Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 21

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI

TOLERANSI ANTAR UMMAT BERAGAMA PESERTA DIDIK UNTUK MEWUJUDKAN


KERUKUNAN
(The Role Of Islamic Education Teachers In Planning Tolerance Values Among Ummat's Religion Of Students To Realize Damage)

Andi Fitriani Djollong


andifitrianidjollong71@gmail.com
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Parepare
Anwar Akbar
anwarakbar@gmail.com

Abstract, This study aims to (1) explain the role of Islamic Religious Education teachers in the cultivation of tolerance
values among religious students to create harmony in SMP PGRI Uluway. (2) knowing the supporting and inhibiting
factors of the planting of values of tolerance among religious students to realize harmony in SMP PGRI Uluway. The
results of this study indicate that first, the role of Islamic religious teachers at SMP PGRI Uluway in the cultivation of
tolerance values in aspects of learning, reflected in (1) teachers organize students in class by emphasizing respect for fellow
students. (2) the teacher emphasizes respect when there are students who are speaking in the classroom. Second, the role of
Islamic religious teachers at SMP PGRI Uluway in the cultivation of tolerance values in aspects of religious activities,
indicated by PAI teachers in the form of (1) attitude of cooperation in religious activities (central tadarus, commemoration
of Islamic holidays, opening together). (2) helping each other among school members regardless of religious background such
as looking and condolence when there are school residents who are experiencing difficulties. Third, the supporting factors in
the planting of tolerance values in SMP PGRI Uluway in the form of a conducive school environment, the encouragement
of the principal, the availability of adequate facilities. While the inhibiting factors are the relatively narrow hours of
religious studies, the lack of cooperation between Muslim teachers in holding religious activities and the unavailability of
adequate space especially for non-Muslim students who are sometimes placed in the laboratory when religious activities
take place.
Keywords: tolerance, religious people, harmony
Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan tentang peran guru Pendidikan Agama Islam
dalam penanaman nilai-nilai toleransi antar umat beragama siswa untuk mewujudkan kerukunan di SMP
PGRI Uluway. (2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat penanaman nilai-nilai toleransi
antar umat beragama siswa untuk mewujudkan kerukunan di SMP PGRI Uluway. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pertama, peran guru agama Islam SMP PGRI Uluway dalam penanaman nilai-nilai
toleransi pada aspek pembelajaran, tercermin dari (1) guru mengorganisir siswa dikelas dengan
menekankan penghormatan terhadap sesama siswa. (2) guru menekankan sikap menghargai ketika ada
siswa yang sedang berbicara di dalam kelas. Kedua, peran guru agama Islam SMP PGRI Uluway
dalam penanaman nilai-nilai toleransi pada aspek kegiatan keagamaan, ditunjukkan oleh guru PAI
berupa (1) sikap kerjasama dalam kegiatan keagamaan (tadarus sentral, peringatan hari besar Islam, buka
bersama). (2) saling membantu antarwarga sekolah tanpa memandang latar belakang agama seperti
menengok dan bela sungkawa ketika ada warga sekolah yang sedang mengalami kesulitan. Ketiga,
faktor pendukung dalam penanaman nilai-nilai toleransi di SMP PGRI Uluway berupa lingkungan
sekolah yang kondusif, dorongan kepala sekolah, tersedianya fasilitas yang memadai. Sedangkan
faktor penghambat yaitu jam pelajaran agama yang relatif sempit, kurangnya kerjasama antar guru
muslim dalam mengadakan kegiatan keagamaan dan belum tersedianya ruangan yang memadai
khususnya untuk siswa non-muslim yang kadang ditempatkan di ruang laboratorium saat kegiatan
keagamaan berlangsung.
Kata Kunci: toleransi, umat beragama, kerukunan

PENDAHULUAN budaya, agama, adat istiadat, ras, bahasa dan


Bangsa Indonesia merupakan bangsa suku. Kemaje-mukan terwujud di Indonesia
yang majemuk, karena memiliki beranekaragam dalam berbagai segi kehidupan bangsa Indonesia

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019


72
ISSN 2089-9343 Andi Fitriani Djollong/Anwar Akbar

yang berada dalam gugusan kepulauan yang Pendidikan yang diberikan orang tua di rumah
ribuan jumlahnya serta kawasanya yang sangat sangat berperan penting bagi pembentukan
luas. Menurut Nur Achmad, kemajemukan atau karakter anak. Jika orang tua tidak membekali
pluralitas menjadi suatu yang khas dan tidak toleransi sejak dini, maka anak dapat
dapat dipisahkan dari kemanusian itu sendiri. menyimpang dalam kekerasan dan memilih sifat
Kemajemukan adalah seperti pelangi yang egois dan berujung pada perkelahian terhadap
berwarna-warni.1 Sehingga bangsa Indonesia orang lain. Terhadap pemeluk Islam sendiri
merumuskan konsep plural-isme dan peraturan Islam sesungguhnya terdapat toleransi.
multikulturalisme dengan semboyan Bhinneka Karena Islam adalah agama fitroh, sesuai dengan
Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi naluri, maka inti ajaran Islam memang amat
tetap satu jua, dan dalam upaya menyatukan ringan.4
bangsa yang plural. Semboyan ini diguna-kan Agama menurut keyakinan penganutnya
untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan merupakan jalan yang menyelamatkan kehidupan
yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa manusia. Agama sangatlah penting dalam
daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. kehidupan manusia, dan sangatlah dibutuhkan
Selain itu itu manusia adalah makhluk sosial yang agama bagi kehidupan manusia, pada dasarnya
tidak bisa hidup secara individu. Konsep manusia agama adalah sumber moral, petunjuk
adalah konsep sentral bagi setiap disiplin ilmu kebenaran, sumber informasi tentang masalah
sosial kemanusiaan yang menjadikan manusia metafisika, dan agama memberikan bimbingan
sebagai objek formal dan materialnya.2 Dalam rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun di
konteks kehidupan yang begitu majemuk kala duka. Agama juga mengajarkan pada
mengedepankan sikap toleransi, menghormati, keharmonisan, kedamiana, kerukunana, saling
dan bersedia menerima perbedaan yang ada di menghormati, menjunjung kebersamaan dan lain
sekitar lingkungan hidupnya hal ini sangat sebagainya.
penting dilakukan. Sebab sikap ini merupakan Agama tidak mengenal perbedaan antara
modal utama untuk meraih kehidupan yang ruang privat dan ruang publik karena agama
penuh kedamaian. bukanlah sesuatau yang fungsional, yang
Kebudayaan di dunia ini muncul hanya ada apabila diperlakukan, tetapi
secara beragam, dan masing-masing memiliki eksistensial, erat menyatu padu dengan seluruh
keunikan tersendiri. Keragaman budaya tersebut keberanian dan hidup seseorang.5 Oleh karena itu
sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi, migrasi, sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945
agama, dan kemajuan teknologi dan informasi. Pasal 29 (ayat 2) Negara menjamin kemerdekaan
Seiring kemajuan teknologi dan informasi tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
tersebut, hubungan dan saling keterkaitan masing-masing dan untuk beribadat menurut
kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi.3 agamanya dan kepercayaan itu.6
Berdasarkan adanya perbedaan dapat Kemerdekaan, kebebasan, hak asasi
diatasi dengan ilmu pendidikan keagamaan dan manusia, semua itu adalah kata-kata dan slogan
bimbingan yang baik pada anak dengan bekal yang diagungkan oleh setiap manusia. Kata-kata
bimbingan keagamaan dapat diberikan baik di dan slogan itulah yang diperjuangkan oleh setiap
masyarakat, sekolah, maupun keluarga serta bangsa agar bisa terlaksana dan tercapai.
orang tua juga berperan penting untuk melakukan Pertentangan dan peperangan yang berlarut-larut,
tugas mendidik anak, dengan adanya pendidikan perjuangan mati-matian tanpa mengenal lelah,
perlu dilakukan proses pendidikan sejak dini. adalah demi menjunjung tinggi hak asasi dan
kemerdekaan umat manusia atau perseorangan.
1Nur Achmad, Pluralisme Agama Kerukunan Dalam 4Umar Hasyim,Tolerans dan Kemerdekaan Beragama
Keragamaan (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2001), dalam Islam Sebgai Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar
h. 10. Agama (Surabaya : PT.Bintag Ilmu, 1991) h. 249.
2Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar 5Trisno S Susanto, Menyelamatkan Agama dalam

dalam Presepektif Islam (Jakarta : Kencana, 2008), h. 53. Tashwirul Afkar, edisi no.13 tahun. h 144-145.
3Sulasman & Setia Gumilar, Teori-Teori Kebudayaan 6Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
(Bandung: CV Pustaka Setia,2013), h.219. Tahun 1945.

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019 73


Orang pun bebas percaya atau tidak percaya
kepada sesuatu. Bebas beragama atau bebas tidak       
beragama.
Bebas memeluk agama atau bebas dari   
agama. Orang bebas dari belenggu dan ikatan,
Terjemahnya:
maka ia tidak mau diikat dengan kepercayaan
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang
agama. Ingin bebas dari rasa takut, maka tidak
Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa
perlulah takut kepada dunia yang akan
saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, Maka
datang, yakni akhirat.7
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
Agama Islam merupakan kepercayaan
(pula) mereka bersedih hati. 10
yang open-minded, inklusif bukan ideology
yang intoleran, juga bukan agama yang memaksa
1. Q.S. al baqarah 02:37
manusia untuk memeluknya. Dengan sangat jelas
Al-Quran menyebutkan tidak ada paksaan dalam         
Islam.8
Sebagai mana menjelaskan Dalam Al-    
Qur’an tentang keragaman agaman seperti pada
beberapa ayat berikut: Terjemahnya:
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari
Q.S. yunus 10:99 Tuhannya, Maka Allah menerima taubatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi
        Maha Penyayang. 11

       Pandangan dunia keagamaan di zaman ini
sering terjadi perbedaan pemahaman yang dapat
  memicu munculnya sebuah perselisihan sehingga
bisa menimbulkan berbagai mancam konflik
Terjemahnya: antar ummat beragama bahkan antar satu agama.
Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah Sebagai makhluk sosial manusia tentunya harus
beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. hidup sebagai sebuah masyarakat yang kompleks
Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia akan nilai karena terdiri dari berbagai macam
supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman suku dan agama. Untuk menghindari perselisihan
semuanya.9 antar umat beragama maka diperlukan sikap
toleransi.
Q.S. al maidah/05:69 Bersikap toleran merupakan solusi agar
     tidak terjadi perselisihan dalam mengamalkan
agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu
kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan dalam
      wujud interaksi sosial. Toleransi dalam
kehidupan beragama menjadi sangat mutlak
adanya dengan eksisnya berbagai agama samawi
maupun agama ardli dalam kehidupan umat
manusia ini.
7Umar Hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan Dalam kaitanya Allah telah mengingatkan
Beragama dalam Islam Sebgai Dasar Menuju Dialog dan kepada umat manusia, berikut firman Allah SWT:
Kerukunan Antar Agama, (Surabaya : PT.Bintag Ilmu, 1991)
h. 228.
8Abdurahman Kasdi, Fundamentalisme Islam Timur

Tengah Akar Teologi Akar Teologi Kritik Wacana dan Politisasi


Agama dalam Tashwirul Afkar, edisi no.13, th.2002, h. 19.
9Departemen Agama Ri., Al-Qur’an Dan 10Ibid., h. 159.
Terjemahan, (Semarang; PT Karya Toha., 2000) , h. 295 11Ibid., h.7.

