Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm.

13-21

PEMBERIAN PUPUK KULIT PISANG RAJA (Musa sapientum)


TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)

Prelly M. J. Tuapattinaya1, Feby Tutupoly2


1
Progam Studi Pendidikan Biologi
2
Alumni Progarm Studi Pendidikan Biologi

E-mail: prelly_tuapattinaya@yahoo.co.id

Abstact

Backgroud: Cayenne pepper or Capsicum frutescens L. is a plant wich very popular all over the world.
Banana peel has been considered as garbage and smells, there are many chemicals that contain
elements of potassium, phosphorus, magnesium, potassium, and sodium brpotensi to be used as
fertilizer.
Method: This study used a randomized block design (RBD) with treatment carried out in the form of
fertilizers Plantain skin (P). Fertilization Plantain skin consists of four stage treatment, namely: P0 (0
ml/polybag), P1 (200 ml/polybag), P2 (350 ml/polybag), P3 (500 ml/polybag). From the observed level
of treatment, three replications were made so that there are 12 samples in the study.
Results: Cayenne pepper plant growth with the highest value on plant height, number of leaves and
number of branches acquired in treatment P3 (500 ml fertilizer plantain skin ). While the generative
period banana peels fertilizer treatments showed that there is a significant influence on the production
of fruit and weeks 8, 10 and 12 and the weight of the fruit at harvest time. The number of pieces of
cayenne pepper with the highest value obtained in treatment P3 (500 ml fertilizer plantain skin).
Conclusion: Treatment P3 (500ml fertilizer plantain skin) is a treatment wich best during the vegetative
growth of plant height, number of leaves and number of branches cayenne pepper. Moreover P3 is also
the best treatment on fruit number and fruit weight during the generative crop.

Keywords: cayenne pepper, plantain skin

Abstrak

Latar Belakang: Cabai rawit atau Capsicum frutescens L. adalah tanaman yang sangat populer di
seluruh dunia. Kulit pisang yang selama ini dianggap sebagai sampah dan berbau, ternyata banyak
mengandung unsur kimia yaitu kalium, fosfor, magnesium, potasium, dan sodium yang brpotensi untuk
dijadikan pupuk.
Metode: Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan yang
dilakukan berupa Pupuk Kulit Pisang Raja (P). Pemupukan Kulit Pisang Raja terdiri dari empat taraf
perlakuan, yaitu: P0 (0 ml/polybag), P1 (200 ml/polybag), P2 (350 ml/polybag), P3 (500 ml/polybag).
Dari taraf perlakuan yang diamati, dibuat tiga ulangan sehingga terdapat 12 sampel dalam penelitian.
Hasil: Pertumbuhan tanaman cabai rawit dengan nilai tertinggi pada tinggi tanaman, jumlah daun dan
jumlah cabang diperoleh pada perlakuan P3 (500 ml pupuk kulit pisang raja). Sedangkan pada masa
generatif menunjukan perlakuan pupuk kulit pisang terdapat pengaruh yang sangat nyata terhadap
produksi buah dan minggu ke 8, 10 dan 12 dan berat buah pada masa panen. Jumlah buah cabai rawit
dengan nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan P3 (500 ml pupuk kulit pisang raja).
Kesimpulan: Perlakuan P3 (500ml pupuk kulit pisang raja) merupakan perlakuan yang terbaik pada
masa vegetatif yaitu pada pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang cabai rawit.
Selain itu P3 juga merupakan perlakuan yang terbaik pada jumlah buah dan berat buah pertanaman
pada masa generatif.

