3 - Rekayasa Bentonit Sebagai Prototipe GEM - RSDA

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Rekayasa Mineral Bentonit Melalui Aktivasi Secara Fisika

Kimia dan Aplikasinya Sebagai Prototipe GEM Sistem


Perbaikan Tahanan Pertanahan
Dwika Putri Pangesti, Asyfariatus Zulfa Azhar, Endah Setiani Astuti*
Email: dwikaputri@student.ub.ac.id

Abstrak :
During the rainy season in Indonesia, lightning becomes a very serious
obstacle, because it causes direct and indirect losses. Preventing
damage due to lightning strikes can be overcome if the grounding
system in the lightning rod is made properly. In this case, the
application of bentonite as an electrical ground improvement material
or Ground Enhancement Material (GEM) is being studied. Bentonite is
a type of mineral that has a high tendency to absorb and retain water;
very low and stable resistivity; can swell up to 13 times its dry volume.
Bentonite is used for applications in improving soil systems because it
can reduce fluctuations in soil resistance in the long term. Several
studies have concluded that modification mineral bentonite can play a
role in the formulation and formation of GEM prototypes. Modification
of mineral Bentonite can be done by physical or chemical activation of
minerals. Activation of minerals shows the result of soil resistance with
a mixture of activated bentonite is better than bentonite before
activation. The study of Ground Enhancement Material (GEM) with
bentonite provides a challenge in the future that natural minerals have
good potential, especially in the fields of science and business
economics. However, the existence of bentonite which is not small
must be able to be processed with good management.

Abstrak:
Pada musim penghujan di Indonesia, petir menjadi kendala yang sangat
serius, karena menimbulkan kerugian secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk mencegah kerusakan akibat sambaran petir dapat
diatasi apabila grounding system dalam penangkal petir dibuat secara
baik. Dalam hal ini, aplikasi bentonit sebagai bahan perbaikan
pertanahan listrik atau Ground Enchacement Material (GEM) tengah
banyak diteliti. Bentonit merupakan salah satu jenis mineral yang memiliki
kecenderungan tinggi untuk menyerap dan menahan air; resistivitas
sangat rendah dan stabil; dapat membengkak hingga 13 kali volume
keringnya. Sehingga bentonit digunakan untuk aplikasi dalam
peningkatan sistem tanah karena dapat menurukan fluktuasi tahanan
tanah dalam jangka waktu yang lama. Beberapa penelitian
menyimpulkan bahwa rekayasa mineral bentonite mampu berperan
dalam formulasi dan pembentukan prototip GEM. Rekayasa mineral
bentonite dapat dilakukan dengan aktivasi mineral secara fisika maupun
kimia. Aktivasi mineral menunjukkan hasil terhadap tahanan pertanahan
dengan campuran bentonite teraktivasi lebih baik daripada bentonite
sebelum teraktivasi. Kajian Ground Enchacement Material (GEM)
dengan bentonite memberikan tantangan di masa depan bahwa mineral
alam memiliki potensi yang baik terutama di bidang sains dan ekonomi
bisnis. Namun, keberadaan bentonite yang jumlahnya tidak sedikit harus
mampu diolah dengan management yang baik.
Kata Kunci: Bentonit; Grounding; GEM

