Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

Rekayasa Sipil_Bulan dan Tahun Pembuatan_Jumlah Halaman p-ISSN 2252-7699 e-ISSN 2598-5051

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PEKERJA


PROYEK KONTRUKSI BERDASAR TEORI KEBUTUHAN MASLOW
PADA PROYEK JAKARTA INTERNATIONAL STADIUM

Adhe Kurniawan

Teknik Sipil, Fakultas Sipil, Universitas Mercu Buana


email: adhe.20.ak@gmail.com

Received: ……. Revised: …….. Accepted: ……..

Abstract

The decline in worker productivity is still an obstacle in the sustainability of a company, therefore the role in the
management of human resources is very important in the sustainability of the company, especially construction
companies. As for the things that affect, among others, such as; motivation, job satisfaction, and productivity. If
this is not fulfilled, the company's sustainability will be disrupted.
In the Jakarta International Stadium project itself, there are still obstacles regarding the decrease in worker
productivity caused by motivation, the findings are thought to be caused poor relations between workers so that
workers experience a decrease in motivation and result in a decrease in productivity.
The research method used is quantitative with data collection techniques using questionnaires and interviews
with construction workers based on Maslow's theory of motivational needs approach. After collecting the data
obtained, an analysis is carried out based on the data processed by various tests in the SPSS application. So it
can be seen based on the results of the analysis that giving supplements to workers is a top priority for physical
needs with an average value of 3.48 followed by health checks before work which is a top priority for safety and
security needs with an average value of 3.60. become the main priority on social needs with an average value of
3.15 then the procurement of training programs becomes the main priority on the need for awards with an
average value of 3.50 and finally decision-making authority becomes the main priority on self-actualization
needs with an average value of 3.42 .
Keywords: Jakarta International Stadium, Maslow's theory of needs, Motivation, SPSS, Workers.

Abstrak

Penurunan produktivitas pekerja masih menjadi kendala dalam keberlangsungan suatu perusahaan, maka dari itu
peranan dalam pengelolaan sumber daya manusia menjadi sangat penting dalam keberlangsungan perusahaan
terutama perusahaan konstruksi. Adapun hal yang mempengaruhi antara lain seperti; motivasi, kepuasan kerja,
dan produktivitas. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi akan mengakibatkan keberlangsungan perusahaan
menjadi terganggu.
Pada proyek jakarta international stadium sendiri masih mengalami kendala mengenai penurunan produktivitas
pekerja yang disebabkan oleh motivasi, temuan tersebut diduga disebabkan oleh hubungan antara pekerja yang
kurang baik sehingga para perkerja mengalami penurunan motivasi dan mengakibatkan penurunan dalam
produktivitasnya.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner
dan wawancara pada pekerja konstruksi berdasar pendekatan teori motivasi kebutuhan maslow. Setelah
pengumpulan data yang didapatkan, dilakukan analisis berdasarkan data yang olah dengan berbagai uji di
aplikasi SPSS. Sehingga dapat diketahui berdasarkan hasil analisis bahwa pemberian suplement kepada pekerja
menjadi prioritas utama pada kebutuhan fisik dengan nilai rata rata 3,48 diikuti adanya pengecekan kesehatan
sebelum bekerja menjadi prioritas utama pada kebutuhan keselamatan dan keamanan dengan nilai rata rata 3,60
selanjutnya adanya dukungan dari keluarga menjadi prioritas utama pada kebutuhan sosial dengan nilai rata rata
3,15 kemudian pengadaan program pelatihan menjadi prioritas utama pada kebutuhan penghargaan dengan nilai
rata rata 3,50 dan yang terakhir wewenang pengambilan keputusan menjadi prioritas utama pada kebutuhan
aktualisasi diri dengan nilai rata rata 3,42.
Kata Kunci: Jakarta International Stadium, Motivasi, Pekerja, SPSS, Teori kebutuhan Maslow

