Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

RESEPSI PENONTON TERHADAP KONTEN REVIEW SKINCARE

DALAM AKUN TIKTOK @drrichardlee


(Studi Analisis Resepsi Penonton Terhadap Konten Review Skincare dalam
Tiktok @drrichardlee)

Reyhana Savira1, Saifuddin Zuhri2

Ilmu Komunikasi, UPN Veteran Jawa Timur


Email : saviraareyhana@gmail.com, saifuddin.upn@gmail.com

ABSTRACT
This research is motivated by a skincare review content on @drrichardlee tiktok account. The
stereotype of beautiful white skin in Indonesia has caused many people to want their skin to
look white by using various methods, including using a whitening cream containing mercury
and hydroquinone. Doctor Richard created skincare review content to disassemble the
ingredients in skincare circulating in the community.The review content caused controversy,
and make pros and cons in public. because the content can cause a bankruptcy to some
business. However, the content is also considered as educating content for public. This study
focuses on how @drrichardlee's tiktok audience receives media text messages in the video
review on the @drrichardlee tiktok account review entitled Skincare Daviena, Review Krim
Viral Laris Manis, and Review Krim Temulawak. This study uses qualitative research method
with a reception analysis study of the encoding-decoding theory from Stuart Hall. The
researcher used 6 informant to answer the research problems.
The results of this study show that there are different interpretations by the informants in understanding
the review videos. The results are influenced by field of experience and frame of reference of each
informants. 2 informants are in the dominant hegemonic category, 4 informants are
categorized in the negotiated reading position, and no informant in the oppositional reading
position.

Keywords: Reception Analyisis, Stereotype, TikTok

106
I. Pendahuluan tidak memiliki izin edar BPOM dan
Cantik memiliki makna secara mengandung zat berbahaya seperti
universal dan juga relative, karena mercuri dan hidrokuinon. Dokter
setiap orang memiliki makna cantik Richard juga me-review produk
yang berbeda-beda, namun kini berbahaya tersebut. Dokter Richard
seiring berjalannya waktu, terdapat membagikan konten-kontennya dalam
stereotipe mengenai makna cantik berbagai sosial medianya.
dalam masyarakat Indonesia, salah Menurut(Ramadhanty et al., 2020)
satunya yaitu cantik dimaknai dengan Nasrullah dalam Media sosial sendiri
kulit yang putih dan glowing. Menurut merupakan platform media yang
riset dari Zap Beauty Index 2018, paling sering digunakan untuk
sebanyak 73,1 wanita Indonesia melakukan aktivitas dan pertukaran
mendefinisakan cantik dengan informasi.
perempuan yang bersih, cerah dan
glowing (Markplus, 2018). Pandangan Salah satu media sosial yang
seperti ini menjadikan setiap digunakan Richard lee untuk
perempuan saling berlomba-lomba membagikan konten edukasinya yaitu
menajadikan dirinya berkulit putih tiktok. Tiktok menjadi aplikasi
dengan berbagai cara, termasuk terbanyak diunduh sebanyak 63,3 juta
menggunakan skincare atau kosmetik pengguna baik di android maupun
yang mengandung zat berbahaya iOS, dan Indonesia juga menjadi
seperti mercuri dan hidrokuinon. negara dengan pengunduh aplikasi
Banyak masyarakat yang tidak TikTok terbanyak dengan
mengetahui dan tak acuh pada dampak menyumbang 11% dari total
yang didapatkan apabila pengunduh (Pertiwi, 2020).
menggunakan produk yang
Tiktok berkembang sangat baik di
mengandung zat berbahaya. Hal ini
Indonesia, terbukti aplikasi ini dapat
dikarenakan kurangnya edukasi
menarik minat dan perhatian dari
mengenai Kesehatan kulit dan
berbagai kalangan mulai anak-anak
kecantikan, Padahal, penggunaan
hingga orang dewasa. Namun tiktok
mercuri dapat menyebabkan bitnik-
juga pernah diblokir di Indonesia pada
bintik hitam, iritasi, alergi hingga
3 juli 2018 karena tercatat terdapat
kanker kulit jika digunakan terus
2.853 laporan karena dianggap
menerus. Sedangkan penggunaan
sebagai media yang dapat
hidrokinon yang berlebihan dapat
menyebarkan konten negatif kepada
menyebabkan ookronosis sehingga
anak-anak. Namun setelah adanya
kulit terasa panas dan terbakar
berbagai pertimbangan dan terjadinya
(Indriaty et al., 2018).
regulasi baru, tiktok dapat diunduh
Maraknya penjual krim pemutih kembali pada bulan Agustus, 2018
abal-abal dan banyaknya korban dengan salah satu syaratnya adalah
akibat penggunaan krim tersebut pengguna harus berusia minimal 11
membuat Richard Lee, salah satu tahun.
dokter di Indonesia membuat konten
Terlepas dari itu, tiktok ternyata
pada media sosialnya mengenai
tidak hanya menyebarkan konten yang
bahayanya menggunakan krim yang
bernilai negatif, namun juga dapat
mengandung mercuri dan hidrokuinon
dijadikan sebagai media pembelajaran
tersebut. Dokter Richard telah
dan sumber informasi. Seiring dengan
membagikan video-videonya
berjalan nya waktu, mulai muncul
mengenai skincare abal-abal yang
konten creator TikTok dari berbagai