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019


74
ISSN 2089-9343 Andi Fitriani Djollong/Anwar Akbar

1. Q.S. almaidah /05:48 Kepatuhan kepada kehendak baik Allah


bersama ketaatan terhadap hukum-Nya yang
      bermanfaat, adalah penyelamat terbesar kearah
kedamaian dan harmoni. Itu memungkinkan
       manusia mendapat kedamaian di antara mereka
sendiri dan antara masyarakat dengan Tuhan.
        Juga membuat harmoni di antara semua makhluk
Allah Swt semesta alam ini. Oleh sebab itu, Islam
        semua yang ada di dunia dan segala fenomena di
antara manusia, di atur dengan hukum-Nya.
Gerak dunia tak mempunyai pilihan lain. Tak
        ada alasan apa pun yang memungkinkan
bergerak dengan inisiatif sendiri, tapi tunduk
        kepada aturan Sang Pencipta. Manusia, satu-
satunya yang diberi akal dan kemampuan untuk
       membuat pilihan.14
Konteks inilah, Pendidikan Agama Islam
      sebagai media penya-daran umat Islam akan
dihadapkan pada problem bagaimana
Terjemahnya: mengembangkan teologi inklusif dan pluralitas
Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dalam praktek toleransi antar umat beragama,
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sehingga di dalam masyarakat Islam akan tumbuh
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan pemahaman inklusif demi harmonisasi agama di
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab tengah-tengah kehidupan masyarakat dengan
yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka demikian akan menghasilkan corak paradigma
menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah beragama yang toleran.
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan Dewasa ini, banyak fenomena yang di
meninggalkan kebenaran yang Telah datang ketahui baik dari media massa, surat kabar atau di
kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, lingkungan sekitar, bahwasanya kerukunan dan
kami berikan aturan dan jalan yang terang. toleransi antar umat beragama semakin tidak
sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu melakat pada diri individu maupun kelompok.
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak Baik orang dewasa maupun kanak-kanak. Mereka
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, cenderung anarkis dan apatis terhadap
Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya pemeluk agama lain sehingga kekerasan sering
kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu kali terjadi ditengah sebagian pemeluk agama, dan
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perpecahan mulai timbul sehingga mereka
perselisihkan itu,12 memilih untuk berk berkelompok sesuai dengan
keyakinan masing-masing. Masalah tersebut
2. Q.S. hud/11:118 terjadi karena tidak adanya sikap toleransi antar
umat bergama.
         Permasalahan-permasalahan tersebut di
atas, Guru PAI memiliki peranan penting untuk
   membina, mengarahkan serta memberikan
motivasi terkait toleransi antar umat beragama
Terjemahnya:
kepada peserta didik. Dengan tujuan agar mereka
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu dia tidak menyimpang kepada sikap-sikap anarkis
menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka
dan saling menghargai antar sesama pemeluk
senantiasa berselisih pendapat,13

14Hammdulah Abdalti, Islam in Fokus , (Surabaya :


12Ibid., h. 154.
13Ibid., h. 315. PT Bina Ilmu, 1981) h. 11.

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019 75


agama serta terciptanya kerukunan antar umat PEMBAHASAN
beragama di SMP PGRI ULUWAY. Pengertian Peran Guru Pendidikan Agama
Ada beberapa Fenomena yang terlihat Islam
ketika penulis melakukan ofserpasi awal di SMP Guru adalah pendidik professional
PGRI ULUWAY itu terlihat ketika di waktu dengan tugas utama mendidik, mengajar,
istrahat peserta didik saling berbaur antara satu membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
dengan yang lainya dan juga terlihat pada jam mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
masuk sekolah mereka berbaur antara siswa yang anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar,
beragama islam dengan siswa yang beragama dan pendidikan menengah.15 Guru pendidikan
keristen dan mereka tidak membentuk Agama Islam (PAI) mempunyai tugas yang cukup
kelompok-kelompek di dalam kelas. Begitu pun urgen dalam menginternalisasikan moral yang
ketika pulang sekolah mereka saling menyapa. bernilai Islam supaya dalam keseharianya peserta
Dari beberapa fenomena ini peneliti tertarik didik mampu menunjukan perilaku yang
melakukan penelitian terkait Peran Guru PAI berakhlak mulia.
Dalam penananman nilai-nilai toleransi antar Guru agama Islam merupakan pendidik
umat beragama terhadap peserta didik di SMP yang mempunyai tanggung jawab dalam
PGRI ULUWAY. Dalam penelitian ini penulis membentuk kepribadian Islam anak didik, serta
meneliti sekolah tersebut telah menerapkan bertanggung jawab terhadap Allah swt, untuk itu
pendidikan toleransi antar warga sekolah, yang tugas seorang guru adalah : 1) Mengajarkan Ilmu
berbeda-beda asalnya, baik itu budaya, status Pengetahuan Islam 2) Menanamkan keimanan
ekonomi, dan khususnya antar umat beragama. dalam jiwa anak 3) Mendidik anak agar taat
Agama yang dianut di SMP PGRI ULUWAY menjalankan agama 4) Mendidik anak agar
tersebut meliputi agama Islam, Kristen, Katolik. berbudi pekerti yang mulia.16
Secara umum, peserta didik SMP PGRI Guru agama sebagai ujung tombak
ULUWAY dalam keseharianya di sekolah terlihat pendidikan agama mulai dari taman kanak-kanak
mencerminkan sikap toleransi. Meskipun mereka sampai dengan perguruan tinggi, hingga nyaris
hidup dalam satu lembaga pendidikan yang warga tidak tersentuh oleh gelombang perkumpulan
sekolahnya berlatar belakang keyakinan agama pemikiran dan dikhususkan pemikiran keaga-
yang berbeda-beda, tetapi mereka tetap maan yang terjadi seputar isu pluralisme dan
menjalankan pendidikan dengan rukun dan dialog antar umat beragama selama hampir 30
harmonis, tahun terakhir.17
Pentingnya sikap toleransi antar umat Dengan demikian guru agama Islam
beragama diterapakan sedini mungkin karena adalah orang yang professional mengajar materi
anak pada saat mulai bergaul dengan temanya pendidikan agama Islam, medidik, melatih dan
akan merasakan perbedaan itu sehingga tidak membimbing serta menanamkan sikap hidup
timbul gap-gap pada anak. Skripsi ini bertujuan yang baik untuk mencapai tujuan pendidikan
untuk mengetahui peran guru PAI dalam agama Islam yang telah ditetapkan yakni
penanaman nilai-nilai Toleransi antar umat menjadi insan yang berkepribadian baik,
beragama.Agar peserta didik lebih bertoleransi mempunyai pengetahuan yang luas terutama
lagi kepada peserta didik satu sama lain. masalah agama.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Pendidikan Agama Islam dalam Kajian
1) Bagaimana peran guru pendidikan agama Islam Toleransi Beragama
dalam penanaman nilai- nilai toleransi antar umat a) Pengertian Pendidikan Agama Islam
beragama peserta didik untuk mewujudkan
kerukunan di SMP PGRI Uluway? 2) Bagaimana
15UU RI No. 14 Tahun 200 tentang Guru dan
bentuk kerukunan antar umat beragama peserta
didik SMP PGRI Uluway? 3) Apa saja hasil dari Dosen , (Bandung : CV Citra Umbara, 2005), h. 2.
16Zuhairi, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama,
peran guru pendidikan agama Islam dalam
penanaman nilai-nilai toleransi antar umat (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h.34.
17Sumartana, dkk., Pluralisme, Konflik, dan
beragama peserta didik untuk mewujudkan
Pendidikan Agama di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka
kerukunan di SMP PGRI Uluway. Pelajar, 2005), h. 20.

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019


76
ISSN 2089-9343 Andi Fitriani Djollong/Anwar Akbar

Dalam istilah pendidikan agama Islam, Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan
ada dua istilah kunci yaitu pendidikan Islam dan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.20
pendidikan agama Islam. Pendidikan Islam
adalah bimbingan terhadap seseorang agar Bahwa Nabi tidak diutus kecualai untuk
berkembang secara maksimal sesuai dengan mengemban misi penyebaran kasih sayang
ajaran Islam.18 Kemudian pendidikan Agama universal. Kasih sayang Islam tidak hanya
Islam adalah proses penyampaian materi dan dikhususkan untuk kaum Muslimin, namun juga
pengalaman belajar atau penanaman nilai ajaran dapat dirasakan oleh seluruh makhluk di muka
Islam sebagaimana yang tersusun secara bumi.
sistematis dalam ilmu-ilmu keislaman kepada Dalam konteks ini, Abdullah bin Amru
peserta didik yang beragama Islam19 r.a meriwayatkan sabda Rasul: Orang-orang yang
Pendidikan Agama Islam lebih menebarkan kasih sayang akan disayangi oleh
menekankan pada pembenahan perilaku, baik yang maha menyayangi. Sayangilah semua orang
bagi dirinya sendri maupun orang lain. Jadi di bumi maka kalian akan disayangi oleh makhluk
dalam proses pembelajaranya tidak hanya yang ada di langit. Ibn Hajar (w. 852 H) dan Ibn
bersifat teoritis saja tetapi juga praktis, yang mana Batal (w. 499 H) berkata, Di dalam hadis ini
ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan terkandung dorongan menyayangi dan
amal saleh. Karena ajaran Islam berisi tentang mengasihi seluruh makhluk di muka bumi,
ajaran sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat tanpa membedakan antara mukmin dan kafir
menuju kesejahteraan hidup perorangan dan serta tanpa membedakan antara hewan jinak dan
bersama. liar. Kasih sayang dalam hadis ini mencakup
Pengertian dan Landasan Toleransi perjanjian perdamaian, menyantuni orang-orang
Beragama lemah, tenggang rasa, dan tidak saling melukai.
a) Pengertian Toleransi Agama Tidak cukup itu saja. Rasulullah bahkan
Kemurahan, kasih sayang, pengampunan, mengancam, Barang siapa tidak mengasihi
dan perdamaian. Jika dikatikan dengan hubungan sesama, maka dia tidak akan disayang. Islam
intereligious, maka toleransi dapat diartikan adalah agama damai, bukan agama pedang.21
sebagai kemu-rahan, kasih sayang, pengampunan, Nilai-nilai Toleransi
dan perdamaian Islam kepada pemeluk agama Indonesia merupakan contoh kongkrit
lain. negara yang memiliki agama multireligius.
Islam menjunjung tinggi nilai-nilai Dalam konteks ini, maka paradigma hubungan
toleransi, sebab Rasul pernah bersabda, antar umat beragama dapat digambarkan sebagai
Sesungguhnya aku diutus membawa agama yang berikut: pertama, kebenaran suatau agama hanya
hanif dan mudah. Kemudahan ini merupakan bagi penganutnya atau yang satu faham denganya,
bentuk dari kasih sayangku untuk semuanya. (QS sementara penganut agama lain salah. Kedua,
Al -Araf [7]: 156). Al -Alusi (w. 129 H) kuburnya batas religiusitas dan entitas. Ketiga,
memandang ayat ini mencakup spirit toleransi, terminologi mayoritas dan minoritas.
sebab kasih sayang Allah tidak hanya diberikan Nilai-nilai toleransi dalam kaitanya
kepada kaum Muslimin tetapi juga kaum kafir. dengan pendidikan agama Islam idealnya
Islam sebagai agama kasih sayang ditegaskan mampu mencegah semangat ekslusivisme.
dalam QS Al-Anbiya 21.107: Pelajaran agama yang bersifat doktriner,
eksklusif dan kurang menyentuh aspek
        moralitas sudah tentu tidak releven dengan
masyrakat Indonesia yang multikultur. Selain
Terjemahnya: hanya cenderung penekananya pada aspek
kongnitif saja, juga dapat menimbulkan

20Departemen Agama Ri,Al-Qur’an Dan


18Ngainun Naim dan Achmad Sauqi, Pendidikan
Terjemahan, (Semarang;PT Karya Toha 2000) h. 461.
Multikultural Konsep dan Aplikasi, (Yogyakarta: 2008), h. 32. 21Irwan Masduqi, Berislam Secara Toleran Teologi
19Erwin Yudi Prahara, Materi Pendidikan Agama
Kerukunan Umat Beragama, (Bandung : PT Mizan Pustaka,
Islam, (Ponorogo: STAIN Press Ponorogo, 2009), h. 8. 2005), h. 229-231.