PENDAHULUAN

1
Rekayasa Sipil_Bulan dan Tahun Pembuatan_Jumlah Halaman p-ISSN 2252-7699 e-ISSN 2598-5051

Suatu perusahaan dikatakan berhasil jika pekerja sehingga pekerja lebih giat dan produktif
suatu perusahaan tersebut mempunyai skill dalam bekerja. Penelitian ini menggunakan
untuk dapat merencanakan, melaksanakan, pendekatan yang berdasar teori Maslow yang mana
dan memotivasi sumber daya manusia nya teori ini merupakan teori yang cukup dikenal luas
(buruh pekerja). Hal ini akan menjadikan serta memudahkan penulis guna mengidentifikasi
para pekerja di perusahaan tersebut memiliki faktor yang menjadi penyebab sebenarnya dalam
keunggulan yang dapat dilihat dari sisi penurunan motivasi pekerja sehingga dapat
kinerja dan tanggung jawab pekerja akan memotivasi pekerja tersebut agar lebih giat dalam
tugas yang dijalankannya. Hal tersebut akan berkerja (Muhibbin dan Marfuatun, 2020).
menjadi daya tarik konsumen untuk Dalam penelitian ini, penulis akan membahas
melakukan kegiatan kerjasama jika tentang Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
perusahaan tersebut mempunyai citra sumber Motivasi Pekerja Proyek Kontruksi Berdasar Teori
daya manusia yang baik dalam operasional Kebutuhan Maslow Pada Proyek Jakarta
kerjanya. Hal ini dapat dilihat dari penelitian International Stadium yang diambil dari studi kasus
sebelumnya yang ditulis oleh (Ade Jaya proyek Jakarta International Stadium dengan
Saputra & Fealy Chia, 2021). Pada penelitian metode yang digunakan ialah metode kuantitatif
tersebut diketahui bahwa motivasi sebagai solusi alternatif dalam membangkitkan
berpengaruh terhadap kinerja pekerja motivasi pekerja proyek konstruksi pada
konstruksi secara positif dan relevan di Kota proyek Jakarta International Stadium.
Batam.
Peranan dalam pengelolaan sumber daya TINJAUAN PUSTAKA
manusia sangat penting dalam Teori Motivasi Maslow
keberlangsungan perusahaan terutama
perusahaan konstruksi. Adapun hal yang Di dalam (Vincent Zetaria dan Ida Ayu, 2020)
mempengaruhi antara lain seperti; motivasi, membahas tentang teori Maslow atau yang dikenal
kepuasan kerja, dan produktivitas. Apabila sebagai Maslow’s Hirarchy of Needs Theory yang
hal tersebut tidak terpenuhi akan menjelaskan bahwa seseorang akan termotivasi
mengakibatkan keberlangsungan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan di atasnya ketika
menjadi terganggu (Sintya Rani, kebutuhan pada suatu tingkatan telah terpenuhi.
Dharmayanti dan Adnyana, 2017). Dalam kebutuhan manusia dibedakan menjadi 5
Pada proyek jakarta international hierarki kebutuhan, yaitu Kebutuhan Fisik,
stadium sendiri masih mengalami kendala Kebutuhan Keamanan, Kebutuhan Sosial,
mengenai penurunan produktivitas pekerja Kebutuhan Penghargaan dan yang terakhir adalah
khususnya pada zona selatan yang Kebutuhan untuk Aktualisasi Diri. Kebutuhan
disebabkan oleh motivasi, temuan tersebut tersebut terbentuk sebagai tingkatan kebutuhan.
diduga disebabkan oleh hubungan antar Artinya, kebutuhan yang paling paling atas baru
pekerja yang kurang baik sehingga para bisa tercapai apabila tingakatan di bawahnya sudah
perkerja mengalami penurunan motivasi dan terpenuhi terlebih dahulu. Setiap kebutuhan
mengakibatkan penurunan dalam manusia akan naik secara teratur sesuai dengan
produktivitasnya. Penyataan tersebut tingkatannya.
disampaikan oleh Erwin selaku supervisor
yang merupakan salah satu pengawas Kebutuhan
lapangan bagian selatan di proyek Jakarta Aktualisasi Diri
International Stadium melalui sesi
wawancara. Kebutuhan Penghargaan
Akan tetapi temuan ini masih
merupakan dugaan sementara yang mungkin Kebutuhan Sosial
bisa menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi motivasi sehingga tingkat Kebutuhan Sosial
produktivitas pekerja mengalami penurunan.
Hal inilah yang menjadi alasan penulis untuk Kebutuhan Fisik
meneliti lebih lanjut mengenai faktor
sebenarnya yang mempengaruhi motivasi Gambar 1. Hierarki Kebutuhan Maslow

2
Rekayasa Sipil_Bulan dan Tahun Pembuatan_Jumlah Halaman p-ISSN 2252-7699 e-ISSN 2598-5051

Jenis-Jenis Motivasi karyawan yang berprestasibaik. semakin


berprestasi maka semakin banyak balas jasa
Menurut Maslow yang dikutip dalam
yang diterimanya. jadi motivasi bawahan untuk
(Nia astri, 2018) jenis-jenis motivasi
mendapatkan insentif (uang atau barang) saja.
mempengaruhi kinerja pekerja yaitu :
2. Model hubungan manusia, mengemukakan
1. Motivasi Positif (Insentif Positif), manajer
bahwa untuk memotivasi bawahan supaya
memotivasi bawahan dengan memberikan
gairah bekerja nya meningkat, dilakukan dengan
hadiah kepada mereka yang berprestasi
mengakui kebutuhan sosial mereka dan
baik. Dengan motivasi positif ini
membuat mereka merasa berguna serta penting.
semangat kerja bawahan akan meningkat,
Sebagai akibatnya karyawan mendapatkan
karena manusia pada umumnya senang
beberapa kebebasan, membuat keputusan dan
menerima yang baik-baik saja.
kreativitas dalam melakukan perkerjaannya.
2. Motivasi Negatif (Insentif Negatif),
Dengan memperhatikan kebutuhan materiil dan
manajer memotivasi bawahanya dengan
nonmaterial karyawan, maka motivasi
memberikan hukuman kepada mereka
berkerjanya akan meningkat pula.
yang pekerjaannya kurang baik (prestasi
3. Model Sumber Daya Manusia, mengemukakan
rendah). Dengan memotivasi negatif ini
bahwa karyawan dimotivasi oleh banyak faktor,
semangat kerja bawahan dalam jangka
bukan hanya uang/barang atau keinginan akan
waktu pendek akan meningkat, karena
kepuasan saja, tetapi juga kebutuhan akan
mereka takut di hukum, tetapi untuk
pencapaian dan perkerjaan yang berarti.
jangka waktu panjang dapat berakibat
Menurut model ini karyawan cenderung
kurang baik. Dalam praktek kedua jenis
memperoleh kepuasaan dari orestasi kerjanya
motivasi diatas sering digunakan oleh
yang baik. Karyawan bukanlah berprestasi baik
manajer suatu perusahaan. Penggunaanya
karena merasa puas, melainkan termotivasi oleh
harus tepat seimbang, supaya dapat
meningkatkan semangat kerja karyawan. Aplikasi SPSS
Metode dalam Motivasi SPSS merupakan sebuah program aplikasi
yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup
Ada 2 metode memotivasi menurut
tinggi serta sistem manajemen data pada
Melayu S.P Hasibuan yang dikutip oleh (Nia
lingkungan grafis dengan menggunakan menu-
astri, 2018) yaitu sebagai berikut :
menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang
1. Metode langsung (Direct Motivation)
sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara
Metode langsung adalah motivasi
pengoperasiannya (W.T Bhirawa, 2015). Beberapa
(material & nonmaterial) yang diberikan
aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan
secara langsung kepada setiap individu
menggunakan pointing dan clicking mouse. SPSS
karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan
(Statistical Package for the Social Science) banyak
kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti
digunakan dalam berbagai riset pemasaran,
memberikan pujian, penghargaan, bonus,
pengendalian dan perbaikan mutu (quality
piagam dan lainya sebagainya.
improvement), serta riset-riset sains.
2. Motivasi Tidak Langsung (Indirect
Motivation) Hipotesa Penelitian
Motivasi Tidak Langsung adalah motivasi
yang diberikan hanya merupakan fasilitas- Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis
fasilitas yang mendukung serta membuat hipotesa penelitian yaitu;
menunjang gairah kerja /kelancaran tugas, faktor kebutuhan maslow berpengaruh terhadap
sehingga para karyawan betah dan motivasi pekerja, pernyataan disebut hipotesa awal
bersemangat melakukan pekerjaannya. (Ho). Sedangkan hipotesa alternatifnya (Ha) faktor
kebutuhan maslow tidak berpengaruh terhadap
Model dalam Motivasi
motivasi pekerja, hal ini menandakan terdapat
Menurut Melayu S.P Hasibuan yang faktor lain yang mempengaruhi motivasi pekerja
dikutip oleh (Nia astri, 2018) model-model atau semacamnya.
motivasi mempengaruhi dalam kinerja
pekerja :
1. Model Tradisional, mengemukakan
bahwa untuk memotivasi bawahan agar
gairah bekerjanya meningkat dilakukan
dengan sistem insentif materiil kepada

