Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Vol.1 No.

2 Juli 2021 207


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
TINJAUAN PENOMORAN GANDA REKAM MEDIS DI RS. BMC MAYAPADA
BOGOR

Oleh
Avif Abdul Aziz1), Irda Sari2)
1,2Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Politeknik Piksi Ganesha

Jl. Gatot Subroto No.301, Maleer, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat
40274/telepon (022) 87340030/fax (022) 87340086/email piksiganeshaonline@gmail.com
Email: 1avif.abdulaziz@gmail.com, 2Irda.sari@piksi.ac.id

Abstract
The hospital is one of the health service providers that organizes medical records. Medical records
are used to document the patient's identity and all actions that have been given by health workers
to patients. Medical record documents must be stored so that they can be useful for service
continuity. The process of storing medical records refers to the numbering system that is obtained
when the patient first registers. Errors in numbering can result in double numbering of the patient's
medical record so that the impact on service delivery is hampered and the contents of the patient's
medical record file are not sustainable.
The purpose of this study was to determine the factors causing the double numbering of medical
records, this study used a qualitative type of research, carried out by interviewing the registration
officer. Data analysis used interview guidelines, observation guidelines and primary data.
Duplicate numbering at the time of patient registration where patients get multiple numbers, and
every month about 1-10 patients get double numbers. Educational qualifications, knowledge, and
experience are less thorough and do not know about the medical record numbering system. There
is still duplication of medical record numbering and for officers it is necessary to train and increase
broad knowledge. It is hoped that the hospital can pay attention to the registration officer in
providing medical record numbering.
Keywords: Multiple numbers, Medical records, BMC Mayapada Hospital Bogor

