Professional Documents
Culture Documents
TA Stefani Rusmawanti
TA Stefani Rusmawanti
TUGAS AKHIR
Oleh :
STEFANI RUSMAWANTI
NIM: 172110148
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG
TAHUN 2020
PADANG HEALTH POLYTECNIC OF HEALTH MINISTRY
NUTRISION DEPARTMENT
ABSTRACT
In Indonesia, besides experiencing malnutrition problems, on the other
hand there also problem with over nutrition. Nutrition overload can be an
overweight and obesity. Teenage Overweight and Obesity are some of the serious
health problems in our society today. Based on data from the Padang City Health
Office, it was found that students who were overweight and obese in the
2017-2018 Padang city region who had the highest prevalence were found in
SMPN 17 Padang, Banuaran area, Lubuk Begalung distric. This study aims to
look at the level of nutritional knowledge and consumption patterns in overweight
and obese at SMPN 17 Padang in 2020.
ABSTRAK
Indonesia selain mengalami masalah kekurangan gizi, di sisi lain juga
mengalami masalah kelebihan gizi. Kelebihan gizi dapat menimbulkan obesitas.
Overweight dan Obesitas pada remaja merupakan salah satu masalah kesehatan
yang serius di masyarakat kita saat ini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota
Padang didapati bahwa peserta didik yang mengalami Overweight dan Obesitas
diwilayah Kota Padang Tahun 2017-2018 yang memiliki prevalensi tertinggi
terdapat di SMPN 17 Padang, daerah banuaran kecamatan Lubuk Begalung.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran gambaran tingkat pengetahuan
gizi dan pola konsumsi pada remaja penderita obesitas dan overweight di SMP
Negeri 17 Padang Tahun 2020.
NIM : 172110148
Agama : Islam
Ayah : Rustam
Sumatera Barat
Riwayat Pendidikan :
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat serta karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyusun Tugas Akhir ini dengan judul “Gambaran
dan Overweight di SMP Negeri 17 Padang Tahun 2020”. Tugas Akhir ini
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih atas segala
bimbingan dan pengarahan dari Ibu Marni Handayani, S.SiT, M.Kes, selaku
pendamping Tugas Akhir dan dari berbagai pihak yang penulis terima, sehingga
1. Bapak Dr. Burhan Muslim, SKM, M.Si, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Padang.
3. Ibu Safyanti, SKM, M.Kes, selaku Ka. Prodi D III Jurusan Gizi.
4. Bapak dan Ibu dosen serta staf Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes
5. Kepada keluarga, terutama orang tua dan adik yang telah memberikan
kemampuan yang ada, sehingga penulis merasa masih ada yang belum sempurna
baik dalam isi maupun dalam penyajiannya. Untuk itu penulis selalu terbuka atas
kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 8
A. Tinjauan Teoritis ....................................................................................... 8
B. Kerangka Teori........................................................................................ 22
C. Kerangka Konsep .................................................................................... 23
D. Definisi Operational ................................................................................ 24
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 27
A. Desain Penilitian ..................................................................................... 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 27
C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 27
D. Jenis dan Cara Pengambilan Data ........................................................... 28
E. Pengolahan Data dan Analisis Data ........................................................ 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 30
A. HASIL ..................................................................................................... 30
B. PEMBAHASAN ..................................................................................... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 45
A. Kesimpulan ............................................................................................. 45
B. Saran ........................................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
tahun2020…………………………………………………..…………………
…34
Lampiran G : Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
20% dari berat normal sedangkan seseorang yang tergolong overweight bila
kelebihan berat badannya 10% sampai dengan 20% berat badan normal
dalam tiga dekade terakhir. Sejak tahun 1980, jumlah anak yang mengalami
kelebihan berat badan meningkat tiga kali lipat dengan perkirakan 170 juta
kata lain overweight dan obesitas akan memberikan dampak buruk bagi
kesehatan.
kesehatan yang serius di masyarakat kita saat ini. Walaupun masalah ini
1
2
bahaya dari kondisi ini pada si anak. Sebagian besar dari mereka tidak atau
belum mengerti bahwa obesitas pada anak dapat membawa dampak yang
Obesitas dan overweight disebabkan oleh energi yang keluar lebih rendah
Kesehatan RI,2012). Bukan hanya itu pola konsumsi pada remaja juga
memiliki peran yang tidak kalah penting karena akan berpengaruh terhadap
yang rendah. Pengetahuan dan praktik gizi remaja yang rendah tercermin dari
memiliki pengetahuan gizi yang baik akan lebih memilih makanan sesuai
mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktik gizi saat ini dan mengubah
perilaku gizi kearah yang lebih baik serta dapat mencegah penyebab penyakit
tentang jumlah, frekuensi, kandungan, jenis, cara pemberian dan manfaat zat
gizi akan berusaha memperoleh makanan yang mengandung zat gizi yang
prevalensi obesitas adalah adanya perubahan gaya hidup dan pola makan.