107
kalangan dan profesi yang membuat harus menjaga diri dari promosi diri
konten bernilai positif. berlebihan,dan prakteknya serta
mengiklankan suatu produk dan jasa
Salah satunya yaitu dokter sesuai dengan SK MKEK pusat IDI
Richard Lee. Akun tiktok No. 022/PB/K.MKEK/07/2020 (IDI,
@drrichardlee, memiliki 1.7 juta 2021)
pengikut per-maret 2021. Videonya
telah dilihat lebih dari 7 juta pengguna Penelitian ini penting untuk
tiktok dan mendapatkan likes lebih diteliti karena dengan hadirnya konten
dari 20 juta akun dari keseluruhan creator yang membagikan video-
videonya. Salah satu konten dokter video positif dalam aplikasi Tiktok
Richard adalah review skincare, seperti dokter Richard, membuat
dalam konten tersebut dokter Richard Tiktok yang dulu dipandang sebelah
mereview produk skincare yang telah mata karena dianggap sebagai aplikasi
diuji terlebih dahulu untuk yang alay dan tidak mendidik,
membuktikan apakah produk tersebut sekarang menjadi media informasi
mengandung zat berbahaya dan dan edukasi. Salah satunya edukasi
memiliki surat izin dari BPOM. dalam bidang bahaya penggunaan
skincare atau krim pemutih abal-abal
Namun konten ini menuai yang banyak digunakan oleh
kontroversi, pro dan kontra muncul. masyarakat Indonesia. Namun, konten
Sebagian masyarakat menilai bahwa review skincare tersebut juga
konten review skincare tersebut mengandung kontroversi karena
adalah konten edukasi yang bernilai dilakukan oleh seorang dokter yang
positif karena dapat meneylamatkan juga memiliki klinik kecantikan
masyarakat dari krim pemutih abal- sendiri, sehingga dapat
abal, masyarakat juga dapat memilih mempengaruhi kredibilitas beliau
dan mengetahui produk apa saja yang dalam mereview sebuah produk.
mengandung zat berbahaya dan yang
aman digunakan untuk kulit mereka. Penelitian ini bertujuan untuk
namun Sebagian masyarakat lain mengetahui bagaimana penerimaan
menganggap konten review skincare yang didapat oleh penonton terkait
tersebut dapat membuat usaha orang konten review skincare yang diunggah
lain jatuh, karena dokter Richard dalam akun tiktok @drrichardlee.
secara gamblang menyebutkan merek Berdasarkan latar belakang diatas,
dan mengatakan bahwa produk maka rumusan masalah dari penelitian
tersebut mengandung merkuri dan ini yaitu “Bagaimana analisis resepsi
hidrokuinon, kemudian memberikan penonton terhadap konten review
statement bahwa produk-produk skincare dalam akun tiktok
tersebut adalah produk pemutih abal- @drrichardlee?”
abal yang berbahaya untuk digunakan.
Teori yang digunakan dalam
Mengingat Richard Lee adalah penelitian ini yaitu Encoding –
seorang dokter, ia seharusnya lebih Decoding Stuart Hall. Teori ini
memperhatikan segala ucapannya dan berfokus kepada teks, produksi dan
tidak berpihak kepada suatu produk khalayak dalam satu kerangka dimana
apapun. Majelis Kehormatan Etik masing-masing elemennya bisa
Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter dianalisis. Dalam suatu proses
Indonesia (IDI) mengeluarkan fatwa produksi dan teks yang dilakukan oleh
mengenai etika bermedia sosial bagi media, terdapat suatu tahapan
para dokter. Dimana seorang dokter penyandian (encode) dan kemudian

