Background Nutritional Status Is A Measure of Success in The Fulfillment of Nutrition For

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No.

3, Mei 2018 : 168-186

ARTIKEL PENELITIAN

HUBUNGAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BA YI


BARU LAHIR PADA IBU POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SIDOMULYO KOTA SAMARINDA TAHUN 2017

Relationship of Weight Pregnancy Women with Weight Baby Born at Work


Area Puskesmas Sidomulyo Samarinda City 2017

Evi Renita Br. Lingga1, Dyta Noorfaiqoh Mardlatillah2*,


Kurniati Dwi Utami, 3
1)2)3)
Jurusan Kebidanan Prodi DIV Kebidanan Samarinda Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur, Indonesia

*Penulis yang sesuai : Evi Renita Br. Lingga, Jurusan Kebidanan Prodi DIV
Kebidanan Samarinda Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan
Timur, Indonesia
Email: EviRenita@gmail.com,

Abstract
Background Nutritional status is a measure of success in the fulfillment of nutrition for
pregnant women. Nutrition of pregnant women is needed in large quantities for the fulfillment of
mother's own nutrition and the development of the fetus it contains. Objective This study aims to
determine the relationship of initial weight, weight gain, and the final weight of pregnant women
with newborn weight in postpartum mothers in the working area of Sidomulyo Samarinda Public
Health Center in 2017. Methods Retrospective analytical research with cross sectional approach.
The sample consisted of 43 postpartum mothers who visited to immunize their children using a
non probability sampling technique that is consecutive sampling. Technique of collecting data by
taking secondary data exist in mother's KIA book. Univariate data analysis techniques use
frequency distribution, mean, median, mode, and standard deviation and bivariate analysis using
Pearson correlation test. Results The relationship early pregnancy weight with newborn weight
was obtained p = 0.373 and r = 0.139. The relationship of weight gain during pregnancy with
newborn weight p value = 0,595 and value r = 0.083. Late weight relationship of pregnancy with
newborn weight p value = 0.258 and value r = 0.176.. Conclusions There is no significant
relationship between maternal weight and weight of newborn.

Keywords: Pregnant woman's weight, Weight of newborn baby,

Intisari
Latar Belakang Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan gizi untuk ibu
hamil. Gizi ibu hamil diperlukan dalam jumlah yang banyak untuk pemenuhan gizi ibu sendiri dan
perkembangan janin yang dikandungnya. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan berat awal, penambahan berat badan, dan berat akhir ibu hamil dengan berat bayi baru
lahir pada ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Samarinda tahun 2017. Metode
Jenis penelitian retrospektif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 43 ibu
postpartum yang dating berkunjung untuk melakukan imunisasi pada anaknya menggunakan
teknik sampling non probability sampling yaitu consecutive sampling. Teknik pengumpulan data
dengan mengambil data sekunder yang ada pada buku KIA ibu. Teknik analisis data univariat
menggunakan distribusi frekuensi, mean, median, modus, dan standar deviasi dan analisis bivariat
menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil hubungan berat awal kehamilan dengan berat bayi baru
lahir didapatkan hasil nilai p = 0,373 dan nilai r = 0.139. Hubungan penambahan berat badan
selama kehamilan dengan berat bayi baru lahir nilai p = 0,595 dan nilai r= 0.083. Hubungaan berat

168
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

akhir kehamilan dengan berat bayi baru lahir nilai p = 0,258 dan nilai r= 0.176. Kesimpulan Tidak
terdapat hubungan bermakna antara berat badan ibu hamil dengan berat bayi baru lahir.

Kata Kunci : Berat bayi baru lahir, berat badan ibu hamil.

PENDAHULUAN pada tahun 2010 sebesar 9,3% dari

Status gizi merupakan ukuran seluruh kelahiran yang terdata dan

keberhasilan dalam pemenuhan gizi meningkat pada tahun 2013 yaitu

untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil sekitar 11%. Sementara itu,

diperlukan dalam jumlah yang berdasarkan profil kesehatan kota

banyak untuk pemenuhan gizi ibu Samarinda diperoleh sebesar 387

sendiri dan perkembangan janin yang bayi yang lahir dengan status BBLR.

dikandungnya. Kebutuhan makanan Sedangkan pada tahun 2015 di

dilihat bukan hanya dalam porsi yang Puskesmas Sidomulyo didapatkan 40

dimakan tetapi harus ditentukan pada bayi BBLR dengan jumlah kelahiran

mutu zat-zat gizi yang terkandung sebesar 1.240 orang.

