Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
ARTIKEL PENELITIAN
OLEH:
MUKHLIS
NIM. F1251141002
Abstract
This study aims to determine the extent basic tennis technic skill. The method in
this study uses a survey method with data collection technique using tests and
measurements. The instrument used in this study was the Service, Forehand and
backhand test. The subjects in this study were 10 athletes in the Tennis club in
Pontianak. The results of this study indicate that the basic technic skills are
categorized as "average", as many as 1 athlete (10%) who has service skills in
the category of poor, 1 athlete (10%) categorized bellow average, 5 athletes
(50%) in average, 2 athletes (20%) in above average and 1 athlete (10%) in
excellent category. Basic Forehand technique skill in the category of "good", 1
athlete (10%) who has technique skills with very low category, 2 athletes (20%)
in less category, 3 athletes (30%) in average category, 4 athletes (40%) are in
good category. Basic Backhand technical skill in with the category of "less", 4
athletes (40%) having the technique with less category, 3 athletes (30%) in
average category, 2 athletes (20%) in good category and 1 athlete (10%) is
very well categorized. 8 (80%) athletes heve below average in basic technic and
2 (20%) athletes heve average.
1
keterampilan dasar memukul bola dengan metode latihan yang diberikan seorang
baik, pemula akan dapat dengan mudah pelatih terhadap atlet di Deddy tenis klub
menerapkan teknik-teknik dalam kota pontianak, seperti: metode drill dimana
permainan tenis lapangan. Teknik semua atlet berada diposisi servis line
groundstroke forehand dalam permainan dibentuk berbaris memanjang kebelakang
guna untuk melakukan pukulan-pukulan yang
tenis lapangan banyak digunakan karena
sudah diinstruksikan pelatih sebelumnya
salah satu pukulan yang sangat mudah secara bergantian. Latihan games 2:1
untuk dilakukan bagi para pemula. Teknik menggunakan lapangan penuh secara
Servis pada dasarnya pukulan yang pertama bergantian dibatasi dengan score tertinggi 3
kali dilakukan terhadap permainan tenis games yang mendapatkan poin tiga duluan
lapangan. Menurut Agus Salim (2007) Servis dinyatakan pemenangnya. Atlet yang kalah
adalah memukul bola dengan raket untuk mendapatkan sangsi hukuman lari keliling
melewati net dan masuk kearea lapangan lapangan sebanyak dua kali putaran. Hal
servis yang benar kelapangan permainan tersebut dapat memotivasi atlit untuk lebih
lawan. Dari berbagai teknik dasar pukulan fokus lagi dalam latihan games selanjtnya.
dalam permainan tenis lapangan harus Sejauh ini pelatih belum pernah
dikuasai karena berpengaruh terhadap mengukur secara ilmiah mengenai teknik
keterampilan atlet. Lolia Manurizal (2016) dasar servis, groundstroke forehand dan
mengatakan agar dapat bermain dengan baik groundstroke backhand. Secara sarana dan
dan benar ada bermacam-macam jenis prasarana sudah cukup memadai, bola yang
pukulan yang harus dikuasai, sehingga dapat digunakan latihan cukup banyak dan bagus.
mencapai prestasi optimal sesuai yang Latihan rutin seminggu tiga kali, setiap hari
diharapkan. Risa Agus Teguh Wibowo senin sore, rabu sore, dan jumat sore jam
(2017) mengatakan untuk penguasaan 15:30 sampai selesai. Maka dari itu, penulis
teknik dasar tenis lapangan sangat ingin melakukan penelitian untuk mengetahui
diutamakan dalam rangka pencapaian seberapa besar penguasaan keterampilan
prestasi yang optimal. Latihan rutin akan teknik dasar pukulan dalam permainan tenis
membuat penguasaan keterampilan teknik lapangan pada atlet Deddy tenis club Pota
dasar semakin baik. Untung Nugroho (2016) Pontianak.
mengemukakan teknik pukulan bermain tenis Berdasarkan permasalahan terkait yang
sangat penting sehingga perlu adanya dipaparkan sebelumnya maka penulis ingin
pembinaan yang khusus agar bisa meneliti dengan judul “Survey Katerampilan
menghasilkan suatu gerak pukulan yang Teknik Dasar Tenis Lapangan Pada Atlit
efektif dan efisien. Dengan penguasaan Deddy Tenis Club Kota Pontianak”.