Pendahuluan peralatan listrik rumah-rumah di


1.1 Latar Belakang sekitarnya (Ubowska, 2010noo date).
Akhir-akhir ini prakiraan cuaca di Misalnya pada November 2017 terjadi
Indonesia menjadi masalah yang sambaran petir terjadi pada saluran
cukup rumit bagi sebagian penduduk. komunikasi laboratorium
Hal ini disebabkan oleh adanya Telekomunikasi Politeknik Negeri
peningkatan jumlah curah hujan yang Jakarta yang menyebabkan
artinya akan meningkatkan juga kebakaran. Kerusakan ini diakibatkan
adanya petir. Bagi masyarakat modern dari meningkatnya tegangan tanah
petir menjadi kendala yang sangat dari stasiun saat terjadi sambaran
serius, karena baik secara langsung petir. Ketika arus petir dilepaskan lebih
maupun tidak langsung dapat dalam ke tanah, terjadi peningkatan
membahayakan bagi kehidupan tegangan arus di dalam tanah bumi
manusia seperti luka bakar dan tetapi tegangan ini masih lebih rendah
bahkan kematian. Sambaran petir juga dibandingkaan tegangan pada kawat
dapat merusak baik struktur seperti berinsulasi yang tertanam di dalam
gedung, antene, menara, maupun tanah bumi. Sehingga terjadi
infrastruktur seperti jaringan listrik, perubahan tegangan yang signifikan
telekomunikasi dan komponen lebih pada isolasi kawat yang tertanam
elektronik. Salah satu contohnya pada dan dapat menyebabkan kerusakan
beberapa tahun silam, efek sambaran dielektrik. Maka dari itu diperlukan
petir pada stasiun telekomunikasi bentuk pengamanan memperbaiki
telah menyebabkan kerusakan pada grounding system melalui
pemanfaatan material campuran GEM and Bharadwaj, 2015). Pada
sebagai grounding material penelitian tersebut dijelaskan secara
(Ismujianto, Isdawimah and Nadhiroh, visualisasi bahwa penambahan
2019). bentonit pada sistem pentanahan
Upaya dalam rangka batang (Rrod) memberikan hasil yang
meningkatkan system perbaikan signifikan terhadap penurunan nilai Rg
pentanahan (grounding system) dapat jika dibandingkan pada system
dilakukan dengan memperbaiki pentanahan batang tanpa bentonit.
system pentanahan tersebut dengan Bentonite yang terdapat di alam
menggunakan material campuran tidak dapat langsung digunakan
yang ditempatkan di antara elektroda sebagai bahanbaku campuran GEM,
penangkal petir dan dinding untuk memperoleh prototip GEM
permukaan tanah. Namun selama ini sesuai spesifikasi standar perlu
kebutuhan akan GEM yang digunakan dilakukan rekayasa mineral dengan
di Indonesia masih diimpor dengan mengaktivasi mineral tersebut.
biaya yang cukup tinggi. Guna Aktivasi terbagi menjadi 2 yaitu
mengatasi kebutuhan grounding aktivasi secara fisika dan aktifasi
system material impor tersebut, dapat secara kimia. Aktivasi fisika biasanya
dilakukan substitusi bahan GEM yang dilakukan dengan bantuan panas, uap
lebih terjangkau dan memanfaatkan dan gas CO2, atau yang biasa dikenal
bahan dan mineral yang terdapat di dengan kalsinasi. Aktivasi secara
Indonesia. Terbentuknya bentonit di fisika melibatkan pemanasan untuk
alam bisa diakibatkan oleh proses- menghilangkan kandungan-
proses pelapukan, hidrotermal, kandungan zat yang mudah menguap
transformasi dan sedimentasi dan pengotor baik berupa air atau
(Agustinus, Sembiring and Listiyowati, asam sehingga pori-pori dari mineral
2010a). Sehubungan dengan proses akan terbuka (Martin et al., 2019).
pengendalian arus petir, penggunaan Sedangkan aktivasi kimia merupakan
mineral bentonite dapat diambahkan aktivasi yang di lakukan dengan
dalam system pentanahan batang bantuan zat kimia lain, aktivator yang
pada kedalaman tertentu seperti yang berperan untuk proses aktivasi seperti
telah dilakukan (Ismujianto, alkali, klorida, sulfat, fosfat dan asam-
Isdawimah and Nadhiroh, 2019). asam organik seperti H2SO4 dan
System penangkal petir dapat H3PO4 (Andini, Martin and Gusmedi,
diukur nilai tahanan pertanahannya 2016).
(Rg), semakin kecil nilai Rg bahkan
mendekati nol maka arus petir dapat
mengalir dengan mudah ke dalam
tanah tanpa adanya hambatan (Kumar
1.2 Rumusan masalah 3 Pembahasan
Rumusan masalah pada kajian artikel 3.1 Kelimpahan bentonite dalam
adalah: negeri
1. Bagaimana pengaruh Bentonit adalah batuan yang
keberadaan bentonite
terbuat dari sejarah bumi karena
