Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

ANALISIS HASIL TANGKAPAI\ DAN SUHU PERMUKAAN LAUT,

KAITAI\INYA DENGAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL (ATTxis


thazard) DI PERAIRAN BINUANGEUN, BANTEN
(Catch and Sea Surfare Tempoature Analysis, in Relation to Fishing Groanil Study of Frtgatu
Macherel ( Aufrs thazard) in Binuangeun Walers, Banten)

I)omu Simbolon
Staf pengajcr Departemen Pemanfaatan Sunberdaya Perikarnn, Falrultas Perikanan don Ilmu Kelautan
IPB

Fishermatt stitt usenqturat ,rro*rT)**lr')r,rr rtshins ground, so the fishing operation


become ineficient, At present, fishing groundforcasting can be done through oceanograplry ptrameters
studies, beside catch unalysis. One of these oceanograplry parqrneters is sea wrface temperature (SST),
because this parameter can influence on the fish availability in the waters. The SST data of this resemch
obtained by satellite remote sensing. This research aim to btow the temporal distribution of SST at
Binumtgeun waters, to btow the catches fluctuation, to dztermine the relationship between SST with
catch, and to prediet the potential fishW ground. There are two phese of the research The first phase
interd to collect data aboutfishing ground position, fishing operation time, and catch amount of frigate
maclrerel. This phase conducted on March - May 2008 in Bimtangeun waters-Banten. The second phase
con&rcted on Juli 20A8, tu eollect the SST image that detected by MODIS mtellite. The SSTimage is
obtainedfrom Internet and then processed by using SeaDAS 4.7
and software Surfer 8.0 sofiware. Distribution of SST at Binuangeun waters on March-May 2008 were
24C - st0c, wm SST damirunt 2fC - 280C for March, 2fC - zfC for Aprit, and 2fC - zfC for
May. The highest catch per unil effort (CPUE) found on May. Value of CPW for each March, April, and
May were 482 kg/setting, 328 kg/setting, and 241 kg/setting. Fork length of frigate mockerel during
March-May were 24 cm -l 49 crn. The ,S,SI ls not signifcant toword catch amount and fork length
composition of frigate maclcerel. Ihe most potential fishing ground of frigate mackerel in Bimtangeun
waters during Mmch-May 2A08 located Tar{ung Panto wqters.

KEwords : ftshing grounL catchfrigate machercL sea sudaee temperature

PENDAEULUAN dengan pengukuran secara langsung (in-situ\


dan secara tidak langsung (ex-situ) yaitu melalui
Latar Belakang teknologi penginderaan jauh dengan
menggunakan satelit, Metode langsung sangat
Potensi sumberdaya hayati laut sulit dilakukan karena membutuhkan biaya yang
Binuangeun cukup besar, khuzusnya ikan sangat besar dan waktu yang lama. IIal ini
tongkol. Namun upaya pemanfaatannya masih mendorong untuk menggunakan metode tidak
belum optimal, karena nelayan pada umumnya langsung dalam pengamatan SPL, yang
masih menggunakan naluri alamiah dalam elanjutnya dapat digunakan dalam pendugaan
menentukan daerah penangkapan ikan (fishing daeratr penangkapan ikan. Upaya ini diharapkan
ground). dapat meningkatkan efisiensi operasi
Usaha memprediksi daerah penangkapan penangkapan ikan.
ikan dapat dilakukan melalui pendekatan
kondisi oseanografi. Hela dan Laevastu (1970) Tujuan dan Manfaat
mengatakan bahwa hampir semua populasi ikan
yang hidup di laut mempunyai suhu optimum Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
untuk kehidupannya, maka dengan mengetahui (1) Mengetahui fluktuasi hasil tangkapan ikan
suhu optimum dari suatu spesies ika4 kita dapat tongkol.
menduga keberadaan kelompok ikan" yang (2) Mengetahui sebaran temporal suhu
kemudian dapat digunakan untuk tujuan permukaan laut di perairan Binuangeun.
penangkapan. Pengukuran suhu permukaan laut (3) Menentukan hubungan suhu permukaan
(SPL) dapat dilakukan dengan dua car4 yaitu laut dengan hasil tangkapan ikan tongkol.

fiE ut lhfuflSatlu gfegma tntonaia, Qot Z !ffo. 02, Desemfier 2009: fut AtqA 4l
(4) Memprediksi daerah penangkapan ikan Level 2 pada citra Aqua MODIS dengan batasan
tongkol yang potensial, posisi 06.60-07.30 L$ dan I 050- 106.4bT.

