Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

E-ISSN - 2654-9751

Vol. 5 No. 1 April 2022

Avalilable Online http://jurnal.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar

Implementasi Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)


Aida Minropa1*, Nova Fridalni2, Guslinda3, Dilla Anggun Pratama4, Fitria Ramadhani5
1,2,3,4,5
Prodi D III Keperawatan, STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang, Jl. Jamal Jamil Pondok
Kopi Siteba Padang
*
Email korespondensi: *aidaminropa1@gamil.com

ABSTRACT

The Prolanis program carried out at the Puskesmas is supported by BPJS Health. During the Covid 19
pandemic, it is beneficial for Prolanis patients to continue to have their health checked so that they can
avoid Covid 19. This activity can be seen from service procedures, Puskesmas facilities, staff commitment,
patient compliance, and implementation barriers. The purpose of this study was to identify the
implementation of the Prolanis program at the Padang City Health Center, namely the Padang Pasir
Public Health Center and the Pauh Health Center. This research method is qualitative with purposive
sampling technique with data collection through in-depth interviews with 8 puskesmas officers who are
related to the implementation of the Prolanis program. The results of this study resulted in four themes: (1)
Patient services during the Covid 19 pandemic were only individually, (2) the health facilities used were
complete, (3) health workers continued to provide services, (4) patients were obedient in carrying out
examinations, (5) barriers to laboratory testing. After doing this research, it is hoped that the Puskesmas
can improve the services provided to Prolanis patients, especially for laboratory examinations and the
Puskesmas to prepare technology-based services such as providing consultation services via the media.
Patients are expected to apply a healthy lifestyle to avoid other diseases.

Keywords: Implementation, Prolanis Program, Covid 19

ABSTRAK
Program Prolanis yang dilaksanakan di Puskesmas dukung oleh BPJS kesehatan. Selama masa pandemi
Covid 19 bermamfaat yaitu pasien Prolanis tetap memeriksakan ksehatannya sehingga dapat terhindar dari
Covid 19. Kegiatan ini dapat dilihat dari prosedur pelayanan, fasilitas Puskesmas, komitmen petugas,
kepatuhan pasien, dan hambatan pelaksanaan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pelaksanaan
program Prolanis di Puskesmas Kota Padang yaitu Pusekesmas Padang Pasir dan Puskesmas
Pauh.Pengambilan Puskesmas ini berdarakan letak geografis. Metode penelitian ini adalah kualitatif
dengan teknik pengambilan sampel purposive dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam
kepada 8 petugas puskesmas yang terkait dengan pelaksanaan program Prolanis. Hasil penelitian ini
menghasilkan empat tema : (1) Pelayanan pasien selama masa pandemi Covid 19 hanya secara individu,
(2) faslitas kesehatan yang digunakan lengkap, (3) petugas kesehatan tetap melakukan pelayanan, (4)
pasien patuh melakukan pemeriksaan, (5) hambatannya pada pemeriksaan labor. Setelah dilakukan
penelitian ini di harapkan Puskesmas dapat meningkatkan pelayanan yang di berikan pada pasien Prolanis
teruta ma untuk pemeriksaan laboratorium serta Puskesmas menyiapkan pelayanan berbasis informasi
teknologi seperti menyediakan pelayanan konsultasi via media. Pasien diharapkan menerapan pola hidup
sehat untuk menghindari penyakit lainnya.
Kata kunci : Implemntasi, Program Prolanis, Covid 19

