi berpengaruh positif dan
disimpulkan bahwa koefisien mediasi signifikan terhadap kinerja pegawai.
signifikan dan berarti bahwa komitmen e. Kecerdasan emosional berpengaruh
organisasi dapat memediasi pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai.
pegawai. Hal ini membuktikan hipotesis 7 f. Komitmen organisasi dapat memediasi
(H7) bahwa komitmen organisasi sebagai pengaruh kompetensi terhadap kinerja
variabel mediasi dari pengaruh kecerdasan pegawai.
emosional terhadap kinerja pegawai terbukti. g. Komitmen organisasi dapat memediasi
Hasil penelitian ini mendukung teori pengaruh kecerdasan emosional
sebelumnya bahwa kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai.
berpengaruh terhadap komitmen
organisasi dan komitmen organisasi Saran
berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan a. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
komitmen organisasi berpengaruh kompetensi berpengaruh positif
terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut terhadap komitmen organisasi dan
berarti komitmen organisasi dapat menjadi selanjutnya akan dapat meningkatkan
pemediasi pengaruh kecerdasan emosional kinerja pegawai. Pentingnya
terhadap kinerja. mendorong pegawai Kantor Pertanahan
Hasil penelitian ini mendukung Kabupaten Demak untuk mempunyai
penelitian Dihan (2018) yang menemukan mempunyai pemahaman yang baik
bahwa komitmen organisasi mampu tetang karakteristik dan kondisi kerja,

88
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

kususnya pemahaman akan peraturan- yang berlaku pada Kantor Pertanahan


peraturan pertanahan dan juga Kabupaten Demak.
memahami karakteristik msyarakat
Demak sebagai objek kerja dari Kantor DAFTAR PUSTAKA
pertanahan. Didorong juga kemampuan Afrilyan, Bram, 2017, Pengaruh Kompetensi,
Pengalaman Kerja Dan Penempatan
dalam memilih metode kerja pemetaan
Kerja Terhadap Komitmen Organisasi
dan pemberkasan, agar pekerjaan pada PT. Wahana Meta Riau Di Pekanbaru,
Kantor Pertanahan Kabupaten Demak JOM Fekon, Vol. 4 No. 1, p 153-166
lebih efektif dan efisien. Amelia, Asa Sheila, 2015, Pengaruh
Keragaman Tenaga Kerja, Kecerdasan
b. Hasil penelitian ini juga menunjukan
Emosional, Dan Perilaku Kewargaan
bahwa kecerdasan emosional Organisasi Terhadap Komitmen
berpengaruh positif terhadap komitmen Organisasi (Studi Pada Kantor
organisasi dan selanjutnya akan dapat Kementerian Agama Kota Surakarta), E
jurnal Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
meningkatkan kinerja pegawai.
Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Hendaknya pegawai Kantor Pertanahan p 1-20
Kabupaten Demak didorong untuk Ancok, Djamaludin, 2012, Psikologi
mempunyai kemampuan untuk menata Kepemimpinan & Inovasi. Jakarta:
Penerbit. Erlangga.
emosi sebagai alat untuk mencapai
Ardiansyah, Yusuf, 2018, Pengaruh
tujuan, sehingga dapat berkinerja Kompetensi dan Kecerdasan Emosional
dengan baik. Selain itu pegawai Kantor Terhadap Kinerja Pegawai, Jurnal
Pertanahan Kabupaten Demak Inspirasi Bisnis dan Manajemen, Vol 2,
(1), p 91-100
didorong pula mempunyai kemampuan
Auda, Riza Mutimma, 2016, Pengaruh
mengenali emosi masing-masing Kecerdasan Emosional Terhadap
individu lain dan mengendalikannya. Komitmen Organisasi Melalui
Pengenalan tersebut dapat bermanfaat Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Mediasi pada Bank DKI Kantor Cabang
kususnya pda pelayanan serta dalam Surabaya, BISMA – Bisnis dan
melakukan pengukuran lapangan. Manajemen –Volume 8 No. 2, p, 156-
c. Hasil penelitian ini juga menunjukan 176
bahwa komitmen organisasi Beti, Elinar, 2016, Pengaruh Kompetensi,
Disiplin Dan Motivasi Terhadap
berpengaruh positif terhadap kinerja Kinerja Pegawai Badan Perencanaan,
pegawai. Upaya peningkatan komitmen Penelitian Dan Pembangunan Daerah
pegawai dapat dilakukan dengan cara (BAPPEDA) Kabupaten Morowali,
memberikan pemahaman pada setiap Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 8, p
133-139
pegawai tentang pentingnya komitmen Dessler, Gary, 2011, Manajemen sumber daya
yang diwujudkan dalam bentuk sikap manusia. Penerbit Indeks, Jakarta.
dan perilaku ditempat kerja seperti Gani, Muhammad Rizki, 2018, Analisis
adanya konsistensi antara ucapan dan Pengaruh Kecerdasan Emosional,
Kepribadian Dan Komitmen Organisasi
perilaku, taat dalam prinsip, Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
menjalankan kewajiban dengan tekun, Sinar Karya Cahaya (SKC) Gorontalo,
mampu mengontrol tindakan dan Jurnal EMBA Vol.6 No.4, p 3228 –
pikiran dan mampu berperilaku sesuai 3237
Goleman, Daniel, 2009, Emotional
dengan nilai-nilai dan norma-norma Intelligence: Kecerdasan. Emosional