3
Rekayasa Sipil_Bulan dan Tahun Pembuatan_Jumlah Halaman p-ISSN 2252-7699 e-ISSN 2598-5051

METODE PENELITIAN yang mempengaruhi motivasi para pekerja proyek


yang sesuai dengan yang ada di lapangan.
Lokasi penelitian dilakukan di proyek
Jakarta International Stadion, zona selatan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
60 orang pekerja sebagai sampel yang
diambil menggunakan metode Random Tabel 1. Variabel Motivasi Pekerja Hasil Validasi
Sampling dikarenakan populasi tyang Pakar Awal
tersedia bersifat homogen. Data yang
NO FAKTOR VARIABEL
digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Data sekunder diambil dari sumber (X1.1) Fasilitas umum yang baik
pokok yaitu proyek Jakarta International (X1.2) Gaji yang baik
(X1)
Stadion. Sedangkan data primer diperoleh 1 Kebutuhan
(X1.3) Fasilitas tempat tinggal yang baik
secara langsung yaitu penyebaran kuesioner Fisik (X1.4) Adanya upah kerja lembur
(X1.5) Jam istirahat yang diberikan sudah cukup
yang berisi pertanyaan yang diberi bobot
(X1.6) Pemberian suplemen kepada pekerja
dengan menggunakan skala likert 1-5 yang (X2.1) Program keselamatan dan kesehatan kerja
(X2)
akan dibagikan kepada responden. Dalam Kebutuhan (X2.2) Pekerjaan yang baik
menganaslisis data yang telah diperoleh, 2
Keamanan (X2.3) Pengaturan suplai materi yang baik
dan (X2.4) Adanya program tool box meeting sebelum
digunakan beberapa alat untuk melakukan Keselamata memulai pekerjaan
pengolahan data yaitu dengan menggunakan n (X2.5) Adanya pengecekan kesehatan sebelum bekerja
aplikasi Microsoft Excel dan SPSS. (X3.1) Hubungan baik antar pekerja
(X3) (X3.2) Pengarahan kerja yang baik
3 Kebutuhan
Sosial (X3.3) Adanya dukungan dari keluarga
(X3.4) Menambah relasi dalam bekerja
(X4) (X4.1) Pengadaan program pelatihan
Kebutuhan (X4.2) Pengakuan atas pekerjaan
4 akan
Penghargaa (X4.3) Adanya pemberian reward
n
(X5.1) Pekerjaan yang menantang
(X5) (X5.2) Tanggung jawab terhadap pekerjaan
5 Aktualisasi (X5.3) Kesempatan untuk berkreasi dan berinovasi
Diri (X5.4) Pengaturan jadwal pekerjaan yang baik
(X5.5) Pengambilan keputusan

Uji Validitas
Pengukuran validitas dilakukan dengan
menggunakan kriteria penilaian uji sebagai berikut:
1. Jika r hitung > r tabel, (pada taraf signifikansi
5%) maka instrumen penelitian dinyatakan
valid.
2. Jika r hitung < r tabel, (pada taraf signifikansi
5%) maka instrumen penelitian dinyatakan
tidak valid.
Untuk meilhat r tabel digunakan rumus df = N-
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
2 yaitu 60-2 = 58, kemudian dilakukan pengecekan
pada dengan tingkat signifikansi 5% pada two
HASIL DAN PEMBAHASAN
tailed. Maka didapat nilai sebesar 0,2542. Berikut
Pelaksanaan Kuesioner Tahap 1 (Validasi tabel hasil uji validitas menggunakan program
Pakar Awal) aplikasi SPSS tiap variabel:
Didapatkan 23 variabel variabel yang Tabel 2. Uji Validitas
mempengaruhi motivasi para pekerja proyek Corrected R
Butir Variabel item- total Tabe Keterangan
yang bersumber dari studi literatur penelitian correlation l
terdahulu dan data proyek. Variabel-variabel (X1.1) Fasilitas umum
0,536 0,254 Valid
tersebut kemudian divalidasi oleh para pakar yang baik
untuk dapat mendapatkan variabel variabel (X1.2) Gaji yang baik 0,576 0,254 Valid
(X1.3) Fasilitas tempat 0,622 0,254 Valid