Pola makan terutama dikota besar, bergeser dari pola makan tradisional ke
pola makan barat (terutama dalam bentuk fast food), yaitu jenis makanan
yang tinggi energi, tinggi kolestrol, tinggi natrium namun rendah serat
(Syarifudin,2012).
mengonsumsi fast food dengan frekuensi sering (lebih dari 2 kali seminggu),
sedangkan anak normal pada frekuensi jarang (1-2 kali seminggu). Dengan
demikian anak normal mengonsumsi fast food masih dalam batas yang wajar,
perbedaan yang nyata (p<0.05) antara frekuensi konsumsi fast food anak
Remaja adalah individu baik laki-laki maupun perempuan yang berada pada
usia antara anak-anak dan dewasa. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia
10-19 tahun menurut klasifikasi WHO. Pada masa pubertas proporsi lemak
cenderung sama. Tetapi karna adanya hormon androgen yang dimiliki, hal ini
memberikan kontribusi pada jaringan tubuh dari pada hormon androgen pada
memiliki frekuensi makan berat lebih dari 3 kali berpotensi 2 kali terkena
obesitas. Konsumsi susu yang sering sesuai dengan Dietary Guideline for
oleh Dedeh Faridah dan Indriani 2017 bahwa frekuensi makan anak paling
banyak anak yang makan dengan frekuensi cukup yaitu 3 kali per hari
yang hampir sama yakni cukup 11 (5,4%) dan lebih dari 3 kali per hari
frekuensi makan cukup sebanyak 18 (8,8%) dan lebih dari 3 kali 14 (6,8%)
kegemukan pada anak umur 13-15 tahun adalah 2,5%. Ada 15 provinsi yang
Sulawesi Tenggara dan Papua. Untuk prevalensi kegemukan pada anak 16-18
kegemukan pada anak 16-18 tahun diatas prevalensi nasional, yaitu Provinsi
didapatkan prevalensi anak obesitas berusia 5-12 tahun adalah 8,8%. 13-15
tahun adalah 2,5% dan usia 16-18 tahun adalah 1,6% berdasarkan indeks
masa tubuh menurut umur lebih dari Z score menggunakan baku antropometri
WHO 2007 untuk anak berusia umur 5-18 tahun (Riskesdas, 2013).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
penelitian.
2. Bagi Institusi
3. Bagi Masyarakat
A. Tinjauan Teoritis
1. Remaja
fisik, psikis, dan kognitif. Perubahan fisik dan organ reproduksi yang pesat
natang menjadikan remaja pada kondisi gizi yang beresiko. Disisi lain perubahan
memengaruhi kebiasaan atau pola konsumsi remaja (Fikawati, dkk, 2017 : 127).
Perubahan psikis, fisik, dan kognitif ini berdampak langsung pada status
gizi remaja. Status gizi remaja mempengaruhi rasa sehat sejahtera mereka sendiri
dan berdampak pada hubungannya dengan keluarga dan temannya. Remaja yang
memiliki masalah gizi seperti overweight dan obesitas pada umumnya memiliki
rasa percaya diri yang kurang dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya
Masalah kesehatan remaja boleh jadi berawal pada usia yang sangat dini.
Gejala sisa infeksi dan malnutrisi ketika kanak-kanak misalnya, akan menjadi
beban pada usia remaja. Remaja yang dapat selamat dari penyakit diare dan
infeksi kronis saluran napas yang terkait dengan malnutrisi semasa bayi tidak
8
9
akan mungkin tumbuh sempurna menjadi remaja normal, yang akhirnya menjadi
fungsi seksual), peningkatan tinggi dan berat badan, akumulasi massa tulang dan
perubahan komposisi tubuh. Remaja lelaki cenderung lebih berkembang pada lean
waktu dimulai masa pubertasnya cepat misalnya pada usia 8 tahun namun ada
pula yang baru mengalami pubertas pada usia 14 tahun. Demikian pula dengan
waktu berakhirnya pubertas, ada yang berhenti pada usia 17 tahun namun ada pula
yang berhenti pada usia 21 tahun. Intensitas pertumbuhan juga berbeda pada
mencapai 13 cm pertahun namun ada pula yang hanya 6 cm per tahun. Demikian
pula dalam hal durasi pubertas, durasi setiap individu berbeda-beda. Ada remaja
yang masa pubertasnya panjang mencapai 8 tahun namun adapula yang pendek
gizi remaja. Dalam beberapa hal masalah gzi remaja serupa atau merupakan
kelanjutan dari masalah gizi pada usia anak, yaitu anemia defisiensi zat besi,
kebetuhan energi dan zat gizi lebih tinggi. Peningkatan learn body mass, masa
energi serta zat gizi. Total kebutuhan zat gizi perhari selama masa remaja paling
tinggi dibandingkan masa lainnya selama kehidupan. Pada masa remaja ini secara
alami remaja lelaki cenderung makan lebih banyak, sehingga secara tidak sadar
mereka dapat memenuhi kebutuhan gizinya bahkan bisa melebihi dari kebutuhan
balanced diet” untuk menjaga berat badannya agar telihat proporsional sehingga
cukup banyak remaja perempuan yang memiliki kekurangan gizi. (Fikawati dkk,
2017 : 135).
kesehatan dalam fase kehidupan selanjutnya, setelah dewasa dan berusia lanjut.
pertambahan berat badan. Overweight dan obesitas yang muncul pada usiaa
remaja cenderung berlanjut hingga ke dewasa dan lansia. Sementara obesitas itu
psikososial. Dalam masa pencarian identitas ini, remaja cepat sekali terpengaruh
atau hanya menyantap kudapan. Lebih jauh, kebiasaan ini dipengaruhi oleh
kronolgis bukan kematangan. Karena itu jika konsumsi remaja kurang dari jumlah
yang dibutuhkan remaja dapat dipacu pada tabel RDA. Secara garis besar remaja
putera memerlukan lebih banyak energi ketimbang remaja putri (Arisman, 2007 :
67).