PENDAHULUAN medis seakan-akan hanya merupakan catatan


Perkembangan bidang teknologi dan dan dokumen tentang keadaan pasien, namun
sistem informasi yang pesat memberi pengaruh kalua dikaji lebih dalam catatan tersebut sudah
di segala bidang kehidupan manusia termasuk tercemin segala informasi menyangkut
bidang kesehatan. Berbagai aplikasi dibuat dan seorang pasien yang akan dijadikan dasar
dikembangkan untuk menunjang dan didalam menentukan tindakan lebih
membantu operasional pelayanan kesehatan, lanjutdalam upaya pelayanan maupun tindakan
aplikasi tersebut diharapkan dapat digunakan medis lainnya yang diberikan kepada seorang
dalam proses pengambilan keputusan yang pasien yang datang ke rumah sakit.
bermanfaat di bidang kesehatan. Dengan dikeluarkannya Peraturan
Rekam medis diartikan sebagai Pemerintah No.10 tahun 1960, kepada semua
keterangan baik yang tertulis maupun yang petugas diwajibkan untuk menyimpan rahasia
terekam tentang identitas, anamnesa, kedokteran, termasuk rekam medis. Kemudian
pemeriksaan fisik, diagnose segala pelayanan pada tahun 1972 dengan Surat Keputusan
dan tindakan medis yang diberikan kepada Menkes RI Nomor 034/Birhup/1972 ada
pasien, dan pengobatan baik rawat inap, rawat kejelasan bagi rumah sakit menyangkut
jalan maupun yang mendapatkan pelayanan kewajiban untuk menyelenggarakan rekam
darurat. Kalau diartikan secara dangkal, rekam medis. Pada tahun 1989 diberlakukan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
208 Vol.1 No.2 Juli 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Permenkes Nomor peng-akses-an data yang tersimpan pada
749a/MENKES/PER/XII/1989 tentang rekam rekam medis pasien di rumah sakit dalam
medis yang merupakan landasan hukum semua suatu sistem manajemen basis data yang
tenaga medis dan paramedik di institusi menghimpun berbagai sumber data medis.
pelayanan kesehatan yang terlibat di dalam Bahkan beberapa rumah sakit modern telah
penyelenggaraan rekam medis dalam menggabungkan RME dengan aplikasi Sistem
melaksanakannya. Tahun 1991 Dirjen Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
Pelayanan Medik Depkes mengeluarkan SK yang merupakan aplikasi induk yang tidak
N0.78 tahun 1991 tentang petunjuk hanya berisi RME tetapi sudah ditambah
pelaksanaan penyelenggaran rekam medis dengan fitur-fitur seperti administrasi,
rumah sakit. Lalu dengan diterbitkannya billing, dokumentasi keperawatan, pelaporan
Permenkes nomor dan dashboard score card.
269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam RME juga dapat diartikan sebagai
medis serta perkembangan teknologi informasi lingkungan aplikasi yang tersusun atas
maka dilakukan penyempurnaan pedoman penyimpanan data klinis, sistem pendukung
penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit. keputusan klinis, standarisasi istilah medis,
Tujuan rekam medis adalah untuk entry data terkomputerisasi, serta dokumentasi
menunjang tercapainya tertib administrasi medis dan farmasi. RME juga bermanfaat bagi
dalam rangka upaya peningkatan pelayanan paramedis untuk mendokumentasikan,
kesehatan di sarana pelayanan kesehatan. memonitor, dan mengelola pelayanan
Tanpa didukung suatu system pengelolaan kesehatan yang diberikan pada pasien di
rekam medis yang baik dan benar, mustahil rumah sakit. Secara hukum data dalam RME
tertib administrasi rumah sakit akan berhasil merupakan rekaman legal dari pelayanan yang
sebagaimana diharapkan, sedangkan tertib telah diberikan pada pasien dan rumah sakit
administrasi merupakan salah satu faktor yang memiliki hak untuk menyimpan data tersebut.
menentukan di dalam upaya pelayanan Menjadi tidak legal, bila oknum di rumah sakit
kesehatan. menyalah gunakan data tersebut untuk
Dalam menjaga mutu pelayanan rumah kepentingan tertentu yang tidak berhubungan
sakit, setiap pasien yang datang berobat dengan pelayanan kesehatan pasien.
mendapatkan satu Nomor Rekam Medis Penomoran ganda rekam medis yang
(NRM) yang memiliki peran penting dalam terjadi disebabkan oleh proses identifikasi
proses pencarian dan membedakan pasien satu yang kurang tepat sehingga menyebabkan
dengan yang lainnya. Sistem penomoran RS. pasien mendapat lebih dari satu NRM. Nomor
BMC Mayapada Bogor menggunakan Unit ganda adalah perulangan, keadaan rangkap.
Numbering System (UNS) yaitu pada setiap Sedangkan rangkap adalah dua tiga helai
pasien yang datang berkunjung mendapatkan melekat menjadi satu, bila ditemukan pasien
pelayanan kesehatan, diberikan satu NRM memiliki lebih dari satu nomor rekam medis
yang dipakai selamanya dengan sistem Rekam maka berkas tersebut harus digabungkan
Medis Elektronik (RME). Namun pada menjadi satu nomor . Dari jumlah data ganda
kenyataannya masih ditemukan adanya nomor ditemukan mulai bulan Januari - Juni 2021
ganda rekam medis. Sehingga diperlukan sebanyak 61 nomor rekam medis. Berdasarkan
pemecahan masalah terkait “Tijauan masalah yang terjadi bahwa kasus nomor
Penomoran Ganda Rekam Medis di RS. BMC ganda rekam medis pada tahun 2021 di RS.
Mayapada Bogor”. BMC Mayapada Bogor masih ditemukan
Pada dasarnya RME adalah penggunaan beberapa kasus nomor ganda, maka peneliti
perangkat teknologi informasi untuk menggali masalah-masalah yang berkaitan
pengumpulan, penyimpanan, pengolahan serta dengan penelitian ini , sehingga memperoleh

