Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI VERTEBRA

LUMBAL PADA KLINIS SKOLIOSIS DI INSTALASI


RADIOLOGI RSUD LOEKMONO HADI KUDUS

ARTIKEL ILMIAH
Disusun untuk memenuhi
Mata kuliah PKL 1

Nama : MUHAMMAD FIRMAN MAULANA


Nim : 2010505131

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 RADIOLOGI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2022
PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI VERTEBRA LUMBAL PADA KLINIS
SKOLIOSIS DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD LOEKMONO HADI KUDUS

Disusun Oleh :
Nama : MUHAMMAD FIRMAN MAULANA
NIM : 2010505131

Kudus, 7 November 2022

Telah disetujui oleh :

Dosen pembimbing Pembimbing Lapangan (CI)

Ike Ade Nur Liscyaningsih, S.Tr kes (Rad).,M.Tr.ID. Abdul Mufid, S.Tr.Kes.(Rad)
NIP.9406271611409 NIP.198005152009031006
PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI VERTEBRA LUMBAL PADA KLINIS
SKOLIOSIS DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD LOEKMONO HADI KUDUS
Muhammad Firman Maulana¹, Abdul Mufid, S.Tr.Kes (Rad)², Ike Ade Nur
Liscyaningish, S.Tr kes (Rad)., M. Tr.ID³.
Diploma 3 Radiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
e-mail : maulanafirman0707@gmail.com