1) Gizi lebih
Masalah yang timbul akibat pola makan yang kurang gizi namun tinggi
kalori yang biasa dikonsumsi oleh para remaja dapat memicunya terjadinya gizi
lebih atau obesitas. Selain itu olahraga yang tidak teratur dan banyak makan
menyebabkan energi yang keluar tidak sesuai dengan kalori yang masuk sehingga
2) Anoreksia Nervosa
adalah kecemasan akan bentuk tubuh yang membuat remaja menahan makan
12
karna takut kelebihan berat badan yang membuat mereka merasa kurang percaya
3) Bulimia
yang menyebabkan rasa bersalah setelah mengkonsumsi yang telah disantap. Hal
psikologis dan kekurangan nutrisi akibat setiap makanan yang dimakan tidak ada
4) Anemia
porsi)
13
Laki-laki
10-12 5 2,5 3 3 4 1 2 5
13-15 6,5 3 3 3 4 1 2 6
16-18 8 3 3 3 4 . 2 6
Perempuan
10-12 4 2 3 3 4 1 2 5
13-15 4,5 3 3 3 4 1 2 5
16-18 5 3 3 3 4 . 2 5
sumber-sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi sehingga
tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi
dalam makanan tidak hilang serta bagaimana hidup sehat. Tingkat pengetahuan
gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan
yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keadaan gizi yang bersangkutan.
dipengaruhi oleh selera dan keinginan. Makanan yang sesuai dengan selera dan
keinginan remaja cenderung tinggi kalori dan lemak . Remaja yang sering
memakan makanan ini dapat memicu kelebihan berat badan (Notoatmojo, 2003 :
98).
14
sehari-hari dengan baik dan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk
fungsi normal tubuh. Pengetahuan gizi adalah sesuatu yang diketahui tentang
bahan makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau
status gizi optimal terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat gizi yang
dibutuhkan tubuh. Status gizi kurang terjadi apabila tubuh mengalami kekurangan
satu atau lebih zat gizi essential. Sedangkan status gizi lebih terjadi apabila tubuh
memperoleh zat gizi dalam jumlah yang berlebihan, sehingga menimbulkan efek
yang berasal dari orang lain sehingga pengetahuan tentang makanan jajanan
Pola konsumsi adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis
diperoleh, jenis makanan yang dikonsumsi, jumlah makanan yang mereka makan
dan pola hidup mereka, termasuk beberapa kali makan atau frekuensi makan. Pada
usia remaja harus dibiasakan menyukai makanan yang beraneka ragam. Remaja
perlu diperkenalkan variasi, baik jenis maupun rasa, makanan. Misalnya untuk
15
karbohidrat tidak hanya pada sepiring nasi, tetapi juga terdapat pada semangkuk
mie, setangkup roti, sepiring irisan kentang goreng, dan lain-lain. kemudian
dibiasakan untuk menyukai berbagai macam sayur dan buah. Jika memungkinkan,
bawa bekal makan siang dari rumah. Selain dapat menghemat, bekal dari rumah
dan mineral, sehingga membuat badan lebih gemuk. Remaja sulit mengubah
hubungan antara kondisi yang diinginkan dengan makanan yang harus dimakan,
sebelum mengambil keputusan. Dalam konteks ini, bukan diet yang mesti diambil,
220).
adalah berat badan yang melebihi berat badan normal, sedangkan obesitas adalah
berat lebih dari 120% berat badan ideal (BBI) atau berat badan yang diinginkan
kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Secara ilmiah obesitas terjadi
akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak daripada yang diperlukan tubuh (Soegih,
dkk, 2009 ).
diantaranya didalam jaringan sub kutan dan di dalam jaringan tirai usus(omentum).
Jaringan lemak subkutan didaerah dinding perut bagian depan mudah terlihat
diet yang padat energi dan penurunan aktifitas fisik yang menyebar luas.
Prevalensi obesitas meningkat seiring usia yaitu 21% pada anak laki-laki dan 18%
a. Genetika, anak-anak dari orang tua overweight atau obesitas cenderung tiga
sampai delapan kali menjadi obesitas dibandingkan dengan orang tua badan
tidak boleh makan makanan pencuci mulut sebelum semua makanan di piring
berduka, atau depresi dapat merupakan respons terhadap rangsangan dari luar
seperti iklan makanan atau kenyataan bahwa ini adalah waktu makan (Oswari,
2011 : 348).
ini sering menyebabkan peningkatan berat badan pada usia pertengahan, pada
dengan menentukan sednsitas tubuh melalui pengukuran berat badan dalam air
dikategorikan obesitas jika persentase lemak tubuh yang diprediksi dari densitas
badan adalah 20% untuk laki-laki dan 25% untuk wanita (sandra fikawati ddk,
2017 : 17).
18
170%-240%, dan obesitas berat lebih dari 240%.(sandra fikawati ddk, 2017 : 17).