keterampilan teknik dasar yang baik seorang Berdasarkan latar belakang yang telah
atlet akan sangat mudah untuk menuju dikemukakan di atas maka permasalahan
prestasi. dalam penelitian ini adalah ” Sejauh mana
Persatuan Lawn Tennis Indonesia keterampilan teknik dasar (servis,
(PELTI) di Kalimantan Barat khususnya groundstroke forehand, groundstroke
Kota Pontianak ada beberapa klub pembinaan backhand) dalam permainan tenis lapagan
atlet yang masih aktif salah satunya adalah pada atlet Deddy tenis club Kota
klub Deddy tenis club kota pontianak yang Pontianak?”.
rutin dalam berlatih dengan program latihan
yang baik serta sarana dan prasarana yang METODE PENELITIAN
memadai sehingga proses latihan berjalan Berdasarkan rumusan masalah yang
sesuai dengan program yang dibuat oleh telah dibuat, maka metode yang digunakan
seorang pelatih. Didukung dengan satu orang dalam penelitian ini adalah Metode yang
pelatih bersertifikat level 1 dan kedua orang digunakan dalam penelitian ini adalah
asisten pelatih serta dukungan kedua orang
metode survey dengan test dan
tua dari masing-masing atlet. Berbagai
2
pengukuran. Variabel yang diteliti dalam menggunakan skala pengkategorian dari
penelitian ini adalah variabel bebas yaitu (Anas sudijono, 2016).
hasil keterampilan teknik dasar. Sedangkan Adapun skala pengkategorian adalah
hasil keterampilan teknik dasar dalam sebagai berikut:
penelitian ini diperolah dari kemampua
melakukan pukulan yang masuk dalam skor Tabel 1. Skala Pengkategorian
yang telah ditentukan pada intrumen.
Rentangan Norma Kategori
Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilakukan di lapangan < Mean - 1,5 SD Sangat Kurang
tenis telkom jln. Teuku umar pontianak kota Mean - 1,5 SD s.d Mean Kurang
pada bulan November 2018. Populasi dalam - 0,5 SD
penelitian ini adalah semua atlit di deddy Mean - 0,5 SD s.d Mean Sedang
tenis club kota pontianak yang masih aktif + 0,5 SD
latihan sebanyak 10 orang. Dimana populasi Mean + 0,5 SD s.d Mean Baik
penelitian berjumlah 10 atlet. Sampel ini + 1,5 SD
terdiri dari 10 atlet yang diambil sampelnya >Mean + 1,5 SD Baik Sekali
sebesar 10 atlet. Keterangan:
3
1. Servis dan standart deviasi 4,44. Data yang
Setelah diperoleh skor dari keterampilan diperoleh kemudian dikategorikan sesuai
teknik dasar servis tenis lapangan atlet deddy dengan hasil analisis menurut Anas Sudijono
tenis club kota pontianak yang berjumlah 10 (2016). Berikut ini rincian kategori dari hasil
atlet, maka diperoleh rata-rata sebesar 44,2 analisis data penelitian:
Berdasarkan tabel di atas, secara rinci berkategori baik dan 1 atlet (10%)
sebanyak 1 Atlet (10%) yang mempunyai berkategori baik sekali. Analisis tersebut
keterampilan servis dengan kategori kurang dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai
sekali, 1 atlet (10%) berkategori kurang, 5 berikut:
atlet (50%) berkategori cukup, 2 atlet (20%)
6 5
Nilai Atlet
4
2
2 1 1 1
0
Kurang Sekali Kurang Cukup Baik Baik Sekali
Gambar 1. Keterampilan teknik dasar servis
4
Berdasarkan tabel di atas, secara rinci 1 cukup, 4 atlet (40%) berkategori baik dan
atlet (10%) yang mempunyai keterampilan tidak ada atlet (0%) yang berkategori baik
teknik dasar groundstroke forehand dengan sekali. Analisis tersebut dapat disajikan
kategori kurang sekali, 2 atlet (20%) dalam bentuk grafik sebagai berikut:
berkategori kurang, 3 atlet (30%) berkategori
5
4
4
3
Nilai Atlet
3
2
2
1
1
0
0
Kurang Sekali Kurang Cukup Baik Baik Sekali
Gambar 2. Keterampilan teknik dasar groundstroke forehand
Berdasarkan tabel di atas, secara rinci 0 cukup, 2 atlet (20%) berkategori baik dan 1
atlet (0%) yang mempunyai keterampilan atlet (10%) yang berkategori baik sekali.
