Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

https://journal.unismuh.ac.id/index.

php/kimap/index

Penerapan Fungsi MSDM Dalam Meningkatkan Tugas Polisi Khusus


Pemasyarakatan di Lapas Kelas I Kota Makassar

Alfin1 , Abdul Mahsyar2, Jaelan Usman3

1) Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Unismuh Makassar, Indonesia


2) Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Unismuh Makassar, Indonesia
3) Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Unismuh Makassar, Indonesia

Abstract

This study aimed to find out how the application of the HRM function in improving the special
police duties in Class 1 Prison Makassar City. This study used qualitative descriptive research.
The number of informants in this study was 5 people. Data analysis techniques were carried out
qualitatively. The results of the study showed that the application of the HRM function in
improving the special police officers' in Class 1 Prison in Makassar City had been oriented to
improve the tasks or competence of the National Police Station in developing the inmates who
were already competent and in line with the tasks and training that had been received by the
police station staff, then applied it directly in his task of fostering prisoners, with the aimed was
prisoners could be useful in the community and no longer commit crime. But in the case of
oversight carried out by the police station was not optimal, because there were still violations,
namely the smuggling of cell phones that recently occurred in the last few months. Supervision
should be carried out more stringently and monitored every 2 times 24 hours so that no more
suppliers broughtbelectronic for prisoners.

Keywords: application of hrm function, improvement of tasks, polsuspas

Abstrak

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana penerapan fungsu MSDM dalam
meningkatkan tugas polisi khusus pemasyarakatan di Lapas Kelas 1 Kota Makassar. Jenis
penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Jumlah informan dalam
penelitian ini adalah 5 orang. Tekhnik analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan fungsi MSDM dalam meningkatkan
tugas polisi khusus pemasyarakatan di Lapas Kelas 1 Kota Makassar sudah bereorentasi pada
peningkatan tugass atau kompetensi polsuspas yaitu dalam membina narapidana sudah
kompeten dan sejalan dengan tugas-tugas serta pelatihan-pelatihan yang pernah di dapat oleh
pegawai polsuspas, kemudian mengaplikasikannya langsung dalam tugasnya membina
narapidana, dengan tujuan narapidana ketika keluar bisa berdayaguna di masyarakat dan tidak
lagi melakukan tindak kriminal. Namun dalam hal pengawasan yang di lakukan oleh polsuspas
belum maksimal, karena masih terdapatnya pelanggaran yaitu penyelundupan handpone yang
baru-baru saja terjadi dalam beberapa bulan kemarin. Harusnya pengawasan yang di lakukan
lebih ketat dan di awasi setiap 2 kali 24 jam agar tidak ada lagi celah-celah bagi pembesuk
dalam membawa masuk barang elektronik.

Kata Kunci : penerapan fungsi msdm, peningkatan tugas, polsuspas


alfin@gmail.com

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

PENDAHULUAN kinerja individu maupun kinerja


Kualitas dan kemampuan sumber organisasi. Mencapai efektivitas dan
daya manusia yang ada dalam suatu efisiensi di dalam suatu organisasi,
organisasi itu sangat berpengaruh diperlukan sumber daya manusia yang
terhadap keberhasilan suatu organisasi berkualitas dalam rangka mencapai
dalam mencapai tujuan. Suatu kebijakan kinerja organisasi yang optimal kualitas
dapat dijalankan dengan adanya sumber dan peranan sumber daya manusia
daya manusia yang memadahi, dalam suatu organisasi merupakan asset
manajemen sumber daya manusia yang sangat menentukan dan secara
merupakan fokus yang sangat penting signifikan dapat menentukan berhasil
dalam pengembangan sebuah organisasi atau tidaknya organisasi tersebut
untuk mencapai keunggulan yang mencapai tujuan dan Sebaik apapun
kompetif. Sumber daya manusia suatu organisasi apabila tidak ditunjang
mempunyai peran yang sangat besar dengan SDM pegawai yang berkualitas
dalam suatu organisasi. Begitu tidak akan menjadikan organisasi
pentingnya kedudukan sumber daya tersebut tumbuh dan berkembang.
manusia sehingga menjadi tercapai Seperti halnya Sistem
tidaknya suatu organisasi. Manajemen Pemasyarakatan yang dianut oleh
sumber daya manusia merupakan Indonesia, diatur dalam UU NO.12
bagian dari manajemen keorganisasian Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan,
yang memfokuskan diri pada sumber hal ini merupakan Pelaksanaan dari
daya manusia. Tugas dari manajemen pidana penjara, yang merupakan
sumber daya manusia itu sendiri adalah perubahan ide secara yuridis filosofis
untuk mengelola unsur manusia menjadi dari sistem kepenjaraan ke sistem
unsur pekerja yang baik dan puas akan pemasyarakatan. Sistem pemenjaraan
pekerjaannya dengan bidangnya yang sangat menekankan pada unsur
masing-masing. Manusia merupakan balas dendam dan penjeraan yang
unsur terpenting dalam suatu organisasi. disertai dengan lembaga “rumah
Tanpa peranan manusia mustahil suatu penjara” secara berangsur- angsur
organisasi akan berjalan dengan baik. dipandang sebagai suatu sistem dan
Osei dan Ackah (2015) mengatakan sarana yang tidak sejalan dengan
kompetensi pegawai memiliki pengaruh konsep rehabilitasi dan reintegrasi
yang besar terhadap kinerja, baik sosial, agar Narapidana menyadari
kesalahannya, tidak lagi berkehendak