ABSTRACT
Lumbar vertebral radiographic examination in cases of scoliosis according
to Lampignano and Kendrick (2018) uses routine AP/PA and lateral projections,
as well as special PA projections (Ferguson method) and AP (R and L bending).
Based on the literature review, there are differences in the projections used. The
purpose of this study was to determine the procedure for radiographic
examination of the lumbar spine in cases of scoliosis and radiation protection in
cases of scoliosis at the Radiology Installation of Dr.Loekmono Hadi Kudus
General Hospital.
The type of research used in the preparation of scientific articles is
descriptive qualitative research in the form of case studies at the radiology
installation of Loekmono Hadi Kudus Hospital. Methods of data collection is
done by the method of observation, interviews, documentation and literature
study. The research object was a lumbar radiographic examination with clinical
scoliosis at the Radiology Installation of Loekmono Hadi Kudus Hospital.
The results showed that the radiographic examination technique of the
lumbar spine in cases of scoliosis at the Radiology Installation of the Regional
General Hospital Dr. Loekmono Hadi Kudus was carried out with AP and Lateral
projections. The reason for using only the AP and Lateral projections with the
patient supine in a clinical scoliosis lumbar vertebra radiographic examination is
that the patient's position is easier and more comfortable, the disc distance is more
correct, it already shows the true curvature of the bones and the examination is
simpler. the diagnosis desired by the doctor without having to provide various
photos which will cause the patient to receive a lot of radiation
Radiation protection is applied during the examination, namely limiting
the collimation field according to the object to be examined, for postero-anterior
projections it is recommended to reduce the dose affected in sensitive parts. The
use of an exposure factor that is adjusted to the thickness of the object to be
examined to avoid overexposed or underexposed radiographic images so as to
minimize the occurrence of repetition of radiographic examinations
Keywords: Lumbar, Scoliosis, Radiographic Techniques, Examination
Procedures, Radiation Protection
ABSTRAK
Pemeriksaan radiografi vertebra lumbal pada kasus skoliosis menurut
Lampignano and Kendrick (2018) menggunakan proyeksi rutin AP/PA dan
lateral, serta proyeksi special PA (metode ferguson) dan AP (R dan L
bending). Berdasarkan kajian literatur, terdapat perbedaan proyeksi yang
digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur
pemeriksaan radiografi vertebra lumbal pada kasus skoliosis dan proteksi radiasi
pada kasus skoliosis di Instalasi Radiologi RSUD dr.Loekmono Hadi Kudus.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan artikel ilmiah adalah
penelitian bersifat deskriptif kualitatif berupa studi kasus di instalasi radiologi
RSUD Loekmono Hadi Kudus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
metode Observasi, wawancara, dokumentasi dan studi Pustaka. Obyek penelitian
adalah pemeriksaan radiografi lumbal dengan klinis skoliosis di Instalasi
Radiologi RSUD Loekmono Hadi Kudus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa teknik pemeriksaan radiografi
vertebra lumbal pada kasus skoliosis di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum
Daerah dr.Loekmono Hadi Kudus di lakukan dengan proyeksi AP dan Lateral.
Alasan hanya menggunakan proyeksi AP dan Lateral dengan posisi pasien supine
pada pemeriksaan radiografi vertebra lumbal klinis skoliosis adalah posisi pasien
yang lebih mudah dan nyaman, jarak discus yang lebih true, sudah
memperlihatkan kelengkungan tulang yang sebenarnya dan pemeriksaan yang
lebih sederhana.dan juga sudah dapat mendapatkan diagnosa yang diinginkan oleh
dokter tanpa harus memberikan berbagai foto yang akan menyebabkan banyaknya
radiasi yang diterima pasien
Proteksi radiasi yang diterapkan pada saat pemeriksaan yaitu membatasi
lapangan kolimasi sesuai dengan objek yang akan diperiksa, untuk proyeksi
postero anterior lebih dianjurkan untuk mengurangi dosis yang terkena di bagian
sensitive. Penggunaan faktor eksposi yang disesuaikan dengan ketebalan objek
yang akan diperiksa untuk menghindari terjadinya gambaran radiograf yang
overexpose maupun underexpose sehingga dapat meminimalisir terjadinya
pengulangan pemeriksaan radiografi
Kata kunci : Lumbal, Skoliosis, Teknik radiografi, Prosedur Pemeriksaan,
Proteksi Radiasi.
PENDAHULUAN
Skoliosis merupakan salah satu penyakit yang sekarang mulai dipandang
serius. Beberapa individu yang secara tidak sengaja hanya ingin melakukan check
up rutin terhadap kesehatan badan sampai tulang belakangnya merasa kaget ketika
mengetahui ternyata ia didiagnosa skoliosis. Untuk sebagian orang yang sudah
pernah mendengar atau mengetahui mengenai skoliosis, kebanyakan dari mereka
memeriksakan tulang belakangnya (rontgen) untuk mengetahui apakah mereka
terkena skoliosis.
Menurut Lampignano dan Kendrick (2018), terdapat proyeksi rutin dan
proyeksi spesial untuk pemeriksaan skoliosis. Proyeksi rutin yang digunakan
adalah proyeksi Postero Anterior(PA) dan proyeksi Lateral, sedangkan proyeksi
spesialnya antara lain proyeksi PA metode ferguson, dan proyeksi AP bending
kanan dan kiri. Proyeksi PA digunakan untuk mengetahui derajat dan tingkat
keparahan dari scoliosis, proyeksi lateral digunakan untuk memperlihatkan
patologi spondylolisthesis dan derajat sudut kifosis atau lordosis, proyeksi PA
metode ferguson digunakan untuk membedakan kurva primer dan kurva
kompensasi, sedangkan proyeksi PA bending kanan dan kiri digunakan untuk
menilai rentang gerak dari kolumna vertebra.
Menurut Lampignano and Kendrick (2018), pada pemeriksaan skolisis,
proyeksi Postero Anterior(PA) lebih dianjurkan daripada proyeksi Antero
Posterior (AP), hal ini dikarenakan dengan menggunakan proyeksi Postero
Anterior (PA) dapat meminimalisir dosis radiasi terhadap organ sensitif pasien
seperti payudara dan kelenjar tiroid. Mengingat bahwa pemeriksaan ulang pada
pasien scoliosis dapat berjalan selama beberapa tahun, dosis radiasi yang diterima
pasien otomatis tidak sedikit,
Berdasarkan pengamatan saat melakukan pemeriksaan pada pasien di
Instalasi Radiologi RSUD Loekmono Hadi Kudus pada pemeriksaan vertebra
lumbal dengan kasus skoliosis hanya menggunakan posisi AP dan Lateral.
Berdasarkan hal ini penulis tertarik untuk mengkaji mengenai manfaat dan
kekurangan dari prosedur penggunaan posisi AP, Lateral dan juga proteksi apa
saja yang digunakaan pada pemeriksaan tulang belakang dengan judul “Prosedur
Pemeriksaan Radiografi Vertebra Lumbal Pada Klinis Skoliosis Di Instalasi
Radiologi RSUD Loekmono Hadi Kudus”