4
Rekayasa Sipil_Bulan dan Tahun Pembuatan_Jumlah Halaman p-ISSN 2252-7699 e-ISSN 2598-5051

Corrected R 2. Jika r Cronbach’s Alpha < dari r standar (0,6)


Butir Variabel item- total Tabe Keterangan
correlation l
maka instrumen penelitian dinyatakan tidak
tinggal yang baik reliabel.
(X1.4) Adanya upah Berikut tabel hasil uji reabilitas dengan
0,493 0,254 Valid
kerja lembur menggunakan program SPSS tiap variabel:
(X1.5) Jam istirahat
yang diberikan sudah 0,58 0,254 Valid
Seluruh pertanyaan mengenai penilaian pemahaman
cukup Faktor kebutuhan menurut Abraham Maslow
memiliki nilai r Cronbach’s Alpha (0,929) > r
standar (0.6). Maka seluruh pertanyaan dinyatakan
Corrected reliabel.
R
item- total
Butir Variabel Tabe Keterangan
correlatio
l
n
(X1.6) Pemberian Tabel 3. Hasil Analisis Uji Validitas
suplemen kepada 0,514 0,254 Valid
pekerja
Reliability Statistics
(X2.1) Program Cronbach's Alpha N of Items
keselamatan dan 0,428 0,254 Valid
kesehatan kerja
0,929 23
(X2.2) Pekerjaan yang
0,533 0,254 Valid
baik Uji Regresi Linear Berganda
(X2.3) Pengaturan
suplai materi yang 0,559 0,254 Valid Pada metode ini dilakukan dengan cara menghitung
baik
(X2.4) Adanya
semua kombinasi variabel independent yang
program tool box 0,562 0,254 Valid mungkin. Berikut adalah hasil analisis regresi linear
meeting berganda :
(X2.5) Adanya
pengecekan kesehatan 0,573 0,254 Valid
sebelum bekerja
Tabel 4. Nilai Koefisien Untuk Analisis Linear
(X3.1) Hubungan baik Regresi Berganda
0,572 0,254 Valid
antar pekerja Coefficientsa
(X3.2) Pengarahan
0,664 0,254 Valid Unstandardized Standardized
kerja yang baik t Sig.
(X3.3) Adanya Coefficients Coefficients
Model
dukungan dari 0,545 0,254 Valid Std.
B Beta
keluarga Error
(X3.4) Menambah 1 (Constant) 0,351 0,307   1,142 0,258
0,66 0,254 Valid
relasi dalam bekerja Kebutuhan
  0,027 0,012 0,176 2,152 0,036
(X4.1) Pengadaan Fisik
0,614 0,254 Valid
program pelatihan Kebutuhan
(X4.2) Pengakuan atas Keselamatan
0,673 0,254 Valid   0,044 0,016 0,234 2,698 0,009
pekerjaan dan
(X4.3) Adanya Keamanan
0,539 0,254 Valid Kebutuhan
pemberian reward   0,057 0,019 0,267 3,042 0,004
(X5.1) Pekerjaan yang Sosial
0,503 0,254 Valid Kebutuhan
menantang   0,076 0,023 0,299 3,35 0,001
(X5.2) Tanggung Penghargaan
jawab terhadap 0,623 0,254 Valid Kebutuhan
pekerjaan   Aktualisasi 0,034 0,016 0,189 2,161 0,035
(X5.3) Kesempatan Diri
untuk berkreasi dan 0,475 0,254 Valid a. Dependent Variable: Motivasi Pekerja
berinovasi
(X5.4) Pengaturan
jadwal pekerjaan yang 0,639 0,254 Valid Berdasarkan hasil pada tabel nilai koefisien
baik
(X5.5) Wewenang
diatas maka dapat disimpulkan persamaan regresi
pengambilan 0,494 0,254 Valid sebagai berikut:
keputusan
Y = 0,351 + 0,027 X1 + 0,044 X2 + 0,057 X3 +
Uji Reabilitas 0,076 X4 + 0,034 X5

Pengukuran realibilitas dilakukan Dimana Y adalah Motivasi Pekerja, X1 adalah


dengan menggunakan kriteria penilaian uji Kebutuhan Fisik, X2 adalah Kebutuhan
sebagai berikut : Keselamatan dan Keamanan , X3 adalah Kebutuhan
1. Jika r Cronbach’s Alpha > dari r standar Sosial, X4 adalah Kebutuhan Penghargaan, dan X5
(0,6) maka instrumen penelitian adalah Kebutuhan Aktualisas.
dinyatakan reliabel.

5
Rekayasa Sipil_Bulan dan Tahun Pembuatan_Jumlah Halaman p-ISSN 2252-7699 e-ISSN 2598-5051

Analisis Parsial atau Individu (Uji T) T Hitung > T Tabel, Maka Ho


Diterima dan Ha Ditolak.
Berarti Faktor Kebutuhan
Selanjutnya melakukan uji t dengan X4 3,35 >  2.004 Penghargaan (X4) Secara
tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Individu Berpengaruh
Terhadap Motivasi Pekerja
independen (X) secara parsial atau individu (Y).
terhadap variabel dependen (Y). Dasar T Hitung > T Tabel, Maka Ho
penentuan hasil uji t dapat dilihat dengan Diterima dan Ha Ditolak.
Berarti Faktor Kebutuhan
membandingkan nilai t hitung dan T tabel X5 2,161 >  2.004 Aktualisasi Diri (X5) Secara
atau dengan melihat nilai signifikansi hasil Individu Berpengaruh
output analisis regresi linear berganda. Terhadap Motivasi Pekerja
(Y).

