ID None

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, DEBT TO EQUITY

RATIO, RASIO BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN


OPERASIONAL, DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP
KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SWASTA NASIONAL
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:
SOCHIB
STIE WIDYA GAMA LUMAJANG
E-mail: sochib.ak@gmail.com

ABSTRACT
This study has the objective to test empirically the influence of Capital Adequacy Ratio (CAR),
Debt to Equity Ratio, Ratio of Operating Expenses to Operating Income (ROA), and Loan to
Deposit Ratio (LDR) to the Financial Performance National Private Banks that Go Public in
Indonesia stock exchange. Researchers used 13 samples of the banking industry listed in
Indonesia Stock Exchange 2005-2009 period obtained by purposive sampling in order to obtain
65 observations. The hypothesis was tested using regression analysis which can be used for
predicting the condition a few years after knowing the magnitude of the influence of the
independent variables. Analysis of data to test regreasi and influence of independent variables
on the dependent variable using SPSS. The results obtained in this study that the Capital
Adequacy Ratio (CAR), Debt to Equity Ratio and Loan to Deposit Ratio (LDR) has no effect on
the financial performance. While BOPO significant impact on the bank financial performance
proxied Cash Flow Return on Assets (ROA). Expected results of this study can contribute in the
development of Science in Accounting, in particular aspects of the factors that affect the
financial performance of banks are proxied by Cash Flow Return on Assets.

Keywords: CAR, DER, ROA, LDR and CFROA

PENDAHULUAN manajemen sehingga laba dapat pula


Kinerja (Performance) merupakan diinterpretasi sebagai pengukur keefektifan
ukuran seberapa efektif dan efisienkah dan keefisienan manajemen dalam mengelola
seorang manajer mampu mencapai tujuan sumber daya yang dipercayakan kepadanya
yang telah direncanakan. Karenanya tindakan (Suwardjono, 2005).
yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan Kinerja keuangan digunakan untuk
selalu diukur berdasarkan pada perbandingan mengukur kemajuan suatu entitas yang
berbagai standar. Kinerja perusahaan menunjukkan kemampuan mendayagunakan
merupakan manifestasi dari kinerja aset yang dimiliki sehingga memberikan nilai

Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14 1
Sochib, Pengaruh Capital Adequacy Ratio...

tambah bagi perusahaan berupa pendapatan. merupakan salah satu pengukuran kinerja
Kinerja keuangan menilai profitabilitas dan keuangan perusahaan yang menunjukan
likuiditas dan menyediakan informasi kemampuan aktiva perusahaan untuk
berharga untuk para pemangku kepentingan menghasilkan laba operasi. CFROA lebih
dalam rangka mengevaluasi kinerja keuangan memfokuskan pada pengukuran kinerja
masa lalu dan posisi saat ini dari suatu perusahaan saat ini (Samani, 2008).
perusahaan. Sedangkan penilaian kinerja Kinerja keuangan merefleksikan kinerja
manajemen perusahaan bertujuan untuk fundamental perusahaan. Kinerja keuangan
mengetahui efektivitas operasional diukur dengan data fundamental perusahaan,
perusahaan selama periode waktu tertentu. yaitu data yang berasal dari laporan keuangan.
Pengukuran kinerja perusahaan dilakukan Kinerja keuangan dalam penelitian ini diukur
dengan menggunakan suatu metode atau dengan menggunakan Cash Flow Return on
pendekatan hasil yang relevan. Assets (CFROA). CFROA dihitung dari laba
Seperti halnya industri perbankan, kinerja sebelum bunga dan pajak ditambah Depresiasi
sangat diperlukan sekali dalam upaya untuk dibagi dengan Total Aset. CFROA = EBIT +
mengukur aktivitas yang telah dilakukannya Depresiasi dibagi Aset. Dengan dasar seperti
selama kurun waktu tertentu. Dibidang itulah judul penelitian ini Pengaruh Capital
permodalan, penilaian dilakukan terhadap Adequacy Ratio (CAR), Deposit to Equity
rasio permodalan yang lazim digunakan untuk Ratio (DER), Rasio Biaya Operasional
mengukur kesehatan bank yaitu Capital terhadap Pendapatan Operasiona(BOPO), dan
Adequacy Ratio (CAR) yang didasarkan pada Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap
rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Kinerja Keuangan Bank Umum Swasta
menurut Resiko (ATMR), sebagaimana diatur Nasional Go Public di BEI 2005-2009.
dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor Memperhatikan beberapa hasil penelitian
3/21/PBI/2001 tentang Kewajiban Penyediaan terdahulu yang tidak konsisten maka
Modal Minimum Bank Umum. penelitian ini dilakukan ingin menguji
Likuiditas bagi perbankan juga pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),
mempunyai peranan penting dalam Loan to Deposit Ratio (LDR), Rasio Biaya
pengelolaan kinerja perbankan karena Operasional Pendapatan Operasional dan Debt
menyangkut pemecahan antara reserve to Equity Ratio (DER) terhadap Kinerja
requirement yang ditetapkan Bank Sentral, Keuangan Bank Swasta Nasional yang Go
penarikan dana oleh deposan dan debitur serta Public di BEI periode 2005-2009.
pembayaran kewajiban jatuh tempo. Salah Pertanyaan penelitian (research
satu ukuran untuk menghitung Likuiditas questions) dalam penelitian ini sebagai berikut
Bank yaitu menggunakan Loan to Deposit : Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR),
Ratio (LDR) yang ditetapkan sesuai dengan Debt to Equity Ratio (DER), rasio Biaya
Peraturan BI Nomor 5/15/PBI/2013. Secara Operasional Pendapatan Operasional (BOPO),
umum bahwa dapat dikatakan Bank termasuk Loan to Deposit Ratio (LDR), berpengaruh
likuid bilamana manajermen bank mampu terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum
membayar semua kewajiban jangka Swasta Nasional yang Go Public periode
pendeknya sewaktu-waktu kepada deposan, 2005-2009 ?
dan mampu memenuhi semua pencairan
fasilitas kredit yang harus dipenuhi, dan
semua biaya operasionalnya. Tujuan Penelitian
Cash Flows atau arus kas dalam sistim Berdasarkan rumusan masalah tersebut
pelaporan keuangan mempunyai nilai lebih diatas, dapatlah dikemukakan beberapa tujuan
untuk menjamin kinerja perusahaan dimasa dalam penelitian ini yakni sebagai berikut:
mendatang. Cash flow tersebut menunjukan Untuk membuktikan secara empiris pengaruh
hasil operasi yang dananya telah diterima Capital Adequacy Ratio (CAR), Debt to
tunai oleh perusahaan serta dibebani dengan Equity Ratio (DER), Rasio Biaya Operasional
beban-beban yang bersifat tunai dan benar- Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to
benar sudah dikeluarkan oleh perusahaan. Deposit Ratio (LDR) terhadap Kinerja
Cash Flow Return On Assets (CFROA) Keuangan ?