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)
Vol.1 No.2 Juli 2021 209
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
hasil dari wawancara dengan pendaftaran dan Menurut Depkes RI Tahun 2006, apabila
petugas rekam medis di RS. BMC Mayapada ditemukan pasien memiliki lebih dari satu
Hospital. nomor rekam medis maka berkas rekam medis
Rumah Sakit BMC Mayapada terletak di nomor tersebut harus digabung menjadi satu
Jl. Pajajaran Indah V No. 97 Bogor di atas nomor.
sebidang tanah 5.148.45 m2 dan luas bangunan
5.250 m2, dengan bangunan berlantai lima, METODE PENELITIAN
RS. BMC Mayapada adalah rumah sakit yang Penelitian ini dilakukan dengan
ditunjang dengan perlengkapan modern dan menggunakan penelitian deskriptif dengan
canggih serta kualitas pelayanan yang terbaik pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk
di Kota Bogor. RS BMC Mayapada mengetahui dengan jelas dan lebih mendalam
memberikan pelayanan Poliklinik (Rawat tentang Tinjauan Penomoran Ganda Rekam
Jalan), Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat Medis di RS. BMC Mayapada Bogor.
yang siap melayani selama 24 jam, Apotik, Penelitian ini dilaksanakan pada bagian
Laboratorium, Radiologi, Rehabilitasi Medik, Rekam Medis dan Pendaftaran di Rumah Sakit
Konsultasi Gizi, Kebidanan, Operasi (Bedah), BMC Mayapada Bogor untuk menganalisis
Medical Check Up (MCU), Pemeriksaan apakah sudah sesuai dengan standar yang telah
Osteoporosis, dan lain-lain. ditetapkan.
Metode pengumpulan data yang
LANDASAN TEORI digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
Semua instansi pasti menginginkan agar wawancara mendalam yaitu melakukan tanya
semua kegiatan yang dilakukan sesuai dengan jawab dengan informan dan observasi atau
rencana dan dapat mencapai tujuan yang pengamatan. Maka pengumpulan data yang
diharapkan, Namun pada kenyataannya, tidak dilakukan berhadapan langsung dengan
semua kegiatan dapat berjalan dengan mulus narasumber.
sesuai dengan rencana dan harapan. Begitupun Penelitian tentang Tinjauan Penomoran
halnya rumah sakit sebagai institusi pelayanan Ganda Rekam Medis di RS. BMC Mayapada
kesehatan yang memiliki system yang sangat Bogor menggunakan sampel sebanyak 61
komplek, sifatnya yang padat karya, padat rekam medis, dengan rata-rata 10 penomoran
modal dan padat teknologi yang memerlukan ganda rekam medis perbulannya.
manajemen yang professional untuk
menanganinya. Menurut Azrul Anwar (1996) HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam bukunya “ Program Menjaga Mutu Sistem penomoran yang diterapkan di
Pelayanan Kesehatan”, kesenjangan terjadi RS. BMC Mayapada Bogor menggunakan unit
apabila suatu penampilan pelayanan kesehatan numbering system (sistem penomoran unit)
yang terjadi di lapangan berbeda dengan dengan Rekam Medis Elektronik, sistem ini
standar yang telah ditetapkan di institusi merupakan pemberian nomor yang paling baik
tersebut. untuk efisiensi tempat penyimpanan dokumen
Nomor rekam medis sebagai bagian rekam medis di RS. BMC Mayapada Bogor.
dari identitas pribadi pasien yang Berdasarkan hasil wawancara dengan
bersangkutan sebab dalam pengelolaaan petugas pendaftaran dan kepala unit rekam
rekam medis nomor rekam medis menyatu medis, diketahui juga bahwa petugas
dengan identitas pasien. Dikatakan sebagai pendaftaran kurang teliti dalam
bagian identitas pasien pribadi karena dengan mengidentifikasi pasien, sehingga kami
menyebut atau menulis nomor rekam medis menemukan beberapa akibat bila terjadi nomor
tersebut maka dapat diketahui dokumen rekam ganda rekam medis yaitu :
medis atas nama pasien yang bersangkutan dan a. Isi rekam medis kurang
memininimalkan informasi pasien yang hilang. berkesinambungan.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
210 Vol.1 No.2 Juli 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
b. Rak dan ruang penyimpanan berkas yang diketahui, akan menimbulkan sikap
rekam medis jumlahnya terbatas positif terhadap objek tertentu
sehingga penyusunan tidak rapi (Notoadmojo,2010).
mengakibatkan terjadinya nomor ganda Berdasarkan observasi yang dilakukan
rekam medis rekam medis. di RS. BMC Mayapada Bogor selama 2 bulan,
c. c. Pasien yang telah mendapatkan nomor peneliti menemukan beberapa masalah, satu
rekam medis baru lagi, bila tidak diantaranya adalah sering terjadi nomor ganda
diketahui sebagai nomor ganda maka rekam medis pada saat pendaftaran pasien
rekam medis yang pertama akan ikut dimana didapatkan pasien yang mendapatkan
sebagai rekam medis inaktif saat retensi. nomor ganda pada setiap harinya sekitar 1-2
d. Biaya menjadi meningkat karena orang pasien. yang Dari catatan rekam medis
penggunaan map yang lebih banyak. ganda tersebut dapat dijumlah berapa pasien
Informan yang berjenis kelamin yang mendapatkan nomor ganda. Sistem
perempuan lebih banyak dari yang berjenis registrasi tempat pendaftaran pasien hanya
kelamin laki-laki, dilihat dari umur rata-rata 30 dapat melakukan entry data yang fungsinya
tahun ke atas merupakan umur yang cukup sebagai indeks master pasien. Sistem
matang dalam perkembangan jiwa seseorang. komputerisasi ini bisa melakukan pencarian
Berdasarkan karakteristik umur tersebut berdasarkan nama, alamat dan nomor
menunjukkan bahwa kecenderungan informan handphone, untuk tanggal lahir tidak dapat