Manfaat yang diharapkan dapat dari Analisis Data


penetitian ini adalah
memberikan informasi
kepada usaha penangkapan mengenai daerah Data SPL diketahui dengan melakukan
penangkapan ikan tongkol yang potensial di analisis terhadap citra MODIS yang telah di-
perairan Binuangeun. Output yang diperoleh juga downlood. Data tersebut diolah untuk
diharapkan akan dapat memperkaya pengetahuan memperoleh nilai sebaran SpL melalui sistem
pada bidang daerah penangkapan ikan operasi Limrx dengan menggunakan program
SeaDAS 4.7, lalu disimpan dalam output data
ASCIL Nilai SPL yang disimpan dalam bentuk
METODOLOGI PENELITIAN ASCI selanjutnya diolah dengan menggunakan
program Microsoft ffice Excel untuk
Waktu dan Tempat Penelitian mendapatkan nilai kisaran, rata-rata, dan nilai
dominan. Peta sebaran SPL beserta garis
Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap. konturnya dibuat dengan menggunakan
Talnp pertama adalah pengambilan data hasil software Suder 8.0 dan menampilkannya dalam
tangkapan ikan tongkol, posisi dan waktu format gambar JPEG.
penangkapan ikan" yang dilaksanakan pada Hasil tangkapan yang diperoleh dianalisis
bulan Maret sampai Mei 2008 di Perairan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk
Binuangeun, Provinsi Banten (Lampiran 1). tabel dan graIik. Komposisi berat ikan dan dan
Sedangkan tahap kedua adalah men-download ukuran (siae) dianalisis menurut skala ruang dan
data citra SPL dari Internet waktu operasi penangkapan. Untuk menentukan
(http:/@, yang hubungan SPL dengan hasil tangkapan
dilaksanakan pada bulan Juli 2008. dilakukan analisis korelasi, Semakin tinggi nilai
korelasi, maka semakin erat hubungan antara
IVletode Pengumpulan Data hasil tangkapan dengan SPL.
Evaluasi daerah penangkapan ikan (DpD
Metode pengumpulan data adalah metode didasarkan pada tiga indikator, yaitu produlcivitas
survei, Metode survei merupakan penyelidikan hasil tangkapaq ukuran panjang ikan, dan sebaran
yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta suhu permukaan laut. Selanjutnya dilakukan
dari gejala-gejala yang ada dan mencari pembobotan atau scoring terhadap ketiga
keterangan yang faktual (Nazir 2003). Data indikator sebagai berikut :
yang digunakan terdiri atas data primer dan l. Penilaian produktivitas (CPllE) hasil
sekunder. Data primer dikumpulkan dari hasil tangkapan dilakukan berdasarkan
survei lapang dalam kegiatan operasi pendekatan CPUE selama 3 bulaq dan
penangkapan ikan. Sampel kapal yang hasilnya dibagi tiga kategon, yaitu tinggi ()
digunakan adalah payarg, karena target utama 400 kg/unit), sedang (200 kg/unit < CPUE
kapal ini adalah ikan-ikan pelagis yang salah < 400 kglunit), dan sedikit (S 200 kg/unit).
satunya adalah ikan tongkol dan operasi Jika pada suatu DPI diperoleh nilai CPUE
penangkapannya satu hari (one fuy tip). yang masuk dalam kategori tinggi diberi
Sampel kapal ini ditetapkan secara purposive bobot 6, CPUE kategori sedang diberi
atau sengaja. bobot 4, dan CPUE sedikit diberi bobot 2.
Selanjutnya daxi setiap sampel kapal Pengelompokkan niai CPUE ini didasarkan
dikumpulkan data posisi kapal saat melakukan pada pendekatan CPUE selama 3 bulan
operasi penangkapaq jurnlah hasil tangkapan (Tabel 1).
(kg), dan waktu penangkapan, Data primer juga
diperoleh melalui wawancara dan pengisian Tabel 1 Kriteria dan pembobotan jumlah hasil
kuisioner terhadap responden yang ditetapkan tangkapan
secwa Trurposive sampling, yaitu terhadap anak
buah kapal payang. No CPUE (kp/tip) Kriteria Bobot
Data sebaran SPL pada lokasi penelitian 1 CPUE < 200 Sedikit
diperoleh dengan aua mendownload data oitra 2 200<CPUE<400 Sedang 4
SPL yang telah tersedia di Internet melalui situs J cPItE > 400 Banvak 6
http://oceancolor.ssfc.rrasa.sov. Data vans
dipilih merupakan data harian sebaran SPL