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019 77


penafsiran negative dari umat lain. Oleh karena menghilangkan topeng-topeng pemecah belah
itu perlu ada kesadaran peserta didik dalam dan mengatasi ketegangan akibat kekacauan.24
bersikap toleransi di sekolah melalui pendidikan Segi-Segi Toleransi
agama. Suatu tanda bahwa ada sikap dan
Terjadinya konflik sosial yang berlindung suasana toleransi di antara sesama manusia,
di bawah bendera agama atau mengatasnamakan atau katakanalah di antara pemeluk agama yang
kepentingan agama bukan merupakan justifikasi berbeda ialah segi-segi di bawah ini, antara lain:
dari doktrin agama, karean setiap agama a) Mengakui hak setiap orang
mengajarkan kepada umatnya sikap toleransi dan Suatu sikap mental yang mengakui hak
menghormati sesama. Sehiangga kita sebagai setiap orang di dalam menentukan sikap-laku
umat beragama diharapkan bisa membangun dan nasibnya masing-masing. Tentu saja sikap
sebuah tradisi wacana keagamaan yang atau perilaku yang dijalankan itu tidak melanggar
mengahrgai keberadaan agama lain, dan bisa hak orang lain, Karena kalau demikian,
menghadirkan wacana agama yang toleransi serta kehidupan di dalam masyarakat akan kacau.
transformatif.22 b) Menghormati Keyakinan Orang Lain
Seperti ditegaskan dalam (QS. Al-Kafirun Landasan keyakinan di atas adalah
109:1-6) sebagai berikut : berdasrkan kepercayaan, bahwa tidak benar ada
orang atau golongan yang berkeras memaksakan
        kehenadaknya sendiri kepada orang atau
golongan lain. Tidak ada orang atau golongan
           yang memonopoli kebenaran, dan landasn ini
disertai catatan, bahwa soal keyakinan adalah
urusan pribadi masing-masing orang. Bila
        
seseorang tidak menghormati keyakinan orang
lain, artinya soal perbedaan agama, perbedaan
    keyakinan dan perbedaan pandangan hidup akan
Terjemahnya: menjadi bahan ejekan atau bahan cemoohan di
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak anatar satu orang dengan lainnya.
akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan c) Agree in Disagrement
kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Agre in Disagrement (Setuju di dalam
Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa perbedaan) adalah prinsip yang selalu
yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah (pula) didengungkan oleh Mentri Agama Prof. Dr. H.
menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Mukti Ali. Perbedaan tidak harus ada
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."23 permusushan, karena perbedaan selalu ada di
dunia ini, dan perbedaan tidak harus
Ayat diatas menunjukan bahwa Allah menimbulkan pertentangan.
Swt, telah menunjukan kepada umatnya agar d) Saling Mengerti
selalu dapat bertoleransi masalah agama, Tidak akan terjadi saling menghormati
Tolerasni disini adalah dengan menganut agama antara sesama orang bila mereka tidak ada saling
masing-masing. mengerti. Saling anti dan saling membenci, saling
Toleransi berarti menjadi terbuka dan berebut pengaruh adalah salah satu akibat
menerima keindahan perbedaan, sedangkan dari tidak adanya saling menegrti dan saling
benih-benih toleransi adalah cinta yang dialiri menghargai antara satu dengan yang lain. Dengan
oleh kasih sayang dan perhatian. Toleransi adalah demikian toleransi menyangkut sikap jiwa dan
menghargai individualistas dan perbedaan sambil kesadaran bati seseorang. Kesadaran jiwa
menimbulkan kejujuran dan kepolosan sikap-
laku. Dari semua segi-segi yang telah disebutkan
22Nurkholis Majid, Pluralitas Agama: Kerukunan
dalam keagamaaan ;(Jakarta: Kompas Nusantara, 2001), h. 24Diane
38-39 Tillman, Living Value An Education Program
23Departemen Agama Ri,Al-Qur’an Dan (Pendidian Nilai Untuk Anak), Penerjemah: Adi Respati, dkk.
Terjemahan, (Semarang;PT Karya Toha 2000) h. 919 (Jakarta: Grasindo, 2004), h.94.

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019


78
ISSN 2089-9343 Andi Fitriani Djollong/Anwar Akbar

di atas itu, falsafah panacasila telah menjamin dengan sang pencipta sedang nilai insaniyah
adanya ketertiban dan kerukunan hidup adalah nilai yang menekankan pola hubungan
bermasyarakat.25 manusia dengan sesama alam sekitarnya.
e) Konsep Islam Tentang Kerukunan Adalah bahwa ide kerukunan antar umat
Kerukunan hidup di antara manusia, beragama di masa orde baru merupakan program
diajarkan juga oleh Islam, bahkan kerukunan pemerinta Hal ini mengidentifikasikan bahwa
dalam Islam termasuk ajaran yang sangat prinsip. pemerintah membimbing umat beragama untuk
Hal ini dapat dipahami dari Misi Agama Islam itu hidup toleran, rukun dan damai dibawah payung
sendiri, yang mana Islam itu sendiri bermakna Negara kesatuan. Bentuk itu sendiri dituangkan
damai, yaitu damai dengan sesama manusia dan dalam program yang disebut trilogi kerukunan :
malah dengan makhluk lainya dengan demikian 1) Kerukunan intern umat beragama, 2)
ajaran toleransi, sudah terkandung dalam Kerukunan antar umat beragama 3) Kerukunan
penanaman Islam itu sendiri. antar umat beragama dengan pemerintah.
Berlaku baik dengan sesama manusia Dialog antar umat beragama secara
memang sangat dianjurkan Islam. Begitu pula terbatas hanya melibatkan tokoh-tokoh elit
halnya dalam menyebarkan agama, Islam jauh- organisasi keagamaan, fungsionaris yang
jauh sudah mengingatkan agar jangan berwenang dalam lembaga keagamaan, tokoh-
memaksakan keyakinan/agamanya kepada orang tokoh elit organisasi keagamaan, fungsionaris
lain, sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al- yang berwenang dalam lembaga keagamaan,
Baqarah ayat 02/256: tokoh-tokoh masyrakat yang dianggap
terpandang. Namun jarang sekali forum-forum
            dialog ini melibatkan guru-guru khususnya guru
agama.
      Guru agama sebagai ujung tombak
pendidikan agama dari TK sampai perguruan
tinggi nyaris tidak tersentuh oleh gelombang
        
pergumulan pemikiran dan diskursus pemiliran
Terjemahnya : keagamaan diseputar isu pluralisme dan dialog
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama antar umat beragama selama hampir 30 tahun
(Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang terakhir.28 Khusus mengenai guru- guru sebagai
benar daripada jalan yang sesat. Karena itu agen sosialisasi perlu diberi pemahaman. Guru
barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan harus menjadi pengajar dan pendidik, selain itu
beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia juga harus menjadi teladan penghayatan nilai.29
Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat
yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar Hasil Penelitiaan
lagi Maha Mengetahui.26 Peran guru pendidikan agama Islam dalam
Islam sangat menghargai eksistensi penanaman nilai-nilai toleransi antar umat
agam lain dan begitu pula dengan beragama peserta didik untuk mewujudkan
penganutnya. Dalam sejarah Islam tidak pernah kerukunan di SMP PGRI Uluway
memaksakan keyakina-nya kepada orang lain.27 Hasil wawacara secara mendalam serta
Nilai-nilai yang diajarkan dalam observasi atau pengamatan langsung dapat
pendidikan Islam adalah nilai- nilai yang diketahui peran guru pendidikan agama Islam
berdimensi ilahiyah dan insaniyah. Nilai pertama, dalam mengimplementasikan sikap toleransi di
mengajarakan bagai-mana hubungan manusia
28Amin Abdullah, Mengajarkan Kalam dan teologi

25Umar Dalam Era Kemajemukan di Indonesia, Dalam Sumartana dkk.


Hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan
Beragama Dalam Islam Sebagai Dasar Pluralisme Konflik D an Pendidikan Agama Di Indonesia
Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Agama,(Surabaya : (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h.242.
PT.Bina Ilmu, 1991), h. 23-25. 29Pul Nganggung, SVD,Pendidikan Agama Dalam
26Departemen Agama Ri,Al-Qur’an Dan Massyarakat Pluralistik, dalam Sumartana dkk. Pluralisme
Terjemahan, (Semarang;PT Karya Toha 2000) h.53. Konflik Dan Pendidikan Agama Di Indonesia
27Ibid., h. 200-202.
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2005), h. 259.

