17 Jurnal Belania

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

MaNaCsE

Management & Accounting Research

Analysis of the Calculation of the Cost of Production in Determining the Selling Price of
Roasted Peanuts at UD. Tarsius.

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM PENENTUAN


HARGA JUAL KACANG SANGRAI PADA UD. TARSIUS

Belania Sifra Hilary Najoan


bsifrahilary@gmail.com
Manado
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Eben Haezar Manado

Abstract
The cost of production is the basis for measuring the calculation of costs incurred by
a company during the production process, including determining purchasing costs and labor
costs. Including raw material costs, direct labor costs, and factory overhead costs. The
selling price is the amount of costs incurred by the company to produce an item or service
plus the profit percentage desired by the company, therefore to achieve the desired profit by
the company by determining the right selling price for the product being sold. This study aims
to find out how to calculate the cost of production in determining the selling price of roasted
peanuts at UD. Tarsius. The method used to analyze this research is the full costing method ,
which is a method in the world of accounting which explains that all costs incurred in the
production process, such as variable costs, fixed costs, direct costs, and all costs used in the
production process are used as important indicators. to calculate the total cost. The results of
this study show that there are differences in calculating the total cost of production using the
company's method because UD. Tarsius only calculates simply and combines all costs
incurred. While the full costing method calculates all costs incurred during the production
process in detail. By using the full costing method, the company can calculate the cost of
production to determine the selling price of roasted peanuts at UD. Tarsius, more precisely
because it has been calculated in detail, that is, all costs incurred by UD. Tarsius at the time
of producing roasted peanuts.
Keywords : Cost of Production, Selling Price, Full Costing Method .

Abstrak
Harga pokok produksi merupakan landasan untuk mengukur perhitungan biaya yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan selama proses produksi, termasuk untuk menentukan biaya
pembelian serta biaya tenaga kerja. Termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik. Harga jual adalah sejumlah biaya yang di keluarkan oleh
perusahaan untuk memperoduksi suatu barang atau jasa di tambah dengan presentase laba
yang diinginkan oleh perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh
perusahaan dengan cara menentukan harga jual yang tepat dengan produk yang dijual.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok
produksi dalam penentuan harga jual kacang sangrai pada UD. Tarsius. Metode yang
digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah metode full costing yaitu suatu metode
MaNaCsE
dalam dunia
Management akuntansi
& Accounting yang menjelaskan bahwa semua biaya yang timbul pada proses
Research
produksi, seperti

biaya variabel, biaya tetap, biaya langsung, dan semua biaya yang digunakan dalam proses
produksi digunakan sebagai indikator penting untuk menghitung total keseluruhan dari biaya.
Hasil dari penelitian ini bahwa adanya perbedaan dalam menghitung total harga pokok
produksi dengan menggunakan metode perusahaan dikarenakan UD. Tarsius hanya
menghitung secara sederhana dan menggabungan seluruh biaya yang dikeluarkan. Sedangkan
metode full costing mnghitung seluruh biaya yang timbul pada saat proses produksi secara
terperinci. Dengan menggunakan metode full costing perusahaan dapat menghitung harga
pokok produksi untuk menentukan harga jual kacang sangrai pada UD. Tarsius, dengan lebih
tepat karena sudah dihitung dengan rinci yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan UD. Tarsius
pada saat memproduksi kacang sangrai.
Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Harga Jual, Metode Full Costing.