lwu{ ttnUfi Saqr Ncgaa tnton$is, Qot Z, firo. 0/ Desanier 2A09: fi4t 414E 42
) Penilaian ukuran panjang ikan tongkol, bulan Maret, yaitu sebanyak 10.130 kg
berpatokan pada ukuran ikan tongkol untuk (19.59/o) dengan nilai CPUE 241 kg/setting
memijah di perairan tropis, yaitu di atas (Gambar l).
ukuran 30 cm (Ismajaya 2007). Jika
tongkol yang tertangkap pada suatu DPI
masuk dalam kategori ukuran layak
tangkap atau ukuran besar (2 30 cm) diberi 600
bobot 6dan ukuran tidak layak tangkap
E! 500
atau ukuran kecil (< 30 cm) diberi bobot 3 ,E
(Tabel 2). to 400

cD 300
Y
Tabel 2 Kriteria dan pembobotan ukuran qt 2O0
panjang ikan f
G6^
o
No ukuran Kriteria Bobot
Mei
oanians. L
s = CFLIE (Kg/setting)
I L<30cm Tidak layak )
L L 230cm tangkap o
I = Fersentase dari total tangkapan

Lavak tanekao
Gambar I CPUE dan persentase total hasil
Sumber: Ismajaya 2007. tangkapan Bulan Maret-Mei 2008.

3. Jika DPI didominasi oleh SPL optimum, Komposisi jumlah tangkapan tongkol yang
maka daerah tersebut daerah tersebut masuk dalam kategori ukuran layak tangkap
dikategorikan sebagai DPI yang baik dan yang didaratkan dengan payang pada periode
diberi bobot 6. Sedangkan Jika DPI tidak bulan Maret sampai Mei 2008 lebih dominan
didominasi oleh SPL optimum, maka diberi dibandingkan dengan kategori tidak layak
bobot 2. tangkap (Gambar 2). Pada Gambar 2 terlihat
bahwa hasil tangkapan yang masuk dalarn
Langkah terakhir dalam penentuan DPI ini kategori layak tangkap ialah sebesar 65To dwi
adalah dengan cara mengelompokkan nilai jumlah total ikan yang tertangkap atau setara
bobot gabungan yang merupakan penjumlahan dengan 33.618 kg.
ketiga indikator menjadi tiga" yaitu:
1. Jika nilai bobot gabungan berada pada
kisaran yang tinggi, maka DPI tersebut
dapat dikategorikan sebagai DPI potensial. Tidak Layak