teknik dasar groundstroke backhand dengan Analisis tersebut dapat disajikan dalam
kategori kurang sekali, 4 atlet (40%) bentuk grafik sebagai berikut:
berkategori kurang, 3 atlet (30%) berkategori
5
4
4
3
Nilai Atlet
3
2
2
1
1
0
0
Kurang Sekali Kurang Cukup Baik Baik Sekali
Gambar 3. Keterampilan teknik dasar groundstroke backhand
5
4. Keterampilan Teknik Dasar 10,57. Data yang diperoleh kemudian
Setelah diperoleh skor dari keterampilan dikategorikan sesuai dengan hasil analisis
taknik dasar servis, groundstroke forehand menurut Anas Sudijono (2016). Berikut ini
dan groundstroke backhand, maka diperoleh rincian kategori dari hasil analisis data penel.
ratarata sebesar 126 dan standart deviasi
Berdasarkan tabel di atas, secara rinci atlet (80%) berkategori kurang, 2 atlet (20%)
sebanyak 0 Atlet (0%) yang mempunyai berkategori cukup, 0 atlet (0%) berkategori
keterampilan teknik dasar servis, baik dan 0 atlet (0%) berkategori baik sekali.
groundstroke forehand dan groundstroke Analisis tersebut dapat disajikan dalam
backhand dengan kategori kurang sekali, 8 bentuk grafik sebagai berikut:
10
8
8
Nilai Atlet
6
4
2
2
0 0 0
0
Kurang Sekali Kurang Cukup Baik Baik Sekali
Gambar 4. Keterampilan Teknik Dasar Servis, Groundstroke Forehand Dan
Groundstroke Backhand
6
rata keterampilan atlet masih berada dalam Untuk keterampilan groundstroke
kategori kurang penyebabnya adalah tidak backhand atlet Deddy tenis klub Kota
konsisten dalam latihan seperti yang Pontianak dapat diketahui dengan kategori
dikatakan atlet mereka latihan ketika “kurang” dengan rincian 0 atlet (0%) yang
menjelang pertandingan, satu bulan latihan mempunyai keterampilan teknik dasar
tiga bulan off secara terus menerus. Jadi, groundstroke backhand dengan kategori
wajar saja jika keterampilan atlet Deddy tenis kurang sekali, 4 atlet (40%) berkategori
club Kota Pontianak berada dalam kategori kurang, 3 atlet (30%) berkategori cukup, 2
kurang, secara teori untuk menghasilkan atlet (20%) berkategori baik dan 1 atlet
sebuah keterampilan yang efektif dan efisien (10%) yang berkategori baik sekali. Jika
harus konsisten dan rutin dalam berlatih. dilihat dari mean atau rata-rata keterampilan
teknik dasar groundstroke forehand sebesar
SIMPULAN DAN SARAN (40%) yang masuk dalam kategori kurang.
Simpulan Sehingga keterampilan teknik dasar
Dari pembahasan dan penjelasan yang groundstroke backhand atlet Deddy tenis
telah dipaparkan peneliti dapat club Kota Pontianak dapat disimpulkan
mengemukakan kesimpulan hasil penelitian dengan kategori “kurang”.
dapat diketahui bahwa keterampilan teknik Sedangkan untuk keterampilan teknik
dasar servis atlet Deddy tenis club Kota dasar Servis, Groundstroke Forehand dan
Pontianak berkategori “cukup”, secara rinci Groundstroke Backhand atlet Deddy tenis
sebanyak 1 Atlet (10%) yang mempunyai club Kota Pontianak dapat diketahui dalam
keterampilan servis dengan kategori kurang berkategori “kurang”. Dengan rincian
sekali, 1 atlet (10%) berkategori kurang, 5 sebanyak 0 Atlet (0%) yang mempunyai
atlet (50%) berkategori cukup, 2 atlet (20%) keterampilan teknik dasar servis,
berkategori baik dan 1 atlet (10%) groundstroke forehand dan groundstroke
berkategori baik sekali. Jika dilihat dari mean backhand dengan kategori kurang sekali, 8
atau rata-rata keterampilan teknik dasar atlet (80%) berkategori kurang, 2 atlet (20%)
servis sebesar (50%) yang masuk dalam berkategori cukup, 0 atlet (0%) berkategori
kategori cukup. Sehingga keterampilan eknik baik dan 0 atlet (0%) berkategori baik sekali.
dasar servis tenis lapangan atlet Deddy tenis Jika dilihat dari mean atau rata-rata
club Kota Pontianak dapat disimpulkan keterampilan teknik dasar servis,
dalam kategori “cukup”. groundstroke forehand dan groundstroke
Pada keterampilan groundstroke backhand sebesar (80%) yang masuk dalam
forehand atlet Deddy tenis club Kota kategori kurang. Sehingga keterampilan
Pontianak dapat diketahui dengan kategori teknik dasar servis, groundstroke forehand
“baik”. dengan rincian 1 atlet (10%) yang dan groundstroke backhand atlet Deddy tenis
mempunyai keterampilan teknik dasar club Kota Potianak dapat disimpulkan
groundstroke forehand dengan kategori dengan kategori “kurang”.