2) Indeks Quatelet
(derajat I) dan 30 atau lebih sebagai obesitas (derajat II) (sandra fikawati ddk,
2017 : 18).
paling umum dipakai untuk menentukan distribusi lemak pada orang dewasa
tetapi mungkin juga nilai yang diperoleh dapat sebagai ukuran penunjang yang
berguna pada remaja. Nilai 0,72 sudah dianggap abnormal (sandra fikawati ddk,
2017 : 19).
subkutan antara jempol dan telunjuk dengan jarak anatar 6-8 cm. Untuk tebal
lipatan kulit terbagi atas dua yaitu TLK triseps dan TLK subskapula. TLK triseps
normal adalah kecil dari 65-85 persentil, obesitas ringan besar dari 85-95 persentil,
dan obesitas berat besar dari 95 persentil. Sedangkan untuk TLK subskapula
normal kecil dari 75 persentil, obesitas ringan besar dari 75-90 persentil dan
obesitas berat besar dari 90 persentil (sandra fikawati ddk, 2017 :21).
19
a. Obesitas primer
b. Obesitas sekunder
suatu keadaan yang jelas kaitannya dengan timbulnya sebagai bagian dari
penyakit atau sindrom yang dapat dideteksi secara klinis.(sandra fikawati ddk,
2017 : 23).
a. Regulatory Obesity
b. Metabolic Obesity
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi”
badan) dan Obesitas (kegemukan). Rumus atau cara menghitung BMI, yaitu BMI
(Body Mass Index), yang didapat dengan cara membagi berat badan (kg) dengan
20
kuadrat dari tinggi badan (meter). Nilai BMI yang didapat tidak tergantung pada
Untuk menilai timbunan lemak perut dapat digunakan cara lain, yaitu
dengan mengukur rasio lingkar pinggang dan pinggul (RLPP) atau mengukur
pria, sedangkan untuk wanita risiko tersebut meningkat bila lingkar pinggang
3) Indeks BROCCA
Bila hasilnya:
a. BOD PODmerupakan salah satu alat untuk mengukur lemak dalam tubuh,
seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk
menentukan umla dan lokasi lemak dalam tubuh yaitu dengan cara
21
merupakan salah satu cara pengukuran obesitas yaitu dengan cara penderita
berdiri di atas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya
diabetes melitus dan beberapa jenis penyakit lainnya. Morbiditas dan mortalitas
restriksi dinding dada. Selain itu overweight maupun obesitas dapat menyebabkan
penurunan harga diri, interaksi sosial, dan prestasi akademik. Pubertas lebih awaal
perkembangan fisik dan emosional yang disebabkan oleh harapan yang tinggi dari
B. Kerangka Teori
REMAJA
BERAT
BADAN
POLA TINGKAT
KONSUMSI PENGETAHUAN
C. Kerangka Konsep
TINGKAT
PENGETAHUAN
OVERWEIGHT
DAN
OBESITAS
POLA
KONSUMSI
24
D. Definisi Operasional
NO Variabel Definisi Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Obesitas dan Suatu keadaan patologis 1. Menimbang BB 1. Timbangan Status gizi remaja Interval
overweight akibat penimbunan 2. Mengukur TB digital dikategorikan menjadi :
lemak yang berlebihan 3. Mewawancarai 2. Microtoise 1. Overweight jika
di dalam tubuh yang umr dengan tingkat nilai Z score ≥ +2
ditentukan dengan ketelitian 0,1 2. Obesitas jika
IMT/U. (Liniyanti D cm nilai Z score ≥ +3
Oswari, 2011) 3. Kuesioner (Riskesdas, 2013)
2 Tingkat Segala sesuatu yang Wawancara Kuesioner Tingkat pengetahuan Odinal
pengetahuan diketahui oleh dikategorikan menjadi :
gizi responden yang 1. Baik : jika
meliputi pengertian gizi, jawaban benar >
sumber zat gizi, dampak 80%
kelebih gizi, fungsi zat 2. Sedang : jika
gizi, pengertian obesitas jawaban benar >
an overweight, dampak 60-80%
obesitas dan 3. Kurang : jika
overweight, penyebab jawaban benar <
obesitas dan 60 %
overweight. (Tambunan, 2004)
3 Pola Jumlah kebutuhan dan Wawancara SQ-FFQ Jumlah asupan Rasio
konsumsi besar porsi yang responden Odinal
a. Jumlah dikonsumsi responden dikategorikan menjadi
25
b. Protein
Laki-laki
0 = cukup jika ≤ 70 gr
1 = lebih jika > 70 gr
Perempuan
0 = cukup jika ≤ 65 gr
1 = lebih jika > 65 gr
c. Lemak
Laki-laki
0 = cukup jika ≤ 80 gr
1= lebih jika > 80 gr
Perempuan
0 = cukup jika ≤ 70 gr
1 = lebih jika > 70 gr
26
d. Karbohidrat
Laki-laki
0 = cukup jika ≤ 350 gr
1 = lebih jika > 350 gr
Perempuan
0 = cukup jika ≤ 300 gr
1 = lebih jika > 300 gr
b. Jenis Seberapa banyak jenis Wawancara SQ-FFQ Jumlah jenis bahan Nominal
bahan makanan yang makanan
dikonsumsi dalam satu
hari
A. Dasar Penilitian
dari pembuatan proposal sampai pembuatan laporan tugas akhir dari bulan
1. Populasi
populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII yang mengalami
2. Sampel
(berat badan dan tinggi badan) ke ruangan kelas VII dan VIII untuk mendapatkan
a. Semua siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 17 Padang yang terpilih.