Berikut keputusan yang diambil untuk


menerima atau menolak hipotesa berdasarkan tabel
5 nilai signifikansi pada kolom Sig adalah:
Tabel 5. Analisis Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Tabel 7. Hasil Uji t Berdasarkan Nilai Signifikansi
Variabe
sig   α Keterangan
Standar l
Unstandardized dized
Coefficients Coefficient Nilai Sig < Nilai Α, Maka Ho
s Diterima dan Ha Ditolak. Berarti
Model t Sig. X1 0,036 <  0.05 Faktor Kebutuhan Fisik (X1) Secara
Std. Individu Berpengaruh Signifikan
B Beta Terhadap Motivasi Pekerja (Y).
Error

  Nilai Sig < Nilai Α, Maka Ho


1 (Constant) 0,351 0,307 1 0 Diterima dan Ha Ditolak. Berarti
Faktor Kebutuhan Keselamatan dan
Kebutuhan X2 0,009 <  0.05
  0,027 0,012 0,176 2 0 Keamanan (X2) Secara Individu
Fisik Berpengaruh Signifikan Terhadap
Kebutuhan Motivasi Pekerja (Y).
Keselamatan
  0,044 0,016 0,234 3 0 Nilai Sig < Nilai Α, Maka Ho
dan
Keamanan Diterima dan Ha Ditolak. Berarti
Kebutuhan X3 0,004 <  0.05 Faktor Kebutuhan Sosial (X3) Secara
  0,057 0,019 0,267 3 0 Individu Berpengaruh Signifikan
Sosial
Terhadap Motivasi Pekerja (Y).
Kebutuhan
  0,076 0,023 0,299 3 0
Penghargaan Nilai Sig < Nilai Α, Maka Ho
Kebutuhan Diterima dan Ha Ditolak. Berarti
  Aktualisasi 0,034 0,016 0,189 2 0 Faktor Kebutuhan Penghargaan (X4)
X4 0,001 <  0.05
Diri Secara Individu Berpengaruh
Signifikan Terhadap Motivasi
a. Dependent Variable: Motivasi Pekerja Pekerja (Y).
Nilai Sig < Nilai Α, Maka Ho
Diterima dan Ha Ditolak. Berarti
Berikut adalah hasil uji t berdasarkan nilai t Faktor Kebutuhan Aktualisasi Diri
X5 0,035 <  0.05
hitung dan t tabel. (X5) Secara Individu Berpengaruh
Signifikan Terhadap Motivasi
Tabel 6. Hasil Uji T Berdasarkan Nilai T Pekerja (Y).
Hitung dan T Tabel
T T Analisis ANOVA atau Simultan (Uji F) pada
Variabel   Keterangan
hitung tabel Analisis Regresi
T Hitung > T Tabel, Maka Ho
Diterima dan Ha Ditolak.
Berarti Faktor Kebutuhan Fisik Pada analisis Uji F ini bertujuan untuk
X1 2,152 >  2.004
(X1) Secara Individu mengetahui apakah ada pengaruh secara simultan
Berpengaruh Terhadap
Motivasi Pekerja (Y). atau bersama-sama variabel bebas terhadap variabel
T Hitung > T Tabel, Maka Ho terikat.
Diterima dan Ha Ditolak.
Berarti Faktor Kebutuhan Tabel 8. Hasil Uji F Berdasarkan Tabel ANOVA
X2 2,698 >  2.004 Keselamatan dan Keamanan
(X2) Secara Individu ANOVAa
Berpengaruh Terhadap
Motivasi Pekerja (Y). Mean
Sum of
T Hitung > T Tabel, Maka Ho Model   df Squar F Sig.
Squares
Diterima dan Ha Ditolak. e
Berarti Faktor Kebutuhan Regres-
X3 3,042 >  2.004 23,131 5 4,626 27,595 0,000a
Sosial (X3) Secara Individu sion
Berpengaruh Terhadap 1
Motivasi Pekerja (Y).
Residual 9,053 54 0,168    
Total 32,183 59      

6
Rekayasa Sipil_Bulan dan Tahun Pembuatan_Jumlah Halaman p-ISSN 2252-7699 e-ISSN 2598-5051

a. Dependent Variable: Motivasi Pekerja Std.


Adjusted
Mode
b. Predictors: (Constant), Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan R Error of Durbin-
R R
Penghargaan, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan Keselamatan l dan Square the Watson
Square
Keamanan, Kebutuhan Fisik Estimate
1 0,848a 0,719 0,693 0,40944 1,986
Analisis Koefisien Determinasi a. Predictors: (Constant), Kebutuhan Aktualisasi Diri,
Kebutuhan Penghargaan, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan
Pada penelitian ini dihasilkan nilai R Keselamatan dan Keamanan, Kebutuhan Fisik
Square sebesar 0.719. Atau dengan kata lain, b. Dependent Variable: Motivasi Pekerja
variabel X (Independen) kebutuhan fisik
(X1), kebutuhan keselamatan dan keamanan
(X2), kebutuhan sosial (X3), kebutuhan
penghargaan (X4), kebutuhan aktualisasi diri Analisis Deskriptif
(X5) mampu menjelaskan sebesar 71,5% Analisis deskriptif dilakukan untuk
terhadap variabel Y (Dependen) motivasi mendapatkan nilai rata-rata (mean) dari
pekerja. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh keseluruhan variabel yang ditanyakan kepada
variabel bebas lainnya yang tidak terdapat beberapa responden. Hal ini bertujuan untuk
pada model penelitian. mengetahui variabel yang paling dominan
Tabel 9. Model Summary berpengaruh terhadap motivasi pekerja.
Model Summaryb