dalam makanan yang dikonsumsi. Studi pendahuluan yang

Untuk itu ibu hamil harus mendapat dilakukan oleh peneliti di Dinas

gizi yang cukup untuk dirinya sendiri Kesehatan Kota didapatkan jumlah

maupun bagi janinnya (Karyati. ibu nifas dipuskesmas Sidomulyo

2013) pada tahun 2016 sebanyak 1.724 dan

Pada Riset Kesehatan Dasar yang memiliki buku KIA sebanyak

(Riskesdas) Propinsi Kalimantan 986 orang yang merupakan jumlah

Timur tahun 2010, didapatkan hasil ibu nifas tertinggi kedua dari semua

proporsi BBLR di Kalimantan Timur puskesmas yang ada di kota

169
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

Samarinda. Berdasarkan uraian berat badan selama kehamilan

tersebut peneliti tertarik untuk dengan berat bayi baru lahir.

melakukan penelitian dengan judul


Metode Penelitian
“Hubungan Berat Badan Ibu Hamil
Penelitian ini menggunakan
Dengan Berat Bayi Baru Lahir Pada
jenis penelitian retrospektif analitik
Ibu Postpartum di Puskesmas
dengan rancangan penelitian cross
Sidomulyo tahun 2017”.
sectional menggunakan data
Tujuan umum penelitian ini
sekunder yang didapat dari
adalah untuk mengetahui Hubungan
pencatatan yang terdapat pada buku
Berat Badan Ibu Hamil dengan Berat
KIA ibu. Penelitian dilakukan pada
Bayi Baru Lahir pada Ibu
tanggal 20 April 2017 – 20 Mei 2017
Postpartum di Puskesmas
di Puskesmas Sidomulyo Samarinda.
Sidomulyo. Sementara tujuan
Populasi penelitian adalah seluruh
khususnya adalah untuk mengetahui
ibu nifas (postpartum) yang datang
rata-rata berat badan ibu pada awal
berkunjung ke Puskesmas Sidomulyo
kehamilan (Trimester I), pada akhir
untuk penarikan sampel
kehamilan (Trimester III),
menggunakan consecutive sampling
penambahan berat badan ibu selama
didapatkan jumlah sampel 43
hamil, dan berat bayi lahir. Serta
responden. Pada umumnya dalam
untuk mengetahui hubungan berat
analisa univariat dalam penelitian ini
badan ibu pada awal kehamilan,
hanya menghasilkan distribusi dari
akhir kehamilan, dan penambahan
tiap variabel.2 Sedangkan pada

analiasa bivariat, dilakukan uji

170
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

normalitas data menggunakan Pearson Product Moment. Jika p<

shapiro wilk atau kolmogorov 0,05 maka ditribusi data tidak normal

smirnov jika p> 0,05 maka distirbusi (non parametrik) maka dilanjutkan

data normal (parametrik) dan dapat menggunakan uji Spearman rank.

dilanjutkan menggunakan uji

HASIL PENELITIAN

Hasil Analisa Univariat


a. Berat Badan Awal Kehamilan (Trimester I)
Tabel 1. Analisis Berat Badan Awal Kehamilan dan Indeks Massa Tubuh
Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo
Tahun 2017
Berat Awal Kehamilan Frekuensi Persentase
(kg)
≤50 kg 13 30.2
51- 60 kg 15 34.9
61 – 70 kg 10 23.3
71- 80 kg 2 4.6
81 – 90 kg 3 7
Total 43 100
Indeks Massa Tubuh Frekuensi Persentase(%)
Rendah 4 9.5
Normal 26 60.4
Tinggi 6 13.9
Obesitas 7 16.2
Total 43 100.0

Berdasarkan tabel 1 dari (34,9%), sebagian kecil 71-80kg

hasil penelitian didapatkan sebanyak 2 orang (4.6%).

bahwa sebagian besar berat Sedangkan pada Indeks Massa

badan responden pada awal Tubuh ibu yang dinilai dari berat

kehamilan adalah 51kg – 60kg awal kehamilan ibu, sebagian

yaitu sejumlah 15 orang besar responden memiliki indeks

171
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

massa tubuh yang normal tubuh rendah sebanyak 4 orang

sebanyak 26 orang (60.4%), (9.5%)

sebagian kecil indeks massa

b. Penambahan Berat Badan selama Kehamilan

Tabel 2. Analisis Penambahan Berat Badan selama Kehamilan pada


Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Tahun 2017
Penambahan Berat Frekuensi Persentase (%)
Badan selama
Kehamilan (kg)
<10kg 20 46.5
10-12.5 kg 18 41.8
>12.5kg 5 11.7
Total 43 100

Berdasarkan tabel 2 dari adalah <10 kg yaitu sejumlah 20

hasil penelitian didapatkan orang (46,5%), sebagian kecil

bahwa sebagian besar >12.5kg sebanyak 5 orang

penambahan berat badan pada (11.7%).

responden selama kehamilan

c. Berat Badan Akhir Kehamilan (Trimester III)