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 395


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

untuk melakukan tindak pidana dan diberhentikan oleh Menteri sesuai


kembali menjadi warga masyarakat dengan peraturan perundang-undangan
yang bertanggung jawab bagi diri, yang berlaku.
keluarga, dan lingkungannya, Tempat Seperti halnya lembaga
untuk melaksanakan pidana penjara pemasyarakatan di kelas I Kota
bagi narapidana adalah Lembaga makassar yang dimana petugas
Pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan sebagai pekerja sosial
Pemasyarakatan sebagai sebuah berusaha menjadikan mereka mau
organisasi besar di bawah Direktorat menerima kenyataan yang ada,
JenderalPemasyarakatan Departeman menyesali dan menyadari kesalahannya
Hukum dan Ham RI mempunyai tugas serta memberikan motivasi untuk
pokok dan fungsi yang sesuai dengan menghadapi kenyataan yang sedang
amanat UU No.12 Tahun 1995 tentang dialaminya yaitu menjalani pidana
Pemsyarakatan (pasal 1 ayat 3) yaitu penjara seumur hidup, Dalam rangka
sebagai tempat untuk melaksanakan melaksanakan pembinaan dan
pembinaan dan anak didik pembimbingan terhadap narapidana
Pemasyarakatan pembinanan yang seumur hidup ini ,maka petugas
dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Pemasyarakatan ini harus memiliki
pada hakekatnya adalah berorentasi sikap mental yang baik, kemampuan
pada perubahan manusia seutuhnya dan Atau keterampilan yang memadai serta
seluruh masyarakat,sehingga bekal pengetahuan yang cukup agar
diharapkan setelah menjalani masa dapat melaksanakan proses pembinaan
pidana diharapkan tidak lagi melanggar dengan baik, namun dalam pelaksanaan
hukum serta nantinya dapat ikut serta pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan
berpartisipasi dalam pembangunan dan Kelas I kota makassar selama ini belum
Adapun tupoksi dari petugas berjalan dengan baik atau maksimal
Pemasyarakatan atau POLSUSPAS, dikarenakan masih banyaknya
sebagai pejabat fungsional penegak permasalahan yang ditemui baik itu
hukum sesuai dengan amanat UU No.12 secara realitas yang ada dari media
tahun 1995 tentang Pemasyarakatan maupun dari pengakuan masyarakat
Pasal 8 yang melaksanakan tugas di sendiri.
bidang pembinaan, pengamanan, dan Adapun hasil wawancara jurnalis
pembimbingan narapidana. Pejabat tersebut kepada salah satu pegawai
fungsional yang diangkat dan lapas kelas 1 Kota makassar yang

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 396


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

bernama SONI (Jumat 17/8/18) tumbuh dan berkembangl, sehingga


mengatakan bahwa Disisi lain, pegawai POLSUSPAS dalam proses
keterbatasan alat deteksi untuk pembinaan dalam sistem
narkotika menjadi kendala dalam pemasyarakatan menjadi efektif dan
memberantas peredaran narkotika di efisien dalam memberikan pembinaan,
Lapas. Alat deteksi saat ini yang utamanya melalui pendekatan
dipakai hanya memiliki body scan X- pembinaan mental, agama, Pancasila,
ray untuk deteksi barang tertentu saja. dan sebagainya serta pembimbingan
Para pelaku ini kian licik, kadang berupa pendidikan, pelatihan kerja
mereka selipkan di makanan dan produksi dan keterampilan lainnya
ditubuh mereka. Jadi seperti barang diharapkan menjadi upaya peningkatan
elektronik kita pasti kecolongan, tapi diri bagi para warga binaan
kita juga konsisten untuk barang yang pemasyarakatan ketika kembali ke
kita larang tetap tidak boleh masuk. Dan masyarakat dan tidak kembali
kita juga sampaikan kepada petugas melakukan kejahatan.
untuk tidak mencoba mengakomodir Nur Jayani. 2013. Pelaksanaan
atau memfasilitasi warga binaan. Pembinaan Narapidana Di Rumah
Permaslahan tersebut diatas Tahanan Negara Klas IIB Kabupaten
menjadi gambaran bahwa tidak Jepara. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial
efektifnya cara penanganan yang ada Universitas Negeri Semarang.
oleh POLSUSPAS di Lapas Kelas I Namun dalam kenyataannya
Kota Makassar, yang menandakan masih ada saja masalah yang dihadapi
masih banyaknya masalah yang terjadi dalam proses pelaksanaan pembinaan,
didalam lapas tersebut. Oleh karena itu selai itu Overcapacity cenderung
perlunya penanganan khusus bagi suatu berimplikasi negatif terhadap beberapa
lembaga dan para pegawainya dalam hal antara lain rendahnya tingkat
hal ini POLSUSPAS Dalam rangka pengamanan atau pengawasannya,
peningkatan kualitas penjagaan dan karena pengamanan yang rendah dapat
kualitas sumber daya manusia pegawai memicu berbagai masalah antara lain
yang terampil dan mumpuni yang kaburnya narapidana, banyak terjadi
menguasai bidang tugasnya agar dapat keributan dan tidak terlaksananya
memberikan pelayanan yang optimal proses pembinaan narapidana
dan maksimal dalam suatu organisasi sebagaimana yang seharusnya terjadi.
agar menjadikan organisasi tersebut

