Professional Documents
Culture Documents
ANTIMALARIA
ANTIMALARIA
AHMAD MUHYI
MoA of ANTI-MALARIA DRUGS
Artesunate/dihydroartemisinin and artemether, are the most
rapid-acting antimalarial agents and kill the malarial parasite at
all erythrocytic stages (sexual/asexual).
MoA Artemisinins interfere with processes critical for the
survival of both the schizonts and the developing gametocytes.
Chloroquine clearly inhibits the asexual erythrocytic stage of the
parasite, some evidence supports an effect on the sexual stage
producing gametocytes.
Primaquine is active against the exoerythrocytic tissue stage of P.
vivax and P. Ovale oxidize and destroy schizont membranes.
Atovaquone selectively inhibits mitochondria electron transport in
plasmodia, inhibits plasmodial dihydrofolate reductase and the
formation of tetrahydrofolate required for synthesis of DNA.
Classification of anti malarial drugs
PENGOBATAN MALARIA TANPA KOMPLIKASI
ACT
Dosis primakuin 0,25 mg/KgBB
CON’T
Pengobatan kasus malaria vivaks relaps (kambuh) diberikan dengan regimen ACT
yang sama tapi dosis primakuin ditingkatkan menjadi 0,5 mg/kgBB/hari.
Pengobatan malaria ovale saat ini menggunakan ACT yaitu DHP ditambah dengan
Primakuin selama 14 hari. Dosis pemberian obatnya sama dengan untuk malaria
vivaks.
Pengobatan P. malariae cukup diberikan ACT 1 kali perhari selama 3 hari, dengan
dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya dan tidak diberikan primakuin.
Pada penderita dengan infeksi campur ( Falciparum + Vivax/Ovale) diberikan ACT
selama 3 hari serta primakuin dengan dosis 0,25 mg/kgBB/hari selama 14 hari.
Malaria Prophylaxis
Doxycycline
Against liver stage of Plasmodium and a slow acting
blood schizonticidal agent
Dosage 100 mg/day
To be used 2 day before travelling, during the stay in
endemic area, and 28 days after leaving the endemic
area
Can not be used by pregnant woman, or children <8 y.o
Can not be used more than 6 months
Antimalaria in pregnancy
Same as non-pregnants
But, no Primaquine, Tetracycline, nor Doxycycline can be
given
So, as a change for Doxycycline, in the treatment of M
Falciparum, Clindamycin can be given
Second Line Anti-Malaria Treatment
Malaria falciparum : Quinine + Doxycycline/Tetracycline +
Primaquine
Malaria Vivax: Quinine + Primaquine
Quinine dosage: 3 x 10 mg/kgBW/day for 7 days
Tetracycline dosage: 4 mg/kgBW 4 x/day for 7 days
PENGOBATAN MALARIA BERAT
Jika puskesmas/klinik tidak memiliki fasilitas rawat inap, pasien malaria berat
harus langsung dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap. Sebelum dirujuk berikan
artesunat intramuskular (dosis 2,4mg/kgbb).
Artesunat intravena merupakan pilihan utama. Jika tidak tersedia dapat diberikan
kina drip.
Artesunat parenteral tersedia dalam vial yang berisi 60 mg serbuk kering asam
artesunik dan pelarut dalam ampul yang berisi natrium bikarbonat 5%. Keduanya
dicampur untuk membuat 1 ml larutan sodium artesunat. Kemudian diencerkan
dengan Dextrose 5% atau NaCL 0,9% sebanyak 5 ml sehingga didapat konsentrasi
60 mg/6ml (10mg/ml).
Obat diberikan secara bolus perlahan-lahan.
Artesunat diberikan dengan dosis 2,4 mg/kgbb intravena sebanyak 3 kali jam ke 0,
12, 24. Selanjutnya diberikan 2,4 mg/kgbb intravena setiap 24 jam sehari sampai
penderita mampu minum obat.
TERIMAKASIH