Jurnal 2

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman

https://ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/intelektual/index
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
p-ISSN: 1979-2050/e-ISSN: 2685-4155

Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Pelaksanaan


Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1 Wungu Kabupaten Madiun

Alfin Taufik Almujab,1 Moch. Mukhlison2


1Pascasarjana Institut Agama Islam Tribakti Kediri, 2Institut Agama Islam Tribakti Kediri
1alfitamujab@gmail.com , 2moch.mukhlison89@gmail.com

Abstract
The implementation of the Tahfidz Al Qur'an program referred to in this study
is a process or effort to remember the verses of the Holy Qur'an in memory
and be able to maintain memorization of at least one juz during studying in
grades 7 and 8 for students who take the Tahfidz program Al Qur'an in SMP
Negeri 1 Wungu, Madiun Regency. The success or failure of the
implementation of the Tahfidz Al Qur'an program is influenced by several
factors, including learning motivation and spiritual intelligence. This research
is a quantitative research. The population in this study were all students who
took part in the Tahfidz program at SMP Negeri 1 Wungu, Madiun Regency,
totaling 72 students. Data collection techniques use documentation, interviews
and questionnaires. Data analysis techniques using multiple linear analysis, t
test, F test, coefficient of determination, which is preceded by the assumption
of the analysis test that is normality test and linearity test. The results of this
study indicate that: 1) There is a significant positive effect on learning
motivation towards the implementation of the Tahfidz Al Qur'an program. 2)
There is a significant positive influence of spiritual intelligence on the
implementation of the Tahfidz Al-Qur'an program. 3) There is a significant
positive effect of learning motivation and spiritual intelligence together on the
implementation of the Tahfidz Al Qur'an program.

Keywords: Learning Motivation, Spiritual Intelligence, Tahfidz Qur'an Program

Abstrak
Pelaksanaan program Tahfidz Al Qur’an yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah proses atau usaha untuk mengingat ayat-ayat suci Al Qur’an dalam
ingatan dan mampu mempertahankan hafalan tersebut minimal satu juz
selama menempuh pendidikan di kelas 7 dan 8 bagi siswa yang mengikuti
program Tahfidz Al Qur’an di SMP Negeri 1 Wungu Kabupaten Madiun.
Berhasil tidaknya pelaksanaan program Tahfidz Al Qur’an dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah motivasi belajar dan kecerdasan spiritual.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
semua siswa yang mengikuti program tahfidz di SMP Negeri 1 Wungu
Kabupaten Madiun yang berjumlah 72 siswa. Adapaun teknik pengumpulan
data menggunakan dokumentasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis
data menggunakan analisis linier berganda, uji t, uji F, koefisiensi determinasi,
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
187
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

yang didahului dengan uji asumsi analisis yaitu uji normalitas dan uji linieritas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Ada pengaruh positif yang
signifikan motivasi belajar terhadap pelaksanaan program Tahfidz Al Qur’an.
2) Ada pengaruh positif yang signifikan kecerdasan spiritual terhadap
pelaksanaan program Tahfidz Al-Qur’an. 3) Ada pengaruh positif yang
signifikan motivasi belajar dan kecerdasan spiritual secara bersama-sama
terhadap pelaksanaan program Tahfidz Al Qur’an.

Kata Kunci: Motivasi Belajar, Kecerdasan Spiritual, Program Tafidz Al Qur’an

Pendahuluan mendorong dan mengarah minat belajar


Setiap individu memiliki kondisi untuk mencapai satu tujuan. Siswa akan
internal yang turut berperan dalam bersungguh-sungguh belajar karena
aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu termotivasi mencapai prestasi, menda-
dari kondisi internal tersebut adalah patkan kedudukan dalam jabatan,
“motivasi”. Motivasi adalah dorongan menjadi politekus, dan memecahkan
dasar yang menggerakkan seseorang masalah.3
bertingkah laku. Motivasi adalah Siswa yang memiliki motivasi kuat,
kekuatan, baik dari dalam maupun dari akan mempunyai banyak energi untuk
luar yang mendorong seseorang untuk belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat
mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan oleh motivasi belajar yang
ditetapkan sebelumnya. Motivasi juga dimilikinya. Siswa yang memiliki
dapat dikatakan sebagai perbedaan motivasi belajar tinggi cenderung
antara dapat melaksanakan dan mau prestasinya pun akan tinggi pula,
melaksanakan.1 sebaliknya siswa yang motivasinya
A. W. Bernard memberikan rendah, akan rendah pula prestasi
pengertian motivasi sebagai fenomena belajarnya. Seorang siswa yang memiliki
yang dilibatkan dalam perangsangan inteligensia yang tinggi, bisa saja gagal
tindakan ke arah tujuan-tujuan tertentu.2 karena kekurangan motivasi. Prestasi
Yamin mengemukakan bahwa motivasi belajar akan optimal kalau memiliki
belajar merupakan daya penggerak psikis motivasi yang tepat.4
dari seseorang untuk dapat melakukan Spiritual Quotien (SQ) atau
kegiatan belajar dan menabmbahkan kecerdasan spiritual merupakan temuan
keterampilan, pengalaman. Motivasi mutakhir secara ilmiah yang pertama kali

1Hamzah. B. Uno, Teori Motivasi 3 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis


&Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan: Kompetensi, (Ciputat: Gaung Persada Press, 2003),
Analisis di Bidang Pendiddikan, (Jakarta: Bumi h. 80.
Aksara, 2014), h. 1. 4 Sardiman A.M. , Interaksi & Motivasi Belajar
2 Purma Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan Mengajar, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2010),
dalam Perspektif Baru, (Yogyakarta: Ar Ruz Media, h. 75.
Page188