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019 79


SMP PGRI Uluway. Berikut hasil wawancara Hasil wawancara di atas dapat di
dengan para guru SMP PGRI Uluway yang dekripsikan bahwa Persiapan mengajar pada
diperoleh oleh peneliti. hakekatnya merupakan perencanaan jangka
a. Persiapan sebelum melaksanakan pendek untuk memperkirakan atau
pembelajaran memproyeksikan tentang apa yang dilakukan.
Pendidikan agama Islam (PAI) Dengan demikian, persiapan mengajar
merupakan suatu bidang studi yang harus di merupakan upaya untuk memperkirakan
ajarkan pada setiap lembaga pendidikan. Guru tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan
pendidikan agama Islam (PAI) merupakan salah pembelajaran, terutama berkaitan dengan
satu pekerjaan profesional. Pekerjaan pembentukan kompetensi.
professional sebagai tenaga pengajar pada Pendidikan merupakan suatu aspek
perinsipnya bertitik tolak dari adanya panggilan kehidupan yang sangat mendasar bagi
jiwa, tanggung jawab moral, tanggung jawab pembangunan bangsa suatu negara. Dalam
sosial dan tanggung jawab keilmuan. penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang
Perilaku atau respon yang memberikan melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa
hasil yang mengacu pada apa yang mereka sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya
kerjakan ketika menghadapi suatu tugas. Kinerja interaksi belajar mengajar atau proses
guru pendidikan agama Islam (PAI) menyangkut pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan
semua aktifitas atau tingkah laku yang dikerjakan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan
oleh guru pendidikan agama Islam (PAI) untuk pengajarannya secara sistematis dan berpedoman
mencapai tujuan atau hasil pembelajaran pada seperangkatn aturan dan rencana tentang
pendidikan agama Islam (PAI). Hal ini tampak pendidikan yang dikemas dalam bentuk
dari interaksi dengan peserta didik yang kurikulum
dilakukan guru pendidikan agama Islam (PAI) Guru merupakan komponen penting
dalam proses pendidikan agama Islam (PAI). dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
Guru pendidikan agama Islam (PAI) nasional. Guru yang berkualitas, profesional dan
sebagai seorang pengajar, dituntut untuk berpengetahuan, tidak hanya berprofesi sebagai
mempersiapkan bahan ajarlan sebelum masuk pengajar, namun juga mendidik, membimbing,
mengajar di kelas aga pembelajaran nanti berjalan mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
dengan baik serta peserta didik. Muda memahami peserta didik. Berdasarkan Standar Nasional
pelajaran yng di sampaikam para Guru yang Kependidikan, guru harus memiliki persiapan
diikuti oleh peserta didik dapat lebih baik dan sebelum melakukan sebuah proses pembelajaran,
membuat peserta didik lebih aktif dan fokus ada beberapa perangkat pembelajan yg harus di
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam persiapkan yang pertama, persiapan atau
(PAI) sehingga hasil yang diharapkan dari Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses
pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) kerjasama tidak hanya menitikberatkan pada
dapat memberikan pengaruh yang positif kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi
terhadap perkembangan peserta didik secara guru dan siswa secara bersama-sama berusaha
optimal, baik fisik maupun psikis. mencapai tujuan pembelajaran yang telah
Sebagaimana yang di kemukakan oleh ditentukan. Tujuan akhir dari proses ini adalah
guru pendidikan agama Islam saat peroses perubahan perilaku siswa. perencanaan
wawancara beliyau mengatakan bahwa : pembelajaran juga merupakan proses
Persiapan atau perencanaan sebelum pengambilan keputusan hasil berpikir secara
pembelajaran sangat penting dilakukan, rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran
mengingat dalam pembelajaran PAI tertentu, yaitu perubahan tingkah laku serta
membutuhkan banyak persiapan mulai dari RPP rangkaian kegiatan yang hatus dilakukan sebagai
hingga media pembelajaran yang beraneka upaya pencapaian tujuan tersebut dengan
ragam.30 memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar
yang ada. Hasil dari proses pengambilan
30FIRMAN
keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen
A ( Guru PAI SMP PGRI Uluway )
wawancara oleh penulis Selasa, 11, April 2017

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019


80
ISSN 2089-9343 Andi Fitriani Djollong/Anwar Akbar

yang dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam Didalam pelaksanaan pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran. terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
Kedua, mempersiapkan RPP Guru yang cara guru melaksanakan pembelajaran. Hal ini
baik adalah guru yang mempersiapkan rencana mengakibatkan terdapatnya beraneka macam
pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebelum ia bentuk pelaksanaan pembelajaran. Ragam ini bisa
mengajar. RPP ini berfungsi sebagai skenario ditentukan oleh sifat materi, yang dipadukan cara
proses pembelajaran agar lebih mempermudah, memadukan materinya, perencanaan
dan menciptakan kegiatan pembelajaran yang pemaduannya, waktu pelaksanaannya, serta
lebih terarah pada tujuan pembelajaran. Di dalam dilihat dari unsure pemicunya.
RPP harus ada standar kompetensi, kompetensi Sebagaimana yang di sampaikan oleh
dasar yang ingin dicapai, indikator, tujuan guru pendidikan agama islam saat peroses
pembelajaran, materi pembelajaran, model dan wawancara beliau mengatakan bahwa :
metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan
pembelajaran, dan LKS (Jika perlu). Dalam baik, siswa selalu antusias mengikuti
pembuatan RPP tersebut tidak bisa pemebelajaran yang dilakukan.31
sembarangan, semuanya harus tersusun dengan Hasil wawancara di atas peneliti dapat
rapi dan harus sesuai dengan standar kompetensi, mendekripsikan bahwa pelaksanaan
kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran yang pembalajaran yang dilakukan oleh guru adalah
akan dicapai. Sehingga diharapkan pembejaran Proses kegiatan belajar mengajar merupakan
akan berjalan dengan lancar, lebih efektif dan proses berlangsungnya komunikasi antara guru
efesien, serta siswa mampu menangkap semua dan murid. Dimana proses komunikasi yang
yang telah dipelajarinya. sebenarnya terletak pada penyampaian materi
Ketiga, persiapan media pembalajaran pelajaran sebab dalam kegiatan proses belajar
Dalam suatu proses belajar mengajar, ada unsur mengajar penyampaian materi pelajaran
yang amat penting yaitu media pembelajaran. merupakan kegiatan inti dari proses belajar
Pemilihan media pembelajaran tertentu akan mengajar. Sehingga guru
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain seorang guru berjalan dengan baik terlihat di saat
yang harus diperhatikan dalam memilih media. proses belangsungnya kegiatan belajar mengajar,
Media pembelajaran adalah suatu alat yang guru sangat menguasai isi bahan ajar, sehingga
digunakan oleh seorang guru untuk terlihat begitu fokal dalam menyampaikan materi
menyampaikan pesan kepada siswa agar pesan itu yang disampaikan pada peserta didik dan guru
sampai kepada siswanya. tida monoton dalam proses belajar mengajar,
Adanya media pembelajaran sehingga peserta didik begitu antusias dalam
memudahkan seorang guru dalam melakukan mengikuti proses belajar mengajar yang
proses belajar mengajar. Sungguh banyak alat-alat berlangsung
dan strategi yang digunkan untuk dijadikan media c. Penilaian di kelas
pembelajaran apalagi pada saat sekarang ini. Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan
peralatan serbah canggih. Maka seharusnyalah guru yang terkait dengan pengambilan keputusan
kita menggunakan media pembelajarn untuk tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar
melakukan prosen belajar mengajar sehingga peserta didik yang mengikuti proses
tercapainya tujuan pembelajaran. Media juga pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan data
mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar
bagi guru untuk dapat menyampaikan materi pengambilan keputusan. Keputusan tersebut
pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya berhubungan dengan sudah atau belum
monoton, siswa tidak hanya diajak untuk berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu
berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa kompetensi. Jadi penilaian kelas merupakan salah
dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum
gambar ataupun video.
b. Pelaksanaan pembelajaran yang telah 31FIRMAN A ( Guru PAI SMP PGRI Uluway )
dilakukan wawancara oleh penulis Selasa, 11, April 2017

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019 81


TingkatSatuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis penilaiyan, yang pertama, penilaiyan kognitif
kompetensi. adalah kemampuan intelektual siswa dalam
Penilaian kelas merupakan suatu proses berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah.
yang dilakukan melalui langkah-langkah Ranah kognitif mencakup kegiatan mental (otak).
perencanaan, alat penilaian, pengumpulan Kedua penilaiyan afektif, dalam penilaiyan
informasi melalui sejumlah buktiyang afektif meliputi penilaiyan pada tingkah laku
menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan
didik, pengolahan, dan penggunaan informasi nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku
tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti Ketiga. Penilaiyan psikomotor merupakan
penilaian unjuk kerja (performance), penilaian penilaiyan yang berkaitan dengan keterampilan
sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), (skill) atau kemampuan bertindak setelah
penilaian proyek, penilaian produk, penilaian seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik Ranah psikomotor adalah ranah yang
(portfolio), dan penilaian diri. berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari,
Penilaian hasil belajar baik formal melompat, melukis, menari, memukul, dan
maupun informal diadakan dalam suasana yang sebagainya. Dari proses ini, diperoleh potret
menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta kemampuan peserta didik dalam mencapai
didik menunjukkan apa yang dipahami dan sejumlah standar kompetensi dan kompetensi
mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang dasar yang tercantum dalam kurikulum.
peserta didik tidak dianjurkan untuk Penilaian adalah proses yang dilakukan
dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi oleh guru untuk mengetahui, memahami, dan
dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut menggunakan hasil kegiatan belajar siswa dalam
sebelumnya. Dengan demikian peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasil
tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu belajar anak yang diperoleh melalui evaluasi itu
untuk mencapai apa yang diharapkan tidak hanya sekedar untuk diketahui dan
Sebagaimana yang di kemukakan oleh dipahami guru, tetapi untuk mengetahui sejauh
guru pendidikan agama islam saat peroses mana siswa atau anak didik mampu
wawancara beliyau mengatakan bahwa : Penilaian mengaplikasikan apa yang telah didapat. yang
pendidikan agama islam ( PAI ) di SMP PGRI lebih penting lagi ialah digunakan untuk alat ukur
Uluway meliputi penilaian kognitif biasanya kenaikan kelas, meluluskan murid dan
dilaksanakan untuk mendapatkan nilai ulangan sebagainya.
harian, ulangan tengah semester dan ulangan d. Hubungan Materi PAI yang di
akhir semester dan juga penilaian ketrampilan ajarkan dengan penanaman nilai-nilai
dengan praktek ibadah sekaligus sikap siswa toleransi
dengan menggunkan jurnal.32 Sekolah adalah gambaran kecil dari
Hasil wawancara di atas daapat di masyarakat. Di dalamnya terdapat siswa yang
dekripsikan bahwa Penilaian merupakanan suatu memiliki latar belakang yang berbeda-beda,
proses untuk mendapatkan informasi tentang termasuk di dalamnya perbedaan agama Sebagai
perkembangan, prestasi, dan kinerja peserta didik seorang guru, kita harus dapat menumbuhkan
yang dilakukan secara sistematis dan sikap toleransi pada diri siswa terkhusus kepada
berkesinambungan. Data yang diperoleh mereka yang berbeda agama. Beberapa hal yang
pendidik selama pembelajaran berlangsung dapat dapat dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan
dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan sikap toleransi diantara mereka adalah dengan
alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi membentuk kelompok belajar yang di dalamnya
atau hasil belajar yang akan dinilai. Untuk bisa terdiri dari siswa-siswa yang memliki latar agama
mengetahi sejaumana perkambangan prestasi yang berbeda.
peserta didik guru melakukan beberapa Dalam kelompok tersebut mereka dapat
belajar menghargai pendapat antara satu dengan
32FIRMAN
yang lainnya. Mereka dapat belajar menerima dan
A ( Guru PAI SMP PGRI Uluway )
wawancara oleh penulis Selasa, 11, April 2017 menghargai terhadap kehadiran penganut agama