76
Aida Minropa, et. all | Implementasi Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)

PENDAHULUAN dengan tingginya biaya kesehatan sehingga


Gaya hidup kurang sehat, seperti jarang perlu ada program terobosan yang disebut
berolahraga atau makan sembarangan, Prolanis (Hariwijaya & Sutanto, 2017).
berpotensi menimbulkan penyakit kronis. Program pengelolaan penyakit kronis
Penyakit ini bisa menyerang semua (Prolanis) adalah suatu sistem pelayanan
kelompok usia baik kelompok usia lanjut kesehatan dan pendekatan proaktif yang
ataupun kelompok usia produktif. Pada dilaksanakan secara terintegrasi yang
kelompok usia produktif akibat terlalu sibuk melibatkan Peserta, Fasilitas Kesehatan dan
bekerja sehingga kurang memerhatikan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan
kondisi kesehatan (Cahyono, 2017). Penyakit kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang
kronis adalah gangguan kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai
berlangsung lama, biasanya lebih dari 1 kualitas hidup yang optimal dengan biaya
tahun. Kebanyakan penyakit kronis pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien
disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. (Idrus, 2018). Kegiatan Prolanis ini
Jenis penyakit ini sering tidak disadari mencakup upaya–upaya pencegahan
sampai kondisinya sudah terlanjur parah, dan komplikasi berlanjut dan peningkatan
tidak jarang berujung pada kematian kesehatan masyarakat, yaitu meliputi
(Widjaja, 2018). kegiatan konsultasi medis, klub Prolanis,
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah home-visit, dan skrining kesehatan (BPJS,
melaporkan bahwa dari 57 juta kematian 2014).
yang terjadi, sebanyak 36 juta diakibatkan Kegiatan Prolanis ini dilakasanakan
oleh penyakit kronis. Dari jumlah tersebut, pada pelayanan kesehatan yang ada di
sebanyak 29 % kematian terjadi pada masyakat yaitu pada Puskesmas. Tujuan
penduduk usia di bawah 60 tahun yang utama dalam program Prolanis di puskesmas
disebabkan oleh penyakit kronis. Banyak adalah mendorong peserta penyandang
terjadi di negara dengan tingkat ekonomi penyakit kronis mencapai kualitas hidup
rendah sampai menengah Data WHO pada optimal dengan indikator 75% peserta
tahun 2011 menyebutkan bahwa di Indoesia terdaftar dan berkunjung ke Fasilitas
selama tahun 2008 telah melaporkan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dengan
sebanyak 582.300 laki-laki dan 481.700 hasil baik pada pemeriksaan spesifik
perempuan meninggal yang diakibatkan terhadap penyakit DM tipe II dan hipertensi
penyakit kronis (Fadhilah, 2019) . untuk mencegah komplikasi penyakit (BPJS,
Penyakit kronis adalah penyakit yang 2014).
diperkirakan akan terus meningkat setiap Selama pandemi Covid-19 program ini
tahunnya. Lebih dari dua pertiga (70%) dari memiliki manfaat yang begitu besar bagi
populasi global akan meninggal akibat pasien Prolanis karena pasien Prolanis
penyakit tidak menular seperti kanker, termasuk kategori pasien komorbid yang
penyakit jantung, stroke dan diabetes rentan terhadap Covid-19. Dengan
(Widjaja, 2018). Penyakit kronis yang pengecekan rutin tersebut, dokter dapat
sebenarnya dapat dicegah dengan mengetahui dan memantau status kesehatan
penanganan penyakit kronis diperlukan peserta Prolanis secara rutin. Untuk
program yang bersifat preventif, promotif, memaksimalkan layanan Prolanis selama
kuratif, dan rehabilitatif secara pandemi, BPJS Kesehatan melakukan
berkesinambungan. Karena jika tidak adanya beberapa penyesuaian (Kurniawan, 2020).
perhatian penuh sejak awal akan dibayar Pasien akan diberitahu notifikasi satu bulan

