Professional Documents
Culture Documents
Document 2 PDF
Document 2 PDF
Oleh:
Kezia Adeline Suraninta Br Sinuhaji 1)
John Pieri 2)
Manotar Tampubolon 3)
Universitas Kristen Indonesia, Jakarta 1,2,3)
E-mail:
keziasuraninta@gmail.com 1)
pdh@uki.ac.id 2)
justitie234@gmail.com 3)
ABSTRACT
This study aims to determine the form of legal protection for women in the issue of
enforcing human rights (HAM) in criminal cases. Discrimination experienced by women in
criminal cases is an important concern in the issue of human rights enforcement. A form of
inhuman and degrading treatment and human dignity is verbal violence including sexual
abuse and physical violence. This form of torture involves utilizing female sexuality and
reproductive organs in the form of prostitution and rape. Women facing criminal cases are
still subjected to violence and are deprived of their dignity and dignity as human beings
which is carried out precisely by law enforcement officials (APH). The state must protect it
through strict legal policies to protect women's rights in an emancipatory legal
perspective. For the success of legal protection of women, of course, it must be supported
by all partiesFrom this explanation, it can be concluded, that attention to legal protection
of women in criminal cases, namely women as reported, suspects, defendants, or convicted
of the implementation of legal protection against women has not been fully achieved as
expected. Legal protection of women in criminal cases is important to pay attention to
because women also have rights attached to them that must be protected.
Keywords : Legal Protection, Women, Criminal Law
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum terhadap perempuan
dalam masalah penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) pada kasus pidana. Diskriminasi yang
dialami perempuan pada kasus pidana menjadi perhatian penting dalam masalah penegakan
HAM. Bentuk perlakuan yang tidak manusia dan merendahkan harkat dan martabat manusia
yaitu kekerasan verbal termasuk didalamnya pelecehan seksual dan kekerasan fisik. Bentuk
dari penyiksaan tersebut dengan memanfaatkan organ seksualitas dan reproduksi perempuan
berupa penelanjangan dan pemerkosaan. Perempuan yang berhadapan dengan kasus pidana
masih mengalami kekerasan serta direnggut harkat dan martabatnya sebagai manusia yang
dilakukan justru oleh Aparat Penegak Hukum (APH). Negara harus melindunginya melalui
kebijakan hukum yang ketat untuk melindungi hak-hak perempuan dalam perspektif hukum
emansipatif. Untuk keberhasilan perlindungan hukum terhadap perempuan ini tentunya harus
didukung oleh semua pihakDari penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan, bahwa
perhatian terhadap perlindungan hukum terhadap perempuan pada kasus pidana, yaitu
perempuan sebagai terlapor, tersangka, terdakwa, ataupun terpidana pelaksanaan
perlindungan hukum terhadap perempuan belum sepenuhnya tercapai seperti harapan.
Pembukaan UUD 1945, jelas bahwa setiap perempuan. Pada realitanya perlindungan
JURNAL DARMA AGUNG, Vol. 30, No. 3, (2022) Desember : 664 - 672 671
6. DAFTAR PUSTAKA Indonesia Tahun 1945, Pasal 27 ayat
Catatan Tahunan (CATAHU) tentang
(1), Pasal 28B ayat (1), Pasal 28C ayat
kekerasan terhadap Perempuan Tahun
(1), Pasal 28D ayat (1), Pasal 28G
2022
ayat (1), Pasal 28H ayat (3), Pasal 28I
Data umum yang terkumpul sejumlah
ayat (1), Pasal 28I ayat (5)
459.094 kasus, terdiri dari data
Pengaduan Komnas Permpuan
sejumlah 4322 kasus, lembaga
layanan 7029 kasus, dan BADILAG
447743 kasus. Namun setelah
dilakukan verifikasi, data berbasis
gender terkumpul 338.496 kasus
bersumber dari laporan Komnas
Perempuan 3.838 kasus, laporan
lembaga layanan 7.029 kasus, dan
BADILAG 327.629 kasus. hanya data
berbasis gender yang dianalisis di
CATAHU 2022 ini.
Emil El Faisal dan Mariyani, Buku Ajar
Filsafat Hukum, Palembang, Bening
Media Publishing, 2020
Lihat Didalam Buku John Pieris,
Pembatasan Konstitusionaal
Kekuasaan Presiden RI, Jakarta,
Pelangi Cendikia, 2007.
Pasal 1 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 39 Tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia.
Saptosih Ismiati, Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT) & Hak Asasi
Manusia (HAM) (Sebuah Kajian
Yuridis), Yogyakarta, Deepublish,
2020.
Undang-Undang Dasar Negara Republik