2012), h. 319

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

digagas oleh Danah Zohar dan Ian SQ tinggi, dibutuhkan pendidikan yang
Marshall, masing-masing dari Harvard tidak hanya memperhatikan pengemba-
University dan Oxford University ngan aspek IQ saja melainkan sekaligus
melalui serangkaian penelitian yang EQ dan SQ.7
sangat komprehensif. Mereka mende- Menurut psikologi perkembangan,
finisikan kecerdasan spiritual sebagai anak usia sekolah dasar terbagi menjadi
kecerdasan untuk menghadapi persoalan dua periode, yaitu masa anak tengah
makna atau value, yaitu kecerdasan (usia 7-9 tahun) dan masa anak akhir (10-
untuk menempatkan perilaku dan hidup 12 tahun). Pada masa ini, anak mulai
dalam konteks makna yang lebih luas dan memiliki perspektif yang berbeda dengan
kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa orang lain yang berada di sekitarnya.
tindakan atau jalan hidup seseorang lebih Orang tua sering menganggap periode ini
bermakna dibandingkan dengan yang sebagai masa sulit karena anak menjadi
lain.5 susah diatur, bisa disebut nakal atau
Membahas perkembangan anak, bandel, suka membantah dan banyak
kecerdasan spiritual mencakup pengem- bertanya.8
bangan kesadaran untuk membina Sukidi dalam bukunya Rahasia
hubungan dengan orang lain secara etis, Sukses Hidup Bahagia Kecerdasan
bermoral dan manusiawi. Di dalamnya Spiritual, memaparkan bahwa dewasa ini
termasuk pula pemahaman akan nilai- telah marak fenomena krisis manusia,
nilai (seperti nilai kejujuran dan hormat) baik berupa krisis intelektual maupun
serta pemahaman akan konsep lain, moral. Jika ditarik lebih dalam lagi, krisis
seperti konsep “benar dan salah” dan moral hampir merambah ke seluruh lini
konsep “konsekuensi dan tanggung kehidupan, yang sebenarnya bermuara
jawab”.6 pada krisis spiritual yang bercokol dalam
Desmita dalam buku psikologi diri manusia.9 Pemaparan tersebut
perkembangan, menyebutkan bahwa menjelaskan adanya perilaku menyim-
anak-anak telah memilki dasar-dasar pang pada anak-anak dan remaja
kemampuan SQ yang dibawanya sejak mengindikasikan rendahnya kecerdasan
lahir. Untuk mengembangkan kemam- spiritual yang dimilikinya.
puan ini, pendidikan mempunyai peran Al Qur’an adalah kalam Allah SWT
peran yang sangat penting. Oleh karena yang diturunkan kepada Nabi
itu, untuk melahirkan manusia yang ber- Muhammad SAW -yang merupakan

5 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses 8 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia
Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual (ESQ), Dini, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 49.
(Jakarta: Penerbit Arga, 2001), h. 57. 9 Sukidi, Rahasia Sukses Hidup Bahagia Kecerdasan
6 Carolyn Meggit, Memahami Perkembangan Spiritual mengapa SQ lebih Penting daripada IQ dan
Page189

Anak, (Jakarta: PT Indeks, 2013), h. 16. EQ, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002),
7 Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: h. 4.
PT Remaja Rosdikarya, 2010), h.175.
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

mukjizat– melalui perantara malaikat patut dipraktikkan manusia dalam


Jibril untuk disampaikan kepada umat hehidupan mereka. Penerapan semua
manusia sebagai pedoman hidup ajaran Allah itu akan membawa dampak
sehingga umat manusia mendapat positif bagi manusia sendiri.12
petunjuk untuk kebahagiaan hidup di Al-Qur’an diturunkan untuk
dunia dan akhirat.10 Dalam surat Al-Isra` dijadikan petunjuk, bukan hanya untuk
ayat 106 telah diterangkan proses sekelompok manusia ketika ia
turunnya Al-Qur`an: diturunkan, tetapi juga untuk seluruh
manusia hingga akhir zaman.13 Sebab itu,
untuk menjaga keautentikan Al-Qur’an
Terjemahannya: “Dan Al-Qur’an itu telah diperlukan penjagaan dan pemeliharaan
Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar umat Islam tidak kehilangan
agar kamu membacakannya perlahan- petunjuk, yaitu dengan membumikan Al-
lahan kepada manusia dan Kami Qur’an.
menurunkannya bagian demi bagian”. 11 Membumikan Al-Qur’an di sini
Mengenal Al-Qur’an sejak dini
mempunyai maksud melalukan upaya-
merupakan langkah yang utama dan
upaya terarah dan sistematis di dalam
pertama sebelum pembelajaran lainnya.
masyarakat agar nilai-nilai Al-Qur’an
Bagi setiap keluarga muslim menanam-
hidup dan dipertahankan.14 Terdapat
kan nilai-nilai Al-Qur’an dalam rumah
banyak cara dalam mempelajari dan
tangga sudah menjadi komitmen yang
membumikan Al- Qur’an, salah satunya
universal, sehingga terdapat waktu yang
yaitu dengan metode hafalan.
khusus untuk mengajar Al-Qur’an baik
Mengajarkan anak-anak untuk
dilakukan oleh orang tua sendiri ataupun
menghafal Al-Qur’an adalah satu hal
lembaga-lembaga pendidikan yang ada
yang penting dan mulia.15 Al-Hafizh As-
disekitarnya.
Suyuti berkata bahwa pengajaran al-
Fungsi utama Al-Qur’an adalah
Qur’an adalah dasar dari prinsip- prinsip
sebagai hidayah (petunjuk) bagi manusia
Islam. Anak-anak tumbuh di atas
dalam mengelola hidupnya di dunia
fitrahnya dan cahaya- cahaya hikmah
secara baik, dan merupakan rahmat
yang masuk ke dalam kalbu mereka
untuk alam semesta, di samping
sebelum dikuasai oleh hawa nafsu dan
pembeda antara yang hak dan yang batil,
juga sebagai penjelas terhadap sesuatu,
akhlak, moralitas, dan etika-etika yang

10 Rois Mahfud, Al-Islam: Pendidikan Agama Islam, 12 Rif’at Syauqi Nawawi, Kepribadian Qur’ani,

(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011), h. 107. (Jakarta: Amzah, 2011), h. 240.