77
Aida Minropa, et. all | Implementasi Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)

sebelum melakukan pemeriksaan. Selama seluruh perserta Prolanis di berikan


masa pemeriksaan, protokol physical pelayanan medis, di berikan penyuluhan,
distancing dilaksanakan dengan disiplin. diberikan obat dan jika perlu dilakukan
Selain pemeriksaan langsung, BPJS kunjungan rumah. Menurut data Dinas
Kesehatan juga menyediakan pemeriksaan kesehatan Kota Padnag Pencapaian Program
secara daring dengan tetap melihat kesediaan ini pada tahun 2018 sudah 75 %. Selama
peserta lansia dan kekuatan jaringan di pandemi ada sedikit perbedaan pelaksanaan
masing-masing wilayah. Dengan berbagai program ini yaitu kegiatan ini tetap
penyesuaian pelaksanaan program dan dilaksanaakan tetapi hanya memberikan
penerapan protokol kesehatan yang ketat, pelayanan secara individu kepada peseta
pasien akan merasa lebih tenang serta Prolanis yang datang ke Puskesmas, hal ini
nyaman dalam berkonsultasi. Selain itu, ada ketebatasan mengumpulkan pasien
petugas medis yang melayani pasien juga Prolanis untuk mnghindari peneyebaran
akan merasa aman (Rosdiana et al., 2017). Covid-19. Pelaksanaan program ini dapat
Jumlah kasus Penyalit kronis dari dilihat dari kepatuhan pada program Prolanis
tahun ketahun semakin meningkat.di seperti prosedur pelayanan, fasilitas
Indonesia tahun 2018 tercatat 31,6 % kasus puskesmas, komitmen petugas, kepatuhan
penyakit kronis dan tahun 2019 meningkat pasien, pengetahuan pasien dan apa saja
menjadi 34 %. Di Sumatera Barat tahun hambatan dalam program Prolanis di
2017 kasus penyakit Kronis sebanyak 8,4 % Puskesmas. Bedasarkan masalah diatas maka
meningkat menjadi 9,9 % pada tahun 2018 peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
(Dinkes Prop Sumbar, 2020). Di kota Padang judul Implementasi Pelaksanaan Program
angka penyakit Kronis pada tahun 2017 Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di
1.029 kasus meningkat menjadi 2.028 kasus Puskesmas Kota Padang Pada Saat Pandemi
pada tahun 2018 (Dinas Kesehatan kota Covid-19 Tahun 2021.
Padang, 2019). .
Peningkatan kasus penyakit kronis ini METODE PENELITIAN
perlu penangan yang tepat agar tidak terjadi Metode penelitian ini adalah kualitatif
komplikasi ke penyakit yang lebih berat. pengumpulan data melalui wawancara
Penanganannya adalah dengan pelaksanaan mendalam (in depth interview ) yang
Program Prolanis di setiap Puskesmas. terstruktur (Seto, Mulyadi; Basuki, 2018).
Pelaksanaan kegiatan ini dapat dapat dilihat Teknik pengambilan sampel secara
dari prosedur pelayanan, fasilitas puskesmas, purposive dan wawancara mendalam
komitmen petugas, kepatuhan pasien, dilakukan pada 8 orang informan. Dengan
pengetahuan pasien dan apa saja hambatan metode ini diharapkan didapatkannya
dalam program Prolanis informasi sesuai dengan yang dibutuhkan
Hasil Survey yang peneliti dilakukan dalam pelaksanaan program pengelolaan
tanggal 21 Mai 2021 pada Dinas Kesehatan penyakit kronis di Puskesmas Kota Padang
Kota Padang, kegiatan Prolanis yaitu tentang kepatuhan pada program
dilaksanaakan oleh seluruh Puskesmas kota Prolanis dari prosedur pelayanan, fasilitas
Padang. Pelaksanaan kegiatan ini bentuk puskesmas, komitmen petugas, kepatuhan
sama berdasarkan pedoman pelaksanaan pasien, pengetahuan pasien dan apa saja
yang di keluarkan oleh BPJS. Sebelum masa hambatan dalam program Prolanis di
pandemik Covid 19 pelaksanaan Program Puskesmas Kota Padang.
ini rutin setiap bulannya, bentuk Penelitian ini sudah dilakukan pada
pelaksanaannya dengan mengumpulkan tanggal 26 Agustus sampai dengan 5