Pendahuluan
Dalam perusahaan, harga jual produk merupakan salah satu jenis pengambilan
keputusan manajer yang penting. Bagi manajemen perusahaan harga jual merupakan
kebijakan yang berkaitan dengan seluruh aspek dari kegiatan perusahaan. Harga jual lebih
banyak ditentukan oleh kekuatan antara permintaan dan penawaran produk tersebut, maka
sebelumnya harus diketahui jumlah penjualannya. Dengan demikian manajer sebagai penentu
harga jual, memerlukan akuntansi biaya untuk mendapatkan informasi mengenai perhitungan
biaya produksi dalam penentuan harga jual yang tepat untuk memberikan perlindungan bagi
perusahaan dari kemungkinan adanya kerugian. Dalam akuntansi biaya terdapat beberapa
metode perhitungan biaya produksi diantaranya adalah metode full costing dan metode
variable costing. Biaya produksi pada hakekatnya adalah segala biaya yang dikeluarkan
dalam mengelola bahan baku menjadi bahan jadi.
UD. Tarsius adalah usaha yang dijalankan perseorangan yang bergerak dalam bidang
penjualan produk kacang sangrai. Usaha ini berdiri karena adanya kemampuan untuk
memproduksi suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan dapat
menjadi produk khas daerah, namun dalam perhitungan biaya produksi sebagai penentuan
harga jual yang digunakan oleh UD. Tarsius, belum menjelaskan semua biaya yang timbul
pada proses produksi dan biaya yang dikeluarkan di dalam proses produksi yang akan
dimaanfaatkan sebagai indikator penting untuk menghitung total biaya perunit atau harga
pokok produksi dalam suatu kegiatan bisnis. Perhitungan biaya produksi sebagai penentuan
harga jual yang digunakan oleh UD. Tarsius masih sederhana. Biaya yang dihitung sebagai
biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya overhead pabrik, dan biaya tenaga kerja.
Dalam melakukan proses produksi ada biaya yang belum diperhitungkan dalam perhitungan
biaya produksi, seperti biaya tenaga kerja pemilik, atau keterkaitan keluarga dalam usaha.
Pemakaian tenaga kerja langsung juga belum diperhitungkan karena dikerjakan oleh anggota
keluarganya sendiri, serta bantuan dari warga sekitar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa perhitungan harga pokok produksi
dalam penentuan harga jual kacang sangrai pada UD. Tarsius.

Landasan Teori
MaNaCsE
Biaya Produksi
Management & Accounting Research
Biaya Produksi adalah dana yang dikeluarkan perusahaan dalam proses pembuatan
produk, dan biaya produksi yaitu akumulasi pengeluaran yang diperlukan oleh perusahaan

untuk bisa memproses bahan baku hingga menjadi suatu produk yang akan menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Biaya Bahan Baku


Dalam bahan baku ini, terdapat dua jenis bahan baku. Hal ini sesuai dengan garis besar
jenisnya itu sendiri. Berikut penjelasannya:
a. Langsung, adalah bahan mentah yang merupakan bagian utama dan berperan langsung
untuk menghasilkan barang jadi yang diinginkan.
b. Tidak Langsung, yaitu kebalikan dengan bahan yang sebelumnya. Dimana bahan yang
satu ini sebenarnya juga ikut berperan langsung terhadap proses pembuatan suatu
barang.

Biaya Tenaga Kerja


Biaya tenaga kerja untuk fungsi produksi dibagi menjadi dua fungsi yaitu:
a. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah semua balas jasa yang diberikan kepada karyawan
pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk
tertentu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
b. Biaya Tenaga Kerja tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah bukan merupakan bagian dari proses
produksi, dan hanya dibebankan sebagai biaya bagi karyawan yang membantu di area
lain dalam organisasi.

Biaya Overhead Pabrik


Jenis biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut:
a. Biaya Bahan Penolong
Biaya bahan penolong adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan yang
digunakan untuk membuat produk jadi tetapi tidak menjadi bagian utama dalam
produk jadi, dan biasanya nilainya relative kecil dibandingkan dengan total biaya
produksinya.

b. Biaya Pemeliharaan Alat


Biaya pemeliharaan alat adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga mesin dan alat-
alat pabrik agar selalu siap untuk digunakan dalam proses produksi. Contohnya biaya
ini adalah biaya penyusutan bangunan pabrik, biaya penyusutan mesin, biaya
penyusutan kendaraan, dan biaya supplies pabrik lainnya.
c. Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan adalah biaya yang timbul akibat penilaian aktiva tetap. Contohnya
adalah biaya penyusutan pabrik, biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan
kendaraan, dan biaya-biaya penyusutan aktiva tetap lainnya yang berkaitan dengan
proses produksi.

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi


Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya dalam harga pokok produksi terdapat dua
pendekatan yaitu:
a) Full Costing
MaNaCsE
ManagementFull costing Research
& Accounting merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang
terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik
berperilaku variable maupun tetap.
b) Variable Costing

Variable costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variable ke dalam harga pokok
produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.

Harga Jual
Harga jual adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan harga
produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual dan boleh memperoleh laba yang
maksimal.