Kata Kunci: Cabai Rawit, Limbah Kulit Pisang Raja

P.M.J. Tuapattinaya, Feby Tutupoly, Pemberian Pupuk Kulit … 13


Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm. 13-21

PENDAHULUAN sampah jika dibiarkan begitu saja tanpa


Cabai rawit atau Capsicum frutescens L. pengolahan yang baik, sehingga dampaknya
adalah tanaman yang sangat populer di bagi lingkungan amatlah buruk. Pengolahan
seluruh dunia. Sebagai salah satu tanaman limbah yang baik akan berdaya guna tinggi
holtikultura, cabai rawit merupakan komoditi baik secara finansial ataupun manfaat.
tanaman buah semusim yang berbentuk Kulit pisang yang selama ini dianggap
perdu. Tanaman dari famili solanaceae ini sebagai sampah dan berbau, mendatangkan
merupakan tanaman budidaya yang juga lalat dan akan membuat terpeleset jika
sering ditanam di pekarang sebagai membuangnya sembarangan, ternyata
tanaman sayur. Cabai rawit mempunyai tiga banyak mengandung unsur kimia atau
varietas yaitu cabai rawit leutik atau cengek senyawa yang bermanfaat. Penelitian yang
leutik, cengek domba atau cengek bodas dilakukan oleh (Firlawanti, 2012)
dan ceplik. Cabai rawit mempunyai fungsi menunjukkan bahwa pemberian pupuk
yang sangat banyak selain dijadikan kompos cair dari limbah kulit pisang pada
penyedap dalam masakan, cabai rawit juga konsentrasi 200 ml memberikan pengaruh
dapat digunakan untuk mengobati berbagai yang nyata terhadap parameter pengamatan
macam penyakit karena mempunyai tinggi tanaman, diameter umbi, berat segar
kandungan gizi yang cukup baik. Cabai rawit umbi dan berat kering umbi. Hal ini
dapat ditanam di lahan mana saja seperti dikarenakan pupuk kompos cair dari limbah
lahan sawah, tegalan, dan tempat yang kulit pisang mempunyai kandungan Kalium
terlindungi oleh pepohonan sekalipun yang lebih banyak dari unsur-unsur lainnya
asalkan persyaratan tumbuhnya terpenuhi. sehingga memberikan pengaruh pada organ
Cabai rawit memiliki kandungan nutrisi tanaman bagian bawah (umbi). Kulit buah
yang tidak kalah dengan buah-buahan lain pisang mengandung 15% kalium dan 2%
yang memiliki rasa manis. Hanya saja cabai fosfor lebih banyak daripada daging buah.
rawit lebih dominan rasa pedasnya. Rasa Keberadaan kalium dan fosfor yang cukup
pedasnya ini disebabkan oleh kandungan tinggi dapat dimanfaatkan sebagai
minyak atsiri yang tinggi pada buah tersebut. pengganti pupuk. Pupuk limbah kulit pisang
Minyak atsiri ini merangsang syaraf perasa adalah sumber potensial pupuk potasium
untuk bekerja lebih kuat. Kandungan lipid dengan kadar K2O 46-57% basis kering.
atau lemak pada cabai rawit juga berfungsi Selain mengandung Fosfor dan Potasium,
menghangatkan badan. Sebab lipid kulit pisang juga mengandung unsur
merupakan penghasil energy terbesar. magnesium, sulfur, dan sodium.
Bahkan lebith tinggi dibandingkan dengan Potasium adalah unsur hara mikro yang
karbohidrat (Neti Suriana, 2011). membantu pembentukan protein,
Untuk menghasilkan tanaman cabai karbohidrat dan gula, serta membantu
rawit yang subur berkualitas, dalam hal ini pengangkutan gula dari daun ke buah,
sehat, mempercepat pertumbuhan sering memperkuat jaringan tanaman serta
sekali digunakan pupuk baik berupa pupuk meningkatkan daya tahan terhadap
kimia maupun pupuk organik. Jika penyakit. Magnesium adalah unsur yang
menggunakan pupuk kimia maka keberadaannya karena selain diperlukan di
kendalanya adalah harus membutuhkan dalam pembentukkan klorofil juga berperan
biaya yang besar, padahal hasil limbah sebagai katalisator di dalam penyerapan
rumah tangga atau industri rumah tangga unsur P(Fosfor) dan K(Kalium) oleh
dapat diolah menjadi pupuk organik. tanaman. Sodium mempunyai sifat mudah
Perkembangan industri di Indonesia sangat menyerap air dan menahan air cukup kuat,
pesat, dari indutri rumah tangga sampai sehingga tanaman tahan akan kekeringan.
industri berskala internasional. Sebuah Penelitian sudah membuktikan manfaat
aktivitas industri sudah dipastikan penggunaan pupuk kulit pisang ini pada
menghasilkan produk dan hasil sampingan tanaman mangga namdokmai dan
yang berupa limbah. Sebagai contoh industri kelengkeng aroma durian (Amansa07,
kripik pisang, tepung pisang, sale pisang 2011).
atau indusrti yang berbahan dasar pisang
menghasilkan limbah utama yang berupa
kulit pisang. Limbah tersebut akan menjadi