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019


82
ISSN 2089-9343 Andi Fitriani Djollong/Anwar Akbar

lain di sekitarnya. Dengan cara ini diharapkan perilaku dalam koridor yang tidak bertentangan
mereka dapat belajar bersikap toleransi yang norma-norma umum sekolah.
pada akhirnya dapat memunculkan sikap saling Pendidikan adalah alat yang paling
mengormati hak dan kewajiban antar umat mangkus (mujarab; majur; berhasil guna) untuk
beragama mulai dari lingkungan kecil, kelompok menghindari nirtoleransi (melahirkan tindakan
dan sekolah, sehingga diharapkan mereka dapat kekerasan). Langkah pertama dalam pendidikan
memiliki sikap toleransi dan dapat menghargai toleransi adalah mengajar orang-orang tentang
agama lain dalam lingkup yang lebih besar lagi hak-hak kebebasan-kebebasan bersama (berbagi)
(masyarakat). mereka sehingga dapat dihormati, dan
Pendidikan toleransi menjadi agenda mengembangkan kemauan untuk melindungi
mendesak saat ini. Para siswa atau anak didik hak-hak dan kebebasan-kebebasan orang lain,
harus diajarkan tentang pentingnya keberagaman Sebagaimana di lingkungan masyarakat, nilai-nilai
dan perbedaan. Ini karena menjaga dan toleransi dan kebersamaan juga menjadi salah
melestarikan keberagaman dalam (hidup) satu pilar yang penting dan mendasar untuk
kebersamaan sangat efektif dimulai sejak dini, dikembangkan di lingkungan sekolah. Di
yakni dari sekolah. lingkungan sekolah pentingnya pengembangan
Sikap toleransi agama dapat terlihat nilai-nilai tolleransi ini telah disadari sebagai
“akrab” baik antara guru dan guru baik di bagian penting dari keseluruhan kegiatan
sekolah maupun di luar sekolah karena di sekolah pendidikan.
harus tercipta suasana kekeluaragaan, Telah sejak lama disepakati bahwa
kebersamaan, walaupun kita berbeda (plural) sekolah sebagai bentuk sistem sosial yang di
karena kita sadar sebagai sebuah keluarga besar dalamnya terdiri dari komponen-komponen
yang hidup bersama saling menghormati, masyarakat sekolah dengan berbagai latar;
menghargai antar sesama. Hal seperti itu juga ekonomi, lingkungan keluarga, kebiasaan-
terdapat pada anak didik karena guru kebiasaan, agama bahkan keinginan, cita-cita dan
menanamkan sikap saling menghargai, ras minat berbeda
kekeluargaan, persaaamaan dan persaudaraan Sebagaimana yang di kemukakan oleh
yang mendalam. guru pendidikan agama islam saat peroses
Sikap toleran sering dilakukan seperti wawancara berlangsung beliyau mengatakan
sering meminta bantuan dalam menghadapi bahwa : Sekarang ini pendidikan agama Islam
masalah dan menanyakan pada agama yang tidak hanya mengajarakan agama saja tetapi guru
berbeda agar tidak terjadi suatu kesalahpahaman. PAI harus dapat memeiliki kompetensi untuk
Ada beberapa manfaat yang akan kita dapat mengajar agama sekaligus menanamkan
dapatkan dengan menanamkan sikap toleransi, budi pekerti dan salah satunya menanamkan
manfaat tersebut adalah: 1) hidup bermasyarakat nilai-nilai toleransi baik itu di dalam sekolah
akan lebih tentram 2) persatuan, bangsa maupun di luar sekolah.33
Indonesia, akan terwujud 3) pembangunan Hasil wawancara di atas peneliti dapat
Negara akan lebih mudah mendekripsikan beberapa poin penting. pertama,
Menghormati perbedaan tidak berarti pendidikan agama Islam merupakan pengajaran
menghilangkan identitas diri, karena atau tindakan untuk membina anak didik dalam
menghormati perbedaan sesungguhnya adalah perkembangan dirinya, baik jasmani maupun
memberikan peluang dan kesempatan kepada rohani menuju terbentuknya kebribadin yang
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai utama pada anak didik, kemudian dapat
dengan karakteristik dirinya. Contoh untuk itu menumbuhkan dan meningkatkan keimanan
adalah bagaimana seorang siswa harus belajar melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
menghormati ketika temannya harus penghayatan, pengamalan peserta didik tentang
melaksanakan ibadah, menghormati dan agama islam sehingga menjadi manusia muslim
memberi kesempatan tatkala temannya harus yang terus berkembang dalam hal keimanan,
melaksanakan tugas-tugas tertentu, atau mungkin
memberikan menghormati perbedaan-perbedaan 33FIRMAN A ( Guru PAI SMP PGRI Uluway )
wawancara oleh penulis Selasa 11, April 2017

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019 83


ketekwaannya kepada allah swt. Serta berakhlak kepribadian. Guru harus sungguh-sungguh dan
muliahdalam kepribadian, bermasyarakat, baik dalam menguasai 4 kompetensi tersebut
berbangsa, dan bernegara. agar tujuan pendidikan bisa tercapai.
Kedua, Islam sebagai agama yang dibawa a) Kompetensi Pedagogik
oleh Nabi Muhammad diyakini oleh umat Islam Kompetensi pedagogik pada dasarnya
sebagai penutup seluruh ajaran langit (agama adalah kemampuan guru dalam mengelola
samawi) dan diperuntukkan bagi seluruh pembelajaran peserta didik. Kompetensi yang
alam. Dalam ajaran Islam keutamaan manusia merupakan kompetensi khas, yang membedakan
tidak didasarkan atas ras, etnis, suku, dan bangsa. guru dengan profesi lainnya ini terdiri dari 7
Semua manusia dan makhluk Allah akan aspek kemampuan, yaitu: 1) Mengenal
mendapatkan prinsip-prinsip dan ajaran-ajaran karakteristik anak didik 2) Menguasai teori belajar
yang berkaitan dengan akidah, ibadah, dan prinsip-prinsip pembelajaran 3) Mampu
mu‟amalah (hubungan-hubungan yang berlaku mengembangkan kurikulum 4) Kegiatan
di masyarakat). rahmat secara universal. Al- pembelajaran yang mendidik 5) Memahami dan
Qur’an telah mencapai puncaknya dalam mengembangkan potensi peserta didik 6)
berbicara soal pluralisme dan toleransi ketika Komunikasi dengan peserta didik 7) Penilaian
menegaskan sikap penerimaan al-Qur’an dan evaluasi pembelajaran
terhadap agama-agama lain selain Islam untuk b) Kompetensi Profesional
hidup bersama dan berdampingan. Yahudi, Kompetensi ini dapat dilihat dari
Kristen dan agama-agama lainnya baik agama kemampuan guru dalam mengikuti
samawi maupun agama Ard eksistensinya diakui perkembangan ilmu terkini karena
oleh Islam. perkembangan ilmu selalu dinamis. Kompetensi
Ketiga, Kompetensi guru dapat dimaknai profesional yang harus terus dikembangkan guru
sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan dengan belajar dan tindakan reflektif.
sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh Kompetensi profesional merupakan kemampuan
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas guru dalam menguasai materi pembelajaran
sebagai agen pembelajaran. Sekolah, selain secara luas dan mendalam yang meliputi: 1)
sebagai tempat menuntut ilmu juga sebagai konsep, struktur, metode keilmuan/teknologi/
tempat penggemblengan dan pembekalan peserta seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar.
didik (siswa). Nilai-nilai kemanusiaan yang 2) Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
menjadi acuan bagi setiap guru diharapkan 3) Hubungan konsep antar pelajaran terkait 4)
mampu membentuk watak dan kepribadian siswa Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam
menjadi semakin lebih baik. Sehingga siswa tidak kehidupan sehari-hari 5) Kompetensi secara
tersesat dan terjerembab ke dalam perbuatan professional dalam konteks global dengan tetap
yang merugikan dirinya dan orang lain. Oleh melestarikan nilai dan budaya nasional
karenanya diperlukan figur guru yang benar- c) Kompetensi Sosial
benar memahami peran dan fungsinya, bahwa Kompetensi sosial bisa dilihat apakah
selain mengajar ia pun bertanggungjawab untuk seorang guru bisa bermasyarakat dan bekerja
mendidik. Untuk itu, diperlukan kriteria dan sama dengan peserta didik serta guru-guru
kemampuan mendasar ( standard competence) lainnya. Kompetensi sosial yang harus dikuasai
yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin guru meliputi: 1) Berkomunikasi lisan dan tulisan
menjadi guru. Kriteria dan kemampuan 2) Menggunakan teknologi komunikasi dan
mendasar ini diperlukan agar tujuan pendidikan informasi secara fungsional 3) Bergaul secara
tidak keluar dari fungsinya dan mampu efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
berkontribusi sesuai dengan harapan siswa, orang tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
tua, masyarakat, bangsa dan negara. didik 4) Bergaul secara santun dengan masyarakat
Menciptakan peserta didik yang sekitar 5) Bertindak sesuai dengan norma agama,
berkualitas, guru harus menguasai 4 kompetensi. hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Keempat kompetensi yang harus dikuasai guru Indonesia 6) Menunjukkan pribadi yang dewasa
untuk meningkatkan kualitasnya tersebut adalah dan teladan 7) Etos kerja, tanggung jawab yang
kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan tinggi, rasa bangga menjadi guru

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019


84
ISSN 2089-9343 Andi Fitriani Djollong/Anwar Akbar

d) Kompetensi Kepribadian masing. 3) Terwujudnya kerjasama antar warga


Kompetensi kepribadian merupakan sekolah dalam kegiatan keagamaan, seperti:
kemampuan personal yang mencerminkan pesantren kilat dan buka bersama pada bulan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan ramadhan, perayaan hari raya Qurban. Dalam
bijaksana, berwibawa dapat menjadi teladan bagi kegiatan seperti ini siswa non muslim ikut
peserta didik dan masyarakat, berakhlak mulia, berpartisipasi dan saling menghargai. Dengan
mengevaluasi kinerja sendiri, dan terwujudnya kerjasama antar warga sekolah
mengembangkan diri secara berkelanjutan. sehingga dapat mewujudkan kehidupan toleran
Keempat potensi tersebut sangat berperan yang lebih baik. 5) Buku-buku pendukung yang
penting dalam proses belajar mengajar agar menunjang pengetahuan siswa tentang toleransi
terciptanya kondisi belajar dan mengajar yang beragama. Seperti buku paket PAI,LKS,Al-
baik. Pendapat lain juga mengatakan istilah Qur’an (untuk agama Islam) Al- kitab (untuk
kompetensi profesional sebenarnya merupakan agama non muslim). 6) Suasana sekolah yang
“payung”, karena telah mencakup semua cukup kondusif untuk penanaman nilai-nilai
kompetensi lainnya. toleransi beragama.
Keempat, Pendidikan agama Islam di Faktor penghambat penanaman nilai-
Indonesia memiliki peranan penting dalam nilai toleransi beragama pada pembelajaran
memberi kontribusi bagi persatuan bangsa di PAI. 1) Tingkat kemampuan, kematangan
masa depan. Dalam hal ini konsep pendidikan emosional siswa yang tidak sama. 2) Kurangnya
Islam yang peduli pada pluralisme akan tenaga pendidik agama Hindu. 3) Kurangnya
bermakna positif bila tergambar luas pada realitas fasilitas (media pembelajaran) yang dapat
aktual kehidupan bangsa Indonesia yang digunakan untuk menunjang penanaman nilai-
pluralistik. Sebagai umat dengan jumlah terbesar nilai toleransi 4) Keterbatasan waktu dalam
di Indonesia, maka peran umat Islam sangat pembelajaran 5) Manajemen pengembangan
signifikan dalam menentukan masa depan bangsa kurikulum dan pembelajaran belum sepenuhnya
ini. Pendidik merupakan faktor penting dalam disesuaikan dengan program pemerintah,
mengimplementasikan nilai-nilai toleransi karena keterbatasan waktu pembelajaran 6)
keberagamaan yang moderat dalam proses Tidak adanya peraturan sekolah secara tertulis
pembelajaran disekolah. Pendidik mempunyai yang melarang diskriminasi antar pemeluk agama
posisi penting dalam pendidikan multi kultural di sekolah
karena dia merupakan satu target dari strategi Untuk mengatasi semua kendala diatas
pendidikan ini. Apabila seorang guru memiliki upaya yang harus dilakukan yaitu: 1) Selalu
paradigma pemahaman keberagamaan yang berupaya melaksanakan kegiatan bersama agar
moderat maka dia juga akan mampu untuk sedikit demi sedikit tertanamkan nilai-nilai
mengajarkan dan mengimplementasikan nilai- toleransi yang lebih baik. 2) Sekolah harus lebih
nilai keberagamaan tersebut terhadap siswa di memfasilitasi media pembelajaran yang
sekolah. Umat islam semestinya memberikan suri menunjang penanaman nilai-nilai toleransi. 3)
tauladan dalam sikap dan tindakan atas dasar Peraturan sekolah yang melarang diskriminasi
prinsip toleransi sebagaimana diajarkan ajaran antar pemeluk agama di sekolah. 4) Guru harus
Islam, dan sebagai mana juga yang telah lebih kreatif dalam memilih dan
terabadikan dalam sejarah sosial historis umat mengaplikasikan media pembelajaran
Islam terutama pada periode Rasulullah SAW. menyesuaikan dengan kemampuan siswa 5) Guru
Ada beberapa faktor pendukung dan harus bisa meningkatkan pemahaman dan
penghambat dalam penanaman nilai-nilai pengetahuan siswa tentang beragama. 6) Guru
toleransi beragama harus lebih memahami tingkat pemahaman dan
Faktor pendukung penanaman nilai-nilai emosional siswa dengan selalu memberi
toleransi beragama pada pembelajaran PAI: 1) motivator agar semua siswa tetap semangat
Kebijakan pemerintah yang memberikan aturan melakukan toleransi.
tentang adanya penanaman nilai-nilai toleransi Bentuk pendidikan semacam inilah yang
beragama. 2) Fasilitas yang memadai untuk dapat dijadikan sebagai model pendidikan di
belajar sesuai agama dan kepercayaan masing- SMP PGRI Uluway yang berupaya menumbuh