Kerangka Berpikir

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir

UD. Tarsius Kawangkoan

Harga Jual

Harga Pokok Produksi

Analisis Biaya

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada UD.Tarsius kawangkoan sebagai pengusaha yang


bergerak dalam bidang memproduksi kacang tanah mentah menjadi kacang sangrai sebagai
MaNaCsE
oleh-oleh&asli
Management dari kawangkoan,
Accounting Research Kab.Minahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dan mengetahui bagaimana perhitungan biaya produksi dalam penentuan harga jual kacang
sangrai pada UD. Tarsius kawangkoan. Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
merupakan data dari UD. Tarsius Kawangkoan yang dikumpulkan dari hasil wawancara,
observasi, dan dokumentasi terkait dengan judul diatas. Yang kemudian hasilnya akan

dijabarkan dalam bentuk analisis deskriptif, yaitu suatu metode dimana data yang
dikumpulkan, disusun, diinterpretasikan dan dianalisis sehingga memberikan keterangan yang
lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi. Kemudian ditarik suatu kesimpulan sebagai
bahan rekomendasi bagi pihak yang bersangkutan.

Metode Penelitian
Jenis Dan Sumber Data
Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Data Kualitatif adalah
data yang bersifat deskriptif dalam bentuk kata – kata seperti uraian sejarah perusahaan,
struktur organisasi perusahaan, dan kegiatan operasional perusahaan yang berhubungan
dengan persediaan. Data Kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka – angka
yang meliputi data biaya produksi. Dalam menentukan harga jual, setidaknya ada tiga
komponen penting yang diperhatikan dalam menentukan harga jual produk yaitu biaya tetap,
biaya variabel, dan margin profit.
Penulis mengambil data secara langsung dari objek penelitian dan diolah sendiri
berupa wawancara langsung kepada admin perusahaan UD. Tarsius

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian Lapangan
a. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak
yang mengatur dan berwenang terhadap biaya produksi dan penentuan harga
jual kacang toreh yang ada di UD. Tarsius Kawangkoan.
b. Observasi, melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.
c. Dokumentasi, adalah pengumpulan data – data dokumen yang ada di UD.
Tarsius Kawangkoan.
2. Penelitian Kepustakaan
Metode ini adalah mengumpulkan informasi dari berbagai buku – buku dan
menggunakan teori – teori yang berhubungan dalam membahas penelitian hal ini
untuk sebagai acuan bagi penelitian ini.

Metode Analisis Data


Dalam melakukan penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif
komparatif. Untuk bisa dilakukan
analisa data maka langkah-langkah sebagai berikut:
 Mengumpulkan data-data biaya produksi.
 Memperlajari cara UD. Tarsius menentukan biaya produksi dan harga jual.
 Mengidentifikasi biaya-biaya produksi.
 Membandingkan dengan metode full costing.
 Melakukan analisis data.
 Menarik kesimpulan.
MaNaCsE
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Management & Accounting Research
Gambaran Umum Perusahaan
Industri Kacang Sangrai Tarsius ini adalah salah satu usaha yang berada di
kawangkoan yang bergerak dibidang industri kacang sangrai. Usaha ini telah berdiri sejak

tahun 2000 dan sampai pada saat ini masih berproduksi, dan untuk produk yang dihasilkan
hanya kacang sangrai. Kacang yang enak dan gurih ini dijual dengan harga yang bervariasi
sesuai dengan bentuk dan ukurannya. Kacang sangrai kawangkoan ini telah menjadi oleh-oleh
khas bagi setiap pengunjung yang datang dari dalam daerah maupun dari luar daerah. Untuk
manager umum dari UD. Tarsius ini sendiri adalah ibu. Jenny Pola. Dari tahun ke tahun,
ternyata proses pembuatan Kacang Sangrai UD. Tarsius masih menggunakan cara tradisional
dengan masih menggunakan kayu bakar, pasir, tungku, wajan besar untuk pembuatan kacang
sangrai. Perhitungan biaya produksi sebagai penentuan harga jual yang digunakan oleh UD.
Tarsius masih sederhana, karena UD. Tarsius adalah usaha yang dijalankan perseorangan
yang bergerak dalam bidang penjualan produk kacang sangrai.
Tempat produksi ini dilakukan di desa Kinali Kecamatan Kawangkoan di Jln. 17
Agustus Kinali dengan posisi tempat produksi yang cukup strategis, yaitu berada di jalan raya
sehingga dapat mudah diakses oleh konsumen ataupun oleh petani yang ingin menjual kacang
tanah mentah untuk diproses menjadi produk kacang sangrai.