mempunyai produktivitas kerja yang tinggi digunakan untuk mencari pasien yang
dan cukup matang. Latar belakang sebelumnya pernah berobat. Selain itu ada 4
pendidikan S1 sebanyak 5 orang, D3 (empat) tempat pendaftaran yang sudah
sebanyak 7 orang, D1 sebanyak 1 orang dari terkomputerisasi tetapi saling berhubungan
ke 13 informan. satu sama lain, ditambah lagi dengan pengisian
Pendidikan adalah suatu usaha data via link oleh pasien sendiri. Maka
mengembangkan kepribadian dan kemampuan semakin besar pengaruh terjadinya duplikasi
didalam dan diluar sekolah dan berlangsung penomoran rekam medis di RS. BMC
seumur hidup. Pendidikan memengaruhi Mayapada Bogor.
proses belajar, makin tinggi pendidikan Dari data observasi kami masih
seseorang makin mudah orang tersebut untuk menemukan beberapa berkas yang mengalami
menerima informasi. nomor ganda. Hal ini ditunjukkan pada Tabel
Dengan pendidikan tinggi maka 1.
seseorang akan cenderung untuk Tabel 1 : Jumlah Penomoran Ganda Berkas
mendapatkan informasi yang masuk dan Rekam Medis Pada Tahun 2021 di RS. BMC
semakin banyak pengetahuan yang didapat Mayapada Bor
tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat
Berkas Yang
kaitannya dengan pendidikan tinggi, maka
No. Bulan Dipublikasi
orang tersebut akan semakin luas
Jumlah Presentase
pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan
1 Januari 8 13,11%
bahwa seorang yang berpendidikan rendah
2 Februari 9 14,75%
tidak berarti mutlak pengetahuan rendah.
Peningkatan pengetahuan tidak mutlak 3 Maret 10 16,39%
diperoleh dari pendidikan formal, akan tetapi 4 April 17 27,87%
juga dapat diperoleh pada pendidikan non 5 Mei 16 26,23%
formal. Pengetahuan seseorang dapat didapati 6 Juni 1 1,64%
dari pengamatan tentang suatu objek tertentu. Total Berkas 61 100,00%
Semakin banyak aspek positif dari objek Tabel 1 menunjukkan bahwa adanya
kejadian nomor ganda di RS. BMC Mayapada
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)
Vol.1 No.2 Juli 2021 211
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Bogor. Hal tersebut tidak sesuai dengan dan prosedur penerimaan pasien sehingga
Standart Operating Procedure (SOP) di RS. petugas dapat memberikan pelayanan dan
BMC Mayapada yang menyatakan bahwa informasi yang tepat dan cepat.
penyimpanan rekam medis rawat jalan dan
rawat inap serta UGD menggunakan 1 nomor. PENUTUP
Apabila hal tersebut terus dibiarkan akan Kesimpulan
menjadikan mutu pelayanan yang kurang baik. Kami menemukan beberapa masalah
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Basofi yang terjadi di RS. BMC Mayapada Hospital
(2013) tentang dampak dari duplikasi dari segi Bogor salah satunya penomoran ganda
fungsi yaitu menurunnya mutu pelayanan rekam medis, ada beberapa pemecahan
melalui kegiatan audit medis. masalah yang di usulkan yaitu melakukan
Sesuai dengan penelitian yang sentralisasi tempat registrasi pasien,
dilakukan oleh Rokaiyah and Setijaningsih memberikan pelatihan terhadap petugas
(2015); (Pinerdi et al., 2020), bahwa registrasi, menambahkan tanggal lahir dalam
dalam penelitiannya faktor duplikasi system pencarian dan menambahkan sistem
terjadi karena kebijakan yang menyatu di pengingat (warning system) didalam sistem
dalam SPO, sehingga perlunya kebijakan registrasi pasien dan meningkatkan
pelayanan rekam medis yang mengacu pada sosialiasasi tentang kartu pasien. Hal ini
prosedur kerja rumah sakit agar lebih baik. dilakukan untuk menunjang pelayanan
Adanya kebijakan dalam suatu lingkungan rekam medis yang baik serta meminimalkan
kerja akan sangat berpengaruh bagi pemberian nomor rekam medis ganda.
kelangsungan kerja. Saran
Sesuai dengan penelitian yang Kinerja maupun kemampuan petugas
dilakukan pengembangan menu registrasi sudah baik, namun ada beberapa masukan
SIMRS adalah dengan membuat desain untuk pendaftaran yaitu:
interface menu pencarian pasien SIMRS 1. Gunakan nomor rekam medis
berdasarkan hasil analisis kebutuhan, agar ganda (dua nomor rekam medis yang
pengguna dapat dengan mudah memiliki satu pasien kemudian digabungkan
menggunakan sistem tersebut. Bahwa dari oleh system, maka salah satu nomor rekam
hasil observasi terhadap petugas pendaftaran medis yang tidak terpakai digunakan kepada
petugas saat melakukan pendaftaran tidak pasien baru)
melakukan pengecekan data pasien pada 2. Tingkatkan kemampuan
program atau data yang di cari saat komunikasi yang baik kepada pasien
pendaftaran tidak ditemukan dikarenakan maupun customer
berbeda ejaan nama atau alamat dan tidak 3. Diharapakan Petugas lebih
memastikan bahwa pasien tersebut belum meningkatkan kinerjanya agar tercapainya
atau sudah pernah berobat di RS. BMC penomoran rekam medis yang lebih
Mayapada Bogor maksimal , demi kepuasan pasien agar tidak
Berdasarkan buku pedoman pelayanan terjadi lagi nomor ganda rekam medis.
rekam medis rumah sakit tahun 2019,
kriteria pasien dibagi menjadi dua bagian, DAFTAR PUSTAKA
dilihat dari segi pelayanan dan dari jenis [1] Depkes RI. Peraturan Menkes
kedatangan. Menurut jenis kedatangannya Nomor 269/Menkes/PER/III/2008
pasien dapat dibedakan menjadi pasien baru Tentang Rekam Medis. Jakarta:
dan pasien lama. Kementerian Kesehatan Republik
Menur, menyatakan bahwa petugas Indonesia, 2008.
penerimaan pasien harus menguasai alur
pelayanan pasien, alur berkas rekam medis