Gambar 2. Hasil Rata Rata Faktor Kebutuhan Maslow

Pada gambar 2 diatas menunjukkan nilai pekerja, Pekerjaan yang baik, Pemberian suplemen
variabel berdasarkan nilai rata-rata (mean) kepada pekerja.
dari nilai yang tertinggi sampai yang
terendah. Penilaian ini diberlakukan terhadap Pengumpulan Data Kuisioner Tahap 3 (Validasi
kelima variabel. Sehingga dapat diketahui 5 Pakar Akhir)
variabel yang dominan yang berpengaruh Setelah melakukan serangkaian analisis yang
terhadap motivasi pekerja, diantaranya yaitu: telah di uji dengan aplikasi Sps sebelumnya,
Adanya pengecekan kesehatan sebelum didapatkan variabel motivasi yang telah disetujui
bekerja, Pengadaan program pelatihan, oleh pakar dengan hasil variabel yang dominan
Pengaturan suplai materi yang baik kepada pada setiap faktor kebutuhan maslow.

Setuju Dengan Hasil Analisis Implentasi dilapangan


Variabel Keterangan Solusi alternatif
P1 P2 P3 P1 P2 P3

7
Rekayasa Sipil_Bulan dan Tahun Pembuatan_Jumlah Halaman p-ISSN 2252-7699 e-ISSN 2598-5051

Setuju Dengan Hasil Analisis Implentasi dilapangan


(X1.6)
Variabel Keterangan Vitamin dapat di
Solusi alternatif
Pemberian Vitamin sudah dibagikan Sudah Sudah Sudah
Setuju Setuju Setuju variasikan secara
suplemen setiap minggu. sesuai sesuai sesuai
mandiri.
kepada pekerja
Pekerja dapat
Barak tempat tidur sudah di menambah fasilitas
(X1.3) Fasilitas
sediakan namun fasilitas Sudah Sudah Sudah secara mandiri
tempat tinggal Setuju Setuju Setuju
tempat tidur hanya di lapisi sesuai sesuai sesuai sesuai kenyamanan
yang baik
karpet alas dan ventilisasi. serta keamanan di
tingkatkan.
Fasilitas umum sudah
(X1.1) Fasilitas Dapat diatur
memadai namun untuk Sudah Sudah Sudah
umum yang Setuju Setuju Setuju penjadwalan dalam
ketersediaan air terkadang sesuai sesuai sesuai
baik penggunaan air.
terkendala.

(X1.2) Gaji Sudah Sudah Sudah Gaji yang baik sudah


Setuju Setuju Setuju Gaji yang baik sudah sesuai.
yang baik sesuai sesuai sesuai sesuai.
(X1.4) Adanya
Adanya upah kerja lembur Sudah Sudah Sudah Adanya upah kerja
upah kerja Setuju Setuju Setuju
sudah sesuai. sesuai sesuai sesuai lembur sudah sesuai.
lembur
(X1.5) Jam Jam istirahat dapat diatur
Dapat meminum
istirahat yang oleh pekerja dan dapat Sudah Belum Sudah
Setuju Setuju Setuju vitamin agar daya
diberikan sudah mengikuti keadaan fisik sesuai sesuai sesuai
tahan tubuh kuat.
cukup pekerja.
(X2.5) Adanya Pengecekan kesehatan sudah
Menambah petugas
pengecekan dilakukan namun terkendala Sudah Sudah Sudah
Setuju Setuju Setuju pengecekan
kesehatan dikarenakan jumlah pekerja sesuai sesuai sesuai
pekerjaan.
sebelum bekerja yang banyak.

(X2.2) Pekerja mengerjakan Pekerja mengerjakan


Sudah Sudah Sudah
Pekerjaan yang Setuju Setuju Setuju pekerjaan sesuai dengan pekerjaan sesuai
sesuai sesuai sesuai
baik keahliannya. dengan keahliannya.

(X2.3)
Pengaturan Pengaturan suplai materi Sudah Sudah Sudah Pekerja harus
Setuju Setuju Setuju
suplai materi untuk pekerja sudah sesuai. sesuai sesuai sesuai merawat APD.
yang baik
(X2.1) Program Program keselamatan
Pekerja diharapkan
keselamatan kesehatan kerja sudah Sudah Sudah Sudah
Setuju Setuju Setuju mengikuti kegiatan
dan kesehatan dilakukan yaitu sefety sesuai sesuai sesuai
dengan baik.
kerja induction.
setiap diadakannya
(X2.4) Adanya Sudah dilakukan 15 menit
Sudah Sudah Sudah tool box meeting
program tool Setuju Setuju Setuju sebelum waktu bekerja yaitu
sesuai sesuai sesuai dapat diadakan
box meeting sebelum jam 08.00.
reward pekerja.
Selain dilarang karenakan Pekerja diharapkan
(X3.3) Adanya
Tidak pandemi, biaya pulang Sudah Belum Sudah dapat berinteraksi
dukungan dari Setuju Setuju
Setuju kampung ditanggung secara sesuai sesuai sesuai dengan keluarga
keluarga
mandiri. secara virtual.

(X3.1) Sebulan sekali dapat


Hubungan pekerja sudah Sudah Sudah Sudah
Hubungan baik Setuju Setuju Setuju diadakan senam
berjalan dengan baik. sesuai sesuai sesuai
antar pekerja bersama.