Hasil Penelitian
Sebelum masuk pada proses sangrai kacang tanah mentah dijemur terlebih dahulu
sampai kering, kemudian langsung masuk dalam proses disangrai dalam sebuah wajan dengan
diameter sekitar 1,5 meter selama kurang lebih 45 menit. Saat proses sangrai di atas wajan,
kacang disangrai menggunakan pasir gunung. Saat penyangraian tidak boleh berhenti karena
jika berhenti dapat menyebabkan kacang akan hangus. Setelah proses sangrai selesai, kacang
kemudian disortir satu per satu agar produk yang dihasilkan benar-benar bagus, setelah itu
dikemas ke dalam plastic yang sudah diberi label kemudian siap untuk dipasarkan. UD.
Tarsius melakukan perhitungan harga pokok produksi, namun dengan menggunakan metode
yang sederhana dan perhitungannya belum merinci seluruh biaya yang dikeluarkan dalam
proses produksi. UD. Tarsius dalam menghitung harga pokok produksi hanya membebankan
biaya bahan baku, biaya bahan baku penolong, biaya tenaga kerja langsung. UD. Tarsius
kacang sangrai belum memperhitungkan biaya overhead pabrik tetap yaitu biaya sewa tempat,
biaya tenaga kerja tidak langsung, serta biaya penyusutan mesin dan peralatan.
Biaya yang dikeluarkan oleh Industri kacang sangrai UD. Tarsius untuk membeli
bahan baku yaitu kacang tanah mentah sebesar Rp. 900.000-, per karung berisi 150 kg, pasir
0,25 kubik sebesar Rp. Rp. 62.500-, kayu bakar 0,64 kubik sebesar Rp. 320.000-, wajan
diameter 1,5 yaitu 2 unit sebesar Rp. 12.000.000-, dan untuk biaya bahan baku penolong
seperti plastik kemasan berlabel UD. Tarsius 73 kg (uk 1 liter) yang digunakan dalam sebulan
Rp. 4.745.000-,. Untuk biaya tenaga kerja langsung dalam sehari dihitung dengan seberapa
besar karyawan bisa menghabiskan kacang dalam 1 karung, untuk harganya adalah sebesar
Rp. 100.000-, per 26 karung untuk kebutuhan per bulan. UD. Tarsius berproduksi berdasarkan
pesanan, yang dihitung perbulan. Rata-rata produksi perbulan menghasilkan 26 karung.
Adapun laba yang diharapkan oleh perusahaan dalam memproduksi kacang sangrai ini
sebesar 50% laba yang diharapkan.
Adapun biaya-biaya yang dihitung dengan metode full costing yaitu biaya bahan baku
yang dikeluarkan per bulan sebesar Rp. 35.782.500-, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.
1.820.000-, biaya overhead pabrik variable yaitu biaya bahan baku penolong seperti biaya
plastik kemasan (uk 1 liter) Rp. 4.745.000-, biaya listrik per bulan Rp. 300.000-, biaya mesin
MaNaCsE
press 2 unit
Management Rp. 350.000-,.
& Accounting Selanjutnya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik tetap
Research
yaitu biaya tenaga kerja tidak langsung yang bertugas sebagai pengirim barang dalam sebulan
Rp. 100.000-, dan terdapat biaya ongkos perjalanan Rp. 50.000-,. Dan untuk biaya sewa
tempat dari

UD. Tarsius pertahun sebesar Rp. 6.000.000-,. Serta biaya penyusutan mesin dan peralatan
pertahun Rp. 3.045.000-,.