89
No. 47 / Th. XXVI / Oktober 2019 Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi

Mengapa EI lebih Penting Daripada Sudarmanto, 2009, Kinerja dan


IQ. Jakarta: PT. Gramedia Pengembangan Kompetensi SDM,.
Haryono, Siswoyo, 2017, Pengaruh Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kecerdasan Emosi Dan Spiritual Suhasto, RB. Iwan Noor, 2018, Analisis
Terhadap Kinerja Perawat Temporer Pengaruh Kompetensi, Motivasi,
Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Kedisiplinan Dan Kompensasi Tehadap
Variabel Intervening, Jurnal JEB Kinerja Sumber Daya Manusia
Volume I No. 2, p1-8 Menggunakan Analisis Partial Least
Ishak, Parmin,2018, Pengaruh Independensi Square, Jurnal AKSI (Akuntansi dan
Auditor, Emotional Intelligence, Sistem Informasi) Vol 3, p 43-55
Spiritual Intelligence Terhadap Perilaku Suherman, Usep Deden, 2018, Pengaruh
Etis Auditor dan Kinerja Auditor, Penerapan Nilai-nilai Islami dan
Atestasi Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 1 Komitmen Organisasional terhadap
No. 1, p 85-98 Kinerja Karyawan Pemasaran Bank
Jufrizen, J, 2018, Pengaruh Budaya Umum Syariah di Jawa Barat,
Organisasi Dan Komitmen Organisasi Economica: Jurnal Ekonomi Islam –
Terhadap Kinerja Karyawan, Jurnal Volume 9, Nomor 1 (2018): 51 – 81
Ekonomi & Ekonomi Syariah Vol 1 No Sutrisno, Edy, 2016, Manajemen Sumber
1, p 9-25 Daya Manusia, Bandung: PT. Mulia
Kay, R. and Alder, J, 1999, Coastal Kencana Semesta
Management and Planning, E & FN Sy dan Cote, 2004, The EQ Edge: Emotional
SPON, New York Intelligence and Your Success,
Khanifah, Siti, 2015, Pengaruh Kecerdasan Bandung: Kaifa.
Emosional Dan Budaya Organisasi Wibisono, 2006, Manajemen Kinerja: Konsep
Pada Kinerja Dengan Komitmen Desain dan Teknik Meningkatkan.
Organisasi,Management Analysis Daya Saing Perusahaan, Jakarta:
Journal 4 (3), p 200-212 Erlangga
Robbins, S.P, 2003, Perilaku Organisasi. Wibowo, 2014, Manajemen Kinerja, Edisi
Index. Jakarta. keempat, Rajawali Pers, Jakarta
Robbins, S.P dan Judge, Timothy A, 2015, Wistriyanti, Ni Made, 2017, Pemberdayaan,
Perilaku Organisasi, Edisi 16. Jakarta: Kompetensi dan Job Relevant
Salemba Empat. Information terhadap Komitmen
Salwa, Arfah, 2018, Pengaruh Komitmen, Organisasional dan Kinerja Pengelola
Integritas Dan Kompetensi Terhadap Anggaran, Jurnal Manajemen dan
Kinerja Pegawai Serta Dampaknya Bisnis Volume 14, No. 1, p 141-160
Pada Kinerja Komisi Independen Yamali, Fakhrul Rozi, 2017, Pengaruh
Pemilihan (KIP) Aceh, Jurnal Magister Kompensasi Dan Kompetensi Terhadap
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Komitmen Organisasi Serta
Bisnis Unsyiah Volume 2, No. 1, p 58- Implikasinya Pada Kinerja Tenaga Ahli
67 Perusahaan Jasa Konstruksi Di Provinsi
Simamora, Henry, 2004, Manajemen Sumber Jambi, Ekonomis : Jurnal of Economics
Daya Manusia, Edisi Ketiga,. and Business Vol.1 No.1, p 213-222
Yogyakarta, STIE YPKN Yurniati, 2016, Pengaruh Analisis Jabatan,
Sopiah, 2008, Perilaku Organisasi, Struktur Organisasi Dan Kompetensi
Yogyakarta: Andi Offset. Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan
Spatafora, 2004, The Value of Human Capital Perencanaan Penelitian Dan
and Intangible Assets, Power Point, Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Knowledge Economy Conference Kabupaten Morowali, Jurnal Katalogis,
Spencer, Lyle M. dan Signe M. Spencer, Volume 4 Nomor 8, p 109-117
2007, Competence at work: Models for ______Peraturan Pemerintah Republik
Superior Performance. Canada: John Indonesia Nomor 46 Tahun 2011
Wiley & Sons Tentang Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai Negeri Sipil

90

You might also like