Professional Documents
Culture Documents
Ari nainggolan,+Production+editor,+4.Mia+Amelia+Rev09082022
Ari nainggolan,+Production+editor,+4.Mia+Amelia+Rev09082022
Ari nainggolan,+Production+editor,+4.Mia+Amelia+Rev09082022
yaitu dengan merancang indikator dan alat ukur di lapangan sehingga dapat dilakukan wawancara
(Lee, Jan, & Liu, 2021). Perancangan indikator dan observasi. Narasumber kedua Dinas
potensi wisata budaya memerlukan beberapa Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang
komponen pengembangan pariwisata terdiri dari bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
6A, yaitu Attraction, Amenities, Ancillary Service, indikator-indikator yang diperlukan untuk
Activity, Accessibility, dan Accommodation yang membangun wisata budaya.
akan digunakan sebagai dasar penelitian (Noor, dkk,
Tabel 1.
2021).
Wawancara
Penelitian ini menggunakan metode SECI.
Narasumber Wawancara
Metode SECI dibutuhkan pada penyelesaian
masalah perancangan indikator dan alat ukur Pengelola wisata Museum Pengamatan dan analisis
R.A. Kartini tempat wisata berdasarkan
potensi wisata budaya di Kabupaten Rembang komponen 6A
karena data yang diperoleh berasal dari tacit Analisis indikator yang
Dinas Kebudayaan dan
knowledge (Sintaasih, 2021). Kemudian hitung Pariwisata Kabupaten
dipertimbangkan dalam
bobot menggunakan AHP (Analytical Hierarchy pengembangan potensi
Rembang
pariwisata baru
Process). Dalam proses perhitungan, AHP
digunakan untuk memilih alternatif terbaik sesuai 2.2 Externalization
dengan kriteria-kriteria pilihan yang dijadikan
Pada tahap externalization, pengetahuan
sebagai dasar penilaiannya. AHP menyediakan
berubah dari tacit knowledge menjadi explicit
skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan
knowledge (Stern, 2018). Hasil kajian literasi dan
prioritas, dan mempertimbangkan konsistensi logis.
wawancara dari masing-masing narasumber pada
2. METODOLOGI tahap socialization akan didokumentasikan menjadi
explicit knowledge agar lebih mudah dipelajari.
Hasil wawancara didokumentasikan menggunakan
bahasa yang dapat dipahami tanpa menghilangkan
makna wawancara yang telah dilakukan. Berikut ini
adalah hasil kajian literasi dari komponen 6A,
Attraction, Amenities, Ancillary Service, Activity,
Accessibility, dan Accommodation.
Attraction merupakan sesuatu yang dapat
menarik wisatawan untuk berkunjung ke kawasan
wisata. Attraction dianggap sebagai komponen
penting dari pariwisata karena setiap wisatawan
dapat menikmati tempat wisata.
Gambar 2. Tabel 2.
Alur Perancangan Attraction
Terdapat tahapan dalam sistematika Indikator Alat ukur
perancangan indikator yang terdiri dari tahap Terdapat kegiatan yang dilakukan secara
turun-temurun
pendahuluan berupa pencarian studi literasi, tahap
Keunikan Terdapat peninggalan sejarah di setiap area
penentuan rumusan masalah dan tujuan penelitian, wisata wisata
tahap pengumpulan dan pengolahan data, tahap budaya Terdapat kuliner khas
perancangan, dan tahap kesimpulan dan saran. Data Terdapat museum dan galeri seni
yang dibutuhkan sebagai masukan dari penelitian (Sari, 2017) Terdapat ruang pameran
ini adalah data wawancara dengan pengelola Terdapat tanaman atau vegetasi di sekitar
jalur pejalan kaki di kawasan wisata
pariwisata dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Terdapat pemandangan alam di kawasan
Kabupaten Rembang (Disparbud). Perancangan Panorama
wisata
indikator menggunakan metode SECI yang Kebersihan Tidak terdapat corat-coret di gedung kawasan
memiliki empat tahapan yaitu socialization, wisata
externalization, combination, internalization (Kementerian Tidak terdapat sampah yang berserakan di
Lingkungan kawasan wisata tersebut.
2.1 Socialization Hidup dan
Kehutanan, Polusi udara di kawasan wisata adalah 0-50
Tahap socialization dilakukan dengan 2020) (baik) atau 51-100 (sedang)
melakukan kajian literasi, wawancara dengan Kenyamanan Kebisingan di daerah wisata dengan frekuensi
20-2000 Hz dan intensitas suara 85 dB
narasumber dan mengamati salah satu wisata (Kementerian (desibel)
budaya. Narasumber pertama adalah R.A. Kartini Tenaga Kerja
di Kabupaten Rembang, yang bertujuan untuk Republik
Suhu kamar 18°C-30°C di semua area wisata
memperoleh informasi mengenai kondisi museum Indonesia,
1999)
30 Mia Amelia / Jurnal Metris 23 (2022) 28-34
5. DAFTAR PUSTAKA 12. Noor, M. F., Keliwar, S., Nala, I. W., Sukmana,
E., & Uhai, S. (2021). Pemetaan Pasar
1. Aminuddin, I., Krishnadianty, D., Syukur, A.
Pariwisata Kabupaten Kutai Kartenegara.