terhadap penurunan
reaktivitas GEM? erupsi aktivitas volkanik. Di indonesia
2. Bagaimana pengaruh jenis sendiri erupsi gunung meletus
bentonite terhadap kinerja terbesar supervolkanik bernilai 30 kali
GEM? lebih besar dari gunung biasa terjadi
3. Bagaimana pengaruh pada gunung krakatau pada tahun
aktivasi bentonite terhadap 1883 (Christidis and Huff, 2009).
kinerja GEM?
Bentonit alam banyak ditemukan pada
beberapa daerah Indonesia yaitu Ca-
2 Metode Bentonit di Jambi, Aceh. Na-bentonit
Penelusuran teori metode dan juga dapat ditemui di Murata Sumatra
analisis dilakukan untum memperoleh Selatan, Sorolangun, Gresik,
perspektif ilmiah, menghindari Kebumen Gombong Selatan (Taher,
publikasi, dan mengidentifikasi
2018).
masalah yang belum diketahui
sebelemnya. Rujukan terhadap Potensi dan cadangan bahan
pustaka dilakukan dengan mengutip galian non lgam di Indonesia cukup
secara langsung dan tidak langsung besar dan menyebar merata di
publikasi jurnal yang tersedia, Indonesia dan terdapat kurang dari
mengambil data yang di peroleh dari 500jt ton merupakan bahan galian non
peneliti sebelumnya, menyajikan logam. Pada tahun 2007 tercatat
contoh, angka dan informasi dari
bahwa terdapt 10,48 ribu ton bentonit.
penelitian sebelumnya. Pada Studi
literatur ini sumber pustaka yang Sedangkan pada tahun 2015
digunakan adalah jurnal publikasi 10 Grondwald Victori pada Buku
tahun terakhir. Sumber pencarian “Construction and Raw Materiall in
berasal dari internet seprerti Google, India and Indonesia “tercatat bahwa
Google Scholar, dan media lainnya indonesia menghasilkan kaolin
dengan memperhatikan kata kunci
sebanyak 1,8 juta ton. Namun antara
terkait yaitu Ground Enchacement
Material (GEM), grounding system, tahun 2003 hingga 2007 tingkat
tahanan pertanahan, sifat bentonite pertumbuhan impor bahan galian
dan jenis bentonite. masih tinggi. Hal ini disebabkan oleh
kinerja sektor bahan galian non logam
masih konvensional, terbatas pada
penambangan murni, kurangnya
investasi/ modal, kurangnya teknologi
pemroesan, dan kurangnya sumber
daya manusia pada bidang industri dipergunakan untuk Lumpur
galian non logam. Namun hal nya pemboran, penyumbat kebocoran
bentonit juga di ekspor ke bebrapa bendungan, bahan pencampur
negara seperti Jepang, Tailand, pembuatan cat, bahanbaku farmasi,
Filipina, Singapura, dan Malaysia. dan perekat pasir cetak pada industri
Proyeksi kebutuhan mineral industri pengecoran logam.
untuk kawasan ASEAN dari tahun 2. Mg atau Ca-bentonit: Non
2015 sampai tahun 2030, antara lain swelling bentonite.
bentonit diperkirakan meningkat dari Bentonite dengan kandungan Mg
tahun 2015 sebesar 628.396 ton dan dan Ca ini disebut non-swelling
pada tahun 2030 mejadi 2.015.868 ton bentonite karena memiliki kandungan
(Haryadi, 2010). kalsium (K2O) dan magnesium (MgO)
3.2 Jenis bentonite lebih banyak dibandingkan natriumnya
Berdasarkan sifat fisika dan dan mempunyai sifat sedikit menyerap
kimianya yaitu kapasitas pertukaran air sehingga apabila didipersikan
basa, waktu mineral mengendap, daya dalam air akan cepat mengendap atau
mengembang, nilai pH, serta tidak akan membentuk suspensi.
komposisi bahannya, bentonit dibagi Setelah proses aktivasi mineral
menjadi dua, yaitu (Atikah, 2018): bentonite jenis ini akan memiliki
1. Tipe Wyoming atau Sodium- kemampuan serap yang baik. Jika
bentonit yang disebut Swelling mineral sedang dalam keadaan kering
bentonite. bersifat rapid slaking, berwarna abu-
Bentonit jenis ini disebut juga abu, biru, kuning, merah dan coklat.
bentonit tipe Wyoming (Na-bentonit – Pengaplikasian mineral ini biasanya
Swelling bentonite) atau drilling sebagai bahan pemucat warna untuk
bentonit karena mengandung ion Na+ minyak. Bentonite termasuk mineral
yang lebih banyak jika dibandingkan yang memiliki gugus alumino silikat.
dengan ion Ca2+ dan in Mg2+. Sedangkan jika didasarkan oleh
Bentonite jenis ini memiliki daya kandungan aluminium silikat hidrat,
mengembang hingga delapan kali bentonit dibagi menjadi 2 golongan,
apabila dicelupkan ke dalam air dan yaitu activated clay dan fuller's Earth.
tetap terdispersi beberapa waktu di Activated clay adalah lempung yang