27
28
Apabila responden tidak hadir pada saat wawancara dan pengisian lembar
kuesioner.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung didapat oleh peneliti di SMP Negeri 17
tempat/tanggal lahir.
menggunakan kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan dari
Dinas Kesehatan Kota Padang. Selain itu, data juga dikumpulkan dari SMP
Negeri 17 Padang yang meliputi lokasi SMP Negeri 17 Padang, jumlah siswa dan
29
siswi, nama, tempat dan tanggal lahir, umur, jenis kelamin, dan alamat rumah
siswa.
1. Pengolahan Data
dengan langkah-langkah :
a. Editing
Data yang telah diperoleh dicek kembali apakah ada kesalahan dalam
penulisan angka dan mengecek ulang apakah ada pertanyaan yang belum dijawab
b. Coding
kode untuk masing-masing variabel yang telah dikumpulkan yaitu merubah huruf
pemasukan data.
pengetahuan,
kebutuhan.
c. Entry Data
secara komputerisasi.
d. Cleaning
4. Analisis Data
persentase setiap variabel yang meliputi obesitas, tingkat pengetahuan, dan pola
A. HASIL
Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Padang adalah salah satu sekolah yang ada
17, Kelurahan Banuaran Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang
dengan luas 3.905 m². Fasilitas yang ada di SMPN 17 Padang diantaranya adalah
upacara.
jumlah siswa berjumlah 693 orang yang diantaranya 254 orang kelas VII, 216
Profil Sekolah :
kualitas pendidikan.
31
32
2. Gambaran Responden
Responden pada penelitian ini adalah kelas VII dan VIII yang mengalami
n % n %
1 Kelas VII 10 41,6 14 58,4 24 100
2 Kelas VIII 20 66,6 10 33,3 30 100
TOTAL 54 100
siswa kelas VIII yang lebih banyak mengalami overweight dan obesitas adalah
laki-laki.
3. Hasil Penelitian
di SMPN 17 Padang kelas VII dan VIII yang dikategorikan overweight dan 11
overweight di SMPN 17 Padang adalah 2,29 ± 0,27 dengan rentang nilai +2,00
sampai +2,95, sedangkan rata-rata nilai zscore responden yang obesitas di SMPN
17 Padang Tahun 2020 adalah 3,3 ± 0,3 dengan rentang nilai +3,02 sampai +4,00.
34
overweight hanya sebagian kecil yang berpengetahuan baik, lalu terdapat setengah
dari responden yang berpengetahuan sedang, dan lebih dari sepertiga berada pada
kategori kurang.
responden yang mengetahui aturan berapa kali olahraga bagi remaja dan perihal
sementara perihal minuman sehat hanya diketahui oleh 27,7% responden. Lalu
46,3% responden. Dan hal terkait dengan pengukuran status gizi hanya diketahui
44,4% responden.
36
c. Pola Konsumsi
1) Jumlah
SMPN 17 Padang Tahun 2020 memiliki rata-rata asupan energi 2364,1 ± 644,9
dengan rentang nilai 1430-3807 kkal/hari, sedangkan asupan protein 93,7 ± 1,25
dengan rentang nilai 33-886 gr/hari. Rata-rata asupan lemak 62,59 ± 43,3 dengan
rentang nilai 34-326 gr/hari, lalu rata-rata asupan karbohidrat 355,06 ± 98,2
kkal/hari, sedangkan asupan protein 72,1 ± 12,5 dengan rentang nilai 54-92
gr/hari. Rata-rata asupan lemak 55,3 ± 9,4 dengan rentang nilai 39-74 gr/hari, lalu
rata-rata asupan karbohidrat 350,36 ± 55,9 dengan rentang nilai 278-425 gr/hari.
37
Dari data yang sudah ditemukan dapat dilihat bahwa asupan pada
responden obesitas masuk dalam kategori lebih. Jadi dapat dikatakan bahwa pola
yang paling banyak dikonsumsi oleh responden yang overweight dari jenis
padi-padian adalah beras yaitu 150 gram atau 1,5 porsi, sedangkan protein hewani
adalah kurang dari 1 porsi telur ayam, dari lemak dan minyak adalah minyak
kelapa sawit yaitu 10 gr atau 2 porsi , dari kacang-kacangan adalah tahu yaitu 100
gram atau 1 porsi, dari sayur dan buah adalah kangkung sebanyaksetengah porsi
rata-rata porsi bahan makanan yang sering dikonsumsi dari padi-padian adalah
beras yaitu 163,6 gram atau lebih dari 3 porsi, dari protein hewani adalah telur
ayam sebanyak 51,4 gr atau kurang dari 1 porsi, dari lemak dan minyak adalah
minyak kelapa sawit 10 gr, dari kacang-kacangan adalah tahu dan tempe sebanyak
1 porsi, dari sayur dan buah adalah toge sebesar 63,6 gr atau lebih dari 1 porsi dan
2) Jenis
dikonsumsi oleh responden yang overweight dari jenis padi-padian adalah beras
adalah ayam sebesar 93%, dari lemak dan minyak adalah minyak kelapa sawit
berminyak adalah santan (100%), dari gula adalah gula pasir sebesar 95,3%, dari
sayur dan buah adalah kangkung sebesar 46,5% dan jeruk sebesar 41,9%.