Hasil Pembahasan

Perhitungan Harga Pokok Produksi pada UD. Tarsius Per Bulan dengan Metode
Perusahaan

Kebutuhan
No Keterangan Biaya Satuan Jumlah
Per Bulan
Kacang Tanah 3.900 Kg
1. Rp. 6.000-, Rp. 23.400.000-,
Mentah (26 karung)
Wajan Diameter
2. 2 Rp. 6.000.000-, Rp. 12.000.000-,
1,5 meter
3. Pasir Gunung 0,25 kubik Rp. 250.000-, Rp. 62.500-,

4. Kayu Bakar 0,64 kubik Rp. 500.000-, Rp. 320.000-,


Plastik Kemasan 73 kg
5. Rp. 65.000-, Rp. 4.745.000-,
ber Label (uk 1 liter)
Biaya Tenaga
6. 26 karung Rp. 100.000-, Rp. 2.600.000-,
Kerja
Total Biaya (HPP) Rp. 43.127.500-,

Jumlah Produksi dalam satu bulan 3.900 kg

Harga Pokok Produksi Per Kemasan Rp. 11.058-,

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa perhitungan harga pokok produksi kacang
sangrai UD. Tarsius adalah sebesar Rp. 11.058-, per kemasan dengan total biaya selama satu
bulan Rp. 43.127.500-,.

Perhitungan Harga Jual Dengan Menggunakan Metode Perusahaan

Keterangan Biaya
Harga Pokok Produksi Rp. 43.127.500-,
Presentase Laba yang Diharapkan 50%, ( Rp.21.563.750-,)
Harga Jual Rp. 64.691.250-,
Jumlah Produksi 3.900 kg
Harga Jual Per Pack Rp. 16.588-,
MaNaCsE
Management & Accounting Research

Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing


1) Biaya Bahan Baku
Bahan baku utama yang digunakan dalam memproduksi kacang sangrai adalah kacang
tanah mentah. Dalam satu bulan dapat memproduksi sekitar 3.900 kg kacang tanah
mentah atau sekitar 26 karung, membutuhkan 0,25 kubik pasir gunung, 0,64 kubik kayu
bakar, dan wajan diameter 1,5 2 unit. Jadi total biaya yang dikeluarkan oleh UD. Tarsius
dalam satu bulan adalah Rp. 35.782.500-,.
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung
UD. Tarsius memiliki 3 tenaga kerja langsung untuk pembuatan produk kacang sangrai.
Gaji karyawan disesuaikan dengan seberapa banyak karyawan menghabiskan 1 karung
(150 kg) kacang tanah mentah yang akan diolah, dan yang dihasilkan.
3) Biaya Overhead Variable
 Plastik Kemasan Berlabel UD. Tarsius
Pada saat UD. Tarsius memproduksi produk kacang sangrai, dapat mengeluarkan biaya
untuk membeli plastik kemas adalah sebesar Rp. 4.745.000-,. Harga 1 pack plastik
kemasan sebesar Rp. 65.000-,. 1 pack, plastik kemas bisa digunakan untuk mengemas 275
pack kacang sangrai berukuran 1 liter. Plastik kemasan yang digunakan UD. Tarsius
dalam sebulan 73 kg (uk 1 liter).
 Listrik
Biaya yang dikenakan oleh UD. Tarsius untuk biaya listrik selama sebulan adalah
Rp.300.000-,. Yaitu untuk proses pres kemasan,
 Mesin Press Plastik
Mesin press yang digunakan UD. Tarsius yang bermerk Omicko Rp. 175.000-, berjumlah
2 unit. Sekitar sebulan bisa mengemas 3.900 kg produk kacang sangrai atau sekitar 26
karung.
Jadi total biaya bahan baku penolong pada UD. Tarius dalam sebulan adalah sebesar Rp.
5.395.000-,.
4) Biaya Overhead Tetap
 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya yang dikeluarkan oleh UD. Tarsius untuk biaya tenaga kerja tidak langsung dalam
sebulan sebesar Rp. 150.000-,. Memiliki satu orang tenaga kerja tidak langsung yang
bertugas sebagai pengiriman barang. Gaji yang diterima adalah gaji tiap antar pesanan
dalam 21 hari. Bagian pengiriman ini menerima gaji Rp.100.000-, dan biaya ongkos
perjalanan Rp.50.000-,.
 Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan
Untuk itu dalam metode full costing dihitung biaya penyusutan mesin dan peralatan
digunakan metode garis lurus.
(Beban Penyusutan = (Harga beli-Nilai sisa) / (Umur
Ekonomis))