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 397


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Manajemen sumber daya manusia berkesinambungan meningkatkan mutu


(Human Resources Management) sumber daya manusia dalam arti yang
adalah pendayagunaan, pengembangan, seluas-luasnya, melalui pendidikan,
penilaian dan pengelolaan individu latihan, dan pembinaan (Silalahi,
anggota organisasi atau kelompok 2000:249).
karyawan, Ada sejumlah definisi Jadi Peningkatana atau
tentang manajemen sumber daya Pengembangan merupakan suatu cara
manusia yaitu manajemen sumber daya efektif untuk menghadapi beberapa
manusia sebagai pendekatan stratejik tantangan yang di hadapi oleh banyak
dan koheren untuk mengelola aset organisasi besar. Tantangan-tantangan
paling berharga milik organisasi orang- ini mencakup keusangan karyawan,
orang yang bekerja di dalam organisasi, perubahan-perubahan sosioteknis dan
baik secara individu maupun kolektif, perputaran tenaga kerja. Kemampuan
guna memberi sumbangan untuk untuk mengatasi tantangan-tantangan
pencapaian sasaran organisasi tersebut merupakan faktor penentu
(Amstrong dalam Hasibuan, 2011:37). keberhasilan departemen personalia
G.R. Terry (Principles of dalam mempertahankan sumber daya
management) menyatakan bahwa manusia yang efektif.
fungsi-fungsi manajemen sumber daya Dalam melaksanakan tugasnya
manusia meliputi, Anggota Polsuspas dipersenjatai dengan
Planning (Perencanaan), Organizing berbagai jenis senjata api mulai dari
(Pengorganisasian), Actuating senjata api laras pendek sampai senjata
(Menggerakkan), dan Controlling api laras panjang. Anggota Polsuspas
(Mengawasi). juga memiliki Kartu Tanda Anggota
Peningkatan atau dalam (KTA) Kepolisian Khusus dan lisensi
Pengembangan sumber daya manusia kemampuan menggunakan senjata api
bertujuan menghasilkan kerangka kerja dari Mabes Polri. Dahulu Polsuspas
yang bertalian secara logis dan dikenal dengan nama Sipir (Polisi
komprehensif harus untuk Penjara) karena masih menggunakan
mengembangkan lingkungan dimana sistem Penjara dalam memberikan
karyawan didorong belajar berkembang hukuman bagi orang yang dinyatakan
(Sedarmayanti, 2008:167). Peningkatan bersalah oleh pengadilan yang
atau Pengembangan sumber daya berkekuatan hukum tetap. Kemudian
manusia adalah upaya semenjak tahun 1956 sistem Penjara di

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 398


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Indonesia diubah oleh pemerintah bidang teknisnya masing-masing yg


menjadi sistem Lapas (Lembaga diatur dlm perundang-undangan yg
Pemasyarakatan) yang mengedepankan menjadi dasar hukumnya.
HAM (Hak Asasi Manusia) dalam Menurut Sudarto (1993), istilah
melakukan pembinaan pada narapidana pemasyarakatan dapat disamakan
maupun tahanan. Sebagian besar dengan “resosialisasi”, dengan
Anggota Perusahaan swasta. olsuspas pengertian bahwa segala sesuatu tata
bekerja pada pemerintahan budaya indonesia. Sementara menurut
negara tempat mereka mengabdi, Kamus Hukum, lembaga
meskipun ada pada negara-negara pemasyarakatan adalah suatu lembaga
tertentu, Anggota Polsuspas bekerja yang berfungsi untuk melaksanakan
pada perusahaan swasta. Penjelasan pembinaan narapidana dan anak didil
tentang dasar hukum Kepolisian Khusus pemasyarakatan.
yaitu salah satunya PP NOMOR 43 Dalam Pasal 1 ayat 2 Undang-
TAHUN 2012 tentang tata Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang
cara pelaksanaan Koordinasi, Pemasyarakatan ditentukan bahwa
Pengawasan, dan Pembinaan Teknis “Sistem Pemasyarakatan adalah suatu
terhadap Kepolisian Khusus, Penyidik tatanan mengenai arah dan batas serta
Pegawai Negeri Sipil, dan bentuk- cara pembinaan Warga Binaan
bentuk pengamanan swakarsa serta Pemasyarakatan berdasarkan Pancasila
penjelasan tentang Polsus dan Tupoksi yang dilaksanakan secara terpadu antara
dari Kepolisian Khusus , dimana Polsus pembina, yang dibina, dan masyarakat
adalah instansi dan/atau Badan untuk meningkatkan kualitas Warga
Pemerintah yang oleh atau atas kuasa Binaan Pemasyarakatan agar menyadari
undang-undang diberi wewenang untuk kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak
melaksanakan fungsi kepolisian di mengulangi tindak pidana sehingga
bidang teknisnya masing-masing , dapat diterima kembali oleh lingkungan
memiliki fungsi melaksanakan fungsi masyarakat, dapat aktif berperan dalam
kepolisian khusus dan terbatas dalam pembangunan, dan dapat hidup secara
rangka penegakan peraturan perundang- wajar sebagai warga yang baik dan
undangan di bidang masing-masing dan bertanggung jawab.
tugas melaksanakan pengamanan, Menurut G.R Terry Manajemen
pencegahan, penangkalan, & sumber daya manusia adalah suatu ilmu
penindakan nonyustisiil sesuai dgn atau cara bagaimana bagaimana