kurang sekali, 2 atlet (20%) berkategori
kurang, 3 atlet (30%) berkategori cukup, 4 Saran
atlet (40%) berkategori baik dan tidak ada Berdasarkan kesimpulan dan hasil dari
atlet (0%) yang berkategori baik sekali. Jika penelitian yang telah dilakukan, beberapa
dilihat dari mean atau rata-rata keterampilan saran yang peneliti dapat sampaikan antara
teknik dasar groundstroke forehand sebesar lain: (1) Perlunya untuk diketahui baik bagi
(40%) yang masuk dalam kategori baik. pelatih, atlet dan orang tua untuk memahami
Sehingga keterampilan teknik dasar pentingnya keterampilan teknik dasar teknik
groundstroke forehand atlet deddy tenis club servis, groundstroke forehand dan
kota pontianak dapat disimpulkan dengan groundstroke backhand para atlet tenis,
kategori “baik”. karena gerak dasar tersebut sangat penting
untuk membuat permainan tenis lapangan
7
lebih baik karena pada permainan tenis turut serta dalam mengembangkan dan
sangat sering terjadi pukulan rally yang memajukan olahrga tenis lapangan Indonesia
panjang terutama dari posisi baseline khususnya di Kalimantan Barat.
sehingga dituntut untuk mempunyai
kemampuan groundstroke forehand dan DAFTAR RUJUKAN
groundstroke backhand yang baik. (2) Tidak Arifin Z. (2012). Pengaruh Variasi Latihaan
ada program latihan yang continue. (3) Forehand Drive Terhadap Kemampuan
Sebuah wadah sebagai kumpulan atlet/klub Melakukan Forehand Drive Tenis
seperti klub Deddy tenis club Kota Pontianak Lpngan Bagi Petenis Pemula. Journal of
mengadakan pengukuran mengenai Sport Sciences and Fitness Vol 1. No 2.
keterampilan teknik dasar anak didiknya
dalam menguasai teknik dasar servis, Loman L. (2000). Petunjuk Praktis Bermain
groundstroke forehand dan groundstroke Tenis. Bandung: Angkasa
backhand sehingga dapat mengetahui
seberapa tinggi keterampilan atlet dalam Manurizal L. (2016). Kontribusi Kekuatan
melakukan servis, groundstroke forehand dan Genggaman dan Kelentukan Pinggang.
groundstroke backhand yang dapat Jurnal Ilmiah Edu Research. 5 (1) Vol 3
digunakan sebagai dasar menentukan
program latihan yang akan dilakukan untuk Nugroho U. (2016). Perbedaan Grip
meningkatkan keterampilan servis, Terhadap Akurasi Backhand
groundstroke forehand dan groundstroke Groundstroke Tenis Lapangan. Jurnal
backhand agar prestasi anak didik dapat Ilmiah PENJAS, ISSN : 2442-3874 Vol.
meningkat secara optimal. (4) Pelatih harus 2 No. 2
dapat memahami karakteristik setiap atlet
Salim A. (2007). Buku Pintar Tenis.
sehingga dapat dengan tepat memberikan
Bandung: Jember
perlakuan pada setiap anak yang memiliki
karakteristik masing-masing, seperti Sudijono A. (2016). Pengantar Evaluasi
mengumpan bola pada saat drilling yang Pendidikan. PT Rajagrafindo Persada
harus disesuaikan antara tinggi badan atlet,
posisi bola datang. Hal ini berguna untuk Wibowo R. (2017). Perbedaan Pengaruh
atlet agar mendapatkan pukulan Model Pembelajaran Berganti dan
groundstroke forehand dan groundstroke Pengulangan Terhadap Kemampuan
backhand pada tenis lapangan yang matang. Pukulan Groudstroke Backhand Tenis
(5) Para pelatih klub atau sekolah tenis untuk Lapangan Ditinjau Dari Koordinasi
selalu memberikan pola latihan yang Mata- Tangan. Jurnal Ilmiah PENJAS,
seimbang dalam mengasah keterampilan ISSN : 2442-3874 Vol 3. No.2
teknik dasar servis, groundstroke forehand
dan groundstroke backhand tenis lapangan.
(6) Adanya penelitian ini diharapkan atlet