11 Kementerian Agama Republik Indonesia, 13 Rif’at Syauqi, h. 273.

Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya, Al Halim, 14 Rif’at Syauqi, h. 274.

(Surabaya: Halim Publishing & Distributing, 15 Sa’ad Riyadh, Anakku, Cintailah Al-Qur’an,
Page190

2014), h. 293. (Jakarta: Gema Insani, 2009), h. 17.


Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

cahaya hitamnya yang dilekati kotoran- Agama Islam. Tujuan daripada program
kotoran maksiat dan kesesatan.16 Tahfidz Al Qur’an yakni untuk
SMP Negeri 1 Wungu merupakan menciptakan generasi pecinta Al Qur’an
salah satu lembaga pendidikan di sejak dini.
Kabupaten Madiun yang bertempat di jl.
Raya Kare Kelurahan Wungu Kecamatan
Metode
Wungu. SMP 1 Wungu mempunyai
Penelitian ini merupakan jenis
beberapa program ektrakurikuler, antara
penelitian deskriptif kuantitatif, karena
lain OSIS, pramuka, PMR, bela diri
peneliti berusaha memperoleh data
INKAI, futsal, badminton, voly,
informasi yang berkaitan dengan
hidroponik, hadrah, qira’ah, dan
fenomena yang diamati secara apa
program Tahfidz Al Qur’an. Meskipun
adanya.17 Artinya peneliti berusaha
dengan latar belakang sekolah umum
untuk mendeskripsikan data yang ada di
program tahfidz merupakan program
SMP Negeri 1 Wungu Kabupaten Madiun
unggulan yang dimulai dari tahun
yaitu dengan memaparkan hubungan
pelajaran 2017-2018 semester ganjil.
faktor-faktor dengan beberapa variabel.
Program Tahfidz Al Qur’an di SMP 1
Prosedur pemecahan masalah pada
Wungu diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8
metode ini adalah dengan cara
yang berminat untuk mengikuti program
menggambarkan objek penelitian pada
tersebut dan menargetkan siswa mampu
saat keadaan sekarang berdasarkan fakta-
menghafal minimal 1 juz selama
fakta sebagaimana adanya, kemudian
menempuh pendidikan di kelas 7 dan 8.
dianalisis dan diinterpretasikan,
Program ini menggunakan metode
bentuknya berupa survey dan studi
khusus yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan.18 Pendekatan yang
umur dan psikologi anak, yakni
digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode wahdah, metode
pendekatan kuantitatif.
sima’i dan metode jama’. Kegiatan Tahfidz
Penelitian ini mengkaji pengaruh
Al Qur’an dilaksanakan setiap hari selasa
motivasi belajar dan kecerdasan spiritual
sampai dengan hari kamis dimulai pukul
di SMP Negeri 1 Wungu Kabupaten
06.30 WIB sebelum kegiatan
Madiun sebagai variable bebas,
pembelajaran dimulai, sedangkan
sedangkan pelaksanaan program tahfidz
setoran hafalan dilakukan pada hari
Al-Qur’an di SMP Negeri 1 Wungu
jum’at dan sabtu. Pelaksanaan program
Kabupaten Madiun sebagai variabel
ini dilakukan dalam beberapa tahap yang
terikat.
telah disusun oleh guru Pendidikan

16 Ahmad Salim Badwilan, Panduan Cepat 18 Syofian. Siregar. Metode Penelitian


menghafal Al-Qur’an, (Jogjakarta: DIVA Press, Kuantitatif. Jakarta: Prenadamedia Group. 2013.
Page191

2009), h. 229-230. hal. 8


17 S. Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta:

Rineka Cipta, 1998, hal 311


Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

Populasi penelitian ini adalah pengembangan dari regresi linier


semua siswa yang mengikuti program sederhana, yaitu sama-sama alat untuk
tahfidz di SMP Negeri 1 Wungu mengetahui pengaruh satu atau lebih
Kabupaten Madiun yang berjumlah 72 variabel bebas (independent) terhadap satu
siswa. variabel terikat (dependent). Dengan
Sample adalah bagian dari jumlah menggunakan SPSS.21
dan karakteristik yang dimiliki oleh
Kajian Teoritik
populasi tersebut. Bila populasi besar,
Pengertian Motivasi Belajar
dan peneliti tidak mungkin mempelajari
Belajar menurut Morgan dan
semua yang ada pada populasi, maka
kawan-kawan adalah perubahan tingkah
peneliti dapat menggunakan sampel
laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai
yang diambil dari populasi itu.19
hasil latihan atau pengalaman. 22 Senada
Instrument dalam penelitian ini
dengan yang diungkapkan Sardiman
adalah pedoman dokumentasi dan
bahwa belajar merupakan perubahan
pedoman angket. Pedoman dokumentasi
tingkah laku atau penampilan dengan
adalah daftar yang berisikan patokan-
serangkaian kegiatan.23
patokan atau panduan dalam menelusuri
Motivasi belajar merupakan salah
sebuah dokumentasi.20 Patokan dalam
satu faktor yang turut menentukan
menelusuri dokumentasi ini adalah
efektivitas pembelajaran. Callahan dan
dokumen raport tahfidz semester genap
Clark mengemukakan bahwa motivasi
tahun ajaran 2018-2019.
merupakan tenaga pendorong atau
Analisa data setelah diperoleh
penarik yang menyebabkan munculnya
instrument yang valid dan reliable
tingkah laku ke arah suatu tujuan
merupakan proses penyederhanaan data
tertentu. Peserta didik akan belajar
dalam bentuk yang lebih mudah
dengan sungguh-sungguh apabila
dipahami dan diinterpretasikan untuk
memiliki motivasi yang tinggi.24
mencari makna dan implikasi yang lebih
Jadi motivasi belajar adalah kondisi
luas dari hasil penelitian. Dalam
psikologis yang mendorong seseorang
mendeskripsikan data tentang motivasi
untuk belajar dengan sunguh-sungguh
belajar, kecerdasan spiritual dan
yang pada waktunya akan berbentuk cara
pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an
belajar yang sistematis, penuh
menggunakan uji statistic dengan metode
konsentrasi dan dapat menyeleksi
regresi linier ganda, yang merupakan
kegiatan-kegiatannya. Setiap manusia

