Professional Documents
Culture Documents
8560 21832 1 PB
8560 21832 1 PB
Mafita
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Jl. Raya Cilegon KM. 3 Drangong, Kec. Taktakan, Kota Serang
Email : itata273@gmail.com
Abstract:
This research entitled "Implementation of Auction Through Internet Against State Property Assets at the State
Assets and Auction Service Office (KPKNL) Serang Based on the Principle of Legal Certainty. The background
of this writing is that the implementation of an auction through the internet specifically regulated in PMK
Number 90 / PMK.06 / 2016 concerning Guidelines for Implementing Auctions with Written Offers without
Attendance of Bidders Through the Internet, has not fully accommodated internet auction transactions
especially for auction of Property Country. The purpose of this paper is to find out and analyze the principle of
legal certainty and the form of legal protection for auction buyers in the implementation of an auction through
the internet on assets of State Property in the Serang KPKNL. This research is normative legal research, so the
approach used is the approach to legislation. Data obtained from literature is accompanied by field studies,
namely interviews, and analyzed qualitatively descriptive. The results of this study indicate that the
implementation of the auction through the internet still does not meet the principle of legal certainty, because the
legal certainty of the implementation of the auction through the internet is only found in auction procedures
while the certainty of the truth of the auction object is not fully regulated in the regulation. Legal protection for
auction buyers in the implementation of an auction through the internet on BMN assets at Serang KPKNL has
not been fully provided, there are still rights from several auction buyers that are not fully fulfilled, namely
receiving all auctioned goods / object purchased in accordance with the existing auction announcement.
Keywords: Auctions, Auctions Through the Internet, State Property, Legal Certainty
Abstrak:
Penelitian ini berjudul “Pelaksanaan Lelang Melalui Internet Terhadap Aset Barang Milik Negara
pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Serang Berdasarkan Asas Kepastian
Hukum. Latar belakang penulisan ini adalah pelaksanaan lelang melalui internet yang diatur secara
khusus dalam PMK Nomor 90/PMK.06/2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Lelang dengan
Penawaran Secara Tertulis Tanpa Kehadiran Peserta Lelang Melalui Internet, belum sepenuhnya
mengakomodir transaksi lelang melalui internet khususnya untuk lelang Barang Milik Negara.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis asas kepastian hukum dan
bentuk perlindungan hukum bagi pembeli lelang dalam pelaksanaan lelang melalui internet terhadap
aset Barang Milik Negara pada KPKNL Serang. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif,
maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan peraturan perundang-undangan. Data yang
diperoleh dari studi pustaka disertai dengan studi lapangan yaitu wawancara, dan dianalisis secara
kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan lelang melalui internet
masih belum memenuhi asas kepastian hukum, karena kepastian hukum pelaksanaan lelang melalui
internet hanya terdapat dalam prosedur lelang sedangkan adanya kepastian kebenaran objek lelang
belum sepenuhnya diatur dalam peraturan tersebut. Perlindungan hukum bagi pembeli lelang dalam
pelaksanaan lelang melalui internet terhadap aset BMN pada KPKNL Serang belum sepenuhnya
diberikan, masih terdapat hak dari beberapa pembeli lelang yang tidak seluruhnya terpenuhi, yaitu
menerima seluruh barang/objek lelang yang dibelinya sesuai dengan pengumuman lelang yang ada.
Kata kunci: Lelang, Lelang Melalui Internet, Barang Milik Negara, Kepastian Hukum
Dalam Transaksi E-Commerce”, Jurnal Hukum Bisnis, 2 Rochmat Soemitro,Peraturan dan Instruksi
barang yang oleh peraturan perundang- peserta lelang, biaya untuk mengikuti
undangan diharuskan dijual secara lelang; lelang internet lebih murah dibandingkan
3. Lelang Non Eksekusi Sukarela dengan biaya untuk mengikuti lelang
Lelang non ekse kusi sukarela yaitu konvensional. Lebih murahnya biaya
lelang atas barang milik swasta, orang lelang internet karena peserta lelang
atau badan hukum dan badan usaha yang internet tidak perlu hadir ke tempat
dilelang secara sukarela. pelaksanaan lelang sedangkan untuk
Barang Milik Negara/Daerah yang lelang konvensional peserta lelang harus
tidak diperlukan bagi penyelenggaraan hadir ke tempat lelang. Dengan mengikuti
tugas pemerintahan negara/daerah dapat lelang internet peserta lelang akan lebih
dipindahtangankan. Pemindahtanganan menghemat biaya perjalanan dan waktu
Barang Milik Negara/Daerah dilakukan karena peserta lelang dapat mengikuti
dengan cara penjualan; tukar menukar; lelang dimanapun dan kapanpun berada.
hibah; atau Penyertaan Modal Pemerintah Pelaksaan lelang melalui internet
Pusat/Daerah. Penjualan Barang Milik memiliki kelebihan dan kekurangan.