2. Jika nilai bobot gabungan berada pada Iangkap


kisaran menengalr, maka DPI tersebut dapat Layak 35%
dikategorikan sebagai DPI sedang. Iangkap
3. Jika nilai bobot gabungan berada pada f5%
kisaran yang rendafr" maka DPI tersebut
dapat dikategorikan sebagai DPI yang
kurang potensial.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 2 Persentase total ikan layak tangkap
periode Maret" April, Mei 2008.
Hasil Tangkapan Ikan Tongkol
Berdasarkan komposisi ukuran ikan yang
Jumlah tangkapan ikan tongkol untuk bulan
tertangkap, usaha penangkapan lebih banyak
Maret sampai Mei 2008 adalah 51.720 kg. Hasil
menangkap ikan dalam kategori layak tangkap
tangkapan dan terbanyak didapat pada periode
(Gambar 2), yang berarti cutup optimum dari
Mei, yaitu 27,490 kg (53,15 % dad. total
aspek biologis dan aspek lingkungan. Namun
tangkapan) dengan produktivitas atau CPUE
dalam upaya optimalisasi yang lebih baik
sebanyak 482 kg/setting. Jumlah tangkapan
diharapkan peran serta Pemerintah Daerah agar
urutan kedua diperoleh pada bulan April, yaitu
benar-benar dapat memperhatikan penggunaan
sebanyak 14.100 kg Q7,26%) dengan nilai mata jaring (mesh size) yang digunakan oleh
CPUE 328 kg/setting, dan urutan terakhir pada

lurnil I tftidfr Satla Negua h&rc-citt, Qo t 2, t{o. 02, aasanht 20N: fut a t+ a 43
nelayan payang, karena angka 35% atau sebesar
\8.\02 kg dan hasi\ total tangg.apan tersebut E ubungan SPt dmgan H"asil Tangkapan
cukup meng!<hawatirkan bagi ketersediaan ikan
di perairan secara berkelanjutan. Berdasarkan uji statistik didapatkan bahwa
suhu permukaan Xaut tidak berpengaruh secara
Sebaran Suhu Permukaan Laut nyata terhadap hasil tanglapan ikan tonglol.
Hasil pengujian tersebut sesuai dsngan
Dari keseluruhan citra SPL yang diperoleh penyajian deskriptif seperti terlihat pada
terlihat bahwa SPL pada bulan Maret - Mei Gambar 3, yang mana perubahan SPL tidak
2008 sangat bervariasi dengan kisaran 240C - diikuti suatu pola (trend) tertentu terhadap
3luC. Sebaran SPL pada bulan Maret 2008 perubahan jumlah tangkapan.
berkisar afiara 240i - 300C denean suhu Perubahan SPL terhadap ukuran panjang
dominan antaraz40C - 280C. KisaranSpl pada ikan juga tidak diikuti suaru pola (aend)
bulan April 2008 adalah ?4oC -^310C de;gan tertentu, sehingga tidak jelas pada kisaran suhu
suhu dominan berkisar 25uC - 29uC. Sedanekan berapa ikan kategori layak tangkapitidak layak
pada bulan Mei 2008, SPL berkisar Z+0C - itoC tangkap dapat ditemukan (tertangkap) (Gambar
dengan SPL dorninan 25oC - ZgoC. 4),
Secara umum, SPL di perairan Binuangeun Perubahan SPL terhadap ukuran panjang ikan
pada bulan Maret 2008 tergolong dingiq namun juga tidak diikuti suatu pola (trend) tertenhi,
pada daerah-daerah penangkapan tertentu sehingga tidak jelas pada kisaran suhu berapa
didominasi oleh suhu yang hangat. Sedangkan ikan kategori layak tangkap/tidak layak tangkap
pada bulan April 2008 perairan Binuangeun dapat ditemukan (tertangkap) (Gambar a).
lebih didominasi oleh suhu hangat. Selanjutnya
pada bulan Mei 2008 sebagian besar wilayah-
wilayah penangkapan ikan perairan di
Binuangeun didominasi oleh suhu hangat.

158$ !q

A n^n^ JU (J
Y ZUUU
; G
IJUU -^J
g=
E
1Cr
F**
G ES
S s0q
4

n n(l
| ? 13 rg ?5 3r s7 43 43 55 61 E? 73 ?S 85 St Sl

sUHU Waktu Akusisi


-Hr
-Gambar 3 Hubungan SPL dengan jumlah hasil tangkapan ikan tongkol.