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019 85


kembangkan perasaan cinta kasih dan saling hamdalah dan salam kemudian dilanjutkan
menghormati diantara manusia yang pada dengan membaca doa-doa yang sudah ditentukan
dasarnya memiliki perbedaan-perbedaan agama, seperti doa ayat qursy, doa naik kendaraan, doa
etnis, ras, dan agama. Tentunya model setelah wudu dan terkadang diganti dengan
pendidikan seperti ini akan dapat membaca surat-surat yang sudah ditargetkan.
meminimalisir konflik dan menuju persatuan Sebagaimana yang di kemukakan oleh
sejati. guru pendidikan agama islam saat peroses
e. Kegiatan keagamaan yang rutin wawancara beliyau mengatakan bahwa : Banyak.
dilaksanakan di sekolah Seperti tadarus al-Qur’an kegiatan tersebut
Sekolah sebagai institusi pendidikan yang merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan
direncanakan tentu harus memiliki desain sekolah dan Alhamdulillah, kegiatan tersebut
pendidikan. Begitu pula dalam hal proses berjalan dengan lancar pada setiap paginya,
internalisasi nilai-nilai Islami di kalangan peserta karena siswa juga antusias sekali mengikuti
didik harus memiliki desainnya, karena tanpa kegiatan tersebut. Tujuan diadakannya kegitan
desain yang jelas dan sasaran target yang akan rutinitas ini tidak lain supaya, siswa (muslim) bisa
dicapai mustahil akan menghasilkan proses istiqomah membaca al-qur’an dan bagi siswa
pendidikan yang diharapkan. yang belum begitu bisa membaca al-qur’an
Kegiatan tadarus al Quran yang dilakukan supaya semakin terbiasa dan pada akhirnya
setiap awal pembelajaran secara kontinu dan lancar. Kalau tujuan religiusnya supaya semua
terprogram dan konsisten akan memberikan bias mendapatkan pahala. Selain itu ada juga
dampak dalam diri peserta didik. Sesuatu yang setiap hari raya qurban, siswa kita dorong untuk
dilakukan secara terus menerus akan menjadi ikut berqurban sebagai bentuk pelaksanaan ajaran
kebiasaan yang positif dan menambah kelancaran agama Islam secara nyata. Dalam kegiatan
dalam penguasaan al Quran, apalagi mereka tersebut, siswa terlihat antusias dan semangat
melakukan sendiri.Sehingga peluang internalisasi untuk memberikan sebagian uang sakunya untuk
nilai-nilai membaca al Quran akan dengan berqurban. Siswa nonmuslim pun ikut serta
mempelajari dan melakukannya tingkat didalamnya. Kegiatan keagamaan lain seperti
penguasaanya bisa mencapai 90%,berbeda buka bersama, dan isra mi’raj diperingati dengan
dengan hanya membaca tingkat penguasaannya mendatangkan ustad dari luar sekolah yaitu
hanya sampai 70%. Pembiasaan ini yang dalam bentuk pengajian. Kegiatan ini selalu di
dilakukan secara terus menerus pada akhirnya dukung oleh kepala sekolah.34
akan menjadi tradisi yang akan terpancang dalam Hasil wawancara di atas peneliti dapat
diri selama hidupnya. mendekripsikan bahwa. Dengan segala kegiatan
Inilah yang disebut Nurul Zuriah sebagai di sekolah yang semuanya mengandung nilai-nilai
bentuk pengintegrasian pendidikan moral yang yang diajarkan baik secara langsung maupun
efektif. Pembiasaan tadarus Al Quran ini akan tidak langsung kepada peserta didik, maka
lebih efektif apabila dalam bentuk tayangan alangkah lebih baik jika pembelajaran nilai-nilai
LCD, atau guru sudah menyiapkan tulisan di tersebut didesain sedemikian rupa oleh sekolah
karton yang dapat terlihat oleh peserta didik dari sebagai program sekolah, baik termuat dalam
meja paling belakang, seperti yang dilakukan guru mata pelajaran maupun dalam budaya sekolah.
di SMP PGRI Uluway peserta didik sudah Siswa merupakan suatu unsur yang
disiapkan sebelumnya memiliki Juz Amma, berperan pondamental dalam pelaksanaan
bahkan pada pertemuan perdana tiap semester kegiatan keagamaan, karena itu siswa hendaknya
guru menugaskan peserta didik menulis surat- dapat melibatkan dirinya semaksimal mungkin
surat yang yang dibaca, kemudian dinilai secara aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan
tulisannya, baik dari ketepatan waktunya, seperti selalu aktif dalam kegiatan tadarus Al
kebenaran tulisannya maupun keindahan bentuk Qur’an, aktif dalam pelaksanaan shalat
tulisannya. berjama’ah, aktif dalam mengikuti ceramah, aktif
Pada pembelajaran terakhir setelah
penguatan materi pembelajaran, guru PAI pada 34FIRMAN A (Guru PAI SMP PGRI Uluway )
umumnya menutup kegiatan dengan membaca wawancara oleh penulis Selasa 11, April 2017

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019


86
ISSN 2089-9343 Andi Fitriani Djollong/Anwar Akbar

dalam pelaksanaan Peringatan Hari-hari Besar intelegensi, pengetahuan dan lain-lain


Islam (PHBI), dan tentunya keaktifan di dalam berpengaruh terhadap keberhasilan guru
faktor-faktor sosial seperti menyantuni fakir pendidikan agama Islam (PAI) sebagai
miskin dan lain sebagainya. pengembang sumber daya manusia. Untuk itu
f. Kegiatan keagamaan yang guru bertanggung jawab guru pendidikan agama
Menunjukkan bahwawarga SMP Islam (PAI) dalam kehidupan menyangkut
PGRI ULUWAY telahbersikap berbagai dimensi kehidupan serta menuntut
toleran. pertanggung jawaban moral berat untuk itu
Spektrum komunitas budaya yang berbagi syarat atau kriteria wajib dipenuhi demi
berbeda-beda akan menjadi tantangan bagi menjalankan tugasnya dengan baik demi
proses pendidikan untuk dikelola menjadi aset tercapainya perkembangan yang maksimal
berharga dengan pembentukan kehidupan dengan menanamkan nilai-nilai toleransi agar
bangsa yang memiliki keberagaman yang lapang perserta saling membantu satu sama lainnya dan
dan santun terhadap gagasan yang beragam. tidak menjadikan perbedaan itu menjadi sebuah
Sebagai salah satu unsur pendidikan yang permusuhan melainkan menjadikan sebuah
memiliki kekuatan budaya dengan nilai luhur persatuan yang kokoh.
berupa nilai demokrasi dan keadilan,seharusnya Sebagaimana yang di kemukakan oleh
pendidikan agama berperan aktifdalam kepala sekolah SMP PGRI Uluway saat peroses
pembinaan pendidikan multikultural di wawancara beliyau mengatakan bahwa :
Indonesia, khususnya subjek yang berkaitan Peran guru PAI di sekolah terlihat sudah
dengan pengembangan nilai dan karakteristik bagus, semua bisa dilihat dari kedisiplinan guru
peserta didik. PAI yaitu Bapak Firman, A. beliau datang
Realitanya, penyelenggaraan pendidikan kesekolah selalu tepat waktu yaitu jam 06:30,
yang ada, khususnya pendidikan agama belum kemudian sebelum bel, beliau dengan telaten
memberikan solusi konkrit terhadap selalu mengingatkan kepad siswa untuk
pembentukan sikap keberagaman yang lapang mengikuti kegiatan tadarus al-Qur’an. Dengan
dan santun dalam menyikapi perbedaan yang antusias siswa yang beragama Islam langsung
terjadi di masyarakat. Beberapa peristiwa- mengambil Al-qur’an dan bersiap-siap untuk
peristiwa yang dilatarbelakangi oleh perbedaan mengikuti kegiatan rutinitu. Kemudian siswa
Ras, budaya dan agama serta antar golongan yang yang beragama non muslim juga disuruh untuk
merupakan keputusan yang Tuhan tetapkan bagi segera mempersiapkan dirimengikuti kegiatan
negara ini dapat dijadikan indikasi kegagalan renungan yaitu kegiatan rutin bagi siswa
pendidikan agama dalam menanamkan nilai-nilai beragama non muslim.35
ajaran Islam yang damai. Hasil wawancara di atas dapat kita
Masyarakat belum mampu bersikap ketahui bahwa dalam menerapkan toleransi di
toleran terhadap adanya perbedaan kultural yang Sekolah SMP PGRI Uluway bukanlah perkara
dihadapi dalam proses interaksi sosial diantara mudah. Bagi Semua guru, terutama guru agama
beragam komunitas. Perbedaan yang hakekatnya Islam harus benar-benar bekerja keras
menjadi nilai positif bagi bangsa Indonesia telah menjalakan perannya dengan baik menginngat
terkotori oleh emosi masyarakat yang mudah kondisi SMP PGRI Uluway ini Adalah sekolah
terbakar dan perilaku–perilaku destruktif yang yang majemuk, yang terdapat berbagai macam
membabi buta dalam menyelesaikan sebuah agama, suku, dan antar golongan. Dalam
masalah menjalankan tugasnya, semua guru, terutama
Guru pendidikan agama Islam (PAI) guru agama islam yang tidak hanya berperan
adalah ujung tombak dalam melaksanakan misi sebagai pendidik ataupun pengajar saja, namun
pendidikan agama Islam (PAI) di lapangan serta juga harus sebagai fasilitator, inspiratory,
merupakan faktor yang sangat penting dalam motivator, dinamisator, mediator dst.
mewujudkan system pendidikan yang bermutu
dan efisien. Peran guru pendidikan agama Islam
(PAI) terhadap peserta didiknya sangat besar, 35LINUS RANGA ( kepsek SMP PGRI Uluway )
aspek-aspek kepribadian yang meliputi sifat-sifat, wawancara oleh penulis Selasa 11, April 2017