P.M.J. Tuapattinaya, Feby Tutupoly, Pemberian Pupuk Kulit … 14


Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm. 13-21

MATERI DAN METODE


Penelitian ini berlangsung di Green b. Jumlah Daun
House Poka-Ambon. Penelitian ini Hasil analisis ragam menunjukkan
dilaksanakan pada bulan November 2013 - bahwa dosis pupuk limbah kulit pisang
Februari 2014. Tanaman yang digunakan berpengaruh sangat nyata terhadap Jumlah
adalah cabai rawit dan limbah kulit pisang Daun pada umur 2 MST dan 4 MST. Rata-
yang dijadikan pupuk. Metode yang rata jumlah daun tanaman disajikan pada
digunakan meliputi: Percobaan di dalam Tabel 3 dan 4.
Polybag yang menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK). c. Jumlah Cabang
Perlakuan dalam penelitian ini terdiri Dari hasil analisis ragamnya
dari 5 taraf dosis pupuk kulit pisang raja menunjukkan bahwa dosis pupuk kulit
yaitu: 1) P0 = 0 ml; 2) P1 = 200 ml/polybag; pisang berpengaruh sangat nyata terhadap
3) P2 = 350 ml/ polybag dan 4) P3 = 500 ml/ Jumlah cabang pada umur 2 MST
polybag. sedangkan berpengaruh nyata pada umur 4
Peubah yang diamati adalah peubah MST. Rata-rata jumlah cabang disajikan
pada masa vegetatif (tinggi tanaman, jumlah pada Table 5 dan 6.
daun dan jumlah cabang) dan peubah masa
generative (jumlah buah dan berat buah). 2. Masa Generatif
Apabila hasil uji F pada taraf 5% dan 1% a. Jumlah Buah
menujukkan pengaruh yang nyata atau Dari hasil analisis ragamnya
sangat nyata dilanjutkan uji Beda Nyata menunjukan bahwa dosis pupuk kulit pisang
Terkecil dengan uji BNT pada taraf 5%. berpengaruh sangat nyata terhadap Jumlah
Buah pada umur 8 MST, 10 MST dan 12
MST. Rata-rata jumlah buah tanaman
HASIL DAN PEMBAHASAN disajikan pada Table 7, 8 dan 9.
Hasil Penelitian
1. Masa Vegetatif b. Berat Buah
a. Tinggi Tanaman Dari hasil analisis ragamnya
Hasil analisis menunjukkan bahwa dosis menunjukan bahwa dosis pupuk kulit pisang
pupuk limbah kulit pisang berpengaruh berpengaruh sangat nyata terhadap Berat
sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada Buah pada Masa Panen. Rata-rata berat
umur 2 MST dan 4 MST. Rata-rata tinggi buah tanaman disajikan pada Tabel 10.
tanaman disajikan pada Table 1 dan 2.

Tabel 1. Pengaruh Pemberian Pupuk Limbah Kulit Pisang Raja Terhadap Tinggi
Tanaman Cabai Rawit 2MST.

Rata-Rata Beda Terhadap Nilai


Perlakuan
Tinggi Kontrol 1% 5%
P0 9,5 0,57 0,83
P1 10,0 0,5TN
P2 11,9 2,4**
P3 12,2 2,7**
Keterangan : TN = Tidak Berbeda Nyata
* = Berbeda Nyata
** = Sangat Berbeda Nyata

P.M.J. Tuapattinaya, Feby Tutupoly, Pemberian Pupuk Kulit … 15


Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm. 13-21

Tabel 2. Pengaruh Pemberian Pupuk Kulit Pisang Raja Terhadap Tinggi Tanaman Cabai
Rawit 4MST.