bahan makanan yang sering dikonsumsi dari padi-padian adalah beras (100%),
dari umbi-umbian adalah kentang sebesar 9,1%, dari protein hewani adalah
daging ayam dan ikan yaitu sebesar 72,3%, dari lemak dan minyak adalah minyak
kelapa sawit (100%), dari kacang-kacangan adalah tahu (100%) dan tempe
(100%), dari buah/biji berminyak adalah santan (100%), dari gula adalah gula
pasir sebesar 72,3%, dari sayur dan buah adalah toge sebesar 63,6% dan pisang
sebesar 45,4%.
3) Frekuensi
1,15 kali/hari dengan rentang nilai 2-7 kali/hari. Pada rata-rata frekuensi sumber
bahan protein hewani adalah 2,4 ± 0,861 kali/hari dengan rentang nilai 1-6
kali/hari sedangkan protein nabati adalah 1,85 ± 0,6 kali/hari dengan rentang nilai
42
1-3 kali/hari. Untuk rata-rata frekuensi sumber sayuran adalah 1,06 ± 0,499
kali/hari dengan rentang nilai 0-2 kali/hari dan rata-rata frekuensi sumber
buah-buahan adalah 0,33 ± 0,218 kali/hari dengan rentang nilai 0-1 kali/hari.
1,59 kali/hari dengan rentang nilai 2-7 kali/hari. Pada rata-rata frekuensi sumber
bahan protein hewani adalah 2,5 ± 1,08 kali/hari dengan rentang nilai 1-4 kali/hari
sedangkan protein nabati adalah 1,19 ± 0,6 kali/hari dengan rentang nilai 0-2
kali/hari. Untuk rata-rata frekuensi sumber sayuran adalah 0,86 ± 0,421 kali/hari
dengan rentang nilai 0-2 kali/hari dan rata-rata frekuensi sumber buah-buahan
B. PEMBAHASAN
1. Keterbatasan penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi kelas VII dan VIII
penilitian pada saat siswa/siswi selesai melaksanakan ujian, selain itu waktu ujian
untuk kelas VII berbeda dengan waktu ujian kelas VIII sehingga menyulitkan
43
peneliti dalam melaksanakan peneliti jadi pada saat pengukuran berat badan dan
tinggi badan dibantu oleh teman yang satu penelitian di SMPN 17 Padang.
2. Karakteristik Responden
banyak dialami laki-laki dengan persentase 53,5% untuk overweight dan 63,6%
untuk obesitas. Jadi dapat disimpulkan overweight dan obesitas banyak ditemukan
menunjukan status gizi lebih banyak ditemukan pada siswa laki-laki dibanding
19% dan untuk sementara prevalensi obesitas murid laki-laki 25,65% dan
perempuan 19,5%.
kategori baik 4 siswa (9,3%), kategori sedang 24 siswa (55,8%), dan kategori
kurang 15 siswa (34,9%). Data tersebut menunjukkan bahwa data lebih dominan
dengan jumlah responden 11 siswa, yang masuk dalam kategori baik 1 siswa (9%),
kategori sedang 5 siswa (45,5%). Data tersebut menunjukan bahwa data terbanyak
44
Hal ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putu (2015) di
baik mengalami obesitas lebih tinggi (90%) dibanding dengan pengetahuan gizi
kurang (10%).
bahwa anak-anak umumnya sadar akan bahaya dari gizi buruk dan obesitas
dengan tepat dan aman. Hal ini terbukti bahwa untuk konsep pengetahuan gizi
diperolah hasil yang tinggi yaitu 90,9% yang merupakan skor perihal manfaat
sarapan dan 100% yang merupakan skor perihal pengaruh banyaknya aktifitas
diperoleh di luar bangku sekolah seperti melalui media dan informasi dari orang
yang baik sehingga dapat menuju status gizi yang baik pula.
pelajaran yang berkaitan ilmu gizi, dengan demikian pada umumnya pengetahuan
gizi siswa/siswi kelas VII dan VIII tergolong sedang. Program pendidikan gizi
4. Pola Konsumsi
di SMPN 17 Padang Tahun 2020 memiliki rata-rata asupan energi 2364 ± 645
dengan asupan energi terbanyak 3807 kkal/hari yang artinya melebihi dari batas
kebutuhan , sedangkan asupan protein 93,7 ± 1,25 gr/hari dengan asupan protein
terbanyak 109 gr/hari yang melebihi dari kebutuhan . Lalu rata-rata asupan lemak
62,59 ± 43,3 dengan asupan lemak terbanyak 74,8 gr/hari, dan rata-rata asupan
karbohidrat 355,06 ± 98,2 dengan asupan terbanyak 439,1 gr/hari yang melebihi
dari kebutuhan.
memiliki rata-rata asupan energi 2158,5 ± 318,5 dengan asupan energi terbanyak
2654 kkal/hari yang artinya melebihi dari kebutuhan, sedangkan asupan protein
72,1 ± 12,5 dengan asupan protein terbanyak 92 gr/hari melebihi dari kebutuhan.