dalam air. Dalam keadaan kering, kurang memiliki daya pemucat, tetapi
mineral bentonite memiliki dapat diatasi melalui pengolahan lebih
penampakan berwarna putih atau lanjut. Berdasarkan Pusat Penelitian
cream, sedangkan jika basah dan dan Pengembangan Teknologi
terkena sinar matahari akan berwarna Mineral dan Batubara tahun 2005,
mengkilap. Mineral ini sering jenis bentonit fuller's earth
digunakan di dalam fulling atau konstan diperlukan untuk menjaga
pembersih bahan wool dari lemak. kontak antara bahan grounding dan
Tongkat (Rod). Peneliti sebelumnya
3.3 Aplikasi bentonite pada GEM
(Ground Enhancement menemukan menunjukkan bahwa nilai
Material) resistivitas tanah dari beberapa
3.3.1 Pengaruh Bentonit terhadap bentonit sangat bervariasi di bawah
Kinerja GEM basah dan kondisi kering (Tadza et al.,
Resisvitas tanah memiliki retensi 2019).
ang rendah merupakan salah satu Kondisi komponen dan
parameter modifikasi bahan baku sambungan antar komponen GEM
grounding system. Resistivitas tanah yang digunakan pada pengaman luar
bergantung pada tipe tanah, harus dalam keadaan baik agar petir
geoteknikal, mineralogikal, kandungan dapt ditangkap dan disalurkan ke
air, dan densitas kompaksi. Bentonit tanah. Oleh karena itu perlu dilakukan
biasa digunakan sebagai material pengukuran dengan Grounding Tester
backfill karena kemampuannya yang Meter. Alat ini mengukur nilai tahan
mampu mengontrol resisten grounding pentahanan (Rg) batang (rod) dan
elektroda dalma waktu yang lama dan sistem GEM secara keseluruhan.
kondisi pernyerapan air yang tinggi Batangan (Rod) penangkal petir yang
dan tendensi retensi. Bentonit mampu baik adalah batangan yang memiliki
mengembang dan menyimpan air nilai Grounding Resstence (Rg)
dapa porinya, sehingga partikel yang kecil. Sehingga listrik
berjauhan dan digubungkan dengan dapatditerukan ke tanah tanpa
adanya lapisan air. Kehadiran lapisan rintangan. Nilai Rg ini tergantung pada
air memungkinkan aliran arus dari resistivitas tanah (ρ), panjang
petir dihamburkan di dalam bentonit. elektroda bumi (L) dan luas
Saat air menghilang, partikel menjadi penampang (A) elektroda bumi.Sesuai
lebih dekat dan volume bentonit dengan Rumus Rg (Ismujianto,
berkurang yang mengakibatkan Isdawimah and Nadhiroh, 2019):
hilangnya kontak antar partikel.
Dengan demikian, susut
menyebabkan diskontinuitas dalam Nilai Rg dipengaruhi oleh 𝜌,
kontak antara bahan pentanahan dan semakin lembab kondisi tanah
batang pentanahan yang pada semakin kecil nilai 𝜌. Kelembaban
gilirannya mempengaruhi efisiensi tanah meningkatdengan adanya
bahan landasan. Begitupun dengan bentonit yang mengandung mineral
karakteristik fisikokimia juga montmorillonit, yang sebagian besar
mempengaruhi karakteristik retensi air mengandung montmorillonit dengan
bentonit. Pembasahan bentonit yang mineral seperti kuarsa, kalsit, dolomit,
feldspar, dan mineral lainnya. pori bentonit yang tertutup oleh pengotor
Efektivitas bentonite sebagai bahan berupa air, udara, dan asam. Hal ini
GEM ditujukan dengan membuktikan bahwa dehidrasi telah
membandingkan GEM tanpa menghasilkan kation pada permukaan
bentonit yang tidak terlindungi dan
bentonite dan GEM dengan bentonite.
dilepaskan sehingga bentonit secara fisik
Peneliti menemukan adanya
menjadi lebih aktif. Beberapa pengaruh
penurunan sekitar 16%-48% dengan
aktivasi bentonite terhadap nilai
rata-rata 32% dan standar deviasi 8%.
tahanan atau Rg GEM:
Tes eksperimental ini menunjukkan
tingkat penurunan resistensi 3.3.2.1 Pengaruh Penambahan Air
pentanahan yang baik (Ismujianto, Terhadap Nilai Rg (Agustinus,
Sembiring and Listiyowati,
Isdawimah and Nadhiroh, 2019).
2010b):
3.3.2 Pengaruh Aktivasi Bentonit Dalam pembuatan bahanbaku
Terhadap Nilai Tahanan grounding system GEM, kandungan
Pertanahan (Rg) air sangat berpengaruh terhadap
Bentonit harus diaktifkan dan formulasi (composed) GEM. Semakin
diproses sebelum diimplementasikan. banyak jumlah air yang ditambahkan,
Aktivasi bentonit bertujun untuk
nilai Rg semakin menurun. Kondisi
memperbesar pori-pori dengan
tersebut disebabkan oleh nilai tahanan
mencegah ikatan hidrokarbon atau
jenis air lebih kecil dari nilai tahanan
molekul permukaan pengoksidasi