K3 sudah memeperketat
(X3.2) Bagi pelanggar
sanksi bagi pekerja yang Sudah Belum Sudah
Pengarahan Setuju Setuju Setuju dapat diarahkan
tidak patuh namun pekerja sesuai sesuai sesuai
kerja yang baik secara humanis.
masih sering melanggar.
(X3.4)
Menambah Sudah Sudah Sudah
Setuju Setuju Setuju Sudah berjalan Sudah berjalan
relasi dalam sesuai sesuai sesuai
bekerja
Program pelatihan sudah
(X4.1) dilakukan contohnya seperti Pelatihan dapat
Pengadaan perakitan perancah, namun Sudah Sudah Sudah dilakukan bersamaan
Setuju Setuju Setuju
program dikarenakan pandemi latihan sesuai sesuai sesuai dengan pelaksaan
pelatihan yang semula 2 bulan sekali pekerjaan.
menjadi 3 bulan sekali.
Hasil pekerjaan
(X4.2)
Semua hasil pekerjaan Sudah Sudah Sudah pekerja tetap
Pekerjaan yang Setuju Setuju Setuju
pekerja pasti diapresiasi. sesuai sesuai sesuai diapresiasi, namun
dihargai
nanti tetap akan

8
Rekayasa Sipil_Bulan dan Tahun Pembuatan_Jumlah Halaman p-ISSN 2252-7699 e-ISSN 2598-5051

Setuju Dengan Hasil Analisis Implentasi dilapangan


Variabel Keterangan Solusi alternatif
diarahkan.
(X4.3) Adanya Pemberiaan reward
Pemberiaan reward kepada Sudah Sudah Sudah
pemberian Setuju Setuju Setuju kepada pekerja
pekerja sudah terlaksana sesuai sesuai sesuai
reward sudah terlaksana
Pekerja masih bekerja sesuai
(X5.5)
kehendaknya sendiri tidak Diberi pemahaman
Wewenang Tidak Sudah Belum Belum
Setuju Setuju sesuai dengan standar serta diarahkan
pengambilan Setuju sesuai sesuai sesuai
perencanaan yang telah secara mandiri.
keputusan
ditentukan.
(X5.2)
Pekerja terkadang kurang Diberi pemahaman
Tanggung Sudah Belum Sudah
Setuju Setuju Setuju bertanggung terhadap serta diarahkan
jawab terhadap sesuai sesuai sesuai
penyelesaian pekerjaan. secara mandiri.
pekerjaan
Tidak disarankan
(X5.1) Tidak bisa dikakukan karena
Tidak Sudah Belum Belum pekerja mengambil
pekerjaan yang Setuju Setuju tukang bekerja sesuai
Setuju sesuai sesuai sesuai pekerjaan diluar
menantang dengan skillnya
kemampuan Pekerja
(X5.4) Pengaturan jadwal sudah
Pekerja dapat
Pengaturan sesuia dengan
Sudah Sudah Sudah menukan shift
jadwal Setuju Setuju Setuju diberlakukannya dua shift
sesuai sesuai sesuai bekerja sesuai
pekerjaan yang bekerja, seperti shift pagi
keinginan.
baik dan malam.
(X5.3) Pekerja diharapkan
Pekerja sudah berinovasi
Kesempatan Tidak Sudah Sudah Belum bebas berinovasi
Setuju Setuju dalam memudahkan
untuk berkreasi Setuju sesuai sesuai sesuai dalam memudahkan
pekerjaannya.
dan berinovasi pekerjaannya.
PENUTUP variabel dominan dengan nilai rata rata
sebesar 3,60
Kesimpulan c. Pada faktor kebutuhan sosial diketahui
1. Berdasarkan penyebaran kuesioner bahwa adanya dukungan dari keluarga
dihasilkan data yang telah diolah oleh menjadi variabel dominan dengan nilai rata
peneliti, maka didapat dengan persamaan rata sebesar 3,15
berikut, yaitu Y = 0,351 + 0,027 X1 + d. Pada faktor kebutuhan penghargaan
0,044 X2 + ,057 X3 + 0,076 X4 + 0,034 diketahui bahwa variabel pengadaan
X5. Maka disimpulkan bahwa motivasi program pelatihan menjadi variabel
pekerja dipengaruhi oleh faktor kebutuhan dominan dengan nilai rata rata sebesar 3,50
maslow (kebutuhan fisik, kebutuhan e. Pada faktor kebutuhan aktualisasi diri
keselamatan dan keamanan, kebutuhan diketahui bahwa variabel wewenang
sosial, kebutuhan penghargaan, kebutuhan pengambilan keputusan menjadi variabel
aktualisasi diri) dimana semua nilai jika dominan dengan nilai rata rata sebesar 3,42
diasumsikan sama lalu salah satu faktor 3. Cara-cara yang dapat diterapkan dalam
dinaikan 1 satuan, maka nilai motivasi meningkatkan motivasi pekerja proyek
pekerja berpengaruh positif naik sebesar konstruksi pada peroyek Jakarta International
nilai faktor tersebut Stadium berdasarkan hasil survey dan penelitian
2. Terdapat 5 variabel yang mempengaruhi yang telah di validasi oleh pakar, yaitu :
motivasi pekerja berdasar pada masing- a. Untuk meningkatkan motivasi pada
masing faktor kebutuhan maslow yang variabel pemberian suplement ke pekerja
terdapat pada pekerja proyek Jakarta yaitu para pekerja dapat memvariasikan
International Stadium, berikut daftar vitamin secara mandiri.
variabel dominan dari setiap faktor b. Untuk meningkatkan motivasi pada
kebutuhan maslow: variabel adanya pengecekan kesehatan
a. Pada faktor kebutuhan fisik diketahui sebelum bekerja ialah menambahkan
bahwa variabel pemberian suplement jumlah petugas pengecekan kesehatan.
kepada pekerja yang menjadi c. Untuk meningkatkan motivasi pada
variabel dominan dengan nilai rata variabel adanya dukungan dari keluarga
rata sebesar 3,48 yaitu Pekerja diharapkan dapat berinteraksi
b. Pada faktor kebutuhan keselamatan dengan keluarga secara virtual.
dan keamanan diketahui bahwa d. Untuk meningkatkan motivasi pada
variabel adanya pengecekan variabel adanya pengadaan program
kesehatan sebelum bekerja menjadi pelatihan ialah Pelatihan dapat dilakukan
bersamaan dengan pelaksaan pekerjaan.