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 399


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

mengatur hubungan dan peranan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan


sumber daya atau tenaga kerja yang Kelas I Kota Makassar. Adapun tipe
dimiliki individu secara efisien dan penelitian ini adalah deskriftif kualitatif.
efektif serta dapat digunakan secara Alasan peneliti menggunakan tipe ini
maksimal sehingga tercapapai tujuan adalah untuk menggambarkan secara
bersama perusahaan atau kariawan dan deskriftif bagaimana penerapan fungsi
masyarakat menjadi maksimal dan Manajemen Sumber Daya Manusia.
manajemen sumber daya manusia juga Deskriftif digunakan sebagai prosedur
melibatkan semua keputusan dan penelitian yang menghasilkan deskrpsi
praktiki manajeman yang memengaruhi kata-kata tertulis atau lisan dari
secara langsung sumber daya informan.
manusianya. Penelitian ini berjudul Adapun sumber data yang
Penerapan Fungsi Manajemen Sumber digunakan oleh peneliti dalam
Daya Manusia dalam Meningkatkan penelitian ini adalah data primer dan
Tugas Polisi Khusus Pemasyarakatan di data sekunder. Data primer yaitu data
Lapas Kelas I Kota Makassar. yang ingin diperoleh adalah data
Penelitian ini akan dianalisis melalui empiris yang di dapatkan dari informan
fungsi MSDM menurut George terry, berdasarkan hasil wawancara. Jenis data
adapun indikator atau variabelnya yaitu yang ingin di peroleh adalah mengenai
: Planning (perencanaan), Organizaing Penerapan Fungsi Manajemen Sumber
(Pengorganisasian), Actuating Daya Dalam Meningkatkan Tugas
(Menggerakkan), Controlling Polisi Khusus Pemasayarakatan Di
(Pengawasan). Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Kota
Makassar. Sedangkan data sekunder
METODE PENELITIAN
adalah berupa dokumen-dokumen
Jenis penelitian ini adalah resmi, buku-buku, hasil penelitian yang
penelitian kualitatif. Penelitian ini terwujud laporan dan sebagainya.
bertujuan untuk mengetahui bagaimana Informan yang diambil dari
Penerapan Fungsi Manajemen Sumber lingkungan di Lembaga
Daya Manusia Dalam Meningkatkan Pemasyarakatan Kelas I Makassar.
Tugas Polisi Khusus Pemasyarakatan Di Tujuan dipilihnya Informan penelitian
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Kota adalah orang yang menurut peneliti
Makassar berdasarkann permasalahan paling banyak mengetahui atau terlibat
yang dibahas yaitu permasalahan yang langsung dalam melaksanakan proses

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 400


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

pembinaan terhadap narapidana. Untuk membandingkan hasil wawancara


memilih informan dalam penelitian, dengan dokumen yang ada. (b)
peneliti mendapatkannya dengan Triangulasi Teknik dilakukan dengan
menggunakan metode purposive cara mengecek data kepada sumber
sampling yang berdasarkan yang sama dengan teknik yang berbeda.
pertimbangan peneliti. Pemilihan Misalnya data didapatkan dengan
informan yang dipilih secara sengaja wawancara lalu dicek dengan observasi
untuk memperoleh data informasi dan dokumentasi, apabila dengan dua
penelitian (purposive sampling) yang teknik pengujian kredibilitas data
tujuannya untuk mengambil sampel tersebut menghasilkan data yang
secara subjektif dengan anggapan berbeda-beda, maka peneliti harus
bahwa sampel yang dipilih merupakan melakukan diskusi kepada sumber data
keterwakilan (refresentatif) bagi yang bersangkutan atau yang lain, untuk
peneliti, sehingga data yang memastikan data mana yang dianggap
dikumpulkan akan didapat langsung benar. Atau mungkin semuanya benar,
pada sumbernya yang dapat dilakukan karena sudut pandangnya berbeda-beda.
secara profesional demi keakuratan (c) Triangulasi Waktu, berkaitan dengan
penelitian. Teknik pengumpulan data data yang dikumpulkan dengan teknik
menggunakan teknik wawancara, wawancara di pagi hari pada saat
observasi, dan dokumentasi. Teknik narasumber masih segar, belum banyak
analisis data menggunakan teknik masalah, akan memberikan data yang
Reduksi data, Penyajian data, dan lebih valid sehingga lebih kredibel.
penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Untuk itu dalam menguji kredibilitas
(conclusion drawing and verification). data dapat di lakukan dengan cara
Pengabsahan data menggunakan melakukan pengecekan dengan
(a) Triangulasi Sumber, dilakukan wawancara, obervasi atau teknik lain
dengan cara mengecek data yang sudah dalam waktu atau situasi yang berbeda.
di peroleh dari beberapa sumber. Dalam Jika hasil uji memperoleh data yang
hal ini peneliti melakukan pengumpulan berbeda, maka dilakukan secara
dan menguji data yang telah di dapatkan berulang-ulang sehingga sampai
dengan hasil pengamatan, wawancara ditemukan kepastian datanya.
dan dokumen-dokumen yang ada.
Kemudian peneliti membandingkan
hasil pengamatan dari wawancara dan