Negara/Daerah sesuai dengan Pasal 60 Kelebihan dalam pelaksanaan lelang
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun melalui internet ini adalah dapat
2014 tentang Pengelolaan Barang Milik dilakukan dimana saja bagi para
Negara/Daerah, dilaksanakan dengan pesertanya dan tidak perlu dilakukan
pertimbangan untuk optimalisasi Barang secara face to face pada satu hari, tempat
Milik Negara/Daerah yang berlebih atau dan pelaksanaannya sehingga dinilai
tidak digunakan/dimanfaatkan, secara praktis. Selain dampak positif, lelang
ekonomis lebih menguntungkan bagi melalui internet ini juga memiliki
negara/ daerah apabila dijual, dan sebagai kekurangan-kekurangan dalam
pelaksanaan ketentuan peraturan pelaksanaannya seperti perihal peserta
perundang-undangan. lelang melihat barang dan wujud barang
Penjualan BMN pada prinsipnya melalui foto atau gambar yang tertera di
dilakukan dengan cara lelang kecuali web penyelenggara, adanya kemungkinan
dalam hal-hal tertentu yang kesalahan pada saat menjelaskan barang
pengaturannya lebih lanjut diatur dalam yang ditawarkan, penjual bisa saja
peraturan pemerintah sesuai dengan Pasal memberikan informasi yang salah tentang
61 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun barang yang ditawarkan dalam
2014 tentang Pengelolaan Barang Milik pengumuman lelang, sehingga terdapat
Negara/Daerah. Penjualan aset Barang aduan dimana jumlah barang maupun
Milik Negara/Daerah yang dilakukan bentuk barang tidak sesuai dengan foto,
oleh Instansi Pemerintah merupakan salah serta lelang melalui internet sepi peminat
satu jenis dari Lelang Non Eksekusi Wajib. (lelang tidak ada penawaran). Terutama
Dalam pelaksanaannya hampir semua untuk lelang Barang Milik Negara berupa
permintaan lelang atas aset BMN yang paket inventaris kantor yang dilelang
dilakukan oleh Kantor Pelayanan dalam bentuk 1 paket barang inventaris.
Kekayaan Negara dan Lelang Lelang melalui internet agar dapat
menggunakan lelang melalui internet. dilaksanakan secara efektif, transparan,
Tujuan dari adanya lelang melalui akuntabel, adil dan menjamin kepastian
internet antara lain lebih meningkatkan hukum, diatur secara khusus dalam PMK
kualitas pelayanan lelang kepada Nomor 90/PMK.06/2016 tentang
pengguna jasa lelang dengan Pedoman Pelaksanaan Lelang dengan
memanfaatkan sarana teknologi informasi Penawaran Secara Tertulis tanpa
dan komunikasi berupa internet. Apabila Kehadiran Peserta Lelang Melalui
dilihat dari biaya yang dikeluarkan oleh Internet. Walaupun demikian untuk
ketentuan pelaksanaan lelang yang tidak secara tertulis dan/ atau lisan yang
diatur dalam peraturan tersebut masih semakin meningkat atau menurun untuk
mengikuti peraturan perundang- mencapai harga tertinggi, yang didahului
undangan lain yang terkait dengan lelang dengan Pengumuman Lelang. Konsep
dimana peraturan tersebut lebih mengatur tentang lelang mengalami perkembangan
pelaksanaan lelang secara konvensional. seiring dengan berjalannya waktu dan
Kepastian hukum dalam hal ini kemajuan teknologi.
berkaitan erat dengan perlindungan Pelaksanaan lelang melalui
hukum yang diberikan kepada para pihak. internet dapat dilakukan dengan dua cara
Perlindungan hukum bagi pemohon dan penawaran yaitu:
pembeli lelang dalam lelang melalui 1. Penawaran tertutup (closed bidding),
internet dapat dilihat dari proses lelang itu dimana penawaran yang
sendiri. Sedangkan aturan lelang melalui disampaikan oleh peserta lelang
internet saat ini belum sepenuhnya yang hanya dapat diketahui oleh
mengakomodir transaksi lelang melalui peserta lelang lainnya setelah daftar
internet. penawaran dibuka oleh Pejabat
Berdasarkan uraian dan Lelang
permasalahan-permasalahan yang telah 2. Penawaran terbuka (opened bidding),
diuraikan di atas, maka peneliti penawaran yang disampaikan oleh
melakukan penelitian ini dengan judul peserta lelang yang dapat diketahui
“Pelaksanaan Lelang Melalui Internet oleh peserta lelang lainnya yang
Terhadap Aset Barang Milik Negara telah menyampaikan penawaran.
Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Pejabat Lelang dapat menetapkan
dan Lelang Serang Berdasarkan Asas pemenang lelang setelah lelang selesai dan
Kepastian Hukum”. terdapat penawaran, dengan disaksikan
oleh Penjual, 1 (satu) orang saksi dari
B. HASIL DAN PEMBAHASAN penyelenggara lelang melalui internet,
Asas Kepastian Hukum Pelaksanaan dan 1 (satu) orang saksi dari penjual.
Lelang Melalui Internet terhadap Aset Sistem secara otomatis mengurutkan
Barang Milik Negara Pada KPKNL penawaran yang masuk berdasarkan nilai
Serang penawaran dan waktu masuknya
Pelaksanaan lelang terhadap BMN penawaran.
merupakan hal yang sah, sebagaimana Berdasarkan hasil penelitian yang
dimaksud dalam Peraturan Pemerintah dilakukan, KPKNL Serang mulai
Nomor 27 Tahun 2014 tentang melaksanakan proses lelang melalui
Pengelolaan Barang Milik internet pada awal tahun 2015, terutama
Negara/Daerah, dimana penjualan BMN untuk pelaksanaan lelang non eksekusi
dalam rangka pemindahtanganan BMN pada penjualan Barang Milik Negara
harus dilakukan secara lelang, kecuali (BMN) dalam rangka penghapusan.
dalam hal tertentu. Hasil penjualan BMN Prosedur pelaksanaan lelang melalui
tersebut wajib disetorkan seluruhnya ke internet lebih mudah dan praktis apabila
kas negara sebagai penerimaan negara dibandingkan dengan kehadiran peserta
bukan pajak. lelang (konvensional). Dalam pelaksanaan
Peraturan Menteri Keuangan lelang BMN ini, pemohon lelang adalah
Nomor 27/PMK.06/2016 tentang instansi yang menguasi BMN tersebut.
Petunjuk Pelaksanaan Lelang, pada Pasal Terdapat beberapa aduan
1 angka 1 menjelaskan bahwa lelang pemenang lelang setelah pelaksanaan
adalah penjualan barang yang terbuka lelang, mengenai tidak sesuainya barang
untuk umum dengan penawaran harga yang dibeli dengan pengumuman lelang
biasanya diterima saat pemenang lelang Pengumuman lelang yang di-upload oleh
akan mengambil atau menguasai objek Pejabat Lelang merupakan data yang
lelang tersebut. Pihak KPKNL (Pejabat diberikan oleh Penjual dan kebenaran data
Lelang) hanya bertanggung jawab tersebut merupakan tanggung jawab
terhadap proses pelaksanaan lelang, Penjual. Sehingga, aduan yang selama ini
sedangkan objek lelang merupakan diterima oleh KPKNL dari pemenang
tanggung jawab penjual. Apabila pihak lelang terkait dengan objek lelang, pihak
pemenang lelang bersedia menerima objek KPKNL dalam hal ini Pejabat Lelang
lelang tersebut dengan kondisi apa hanya memberikan 2 (dua) pilihan
adanya (tidak sesuai dengan terhadap pemenang lelang yaitu yang
pengumuman) maka pemenang lelang pertama pemenang lelang menerima
mendapatkan objek lelang tersebut setelah kondisi apa adanya dari objek lelang
proses pelunasan harga lelang dan bea tersebut dan melakukan pelunasan harga
lelang. Akan berbeda apabila pihak lelang serta bea lelang, atau yang kedua
pemenang lelang tidak bersedia menerima tidak menerima kondisi objek lelang
kondisi objek lelang tersebut dan dengan tidak melunasi kewajibannya dan
pemenang lelang tidak melunasi menerima konsekuensi Uang Jaminan
kewajibannya, maka dalam hal pembeli Penawaran Lelang pemenang lelang akan
tidak melunasi kewajiban pembayaran disetorkan seluruhnya ke Kas Negara.