Lalu rata-rata asupan lemak 55,3 ± 9,4 dengan asupan lemak terbanyak 74 gr/hari,
akan diubah menjad lemak tubuh, akibatnya terjadi berat badan lebih atau
sumber bahan protein hewani adalah 2,4 ± 0,861 kali/hari dengan frekuensi
adalah 1,85 ± 0,6 kali/hari dengan frekuensi tertinggi yaitu 3 kali/hari dan
terendah 1 kali/hari. Untuk rata-rata frekuensi sumber sayuran adalah 1,06 ± 0,499
pokok perhari adalah 4,25 ± 1,59 kali/hari dengan frekuensi tertinggi adalah 7
kali/hari dan terendah adalah 2 kali/hari. Pada rata-rata frekuensi sumber bahan
protein hewani adalah 2,5 ± 1,08 kali/hari dengan frekuensi tertinggi yaitu 4
kali/hari dan terendah yaitu 1 kali/hari sedangkan protein nabati adalah 1,19 ± 0,6
sumber sayuran adalah 0,86 ± 0,421 kali/hari dengan frekuensi tertinggi yaitu 2
kali/hari dan rata-rata frekuensi sumber buah-buahan adalah 0,25 ± 0,159 kali/hari
SMPN 17 Padang dilihat dari jumlah asupan pada responden overweight dan
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Vina
Novela (2019) menyatakan bahwa dari 43 responden yang memiliki pola makan
obesitas.
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pada siswa kelas VII dan VIII di SMPN 17 Padang lebih dari separuh
lebih.
B. Saran
1. Untuk Sekolah
overweight dan 20,4% dari responden mengalami obesitas. Oleh karena itu
2. Untuk Siswa
b. Disarankan kepada siswa untuk menerapkan pola konsumsi yang baik dengan
45
46
Disarankan kepada orang tua untuk meningkatkan pola makan anak yang
Bogor.Bogor
Persada.Depok.
UniversityPress.Yogyakarta.
kegemukan dan Obesitas pada Anak Sekolah.Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan
Malnutrition by 2030.
Syarifudin N.A. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gizi Lebih
Remaja.
Solihin pudji. 2005. Ilmu gizi pada anak. Jakarta. Univ kedokteran indonesia.
November 2019
Pengetahuan dan Asupan Zat gizi Pada Anak Gizi Lebih di SDN Sudirman 1
Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tanggal Lahir:
Alamat :
No. Telepon/Hp :
Padang, 2020
Lampiran B
Lampiran C
KUESIONER PENELITIAN
Tanggal :…………………………..2019
1. Karakteristik Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
No. HP/Telepon :
Alamat :
Pekerjaan :
2. Data Antropometri
Berat Badan :
Tinggi Badan :
IMT :
4. Tingkat Pengetahuan
TOTAL
Lampiran D
No Uraian Jumlah
Persiapan Penelitian
1 Print proposal penelitian Rp. 60.000
2 Jilid dan fotocopy proposal penelitian Rp. 45.000
Sub total Rp. 105.000
Pelaksanaan Penelitian
1 Fotocopy Form FFQ Rp. 50.000
2 Fotocopy kuesioner penelitian Rp. 50.000
3 Transportasi Rp. 10.000
Sub total Rp. 110.000
Alat
1 Microtoice Rp. 35.000
2 Timbangan digital Rp. 75.000
3 Pulpen Rp. 15.000
Sub total Rp. 125.000
TOTAL Rp. 340.000
Lampiran E
Statistics
STATUS GIZI
N Valid 54
Missing 0
Mean 1.2037
Median 1.0000
Minimum 1.00
Maximum 2.00
Sum 65.00
Percentiles 25 1.0000
50 1.0000
75 1.0000
STATUS GIZI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Overweight :
Kategori Pengathuan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 8
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 9
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 10
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 12
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 13
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 14
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 15
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 16
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 18
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 19
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 20
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 21
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 22
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 23
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 24
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 25
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 26
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 27
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Pertanyaan 28
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 7 16.3 16.3 16.3
Benar 36 83.7 83.7 100.0
Total 43 100.0 100.0
Obesitas :
Kategori Pengetahuan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Baik 1 9.1 9.1 9.1
Sedang 5 45.5 45.5 54.5
Kurang 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 4 36.4 36.4 36.4
Benar 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 1 9.1 9.1 9.1
Benar 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 4 36.4 36.4 36.4
Benar 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 3 27.3 27.3 27.3
Benar 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 3 27.3 27.3 27.3
Benar 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 8 72.7 72.7 72.7
Benar 3 27.3 27.3 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 4 36.4 36.4 36.4
Benar 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 8
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 4 36.4 36.4 36.4
Benar 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 9
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 6 54.5 54.5 54.5
Benar 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 10
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 7 63.6 63.6 63.6
Benar 4 36.4 36.4 100.0
Soal 10