19 Ibid, hal. 216. 22 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, “Teori


20 Ibid. Belajar dan Pembelajaran”, (Yogyakarta: Ar Ruz
21 A. Jauhar Fuad and Agus Eko Sujianto, Media, 2015), h. 16.
Analisis Statistik Dengan Program SPSS 23 Sardiman, , h. 112.

(Tulungagung: Cahaya Abadi, 2014) 24 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi

Konsep Karakteristik dan Implementasi, (Bandung:


Page192

PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h. 112.


Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

memiliki kebutuhan-kebutuhan yang Siswa adalah makhluk yang terdiri


secara sadar atau tidak berusaha untuk dari kesatuan psikofisik. Jadi kondisi
mewujudkannya. Hal ini menunjukkan siswa yang mempengaruhi motivasi
bahwa kebutuhan merupakan awal belajar di sini berkaitan dengan kondisi
timbulnya suatu motivasi yang mampu fisik dan psikologis, tetapi biasanya guru
menggerakkan perilaku tersebut. lebih cepat melihat kondisi fisik, karena
lebih jelas menunjukkan gejalanya
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
daripada kondisi psikologis. Misal siswa
Motivasi Belajar
kelihatan lesu, mengantuk mungkin juga
Menurut Dimyati dan Mudjiono
karena malam harinya ia begadang atau
ada beberapa faktor yang mempengaruhi
sakit.
motivasi belajar, yaitu:
4. Kondisi Lingkungan Kelas
1. Cita-cita atau Aspirasi Siswa
Kondisi lingkungan merupakan
Cita-cita dapat belangsung dalam
unsur yang datang dari luar siswa.
waktu sangat lama, bahkan sepanjang
Lingkungan siswa sebagaimana juga
hayat. Cita-cita siswa untuk “menjadi
lingkungan individu pada umumnya ada
seseorang” akan memperkuat semangat
tiga lingkungan yaitu keluarga, sekolah
belajar dan mengarahkan pelaku belajar.
dan masyarakat.
Cita-cita akan memperkuat motivasi
Jadi unsur-unsur yang mendukung
belajar intrinsik maupun ekstrinsik sebab
atau menghambat kondisi lingkungan
tercapainya suatu cita-cita akan
berasal dari ketiga lingkungan tersebut.
mewujudkan aktualisasi diri.
Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan
2. Kemampuan Belajar
cara guru harus berusaha mengelola
Dalam belajar dibutuhkan berbagai
kelas, menciptakan suasana belajar yang
kemampuan. Kemampuan ini meliputi
menyenangkan, menampilkan diri secara
beberapa aspek psikis dang terdapat
menarik dalam rangka membatu siswa
dalam siswa. Misalya pengamatan,
termotivasi belajar.
perhatian, ingatan, daya pikir dan fantasi.
5. Unsur-unsur Dinamis Belajar
Di dalam kemampuan belajar ini,
Unsur-unsur dinamis dalam belajar
sehingga perkembangan berpikir siswa
adalah unsur yang keberadaannya dalam
menjadi ukuran. Siswa yang taraf
proses belajar yang tidak stabil, kadang
perkembangan fikirnya konkrit (nyata)
lemah bahkan hilang sama sekali.
tidak sama dengan siswa yang berpikir
6. Upaya Guru Membelajarkan Siswa
secara operasional. Jadi siswa yang
Upaya yang dimaksud di sini
mempunyai kemampuan belajar tinggi
adalah bagaimana guru mempersiapak
biasanya lebih termotivasi dalam belajar,
diri dalam membelajarkan siswa mulai
karean siswa seperti itu lebih sering
dari penguasaan materi, cara
memperoleh sukses karena sukses
Page193

memperkuat motivasinya.
3. Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

menyampaikannya, menarik perhatian siswa memiliki komitmen dan kesadaran


siswa.25 untuk mengerjakan tugas bersama-sama.
Dapat dipahami dari pendapat di 3) Inisatif
atas, faktor-faktor yang mempengaruhi Kesiapan untuk bertindak atau
adanya motivasi belajar akan membuat melakukan sesuatu atas peluang atau
siswa semangat untuk mencapai kesempatan yang ada. Inisiatif
tujuannya. Adanya unsur-unsur motivasi merupakan salah satu proses siswa dapat
tersebut dapat memberikan energi, dilihat kemampuannya, misalnya siswa
arahan dan dorongan terhadap perilaku membiaskan diri belajar dan
untuk belajar. menyelesaikan tuganya tepat waktu
tanpa adanya suruhan atau teguran dari
Aspek-Aspek Motivasi Belajar
orangtuanya. Siswa yang punya inisiatif
Menurut Chernis dan Goleman
merupakan siswa yang sudah memiliki
terdapat empat aspek dalam motivasi
pemikiran dan pemahaman sendiri dan
belajar, yaitu:
melakukan sesuatu berdasarkan kesem-
1) Dorongan Mencapai Sesuatu
patan yang ada. Ketika siswa
Suatu kondisi dimana individu
menyelesaikan tugas, belajar untuk ujian,
berjuang terhadap sesuatu untuk
maka siswa memiliki kesempatan untuk
meningkatkan dan memenuhi standar
memperluas pengetahuan serta dapat
atau kriteria yang ingin dicapai dalam
menyelesaikan hal lain yang lebih
belajar. Seorang individu melakukan
bermanfaat lagi.
aktivitas belajar karena adanya dorongan
4) Optimis
untuk mengetahui, memahami dan
Optimis dapat dimaknai sebagai
menguasai apa yang dipelajarinya.
sikap yang gigih dalam upaya mencapai
2) Komitmen
tujuan tanpa peduli adaya kegigihan dan
Salah satu aspek penting dalam
kemunduran. Siswa yang mempunyai
proses belajar adalah sebuah komitmen
sikap optimis, tidak akan mudah
belajar. Siswa yang mempunyai
menyerah dan putus asa, meskipun
komitmen dalam belajar, mengerjakan
prestasinya kurang memuaskan. Misal-
tugas pribadi dan kelompok tentunya
nya, siswa mendapat nilai jelek, siswa
mampu menyeimbangkan tugas mana
tersebut akan selalu memiliki rasa
yang harus didahulukan. Siswa yang
optimis dalam dirinya dan terus belajar
mempunyai komitmen selalu merasa
dengan lebih giat untuk mendapatkan
bahwa ia sebagai seorang siswa
nilai yang lebih baik. Optimis merupakan
mempunyai tugas dan kewajiban yaitu
sikap yang seharusnya dimiliki oleh
belajar. Selain itu, ketika berkelompok
setiap siswa, agar siswa belajar bahwa
kegagalan dalam belajar bukanlah suatu