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah
adalah penelitian bersifat deskriptif kualitatif berupa studi kasus di instalasi
radiologi RSUD Loekmono Hadi Kudus. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan metode Observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Data di
kumpulkan dan dianalisa, kemudian di olah dalam bentuk deskriptif dan di
bandingkan dengan teori yang ada.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi pada hari Kamis tanggal 21 September 2022,
pasien datang dengan klinis skoliosis ke Instalasi Radiologi RSUD Loekmono
Hadi Kudus. Kemudian setelah pencatatan data selesai petugas langsung
memanggil pasien untuk masuk kedalam ruang pemeriksaan radiologi dan
mempersilahkan keluarga pasien untuk menunggu di luar ruangan.
a. Persiapan pasien
Berdasarkan hasil observasi pada pemeriksaan radiografi vertebra Lumbal
pada klinis skoliosis di Instalasi Radiologi RSUD Loekmono Hadi Kudus tidak
memerlukan persiapan khusus. Hanya saja pasien diminta untuk melepas baju dan
pakaian dalam yang dipakai lalu mengganti dengan baju pemeriksaan dikarenakan
pada baju pasien terdapat cukup aksesoris yang dapat menganggu hasil radiograf.
Kemudian pasien diminta untuk mengikuti arahan dari radiograf dan meminta
agar tidak bergerak selama pemeriksaan berlangsung.teral tubuh, eskposi
dilakukan ketika pasien tidak melakukan pergerakan apapun.
b. Teknik pemeriksaan
Pemeriksaan radiografi vertebra Lumbal pada klinis skoliosis di Instalasi
Radiologi RSUD Loekmono Hadi Kudus menggunakan proyeksi AP dan Lateral
dengan posisi pasien supine.
Proyeksi AP
Posisi Pasien: Pasien supine menghadap tabung sinar-X.Posisi Objek: kedua
tangan disamping tubuh, MSP tubuh berada pada pertengahan imaging plate,
batas atas imaging plate 2 jari diatas bahu.Imaging Plate: ukuran 35 x 43 cm
dipasang membujur. Central Point :L3. Arah Sinar: Horizontal tegak lurus
terhadap kaset.FFD: 100 cm.Faktor Eksposi: 70-80 kV dan 20-25 mAs
Berikut adalah gambar radiograf hasil dari pemeriksaan vertebra Lumbal pada
klinis skoliosis

Gambar 1. Radiograf Lumbal AP (RSUD dr.Loekmono hadi kudus tahun 2022)


Proyeksi Lateral
Posisi Pasien: Pasien Pasien diposisikan tidur miring dengan kaki sedikit ditekuk.
Posisi Objek: kedua tangan disamping diatas, MSP tubuh sejajar dengan CR dan
pertengahan IR Pastikan tidak ada rotasi di thoraks dan pelvis yang berlebihan.
Tempatkan batas bawah kaset minimal 1 –2 inchi (3 –5 cm) di bawah krista iliaka
dengan central point di L3. FFD: 100 cm. Faktor Eksposi: 70-80 kV dan 20-25
mAs

Gambar 2. Radiograf Lumbal Lateral (RSUD dr.Loekmono Hadi Kudus)