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 401


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

HASIL DAN PEMBAHASAN Kabupaten-kabupaten Gowa, Maros dan


Kota Makassar sebagai salah satu Pangkajene dan Kepulauan dalam
daerah Kota di lingkungan Provinsi lingkup Daerah Provinsi Sulawesi
Sulawesi Selatan, secara yuridis formil Selatan.
didasarkan pada Undang-undang Pada mulanya Lembaga
Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pemasyarakatan Klas I Kota Makassar
Pembentukan Daerah - daerah Tingkat berlokasi di tengah kota tepatnya di
II di Sulawesi, sebagaimana yang jalan Ahmad Yani Makassar, tetapi
tercantum dalam Lembaran Negara sejalan dengan berlaku dan
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor diterapkannya sistem Pemasyarakatan
74 dan Tambahan Lembaran Negara sebagai satu-satunya sistem pembinaan
Republik Indonesia .Nomor 1822 warga binaan di Indonesia. Maka
Selanjutnya Kota Makassar menjadi berdasarkan pertimbangan--
Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan pertimbangan yaitu bentuk bangunan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 sudah tidak sesuai dengan sistem
Tahun 1965, (Lembaran Negara Tahun pemasyarakatan, sarana dan prasarana
1965 Nomor 94), dan kemudian yang dibutuhkan bagi pelaksanaan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 pembinaan narapidana sangat terbatas
Tahun 1965 Daerah Tingkat II dan tidak mungkin untuk dikembangkan
Kotapraja Makassar diubah menjadi lagi mengingat letaknya yang ditengah
Daerah Tingkat II Kotamadya kota, lokasi atau letak Lembaga
Makassar. Pemasyarakatan sudah tidak sesuai lagi
Kota Makassar yang pada tanggal dengan perkembangan dan keindahan
31 Agustus 1971 berubah nama menjadi tata kota yang semakin meningkat.
Ujung Pandang, wilayahnya Untuk menghindari warga binaan dan
dimekarkan dari 21 km2 menjadi pikiran atau keinginan-keinginan
175,77 km2 dengan mengadopsi negatif mengingat letak Lembaga
sebagian wilayah kabupaten tetangga Pemasyarakatan berada di pertengahan
yaitu Gowa, Maros, dan Pangkajene atau berdekatan dengan pusat pertokoan
Kepulauan, hal ini berdasarkan dan perkantoran serta berdekatan
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun dengan pusat hiburan.
1971 tentang Perubahan Batas-batas Dengan pertimbangan-
Daerah Kotamadya Makassar dan pertimbangan tersebut, maka pada
tanggal 16 Oktober 1975 Lembaga

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 402


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Pemasyarakatan yang lama tersebut terdapat 1 ruang untuk sandera pajak,


dipindahkan kepinggiran kota, tepatnya Ruang dokter dan klinik rawat inap 2
di jalan Sultan Alauddin Makassar yang buah, Ruang keterampilan dan ruang
pemakaiannya diresmikan oleh pendidikan, 1 bangunan Mesjid, 1
Walikota Ujung Pandang pada waktu bangunan gereja, Dapur dan gudang
itu, yaitu H. M. Dg. Patompo.Pada awal beras, Tempat besukan berada
berdirinya dan penggunaannya dibelakang pintu IV pada tempat yang
Lembaga Pemasyarakatan Klas I rimbun.
Makassar mempunyai sarana dan Kapasitas Lembaga
prasarana yang terdiri dari : 7 ruang Pemasyarakatan Klas I Kota Makassar
kantor, 4 blok hunian untuk warga saat ini bisa menampung penghuni 740
binaan dan tahanan, 1 blok pengasingan orang. Pada tanggal 9 Desember 2019
dan 1 ruang peribadatan. jumlah penghuni lapas sebanyak 991
Pada saat ini bangunan Lembaga orang, jumlah tahanan sebanyak 239
Pemasyarakatan Kelas I Kota Makassar 0rang, sedangkan jumlah narapidana
dengan prototype bangunan Lapas sebanyak 732 orang, pidana mati
standar yaitu Blok hunian yang terdiri sebanyak 4 orang, seumur hidup 18
dari 9 blok bertingkat, disebelah kiri orang, serta teroris 2 orang. Hal ini
dan kanan atau depannya terdapat mengakibatkan Lembaga
lapangan sepak bola/volley dan bisa Pemasyarakatan Kelas I Kota Makassar
juga digunakan untuk tempat senam sedang over kapasitas sebanyak 251
serta lapangan upacara. Bagian orang. Adapun keadaan warga binaan
belakang membentang bangunan untuk pemasyarakatan Lembaga
bengkal kegiatan kerja dan gudang hasil Pemasyarakatan Kelas I Kota Makassar
produksi, dibagian depan membentang pada tanggal 9 Desember 2019. jumlah
bangunan kantor tidak bertingkat yang penghuni lapas warga binaan
ditepi-tepinya terdapat pintu gerbang pemasyarakatan sejumlah 991 orang,
(Portir) serta pertamanan di antara dengan jumlah narapidana sebanyak
ruang–ruang perkantoran yang 732 orang, sedangkan tahanan sebanyak
berhadapan. Pos penjagaan yang 239 orang, jumlah seumur hidup
terletak diatas dinding terdapat 6 buah sebanyak 18 orang, pidana mati 4 orang,
yang berjarak 60 M s/d 80 M satu sama dan terroris sebanyak 2 orang. jumlah
lain. Sedangkan didalam Lembaga blok hunian di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas I Makassar Pemasyarakatan Kelas I Kota Makassar