25 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan


Page194

Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 40.


Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

akhir belajar dan bukan berarti siwa itu menempatkan perilaku dan hidup dalam
merupakan siswa yang “bodoh”.26 konteks makna yang lebih luas dan kaya,
kecerdasan untuk menilai bahwa
Macam-macam Motivasi Belajar
tindakan atau jalan hidup seseorang lebih
Menurut Muhibbin Syah, terdapat
bermakna dibandingkan dengan yang
dua macam motivasi belajar yaitu:
lain.28
1) Motivasi Intrinsik, adalah hal dan
Menurut Sinetar yang dikutip oleh
keadaan yang berasal dari diri siswa
Agus Nggermanto, kecerdasan spiritual
sendiri yang dapat mendorongnya
adalah kecerdasan yang mendapat
melakukan tindakan belajar. Terdapat
inspirasi, dorongan, dan efektivitas yang
dalam motivasi intrinsik siswa adalah
terinspirasi, theis-ness atau penghayatan
perasaan menyenangi materi dan
ketuhanan yang di dalamnya kita semua
kebutuhannya terhadap materi
menjadi bagian.29
tersebut, misalnya untuk kehidupan
masa depan siswa tersebut.
Fungsi Kecerdasan Spiritual
2) Motivasi Ekstrinsik, adalah hal dan
Kecerdasan spiritual telah ada sejak
keadaan yang datang dari luar
manusia dilahirkan, ini disandarkan
individu yang juga mendorongnya
pada proses peniupan ruh pada jasad
untuk melakukan kegiatan belajar.
manusia oleh Tuhan yang diikuti nilai-
Pujian dan hadiah, peraturan dan tata
nilai spiritual Tuhan (sifar-sifat Tuhan) ke
tertib sekolah, suri tauladan orang tua,
dalam jasad manusia tersebut. Sehingga
guru dan seterusnya merupakan
dengan demikian tidak ada manusia
contoh-contoh konkret motivasi
yang tidak memiliki nilai-nilai spiritual,
belajar ekstrinsik yang dapat
akan tetapi nilai spiritual ini masih
mendorong siswa untuk belajar. 27
berupa potensi yang perlu
dikembangkan lebih lanjut. 30
Pengertian Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan Spiritual adalah
Kecerdasan spiritual (SQ) menurut
kesadaran dalam diri manusia untuk
Danah Zohar dan Ian Marshall,
menemukan mengembangkan bakat-
sebagaimana yang dikutip oleh Ary
bakat bawaan, intuisi, otoritas batin,
Ginanjar adalah kecerdasan untuk
kemampuan memberadakan yang salah
menghadapi dan memecahkan persoalan
dan yang benar, serta kebijaksanaan.31
makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk
Kecerdasan spiritual melibatkan

26 Sardiman, t., h. 86. 30 Dakir dan Sardimi, Pendidikan Islam dan ESQ
27 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Komparasi- Intregatif Upaya Menuju Stadium Insan
Rajawali Press, 2013), h. 134. Kamil, (Semarang: Rasail Media Group, 2011), h
28 Ary Ginanjar Agustian, , h. 57 56.
29 Agus Nggermanto, (Quantum Quotient: 31 Zamroni dan Umairoh, (ESQ dan Model
Page195

Kecerdasan Quantum, Bandung: Yayasan Kepemimpinan Pendidikan Kontruksi Sekolah Berbasis


Quantum, 2001), h. 117. Spiritual, Semarang: Rasail Media Group, 2011), h.
13.
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

kemampuan menghidupkan kebenaran untuk dapat merasakan kondisi batin


yang paling dalam. Itu berarti orang lain.35
mewujudkan hal yang terbaik, utuh, dan 3) Bertanggung Jawab
paling manusiawi dalam batin. Gagasan, Dalam Islam, pertanggung-jawaban
energi, nilai, visi, dorongan, dan arah merupakan salah satu dasar dari
panggilan hidup, mengalir dari suatu keyakinan agama. hal ini persis seperti
keadaan kesadaran yang hidup bersama hukum aksi-reaksi atau hukum sebab-
cinta.32 akibat yang bersifat universal. Setiap
Karakteristik Anak yang Memiliki pribadi manusia harus bertanggung
Kecerdasan Spiritual jawab terhadap apa yang dimilikinya,
Secara lebih rinci, karakteristik anak maupun segala perbuatan yang
yang mempunyai kecerdasan spiritual dilakukannya. 36