G., & Dian, I. A. (2016). Panduan
Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi.
Pengembangan Akomodasi Wisata Ramah
Lingkungan. Jakarta: WWF-Indonesia.
2. Bupati Rembang. (2021). Peraturan Bupati 13. Prasetyo, S. D. (2020). Media Informasi
Rembang nomor 26 tahun 2020 tentang Berbasis Website Bagi Wisatawan Pada Objek
rencana kerja pemerintah daerah kabupaten Wisata Jembatan Merah Hutan Mangrove di
rembang. Rembang: Pemerintah Daerah Desa Pasarbanggi Kabupaten Rembang. Jurnal
Kabupaten Rembang. UNNES, 2.
3. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata 14. Rahmawati, G., Listiana, I., & Asbi, A. M.
Provinsi Jawa Tengah. (2020). Draft Buku (2017). Potensi Pariwisata Air Terjun Curup
Pariwisata Jawa Tengah. Jawa Tengah: Kambas sebagai Kawasan Destinasi Wisata
disporapar. Alam di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
4. Hayati, R., Achmadi, N. S., & Adelia, S. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan
(2021). Implementasi Konsep 6A di Wisata Kebijakan, 4.
Alam Rammang-Rammang Kabupaten Maros. 15. Sari, U. A. (2017). Analisis Potensi Objek
Jurnal Penelitian Perhotelan dan Gastronomi, Wisata di Kota Jambi. e-Jurnal UNP, 11-12.
158. 16. Setiawan, I. B. (2015). Identifikasi Potensi
5. Indrayati, A., & Setyaningsih, W. (2017). Wisata Beserta 4A (Attraction, Amenity,
Mengungkap Potensi Kabupaten Rembang . Accessibility, Ancilliary) di Dusun Sumber
Jurnal Geografi ( Media Pengembangan Ilmu Wangi, Desa Pemuteran, Kecamatan
dan Profesi Kegeografian), Vol.14, No.1. Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Jurnal
6. Kementerian Lingkungan Hidup dan Penelitian dan Teknologi Kelautan Jurnal
Kehutanan. (2020). Peraturan Menteri Penelitian dan Teknologi Kelautan, 19.
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik 17. Sintaasih, D. D. (2021). Knowledge
Indonesia Nomor Management dan Peran Strategic Partner
P.14/Menlhk/Setjen/KUM.1/7/2020 Tentang Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi.
Indeks Standar Pencemar Udara. Jakarta. Bandung: Media Sains Indonesia.
7. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 18. Stern, M. (2018). Teori Ilmu Sosial untuk
(2022). Peraturan Menteri Pariwisata dan Kelestarian Lingkungan: Panduan Praktis.
Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 3 Inggris Raya: OUP Oxford.
Tahun 2022 Tentang Petunjuk Operasional
19. Sumantri, D. (2018). Strategi pengembangan
Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik
desa wisata di Kelurahan Jelekong, Kabupaten
Bidang Pariwisata Tahun Anggaran 2022.
Bandung. Jurnal Geografi Lingkungan Tropik,
Jakarta.
30-31.
8. Kementerian Tenaga Kerja Republik
20. Suwena, I. k., & Widyatmaja, I. G. (2017).
Indonesia. (1999). Keputusan menteri tenaga
Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata.
kerja Republik Indonesia Nomor :
Denpasar: Pustaka Larasan.
KEP.51/MEN/1999 Tentang Nilai Ambang
21. Wahyujati, B. B. (2021). Metode Perancangan:
Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja. Jakarta:
Rangkuman teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Kementrian tenaga kerja.
Sanata Dharma University Press.
9. Kurniawan, I., & Fitriani, L. (2021).
Pengembangan Desa Wisata Dengan
Pendekatan Klaster Di Kabupaten Bandung.
Jurnal Echonomics, Kewirausahaan, dan
Inovasi Indonesia (IJoEEI), 52-59.
10. Lee, T. H., Jan, F.-H., &Liu, J.-T. (2021).
Mengembangkan Kerangka Indikator untuk
Menilai Pariwisata Berkelanjutan: Bukti Dari
Resor Ekologi Taiwan. Jurnal Elsevier, 2.
11. Mukharomah, W., & Raharja, C. P. (2021).
Segmentasi, targeting, dan positioning
destinasi wisata kabupaten rembang yang
terkena dampak Covid-19. Kolokium
Penelitian Universitas (URECOL), 132.