78
Aida Minropa, et. all | Implementasi Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)

November 2021 di Puskesmas Kota Padang mengalami Hipertensi dan Diabetes Melitus
yang di wakili oleh 2 Puskesmas. Pemilihan langsung saja di daftarkan sebagai peserta
Puskesmas ini berdasar letak geografis yaitu Prolanis.
1 Puskesmas yang ada tengah kota Padang
yaitu Puskesmas Padang Pasir dan 1 lagi 2. Kepatuhan Pasien
Puskesmas yang ada daerah pedesaan atau di Selama pandemi Covid 19 pasien yang
pinggir kota Padang yaitu Puskesmas Pauh. tercatat sebagai peserta Prolanis tetap rutin
Penelitian ini direncanakan di Puskesmas datang ke Puskesmas untuk memeriksakan
Kota Padang yang di wakili oleh 2 kesehatannya dan mengambil obat. Mereka
Puskesmas. Pemilihan Puskesmas ini juga akan datang kembali ke Puskesmas jika
berdasar letak geografis yaitu 1 Puskesmas di minta oleh petugas untuk melakukan
yang ada tengah kota Padang yaitu pemeriksaan darah. Pasien juga menyatakan
Puskesmas Padang Pasir dan 1 lagi bahwa dia juga tetap menghindari makanan
Puskesmas yang ada daerah pedesaan atau di pantangan sesuai dengan penyakitnya dan
pinggir kota Padang yaitu Puskesmas Pauh. tetap memnum obat secara rutin sesuai
Analisis data dilakukan dengan metode dengan anjuran dokter.
Colazzi.
3. Hambatan dalam Pelaksanaan
HASIL DAN PEMBAHASAN Prolanis
HASIL Selama masa pandemi Covid 19 karena
Penelitian ini menghasilkan beberapa pelayanan untuk pasien Prolanis hanya
tema yaitu : dilakukan di Puskesmas tidak ada hambatan
1. Prosedur Pelayanan yang berarti karena di Puskesmas pasien
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dilayani sama dengan pasien yang
mendalam tentang prosedur pelayanan lain. Fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan
Prolanis, maka diperoleh informasi sebagai pasien lengkap untuk setiap ruangannya,
berikut: SOP layanan Prolanis belum ada pasien tidak diberi snack seperti di lapangan.
namun alur pelayanan sudah berjalan sudah Hambatannya hanya untuk pemeriksaan
dilakukan selama ini dan selama masa labor dari luar yang mana selama masa
pandemic alur tersebut tetap dijalankan. pandemi ini kadang koordinasinya agak
Adapaun alur pelayanan pasien Prolanis susah sehingga pemeriksaan kadang
selama masa pandemi Covid 19 di terlambat. Pasien yang dilakukan
Puskesmas adalah pasien yang sudah pemeriksaan hanya pada pasien yang datang
tercatat sebagai peserta Pronis di minta saja pada pasien yang tidak datang tidak bisa
datang rutin 1 kali sebulan ke Puskesmas. Di dilakukan home visit.
Puskesmas pasien akan dilakukan
pemeriksaan pemeriksaan fisik lengkap dan 4. Fasilitas Pelayanan Prolanis di
wawancara. Jika ada keluhan tentang Puskesmas
masalah kesehatan langsung dilakukan Fasilitas yang digunakan untuk
penyuluhan secara indivudu, langsung di beri melakukan pelayanan untuk pasien Prolanis
obat untuk 1 bulan, dan saat ada adalah alat kesehatan yang ada di Puskesmas
pemeriksaan labor pasien di minta datang dan alat yang di datangkan dari luar. Alat
lagi ke Puskesmas. Jadi tidak ada lagi keshatn yang ada di Puskesmas seperti
kegiatan 1 kali sebulan yang berkumpul. timbangan berat badan, pengukur tinggi
Pasien baru yang datang berobat ke badan, tensi meter dan steteskop. Alat
Puskesmas dengan memakai BPJS yang kesehatan ini di siapkan 1 set untuk dibawa