dapat dilihat dari indikator sebagai 4) Jujur


berikut: Kejujuran adalah tiang penopang
1) Merasakan Kehadiran Allah segala persoalan.37 Salah satu dimensi
Mereka yang bertanggung jawab kecerdasan ruhani terletak pada nilai
dan cerdas secara ruhaniah, merasakan kejujuran yang merupakan mahkota
kehadiran Allah dimana saja mereka kepribadian orang-orang yang mulia.
berada. Mereka meyakini bahwa salah Kejujuran merupakan komponen rohani
satu produk dari keyakinannya yang menentukan berbagai sikap terpuji
beragama antara lain melahirkan (honorable, creditable, respectable, maqamam
kecerdasan spiritual yang menumbuhkan mahmudah).38
perasaan yang sangat mendalam (zauq) 5) Disiplin dan Sungguh-sungguh
bahwa dirinya senantiasa berada dalam Menghargai waktu dan bersikap
pengawasan Allah.33 sungguh- sungguh dalam mengerjakan
2) Senang Menolong Orang Lain kebaikan merupakan ciri-ciri Muslim
Anak yang mempunyai kecerdasan yang memiliki kecerdasan spiritual yang
spiritual tinggi akan senantiasa berbuat tinggi.39 Disiplin adalah suatu tata tertib
baik. Hal itu dibuktikan dengan sikapnya yang dapat mengatur tatanan kehidupan
yang senang menolong orang lain.34 pribadi dan kelompok. Disiplin timbul
Karena, didalam dirinya telah tumbuh
rasa empati yang memungkinkan anak

32 Marsha Sinetar, Spiritual Intelligence, 35 Toto Tasmara h. 30.


Kecerdasan Spiritual: Belajar dari Anak yang 36 Syahmuharnis, Harry Sidharta, TQ
Mempunyai Kesadaran Diri, (Jakarta: PT Gramedia, Transcendental Quotient Kecerdasan Diri Terbaik,
2000), h. 15. Jakarta: Penerbit Republika, 2006, h. 176.
33 Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah, 37 Syahmuharnis, Harry Sidharta,.

(Transendental Intelligence), Membentuk Kepribadian 38 M. Abdul Qadir Abu Faris, Menyucikan Jiwa,

yang Bertanggung jawab, Profesional dan Berakhlak, Terj. Habiburrahman Saerozi, Jakarta: Gema Insani,
(Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 14. 2006, h. 306.
Page196

34 Akhmad Muhaimin Azzed, h. 52. 39 Syahmuharnis, Harry Sidharta, h178.

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

dari dalam jiwa karena adanya dorongan sama atau cara menghafal yang
untuk menaati tata tertib tersebut.40 dilakukan secara kolektif atau bersama-
sama dipimpin oleh guru. Kegiatan
Pembahasan Tahfidz Al Qur’an dilaksanakan setiap
Berdasarkan uji hipotesis diperoleh: hari selasa sampai dengan Hari Kamis
1) ada pengaruh yang signifikan antara dimulai pukul 06.30 WIB sebelum
motivasi belajar terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai,
program Tahfidz Al Qur’an, 2) ada sedangkan setoran hafalan dilakukan
pengaruh yang signifikan antara pada Hari Jum’at dan Sabtu. Pelaksanaan
kecerdasan spiritual terhadap program tahfidz Al Qur’an tidak dapat
pelaksanaan program Tahfidz Al Qur’an, dilepaskan dari faktor-faktor yang
3) ada pengaruh motivasi belajar dan mempengaruhinya. Hasil analisis data
kecerdasan spiritual terhadap menunjukkan bahwa motivasi belajar
pelaksanaan program tahfidz Al Qur’an. dan kecerdasan spiritua secara bersama-
Pelaksanaan program Tahfidz Al sama memiliki pengaruh terhadap
Qur’an dilakukan siswa secara bertahap pelaksanaan program Tahfidz Al Qur’an.
sesuai waktu yang ditentukan guna Callahan dan Clark mengemukakan
mencapai target minimal hafal satu juz bahwa motivasi merupakan tenaga
selama menempuh pendidikan di kelas 7 pendorong atau penarik yang
dan 8. Program ini menggunakan metode menyebabkan munculnya tingkah laku
khusus yang disesuaikan dengan tingkat ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta
umur dan psikologi anak, yakni didik akan belajar dengan sungguh-
menggunakan metode wahdah, metode sungguh apabila memiliki motivasi yang
sima’i dan metode jama’. Metode wahdah tinggi.41 Siswa bermotivasi tinggi
merupakan metode menghafal satu mempunyai kondisi psikologis yang
persatu terhadap ayat-ayat yang hendak mendorong dirinya untuk belajar dengan
dihafal di mana setiap ayat di ulang sunguh-sungguh yang pada waktunya
sebanyak 10 kali atau lebih sehingga akan berbentuk cara belajar yang
benar- benar membentuk gerak reflek sistematis, penuh konsentrasi dan dapat
pada lisannya setelah benr-benar telah menyeleksi kegiatan-kegiatannya.
hafal dapat dilanjutkan ayat berikutnya. Motivasi intrinsik sangat diperlukan
Metode sima’i adalah metode dengan cara terutama jika belajar sendiri. Keinginan
mendengarkan suara bacaan untuk itu dilatar belakangi oleh pemikiran
dihafalkannya, baik mendengarkan dari positif, bahwa semua mata pelajaran
guru yang membimbingnya ataupun dari yang dipelajari sekarang akan
rekaman. Metode jama’ yaitu bersama- dibutuhkan dan sangat berguna di masa
Page197