Berikut adalah hasil bacaan dari dokter spesialis radiologi


Aligment vertebra lumbal skoliosis, diskus intervertebral L2-L5 sempit,
Fraktur simpisis pubis superior dan inferior kana - kiri ,Osteofit di L1-5, tidak
tampak destruksi tulang, pedicle normal. Dengan kesan : scoliosis vertebra
lumbal, spondylosis lumbal 1-5 HNP di L2-5, Fraktur simpisis pubis superior dan
inferior kanan kiri.
Teknik pemeriksaan radiografi vertebra Lumbal pada klinis skoliosis di
Instalasi Radiologi RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dilakukan dengan
menggunakan proyeksi AP dan Lateral, hal ini sesuai dengan surat permintaan
foto dari dokter, dan dengan menggunakan proyeksi tersebut sudah cukup untuk
menegakkan diagnosa dan sesuai dengan prinsip radiologi.
Berdasarkan hasil wawancara kekurangan proyeksi AP dan Lateral dengan
menggunakan posisi pasien supine yaitu tidak dapat mengetahui besar derajat
skoliosis sehingga perlu ditambah proyeksi bending kanan dan bending kiri, dan
apabila menggunakan posisi erect jika pasien merasa kesakitan pada saat proses
memposisikan pasien menjadi lebih sulit.
Proteksi radiasi pada saat pemeriksaan radiografi vertebra Lumbal pada
klinis skoliosis proyeksi AP dan Lateral yaitu penggunaan faktor eksposi secara
optimal disesuaikan dengan ketebalan objek yang akan diperiksa, pengaturan
kolimasi seluas objek yang akan diperiksa, tetapi untuk kasus skoliosis lapangan
kolimasi mengikuti lebar tubuh pasien dan menghindari terjadinya pengulangan
foto.
Menurut penulis di Instalasi Radiologi RSUD dr.Loekmono Hadi Kudus
untuk persiapan pasien sudah sesuai dengan teori Lampignano dan Kendrick
(2018) yaitu tidak ada persiapan khusus hanya saja pasien diminta untuk
mengganti pakaian dikarenakan pada pakaian yang dipakai oleh pasien terdapat
logam yang dapat menimbulkan artefak dan pasien diberikan arahan terkait posisi
pada saat pemeriksaan. Menurut penulis hal tersebut penting dilakukan untuk
menjalin komunikasi dengan pasien agar pada saat pemeriksaan dapat berjalan
dengan efektif dan pasien merasa nyaman sehingga dapat menghindari terjadinya
pengulangan foto
Terdapat perbedaan proyeksi yang digunakan di Instalasi RSUD dr.
Loekmono Hadi Kudus dengan teori Lampignano dan Kendrick (2018). Proyeksi
yang digunakan pada pemeriksaan radiografi vertebra Lumbal pada klinis
skoliosis di Instalasi Radiologi RSUD dr.Loekmono Hadi Kudus yaitu Antero
Posterior (AP) dan lateral serta tidak menggunakan proyeksi AP atau PA bending
kanan dan kiri dan proyeksi PA metode Ferguson.
Menurut pendapat Lampignano and Kendrick (2018),Proyeksi lebih baik
dilakukan dengan proyeksi PA karena dengan proyeksi AP dosis radiasi yang
diterima oleh organ sensitive seperti tiroid dan payudara lebih banyak
dibandingkan penggunakan proyeksi PA akan tetapi praktik di lapangan yang saya
amati penggunaan proyeksi disesuaikan dengan kondisi pasien. Apabila pasien
kooperatif maka penggunaan proyeksi PA dapat dilakukan dengan mudah.
Informasi diagnostik yang dihasilkan dengan menggunakan proyeksi AP dengan
posisi pasien erect dapat menampakkan objek lebih detail karena letak objek yang
lebih dekat dengan kaset dan pada kasus skoliosis dengan posisi pasien erect dapat
dihitung derajat kurva yang mengalami masalah, pada posisi pasien supine hal
tersebut tidak dapat dilakukan karena kurva lordosis tertekan kebawah
Proteksi radiasi pada pemeriksaan radiografi vertebra Lumbal pada klinis
skoliosis di Instalasi Radiologi RSUD dr.Loekmono Hadi Kudus yaitu hanya
dengan membatasi lapangan kolimasis sesuai objek yang akan diperiksa, namun
pada hasil radiograf proyeksi Lateral tampak pengaturan kolimasi yang terlalu
lebar dan mengatur faktor eksposi sesuai dengan ketebalan objek yang akan
diperiksa sehingga dapat meminimalisir terjadinya pengulangan foto.
Menurut teori Lampignano dan Kendrick (2018) proteksi radiasi pada saat
pemeriksaan radiografi vertebra Lumbal yaitu menggunakan gonald shield dan
kolimasi dibatasi sesuai area yang akan diperiksa. Penggunaan proyeksi PA juga
dapat meminimalisir dosis radiasi pada organ sensitif seperti payudara dan
kelenjar tiroid. Menurut pendapat penulis penggunaan apron dan gonald shield
sangat penting untuk melindungi organ sensitif terhadap radiasi untuk
meminimalisir terkena penyakit kanker. Penggunaan apron dan gonald shield di
Instalasi Radiologi RSUD dr.Loekmono Hadi Kudus belum digunakan secara
maksimal. Akan tetapi, selain menggunakan gonald shield proteksi radiasi yang
dapat diterapkan yaitu mengatur kolimasi sesuai objek yang akan diperiksa dan
penggunaan faktor eksposi yang optimal sehingga dapat menghindari hasil
radiograf yang kurang baik dan menghindari pengulangan foto. Penggunaan
proyeksi PA dapat digunakan untuk meminimalisir radiasi yang diterima pada
organ sensitif seperti payudara dan kelenjar tiroid