sehingga zat tersebut berubah secara fisik jenis bahanbaku GEM. Dari hasil
dan meningkatkan penyerapan. Metode penelitian pun diperoleh nilai tahanan
aktivasi kimia yang diterapkan adalah yang semakin kecil dan cenderung
kimia basa dengan natrium hidroksida 1 M stabil setelah ditambahkan air dengan
(NaOH) sebagai aktivator, melalui persentasi semakin banyak.
perendaman selama 24 jam dilanjutkan
3.3.2.2 Pengaruh Fungsi Waktu
dengan pencucian dan penyaringan
Terhadap Nilai Rg:
(Jakah et al., 2021). Proses aktivasi fisika
Dalam kondisi air kering udara,
yang digunakan dalam penelitian J.Jakah
nilai Rg naik dari 20,6 Ohm cm sampai
pada tahun 2021, dengan memanaskan
keadaan tidak terukur. Kondisi
zat atau biasanya disebut kalsinasi.
Kalsinasi adalah proses pemanasan tersebut disebabkan oleh kandungan
sampai mencapai suhu yang telah air yang menguap seiring dengan
ditentukan, tetapi masih di bawah titik berjalannya waktu dan pada akhirnya
lelehnya untuk menghilangkan retak dan pecah yang berarti Nilai Rg
kandungan yang mudah menguap. GEM juga dipengaruhi oleh fungsi
Proses aktivasi bentonit akan waktu. Semakin lama waktu aktivasi
mempengaruhi sifat fisik bentonit, terhadap material grounding system
meningkatnya luas permukaan bentonit ini, yaitu Bentonit, diperoleh nilai
yang disebabkan oleh terbukanya pori-
tahanan Rg semakin naik dan tidak setiap minggunya. Dapat dilihat pada
dapat diperkirakan laju kenaikannya. grafik bahwa persentase perubahan
Sehingga diperlukan waktu yang nilai tahanan pertanahan saat diberi
efisien dalam menghasilkan mineral bentonit sebelum teraktivasi sebesar
aktivasi yang dapat dilihat dari nilai 37% sedangkan persentase
tahanannya. perubahan nilai tahanan pertanahan
3.3.2.3 Pengaruh Penambahan Garam saat diberi bentonit yang telah
NaCl terhadap Nilai Tahanan teraktivasi sebesar 5,5%. Nilai
jenis: tahanan pertanahan juga
Penambahan garam NaCl dibandingkan antara pentanahan yang
dimaksudkan untuk mengatasi ditambahkan bentonite sebelum
terjadinya retak (pecah) ketika aktivasi dan bentonite setelah aktivasi.
campuran bahan ditambahkan ke Penambahan jumlah bentonit ke
dalam grounding system dan nilai Rg dalam tanah yang ditambahakan
tetap terjaga (stabil), selain itu juga bentonite yang belum teraktivasi,
dapat menghantarkan muatan listrik perubahannya sebesar 13 ohm hingga
dengan baik karena menurunkan nilai 38 ohm pada penambahan 1 kg pada
resistivitas. Dari data penelitian yang minggu ke 2, 15 ohm hingga 20 ohm
telah dilakukan Eko dkk. Pada tahun pada minggu ke 3. Namun hal berbeda
2021, semakin besar konsentrasi terlihat dari nilai tahanan pertanahan
penambahan NaCl maka nilai tahanan yang diberi bentonite teraktivasi,
dari material akan semakin stabil. karena tidak mengalami perubahan
Sesuai metode penelitian Devy, yang signifikan setiap
dkk, 2016 yang dijabarkan dan penambahannya. Dari penelitian
dilakukan, aktivasi bentonite yang tersebut dapat dijelaskan bahwa jenis
dilakukan selama 1 bulan di tanah bentonite tidak mempengaruhi kinerja
sekitar laboratorium Fakultas teknik pentanahan namun lebih menonjolkan
Universitas Lampung bertujuan untuk rekayasa mineral sebelum dan setelah
menurunkan tahanan pentanahan di aktivasi terhadap pengaruh
tanah dengan dilakukan penambahan bentonite sebagai material GEM.
bentonit ke dalam tanah. Besarnya Berbeda dengan penelitian
perubahan tahanan pentanahan yang sebelumnya, rekayasa mineral
diberikan bentonit yang belum bentonite dilakukan melalui aktivasi
teraktivasi dan sudah teraktivasi secara fisika melalui variasi
memiliki hasil yang cukup berbeda. temperature, waktu pemanasan,
Perubahan tahanan pentanahan campuran bentonite dengan tanah.
selama 4 minggu setelah Bentonit teraktivasi dengan suhu
penambahan bentonit sebanyak 1 kg pemanasan 200’C mampu
menurunkan nilai tahanan pentanahan Dapat disebabkan partikel bentonit
lebih baik dibandingkan bentonit tidak memiliki pori-pori untuk
teraktivasi dengan suhu pemanasan menyerap air (Martin et al., 2019)
400’C dan 600’C. Lamanya proses 3.3.3 Pengaruh Jenis Bentonit dan
aktivasi pemanasan tidak Aktivasi Bentonit Terhadap
mempengaruhi penurunan nilai Pengaplikasian Kinerja GEM