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019 87


Hasil penelitian diatas dapat di simpulkan hak dan kewajiban diantara mereka antara yang
bahwa, di SMP PGRI Uluway ini seluruh siswa satu dengan yang lainny.
mendapatkan porsi pendidikan agama yang sama, Sebagaimana yang di kemukakan oleh
ketika pelaksanaan pembelajaran pendidikan guru pendidikan agama islam saat peroses
agama di sekolah, siswa masuk kelas berdasarkan wawancara beliyau mengatakan bahwa : Mereka
agama masing-masing. Secara isi/bahan ajar bagi menghormati bahkan tidaksedikit guru
siswa muslim di SMP PGRI Uluway ini tidak nonmuslim yang ikut membantu acara
mengacu pada bahan ajar secara terbukukan, tapi keagamaan Islam. Saat syawalanpun mereka juga
ada kesepakatan dari semua pihak agama turut serta didalamnya. Pada umumnya, mereka
menentukan tema secara umum yang dipandu ikut berpartisipasi dalam suksesnya kegiatan
langsung oleh bagian kurikulum. Maksudnya, keagamaan di SMP PGRI Uluway 36
setiap tema tersebut tertera pada ayat-ayat yang Hasil wawancara di atas dapat di
ada di semua kitab suci agama dan dekripsikan bahwa warga SMP PGRI Uluway,
penyampaiannyapun secara umum pula (tidak salinh menghargai satusama lain, saling tolong-
memihak pada satu agama semata), sehingga menolong tanpa memandang suku, ras, etnis dan
setiap siswa sifat personalnya tidak hanya agama. Perbedaan agama bukanlah penghalang
mengedepankan fanatisme agamanya melainkan bagi mereka utuk saling berbur saatu sama lain
menerima pendapat agama lain sebagai bentuk dan bersilaturrahmi. mereka bahkan menghargai,
toleransi tinggi. menghormati satu sama lain. Perbedaan akan
menjadi kekuatan apabila bersinergi dalam
Bagaimana bentuk kerukunan antar umat membentuk tata kehidupan. Membangun
beragama peserta didik SMP PGRI Uluway? toleransi harus diawali dari diri sendiri, bahwa
Hasil wawacara secara mendalam serta saya ingin senang dan orang lain juga demikian,
observasi atau pengamatan langsung dapat jangan sampai kesenangan saya mengganggu
diketahui Bagaimana bentuk kerukunan antar orang lain. Apabila kesenangan diperoleh dengan
umat beragama peserta didik SMP PGRI Uluway mengganggu orang lain, toleransi menjadi
Berikut hasil wawancara dengan para guru SMP berkurang, apabila tidak segera diselesaikan
PGRI Uluway yang diperoleh oleh peneliti. permasalahan komunikasi timbul dan sikap
a. Sikap warga sekolah yang beragama non Permusuhan akan dengan mudah terjadi.
islam ketika kegiatan keagamaan Merekapun menemukan arti penting dalam
Manusia adalah makhluk indiviudu sebuah keberagaman yaitu toleransi. Hal inilah
sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai yang di perlihatkan seorang guru kepada peserta
makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk didik di lingkup sekolah bahkan di lungkungan
mampu berinteraksi dengan individu lain dalam masyarakat sekali pun.
rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam b. kondisi kerukunan wargasekolah di SMP
menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, PGRI Uluway
seorang individu akan dihadapkan dengan Menciptakan sebuah kerukunan adalah
kelompok-kelompok yang berbeda warna merupakan tugas dan tanggung jawab dari warga
dengannya salah satunya adalah perbedaan sekolah. Hal itu tentunya dambaan bagi seluruh
agama. warga yang ada di sekolah, terutama bagi para
Dalam menjalani kehidupan sosialnya dewan guru. Dengan suasana sekolah yang
tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan-gesekan kondusif, maka proses kegiatan belajar mengajar
yang akan dapat terjadi antar kelompok dapat berjalan dengan baik. Suasana sekolah yang
masyarakat, baik yang berkaitan dengan ras kondusif merupakan salah satu faktor pendukung
maupun agama. dalam keberhasilan untuk pembudayaan budi
Dalam rangka menjaga keutuhan dan pekerti sebagai corak dan karakter dari pada
persatuan dalam masyarakat maka diperlukan Bangsa Indonesia sendiri.
sikap saling menghormati dan saling menghargai,
sehingga gesekan-gesekan yang dapat
menimbulkan pertikaian dapat dihindari. 36FIRMAN A (Guru PAI SMP PGRI Uluway)
Masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga wawancara oleh penulis Selasa 14, April 2017

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019


88
ISSN 2089-9343 Andi Fitriani Djollong/Anwar Akbar

Sebagaimana yang di kemukakan oleh Indonesia seperti Islam, kristen, Katolik, Hindhu,
guru pendidikan agama islam saat peroses Buddha, Konghucu, dan sebagainya.
wawancara beliyau mengatakan bahwa : Setiap Keberagaman tersebut tidak serta merta
lebaran, kita selalu mengadakan halal bi halal menjadikan hambatan untuk memperkokoh
yang diikuti olehsemua guru karyawan tanpa persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagai warga
membeda-bedakan latar belakang agama. Dalam negara Indonesia yang baik, kita harus menjaga
acara tersebut mereka terlihat akrab bahkan guru hubungan dan toleransi antar umat beragama.
non muslim pun terlihat akrab dantidak Jika kita ingin tetap mewujudkan persatuan dan
canggung dalama acara tersebut.37 kesatuan bangsa, maka kita perlu membangun
Hasil wawancara di atas dapat di dan menerapkan kerukunan umat beragama.
dekripsikan bahwa kondisi kerukunan yang ada Sebagaimana yang di kemukakan oleh
di lingkungan sekolah bahwa perbedaan dan latar Wakasek kurikulum saat peroses wawancara beliau
belakang agama bukanlah sebuah masalah dalam mengatakan bahwa : Pada saat masuk kelas, guru
menjalanka silaturrahmi dan aktivitas lainya hanya mengucapakan salam “assalamualaikum”
Kerukunan merupakan kebutuhan bersama yang kepada siswa kelas homogen (siswa muslim),
tidak dapat dihindarkan di Tengah perbedaan. akan tetap jika guru Masuk kelas hetrogen (siswa
Perbedaan yang ada bukan merupakan campuran) maka guru Mengucapakan salam dan
penghalang untuk hidup rukun dan selamat pagi atau selamat siang. Warga Sekolah
berdampingan dalam bingkai persaudaraan dan selalu saling membantu jika dalam keadaan sulit
persatuan. Kesadaran akan kerukunan hidup seperti menengok, melayat, atau dengan
umat beragama yang harus bersifat Dinamis, perwujudan tandakasih belasungkawa dengan
Humanis dan Demokratis, agar dapat memberikan bantuan.38
ditransformasikan kepada masyarakat dikalangan Hasil wawncara di atas peneliti dapat
bawah sehingga, kerukunan tersebut tidak hanya mendekripsikan bahwa Kemanusiaan adalah
dapat dirasakan dan dinikmati oleh kalangan- nilai-nilai objektif yang dibatasi oleh kultur
kalangan tertentu saja. tertentu, nilai kebebasan, kemerdekaan, dan
c. Bentuk kerukunan di SMP PGRI Uluway. kebahagiaan. Persamaan hak adalah nilai-nilai
Penghargaan terhadap agama/umat kemanusiaan yang di bangun di atas fondasi
beragama lain, hidup rukun dan damai dengan demokrasi. Antara pendidikan demokratis dan
umat beragama lain, bukan hanya merupakan pendidikan pluralis-multikultural merupakan
kebutuhan dan tuntutan atau kewajiban sebuah rangkaian. Masing-masing saling
keagamaan, tetapi lebih luas dan dalam dari itu, bergantung dan saling mempengaruhi. Oleh
yaitu karena kemanusiaan. karena itu membangun pendidikan yang
Kerukunan dan toleransi antar sesama berparadigma pluralis–multikultural merupakan
manusia, baik yang beragama maupun yang tidak kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi.
beragama, merupakan tuntutan kebutuhan dan Paradigm semacam ini, pendidikan
kewajiban kemanusiaan dari setiap orang diharapkan akan melahirkan anak didik yang
(termasuk orang yang tidak beragama). memiliki cakrawala pandang yang luas,
Kerukunan dan toleransi antar umat beragama menghargai perbedaan, penuh toleransi, dan
merupakan konsekwensi dari hakekat penghargaan terhadap segala bentuk perbedaan.
kemanusiaan kita. Oleh sebab itu bila ada orang Sikap pluralis dan toleran semacam inilah yang
yang merusakkan atau menolak kerukunan dan seharusnya ditumbuhkembangkan lewat berbagai
toleransi antar umat beragama, sama dengan ia macam institusi yang ada termasuk lewat jalur
merusakkan atau menolak kemanusiaan pendidikan.
Bentuk Kerukunan Umat Beragama d. Tanggapan guru non muslim ketika ada
Seperti yang telah kita ketahui bersama, negara kegiatan agama Islam
Indonesia merupakan negara yang memiliki
beragam agama. Agama-agama yang ada di
38SALMAWATI ( Wakasek kurikulum SMP
37HARIANA ( Bendahara SMP PGRI Uluway ) PGRI Uluway ) wawancara oleh penulis Selasa 21,April
wawancara oleh penulis Selasa 14, April 2017 2017