2 Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14
Sochib, Pengaruh Capital Adequacy Ratio...

KERANGKA TEORITIS DAN Capital Adequacy Ratio (CAR)


PENGEMBANGAN HIPOTESIS Fungsi modal dalam industri perbankan
Performance atau kinerja merupakan sangat penting karena selain digunakan untuk
suatu pola tindakan yang dilaksanakan untuk kepentingan ekspansi dan operasional, juga
mencapai tujuan yang diukur dengan untuk memenuhi likuiditas. Dalam hal ini
mendasarkan pada suatu perbandingan dengan Bank wajib memenuhi ketentuan Kewajiban
berbagai standar. Penilaian kinerja perusahaan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang
bertujuan untuk mengetahui efektivitas berlaku untuk peningkatan modal atau disebut
operasional perusahaan. Pengukuran kinerja Capital Adequacy Ratio (CAR). Secara teknis,
perusahaan dapat dilakukan dengan analisis tentang permodalan disebut capital
menggunakan suatu metode atau pendekatan. adequacy analysis yang mempunyai tujuan
Informasi yang digunakan dalam untuk mengetahui apakah permodalan bank
mengukur kinerja ada dua yaitu kinerja yang ada telah mencukupi untuk mendukung
keuangan dan kinerja non keuangn. Adapun kegiatan operasional bank secara efisien.
informasi yang digunakan dalam mengukur Jumlah kebutuhan modal suatu bank dari
kinerja keuangan adalah informasi keuangan waktu kewaktu selalu berfluktuasi dan
(financial information), yaitu informasi meningkat mengikuti perkembangan aset
akuntansi keuangan dan informasi akuntansi produktif bank tersebut dan kebutuhan
manajemen seperti laba sebelum pajak, penutupan risiko yang terjadi. Capital
tingkat pengembalian investasi, dan Adequacy Ratio adalah suatu rasio yang
sebagainya. Sedangkan non keuangan adalah menunjukkan sampai sejauh mana
informasi yang disajikan tidak dalam satuan kemampuan permodalan suatu bank untuk
uang (non financial information). mampu menyerap risiko kegagalan kredit
Seperti halnya kinerja suatu bank yang mungkin terjadi sehingga semakin tinggi
merupakan ukuran keberhasilan bank yang angka rasio ini, maka menunjukkan bank
mencerminkan kemampuan manajemen bank tersebut semakin sehat begitu juga dengan
dalam mengelola usahanya. Penilaian kinerja sebaliknya.
merupakan penilaian yang dilakukan secara Sementara menurut Peraturan Bank
sistematis, mandiri dan objektif dengan Indonesia, CAR (Capital Adequancy Ratio)
berorientasi pada masa depan, atas kebijakan adalah rasio yang memperlihatkan seberapa
atau keputusan manajemen dalam mengelola besar jumlah seluruh aktiva bank yang
sumber daya dan dana yang dipercayakan mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat
kepadanya dalam rangka meningkatkan berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai
kemampuan pelaksanaan fungsi manajemen dari modal sendiri disamping memperoleh
yang lebih baik. Suwardjono (2005:458) dana-dana dari sumber-sumber diluar bank.
mengemukakan kinerja perusahaan Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia,
merupakan manifestasi dari kinerja modal bank terdiri atas modal inti dan modal
manajemen sehingga laba dapat pula pelengkap sedangkan ATMR dihitung
diinterpretasi sbagai pengukur keefektifan dan berdasarkan nilai masing-masing pos aset
keefisienan manajemen dalam mengelola produktif pada neraca dikalikan bobot
sumberdaya yang dipercayakan kepadanya. risikonya masing-masing. Semakin tinggi
Kinerja suatu entitas dapat diukur dengan CAR semakin baik kondisi sebuah bank.
menganalisis dan mengevaluasi laporan Ketentuan Bank for International Settlements
keuangan. Pengukuran laba sebagai indikator (BIS) yang sejalan dengan deregulasi Pakfeb
kinerja perusahaan menjadi fokus utama dari 1991, Bank Indonesia mewajibkan setiap bank
pelaporan keuangan modern. Salah satu teknik umum mewajibkan CAR minimum bagi
analisis laporan keuangan yang lazim bank-bank umum di Indonesia adalah 8%
dilakukan yakni analisis rasio keuangan yang (Dendawijaya, 2006).
memberikan informasi sederhana tentang H1: Pengaruh Capital Adecuacy Ratio
hubungan antara pos satu dengan pos lainnya terhadap Kinerja Keuangan yang diproksi
sehingga memudahkan menilai kinerja dan dengan Cash Flow Return on Assets
kesehatan perusahaan perbankan.

Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14 3
Sochib, Pengaruh Capital Adequacy Ratio...

Debt to Equity Ratio (DER) H3: Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan


Struktur finansial mencerminkan Operasional terhadap Kinerja Keuangan yang
perimbangan dalam arti absolut maupun diproksi dengan Cash Flow Return on Assets
relatif antara keseluruhan modal asing (
jangka pendek maupun jangka panjang) Loan To Deposit Ratio (LDR)
dengan jumlah modal sendiri (Bambang, Loan to deposit ratio merupakan rasio
1983). Dalam hubungannya dengan struktur yang dipergunakan untuk melihat likuiditas
finansial bahwa pedoman atau aturan struktur perusahaan. Rasio ini mengukur komposisi
finansial konservatif vertikal memberikan jumlah kredit yang diberikan dibandingkan
perimbangan yang harus dipertahankan oleh dengan jumlah dana pihak ketiga yang
perusahaan mengenai besarnya modal asing dihimpun bank. LDR menyatakan seberapa
dengan modal sendiri. jauh kemampuan bank dalam membayar
Anggaran pembelanjaan yang sehat itu kembali penarikan dana yang dilakukan oleh
pertama harus dibangun atas dasar modal deposan dengan mengandalkan kredit yang
sendiri, sehingga aturan struktur finansial diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
menetapkan besarnya modal asing dalam LDR dapat pula digunakan menilai
kondisi bagaimanapun tidak boleh melebihi strategi manajemen bank. Manajemen bank
modal sendiri. Koefisien kewajiban yang yang konservatif biasanya memiliki LDR
merupakan perbandingan antara jumlah modal relatif rendah, sebaliknya jika LDR melebihi
asing dengan modal sendiri tidak boleh batas toleransi dikatakan manajemen bank
melebihi 1 : 1. Sedangkan struktur finansial sangat ekspansif/agresif. Semakin tinggi rasio
konservatif horisontal memberikan batas tersebut memberikan indikasi semakin
perimbangan antara besarnya modal sendiri rendahnya kemampuan likuiditas bank yang
dengan aset tetap. Keseluruhan aset tetap bersangkutan, disebabkan jumlah dana yang
harus sepenuhnya dibelanjai dengan modal diperlukan untuk membiayai kredit menjadi
sendiri, yakni modal yang tetap tertanam semakin besar. Rasio ini juga sebagai
dalam perusahaan (Bambang, 1983) indikator kerawanan dan kemampuan dari
H2: Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap suatu bank. Batas aman dari LDR suatu bank
Kinerja Keuangan yang diproksi dengan Cash adalah sekitar 80% dengan batas toleransi
Flow Return on Assets berkisar antara 85% dan 100% (Dendawijaya,
2006).
Rasio Biaya Operasional terhadap Penda- H4: Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap
patan Operasional (BOPO) Kinerja Keuangan yang diproksi dengan Cash
Rasio BOPO ini digunakan untuk Flow Return on Assets
mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan
bank dalam melakukan kegiatan operasional-
nya. Menurut Bank Indonesia, efisiensi METODE PENELITIAN
operasi diukur dengan membandingkan total Jenis dan Obyek Penelitian
biaya operasi dengan total pendapatan operasi Penelitian ini merupakan penelitian
atau disebut dengan BOPO. Rasio Biaya kausalitas yakni penelitian yang ingin mencari
Operasi terhadap Pendapatan Operasional penjelasan dalam bentuk sebab akibat (cause
sering disebut rasio efisiensi yang digunakan effect) antar beberapa konsep atau beberapa
untuk mengukur kemampuan manajemen variabel. Penelitian ini diarahkan untuk
bank dalam mengendalikan biaya operasional menggambarkan adanya hubungan sebab
terhadap pendapatan operasional. akibat antara beberapa situasi yang
Rasio yang semakin meningkat digambarkan dalam variabel, dan atas dasar
mencerminkan kurangnya kemampuan bank itu ditarik kesimpulan umum (Augusty
dalam menekan biaya operasional atau bisa Ferdinand, 2006). Obyek penelitian ini adalah
dikatakan bahwa manajemen bank kurang perusahaan perbankan umum swasta nasional
efisien dalam mengendalikan biaya yang yang go public di Bursa Efek Indonesia tahun
sifatnya controlable. 2005-2009.

4 Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14
Sochib, Pengaruh Capital Adequacy Ratio...

Jenis dan Sumber Data Sumber : Model Penelitian diolah


Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang diperoleh melalui media
perantara atau diperoleh dari luar perusahaan. Teknik Analisis Data
Jenis data yang digunakan berupa laporan Statistik Deskriptif
tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar Statistik deskriptif dalam penelitian
di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan untuk memberikan informasi
diperlukan dalam penelitian ini antara lain : mengenai karakteristik variabel-variabel
Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity penelitian. Dalam penelitian ini variabelnya
Ratio, Rasio Biaya Operasional terhadap terdiri atas Variabel independen dan variabel
Pendapatan Rasional, Loan to Deposit Ratio. dependen yaitu, Capital Adequacy Ratio, Debt
Data tersebut diperoleh dari website to Equity Ratio, Rasio Biaya Operasional
www.idx.co.id, tahun 2005-2009 dan berbagai Pendapatan Operasional, Loan to Deposit
sumber media lain. Ratio dan Cash Flow Return on Assets.
Deskripsi masing-masing variabel
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel tersebut disajikan dalam bentuk frekuensi
Populasi penelitian ini adalah absolut yang menyatakan maksimum,
perusahaan-perusahaan di bidang perbankan minimum, mean, dan standar deviasi. Dengan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai frekuensi itu dapat diperoleh kondisi
dengan periode pengamatan penelitian masing-masing entitas yang sedang diteliti.
dilakukan mulai tahun 2005-2009. Sampel Analisis Statistik deskriptif digunakan untuk
yang digunakan dalam penelitian ini ditarik memberikan gambaran atau deskripsi empiris
dengan metode pengambilan sampel yakni atas data yang dikumpulkan dalam penelitian
purposive sampling dimana pengambilan (Augusty Ferdinand, 2006:289).
sampel dilakukan berdasarkan kriteria sebagai
berikut : Uji Asumsi dan Analisis Regresi
a. Perusahaan perbankan swasta nasional Langkah awal dalam analisis regresi,
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menurut Sofyan Yamin (2009:85) adalah
menerbitkan laporan tahunan untuk pemeriksaan terhadap asumsi: pengujian
periode 2005-2009. normalitas residual, tidak adanya problem
b. Memiliki data yang lengkap mengenai heteroskedasisitas, dan autokorelasi pada
Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity residual.
Ratio, BOPO dan Loan to Deposit Ratio.
c. Tidak mengalami kerugian dalam periode Uji Normalitas
penelitian Asumsi dalam penelitian yang
menggunakan statistik parametrik yakni harus
Model Penelitian dipenuhinya asumsi multivariate normality.
Penelitian pengaruh variabel yang Asumsi normality merupakan asumsi yang
diamati menggunakan regresi berganda atau menyatakan bahwa setiap variabel penelitian
pola pengaruh antara variabel independen merupakan variabel yang memiliki distribusi
terhadap variabel dependen dengan model normal. Tujuan Uji normalitas untuk
penelitian sebagai berikut : memastikan apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen
Gambar 1 MODEL PENELITIAN mempunyai distribusi normal atau tidak.
Suatu model regresi yang bisa digunakan
harus memiliki data yang berdistribusi
normal.
Pengujian normalitas data dideteksi
dengan menggunakan grafik Normal
Probability Plot atau grafik P-Plot. Deteksi
normalitas dengan melihat penyebaran data-
data atau titik-titik pada sumbu diagonal dari
grafik. Menurut Sofyan Yamin (2009:85)

Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14 5
Sochib, Pengaruh Capital Adequacy Ratio...

apabila setiap pencaran data residual berada di (2009:86) bilamana nilai Durbin-Waston
sekitas garis lurus melintang, maka dikatakan menunjuukkan nilai lebih besar dari nilai tabel
bahwa residual mengikuti fungsi distribusi Durbin-Waston disimpulkan tidak ada
normal. problem autokorelasi pada residual.