Rata-Rata Nilai
Perlakuan Beda Terhadap Kontrol
Tinggi 1% 5%
P0 22,9 1,32 1,92
P1 26,6 3,7**
P2 27,2 4,3**
P3 28,9 6,0**
Keterangan : TN = Tidak Berbeda Nyata
* = Berbeda Nyata
** = Sangat Berbeda Nyata

Tabel 3. Pengaruh Pemberian Pupuk Limbah Kulit Pisang Raja Terhadap Jumlah Daun
Tanaman Cabai Rawit 2MST.
Rata-Rata Jumlah Beda Terhadap Nilai
Perlakuan
Daun Kontrol 1% 5%
P0 5,3 0,94 1,37
P1 6,0 0,7TN
P2 6,3 1,0**
P3 7,3 2,0**
Keterangan : TN = Tidak Berbeda Nyata
* = Berbeda Nyata
** = Sangat Berbeda Nyata

Tabel 4. Pengaruh Pemberian Pupuk Kulit Pisang Raja Terhadap Jumlah Daun
Tanaman Cabai Rawit 4MST.
Rata-Rata Jumlah Beda Terhadap Nilai
Perlakuan
Daun Kontrol 1% 5%
P0 7,7 1,88 2,74
P1 8,0 0,3TN
P2 9,3 1,7TN
P3 10,7 3,0**
Keterangan : TN = Tidak Berbeda Nyata
* = Berbeda Nyata
** = Sangat Berbeda Nyata

Tabel 5. Pengaruh Pemberian Pupuk Kulit Pisang Raja Terhadap Jumlah Cabang
Tanaman Cabai Rawit 2MST.
Rata-Rata Jumlah Beda Terhadap Nilai
Perlakuan
Cabang Kontrol 1% 5%
P0 1,0 0,16 0,23
P1 1,0 0TN
P2 1,3 0,3**
P3 2,0 1,0**
Keterangan : TN = Tidak Berbeda Nyata
* = Berbeda Nyata
** = Sangat Berbeda Nyata

P.M.J. Tuapattinaya, Feby Tutupoly, Pemberian Pupuk Kulit … 16


Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm. 13-21

Tabel 6. Pengaruh Pemberian Pupuk Kulit Pisang Raja Terhadap Jumlah Cabang
Tanaman Cabai Rawit 4MST.
Rata-Rata Jumlah Beda Terhadap Nilai
Perlakuan
Cabang Kontrol 1% 5%
P0 1,3 0,47 0,68
P1 1,7 0,3TN
P2 2,7 1,3**
P3 3,0 1,7**
Keterangan : TN = Tidak Berbeda Nyata
* = Berbeda Nyata
** = Sangat Berbeda Nyata

Tabel 7. Pengaruh Pemberian Pupuk Kulit Pisang Raja Terhadap Jumlah Buah Cabai
Rawit 8MST.

Rata-Rata Jumlah Beda Terhadap Nilai


Perlakuan
Cabang Kontrol 1% 5%
P0 1,7 1,10 1,60
P1 2,3 0,7TN
P2 4,7 3,0**
P3 5,7 4,0**
Keterangan : TN = Tidak Berbeda Nyata
* = Berbeda Nyata
** = Sangat Berbeda Nyata

Tabel 8. Pengaruh Pemberian Pupuk Kulit Pisang Raja Terhadap Jumlah Buah Cabai
Rawit 10 MST.

Rata-Rata Jumlah Beda Terhadap Nilai


Perlakuan
Cabang Kontrol 1% 5%
7,0 10,9 15,9
P0
8 8
P1 11,7 4,7TN
P2 15,0 8,0TN
P3 25,0 18,0**
Keterangan : TN = Tidak Berbeda Nyata
* = Berbeda Nyata
** = Sangat Berbeda Nyata

Tabel 9. Pengaruh Pemberian Pupuk Kulit Psang Raja Terhadap Jumlah Buah Cabai
Rawit 12 MST.