Biaya penyusutan mesin dan peralatan dalam setahun sebesar Rp. 3.045.000-,.
 Biaya Sewa Tempat
MaNaCsE
ManagementBiaya sewa adalah
& Accounting kewajiban dari perusahaan yang harus dibayarkan kepada pihak
Research
lain atas jasa dari pihak lain, yang telah meminjamkan sesuatu (aktiva) untuk
kepentingan suatu perusahaan, dalam menjalankan usaha. Biaya sewa tempat pertahun
UD. Tarsius sebesar Rp. 6.000.000-,.
Total biaya overhead pabrik yang terdiri dari biaya bahan baku penolong, biaya listrik,
biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya penyusutan sebesar Rp. 9.195.000-,. Perhitungan
Harga Pokok Produksi kacang sangrai pada UD. Tarsius dengan menggunakan metode full

costing adalah Rp. 13.549-, per pack kacang sangrai dengan total biaya selama sebulan
sebesar Rp. 52.842.500-,

Perhitungan Harga Jual dengan Menggunakan Metode Full Costing

Keterangan Biaya
Harga Pokok Produksi Rp. 52.842.500 -,
Presentase Laba yang Diharapkan 50%, (Rp. 26.421.250-,)
Harga Jual Rp. 79.263.750-,
Jumlah Produksi 3.900 kg (26 karung)
Harga Jual Per Pack Rp. 20.324-,

Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Metode


Perusahaan dan Metode Full Costing
Berdasarkan kedua metode perhitungan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat
dilakukan analisis perbandingan antara perhitungan harga pokok produksi dengan metode
perusahaan dan metode Full Costing. Hasil perbandingan kedua metode perbandingan sebagai
berikut :
Metode Full
Unsur Biaya Metode Perusahaan Perbedaan
Costing
Perusahaan hanya menghitung beberapa
biaya-biaya secara sederhana, dihitung
dengan menggabungkan seluruh biaya
Biaya Bahan Baku Rp. 43.127.500 -, Rp. 35.782.500-, bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
biaya bahan baku penolong. Sedangkan
full costing menghitung secara terpisah,
dan secara terperinci.
Biaya Tenaga
- Rp. 1.820.000-,
Kerja Langsung
Biaya Overhead Pabrik Variable:
Biaya Bahan - Rp. 5.395.000-, Perusahaan tidak menghitung total biaya
MaNaCsE
Penolong
Management & Accounting Research bahan penolong, biaya listrik, dan biaya
Biaya Listrik - Rp.300.000-, mesin press secara terpisah, sedangkan
metode full costing menghitung biaya
bahan penolong secara rinci dan terpisah.
Biaya Mesin Press - Rp.350.000-,

Biaya Overhead Pabrik Tetap:


Biaya Tenaga Perusahaan tidak menghitung biaya
Kerja Tidak - Rp. 150.000-, tenaga kerja tidak langsung, biaya
Langsung penyusutan mesin dan peralatan, dan
Biaya Penyusutan biaya sewa tempat usaha dari UD.
Mesin dan - Rp. 3.045.000-, Tarsius, sedangkan full costing
Peralatan menghitung secara terperinci dan
Biaya Sewa terpisah.
- Rp. 6.000.000-,
Tempat
Total Biaya Rp. 43.127.500-, Rp. 52.842.500-,
Jumlah produksi
Jumlah produksi kacang sangrai
kacang sangrai 3.900 kg 3.900 kg
perbulan.
dalam sebulan
Terdapat perbedaan pada HPP antara
perhitungan metode Perusahaan dengan
Harga Pokok
Rp. 11.058-, Rp. 13.549-, metode Full Costing. HPP pada metode
Produksi
full costing lebih tinggi dari pada HPP
produksi pada metode perusahaan.
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa perbedaan dalam menghitung total HPP
perusahaan dengan menggunakan metode perusahaan ataupun metode full costing terdapat
perbedaan, mengenai perhitungan.

Perbandingan Perhitungan Harga Jual Dengan Menggunakan Metode Perusahaan dan


Metode Full Costing
Harga Jual
Selisih
Keterangan Metode Metode
Harga Jual
Perusahaan Full Costing
UD. Tarsius Rp. 16.588 -, Rp. 20.324 -, Rp. 3.736-,
Pada tabel, terdapat perbedaan angka pada harga jual yaitu pada metode full costing
sebesar Rp. 20.324-, sedangkan pada metode perusahaan sebesar Rp. 16.588-,. Oleh karena
itu selisih harga jual dari metode perusahaan dengan metode full costing yaitu sebesar Rp.
3.736-,. Dengan menggunakan metode full costing perusahaan dapat menentukan harga jual
kacang sangrai pada UD. Tarsius, dengan lebih tepat karena sudah dihitung biaya yang
dikeluarkan pada saat memproduksi kacang sangrai. Dengan demikian hasil dari perhitungan
ini sama dengan perhitungan yang ditulis dalam jurnal (Dita Kurniasari,dkk 2018)
menyatakan bahwa harga jual perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan perhitungan full
costing.
MaNaCsE
Management & Accounting Research