Uji Multikolinieritas Model Analisis


Multikolinieritas mempunyai arti adanya Penelitian yang akan menguji variabel
hubungan linier yang sempurna atau pasti dependen Kinerja Keuangan ini menggunakan
diantara beberapa atau semua variabel model analisis dengan pendekatan Cash Flow
independen dari model regresi. Teknik yang Return on Assets (CFROA). Perhitungan
dapat dipakai untuk multikolinieritas, CFROA dihitung dari laba sebelum bunga dan
diantaranya dengan menggunakan Variance pajak (EBIT) ditambah Depresiasi dibagi
Inflation Factor (VIF). Menurut Sofyan dengan Total Aset (Samani,2008)
Yamin (2009:91) bila nilai Varian Inflated
Factor (VIF)>10 dapat dikatakan terdapat
gejala multikolinieritas.
Pengujian multikolinearitas bertu-juan Dimana :
untuk menguji model regresi apakah terjadi CFROA = Cash Flow Return on Assets
adanya korelasi variabel independen dengan EBIT = Laba Sebelum Bunga dan Pajak
variabel independen yang lainnya. Model Depr = Depresiasi
regresi yang bisa digunakan dalam penelitian, Assets = Total Aktiva
harus tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Variabel Penelitian
Uji Heterokedastisitas Berdasarkan hasil pengujian, pertama
Heterokedastisitas menunjukkan varian diperolah Deskripsi Statistik Variabel
dari residual yang tidak sama dari satu Penelitian terhadap 13 Bank sebagai sampel
pengamatan ke pengamatan yang lain dalam obyek penelitian dengan jumlah pengamatan
suatu penelitian. Pengujian heterokedastisitas sebanyak 65 item data. Data-data Bank
dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola Umum Swasta Nasional Go Public diambil
tertentu pada grafik scatterplot. Suatu model dari Laporan Tahunan perbankan yang tercatat
regresi yang bisa digunakan dalam penelitian di BEI selama periode 2005-2009. Variabel
harus Homokedastisitas atau tidak terjadi penelitiannya meliputi variabel dependen
heterokedastisitas. (Cash Flow Return on Asset) dan variabel
Menurut Sofyan Yamin (2009:86) independen (Capital Adequacy Ratio, Debt to
bilamana data tidak membentuk suatu pola Ratio, Rasio Biaya Operasional Pendapatan
tertentu berarti tidak adanya problem Operasional, Loan to Deposit).
heteroskedastisitas pada residual.

Uji Autokorelasi Tabel 1. Deskripsi Variabel Penelitian


Descriptive Statistics
Pengujian autokorelasi dilakukan untuk
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
memastikan apakah dalam sebuah model
regresi linier terdapat korelasi antara Cash Flow Return On
Assets
65 ,31 5,92 2,9818 1,27742

kesalahan pengganggu pada periode t dengan Capital Adequacy Ratio 65 7,15 34,65 19,2578 7,04731
kesalahan pada periode t-1. Model regresi Debt to Equity Ratio 65 353,48 1927,17 977,5932 354,02726
yang baik adalah regresi yang bebas dari Rasio Biaya Operasional 65 35,02 100,55 57,8694 12,08825
autokorelasi. Autokorelasi pada sebagian Pendapatan Operasional

besar kasus ditemukan pada regresi yang Loan to Deposit Ratio 65 1,59 119,28 71,0895 21,55034

datanya time series. Valid N (listwise) 65

Pengujian ada tidaknya problem


autokorelasi pada residual dapat dilihat dari Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
nilai statistik Durbin-Watson pada tabel
Model Summary. Menurut Sofyan Yamin

6 Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14
Sochib, Pengaruh Capital Adequacy Ratio...

Capital Adequacy Ratio (CAR) terendah menunjukkan simpangan data yang relatif
menunjukkan angka sebesar 7,15 persen yang kecil, karena nilainya yang lebih kecil
ternyata Bank Artha Graha Internasional pada dibandingkan dengan nilai rata-ratanya
tahun 2005 dan yang tertinggi menunjukkan sebesar 71,08. Dengan standar deviasi/
angka sebesar 34,65 persen ternyata Bank Pan simpangan data yang relatif kecil seperti itu
Indonesia pada tahun 2006, dengan tingkat berarti data variabel penelitian LDR dikatakan
rata-rata sebesar 19,25 persen dan standar cukup baik.
deviasi sebesar 7,04 persen yakni Standar Deviasi Cash Flow Return on
menunjukkan simpangan data yang relatif Asset (CFROA) sebagai variabel dependen
kecil, karena nilainya yang lebih kecil sebesar 1,27742 sedangkan Standard Error of
dibandingkan dengan nilai rata-ratanya Estimate variabel dependen sebesar 1,01530
sebesar 19,25 peersen. Dengan standar lebih kecil. Dengan demikian model regresi
deviasi/simpangan data yang relatif kecil lebih baik dalam bertidak sebagai prediktor
seperti tersebut berarti data variabel penelitian CFROA.
CAR dikatakan cukup baik.
Sedangakan Debt to Equity Rasiio (DER) Uji Asumsi Klasik
terendah menunjukkan angka sebesar 353,48 Uji Normalitas
persen yang ternyata Bank Mayapada pada Menurut Sofyan Yamin (2009:85)
tahun 2006 dan Debt to Equity Ratio yang pengujian normalitas residual daat dilihat dari
paling tinggi menunjukkan angka sebesar grafik normal P-P Plot. Apabila setiap
1927,17 persen ternyata Bank Artha Graha pancaraxx\n data residual berada di sekitar
Internasional pada tahun 2005, dengan tingkat garis lurus melintang, maka dikatakan bahwa
rata-rata Debt to Equity Ratio sebesar 977,59 residual mengikuti fungsi distribusi normal.
persen, dan standar deviasi sebesar 354,02 Jika distribusi data residual normal, maka
menunjukkan simpangan data yang relatif garis yang menggambarkan data akan
kecil, karena nilainya yang lebih kecil mengikuti garis diagonalnya.
daripada nilai rata-ratanya. Dengan standar Gambar .1 Normal PP Plot of Regression
deviasi/simpangan data yang relatif kecil Standardized Residual
seperti tersebut berarti data variabel penelitian
Debt to Equity Ratio dikatakan cukup baik.
Data rasio Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) terendah
menunjukkan angka sebesar 35,02 persen
yang ternyata BCA pada tahun 2009 dan
yang tertinggi menujukkan angka sebesar
100,55 persen ternyata Bank CIMB Niaga
pada tahun 2005, dengan tingkat rata-rata
sebesar 57,86 persen, dan Standar Deviasi
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
sebesar 12,08 menunjukkan simpangan data
yang relatif kecil, karena nilainya yang lebih
Grafik probabilitas pada gambar 2 diatas
kecil dibandingkan dengan nilai rata-ratanya
terlihat normal karena distribusi data
sebesar 57,86. Dengan standar deviasi/
residualnya tampak mendekati garis
simpangan data yang relatif kecil seperti itu
normalnya.
berarti data variabel pnelitian BOPO
Sofyan Yamin (2009:85) mengemu-
dikatakan cukup baik.
kakan selain metode grafik normal P-P Plot,
Untuk Load to Deposit Ratio (LDR) yang
untuk memvalidasi bahwa residual mengikuti
terendah menunjukkan angka sebesar 1,59
distribusi normal, perlu dilakukan pengujian
persen yang ternyata Bank Internasional
normalitas dengan statistik uji Kolmogorov-
Indonesia tahun 2007 dan yang tertinggi
Smirnov dimana hasil pengujian ini diperoleh
menunjukkana angka sebesar 119,28 persen
dari nilai p-value.
ternyata Bank Mayapada pada tahun 2006,
dengan tingkat rata-rata sebesar 71,08 persen,
dan Standar Deviasi sebesar 21,55

Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14 7
Sochib, Pengaruh Capital Adequacy Ratio...