Rata-Rata Jumlah Beda Terhadap Nilai


Perlakuan
Cabang Kontrol 1% 5%
11,3 16,0 15,9
P0
0 8
P1 17,0 5,7TN
P2 21,7 10,3TN
P3 33,3 22,0**
Keterangan : TN = Tidak Berbeda Nyata
* = Berbeda Nyata
** = Sangat Berbeda Nyata

P.M.J. Tuapattinaya, Feby Tutupoly, Pemberian Pupuk Kulit … 17


Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm. 13-21

Tabel 10. Pengaruh Pemberian Pupuk Kulit Pisang Raja Terhadap Berat Buah Cabai
Rawit Pada Masa Panen.

Rata-Rata Jumlah Beda Terhadap Nilai


Perlakuan
Cabang Kontrol 1% 5%
7,7 13,4 19,6
P0
9 3
P1 13,0 5,3TN
P2 15,3 7,7TN
P3 21,0 13,3TN
Keterangan : TN = Tidak Berbeda Nyata
* = Berbeda Nyata
** = Sangat Berbeda Nyata

Pembahasan diperlukan dalam pemanjangan sel-sel,


Tinggi Tanaman sintesis dan pembelahan sel (Norhasanah,
Dari hasil penelitian dan uji varians 2011).
menunjukan perlakuan pupuk kulit pisang Pertumbuhan tinggi tanaman cabai rawit
terdapat pengaruh yang sangat nyata dengan nilai terendah pada perlakuan P0
terhadap pertumbuhan tinggi tanaman cabai (tanpa pupuk kulit pisang raja). Hal ini
rawit pada minggu ke 2 dan ke 4. Pemberian disebabkan karena kekurangan akan unsur
pupuk kulit pisang pada perlakuan P3 (500 hara untuk pertumbuhan tinggi tanaman
ml) lebih baik bagi tanaman cabai rawit di cabai rawit, sehingga menyebabkan
bandingkan dengan perlakuan P2 (350 ml). tanaman cabai rawit menjadi kurang baik.
Hal ini disebabkan karena pada perlakuan Menurut Harsono (2002), bahwa
P3 (500 ml), jumlah yang diberikan tercukupi pertumbuhan tanaman dan produksi akan
sehingga dapat mensuplai berbagai unsur tinggi apabila di dalam tanah terdapat unsur
yang diberikan bagi tanman untuk proses hara dengan jumlah yang seimbang dan laju
pertumbuhan khusus tinggi tanaman. pertumbuhan akan menurun apabila unsur
Tinggi tanaman sangat dipengaruhi oleh hara yang diperlukan tidak tersedia.
proses metabolisme dalam tubuh tanaman
itu sendiri. Dalam melangsungkan aktifitas Jumlah Daun
metabolisme tersebut tanaman Dari hasil penelitian dan uji varians
membutuhkan nutrisi yang dapat diperoleh menunjukan perlakuan pupuk kulit pisang
dari pemupukan. Pertambahan tinggi terdapat pengaruh yang sangat nyata
tanaman merupakan indikator pertumbuhan terhadap jumlah daun tanaman cabai rawit
dan perkembanghan tanaman yang pada minggu ke 2 dan ke 4. Pemberian
menentukan produktifitas suatau tanaman. pupuk kulit pisang pada perlakuan
Pertumbuhan tanaman cabai rawit p3(500ml) lebih bagi bagi tanaman cabai
dengan nilai tertinggi pada tinggi tanaman pada tanaman cabai rawit memberikan
diperoleh pada perlakuan P3 (500 ml pupuk pengaruh terhadap peningkatan aktivitas
kulit pisang raja). Hal ini disebabkan karena fotosintesis yang digunakan oleh tanaman
ketersediaan nutrisi yang baik dibandingkan sebagai sumber energi untuk tumbuhan.
dengan perlakuan yang lain. Dalam hal ini Aktifitas fotosintessis yang meningkat akan
yang membantu pertumbuhan tinggi menghasikan energi, sehingga tanaman
tanaman cabai rawit yaitu fosfor dan kalsium tanaman bertmabah tinggi disertai pula
yang terkandung pada kulit buah pisang. dengan pertumbuhan daun tanaman.daun
Unsur Fosfor berperan dalam membantu berfungsi sebagai organ pertama
perkembangan akar muda, dimana akar berlangsungnya fotosintesis pada
tanaman yang subur dapat memperkuat tumbuhan. Pertumbuhan daun cabai rawit
berdirinya tanaman dan dapat meningkatkan dipicu oleh adanya pemberian pupuk kulit
penyerapan unsur hara yang dibutuhkan pisang (500 ml). Dalam kulit pisang
tanaman sedangakan Kalsium memberikan mengandung unsur magnesium yang
pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman berperan penting dalam pembentukan klofir
ke atas dan pembentukan kuncup serta untuk melakukan fotosintesis. Salah satu