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 403


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

sebanyak 9 blok dengan jumlah kamar Jenjang Kepangkatan petugas


sebanyak 16 kamar. Pada tabel diatas pemasyarakatan di Lembaga
menunjukkan banyak kamar yang Pemasyarakatan Kelas I Kota Makassar
kosong, hal ini disebabkan oleh dari Golongan II hingga Golongan IV,
perbaikan kamar. Untuk blok A1 dan untuk Golongan II Jumlah Petugas
A2 merupakan kamar kecil dan Pemasyarakatan sebanyak 67 orang,
ditempati oleh narapidana mati, seumur sedangkan untuk untuk Golongan II
hidup dan teroris, Sedangkan untuk Sebanyak sebanyak 72 orang dan untuk
kamar 1 di tempati oleh komandan blok Golongan IV sebanyak 9 orang.
atau biasa disebut tamping Sehingga jumlah keseluruhan petugas
blok/keamanan. Tiap-tiap kamar pemasyarakatan sebanyak 148 orang.
Normalnya dihuni maksimal 8 orang. Jenjang Pendidikan petugas
Jumlah Petugas Pemasyarakatan pemasyarakatan di Lembaga
di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Pemasyarakatan Kelas I Makassar dari
Makassar sebanyak 147 orang. Adapun tingkat terendah yaitu SMA/SLTA
jumlah Petugas Laki-Laki sejumlah 119 sebanyak 77 Orang, untuk jenjang DIII
orang. Sedangkan Petugas Perempuan sebanyak 9 Orang, sedangkan jenjang
sejumlah 28 orang. Dan memang S1 sejumlah 49 orang, dan Jenjang S2
didominasi oleh petugas dengan jenis sejumlah 12 Orang.
kelamin laki-laki. Alasan mengapa Semua petugas LAPAS telah
lebih banyak petugas laki-laki, yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
pertama adalah cukup beratnya tugas yaitu pelatihan tingkat dasar. Akan
yang harus diemban oleh seorang tetapi masih untuk pendidikan dan
petugas pemasyarakatan. Dan yang pelatihan lain yang hanya bisa diikuti
kedua adalah seluruh warga binaan oleh orang-orang yang dipilih untuk
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I mewakili atau orang-orang yang
Makassar adalah laki-laki. jumlah memang memiliki kemampuan untuk
petugas berdasarkan pembagian tugas, mewakili Lembaga Pemasyarakatan
paling banyak adalah petugas Kelas I Makassar, seperti pada pelatihan
pengamanan atau KPLP dengan jumlah Penguatan Pengamanan Petugas Lapas,
sebanyak 83 orang, kemudian disusul Pelatihan Dasar-Dasar HAM, dan
oleh bidang pembinaan narapidana Diklat Pembimbing Kemasyarakatan.
dengan jumlah 28 orang. Visi, lembaga pemasyarakatan
kelas 1 makassar yaitu “Terwujudnya

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 404


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Warga Binaan Pemasyarakatan yang tata tertib, (e) kesatuan pengamanan


mandiri dengan didukung oleh petugas lapas. Kepala Lapas mempunyai tugas
yang memiliki kompetensi tinggi yang memimpin secara keseluruhan bagian
mampu mewujudkan tertib atau seksi dalam lingkup organisasi
Pemasyarakatan”. Misi, lembaga lapas serta bertanggung jawab penuh
pemasyarakatan yaitu untuk atas keamanan dan ketertiban lapas
mewujudkan visi Lembaga serta kegiatan yang dilakukan dalam
Pemasyarakatan Kelas I Makassar lapas yang dipimpinnya.
menetapkan misi dalam kapabilitas Dalam pasal 1 angka 2 Undanag-
petugas di lembaga pemasyarakatan Undang Nomor 12 tentang
kelas I Makassar sebagai berikut (a) pemasyarakatan menyatakan sebagai
Perlindungan Hak Asasi Manusia berikut: sistem pemasyarakatan adalah
terhadap Warga Binaan suatu tatanan mengenai arah dan
Pemasyarakatan. (b) Melaksanakan batasan serta cara pembinaan warga
Pembinaan narapidana / anak didik bina warga bina berdasarkan pancasila
Pemasyarakatan. (c) Memberikan yang dilaksanakan secara terpadu antara
pelayanan prima yang berbasis pembina, yang dibina dan masyarakat
teknologi. (d) Melaksanakan untuk meningkatkan kualitas warga bina
pengamanan yang tangguh dan masyarakat agar menyadari
menciptakan suasana aman dan tertib. kesalahannya, memperbaiki diri dan
(e) Mewujudkan kepastian hukum tidak melakukan lagi kesalahan-
Warga Binaan Pemasyarakatan. kesalahan yang pernah mereka lakukan
Susunan organisasi Lembaga sehingga dapat diterima lagi oleh
Pemasyarakatan Kelas I Kota Makassar lingkungan masyarakat, dapat aktif
yang dipimpin langsung oleh Kepala berperan dalam pembangunan dan dapat
Lembaga Pemasyarakatan (KALAPAS) hidup secara wajar sebagai warga yang
berdasarkan pada pasal 5 Keputusan baik dan bertanggung jawab. Sebagai
Mentri Kehakiman RI Nomor M.01- mana maksud dari pasal tersebut. Salah
PR.07.03 Tahun 1985 tentang satu tujuan sistem pemasyarakatan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga adalah setelah narapidana di bina
Pemasyarakatan terdiri dari: (a) bidang mereka dapat memperbaiki diri dan
tata usaha, (b) bidang pembinaan tidak lagi mengulangi kesalahannya.
narapidana, (c) bidang bimbingan kerja, Namun pada kenyataanya lapas yang
(d) bidang administrasi keamanan dan merupakan sebuah tempat untuk