79
Aida Minropa, et. all | Implementasi Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)

ke luar Puskesmas untuk di pakai saat ada langsung dilakukan penyuluhan secara
kegaiatan di lapangan, tetapi selama pandemi indivudu, di beri obat untuk 1 bulan, dan
kegiatan ini di tiadakan. Sementara fasilitas saat ada pemeriksaan labor pasien di minta
kesehatan yang di datangkan dari luar datang lagi ke Puskesmas. Jadi tidak ada lagi
Puskesmas adalah alat kesehatan untuk kegiatan 1 kali sebulan yang berkumpul.
pemeriksaan darah, alat ini dibawa langsung Pasien baru yang datang berobat ke
ke Puskesmas oleh petugas laboratorium Puskesmas dengan memakai BPJS yang
yang bekerjasanma dengan Puskesmas saat mengalami Hipertensi dan Diabetes Melitus
jadwal pemeriksaan darah, kegiatan ini langsung saja di daftarkan sebagai peserta
masih dilakukan selama pandemi. Prolanis. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Manulllang, Hanna Junima, dkk
5. Komitmen Petugas Dalam (2021).
Pelaksanaan Prolanis Kegiatan pelayanan yang hanya di
Selama masa pandemi Covid 19 lakukan pada fasilitas kesehatan saja dalam
petugas Puskesmas tetap memberikan hal ini di Puskesamas sudah sesuai dengan
pelayanan pada pasien Prolanis secara rutin 1 dan tidak melakuan kegiatan yang
kali sebulan, dengan cara pasien nya yang mengumpulkan masyarakat di lapangan
datang secara individu ke puskesmas untuk sudah sesuai dengan Instruksi Mentri Dalam
memeriksakan dirinya dan mengambil obat Negeri nomor 36 tahun 2021dan Surat
langsung di berikan penyuluhan sevara Edaran dari pemerintahan kota Padang
individu. Pelayanan hanya dilakukan di nomor 400.752/BPBD-Pdg/VIII/2021
Puskesmas saja tidak ada lagi di lapangan tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
dan home visit ke rumah pasien. Masyarakat (level 4) Pencegahan Pandemi
Covid-19.
PEMBAHASAN Prosedur Pelayanan pasien Prolanis
a. Karakteristik informen yang dilaksanakan di Puskesmas kota Padang
Penelitian ini dilakukan di 2 sebelum pandemi adalah dengan cara pasien
Puskesmas yang ada di kota Padang yaitu datang berobat ke Puskesmas biasanya ke
Puskesmas Padang Pasir dan Puskesmas poliklinik lansia, awalnya sama dengan
Pauh. Penelitian ini melibatkan 8 informan pasien yang lain yaitu mendaftar terlebih
yaitu kepala Puskesmas, kepala tata usaha dahulu dengan memakai kartu BPJS
Puskesmas, pemegang program Prolanis dan kemudian di anamnesa, dilakukan
pasien Prolanis yang datang berobat ke pemeriksaan fisik dan diberi obat sesuai
Puskesmas diatas. penyakitnya dan dilakukan pemeriksaan
labor secara rutin 2 kali setahun. Jika
b. Prosedur Pelayanan Prolanis didapatkan hasil pemeriksaannya mengalami
SOP layanan Prolanis belum ada, penyakit Diabetes atau penyakit Hipertensi
namun Puskesmas teah menjalankan alur maka akan di daftarkan menjadi pasien
pelayanan yang sudah ada sebelumnya. Prolanis dengan cara dilaporkan ke petugas
Prosedur pelayanan pasien Prolanis selama Puskesmas yang merupakan pembina
masa pandemi Covid 19 adalah hanya di wilayah tempat tinggal tersebut dan
lakukan di Puskesmas, pelayanan yang dimasukan ke dalam klubnya. Klub ini
didapatkan oleh pasien Prolanis sama dengan biasanya .per kelurahan . anggota klub ini
pasien lain yaitu dilakukan pemeriksaan akan berkumpul setiap bulannya untuk
pemeriksaan fisik lengkap dan wawancara. melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan
Jika ada keluhan tentang masalah kesehatan di tambah dengan senam bersama serta