40 M. Abdul Qadir Abu Faris,h. 149. 41E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi
Konsep Karakteristik dan Implementasi, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h. 112.
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

kini dan mendatang. Selain motivasi kebahagiaan dunia dan akhirat. Siswa
intrinsik, individu membutuhkan yang memiliki kecerdasan spiritual baik
motivasi ekstrinsik yakni berupa ia akan menujukkan karakter-karakter
dorongan dan rangsangan dari luar, yang baik pula, seperti merasakan
khusunya dari apa yang ada disekitarnya. kehadiran Allah, senang menolong orang
Siswa yang mempunyai motivasi belajar lain, bertanggungjawab, jujur, disiplin
tinggi akan terus berupaya dan berusaha dan sungguh-sungguh. Penelitain ini
dengan gigih untuk mencapai tujuan juga mendapatkan temuan bahwa siswa-
yang telah ditetapkan. Ketika siswa siswa yang mempunyai kecerdasan
sudah mempunyai tujuan dari belajarnya spiritual baik menunjukkan sikap positif
ia juga akan lebih sungguh-sungguh, seperti selalu menyelesaikan tugas yang
berkonsntrasi, dan menganggap setiap diberikan oleh guru, menjaga ucapan dari
kegiatan belajarnya menjadi hal yang perkataan yang tidak baik, melaksanakan
menyenangkan. Penelitain ini juga shalat fardlu tepat waktu, gemar
mendapatkan temuan bahwa siswa-siswa memberikan pertolongan terhadap
yang mempunyai motivasi belajar baik teman, berbusana rapi, sopan dan
menunjukkan sikap positif seperti datang menutup aurat, dan mentaati peraturan
tepat waktu dalam mengikuti kegiatan sekolah.
tahfidz Al Qur’an, mempunyai jadwal Penelitian ini menunjukkan bahwa
khusus untuk belajar, memperhatikan motivasi belajar dan kecerdasan spiritual
penjelasan dari guru daripada mengobrol berpengaruh terhadap pelaksanaan
dengan teman atau bermain handphone, program tahfidz Al Qur’an di SMP
dan mempunyai inisiatif menyelesaikan Negeri 1 Wungu. Tanpa adanya motivasi
materi yang belum difahami. yang kuat siswa tidak akan sungguh-
Kecerdasan spiritual menurut sungguh dalam melaksanakan
Sinetar yang dikutip oleh Agus hafalannya, sebaliknya ketika siswa
Nggermanto, adalah kecerdasan yang mempunyai motivasi yang baik ia akan
mendapat inspirasi, dorongan, dan semakin bersemangat dalam menghafal
efektivitas yang terinspirasi, theis-ness dan menyelesaikan target hafalan yang
atau penghayatan ketuhanan yang di sudah diprogramkan. Begitu juga dalam
dalamnya kita semua menjadi bagian.42 melaksanakan program tahfidz Al
Kecerdasan spiritual merupakan Qur’an, tanpa adanya kecerdasan
kemampuan untuk memaknai setiap spiritual tentu siswa akan mengalami
perilaku dan aspek kehidupan kesulitan, karena hafalan Al Qur’an tidak
berdasarkan dengan nilai ibadah kepada hanya urusan lahiriyah namun juga
Allah dalam kaitannya untuk mencapai batiniyah. Siswa yang menghafalkan Al

42 Agus Nggermanto, Quantum Quotient:


Kecerdasan Quantum, (Bandung: Yayasan
Page198

Quantum, 2001), h. 117.


Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

Qur’an membutuhkan ketenangan jiwa, pelaksanaan program tahfidz Al Qur’an


dan ketenangan jiwa ini didapatkan adalah variabel kecerdasan spiritual.
dengan cara membiasakan perilaku- Terlihat pada tabel IV.8 bahwa variabel
perilaku baik dalam aktivitasnya. Siswa yang memiliki koefesien beta tertinggi
yang terganggu ketenangan jiwanya akan terdapat pada variabel kecerdasan
mengakibatkan sulitnya menghafalkan spiritual dengan nilai koefsisen beta
ayat-ayat Al Qur’an sebesar 0,684.
Pengaruh antara motivasi belajar
dan kecerdasan spiritual terhadap Kesimpulan
pelaksanaan program tahfidz Al Qur’an Berdasarkan hasil penelitian
didukung oleh hasil SPSS 25 For Windows yang berjudul Pengaruh Motivasi Belajar
menggunakan regresi linier ganda pada dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
tabel IV.8 yang menyatakan bahwa sig. T Pelaksanaan Program Tahfidz Al Qur’an
variabel motivasi belajar sebesar 0,018 di SMP Negeri 1 Wungu Kabupaten
dan sig. T variabel kecerdasan spiritual Madiun dapat disimpulkan sebagai
sebesar 0,000. berikut:
Penelitian ini juga dinyatakan valid 1. Ada pengaruh positif yang signifikan
dan reliabel, hal ini dapat dilihat dari data motivasi belajar terhadap pelaksanaan
yang terlampir (lampiran) bahwa seluruh program tahfidz Al Qur’an. Hal ini
item dari motivasi belajar, kecerdasan ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar
spiritual dan pelaksanaan program 2,417 lebih besar dari ttabel dan
tahfidz Al Qur’an yang masing-masing signifikan sebesar 0,018. thitung > ttabel
berjumlah 20 butir item dinyatakan valid. (2,417 > 1,993) atau sig. T < 5% (0,018 <
Dikatakan valid karena nilai r hitung lebih 0,05). Siswa-siswa yang mengikuti
besar dari nilai r tabel (0,361). Hasil uji program Tahfidz Al Qur’an
reliabilitas variabel motivasi belajar menunjukkan sikap positif seperti
diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,907, datang tepat waktu dalam mengikuti
variabel kecerdasan spiritual diperoleh kegiatan Tahfidz Al Qur’an,
nilai reliablitas sebesar 0,910, dan variabel mempunyai jadwal khusus untuk
program tahfidz diperoleh nilai 0,938. belajar, memperhatikan penjelasan
Hasil analisis regresi juga dari guru daripada mengobrol dengan
menunjukkan bahwa keragaman hasil teman atau bermain handphone, dan
program tahfidz Al Qur’an dipengaruhi mempunyai inisiatif menyelesaikan
oleh 74,7% variabel bebas motivasi belajar materi yang belum difahami.
dan kecerdasan spiritual. Sedangkan 2. Ada pengaruh positif yang signifikan
keragaman sisanya yaitu sebesar 25,3% kecerdasan spiritual terhadap
dipengaruhi oleh variabel lain diluar pelaksanaan program Tahfidz Al
variabel yang diteliti. Variabel yang Qur’an. Hal ini ditunjukkan dengan
Page199