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 405


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

menjalankan sistem pemasyarakatan dan fungsinya sehingga kompeten


masih terjadi berbagai permasalahan dalam bidang yang di embannya. Hal di
salah satunya yaitu kasus penyeludupan atas sudah sejalan dengan teori Menurut
barang elektronik seperti hp Dilapas GR.terry 1958 yang menjelaskan bahwa
Kelas I Kota Makassar. dalam Planning (perencanaan) harus ada
Selama kurang 1 (satu) tahun penetapan tujuan yang hendak di capai
terahirnr hampir setiap bulannya terjadi kedepannya beserta cara-cara untuk
kasus penyeludupan barang elektronik mencapai tujuan tersebut.dengan
semacam hp, pada bulan Maret dan Mei menetapkan secara garis besar apa yang
terdapat masing-masing terdapat 2 (dua) perlu dilakukan dan metode yang
yang melakukan penyeludupan barang digunakan untuk melakukannya agar
elektronik dan pada bulan Juni dan mencapai hasil yang telah ditetapkan
Agustus terdapat masing-masing 1 bagi organisasi.
(satu) yang melakukan penyeludupan Organizing
barang elektronik semacam hp, Disisni Pengorganisasian yang di lakukan
dapat di lihat bahwa dalam pengawasan oleh KALAPAS kepada Polsuspas atau
atau penjagaan dari para pegagawai bawahannya sudah bagus dan terarah,
polsuspas itu masih belum berjalan dengan di tandai dari pernyataan
dengan baik dengan kata lain para beberapa informan di atas yang
petugas masi lalai dalam menjalankan mengatakan bahwa kalapas sudah
tugas yang di embannya. memberikan atau membagi tugas yang
Planning sesuai kepada polsuspas agar bekerja
Lapas kelas 1 Kota Makassar, dengan sesuai wewenangnya serta
melakukan kegiatan penyeleksian calon bekerja secara ikhlas dan penuh
Polsuspas dari awal melalui seleksi dedikasi. Hal tersebut sudah sejalan
calon CPNS dengan memilih formasi sesuai dengan apa yang di katakan
jabatan yang telah di tetapkan oleh menurut George Terry (1985) bahwa
kementrian hukum dan ham dan dalam Organizing harus adanya orang-
memilih jenis jurusan yang memang orang atau pegawai yang dapat
dibutuhkan dalam organisasi dan melakukan berbagai tugasnya secara
memilih calon yang berintegritas tinggi baik dan terarah. Dalam tujuan bekerja
serta inovatif dan mampu berdedikasi secara efektif dalam wadah organisasi
dalam menjalankan tugas, agar nantinya atau lembaga.
tidak salah penempatan dengan tugas

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 406


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Actuating Pengawasan harus adanya pengukuran


Kalapas sudah menerapakn yang dan pengawasan terkait pelaksanaan
namanya actuating atau proses dengan tujuan-tujuan, menentukan
pemberian arahan atau pemotivasian sebab-sebab penyimpangan-
kepada setiap bawahannya atau pegawai penyimpangan dan mengambil
polsuspas agar dalam bekerja mereka tindakan-tindakan korektif dimana
selalu bekerja sesuai dengan SOP dan perlu. Pengawasan, evaluasi maupun
penuh keikhlasan. Hal tersebut sudah supervisi memeiliki arti yang sama,
sejalan dengan teori atau pendapat dari yaitu menilai hasil kerja. Pelaksanaan
George Terry (1958), bahwa DALAM pengawasan dilakukan oleh pihak-pihak
Actuating atau pengarahan harus adanya yang kedudukannya lebih senior dari
suatu penggerakan dalam manajemen yang melaksanakan pekerjaan atau
untuk membuat orang lain suka dan tugas.
dapat bekerja secara ikhlas serta KESIMPULAN
bergairah untuk bekerjasama dalam Berdasarkan hasil pembahassan
rangka untuk mencapai tujuan pada bab sebelumnya, maka peneliti
organisasi sesuai dengan rencana dan kemudian menyimpulkan bahwa
pengorganisasian. penerapan fungsi msdm dalam
Controlling meningkatkan tugas polsuspas di lapas
Pengawasan atau controlling yang kelas 1 Kota Makassar sudah cukup
di lakukan oleh atasan dalam hal ini baik, namun ada beberapa indikator
kalapas beserta bimkemas masih belum yang masih tidak berbanding
maksimal karena masih terdapatnya lurus/secara baik penanganannya.
pelanggaran atau penyelundupan Adapun mencakup 4 indikator terkait
handpone dan hal itu baru-baru lagi fokus penelitian dalam mengukur
terjadi dalam beberapa bulan kemarin. penerapan fungsi msdm dalam
Harusnya pengawasan yang di lakukan meningkatkan tugas polsuspas di lapas
lebih jeli dan dilakukan setiap hari atau kelas 1 Kota Makassar, yaitu menurut
bahkan setiap 2 kali 24 jam agar tidak G.R..Terry menyatakan bahwa
adanya celah-celah bagi pembesuk beberapa indikator yaitu: (1)
dalam membawa masuk barang Perencanaan yaitu berdasarkan hasil
elektronik. Hal tersebut belum sejalan pembahasan pada bab sebelumnya maka
dengan teori atau pendapat Menurut peneliti menyimpulkan bahwa
george terry (1958) bahwa dalam