108
akan dipecahkan atau decode oleh II. Metode penelitian
khalayak saat mereka menerima teks
tersebut (O’sullvian 1994 dalam Pada penelitian ini, peneliti
(Meilasari & Wahid, 2020). Teori ini menggunakan penelitian deskriptif
juga dapat peneliti gunakan untuk kualitatif untuk menjelaskan
mengetahui bagaimana analisis kedalaman fenomena dengan
resepsi penonton terhadap konten mengumpulkan data secara detail dan
review skincare pada akun tiktok mendalam. Menurut Moleong, tujuan
@drrichardlee. dari penelitian deskriptif kualitatif
adalah menjelaskan, meramalkan, dan
Analisis resepsi mengacu mengontrol suatu fenomena yang ada
pada makna dimana khalayak atau dengan mengumpulkan data (Anggito
penonton menerima isi pesan yang & Setiawan, 2018). Jenis penelitian ini
disampaikan oleh media. Dalam menyajikan secara langsung
analisis resepsi, khalayak memiliki hubungan antara peneliti dan objek
peranan yang penting kerena secara peneliti (Moleong, 2017).
khalayak secara aktif dapat
menerima pesan dan dapat Penelitian ini menggunakan
mengartikan suatu pesan atau metode studi analisis resepsi
symbol verbal maupun non verbal Encoding-Decoding Stuart Hall
yang bisa dipahami. (Milatishofa et sebagai alat untuk menganalisis data
al., 2021) kualitatif. Menurut fiske dalam
Suryani 2013, dengan adanya teori
Menurut Hall, pemaknaan analisis resepsi dapat dimanfaatkan
atau pembacaan khalayak dibagi sebagai pendukung agar penonton
menjadi 3 tipe yang pertama yaitu tidak menjadi pasif melainkan
Dominant Hegemonic Position, menjadi agen kultural yang memiliki
dimana khalayak berada dalam kuasa tersendiri dalam memaknai
posisi menerima, mengakui dan sebuah wacana yang ditawarkan oleh
setuju terhadap makna yang media. (Suryani, 2013).
dikehendaki oleh pembuat pesan
tanpa adanya penolakan. kemudian Terdapat 2 teknik pengumpulan
Negotiated Reading, dalam posisi data yang peneliti gunakan, yakni
ini khalayak berada dalam batas- wawancara mendalam dan
batas tertentu sejalan dengan pesan dokumentasi. Karena dengan
yang diterima, akan tetapi mereka menggunakan Teknik wawancara
juga dapat memodifikasinya mendalam peneliti dapat menggali dan
sehingga mencerminkan posisi dan mencari informasi secara lebih
minat pribadi masing-masing. mendalam dan terbuka. Sedangkan
Yang terakhir yaitu Oppositional Dokumentasi, peneliti gunakan untuk
Reading dimana khalayak tidak menulusuri dan mengetahui data
sejalan atau tidak setuju dengan histori dari penelitian sebelumnya.
pesan yang diterimanya. Khalayak Teknik pengumpulan data ini sebagai
menolak makna yang diberikan data pelengkap untuk melangkapi data
kemudian mereka dapat yang didapatkan melalui wawancara
menentukan frame alternatif mendalam.
tersendiri dalam
menginterpretasikan pesan,
Peneliti menggunakan Teknik
purposive sampling dengan