P.M.J. Tuapattinaya, Feby Tutupoly, Pemberian Pupuk Kulit … 18


Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm. 13-21

faktor yang menentukan laju fotosintesis Jumlah Cabang


adalah membukanya stomata agar aliran Dari hasil penelitian dan uji varians
atau pertukaran uadara berlangsung dengan menunjukan perlakuan pupuk kulit pisang
baik. Gerak membuka dan menutupnya terdapat pengaruh yang nyata terhadap
mulut daun atau stomata disebsbkan oleh jumlah cabang tanaman cabai rawit pada
keseimbangan air. Didalam kulit pisang juga minggu ke 2 sedangkan pada minggu ke 4
mengandung unsur sodium yang bersifat terdapat pengaruh yang sangat nyata.
mudah menyerap air dan menahan air begitu Tanaman cabai rawit dengan nilai
kuat sehingga tanaman tahan akan tertinggi pada jumlah cabang diperoleh pada
kekeringan. perlakuan P3 (500 ml pupuk kulit pisang
Tanaman cabai rawit dengan nilai raja). Hal ini disebabkan adanya pengaruh
tertinggi pada jumlah daun diperoleh pada dari Kalsium dan Nitrogen yang ada pada
perlakuan P3 (500ml pupuk kulit pisang kulit pisang dapat memenuhi kebutuhan
raja). Hal ini dikarenakan unsur hara dalam tanaman cabai rawit. Dimana kalsium
kulit pisang yang dibutuhkan untuk berperan dalam proses pembelahan dan
pertumbuhan jumlah daun digunakan dalam pemanjangan sel-sel, sedangkan
jumlah yang sesuai dan dapat merangsang ketersediaan akan Nitrogen dapat berperan
pertumbuhan tanaman cabai rawit. dalam merangsang pertumbuhan cabang
Peningkatan pertumbuhan jumlah daun pada tanaman cabai rawit.
disebabkan oleh adanya pembesaran dan Pertumbuhan jumlah cabang tanaman
pembelahan sel. Pertumbuhan dan cabai rawit dengan nilai terendah pada
perkembangan tanamaan juga dipengaruhi perlakuan P0 (tanpa pupuk kulit pisang raja).
oleh faktor eksternal (unsur hara, suhu, Hal ini disebabkan karena kekurangan akan
kelembaban, cahaya, air pH) dan faktor unsur hara pada tanah tidak sesuai dengan
internal (genetik, enzim dan hormon). kebutuhan tanaman, sehingga dapat
Peranan masing-masing unsur hara dalam menggagu pertumbuhan tanaman.
pertumbuhan tanaman termasuk juga pada
proses pembelahan dan pembesaran sel. Jumlah Buah
Dimana selain Fosfor dan Kalsium didalam Hasil penelitian dan uji varians
kulit pisang terkandung N, K, Mg, dll. menunjukan perlakuan pupuk kulit pisang
Lingga (2007) mengemukakan bahwa terdapat pengaruh yang sangat nyata
Nitrogen berperan dalam merangsang terhadap jumlah buah pada minggu ke 8, 10
pertumbuhan seperti batang, cabang, daun, dan 12. Jumlah buah cabai rawit dengan
dan akar serta sangat penting dalam nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan P3
pembentukan protein lemak dan senyawa (500 ml pupuk kulit pisang raja). Hal ini
lain-lainnya. Selain itu juga Nitrogen disebabkan karena ketersediaan unsur hara
berperan dalam pembentukan hijau daun bagi pertumbuhan generatif tanaman
yang sangat berguna dalam proses memenuhi akan kebutuhan tanaman pada
fotosintesis. Kalium berperan membantu masa generatif. Menurut Makarim et al.,
pembentukan protein dan karbohidrat, (1995) bahwa unsur P berperan dalam
kalium juga berfungsi dalam memperkuat mempercepat pembentukan buah, bunga
tubuh tanaman agar daun, bunga, buah tidak dan biji, memperbaiki kualitas tanaman serta
mudah gugur dan merupakan sumber meningkatkan daya tahan terhadap
kekuatan bagi tanaman dalam mengahadapi penyakit.
kekringan dan penyakit. Magnesium Jumlah buah cabai rawit dengan nilai
berperan dalam penyerapan air, sehingga terendah pada perlakuan P0 (tanpa pupuk
sel membelah dan membesar kulit pisang raja). Hal ini disebabkan karena
Pertumbuhan jumlah Daun tanaman kebutuhan akan unsur hara pada tanaman
cabai rawit dengan nilai terendah pada tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman,
perlakuan P0 (tanpa pupuk kulit pisang raja). sehingga dapat menurunya produksi
Hal ini disebabkan karena kekurangan akan tanaman. Menurut Lingga (2007), unsur P
unsur hara untuk pertumbuhan jumlah daun (Fosfor) diperlukan untuk tanaman
cabai rawit, sehingga menyebabkan jumlah memperbanyak pertumbuhan generatif
daun tanaman cabai rawit menjadi kurang (bunga dan buah) sehingga kekurangan
baik.