E! 35

50 w9_
a
.t 4u
zij
tr ^.tr
luc
:an I
cG'N
'F"
(!
rnb
'- o-
AF

B
no
| 7 r3 rs 25 3t gt 43 4t 55 8l 6'/ 7t 79 85 gr 57

Waktu A*usisi

Garnbar 4 Hubungan SPL dengan ukuran panjang ikan tongkol setiap setting.

Juflut lfilhfr Sarya gtegma tfltoflosil, Qot Z, !l{o. 02, tDesenfis 200g: fut 4145 44
Hela dan Laevastu (1970) mengatakan Burhanudin (1984) adalah 200C-280C. Dengan
bahwa ikan mempunyai suhu optimum untuk demikia4 perubahan suhu tidak sampai
kehidupannya, Selanjutnya, Williamson yang menyebabkan ikan tongkol melakukan migrasi
diaat dalarn Burhanudin (1984) menyatakan ke wilayah perairan lain karena tidak mampu
bahwa ikan tongkol padaumumnya menyenangi beradaptasi, Oleh karena itu, perlu dilakukan
perairan pQnas dengan kisaran suhu optimum penelitian yang lebih lama untuk memperoleh
antara 2O"C-28"C, dan hidup di
lapisan data time series yang lebih panjang agar dapat
permukaan sampai kedalaman 40
meter. diperoleh variabilitas parameter SPL yang lebih
Pendapat tersebut masih relevan dengan hasil merepresentasikan kondisi perairan.
penelitian ini, yang mana ikan tongkol
tertangkap dari perairan pada kisaran SPL 24oC- Daerah Penangkapan Ikan Tongkol
3luC. Hal ini menunjukkan bahwa ikan tongkol
masih dapat mentolerir suhu permukaan laut Kategori daerah penangkapan ikan tongkol
yang panas, hingga 3luc walaupun suhu dibagi menjadi tiga kategori, yaitu potensial,
optimum untuk penangkapan berkisar 20oC- sedang dan kurang potensial sebagaimana
28"C. disajikan pada Tabel 3 dan Lampiraq 3. Daerah
Berdasarkan dalam penelitian yang penangkapan ikan tongkol yang palirig poteruial
dilakukan di perairan Palabuhanratu, suhu selama periode bulan Maret - Mei 2008 terdapat
berpengaruh terhadap tangkapan tongkol di wilayah penangkapan Tanjung Panto. Hal
(Simbolo4 2008), Hasil penelitian Simbolon tersebut sesuai dengan pendapat Blackburn
dan Halim (2006) juga menunjukkan bahwa (1965) yang diacu dalam Girsang (2007),
suhu berpengaruh terhadap tangkapan ikan menyatakan karalferistik ikan tongkol yang
cakalang di perairan Sumatera Barat. Namun menyukai perairan pantai serta perairan yang
dalam penelitian ini, suhu tidak berpengaruh panas. Selanjutnya DPI yang masih potensial
secara signifikan terhadap jumlah tangkapan untuk penangkapan tongkol selama bulan Maret
tongkol di perairan Binuangeun pada bulan - Mei 2008 terdapat di wilayah penangkapan
Maret-Mei 2008. Hal inikemungkinan Pulau Tinjil, Pulau Deli, Bayah, dan Ujung
disebabkan karena kondisi perairan pada saat Kulon. Hal ini didasari oleh kejadian frekuensi
penelitian berada pada kisaran suhu yang masih timbulnya kategori DPI potensial lebih sering
mampu ditoleransi oleh ikan tongkol. Kisaran dibandingkan dengan kategori DPI sedang dan
suhu perairan saat penelitian 240C410C, kurang.
sedangkan zuhu optimum untuk penangkapan
menurut Williamson yang diacu dalam

Tabel 3 Evaluasi DPI berdasarkan jumlah tangkapan, ukuran panjang, dan sebaran SPL, periode Maret-
Mei 2008