grounding perlawanan. Nilai tahanan Bentonit mempunyai kandungan
pentanahan menggunakan bentonit lebih dari 85 % mineral monmorilonit,
teraktivasi selama 3 jam memiliki nilai dengan rumus kimia Al2O3. 4SiO2
63 ohm dan untuk bentonit yang H2O. Bentonit mempunyai nilai
diaktifkan selama 1 jam memiliki nilai kapasitas tukar kation (KTK) antara 70
tahanan yang lebih kecil yaitu 53 ohm. – 100, faktor muai dan daya serap
Persentase bentonit 75% dengan tinggi terhadap air. Bentonit termasuk
tanah mampu menurunkan tahanan salah satu jenis mineral
pentanahan lebih baik aluminofilosilikat, dicirikan oleh
dibandingkan bentonit 50% dan struktur lembaran yang terbentuk dari
25% nilai tahanan dengan masing- lapisan yang tersusun atas lembar-
masing nilai resistansi 63 ohm untuk lembar tetrahedral silika dan
75% bentonit, 97 ohm, dan 130 ohm oktahedral Al (Mg). Lembar-lembar
masing-masing untuk komposisi tanah tersebut dikembangkan melalui jalinan
dengan Bentonit 50% dan 25%. antara 3 oktahedron (O) dalam setiap
Sedangkan komposisi bentonit 100% tetrahedron (T) dengan unit-unit
menghasilkan nilai tahanan tetrahedron terdekat. Dalam jaringan
pentanahan 65 ohm. Pada penelitian tetrahedral silika seperti itu, 1 (satu)
ini digunakan jenis Na-Bentonite, (O) tetap tidak terimbangi secara listrik
yang dapat mengembang hingga 8 kali untuk memenuhi divalen yang
lipat dari ukuran aslinya ketika dihubungkan dengan Al dalam
ditenggelamkan dalam air dan masih koordinasi oktahedral. Lembar-lembar
terdispersi saat berada di air. Saat tetrahedron Si (T) dan oktahedron Al
kering, warnanya putih dan krem, (O) membentuk struktur lempung.
tetapi menjadi mengkilap saat basah. Kelompok atau lapisan unit tersebut
Perbandingan antara kation Na+ dan dikenal sebagai sel unit, sedangkan
kation Ca+ relatif tinggi, dan suspensi susunan secara lengkap dari satu
koloid memiliki pH 8,5-9,8. Namun lapisan ditambah bahan antar lapisan
pengaruh jenis bentonite setelah disebut sebagai struktur unit.
aktivasi secara fisika yang digunakan Karakter yang dimiliki bentonit
dalam penelitian ini, tidak tersebut berpeluang untuk digunakan
berpengaruh nyata terhadap upaya sebagai basis material pentanahan.
penurunan nilai tahanan pentanahan. Material pentanahan digunakan untuk
mengisi (backfill) di sekitar elektroda sampel B1 dan B2 memiliki tahanan
yang berfungsi untuk mempercepat lebih rendah yang diukur
laju arus listrik tegangan tinggi atau menggunakan LCR meter. Analisis
tegangan kejut yang disalurkan ke ketiga komposisi kimia bentonite
dalam tanah (grounding). Agar dapat dilakukan dengan menggunakan
mengalirkan energi listrik tegangan scanning electron microscope (SEM)
tinggi atau tegangan kejut dengan dengan nomor model Hitachi S -
baik, maka material pentanahan paling 3400N [6]. Hasil penelitian ini
tidak mempunyai sifat konduksitivitas sebanding dengan teori jika jenis Na-
yang tinggi. Dengan demikian, angka bentonite memiliki kemampuan
konduktivitas merupakan satu per nilai swelling/serapan baik. Hubungan jenis
resistivitas, maka nilai resistivitas bentonite terbukti mampu
harus dibuat sekecil mungkin untuk mempengaruhi nilai tahanan yang
memperoleh konduktivitas maksimum. akan berpengaruh terhadap system
Pada penelitian ini bentonit dapat grounding. Air yang dapat disimpan
digunakan sebagai perbaikan tahanan bentonit adalah bahan peningkat
pentanahan karena tanah yang sangat baik karena
mempertimbangkan komposisi kimia resistivitasnya yang rendah.
dari bentonit, melihat seberapa besar
daya serap dari bentonit, kemampuan 3.4 Peluang, Tantangan di Masa
mengembang dari bentonit, dan Depan, Keterbatasan Studi
tahanan jenis dari bentonit. Penelitian Secara teknis telah dibuktikan
ini menggunakan 3 sampel bentonit bahwa salah satu mineral melimpah
yang diimpor dari Indonesia dan 2 yang ada di Indonesia dapat
sampel dari Pakistan. Bentonit dari digunakan sebagai bahan material
Indonesia merupakan Ca-bentonit campran grounding system. Jika dikaji
sedangkan 2 sampel dari Na-Bentonit di era perkembangan saat ini, sistem
Pakistan. 2 sampel Na-Bentonite yang digunakan dalam pengaplikasian
diberi nama B1 dan B2, lalu Ca- penangkal petir dan system