P.M.J. Tuapattinaya, Feby Tutupoly, Pemberian Pupuk Kulit … 19


Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm. 13-21

unsur P dapat menyebabkan produksi Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman


tanaman menjadi menurun. Mentimun (Cucumis sativus L.) (Online)
http://distan.riau.go.id/index.php/compo
Berat Buah nent/content/article/53-pupuk/144-
Hasil penelitian dan uji varians pupuk-kandang. 3 April 2013.
menunjukan perlakuan pupuk kulit pisang Antinna84. 2011. Taksonomi dan Morfologi
terdapat pengaruh yang sangat nyata Tanaman Cabai. (Online)
terhadap berat Buah pada masa panen. (http://antinna84-
Berat buah cabai rawit dengan nilai halusination.blogspot.com/2011/06/taks
tertinggi diperoleh pada perlakuan P3 (500 onomi-dan-morfologi-tanaman-
ml pupuk kulit pisang raja). Hal ini cabai.html). 10 April 2013
disebabkan karena selain mengandung Ariyani, SP. 2010. Kulit Pisang, Tak Sekedar
fosfor yang berperan dalam proses Sampah (Online)
pertumbuhan generatif (bunga dan buah), (http://rierevolution.wordpress.com/
kulit pisang juga mengandung Magnesium 2010/07/26/kulit-pisang-tak-sekedar-
dan Kalsium yang berperan dalam sampah/). 3 April 2013
pembentukan buah. Magnesium (Mg) Barudakbaltos93. 2013 Manfaat Kulit Pisang
merupakan unsur hara esensial yang sangat (Online)
dibutuhkan tanaman dalam pembentukan http://barudakbaltos93.blogspot.com/20
hijau daun (chlorofil) dan sebagai co-faktor 13/02/ oleh-suratman-abdillah-fajar-26-
hampir pada seluruh enzim dalam proses january.html. 5 Mei 2013.
metabolisme tanaman seperti proses Berova, M. and Zlatev, Z. 2000.
fotosintesa, pembentukan sel, pembentukan Physiological Response and Yield of
protein, pembentukan pati, transfer energi Paclobutrazol Treated Tomato Plants
serta mengatur pembagian dan distribusi (Lycopersicon esculentum Mill). Plant
karbohidrat keseluruh jaringan tanaman, Growth Regulator. 30(2): 117-123.
sedangkan Kalsium sebagai penyusun Kluwer Academic Publhiser.
enzim, pembentukan klorofil dan Bosland, P.W. and Votava, E. J. 2000.
metabolisme karbohidrat. Peppers: Vegetables and Spice
Berat buah tanaman cabai rawit dengan Capsicums. CABI Publ. London, UK.
nilai terendah pada perlakuan P0 (tanpa 204p
pupuk kulit pisang raja). Hal ini disebabkan Cahyono, B. 2003. Teknik Budidaya Cabai
karena kebutuhan akan unsur hara pada rawit dan Analisis Usaha Tani. Kanisius.
tanaman tidak sesuai dengan kebutuhan Yogyakarta.
tanaman, sehingga dapat menurunya Harjadi, S. S. 1989. Dasar-dasar
produksi tanaman. Hortikultura. Jurusan Budi Daya
Pertanian. Fakultas Pertanian. IPB.
Bogor 506hal.
KESIMPULAN Harsono, H. 2002. Pembuatan Silika Amorf
Berdasarkan hasil penelitian maka dari Limbah Sekam Padi.
dapat disimpulkan bahwa perlakuan P3 http://www.unej.ac.id/fakultas/mipa/vol
(500ml limbah pupuk kulit pisang) 3, no 2/harsono, 2002. (Online) tanggal
merupakan perlakuan yang berpengaruh 11 April 2014.
pada masa vegetatif yaitu pada Irnaerliana. 2009. Cabai Rawit (Online)
pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun http://irnaerliana.blogspot.com/2009/08/
dan jumlah cabang cabai rawit. Selain itu P3 cabai-rawit.html. 20 April 2013
juga merupakan perlakuan yang Lingga, P. 2007. Petunjuk Penggunaan
berpengaruh pada jumlah buah dan berat Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta
buah pertanaman pada masa generatif. Nawangsih, A.A., H. Purwanto, W. Agung.
1999. Budidaya Cabai Hot Beauty.
Cetakan kedelapan. Penebar Swadaya.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta.
Amansa07. 2011. Pengaruh Bokashi Kulit Norhasanah. 2011 Respon Pertumbuhan
Pisang (Musa paradisiacal L.) Dengan Dan Hasil Tanaman Cabe Rawit
Aktivator Stardec Terhadap (Capsicum frutescens Linn.) Varietas