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
212 Vol.1 No.2 Juli 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
[2] Budi, Savitri Citra, M.PH. 2011.
Manajemen Unit Kerja Rekam Medis.
Yogyakarta: Quantum Sinergi Media
[3] Depkes.2013. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2013 tentang Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit. Diakses:
https://www.kemhan.go.id/itjen/2017/03/
13/peraturan-menteri-kesehatan-republik
indonesia-nomor-82-tahun-2013-
tentang-sistem-informasi-manajem en-
rumah-sakit.html. [04 Juni 2019].
[4] Nasution S. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Tarsito, 2003.
[5] Notoatmojo. (2010). Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta
[6] Wimmie Handiwidjojo. (2009). Rekam
Medis Eleltronik. Jurnal Eksis Vol. 2
No.1 Mei 2009
[7] Defri K. Nomor Rekam Medis Ganda di
Intalasi Rekam Medis RS. Bogor Medical
Center. Jakarta: Program Diploma III
Perumahsakitan FKUI; 2011.
[8] Hatta, R. Gemala. (2009).
Pedoman Manajemen Informasi
Kesehatan Disarana Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia
(UI-Press).
[9] Dina Wijaya setiowati. 2014. Tinjauan
penduplikasian nomor rekam medis
pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum
Pusat Persahabatan Jakarta. Laporan
kasus. Jakarta: Program studi Manajemen
Informasi Kesehatan Universitas Esa
Unggul.BMC Mayapada Hospital

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)

You might also like