Bentonite di beri nama B3. Percobaan- pentanahan (grounding) untuk sektor
percobaan yang dilakukan pada industri, bangunan gedung
penelitian ini adalah: Melihat daya seperti high-rise building, rumah sakit,
serap dan pengmbangan bentonite, atau untuk lapangan olah raga seperti
daya serap maksimal pada sampel B1 lapangan golf berkembang sangat
karena memiliki daya serap air pesat sesuai dengan bidang
sebesar 220%. Analisis kedua untuk pentanahan (earthing) yang sesuai.
melihat tahanan jenis bentonite, Apalagi semakin banyak pula designer
diperoleh nilai tahanan jenis paling sekaligus kontraktor di bidang instalasi
tinggi adalah sampel B3 dibandingkan sistem penangkal petir dan
pembumian (grounding) terutama di Keterbatasan studi pada kajian
kota-kota besar yang ada di Indonesia. “Rekayasa Mineral Bentonit Melalui
Melihat peluang pemanfaatan yang Aktivasi Secara Fisika Kimia dan
cukup besar dan menarik, maka dari Aplikasinya Sebagai Prototipe GEM
itu tantangan dari penelitian – Sistem Perbaikan Tahanan
penelitian berbasis mineral ini perlu Pertanahan” adalah studi bentonite
dilakukan kajian tekno-ekonomi sebagai material telah dilakukan di
secara mendalam sehingga terbukti atas 10 tahun dimana sulit untuk
dapat diaplikasikan ke masyarakat mendapat literature dan informasi
dan bidang industry lain yang terkini dikarenakan studi yang tidak
diharapkan dapt menurunkan nilai berkelanjutan. Selain itu keterbatasan
impor GEM. Selain itu penelitian ini menunjukan bahwa bentonite
mengenai batasan waktu kemampuan sebagai GEM masih menjadi topik
bentonite dalam pengaplikasian GEM penelitian yang harus dilanjutkan
sebagai grounding system belum hingga memberikan dampak positif
tersedia. Sehingga menjadi peluang dan manfaat bagi masyarakat.
bagi peneliti untuk dapat mengetahui
keterbatasan waktu GEM sebagai 4 Kesimpulan
grounding system baik produk denagn Dari hasil penelitian ini dapat
bentonite mau pun perbandingannya disimpulkan bahwa rekayasa mineral
dengan GEM komersil. mampu berperan dalam formulasi dan
Kajian Ground Enchacement pembentukan prototip GEM.
Material (GEM) dengan bentonite Rekayasa mineral bentonite dapat
memberikan tantangan di masa depan dilakukan dengan aktivasi mineral
bahwa mineral alam memiliki potensi secara fisika maupun kimia. Aktivasi
yang baik terutama di bidang sains secara fisika melalui variasi kalsinasi,
dan ekonomi bisnis. Namun beberapa ataupun pengaktivasian
hal yang harus disadari agar menggunakan larutan H2SO4
terwujudnya inovasi yang menunjukkan hasil terhadap tahanan
berkelanjutan, keberadaan bentonite pertanahan dengan campuran
yang jumlahnya tidak sedikit harus bentonite teraktivasi lebih baik
mampu diolah dengan management daripada bentonite sebelum
yang baik. Kebanyakan dari tambang teraktivasi. Rekayasa mineral dengan
bentonite masih bersifat pasif akibat penambahan bahan aditif sebagai
dari kegiatan penambang yang masih material grounding dibuat dalam
konvensional sehingga sulit untuk bentuk bubuk yang dikemas seperti
meningkatkan nilai ketersediaan produk semen, terdiri dari (70 %
maupun optimasi penggunaan bentonit, 24 % charcoal, dan 6 %
bentonite. garam NaCl). Namun dalam
aplikasinya perlu ditambahkan 5 % RISET Geologi dan Pertambangan,
water glass dan 36 % air, sehingga 20(2), p. 81.
diperoleh nilai tahanan jenis 16,4 Ohm doi:10.14203/risetgeotam2010.v20.36
cm. Hasil tersebut memenuhi .
persyaratan standar material
pentanahan (tahanan jenis < 25 Ohm Andini, D., Martin, Y. and Gusmedi, H.
cm) sehingga dapat digunakan (2016) ‘Perbaikan Tahanan
sebagai bahan substitusi GEM impor Pentanahan dengan Menggunakan
dengan kemampuan yang lebih baik. Bentonit Teraktivasi’, 10(1), p. 10.
Diharapkan penelitian mengenai
Asian Trans-Disciplinary Karst
optimasi bentonite sebagai prototip
Conference, Haryono, E. and Karst
GEM dapat terus berkembang
Research Group (Faculty of
sehingga keayaan alam di Indonesia
Geography, G.M.U. (eds) (2011) Asian
dapat dimanfaatkan dengan maksimal
Trans-Disciplinary Karst Conference.
dan memberikan nilai lebih.
Yogyakarta: Karst Research Group,
Faculty of Geography, Gadjah Mada
DAFTAR PUSTAKA University.