Kategori DPI bulan Kategori DPI

l. P. Tinjil korang potensial potensial potensial


2. P. Deli potensial sedang potensial potensial
3. Tg. Panto potensial potensial potensial potensial
4. Bayah kurang potensial potensial potensial
5. UjungKulon potensial sedang sedang sedang

Wilayah penangkapan yang potensial Kulon. Pada bulan April DPI potensial terdapat
terbanyak didapat pada bulan Mei 2008, dimana di wilayah penangkapan Pulau Tinjil, Tanjung
pada bulan tersebut didapatkan sebanyak 4 DPI Panto, dan Bayah, Selanjutnya pada bulan Mei
potensial. Sementara pada bulan Maret dan 2008, DPI potensial terdapat di wilayah
April hanya diperoleh 3 DPI potensial. Pada penangkapan Pulau Tinjil, Pulau Deli, Tanjung
bulan Maret 2008, DPI potensial terdapat di Panto, dan Bayah.
perairan Pulau Deli, Tanjung Panto, dan Ujung

turrutlfftidfisaty!'tcraa tntofl$ia, Qot Z, g{o. OZ eesen6r2009: fut +t<S 45


KESIMPULAN DAN SARAN
DAF'TARPUSTAKA
Kesimpulan
Burhanudin. et al. 1984. Tinjauan Mengenai
l. sebaran SPL di perairan Binuangeun pada Ikan Tuna, Cakalang, dan Ikan Tongkol.
bulan Maret sampai Mei 2008 berkisar LON-LIPI Jakarta. 65 hal.
antara 240C - 310C dengan suhu dominan Girsang, H. 2008. Studi Penentuan Daerah
pada bulan Maret, April dan Mei masing- Penangkapan Ikan Tongkol Melalui
masins berkisar antwa 24oC - 28uC, 25uC ' Pemetaan Penyebaran Klorofil-a dan Hasil
zsocianzloc -zgoc. Tangkapan di Palabuhanratu, Jawa Barat.
Z. Ilasil tangkapan ikan tongkol di perairan
[Skipsi] (Tidak Dipublikasikan). Bogor:
Binuangeun memiliki nilai CPUE tertinggi Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya
pada bulan Mei 2008, kemudian bulan Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
April 2008, dan Maret 2008 dengan nilai Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 71 hal.
masing-masing sebesar 482, 328, dan 241
kg/setting. Panjang ikan tongkol yang Hela" I. and Laevastu, T. 1970. Fisheries
tertangkap selama bulan Maret - Mei 2008 Oceanography. Fishing News Book Ltd.
berkisar antua 24 cm - 49 cm. Komposisi London.
ikan layak tangkap sebesar 33.618 kg (65% Ismajaya. 2007. Hubungan Suhu Permukaan
dari total tangkapan 51.720 kg). Sedangkan Laut dengan Daerah Penangkapan Ikan
ukuran tidak layak tangkap sebesar 18.102 Tongkol pada Musim Timur di Perairan
kg atau 35% daxrtotal tangkaPan. Teluk Palabuhanratu, Jawa Barat. [Skripsi]
3. Suhu permukaan laut tidak berpengaruh (Tidak Dipublikasikan). Bogor:
nyata terhadap hasil tangkapan dan ulatran Departemen Pemanfaatan Sumberdaya
panjang ikan tongkol. Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
4. baitatt penangkapan yang paling potensial Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 57 hal.
untuk ikan tongkol di perairan Binuangeun
pada bulan Maret-Mei 2008 ialah di Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Ghalia
wilayah penangkapan Tanjung Putto' Indonesia. Jakarta