Tabel 2. Uji Kolmogorov-Smirnov VIF yang terdapat pada masing-masing


Coefficientsa variabel seperti terlihat pada Tabel 4 berikut :
Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF


Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas
1 Capital Adequacy Ratio ,312 3,205

Debt to Equity Ratio ,273 3,665 Coefficientsa

Rasio Biaya Operasional Pendapatan ,844 1,184 Collinearity Statistics


Operasional
Model Tolerance VIF
Loan to Deposit Ratio ,760 1,316
1 Capital Adequacy Ratio ,312 3,205
a. Dependent Variable: Cash Flow Return on Assets

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS Debt to Equity Ratio ,273 3,665

Rasio Biaya Operasional Pendapatan ,844 1,184

Secara multivariat pengujian normalitas Operasional

Loan to Deposit Ratio ,760 1,316


data dilakukan terhadap nilai residualnya.
a. Dependent Variable: Cash Flow Return on Assets
Samani (2008) yang mengutip dari Ghozali Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
(2005) mengemukakan data yang berdistribusi
normal ditunjukkan dengan nilai asymptotic Suatu model regresi dinyatakan terbebas
significance diatas 0,05. Hasil pengujian dari multikolinearitas bilamana nilai
normalitas data terlihat dalam Tabel 2. Tolerance dibawah 1 dan nilai VIF dibawah
10. Pada tabel 4 tersebut diperoleh nilai
Uji Autokorelasi tolerance semua variabel bebas berada
Menurut Sofyan Yamin (2009:86) dibawah 1 dan nilai VIF jauh di bawah angka
Pengujian ada tidaknya problem autokorelasi 10. Dengan demikian model penelitian ini
ada residual dapat dilihat dari nilai statistik tidak ada masalah multikolinieritas
Durbin-Watson. Aapabila nilai Durbin-
Watson menunjukkan nilai lebih besar dari Uji Heteroskedastisitas
nilai tabel Durbin-Watson batas atas, Pengujian heteroskedastisitas
disimpulkan tidak ada problem autokorelasi mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah
pada residual. dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
Mengetahui ada tidaknya autokorelasi varian dari residual satu pengamatan ke
dapat dilihat dengan nilai uji D-W dengan pengamatan yang lain. Bilamana varian dari
ketentuan sebagai berikut : residual satu pengamatan kepengamatan yang
Tabel 3. Uji Durbin-Watson lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the dan jika berbeda akan disebut
Model R
a
R Square Square Estimate Durbin-Watson
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
1 ,639 ,408 ,368 1,01530 1,815
a. Predictors: (Constant), Loan to Deposit Ratio, Capital Adecuacy Ratio, Biaya Oprs
adalah model yang tidak terjadi
Pendapatan Oprs, Debt to Equity Ratio heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).
b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS Sebagai kriteria penentuan


heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik
scatterplot, dimana titik-titik yang terbentuk
Uji Multikolinearitas harus menyebar secara acak, tersebar baik
Uji multikolinearitas mempunyai tujuan diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu
untuk mengetahui apakah model regresi yang Y. Bilamana kondisi ini terpenuhi maka tidak
digunakan dalam penelitian ditemukan adanya terjadi heteroskedastisitas dan model regresi
korelasi antar variabel bebas (independen). layak digunakan. Hasil pengujian
Samani (2008) mengutip Ghozali (2005) Jika heteroskedastisitas dengan menggunakan
variabel independen saling berkorelasi, maka grafik scatterplot di tunjukan pada gambar 3
variabel-variabel ini berarti tidak orthogonal. Scatterplot berikut ini:
Variabel orthogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol.
Dalam penelitian ini menggunakan
persamaan regresi CFROA = f (CAR, DER,
BOPO, LDR). Untuk mengetahui apakah
terjadi multikolinearitas dapat dilihat dari nilai

8 Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14
Sochib, Pengaruh Capital Adequacy Ratio...

Gambar 3. Scatterplot Model Summary


b

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,639 ,408 ,368 1,01530 1,815
a. Predictors: (Constant), Loan to Deposit Ratio, Capital Adecuacy Ratio, Biaya Oprs
Pendapatan Oprs, Debt to Equity Ratio
b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Mengacu pada Sofyan Yamin (2009:87)


untuk memvalidasi model regresi perlu
dilakukan pemeriksaan hasil tabel ANOVA
dan nilai koefisien determinasi atau R Square
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS pada tabel Model Summary. Dari hasil
pengujian diperoleh nilai R Square sebesar
Dari grafik scatterplot diatas terlihat 0,408, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa titik-titik menyebar secara acak serta bahwa variabel independen bisa menjelaskan
tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 sebesar 40,80 persen terhadap variabel depen-
pada sumbu Y, dengan demikian dapat den, sedangkan sisanya sebesar 59,20 persen
disimpulkan bahwa model regresi ini tidak dijelaskan oleh faktor lain diluar model
terjadi heteroskedastisitas. persamaan regresi. Sedangkan Standar Error
of Estimate (SEE) sebesar 1,01530. Makin
Hasil Pengujian Hipotesis kecil nilai SEE akan membuat model regresi
Penelitian ini menguji hipotesis-hipotesis semakin tepat dalam memprediksi variabel
dengan metode analisis regresi berganda dependen.
(multiple regression) yang menghubungkan
beberapa variabel independen dengan satu Uji Pengaruh Simultan (F test)
variabel dependen dalam suatu model Uji pengaruh simultan (Uji F) dilakukan
prediktif. Analisis yang digunakan dengan untuk mengetahui apakah variabel independen
menghitung besarnya pengaruh Capital secara bersama-sama atau simultan
Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio, Rasio mempengaruhi variabel dependen. Hasil
Biaya Operasional terhadap Pendapatan pengujian pengaruh simultan dapat dilihat
Operasional, Loan to Deposit Ratio yang pada tabel 6.
merupakan variabel independen terhadap
Cash Flow Return on Assets (CFROA) yang Tabel 6. Uji Simultan Variabel Independen
merupakan variabel dependen. terhadap Variabel Dependen
ANOVAb
Uji Koefesien Determinasi (R2) Sum of Mean
Koefisien determinasi (R2) menjelaskan Model Squares df Square F Sig.
seberapa besar proporsi variabel dependen 1 Regression 42,585 4 10,646 10,328 ,000a
Residual 61,850 60 1,031
yang dapat dijelaskan oleh variabel
Total 104,435 64
independen secara bersamaan. Nilai koefisien a. Predictors: (Constant), Loan to Deposit Ratio, Capital Adecuacy Ratio, Biaya Oprs
determinasi yang diperoleh berkisar antara 0 ≤ Pendapatan Oprs, Struktur Finansial;
R2 ≤ 1. Dengan kriteria bilamana nilai R2 b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
semakin mendekati angka 1 maka variabel
independen yang ada semakin besar dapat Hasil uji F menunjukkan nilai F hitung
menjelaskan variabel dependen, tetapi sebesar 10,328 dengan tingkat signifikansi
bilaimana nilai R2 mendekati nol maka 0,000 yang jauh dibawah 0,05. Oleh karena
variabel independen semakin kecil dalam probabilitas (0,001) lebih kecil dari 0,05 maka
menjelaskan variabel dependen. model regresi dapat dipakai untuk mempre-
diksi bahwa terdapat hubungan signifikan
Tabel 0. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi antara variabel dependen (CFROA) dengan
semua variabel independen ( Capital

Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14 9
Sochib, Pengaruh Capital Adequacy Ratio...

Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio, Rasio dengan Kinerja Keuangan yang diproksi oleh
Biaa Operasional dan Pendapatan Opera- Cash Flow Return on Assets (CFROA),
sional, Loan to Deposit Ratio ) secara dinyatakan dengan angka koefisien regresi
bersama-sama. CAR sebesar 0,062 dengan nilai p-value
sebesar 0,060 jauh diatas 0,05 pada tingkat
Uji Parameter Individual ( t test ) signifikan 5%. Karena itu Ho diterima atau
Uji t digunakan dalam penelitian untuk sesungguhnya tidak ada hubungan yang nyata
mengukur pengaruh variabel independen (signifikan) antara Capital Adequacy Ratio
terhadap dependen, yang pengukurannya (CAR) dengan Kinerja Keuangan yang
dengan nilai p-value. Uji t digunakan untuk diproksi oleh Cash Flow Return on Assets
menguji signifikansi koefisien regresi secara (CFROA).
parsial dari variabel independennya (Ghozali, Artinya bahwa variabel CAR tidak
2005). Hubungan variabel independen dengan mempunyai pengaruh yang signifikan
variabel dependen menunjukkan adanya terhadap kinerja keuangan bank umum swasta
hubungan yang bervariasi seperti tampak pada nasional yang Go Public pada periode 2005-
tabel 7 Coefficient 2009. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan
Tabel 7. Hasil Pengujian Parameter Individual Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh
Coefficientsa secara signifikan terhadap kinerja keuangan
Unstandardized Standardized tidak dapat diterima atau ditolak.
Coefficients Coefficients
Std.
Hasil pengujian hipotesis ini memberikan
Model B Error Beta t Sig. bukti empiris bahwa variabel Capital
1 (Constant) 4,160 1,529 2,721 ,009 Adequacy Ratio (CAR) atau penyediaan
Capital Adequacy Ratio ,062 ,032 ,342 1,921 ,060
Debt to Equity Ratio ,000 ,001 -,044 -,232 ,817
kecukupan modal bank tidak mempengaruhi
Rasio Biaya Operasional -,045 ,011 -,424 -3,917 ,000 kinerja keuangan yang diproksi Cash Flow
Pendapatan Operasional Return on Asset (CFROA) pada bank umum
Loan to Deposit Ratio ,005 ,007 ,089 ,781 ,438
a. Dependent Variable: Cash Flow Return on Assets
swasta nasional Go Public di Bursa Efek
Indonesia periode 2005-2009. Penelitian
Capital Adequacy Ratio (CAR) ini
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
memberikan hasil yang sama seperti
Hasil perhitungan statistik tersebut dapat penelitian yang dilakukan oleh Ester et al
disimpulkan bahwa variabel kinerja (CFROA) (2011), Dwi Lestari (2014), Anggria Maya,
dipengaruhi oleh Capital Adequacy Ratio, Mawar Rohmah (2013) yang menganalisis
Debt to Equity Ratio, Rasio Biaya pengaruh CAR, BOPO, dan NPL terhadap
Operasional Pendapatan Operasional, Loan to kinerja keuangan perbankan di Indonesia.
Deposit Ratio, dengan persamaan matematis Tetapi berbeda hasilnya dengan penelitian
sebagai berikut : yang dilakukan Pandu (2008), Ardiyansyah
Y = 4,160 + 0,62 X1 + 0 X2 - 0,45 X3 (2013), Dwi Lestari (2014) yang meneliti
+ X 0,005 X4 + ε CAR, BOPO dan LDR terhadap kinerja
Dmana : keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa
X1 : Capital Adequacy Ratio (CAR) Efek Indonesia.
X2 : Debt to Equity Ratio (DER) Temuan ini menunjukkan bahwa Capital
X3 : Rasio Biaya Operasional dan Pendapatan Adequacy Ratio (CAR) berapapun besarnya
Operasional (BOPO) yang telah dibentuk oleh bank umum tidak
X4 : Loan to Deposit Ratio (LDR) semata mempengaruhi kinerja keuangan bank
umum tersebut. CAR memberikan indikasi
Pengujian Hipotesis kesungguhan pengurus bank untuk bisa
Pengujian hipotesis pengaruh Capital memenuhi regulasi Bank Indonesia uang
Adequacy Ratio (CAR) terhadap kinerja berorientasi pada Bank for Indonesia
keuangan bank umum swasta nasional yang Settlement (BIS) untuk menyediakan sebagian
Go Public pada periode 2005-2009. permodalan minimal 8% yang harus
Hubungan Capital Adequacy Ratio (CAR)

10 Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14
Sochib, Pengaruh Capital Adequacy Ratio...