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis membuat kesimpulan sebagai
berikut :
1. Perhitungan biaya produksi sebagai penentuan harga jual yang digunakan oleh UD.
Tarsius masih sederhana, karena usaha ini dijalankan oleh perseorangan.
2. UD. Tarsius dalam menghitung harga pokok produksi hanya membebankan biaya
bahan baku yaitu kacang tanah mentah, pasir 0,25 kubik, kayu bakar 0,64 kubik dan wajan
diameter 1,5 yaitu 2 unit, biaya bahan baku penolong yaitu plastik kemasan berlabel UD.
Tarsius serta biaya tenaga kerja langsung.
3. UD. Tarsius kacang sangrai belum memperhitungkan biaya overhead pabrik tetap
yaitu biaya sewa tempat, biaya tenaga kerja tidak langsung, serta biaya penyusutan mesin dan
peralatan. Sedangkan dalam metode full costing untuk menghitung harga pokok produksi
yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, antara
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik tetap maupun
variable.
4. Dari hasil penelitian ini terdapat perbedaan pada harga pokok produksi antara
perhitungan metode perusahaan dengan metode full costing. Harga pokok produksi pada
metode full costing lebih tinggi yaitu sebesar Rp. 13.549-, dari pada HPP produksi pada
metode perusahaan sebesar Rp. 11.058-, yang disebabkan karena perusahaan hanya
menghitung secara sederhana mengenai biaya-biaya dalam memproduksi kacang sangrai.
5. Dari hasil penelitian ini terdapat perbedaan angka pada perhitungan harga jual yaitu
pada metode full costing sebesar Rp. 20.324-, sedangkan pada metode perusahaan sebesar Rp.
16.588-,. Oleh karena itu selisih harga jual dari metode perusahaan dengan metode full
costing yaitu sebesar Rp. 3.736.

Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat
disampaikan dalam penelitian ini, yaitu pihak UD. Tarsius disarankan dapat menggunakan
metode full costing untuk perhitungan harga pokok produksi dalam menentukan harga jual
kacang sangrai yang tepat dan terperinci.

Daftar Pustaka

Baldric Siregar, (2013), Klasifikasi Biaya


Dita Kurniasari, Anam Miftakhul Huda, Endah Marunik. (2018). Analisis Perhitungan Harga
Pokok Produksi dengan Metode Full Costing sebagai penentu Harga Jual pada Produksi Opak
Kembang Cap “KRESS NO”. Jurnal Akuntansi Universitas Islam Balitar, 2(2).
Heni Susilowati, SE,MM. (2022). Penentuan Harga Pokok Produksi Full Costing VS Variabel
Costing. stiestekom.ac.id.
Kolter, P, (2008), Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Indeks.
MaNaCsE
Mulyadi &
Management (2015:14),
AccountingPengertian
Research Biaya Produksi Yogyakarta: Aditya Media.
Mulyadi (2016:8), Tentang Akuntansi Biaya. Yogyakarta

Ni Wayan Lia Widyantari, I Ketut Suamba, Ida Ayu Listia Dewi. (2018). Penetapan Harga
Pokok Produksi Kacang Koro Pedang pada UD. Laksmi Devi. Jurnal Agribisnis dan
Agrowisata. 7(1).
Ribka S. Laloan, Caroline B.D. Pakasi, Olfie Benu L.S. (2016). Strategi Pengembangan
Usaha Kecil Menengah. Jurnal Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi,
Universitas Sam Ratulangi Manado.
Salma (2019:9). “Tentang Pengertian Harga”. Jakarta
Supriyono. (2011). Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Buku
1 Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Suwardjono. (2013). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta:
BPFEYoggyakarta.
Wida Asahara (2020), “Analisis Perhitungan Biaya Produksi Terhadap Harga Jual Dengan
Metode Full Costing” Available At www.repo.umb.ac.id/items/show/768

You might also like