paling dominan mempengaruhi nilai thitung sebesar 7.346 lebi besar dari

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

ttabel dan signifikan sebesar 0,000. thitung


> ttabel (7.346 > 1.993) atau sig. T < 5%
(0,000 < 0,05). Siswa-siswa yang
mengikuti program Tahfidz Al Qur’an
menunjukkan sikap positif seperti
selalu menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru, menjaga ucapan
dari perkataan yang tidak baik,
melaksanakan shalat fardlu tepat
waktu, gemar memberikan
pertolongan terhadap teman,
berbusana rapi, sopan dan menutup
aurat, dan mentaati peraturan sekolah.
3. Ada pengaruh positif yang signifikan
motivasi belajar dan kecerdasan
spiritual secara bersama-sama
terhadap pelaksanaan program
Tahfidz Al Qur’an. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai Fhitung sebesar 105.558,
nilai ini lebih besar dari Ftabel (105,558 >
3,13) dan nilai sig. F (0,000) lebih kecil
dari 0,05. Siswa-siswa yang mengikuti
program Tahfidz Al Qur’an
menunjukkan sikap positif seperti
menyimak bacaan Al Qur’an dan
penjelasan guru, mempunyai jadwal
khusus untuk membaca dan
menghafalkan Al Qur’an, senang
mendengarkan bacaan atau hafalan
dari orang lain, baik dari guru ataupun
teman, dan optimis menghafalkan Al
Qur’an bersama teman.
Page200

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

Daftar Pustaka Pendiddikan, Jakarta: Bumi Aksara,


2014
Agustian, Ary Ginanjar. Rahasia Sukses
Membangun Kecerdasan Emosi dan Kementerian Agama Republik Indonesia,
Spiritual (ESQ), Jakarta: Penerbit Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya,
Arga, 2001 Al Halim, Surabaya: Halim
Publishing & Distributing, 2014
Badwilan, Ahmad Salim. Panduan Cepat
menghafal Al-Qur’an, Jogjakarta: Mahfud, Rois. Al-Islam: Pendidikan Agama
DIVA Press, 2009 Islam, Jakarta: Penerbit Erlangga,
2011
Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur.
“Teori Belajar dan Pembelajaran”, Meggit, Carolyn, Memahami
Yogyakarta: Ar Ruz Media, 2015 Perkembangan Anak, Jakarta: PT
Indeks, 2013.
Dakir dan Sardimi, Pendidikan Islam dan
ESQ Komparasi- Intregatif Upaya Nawawi, Rif’at Syauqi. Kepribadian
Menuju Stadium Insan Kamil, Qur’ani, Jakarta: Amzah, 2011
Semarang: Rasail Media Group,
2011 Nggermanto, Agus. Quantum Quotient:
Kecerdasan Quantum, Bandung:
Desmita, Psikologi Perkembangan, Yayasan Quantum, 2001
Bandung: PT Remaja Rosdikarya,
2010 Prawira, Purma Atmaja. Psikologi
Pendidikan dalam Perspektif Baru,
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Yogyakarta: Ar Ruz Media, 2012
Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta,
2001 S. Arikunto, Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta, 1998
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi
Konsep Karakteristik dan Implementasi, Sa’ad Riyadh, Anakku, Cintailah Al-
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Qur’an, Jakarta: Gema Insani, 2009
2002
Sardiman A. M. , Interaksi & Motivasi
Faris, M. Abdul Qadir Abu. Menyucikan Belajar Mengajar, Jakarta: Raja
Jiwa, Terj. Habiburrahman Saerozi, Grapindo Persada, 2010
Jakarta: Gema Insani, 2006
Sinetar, Marsha. Spiritual Intelligence,
Fuad A. Jauhar and Sujianto, Agus Eko. Kecerdasan Spiritual: Belajar dari Anak
Analisis Statistik Dengan Program yang Mempunyai Kesadaran Diri,
SPSS Tulungagung: Cahaya Abadi, Jakarta: PT Gramedia, 2000
2014
Sukidi, Rahasia Sukses Hidup Bahagia
Hamzah. B. Uno, Teori Motivasi Kecerdasan Spiritual mengapa SQ
&Pengukurannya Analisis di Bidang lebih Penting daripada IQ dan EQ,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Page201

Pendidikan: Analisis di Bidang


Utama, 2002
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Pelaksanaan Program Tahfidz Al-Qur’an Di SMP Negeri 1
Wungu Kabupaten Madiun
Oleh: Alfin Taufik Almujab & Moch. Mukhlison

Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia


Dini, Jakarta: Kencana, 2011

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar, (Jakarta:


Rajawali Press, 2013

Syahmuharnis, Harry Sidharta, TQ


Transcendental Quotient Kecerdasan
Diri Terbaik, Jakarta: Penerbit
Republika, 2006

Syofian, Siregar. Metode Penelitian


Kuantitatif. Jakarta: Prenadamedia
Group. 2013

Tasmara, Toto. Kecerdasan Ruhaniah,


(Transendental Intelligence),
Membentuk Kepribadian yang
Bertanggung jawab, Profesional dan
Berakhlak, Jakarta: Gema Insani, 2001

Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran


Berbasis Kompetensi, Ciputat: Gaung
Persada Press, 2003

Zamroni dan Umairoh, (ESQ dan Model


Kepemimpinan Pendidikan Kontruksi
Sekolah Berbasis Spiritual, Semarang:
Rasail Media Group, 2011
Page202

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 9, Nomor 2, Agustus 2019

You might also like