80
Aida Minropa, et. all | Implementasi Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)

penyuluhan kesehatan. Pasien yang tidak lapangan satu kali sebulan untuk satu klub.
datang pada saat kegiatan akan dilakukan Saat melayani pasien ini memakai alat
kunjungan rumah oleh petugas Prolanis. kesehatan yang dibawa dari Puskesmas.
Pada masa pandemi kegiatan Prolanis Kegiatan dilakukan dengan waktu yang
seperti senam dan penyuluhan yang berbeda karena alat kesehatan yang bisa di
dilaksanakan per kelurahan ditiadakan bawa dari Puskesmas hanya 1 set.
karena adanya pemberlakukan pembatasan
kegiatan masyarakat. Kondisi ini sama d. Komitmen Petugas dalam
dengan kondisi yang terjadi pada penelitian Pelaksanaan Prolanis
Elbert (2021) yang juga menyatakan bahwa Puskesmas tetap memberikan
Pandemi mempengaruhi beberapa kegiatan pelayanan pada pasien Prolanis secara rutin 1
Prolanis di Indonesia seperti kunjungan kali sebulan selama masa pandemi Covid 19
rumah dan senam menjadi tidak rutin bahkan petugas, dengan cara pasien nya yang datang
ditiadakan. (Elbert, 2021) secara individu ke puskesmas untuk
memeriksakan dirinya dan mengambil obat
c. Fasilitas Puskesmas dalam Pelayanan langsung di berikan penyuluhan sevara
Prolanis. individu. Pelayanan hanya dilakukan di
Fasilitas kesehatan berupa alat Puskesmas saja tidak ada lagi di lapangan
kesehatan yang digunakan untuk melakukan dan home visit ke rumah pasien.
pelayanan untuk pasien Prolanis adalah alat Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
kesehatan yang ada di di ruangan poli lansia Idrus (2018) yang menyatakan bahwa
seperti timbangan berat badan, pengukur petugas kesehatan mempuyai komitmen dan
tinggi badan, tensi meter dan steteskop. Alat rasa tanggung jawab terhadap kegiatan
kesehatan ini di siapkan 1 set untuk dibawa Prolanis. Petugas memberikan pelayanan
ke luar Puskesmas untuk di pakai saat ada secara rutin kepada pasien Prolanis dengan
kegaiatan di lapangan, tetapi selama pandemi melihat tingkat pengetahuan dan
kegiatan ini di tiadakan. Sementara fasilitas keterampilan petugas, pelatihan dan SDM
kesehatan yang di datangkan dari luar Prolanis, bentuk komitmen petugas dan
Puskesmas adalah alat kesehatan untuk puskesmas, komitmen pasien Prolanis,
pemeriksaan darah, alat ini dibawa langsung inovasi motivasi dan pemantauan.
ke Puskesmas oleh petugas laboratorium Pelayanan kesehatan pada pasien
yang bekerjasanma dengan Puskesmas saat Prolanis yang hanya tatap dilakukan oleh
jadwal pemeriksaan darah, kegiatan ini petugas Puskesmas belum sesuai dengan
masih dilakukan selama pandemi. yang didampailkan oleh Rosdiana, 2019
Hasil penelitian ini sudah sesuai yang menyatakan bahwa Selain pemeriksaan
dengan teori Idrus (2018) yang menyatakan langsung, BPJS Kesehatan juga menyediakan
fasilitas Puskesmas adalah sarana dan pemeriksaan secara daring dengan tetap
prasarana yang digunakan untuk pelayanan melihat kesediaan peserta lansia dan
Prolanis. Fasilitas Puskesmas mengacu pada kekuatan jaringan di masing-masing
penjelasan apakah sarana prasarana wilayah. Dengan berbagai penyesuaian
pendukung atau penunjang dalam kegiatan pelaksanaan program dan penerapan protokol
Prolanis telah terpenuhi dalam hal ini SDM, kesehatan yang ketat, pasien akan merasa
alkes dan penunjang, serta hambatan sarana lebih tenang serta nyaman dalam
prasarana (puskesmas dan pasien). berkonsultasi. Selain itu, petugas medis yang
Sebelum masa pandemi Covid-19 melayani pasien juga akan merasa aman
pelayanan pasien Prolanis dilakukan di (Rosdiana et al., 2017).