109
menentukan informan bedasarkan tikok @drrichardlee yang berjudul
kriteria yang telah ditetapkan Review skincare Daviena, review
sebelumnya, jadi informan yang cream viral aris manis, dan review
dipilih merupakan informan yang cream temulawak. Setelah
dianggap kredibel untuk menjawab memperolah seluruh data, peneliti
masalah penelitian. Para informan akan menganalisis data tersebut
tersebut merupakan followers tiktok menggunakan analisis kualitatif, yaitu
@drrichardlee, pernah menonton menganalisis penerimaan penonton
video tiktok review skincare Daviena, terhadap ketiga isi video yang
review cream viral laris manis, dan diunggah oleh @drrrichardlee, dalam
review krim temulawak yang dinggah bentuk uraian atau penjelasan
pada akun @drrichardlee minimal 2 deskriptif. Kemudian peneliti dapat
kali, Menggunakan produk skincare menarik kesimpulan dan mengetahui
atau kosmetik. Dan berdomisili di kota bahwa para informan berada pada
Surabaya. Berikut data informan penonton yang dominant, negotiated,
penelitian: atau oppositional.
Tabel 1 III. Hasil dan Pembahasan
Terdapat perbedaan penerimaan
Informasi Informan
penonton dalam memaknai konten
No. Nama Jenis Latar belakang review skincare yang diunggah oleh
kelamin akun tiktok @drrichardlee, tentunya
1. AP Laki-laki Mahasiswa, 22 perbedaan ini dipengaruhi oleh frame
tahun of reference dan field of experience
dari setiap informan. Berikut uraian
2. RN Perempuan Mahaiswa
kebidanan, 22 dari resepsi informan yang telah
tahun dianalisis dengan metode encoding-
decoding Stuart Hall.
3. AK perempuan Guru, 26 tahun
1. Dominant Hegemonic
4. IG Laki-laki Mahasiswa, 22 Informan dapat dikatakan dalam
tahun kategori dominant hegemonic apabila
5. NW perempuan Penjual ia dapat menerima, mengakui dan
Skincare, 22 setuju terhadap makna yang ada dalam
tahun video review skincare skincare
6. DD Laki-laki Pengusaha, 24 Daviena, review cream viral laris
tahun. manis, dan review krim temulawak.
Informan 4 mengungkapkan bahwa ia
Sumber: penulis, 2021 percaya terhadap apa yang dokter
Richard katakana pada video-video
Setelah data dari wawancara
nya. Hal tersebut juga dipengaruhi
mendalam didapatkan, kemudian
oleh gelar dokter yang dimiliki oleh
peneliti akan menganalisis hasil atau
dokter Richard. Ia merasa bahwa
temuan dari jawaban para informan,
sewajarnya kita mempercayai apa
lalu peneliti akan menggkaji catatan
yang dikatakan oleh seorang dokter,
wawancara mendalam yang berupa
terlebih lagi dokter Richard sendiri
transkrip wawancara, setelah itu bisa
memiliki gelar MARS dari luar negeri.
diambil sebagai kategori pertanyaan,
Ia juga menganggap bahwa apa yang
pernyataan, komentar dan sebagianya
dilakukan dokter Richard tersebut
dari para informan. Dan yang terakhir
bernilai edukasi untuk dirinya.
peneliti akan menginterpretasikan
tanggapan penonton terhadap 3 video
110
Informan 4 juga tidak Informan 5 juga tidak
mempermasalahkan cara mepermasalahkan cara
penyampaian dokter richad dalam penyampaian dokter Richard
konten review skincare pada akun yang terkesan blak-blakan dan
tiktoknya. Ia menganggap bahwa kasar. Ia justru memaklumi dan
dengan mengungkapkan merek menilai bahwa cara penyampaian
produk yang berbahaya tersebut dapat dokter tersebut cepat, tegas, dan
membantu dan menyelamatkan lugas, serta berbicara sesuai data.
masyarkat Indonesia dari produk abal- Informan 5 mengaku bahwa ia
abal. Tidak ada dampak negative yang menjadi lebih aware terhadap
informan dapatkan setelah melihat pemilihan skincare setelah ia
video-video dokter Richard mengenai melihat konten review skincare
review skincare, namun justru ia dokter Richard.
merasa lebih teredukasi dan terbantu Informan 5 mempunyai latar
oleh dokter richad terutama dalam hal belakang sebagai penjual skincare, hal
pemilihan skincare yang baik. tersebut mempengaruhi penerimaan
Begitu juga dengan terhadap konten review skincare
pemaknaan yang dilakukan oleh dalam akun tiktok @drrichardlee.
informan 5. Ia mempercayai apa Dengan hadirnya dokter Richard
yang dikatakan dokter richrad dalam mengedukasi dan mereview
dalam video-video review skincare yang ada di pasaran,
skincare dalam akun tiktoknya. Ia membuat informan 5 terbantu dalam
merasa bahwa dengan adanya memilih skincare yang tepat, baik
gelar dokter pada sosok dokter untuk dijual kembali dan digunakan
richad dapat menambah pribadi.
kredibilitas beliau sebagai Informan 4 dan 5 dapat
influencer yang kerap diketegorikan dalam Dominant
mengedukasi masyarakat Hegemonic position karena mereka
mengenai bahayanya memakai menyetujui dan menerima sepenuhnya
skincare yang mengandung terhadap video review skincare
mercuri dan hidroquinon. Daviena, review cream viral laris
Ia juga menilai bahwa manis, dan review krim temulawak.
konten yang dibuat dokter 2. Negotiated Reading
Richard tidak ada masalah. Informan dapat dikategorikan
Karena dalam mereview produk, dalam posisi ini apabila mereka
dokter Richard tidak mengatakan menerima pesan dan menyetujui apa
bahwa semua produk itu abal- yang disampaikan dalam video review
abal. Ia juga beberapa kali skincare Daviena, review cream viral
mereview suatu produk yang laris manis, dan review krim
ternyata aman dan tidak temulawak. Namun terdapat beberapa
mengandung zat-zat berbahaya. hal yang dipertimbangkan seperti cara
Bagi informan 5 hal tersebut penyampaian dokter Richard yang
sebagai salah satu alasan untuk secara blak-blakan menyebutkan
menepis kabar yang mengatakan merek skincare abal-abal yang dapat
bahwa apa yang dilakukan dokter menjatuhkan usaha orang lain.
Richard tersebut adalah untuk Informan 1 merasa lebih
menggiring masyarakat agar teredukasi setelah melihat konten
memakai produk dari klinik review skincare dalam akun tiktok
kecantikan miliknya. @drrichardlee, ia juga merasa
mendapatkan dampak poitif setelah