lelang sesuai dengan ketentuan Terkait lelang BMN yang tidak
(Wanprestasi), uang jaminan penawaran lengkap, harus ada unsur keterbukaan
lelang pemenang lelang tersebut akan (transparansi) terhadap barang yang akan
disetorkan seluruhnya ke Kas Negara.3 dilelang. Penyebutan kata “paket” dalam
Kepastian hukum merupakan lelang BMN terutama untuk inventaris
jaminan bahwa hukum harus dijalankan kantor, tetap saja perlu disebutkan rincian
dengan cara yang baik, serta adanya barang-barang yang akan dilelang. Hal ini
upaya pengaturan hukum dalam aturan lah yang dapat dilakukan untuk lebih
perundang-undangan yang lengkap memberikan kepastian hukum bagi semua
sehingga dapat memberikan kepastian pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
hukum yang berujung pada keadilan, lelang. Kepastian hukum untuk pemohon
penulis berpendapat pelaksanaan lelang lelang, dimana mendapatkan kepastian
melalui internet terhadap aset BMN pada barang yang dilelang terjual sesuai
KPKNL Serang belum sepenuhnya dengan prosedur lelang dari pemohonan
terpenuhi. Kepastian hukum pelaksanaan lelang sampai dengan pelunasan harga
lelang melalui internet hanya terdapat lelang oleh pemenang lelang dan barang
dalam prosedur lelang yang diatur dalam diserahkan. Kepastian hukum untuk
PMK Nomor 90/PMK.06/2016, pemenang lelang, dimana dari dia
sedangkan adanya kepastian kebenaran menjadi calon pembeli lelang yang
objek lelang belum sepenuhnya diatur memperoleh informasi objek lelang dari
dalam peraturan tersebut. Kepastian objek pengumuman lelang, sampai dengan dia
lelang melalui internet dengan lelang ditetapkan menjadi pemenang lelang,
konvensional diperlakukan sama, yaitu melakukan pelunasan dan kemudian
calon pembeli dianggap telah melihat menerima barang sesuai dengan daftar
langsung objek lelang dan mengetahui uraian barang yang disebutkan dalam
kondisi dari objek lelang tersebut. pengumuman lelang, walaupun ditulis
dengan penggunaan istilah 1 (satu) paket
tetapi tetap disebutkan daftar uraian
3 Pasal 51 Ayat (1) Peraturan Direktur
barang yang dibelinya tidak sesuai/ tidak dapat mengikuti lelang sesuai dengan tata
dalam kondisi yang baik sebagaimana cara dan prosedur pelaksanaan lelang,
dijelaskan dalam pengumuman lelang. sampai dengan dia ditetapkan sebagai
Sehingga, bentuk perlindungan bagi pemenang lelang dan menerima barang
pembeli lelang, masih belum sepenuhnya dengan kondisi yang baik sesuai dengan
ada dalam peraturan perundang- yang ada dalam pengumuman lelang,
undangan maupun pelaksanaan lelang setelah dia melakukan kewajibannya yaitu
melalui internet. pelunasan harga lelang. Sedangkan
selama ini, sesuai dengan hasil penelitian,
C. KESIMPULAN masih terdapat beberapa pembeli lelang
Pelaksanaan lelang melalui yang tidak menerima barang dengan
internet masih belum memenuhi asas kondisi yang baik/ sesuai dengan
kepastian hukum. Kepastian hukum pengumuman lelang. Terdapat beberapa
pelaksanaan lelang melalui internet hanya lelang BMN berupa inventaris kantor
terdapat dalam prosedur lelang yang dijual dengan menggunakan istilah
diatur dalam PMK Nomor “paket”, tidak diuraikan dalam daftar
90/PMK.06/2016 tentang Pedoman barang-barang lelang, sehingga setelah
Pelaksanaan Lelang dengan Penawaran pembeli akan melakukan kewajiban
Secara Tertulis Tanpa Kehadiran Peserta pelunasan, melihat kondisi barang yang
Lelang Melalui Internet, sedangkan tidak lengkap atau tidak sesuai dengan
adanya kepastian kebenaran objek lelang pengumuman lelang.
belum sepenuhnya diatur dalam
peraturan tersebut. Terkait lelang BMN DAFTAR PUSTAKA
yang tidak lengkap, harus ada unsur Buku:
keterbukaan (transparansi) terhadap Soemitro, Rachmat. Peraturan dan Instruksi
barang yang akan dilelang. Penyebutan Lelang. Jakarta: Eresco, 1987.
kata “paket” dalam lelang BMN terutama Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen,
untuk inventaris kantor, tetap saja perlu Jakarta: Prenada Media Group,
disebutkan rincian barang-barang yang 2013.
akan dilelang. Hal ini lah yang dapat Jurnal dan Peraturan Perundang-
dilakukan untuk lebih memberikan Undangan:
kepastian hukum bagi semua pihak yang Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan
terlibat dalam pelaksanaan lelang. Negara Nomor 2/KN/2017
Bentuk perlindungan hukum bagi tentang Petunjuk Teknis
pembeli lelang dalam pelaksanaan lelang Pelaksanaan Lelang.
melalui internet terhadap aset BMN pada Ramli, Ahmad M. “Perlindungan Hukum
KPKNL Serang belum sepenuhnya Dalam Transaksi E-Commerce”
diberikan. Perlindungan bagi pembeli dalam Jurnal Hukum Bisnis, 2000.
lelang melalui internet berarti pembeli
lelang diberikan perlindungan dimana dia