81
Aida Minropa, et. all | Implementasi Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)

Petugas yang memberikan pelayanan Hasil Penelitian ini hampir sama


Prolanis di kota Padang adalah perawat, dengan penelitian yang dilakukan oleh
dokter dan petugas laboratorium serta Meirina, dkk Tahun 2019) yang menyatakan
petugas farmasi hal ini sudah sejalan dengan bahwa sebagian ( 60 % ) pasien Prolanis
Penelitian Rauf, NI dkk (2017) yang patuh dalam cek kesehatan sudah rutin.
menyatakan bahwa petugas Prolanis di Peserta Prolanis antusias dengan mengikuti
puskesmas terdiri dari dokter, perawat, kegiatan dan pemeriksaan dirinya.
tenaga promkes dan tenaga tambahan lainnya
seperti psikolog, lab, farmasi dll. Yang f. Hambatan dalam Pelaksanaan
membantu dalam melaksanakan program Prolanis.
Prolanis di puskesmas. Adapun perilaku Tidak ada hambatan yang berarti
petugas Prolanis terhadap pasien Prolanis dalam pelaksanaan program Prolanis elama
sudah cukup baik sejalan dengan penelitian masa pandemi Covid 19, karena pelayanan
Rauf, NI; dkk tahun 2017. untuk pasien Prolanis hanya di lakukan di
Puskesmas. Pasien tersebut dilayani sama
e. Kepatuhan Pasien dalam Pelaksanaan dengan pasien yang lain. Fasilitas kesehatan
Prolanis. untuk pemeriksaan pasien lengkap untuk
Pasien Prolanis selama masa pandemi setiap ruangannya, pasien tidak diberi snack
Covid 19 tetap datang ke Puskesmas secara seperti di lapangan.
rutin 1 kali sebulan untk memeriksakan Hambatannya adalah untuk
kesehatannya dan mengambil obat. Mereka pemeriksaan labor dari luar yang mana
juga akan datang kembali ke Puskesmas jika selama masa pandemi ini kadang
di minta oleh petugas untuk melakukan koordinasinya agak susah sehingga
pemeriksaan darah. Pasien juga menyatakan pemeriksaan kadang terlambat. Pasien yang
bahwa dia juga tetap menghindari makanan dilakukan pemeriksaan hanya pada pasien
pantangan sesuai dengan penyakitnya dan yang datang saja pada pasien yang tidak
tetap memnum obat secara rutin sesuai datang tidak bisa dilakukan home visit. Hal
dengan anjuran dokter. ini dapat menghambat untuk pencapaian
Hasil penelitian ini sudah sesuai tujuan yaitu kesembuhan pasien.
dengan teori Idrus (2018) yang menyatakan Usaha yang asalnya dari dalam diri
bahwa kepatuhan pasien untuk sendiri yang memiliki sifat atau tujuan untuk
memeriksakan diri ke tenaga kesehatan menghalangi atau melemahkan suatu
setiap bulan dan mengkonsumsi obat sesuai keinginan atau pun kemajuan yang hendak
dengan aturan yang di sampaikan. dicapai (Idrus, 2018).
Saat pandemi ini pasien juga Sebelum masa pandemi Covid 19
mendoakan agar pandemi Covid-19 ini cepat kegiatan Prolanis ini dilakukan di lapangan,
berlalu karena mereka sudah ingin untuk dalam pelaksanaan kegiatan ini ada beberapa
melakukan kegiatan berkumpul bersama hambatan diantaranya fasilitas berupa alat
seperti senam dan penyuluhan kesehatan. kesehatan yang akan di pakai untuk
Sebelum pandemi Covid 19 kegiatan memeriksa pasien. Alat ini hanya ada 1 set
Prolanis ini selalu mengikuti kegiatan yang bisa di bawa keluar Puskesmas jika
Prolanis setiap bulannya untuk mendapatkan kegiatan dilakukan bersamaan pada 2
pemeriksaan ksesehatan, obat dan temapat maka akan kekurangan alat. Di
penyuluhan kesehatan. Pasien menyatakan samping itu diawal kegiatan ini dana untuk
sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini. mendukung kegiatan ini lancar tetapi di
petengan tahun 2019 sudah mulai ada

82
Aida Minropa, et. all | Implementasi Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)

masalah sehingga dana yang di butuhkan di puskesmas menggunakan fasilitas yang


untuk kegiatan seperti membayar instruktur sudah ada, adapun perlu penanganan yang
senam dan snack peserta sudah swadaya dari lebih lanjut dari pihak puskesmas merujuk ke
masayarakat. rumah sakit untuk mendapatkan penanganan
Hambatan eksternal pada pencairan yang lebih lanjut. Hal ini sesuai dengan
dana BPJS serta sistem antri yang lama. penelitian Syafitri (2020).
Berdasarkan penelitian ini fasilitas yang ada