9
Rekayasa Sipil_Bulan dan Tahun Pembuatan_Jumlah Halaman p-ISSN 2252-7699 e-ISSN 2598-5051

e. Untuk meningkatkan motivasi pada


variabel pemberian wewenang
pengambilan keputusan ialah Diberi
pemahaman serta diarahkan secara
mandiri.
Saran
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan,
ada beberapa saran yang ingin penulis
sampaikan, yaitu:
1. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi
refrensi untuk penelitian selanjutnya
khususnya terkait tentang motivasi
pekerja pada proyek konstruksi.
2. Diharapkan dalam penelitian ini dapat
menambah wawasan keilmuan bidang
manajemen proyek konstruksi terutama
tentang motivasi para pekerja di proyek
jakarta international stadium.
3. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, para pelaksana kontraktor dan
pekerja lapangan di harapkan dapat
memfokuskan kebutuhan keselamatan dan
keamanan dengan adanya pengecekan
kesehatan yang baik bagi para pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fajr, M. A., & Al Dianty, M. (2020). Pengaruh Motivasi Ekstrinsik Dan Intrinsik Terhadap Kinerja
Pekerja Proyek Konstruksi. Widyakala Jurnal. Retrieved from
https://ojs.upj.ac.id/index.php/journal_widya/article/view/228
Al-Abbadi , G. M., & Agyekum-Mensah, G. (2019). The effects of motivational factors on
construction professionals productivity in Jordan. International Journal of Construction
Management. Retrieved from
https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/15623599.2019.1652951
Astri, N. (2018). Analisa Faktor-Faktor Motivasi Kerja Pekerja Pada Proyek Konstruksi Di Kota
Medan. Jurnal Teknik Sipil. Retrieved from
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/14487
Aziz, H., & Hidayat, B. (2017). Motivasi Pekerja Pada Proyek Konstruksi di Kota Padang. Jurnal
Rekayasa Sipil. Retrieved from http://jrs.ft.unand.ac.id/index.php/jrs/article/download/104/92
Banyaknya Perusahaan Konstruksi 2018-2020. (2021). Retrieved from Badan Pusat Statistik:
https://www.bps.go.id/indicator/4/216/1/banyaknya-perusahaan-konstruksi.html
Bhirawa, W. T. (2020). Proses Pengolahan Data dari Model Persamaan Regresi dengan menggunakan
Statistical Product and Service Solution (SPSS). jurnal Mitra Manajemen. Retrieved from
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jmm/article/viewFile/528/494
Bidang Kajian dan Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara. (2018). Processing Data Penelitian
Menggunakan SPSS. Junaidi. Retrieved from
http://aceh.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/10/Modul-SPSS.pdf
Dewi, A. N. (2020). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pekerja Pada Proyek Konstruksi di
Kabupaten Badung. Jurnal Spektran. Retrieved from
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/article/view/59448
Julian, F., & T, J. S. (2019). Analisis Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Manajer
Proyek Konstruksi. Jurnal Mitra Teknik Sipil. Retrieved from
https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/3036
Muhibbin, & Marfuatun. (2020). Urgensi Teori Hierarki Kebutuhan Maslow Dalam Mengatasi
Prokrastinasi Akademik Di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Ilmu Kependidikan. Retrieved from
http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/edc

10
Rekayasa Sipil_Bulan dan Tahun Pembuatan_Jumlah Halaman p-ISSN 2252-7699 e-ISSN 2598-5051

Panjaitan, V. Z., & Anggraeni, I. A. (2020). Analisis Motivasi Pekerja Bangunan pada Proyek
Konstruksi Bangunan Apartemen. Jurnal Fondasi. Retrieved from
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jft/article/view/7232
PMBOK. (2013). A Guide to the Project Management Body of Knowledge. Newtown, Pennyslvania.
Retrieved from www.PMI.org
Rani, H. A. (2016). Manajemen Proyek Konstruksi. Sleman, Yogyakarta: DEEPUBLISH. Retrieved
from www.deepublish.co.id
Saputra, A. J., & Chia, F. (2021). Analisa Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Proyek
Konstruksi di Kota Batam. Jurnal Teknika. Retrieved from
https://jurnalteknik.unisla.ac.id/index.php/teknika/article/view/%23543
Sekilas Tentang FTA. (2021, Maret 31). Retrieved from Free Trade Agreement Center:
https://ftacenter.kemendag.go.id/sekilas-tentang-fta
Sugathadasa, R., Lakshitha, M., Thibbotuwawa, A., & Bandara, K. (2021). Motivation Factors Of
Engineers In Private Sector Construction Industry. Journal of Apllied Engineering Science.
Retrieved from https://aseestant.ceon.rs/index.php/jaes/article/view/29201
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Penerbit Alfabeta. Retrieved from www.cvalfabeta.com
Supriyadi, I., Khamdari, E., & Susilowati, F. (n.d.). Peran Manajemen Sumber Daya Manusia dalam
Peningkatan Kinerja Perusahaan Konstruksi. Jurnal Orbith. Retrieved from
https://jurnal.polines.ac.id/index.php/orbith/article/view/2065
Zakia. (2018). Identifikasi Motivasi Pekerja Pada Proyek Konstruksi di Kabupaten Aceh Barat. Jurnal
Teknik Sipil. Retrieved from http://jurnal.utu.ac.id/jtsipil/article/view/593

11

You might also like