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 7 63.6 63.6 63.6
Benar 4 36.4 36.4 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 11
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 5 45.5 45.5 45.5
Benar 6 54.5 54.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 12
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 5 45.5 45.5 45.5
Benar 6 54.5 54.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 13
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 1 9.1 9.1 9.1
Benar 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 14
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 6 54.5 54.5 54.5
Benar 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 15
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 7 63.6 63.6 63.6
Benar 4 36.4 36.4 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal16
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Benar 11 100.0 100.0 100.0
Soal 17
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 3 27.3 27.3 27.3
Benar 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 18
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 8 72.7 72.7 72.7
Benar 3 27.3 27.3 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 19
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 2 18.2 18.2 18.2
Benar 9 81.8 81.8 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 20
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 4 36.4 36.4 36.4
Benar 7 63.6 63.6 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 21
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 6 54.5 54.5 54.5
Benar 5 45.5 45.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 22
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 8 72.7 72.7 72.7
Benar 3 27.3 27.3 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 23
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 5 45.5 45.5 45.5
Benar 6 54.5 54.5 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 24
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 7 63.6 63.6 63.6
Benar 4 36.4 36.4 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 25
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 3 27.3 27.3 27.3
Benar 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 26
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 8 72.7 72.7 72.7
Benar 3 27.3 27.3 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 27
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 3 27.3 27.3 27.3
Benar 8 72.7 72.7 100.0
Total 11 100.0 100.0
Soal 28
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Salah 1 9.1 9.1 9.1
Benar 10 90.9 90.9 100.0
Total 11 100.0 100.0
Pola konsumsi overweight
Statistics
KAL
PROTEI LEMA KOLES SER VIT VIT VIT SIU FOSF MAGN ZATBE MINE
ENERGI N K KH TEROL AT A C B1 M OR ESIUM SI RAL MN
N Valid 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
Missin
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
g
Mean 174.976 8.720 2014 38.5 409.6 9.654 362.32 8.162 6.37
2364.17 93.7907 62.59 355.06 .63 12.0465
7 9 .69 116 047 0E2 56 8 21
Median 133.000 9.000 1622 39.0 401.0 9.420 367.00 8.000 7.00
2459.80 75.0000 57.60 382.70 .62 12.0000
0 0 .70 000 000 0E2 00 0 00
Std. Deviation 1.85
1.25070E 135.880 2.413 2.01 .15 1.647 2.489 97.070 2.126 1.81
644.976 43.321 98.209 207 3.72861
2 46 51 7E3 2 17E2 19E2 84 14 296
E1
Minimum 428.0
1430 33.00 34 53 47.00 4.00 1034 6.00 0 80.00 146.00 3.00 4.00 1.00
0
Maximum 1448 88.0 1039. 1517.
5033 886.00 326 498 843.00 13.00 1 533.00 20.00 13.00 9.00
0 0 00 00
Sum 375.0 8663 165 1761 4.15E 15580. 351.0 274.
101659 4033.00 2691 15268 7524.00 27 518.00
0 2 6.00 3.00 4 00 0 00
Percentiles 25 7.000 1328 25.0 315.0 7.770 284.00 7.000 5.00
1882.90 60.0000 47.10 300.00 96.0000 .52 9.0000
0 .90 000 000 0E2 00 0 00
50 133.000 9.000 1622 39.0 401.0 9.420 367.00 8.000 7.00
2459.80 75.0000 57.60 382.70 .62 12.0000
0 0 .70 000 000 0E2 00 0 00
75 198.000 11.00 2032 52.0 452.0 1.131 418.00 10.00 8.00
2662.50 88.0000 65.70 428.20 .74 13.0000
0 00 .10 000 000 0E3 00 00 00
Statistics
VI
ENER PROTEI LEM KOLES SERA TB KALSI MAGN ZATBE MINER
GI N AK KH TEROL T VITA VITC 1 UM FOSFOR ESIUM SI AL MN
N Valid 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Missi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ng
Mean 2158.5 55.3 350.3 195.818 1571.7 338.727 340.545
72.1818 7.1818 24.7273 .57 8.3345E2 10.4545 7.8182 5.1818
5 6 6 2 3 3 5
Median 2195.0 55.0 365.0 183.000 1619.0 310.000 329.000
72.0000 7.0000 26.0000 .56 8.6300E2 11.0000 8.0000 5.0000
0 0 0 0 0 0 0
Std. Deviation 318.58 12.0151 9.49 55.90 77.0504 1.2504 296.14 1.51003 .11 88.6770 2.07914E 41.2925 1.7786
2.01810 1.25045
4 4 0 6 0 5 8 E1 0 4 2 3 6
Minimum 1610 54.00 39 278 100.00 5.00 1093 3.00 0 250.00 500.00 298.00 6.00 6.00 2.00
Maximum 2654 92.00 74 425 362.00 9.00 1980 55.00 1 527.00 1168.00 431.00 14.00 10.00 7.00
Sum 23744 794.00 609 3854 2154.00 79.00 17289 272.00 6 3726.00 9168.00 3746.00 115.00 86.00 57.00
Percenti 25 1900.0 50.0 297.0 152.000 1194.0 261.000 309.000
65.0000 6.0000 15.0000 .47 6.8300E2 9.0000 7.0000 5.0000
les 0 0 0 0 0 0 0
50 2195.0 55.0 365.0 183.000 1619.0 310.000 329.000
72.0000 7.0000 26.0000 .56 8.6300E2 11.0000 8.0000 5.0000
0 0 0 0 0 0 0
75 2415.0 62.0 408.0 251.000 1740.0 412.000 378.000
84.0000 8.0000 31.0000 .65 1.0160E3 11.0000 9.0000 7.0000
0 0 0 0 0 0 0
Lampiran F
Lampiran dokumentasi