111
melihat video-video tersebut, terdapat hate speech dari netizen.
Informan 1 mengaku menyetujui Sehingga informan 2 dan 6 menilai
penyebutan merek skincare abal-abal bahwa selain dokter Richard
yang sedang direview karena itu dapat memberikan edukasi terhadap
membantunya memilih skincare yang dirinya dan masyarakat lain, dokter
baik dan tidak mudah termakan Richard juga dinilai dapat
endorse para selebriti. Ia juga menjatuhkan usaha milik orang
memberi nilai plus pada dokter lain karena cara penyampaian yang
Richard karena berani kurang tepat. Sementara informan
mengungkapkan kebenaran dengan to 3 dan 6 juga megaku merasakan
the point namun ia juga tidak dampak negative setelah melihat
menampik bahwa cara penyampaian konren tersebut, seperti takut untuk
dokter Richard tersebut dapat mencoba skincare lain karena
berdampak buruk bagi penjual banyaknya skincare yang
skincare tersebut, dan dapat berbahaya, dengan katalain ia
menjatuhkan usaha penjual tersebut. memiliki trust issue terhadap suatu
brand.
Demikian juga dengan informan
2,3 dan 6 yang mempercayai dokter 3. Oppositional Reading
Richard sebagai influencer yang Setelah peneliti melakukan analisis
memberikan edukasi mengenai data, terhadap jawaban-jawaban para
skincare, dengan adanya gelar informan, tidak ada informan yang
dokter Richard sebagai seorang menolak sepenuhnya dan tidak
dokter juga menjadi salah satu menyetujui pesan dari video review
alasan mereka untuk percaya apa skincare skincare Daviena, review
yang dikatakan dokter Richard itu cream viral laris manis, dan review
benar, apalagi dokter Richard juga krim temulawak.
selalu memperlihatkan bukti atau IV. Kesimpulan
data bahwa skincare yang sedang ia
review mengandung zat berbahaya Konten review skincare yang
seperti mercuri dan hidrokuinon diunggah oleh dokter Richard pada
dengan melakukan uji lab. akun tiktok nya mengundang
Informan 2,3 dan 6 juga merasakan kontroversi dari masyarakat. sebagian
dampak positif setelah melihat masyarakat menilai bahwa konten
konten review skincare pada akun review skincare tersebut dapat
titkok @drrichardlee, speerti lebih menjatuhkan usaha orang lain, karena
teredukasi dan dapat membedakan dokter Richard menyebutkan merek
kandungan-kandungan yang baik produk tersebut. Selain itu
dalam skincare, mereka juga jadi penyampaiannya juga dianggap
lebih selektif dalam memilih terlalu balak-blakan. namun disisi lain
produk skincare. Namun ada hal- konten tersebut dinilai sebagai bentuk
hal yang dipertimbangkan lagi edukasi kepada masyarakat agar
seperti informan 2 dan 6 yang masyarakat lebih aware terhadap
merasa cara penyampaian dokter skincare yang mengandung zat
ricahrd dalam mereview skincare berbahaya.
tersebut terlalu blak-blakan karena
Berdasarkan analisis resepsi
tidak menggunakan inisial merek,
bedasarkan data temuan dari para
sehingga penjual skincare tersebut
informan, terdapat perbedaan dalam
pasti merasakan dampaknya,
penerimaan pemaknaan konten
seperti penurunan penjualan dan
review skincare pada akun tiktok