Simbolon, D. 2008. Pendugaan Daerah


Saran Penangkapan lkan Tongkol Berdasarkan
Pendekatan Suhu Permukaan Laut Deteksi
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang Satelit dan Hasil Tangkapan di Perairan
karakteristik oseanografi lainnya yang Teluk Palabuharatu. Jurnalitbangda NTT.
mempengaruhi keberadaan ikan tongkol di No. 04. Kupang, Oktober-Desember. Hal'
perairan Binuangeun. 23-30.
2. Perlu dilakukan penelitian yang serup4
D dan Abdul Halim. 2006. Suhu
tetapi menggunakan GPS sehingga posisi Simbolon,
kapal pada waktu melalukan operasi Permukaan Laut Kaitannya dengan Hasil
penangkaPan lebih akurat. Tangkapan Ikan Cakalang dan Madidihang
3. Untuk mengetahui fluktuasi hasil tangkapan
di Periaran Sumatera Barat, Buletin PSP'
dibututrkan penelitian dengan data time
Vol. XV No. 3. Bogor, Desember. Hal.
122-138.
series CPIJE secara lengkaP.

grr*f n*nsatyMcgara Inhrcsiq Qot Z" No. 02, AesenSer 2009 fr^t 4148 46
Lampiran I Peta l.okasi Penelitian.

!i -l'e=:'i
P Deli

''' 4
'':jl
PETA PERA'RAIr| l(atcranglan I Fels lnd:k*
EINUAlt|GEU].|
t L*J naratanr
| | Lanrilan
+ f-_] (i-r** l:et tGpttr
Skr*tin 'l r {.9OG.OOO l'--, I 6qris P:rnl,al
3.sbcr i 3CAxAt IIgrL t
I r I xor:r Propinsi Bdrtcrr
zqg

Lampiran 2 Perubahan DPI pada Bulan Maret sampai Mei 2008.

Indikator DPI
CPIIE Panjang Ikan Kategori DPI
DPI (Key'settine) (cm)
sPL fc)
Nilai Bobot Ukuran Bobot Nilai Bobot Bobot Kategori
Maret 2008
P. Tiniil t82 , 30 6 25 l0 Kurang
P. Deli 233 4 3t 6 28 6 16 Potensial
Te. Panto 270 4 3l 6 28 6 t6 Potensial
26 a 9 Kurang
Bavah 244 4 29 J

Uiunskulon 336 4 31 6 27 6 l6 Potensial


Anril2008
P. Tiniil 352 4 32 6 29 6 l6 Potensial
P. Deli 330 4 34 6 26 2 T2 Sedans
Te. Panto 237 4 32 6 29 6 l6 Potensial
Bavah 340 4 JJ 6 29 6 l6 Potensial
Uiunglolon 396 4 34 6 30 t2 Sedang
Mei 2008
P. Tiniil 526 6 36 6 27 6 l8 Potensial
P. Deli 526 6 35 6 28 6 18 Potensial
Tg. Panto 791 6 38 6 28 6 l8 Potensial
Bayah 225 4 35 6 29 6 16 Potensial
Uiunekulon t73 a JJ 6 29 6 l4 Sedang

Keterangan dari penentuan kategori DPI:


Kurang = 7-10
Sedang = 11-14
Potensial 15 - 18

tunutlfftidfisat7affiegaa hfuusil+ Qot 2,9{o. 02,Qcsm6cr2009: fut Aqa 47


Lampiran 3 Peta Tematik DPI selama periode Maret sampai Mei 200g

P Dsl rls:+,' il=- | .t:*Aqrlf.


-=€- BaB{,€.r3t..L

I)*r:at*rr
P*r:air=rt
:F;.* , ..-, -,r*=Ll ..*-
P. t sL- Pti!i{ * I ',+ Poterrslal
,kgtdx* '.{+'
!!+.
'd- !h*ria5r+ &6:ab
?.r. sr;*.tng
l.+ lttrr:a1g
It
+
P D.L PEr4*.^
',,t
-rrE Btsrf€.rF€.$
':-

Lampiran 4 Contoh Citra sebaran SPL pada Bulan Maret-Mei 2008

Ittrut tfuAfr Saty S{c6ua tntow.si+ Qot Z, t{o. 0l tDesmfir 2009: frtt 4I4E 48

You might also like