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019 89


Kerukunan mengandung makna hidup besarkan yang menimbulkan perasaan tidak
dalam kebersamaan. Oleh karena itu, dalam senang.
usaha membina kerukunan hidup bangsa kita Setiap umat beragama harus mampu
yang menganut berbagai agama dan kepercayaan menerima seseorang apa adanya dengan segala
itu, kita harus berusaha membangun semangat kelebihan dan kekurangannya. Melihat umat yang
dan sikap kebersamaan di antara penganut beragama lain tidak dengan persepsi agama yang
berbagai agama dan kepercayaan di kalangan dianut. Seorang agama Kristen menerima
bangsa kita kehadiran orang Islam apa adanya begitu pula
Nilai kerukunan hidup antarumat sebaliknya. Jika menerima orang Islam dengan
beragama di pandang dari aspek sosial-budaya persepsi orang Kristen maka jadinya tidak
menempati posisi yang sangat sentral, penting kerukunan tapi justru mempertajam konflik.
dan strategis bagi kesatuan bangsa Indonesia Hasil penelitian didapat keterangan
untuk menjadi perekat kesatuan bangsa yang bahwa bentuk kerukunan hidup antar umat
sangat handal. Melalui ikatan semangat beragama di SMP PGRI Uluway adalah
kerukunan hidup antarumat beragama akan terciptanya kehidupan peserta didik yang
mampu membangun atau memperkokoh harmonis dalam kedamaian, saling tolong
persatuan masyarakat Indonesia yang tersebar di menolong, dan tidak saling bermusuhan, serta
berbagai daerah dan pulau menjadi sebuah saling menghormati satu sama lain, menjalin
komunitas negara kesatuan yang sangat solid. silarurrahmi antar sesame manusia, agar agama
Tanpa ikatan semangat kerukunan hidup bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang
antarumat beragama, masyarakat Indonesia akan secara tidak langsung memberikan stabilitas dan
sangat rentan, rapuh dan hidup dalam suasana kemajuan Negara. Cara menjaga sekaligus
yang tidak nyaman karena penuh dengan rasa mewujudkan kerukunan hidup antar umat
kecurigaan, ketegangan, dan bahkan akan sering beragama.
muncul konflik-konflik kekerasan yang Apa saja hasil dari peran guru pendidikan
berkepanjangan. Oleh karena itu, solidaritas, agama Is Islam dalam penanaman nilai-nilai
kerjasama dan kerukunan hidup antarumat toleransi antar umat beragama peserta
beragama diperlukan agar terciptanya kedamaian, didik untuk mewujudkan kerukunan di
ketentraman, dan tidak ada pertentangan SMP PGRI Uluway?
antarumat beragama Hasil wawacara secara mendalam serta
Sebagaimana yang di kemukakan oleh observasi atau pengamatan langsung dapat
Kepala perpustakaan saat peroses wawancara diketahui Apa saja hasil dari peran guru
beliau mengatakan bahwa : Ketika ada kegiatan pendidikan agama Islam dalam penanaman nilai-
keagamaan di sekolah ini, maka itu sangat bagus, nilai toleransi antar umat beragama peserta
karna sekolah ini bukan hanya siswa yg beragama didik untuk mewujudkan kerukunan di SMP
Islam sja yg sekolah di sini tp non-muslim pun PGRI Uluway.
ada yang sekolah di sini, jadi kita ini sebagai Toleransi dalam pergaulan hidup antara
manusia saling menghargai satu sama lain saya umat beragama yang didasarkan pada tiap-tiap
kira itu bisa dipahami oleh setiap pemeluk agama menjadi tanggung jawab pemeluk agama
Agama yg ada di muka bumi ini.39 itu sendiri, mempunyai bentuk ibadah (ritual)
Hasil wawancara diatas dapat di dengan sistem dan cara tersendiri yang
dekripsikan bahwa Rasa saling menghormati juga ditaklifkan (dibebankan) serta menjadi tanggung
termasuk menanamkan rasa simpati atas jawab orang yang pemeluknya atas dasar itu.
kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh kelompok Maka toleransi dalam masalah-masalah
lain, sehingga mampu menggugah optimism keagamaan, melainkan perwujudan sikap
dengan persaingan yang sehat. Di usahakan keberagamaan pemeluk suatu agama dalam
untuk tidak mencari kelemahan-kelemahan pergaulan hidup antara orang yang tidak
agama lain, apalagi kelemahan tersebut dibesar- seagama, dalam masalahmasalah kemasyarakatan
atau kemaslahatan umum.
39HAJRAH
Toleransi beragama mempunyai arti sikap
( Kepala perpustakaan SMP PGRI
Uluway ) wawancara oleh penulis Selasa 21,April 2017 lapang dada seseorang untuk menghormati dan

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019


90
ISSN 2089-9343 Andi Fitriani Djollong/Anwar Akbar

membiarkan pemeluk agama untuk prinsip-prinsip tersebut. Jelas bahwa toleransi


melaksanakan ibadah menurut ajaran dan terjadi dan berlaku karena terdapat perbedaan
ketentuan agama masing-masing yang diyakini, prinsip, dan menghormati perbedaan atau prinsip
Tanpa ada yang mengganggu atau orang lain tanpa mengorbankan prinsip sendiri
memaksakan baik dari orang lain maupun dari Perilaku bertoleransi dapat memberikan
keluarganya sekalipun. Secara teknis pelaksanaan manfaat misalnya dapat menghindari perpecahan,
sikap toleransi beragama yang dilaksanakan di mempererat hubungan, mengokohkan iman. Ada
dalam masyarakat lebih banyak dikaitkan dengan beberapa contoh bertoleransi yang dapat kita
kebebasan dan kemerdekaan lakukan misalnya adanya saling menghormati,
menginterprestasikan serta mengekspresikan tidak menganggu dan berpartisipasi dalam hal
ajaran agama masing-masing. yang positif.
Masyarakat Islam memiliki sifat yang PENUTUP
pluralistik dan sangat toleran terhadap berbagai, Peran guru agama Islam SMP PGRI
kelompok sosial dan keagamaan karena hidup Uluway dalam penanaman nilainilai toleransi pada
bermasyarakat merupakan suatu kebutuhan dasar diri siswa didapatkan dari dua aspek kegiatan
hidup manusia agar tujuan hidup manusia dapat yaitu pembelajaran PAI di kelas dan kegiatan
diwujudkan, karena bila terbentuk suatu keagamaan. Penanaman nilainilai toleransi dalam
kehidupan berdasarkan persaudaraan, penuh pembelajaran PAI SMP PGRI Uluway di lakukan
kasih sayang dan harmoni. saat pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.
Berikut hasil wawancara dengan para Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI,
guru SMP PGRI Uluway yang diperoleh oleh penanaman nilai toleransi tercermin dari
peneliti. bagaimana cara guru mengorganisir siswa di
Sebagaimana yang dikemukakan oleh dalam kelas dan materi yang disampaikan.
guru pendidikan agama Islam saat peroses Sedangkan dalam evaluasi pembelajaran,
wawancara beliau mengatakan bahwa Dalam penanaman nilai-nilai toleransi terlihat dari cara
kegiatan buka bersama mereka terlihat tidak ada guru PAI menilai siswa di kelas. Penanaman
sekat dalam hal agama, saling berbaur antar satu nilai-nilai toleransi dalam kegiatan keagamaan di
dengan yang lainnya saling bekerja sama serta SMP PGRI Uluway ditunjukkan oleh guru PAI
saling menghormati satu sama lainnya ketika ada berupa sikap kerjasama dalam kegiatan
kegiatan keagamaan. Bahkan di luar lingkup keagamaan (tadarus sentral, peringatan hari besar
sekolahpun mereka memperlihatkan sikap Islam, buka bersama) dan saling membantu
toleransinya kepada masyarakat. Dalam kegiatan antarwarga sekolah tanpa memandang lantar
qurban siswa non muslimpun ikut serta belakang agama seperti menengok dan bela
didalamnya.40 sungkawa ketika ada warga sekolah yang sedang
Hasil wawancara di atas dapat di mengalami kesulitan.
dekripsikan bahwa, Toleransi bukan untuk Faktor pendukung dalam penanaman
mengesampingkan hak dan kewajiban. Saling nilai-nilai toleransi di SMP PGRI Uluway berupa
menghormati merupakan kewajiban dan lingkungan sekolah yang kondusif, dorongan
mendapat penghormatan merupakan hak. Hak kepala sekolah, tersedianya fasilitas yang
dan kewajiban harus berjalan seimbang pada memadai. Sedangkan factor penghambat yaitu
semua orang. Tuhan telah menciptakan kita jam pelajaran agama yang relatif sempit,
dalam kondisi yang berbeda-beda. Semua orang kurangnya kerjasama antar guru muslim dalam
dihadapan Tuhan sama meski berbeda suku, ras, mengadakan kegiatan keagamaan dan belum
agama, kaya, dan miskin. tersedianya ruangan yang memadai khususnya
Pelaksanaan sikap toleransi ini harus untuk siswa non-muslim yang kadang
didasari sikap kelapangan dada terhadap orang ditempatkan di ruang lab saat kegiatan
lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang keagamaan berlangsung.
dipegang sendiri, yakni tanpa mengorbankan Hasil peran guru PAI dalam penanaman
nilai-nilai toleransi siswa di SMP PGRI Uluway
40FIRMAN
antara lain, pertama: Siswa mampu membaur satu
A ( Guru PAI SMP PGRI Uluway )
wawancara oleh penulis Selasa 25, April 2017 sama lain tanpa membedakan agama khususnya

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019 91


kelas yang didalamnyaterdapat siswa yang Sulasman & Setia Gumilar, Teori-Teori Kebudayaan
berbeda latar belakang agamanya. Kedua: Siswa Bandung: CV Pustaka Setia,2013.
lebih mampu menghargai siswa lain ketika Sumartana, dkk., Pluralisme, Konflik, dan
sedang menjalankan ibadah. Ketiga: Sikap saling Pendidikan Agama di Indonesia,
kerjasama antar siswa dalam kegiatan keagaman Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
berjalan dengan baik. Sikap kerjasama ini Trisno S Susanto, Menyelamatkan Agama dalam
menunjukkan kebersamaan tanpa memandang Tashwirul Afkar, edisi no.13 tahun.
latarbelakang agama Umar Hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan
DAFTAR PUSTAKA Beragama dalam Islam Sebgai Dasar
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar
dalam Presepektif Islam Jakarta : Kencana, Agama, Surabaya : PT.Bintag Ilmu, 1991.
2008. Umar Hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama
Abdurahman Kasdi, Fundamentalisme Islam Timur Dalam Islam Sebagai Dasar Menuju Dialog
Tengah Akar Teologi Akar Teologi Kritik dan Kerukunan Antar Agama Surabaya :
Wacana dan Politisasi Agama dalam PT.Bintag Ilmu, 1991.
Tashwirul Afkar, edisi no.13, th.2002. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Amin Abdullah, Mengajarkan Kalam dan teologi Tahun 1945.
Dalam Era Kemajemukan di Indonesia, UU RI No. 14 Tahun 200 tentang Guru dan
Dalam Sumartana dkk. Pluralisme Konflik Dosen, Bandung : CV Citra Umbara,
Dan Pendidikan Agama Di Indonesia 2005.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. Zuhairi, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama,
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Surabaya: Usaha Nasional, 1983.
Terjemahan, Semarang; PT Karya Toha
2000.
Diane Tillman, Living Value An Education Program
(Pendidian Nilai Untuk Anak), Penerjemah:
Adi Respati, dkk. Jakarta: Grasindo, 2004.
Erwin Yudi Prahara, Materi Pendidikan Agama
Islam, Ponorogo: STAIN Press
Ponorogo, 2009.
Hammdulah Abdalti, Islam in Fokus, Surabaya :
PT Bina Ilmu, 1981.
Irwan Masduqi, Berislam Secara Toleran Teologi
Kerukunan Umat Beragama, Bandung : PT
Mizan Pustaka, 2005.
Jirhanuddin, Perbandingan Agama Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2010.
Ngainun Naim dan Achmad Sauqi, Pendidikan
Multikultural Konsep dan Aplikasi,
Yogyakarta: 2008.
Nur Achmad, Pluralisme Agama Kerukunan Dalam
Keragamaan Jakarta: PT. Kompas Media
Nusantara, 2001.
Nurkholis Majid, Pluralitas Agama: Kerukunan
dalam keagamaaan; Jakarta: Kompas
Nusantara, 2001.
Pul Nganggung, SVD, Pendidikan Agama Dalam
Massyarakat Pluralistik, dalam Sumartana
dkk. Pluralisme Konflik Dan Pendidikan
Agama Di Indonesia Yogyakarta:Pustaka
Pelajar, 2005.

Jurnal Al-Ibrah, Volume VIII Nomor 01 Maret 2019


92

You might also like