Atikah, A. (2018) ‘EFEKTIFITAS


Agustinus, E.T.S., Sembiring, H. and
BENTONIT SEBAGAI ADSORBEN
Listiyowati, L.N. (2010a) ‘PROTOTIP
PADA PROSES PENINGKATAN
GROUND ENHANCEMENT
KADAR BIOETANOL’, Jurnal Distilasi,
MATERIAL (GEM) BERBAHAN
2(2), p. 23. doi:10.32502/jd.v2i2.1200.
BAKU Na-BENTONIT
KARANGNUNGGAL - Christidis, G.E. and Huff, W.D. (2009)
TASIKMALAYA SEBAGAI BAHAN ‘Geological Aspects and Genesis of
SUBSTITUSI GEM IMPOR’, Jurnal Bentonites’, Elements, 5(2), pp. 93–
RISET Geologi dan Pertambangan, 98. doi:10.2113/gselements.5.2.93.
20(2), p. 81.
doi:10.14203/risetgeotam2010.v20.36 Haryadi, H. (2010) ‘PERKEMBANGAN
. DAN PROSPEK BAHAN GALIAN
NONLOGAM INDONESIA’, 06, p. 19.
Agustinus, E.T.S., Sembiring, H. and
Listiyowati, L.N. (2010b) ‘PROTOTIP Ismujianto, Isdawimah and Nadhiroh,
GROUND ENHANCEMENT N. (2019) ‘Improvement of Electrical
MATERIAL (GEM) BERBAHAN BAKU Grounding System Using Bentonite’,
Na-BENTONIT KARANGNUNGGAL - Journal of Physics: Conference
TASIKMALAYA SEBAGAI BAHAN Series, 1364(1), p. 012063.
SUBSTITUSI GEM IMPOR’, Jurnal
doi:10.1088/1742- PHYSICS OF CONDENSED MATTER
6596/1364/1/012063. (APCOM 2019), Strbske Pleso, Slovak
Republic, p. 020078.
Jakah, J. et al. (2021) ‘Time doi:10.1063/1.5118086.
Defendability of Ground Resistance
Properties and Its Application of Vitric Taher, T. (2018) ‘Thermal and Acid
Tuff on the Development of Ground Activation (TAA) of Bentonite as
Enhancement Material’, RISET Adsorbent for Removal of Methylene
Geologi dan Pertambangan, 31(2), p. Blue: A Kinetics and Thermodynamic
63. Study’, Chiang Mai J. Sci., p. 12.
doi:10.14203/risetgeotam2021.v31.11
49. Ubowska, A. (2010) ‘Montmorillonite
as a Polyurethane Foams Flame
Kumar, A. and Bharadwaj, P.D. (2015) Retardant’, p. 5.
‘EFFECT OF GRID PARAMETER
VARIATION ON THE
PERFORMANCE OF GROUNDING
SYSTEM’, 3(11), p. 7.

Martin, Y. et al. (2019) ‘The use of


physically activated and soil
composed bentonite as environment
friendly for grounding resistance’, IOP
Conference Series: Earth and
Environmental Science, 245, p.
012004. doi:10.1088/1755-
1315/245/1/012004.

‘Study of the Characteristic of Clay


from Muratara Regency as Subtituent
Materials for API Bentonite for Drilling
Mud based on API RP 13B’ (2020)
Indonesian Journal of Environmental
Management and Sustainability
[Preprint].

Tadza, M.Y.M. et al. (2019) ‘Bentonite


and marconite for electrical grounding
applications from geotechnical
engineering perspective’, in. APPLIED
LAMPIRAN

Graphical Abstract :

Pembagian Tugas:
Nama Tugas
Dwika Putri pangesti Jurnal 1 (Aktivasi Fisika-Kimia), Menyusun Rancangan
(216090200111001) Bab 2 (Penelusuran Pustaka), Pengaruh bentonite
terhadap Kinerja GEM, kelimpahan bentonite, peluang
dan tantangan studi rekayasa bentonite
Asyfariatus Zulfa Azhar Jurnal 2 (Rekayasa Mineral dg Zat Aditif), Rancangan Bab
(216090201011004) Pendahuluan, Pengaruh jenis bentonit terhadap
Pengaplikasian Kerja GEM, Pengaruh variasi temperature
dan waktu kalsinasi terhadap nilai resivitas tanah, Jenis-
jenis bentonite dan Pengaruhnya
Endah Setiani Astuti Jurnal Karakterisasi Hasil Rekayasa Mineral, Menyusun
(216090201111005) Rancangan Abstrak, Metode Penelitian, Pengaruh
Aktivasi Bentonit dan pengaruhnya terhadap kinerja
GEM.

You might also like