112
@drrichardlee. Hasil dari penelitian Dunia. Kompas.Com.
ini yaitu terdapat 2 informan berada
dalam kategori dominant hegemonic, Ramadhanty, P., Mei, R., Malau, U., Studi,
4 informan dikategorikan dalam posisi P., Komunikasi, I., Komunikasi, F., &
negotiated reading, dan tidak ada Telkom, U. (2020). LINIMASA :
informan yang berada dalam posisi JURNAL ILMU KOMUNIKASI
oppositional reading. PENGARUH SOCIAL MEDIA
MARKETING CONTENT INSTAGRAM
@ KEDAIKOPIKULO TERHADAP
SIKAP KONSUMEN. 3(2), 1–15.
Daftar Pustaka
Suryani, A. (2013). Analisis Resepsi
Penonton Atas Popularitas Instan Video
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Youtube Keong Racun Sinta dan Jojoe.
Metodelogi Penelitian Kualitatif (E. Jurnal The Messenger, 5(1), 39.
deffi Lestari (ed.)). CV Jejak. https://doi.org/10.26623/themessenger.v
5i1.142
IDI, M. (2021). Fatwa Etik Dokter Dalam
Aktivitas Media Sosial.
Indriaty, S., Hidayati, N. R., & Bachtiar, A.
(2018). Bahaya Kosmetika Pemutih
yang Mengandung Merkuri dan
Hidroquinon serta Pelatihan
Pengecekan Registrasi Kosmetika di
Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon.
Jurnal Surya Masyarakat, 1(1), 8.
https://doi.org/10.26714/jsm.1.1.2018.8
-11
Markplus, I. (2018). Beauty Index 2018. Zap
Beuaty Index, 1–33.
Meilasari, S. H., & Wahid, U. (2020).
Analisis Resepsi Khalayak Terhadap Isi
Pesan Pada Iklan Wardah Cosmetics
“Long Lasting Lipstic Feel The Color.”
Journal Komunikasi, 11(September), 1.
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.p
hp/jkom/article/view/6810
Milatishofa, Kusrin, & Weni Adityasning
Arindawati. (2021). ANALISIS
RESEPSI KHALAYAK TERHADAP
MAKNA BODY POSITIVITY PADA
INSTAGRAM TARA BASRO. 4(2).
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian
Kualitatif (Edisi Revisi). In PT. Remaja
Rosda Karya.
Pertiwi, W. K. (2020). Indonesia Sumbang
Angka Unduhan TikTok Terbanyak di

113

You might also like