KESIMPULAN
Prosedur pemeriksaan radiografi vertebra Lumbal pada klinis skoliosis di
Instalasi Radiologi RSUD dr.Loekmono Hadi Kudus menggunakan proyeksi AP
dan Lateral dengan posisi pasien supine. Sebelum pemeriksaan tidak dilakukan
persiapan pasien, pasien hanya diminta untuk mengganti pakaian dengan pakaian
untuk pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan tidak menggunakan gonald shield dan
untuk marker diberikan pada saat di Computed Radiography(CR)
Alasan hanya menggunakan proyeksi AP dan Lateral dengan posisi pasien
supine pada pemeriksaan radiografi vertebra Lumbal klinis skoliosis adalah posisi
pasien yang lebih mudah dan nyaman dan juga sudah dapat mendapatkan
diagnosa yang diinginkan oleh dokter tanpa harus memberikan berbagai foto yang
akan menyebabkan banyaknya radiasi yang diterima pasien.
Untuk mendapatkan informasi diagnostik yang lebih detail memang perlu
menggunakan proyeksi AP atau PA bending kanan dan kiri. Hal ini sesuai dengan
teori dari Lampignano dan Kendrick (2018) yang menyatakan bahwa proyeksi AP
atau PA bending kanan dan kiri bertujuan untuk menilai derajat kelengkungan
pada kolumna vertebralis. Menurut pendapat penulis dengan menggunakan
proyeksi AP dan Lateral pada posisi pasien sudah cukup baik karena proyeksi
tersebut sudah dapat memperlihatkan skoliosis secara jelas. Penggunaan posisi
pasien erect atau supine dapat disesuaikan dengan kondisi pasien, apabila pasien
merasakan sakit jika berdiri maka dapat menggunakan posisi supine.
Proteksi radiasi yang diterapkan pada saat pemeriksaan yaitu membatasi
lapangan kolimasi sesuai dengan objek yang akan diperiksa, untuk kasus skoliosis
disesuaikan dengan ukuran tubuh pasien. Penggunaan faktor eksposi yang
disesuaikan dengan ketebalan objek yang akan diperiksa untuk menghindari
terjadinya gambaran radiograf yang overexpose maupun underexposesehingga
dapat meminimalisir terjadinya pengulangan pemeriksaan radiografi.
SARAN
Pemeriksaan vertebra lumbal pada kasus skoliosis dibuat standar
operasional pemeriksaan, agar pemeriksaan yang dilakukan setiap petugas sama
dan bisa menghasilkan gambaran radiograf yang lebih informatif.
Pasien dengan kasus skoliosis dapat menjalani pengobatan hingga
beberapa tahun, pemeriksaan ulang di radiologi juga pasti dilakukan secara
berulang-ulang untuk melihat perkembangan dari pasien tersebutdan dosis radiasi
yang diterima pasien otomatis tidak sedikit, sehingga penggunaan alat pelindung
pada payudara dan area kelamin dapat mengurangi dosis radiasi yang diterima
pasien pada area sensitif tersebut.
Radiografer seharusnya tidak melupakan tentang proteksi radiasi untuk
dirinya sendiri dan juga untuk orang sekitarnya bagaimanapun kondisinya.

DAFTAR PUSTAKA
Bontrager, Kenneth L dan John P. Lampignano. 2014. Textbook of
Radiographic Positioning and Related Anatomy. St Louis: Elsevier
Mosby.
Bontrager, Kenneth L dan John P. Lampignano. (2014). Textbook of
Radiographic Positioning and Related Anatomy, eighth edition.
Bushong, Steward C, 2013. Radiologic Scince for Technologist. Amerika:
CV.Mosby Company.
jhon . 2020 fisiologi & anatomi modern untuk perawat.edisi 2. Jakarta EGC
Lampignano, JP., & Kendrick, L .E.(2018) Bontranger’s texbook of
Radiographic positioning and related anatomy.
Merrill’s 2016 Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy
Betriani, E. (2021). Prosedur Pemeriksaan Radiografi Vertebrae
Thoracolumbal Dengan Klinis Skoliosis Di Instalasi Radiologi Rsud
Arifin Achmad Provinsi Riau Karya Tulis Ilmiah
.
Blevins, K., Batt enberg, A., & Beck, A. (2018). Management Of Scoliosis. In
Advances In Pediatrics (Vol. 65, Issue 1, Pp. 249–266). Academic
Press Inc. Https://Doi.Org/10.1016/J.Yapd.2018.04.013

Lampignano, J., & Kendrick, L. (2018). Bontrager’s Textbook Of


Radiographic Positioning And Related Anatomy
Muthma’inah. (2017). Prosedur Pemeriksaan Radiografi Vertebra
Thoracolumbal Pada Kasus Skoliosis Di Instalasi Radiologi RSUP
Dr.Sardjito Yogyakarta. Poltekkes Kemenkes Semarang

You might also like