dipertaruhkan pengurus bank sebagai bagian Temuan ini menunjukkan bahwa Debt to
dari keuangan bank yang dikelolanya. Equity Ratio (DER) atau rasio leverage
CAR merupakan rasio yang berapapun yang telah dibentuk tidak
memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva memberikan pengaruh terhadap kinerja
bank yang mengandung risiko (kredit, keuangan bank umum untuk meningkatkan
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank laba secara signifikan. Tetapi leverage ini
lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri memberikan gambaran pada seluruh deposan
bank, disamping memperoleh dana-dana dari bank yang telah mendepositkan uangnya ke
sumber-sumber di luar bank, seperti dana dari bank, bahwa pengurus bank ikut serta
masyarakat, pinjaman, dan lain-lain. (Lukman memberikan permodalan untuk operasional
Dendawijaya, 2000:122). bank, sehingga pengelolaan bank tidak hanya
Pengujian hipotersis pengaruh Debt to tergantung pada Dana Pihak Ketiga seperti
Equity Ratio (DER) terhadap kinerja Saving Deposit (tabungan), time deposit
keuangan bank umum swasta nasional yang (deposito), dan demand deposit (giro).
Go Public pada periode 2005-2009. Leverage yang tinggi memberikan
Hubungan Debt to Equity Ratio (DER) potensi dan peluang bagi bank umum untuk
dengan Kinerja Keuangan yang diproksi oleh meningkatkan layanan perbankan, terutama
Cash Flow Return on Assets (CFROA), dalam ekspansi kredit. Dengan ekspansi kredit
dinyatakan dengan angka koefisien regresi yang diperoleh bank maka bank akan dapat
DER sebesar 0,000 dengan nilai p-value meningkatkan perolehan laba melalui hasil
sebesar 0,817 jauh diatas 0,05 pada tingkat bunga kredit yang telah dilakukan. Fungsi
signifikan 5%. Karena itu Ho diterima atau bank secara umum yang harus dilakukan
sesungguhnya tidak ada hubungan yang nyata menghimpun dana dari masyarakat dalam
(signifikan) antara Debt to Equity Ratio bentukan simpanan, dan menyalurkan kepada
(DER) dengan Kinerja Keuangan yang masyarakan dalam bentuk pinjaman. Dengan
diproksi oleh Cash Flow Return on Assets fungsi intermediasi ini yang dilakukan secara
(CFROA). terus menerus, bank akan mendapatkan
Artinya bahwa variabel LDR secara tidak keuntungan berupa hasil bunga maupun dari
mempunyai pengaruh yang signifikan fee base incomenya.
terhadap kinerja keuangan bank umum swasta Pengujian hipotesis pengaruh Rasio
nasional yang Go Public pada periode 2005- Biaya Operasional dan Pendapatan
2009. Dengan demikian dapat disimpulkan Operasional (BOPO) terhadap kinerja
bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan keuangan bank umum swasta nasional yang
Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh Go Public pada periode 2005-2009.
secara signifikan terhadap kinerja keuangan Hubungan Rasio Biaya Operasional
tidak dapat diterima atau ditolak. Pendapatan Operasional (BOPO) dengan
Hasil pengujian hipotesis in memberikan Kinerja Keuangan yang diproksi oleh Cash
bukti empiris bahwa variabel Debt to Equity Flow Return on Assets (CFROA), dinyatakan
Ratio (DER) atau rasio leverage bagi bank dengan angka koefisien regresi BOPO
umum tidak mempengaruhi kinerja keuangan sebesar -0,045 dengan nilai p-value sebesar
yang diproksi Cash Flow Return on Asset 0,000 jauh dibawah 0,05 pada tingkat
(CFROA) pada bank umum swasta nasional signifikan 5%. Karena itu Ho ditolak atau
Go Public di Bursa Efek Indonesia periode sesungguhnya ada hubungan yang nyata
2005-2009. Penelitian Debt to Equity Ratio (signifikan) antara Rasio Biaya Operasional
(DER) ini memberikan hasil yang sama terhadap Biaya Operasional (BOPO) dengan
seperti penelitian yang dilakukan oleh Kartika Kinerja Keuangan yang diproksi oleh Cash
et al (2006) yang menganalisis faktor-faktor Flow Return on Assets (CFROA).
yang mempengaruhi kinerja bank umum di Artinya bahwa variabel rasio BOPO
Indonesia. Tetapi penelitian ini berbeda secara mempunyai pengaruh yang signifikan
hasilnya dengan penelitian yang dilakukan terhadap kinerja keuangan bank umum swasta
Ardiyansyah (2013), Ni Kadek et al (2015) nasional yang Go Public pada periode 2005-
menghasilkan bahwa DER berpengaruh 2009. Dengan demikian dapat disimpulkan
negatif signifikan terhadap ROA. bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan

Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14 11
Sochib, Pengaruh Capital Adequacy Ratio...

Rasio Biaya Operasional dan Pendapatan Artinya bahwa variabel LDR secara
Operasional (BOPO) berpengaruh secara tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
signifikan terhadap kinerja dapat diterima. terhadap kinerja keuangan bank umum swasta
Hasil pengujian hipotesis ini memberikan nasional yang Go Public pada periode 2005-
bukti empiris bahwa variabel Rasio Biaya 2009. Dengan demikian dapat disimpulkan
Operasional terhadap Pendapatan Operasional bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan
(BOPO) mempengaruhi kinerja keuangan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh
yang diproksi Cash Flow Return on Asset secara signifikan terhadap kinerja tidak dapat
(CFROA) pada bank umum swasta nasional diterima atau ditolak.
Go Public di Bursa Efek Indonesia periode Hasil pengujian hipotesis ini memberikan
2005-2009. Penelitian BOPO ini memberikan bukti empiris bahwa variabel Loan to Deposit
hasil yang sama seperti penelitian yang Ratio (LDR) tidak mempengaruhi kinerja
dilakukan oleh Kartika et al (2006), Pandu keuangan yang diproksi Cash Flow Return on
(2008), Esther et al (2011), Anggria Maya, Asset (CFROA) pada bank umum swasta
Dwi Lestari (2014) yang menganalisis nasional Go Public di Bursa Efek Indonesia
pengaruh rasio CAR, BOPO, LDR terhadap periode 2005-2009. Penelitian Loan to
kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di Deposit Ratio (LDR) ini memberikan hasil
BEI. yang sama seperti penelitian yang dilakukan
Temuan ini menunjukkan bahwa BOPO oleh Esther et al (2011), Mawar Rohmah
atau rasio Biaya Operasional terhadap (2013) yang meneliti pengaruh CAR, NPL,
Pendapatan Operasional memberikan NIM, LDR terhadap kinerja keuangan
pengaruh terhadap kinerja keuangan bank perbankan. Tetapi penelitian ini berbeda
untuk meningkatkan laba secara signifikan. hasilnya dengan penelitian yang dilakukan
Dalam entitas perbankan beban dan Kartika et al (2006), Pandu (2008),
pendapatan secara garis besarnya Ardiyansyah (2013), Ni Kadek et al (2015)
diklasifikasikan menjadi biaya operasional, yang meneliti pengaruh LDR, LAR, DER, CR
biaya non operasional, pendapatan terhadap ROA.
operasional dan non operasional. Manajemen Temuan ini menunjukkan bahwa Loan to
bank dapat meminimalkan beban perusahaan Deposit Ratio (LDR) berapapun yang telah
terutama terhadap biaya yang bisa dibentuk tidak memberikan pengaruh terhadap
dikendalikan atau controlable expenses. Pada kinerja keuangan bank untuk meningkatkan
bagian lainnya manajemen bank dapat laba secara signifikan. Pinjaman yang
meningkatkan pendapatan operasionalnya diberikan bank dapat memperbesar posisi
dengan memperbesar out standing pinjaman LDR yang kemungkinan dapat mendorong
yang diberikan dengan prinsip prudensial peningkatan perolehan laba, dan disisi lainnya
banking. Non Performance Loan (NPL) harus
Pengujian hipotesis pengaruh Loan to dikendalikan agar laba dapat meningkat.
Deposit Ratio (LDR) terhadap kinerja
keuangan bank umum swasta nasional yang
Go Public pada periode 2005-2009. KESIMPULAN DAN SARAN
Hubungan Loan to Deposit Ratio (LDR) Kesimpulan
dengan Kinerja Keuangan yang diproksi oleh Dengan hasil penelitian dan pembahasan
Cash Flow Return on Assets (CFROA), yang telah diuraikan mengenai pengaruh
dinyatakan dengan angka koefisien regresi Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio,
LDR sebesar 0,005 dengan nilai p-value Rasio Biaya Operasional dan Pendapatan
sebesar 0,438 jauh diatas 0,05 pada tingkat Operasional, Loan to Deposit Ratio terhadap
signifikan 5%. Karena itu Ho diterima atau Kinerja Keuangan Bank Umum Swasta
sesungguhnya tidak ada hubungan yang nyata Nasional yang Go Public periode 2005-2009
(signifikan) antara Loan to Deposit Ratio dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
(LDR) dengan Kinerja Keuangan yang Capital Adequacy Ratio (CAR), Debt to
diproksi oleh Cash Flow Return on Assets Equity Ratio (DER) dan Loan to Deposit
(CFROA). Ratio (LDR) hubungannya tidak nyata atau
tidak ada pengaruh terhadap Kinerja