P.M.J. Tuapattinaya, Feby Tutupoly, Pemberian Pupuk Kulit … 20


Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm. 13-21

cakra hijau Terhadap Pemberian Abu Research and Progress. p. 472-479. In


Sekam Padi Pada Tanah Rawa Lebak. S. K. Green. Tomato and Pepper
Jurnal Program Studi Agroteknologi Production in the Tropics. Asian
Sekolah Tinggi Pertanian STIPER) Jl. Vegetable Research and Development
Bihman Villa No. 07B Amuntai Hulu Center. Taiwan. 619p.
Sungai Utara. Pertanian, Cara Membuat Pupuk Alami Dari
Norbetus Kaleka, 2013, Pisang Pisang Kulit Pisang (Online)
Komersial. Cetakan: 1- Surakarta. http://carapedia.com/pupuk_alami_kulit
Neti Suriana, 2013, Budidaya Cabai di _pisang_info4361.html. 21 April 2013
Lahan Sempit. Cetakan: 1. Suwandi, N., Nurtika, S. Sahat. 1997.
Novia, Windy. 2008. Kamus Lengkap Bercocok Tanam Sayuran Dataran
Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko Rendah. Balai Penelitian Hortikultura
Neti Suriana. 2011. Budidaya Cabai Rawit Di Lembang dan Proyek ATA 395.
Lahan Sempit. Riau. Lembang. pp: 3.1-3.6.
Nobertus Kelaka. 2011. Budidaya Pisan Yusuf Yordan Yasin. 2009. Penggunaan
Pisang Komersial. Solo. Pupuk Daun Retardan Paclobutrazol
Prajnanta, F. 1999. Mengatasi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Permasalahan Bertanam Cabai. Tanaman Cabai Merah (capsicum
Cetakan ke 4. Penebar Swadaya. annum). Skripsi Departemen Agronomi
Jakarta. Dan Hortikultura Fakultas Pertanian
Permadi, A. H. 1989. Tomato and Pepper Institut Pertanian Bogor.
Production in Indonesia Problems,

P.M.J. Tuapattinaya, Feby Tutupoly, Pemberian Pupuk Kulit … 21

You might also like