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 407


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

penerapan fungsi MSDM dalam KALAPAS kepada Polsuspas atau


meningkatkan tugas polisi khusus bawahannya sudah bagus dan terarah,
pemasyarakatan di lembaga dalam memberikan atau membagi tugas
pemasayarakatan kelas 1 kota makassar, yang sesuai kepada polsuspas agar
yang berkaitan dengan fokus bekerja dengan sesuai wewenangnya
Planning(perencanaan) bahwa dalam serta bekerja secara ikhlas dan penuh
perencanaan awal dalam hal ini dedikasi (3) menggerakkan Yaitu
kegiatan penyeleksi calon Polsuspas di Berdasarkan hasil pembahasan pada bab
lembaga pemasayarakatan kelas 1 kota sebelumnya maka peneliti
makassar, melalui seleksi calon CPNS menyimpulkan bahwa penerapan fungsi
dengan memilih formasi jabatan yang MSDM dalam meningkatkan tugas
telah di tetapkan oleh kementrian polisi khusus pemasyarakatan di
hukum dan ham dan memilih jenis lembaga pemasayarakatan kelas 1 kota
jurusan yang memang dibutuhkan makassar, dalam hal ini Kalapas sudah
dalam organisasi dan kemudian dipilih menerapakn yang namanya Actuating
calon-calon yang berintegritas tinggi atau proses pemberian arahan atau
serta inovatif dan mampu berdedikasi pemotivasian kepada setiap
dalam menjalankan tugas, agar nantinya bawahannya atau pegawai polsuspas
tidak salah penempatan dengan tugas agar dalam bekerja mereka selalu
dan fungsinya sehingga kompeten bekerja sesuai dengan SOP dan penuh
dalam bidang yang di embannya, (2) keikhlasan. (4) Mengawasi Yaitu
Pengorganisasian yaitu Berdasarkan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab
hasil pembahasan pada bab sebelumnya sebelumnya maka peneliti
maka peneliti menyimpulkan bahwa menyimpulkan bahwa penerapan fungsi
penerapan fungsi MSDM dalam MSDM dalam meningkatkan tugas
meningkatkan tugas polisi khusus polisi khusus pemasyarakatan di
pemasyarakatan di lembaga lembaga pemasayarakatan kelas 1 kota
pemasayarakatan kelas 1 kota makassar, makassar,dalam hal ini pengawasan
dengan mengaitkan Organizing sebagai yang dilakukan ooleh atasan beserta
fokus dalam mengukur tingkat bimkemas masih belum maksimal
pengorganisasian di lapas kelas 1 karena masih terdapatnya pelanggaran
makassar, yaitu sistem Organizing atau atau penyelundupan handpone dan hal
pengorganisasian dalam hal ini itu baru-baru lagi terjadi dalam
pengorganisasian yang di lakukan oleh beberapa bulan kemarin. Harusnya

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 408


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

pengawasan yang di lakukan lebih jeli Osei dan Ackah (2015)”Pengaruh


Kompetensi Pegawai Terhadap
dan dilakukan setiap hari atau bahkan
Kinerja Individu Maupun
setiap 2 kali 24 jam agar tidak adanya Kinerja Organisasi”,
Universitas Negeri Surabaya:
celah-celah bagi pembesuk dalam
(Diakses pada jumat 01:00, 26
membawa masuk barang elektronik, Juli 2019)
begitupun dengan narapidana yang
Puspitasari (2017), Dengan Judul
melarikan diri. :“Pembinaan Narapidana di
Rumah Tahanan Negara (Studi
dirumah Tahanan Negara Kelas
DAFTAR PUSTAKA
IIB Watansoppeng”. Soppeng :
Angga Hana Saputra. 2016. Peran (Diakses pada hari kamis
Lembaga Pemasyarakatan 23:00, 25 Juli 2019).
Kelas II A Kabupaten Bone
Sebagai Upaya Rehabilitatif Sedarmayanti, 2008:167). Peningkatan
Terhadap Residivis. Makassar: atau Pengembangan sumber
Fakultas Hukum Universitas daya manusia
Hasanuddin. Sudarto (1993), istilah pemasyarakatan
Amstrong dalam Hasibuan,2011:37). dapat disamakan dengan
pencapaian sasaran organisasi “resosialisasi”
Bandung: CV.Alfabeta
Silalahi, 2000:249. pendidikan, latihan,
G.R Terry 2013 Manajemen sumber dan pembinaan Jakarta: PT
daya manusia meliputi Grafindo.
Planning (Perencanaan)
Organizing (Pengorganisasian)
Actuating (Menggerakkan)
Controlling (Mengawasi).
Larasati, Sri. 2018. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta.
Deepublish.
Perbatasari, Chaterin Intan.
2017. Kinerja Pegawai di
lembaga pemasyarakatan Kelas
IIB Tenggarong Kabupaten
kutai kartanegara. Ejurnal
Administrasi Negara, vol.5 No.
2 (5703-5717)
Nur Jayani. 2013. Pelaksanaan
Pembinaan Narapidana Di
Rumah Tahanan Negara Klas
IIB Kabupaten Jepara.
Semarang: Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri
Semarang.

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2020 409

You might also like