12 Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14
Sochib, Pengaruh Capital Adequacy Ratio...

Keuangan bank umum swasta nasional yang terhadap Kinerja Bank Pembangunan
Go Public periode 2005-2009. Sedangkan Daerah di Indonesia, Tesis
Rasio Biaya Operasional dan Pendapatan Dendawijaya, Lukman, 2003, Manajemen
Operasional berpengaruh terhadap Kinerja Perbankan, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta
Keuangan bank umum swasta nasional yang Esther et al, 2011, Analisa Rasio Keuangan
Go Public periode 2005-2009. terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia,
Jurnal Volume 11, Nomor 1, tahun 2013
Saran-Saran Ferdinand, Augusty, 2006, Metode Penelitian
Hasil penelitian ini merupakan jawaban Manajemen, Pedoman Penelitian untuk
manfaat apa yang diperoleh atas penelitian itu Penulisan Skripsi,Tesis dan Disertasi Ilmu
sendiri dan dapat pula sebagai bahan saran- Manajemen, edisi kedua, Badan Penerbit
saran. Bagi entitas perbankan hasil temuan Universitas Diponegoro.
penelitian ini dapat dipergunakan bagi Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis
manajemen perusahaan sebagai referensi Multivariate dengan Program SPSS, Edisi
untuk pengembangan konsep faktor-faktor apa 3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
yang mempengaruhi Kinerja Keuangan Semarang.
industri perbankan, agar ke depan industri Kasmir, 2008, Analisis Laporan Keuangan,
perbankan dapat meningkatkan kinerjanya. Penerbit Raja Grafindo, Jakarta.
Bagi regulator, Otoritas Jasa Keuangan Lestari, Dwi, 2014, Analisis Pengaruh Rasio
dapat memberikan gambaran banyaknya Capital Adequacy Ratio, Biaya
faktor yang mempengaruhi entitas perbankan Operasional Pendapatan Operasional, Loan
dalam upaya memerlihara kinerjanya. Karena to Deposit Ratio terhadap Kinerja
dimasa mendatang tentu tidak dapat dihindari Keuangan Perbankan yang terdaftar di
bahwa wilayah operasional industri perbankan Bursa Efek Indonesia, Skripsi
memasuki pasar global yakni Masyarakat Maya, Anggria et al, Pengaruh Capital
Ekonomi Asean, dimana sudah ada persaing Adequacy Ratio, Biaya Operasional
dengan industri perbankan asing yang lebih Pendapatan Operasional, Non Performan
baik. Loan terhadap kinerja keuangan Perbankan
Namun demikian, dalam penelitian ini di Indonesia, Jurnal
masih terdapat keterbatasan-keterbatasan yang Peraturan Bank Indonesia Nomor
bisa mempengaruhi hasil penelitian. 3/21/PBI/2001 tentang Kewajiban
Keterbatasan itu menjadi ruang tersendiri bagi Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
peneliti lain untuk melakukan penelitian, Peraturan Bank Indonesia Nomor
antara lain keterbatasan mengenai : Sampel 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Mini-
pengamatan yang digunakan dalam penelitian mum Bank Umum dalam Rupiah dan
masih perlu ditambah dan diperluas dengan Valuta Asing bagi Bank Umum konvensional
peusahaan perbankan yang lainnya. Rohmah, Mawar, 2013, Pengaruh Capital
Oleh karenanya, penelitian terhadap Adequacy Ratio, Non Performance Loan,
faktor yang mempengaruhi Kinerja Keuangan Net Interest Margin, Loan to Deposit Ratio
ini menghasilkan pengaruh yang relatif terhadap Kinerja Keuangan Perbankan
berbeda-beda dalam setiap periodenya. yang Go Public di Bursa Efek Indonesia,
Diharapkan pada penelitian berikutnya perlu Skripsi
memperhatikan objek penelitian dengan Ni Kadek et al, 2015, Pengaruh LDR, LAR,
mengikutsertakan entitas perbankan yang DER dan CR terhadap ROA, Jurnal
lainnya dan variabel independennya diperluas Volume 3 tahun 2015
dengan variabel yang lainnya. Pandu, 2008, Analisis Pengaruh Rasio CAR,
BOPO, NPL, NIM dan LDR Terhadap
DAFTAR PUSTAKA Kinerja Keuangan Perbankan (Studi kasus
Ardiansyah, 2013, Pengaruh Capital perusahaan perbankan yang tercatat di BEJ
Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio, periode 2002-2007)
Loan to Deposit Ratio, Non Performance Riyanto, Bambang, 1983, Dasar-Dasar
Loan, dan Good Corporate Governance Pembelanjaan Perusahaan, Yayasan Badan
Penerbit Gajah Mada, Jogakarta

Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14 13
Sochib, Pengaruh Capital Adequacy Ratio...

Samani, 2008, Pengaruh Good Corporate


Governance dan Leverage terhadap
Kinerja Keuangan pada Perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2004-2007, Tesis, Universitas Diponegoro.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Cetakan
Keempat, Alfabeta, Bandung.
Sofyan Yamin, 2009, SPSS Complete, Teknik
Analisis Statistik Terlengkap dengan
Softwar SPSS, Penerbit Salemba Infotek,
Jakarta.
Suwardjono, 2005, Teori Akuntansi
Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi
ketiga, BPFE, Jogyakarta

14 Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 6 No. 1, Maret 2016, Hal 1 - 14

You might also like