SIMPULAN selama pandemi adalah untuk melakukan


Setelah dilakukan penelitian ini maka pemeriksaan labor.
dapat di simpulkan bahwa pelayanan pasien
Prolanis selama masa pandemi Covid 19 UCAPAN TERIMAKASIH
hanya dilakukan di Puskesmas berupa Tim Penelitian mengucapkan
pelayanan individu. Faslitas kesehatan yang terimakasih kepada Kepala Dinas kesehatan
ada di Puskesmas lenglap untuk melalukan Kota Padang, Kepala Puskesmas Padang
palayanan kesehatan pada pasien Prolanis. Pasir dan Puskesmas Pauh yang telah
Petugas kesehatan yang melakukan memberikan izin dan kesempatan kepada
pelayanan pada pasien Prolanis selama masa Tim untuk melakukan penelitian. Tidak lupa
pandemik tetap memberikan pelayanan di Tim juga mengucapkan kepada Kepala
Puskesmas. Pasien Prolanis patuh untuk LP2M dan Ketua STIKes
melakukan pemeriksaan ke puskesmas dan MERCUBAKTIJAYA Padang yang telah
menjalankan pengobatan. Hambatan yang memberikan izin dalam kegiatan ini.
ditemukan pada pelayanan pasien Prolanis
Idrus. (2018). Panduan Praktis Prolanis.
DAFTAR PUSTAKA Penerbit Buku Kedokteran EGC.
BPJS. (2014). Panduan Praktis Pelaksanaan Kurniawan, A. (2020). Di Tengah Pandemi,
Prolanis. Pelaksanaan Program PRB dan Prolanis
Cahyono. (2017). Gaya Hidup Dan Penyakit Tetap Optimal. Kompas.
Modern. Kanisius. Manulllang, Hanna Junima; Dachi, Rachmat
Dinas Kesehatan kota Padang. (2019). Profil A; Sitorus, Mido Ester J; Prajaya,
Kesehatan Kota Padang Tahun 2019. Sonny; Sirait, A. (2021). Analisis
Dinas Kesehatan Kota Padang. Implementasi Program Pengelolaan
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. Penyakit Kronis (Prolanis) di
(2020). Profil Kesehatan Propinsi Puskesmas Parsoburan Kota Pematang
Sumatera Barat Tahun 2020. Siantar Tahun 2021. Journal of
Elbert, R. (2021). Evaluasi Program Healthcare Technology and Medicine,
Pengelolaan Penyakit Kronis 7(2).
(Prolanis) di Indonesia Pada Masa Meirina, Anita; Trisnantoro, Laksono;
Pandemi. Padmawati, R. S. (2019). Implementasi
Fadhilah. (2019). Konsumsi Makanan Program Pengelolaan Penyakit Kronis
Beresiko Faktor Penyebab Penyakit (Prolanis) Pada Penyakit Hipertensi di
Tidak Menular. Jurnal Ilmiah Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta.
Kesehatan, 8. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia,
Hariwijaya, M., & Sutanto. (2017). Panduan 2(Juni).
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Rauf, NI; MY Amir, B. (2017). Faktor-
Kronis. Edsa Medika. faktor yang berhubungan dengan

83
Aida Minropa, et. all | Implementasi Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(Prolanis)

pemanfaatan pelayanan antenatal care


di Puskesmas Minasa Upa kota
Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Diagnosis, 11(4).
Rosdiana, Raharjo, & Indarjo. (2017).
Implementasi Program Pengelolaan
Penyakit Kronis (Prolanis). Nuha
Medika.
Seto, Mulyadi; Basuki, H. (2018). Metode
Penelitian Kualitatif dan Mixed
Method. Raja Grafindo Persada.
Syafitri, S. (2020). Implementasi Program
Pengelolaan Penyakit Kronis
(Prolanis) di Puskesmas Padang Bulan
Kota Medan Tahun 2020. Universitas
Sumatera Utara.
Widjaja, R. (2018). Penyakit Kronis. EGC.
.

84

You might also like