Tabel 3 Analisis Berat Badan Akhir Kehamilan pada Responden


di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Tahun 2017
Berat Akhir Frekuensi Persentase (%)
Kehamilan (kg)
≤50 kg 2 4.7
51- 69 kg 27 62.8
≥70 kg 14 32.5
Total 43 100
Berdasarkan tabel 3 dari hasil sebagian besar berat badan

penelitian didapatkan bahwa responden pada akhir kehamilan

172
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

adalah 51kg – 69kg yaitu sejumlah ≤50kg sebanyak 2 orang (4.6%),

27 orang (62,8%), sebagian kecil

d. Berat Bayi Baru Lahir


Tabel 4. Analisis Berat Badan Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja
Puskesmas Sidomulyo Tahun 2017
Berat Bayi Baru Frekuensi Persentase (%)
Lahir (gram)
2600 – 3000 gram 19 44.2
3100 – 3500 gram 17 39.5
>3500 gram 7 16.3
Total 43 100
baru lahir 2600 - 3000 gram

Berdasarkan tabel 4 dari yaitu sebanyak 19 bayi (44,2%),

hasil penelitian didapatkan sebagian kecil >3500 gram

bahwa sebagian besar berat bayi sebanyak 7 bayi (16.3%).

Hasil Analisa Bivariat


a. Uji Normalitas Data
Tabel 5. Uji normalitas data menggunakan Shapiro-Wilk
Variabel Statistic Df Sig.
BB_Awal .939 43 .024
BB_Akhir .948 43 .051
PenambahanBB_Ibu .963 43 .175
BB_BBL .958 43 .116
Trans_BBAwal .119 43 .135
dari hasil uji normalitas data
Berdasarkan tabel 5. dari hasil
diperoleh bahwa seluruh data
pencatatan data penelitian yang
terdistribusi normal yaitu p >0.05
diperoleh telah dilakukan uji
kecuali data BB_Awal ibu, kemudian
normalitas data menggunakan
peneliti melakukan transfomasi data
Shapiro-Wilk untuk mengetahui
dan uji normalitas kembali, pada
apakah data normal atau tidak. Dan

173
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

transformasi data BB_Awal menggunakan pearson product

diperoleh hasil p> 0.05 maka seluruh moment.

data dapat dilakukan uji korelasi

b. Hubungan Berat Badan Awal Kehamilan (Trimester I) terhadap Berat Bayi


Baru Lahir

Tabel 6. Analisis Hubungan Berat Awal Kehamilan dengan Berat Bayi


Baru Lahir pada Ibu Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo
Tahun 2017
Berat Bayi Baru Lahir
Berat Awal
r 0.139
Kehamilan
p 0.373
N 43
positif dengan kekuatan korelasi
Berdasarkan tabel 6 dari hasil
rendah. Hal tersebut menunjukan
penelitian diperoleh nilai p = 0,373
bahwa tidak terdapat hubungan
(p > 0,05) yang menunjukan bahwa
bermakna antara berat awal
tidak terdapat hubungan bermakna
kehamilan dengan berat bayi baru
antara berat awal kehamilan dengan
lahir pada ibu postpartum di wilayah
berat bayi baru lahir. Nilai korelasi
kerja Puskesmas Sidomulyo tahun
Pearson Product Moment (r) antara
2017.
berat awal kehamilan dengan berat

bayi baru lahir adalah 0.139

menunjukan bahwa arah korelasi

174
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

c. Hubungan Penambahan Berat Badan selama Kehamilan terhadap Berat Bayi


Baru Lahir

Tabel 7. Analisis Hubungan Penambahan Berat Badan Ibu Hamil dengan


Berat Bayi Baru Lahir pada Ibu Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas
Sidomulyo Tahun 2017
Berat Bayi Baru Lahir
Penambahan Berat Badan r 0.083
p 0.595
N 43
lahir adalah 0.083 menunjukan
Berdasarkan tabel 7 dari
bahwa arah korelasi positif
hasil penelitian diperoleh nilai p
dengan kekuatan korelasi
= 0,595 (p > 0,05) yang
diabaikan. Hal tersebut
menunjukan bahwa tidak terdapat
menunjukan bahwa tidak terdapat
hubungan bermakna antara
hubungan bermakna antara
penambahan berat badan ibu
penambahan berat badan ibu
hamil dengan berat bayi baru
hamil dengan berat bayi baru
lahir. Nilai korelasi Pearson
lahir pada ibu postpartum di
Product Moment (r) antara
wilayah kerja Puskesmas
penambahan berat badan ibu
Sidomulyo tahun 2017.
hamil dengan berat bayi baru

d. Hubungan Berat Badan Akhir Kehamilan dengan Berat Bayi Baru Lahir

Tabel 8. Analisis Hubungan Berat Akhir Kehamilan dengan Berat Bayi


Baru Lahir pada Ibu Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo
Tahun 2017
Berat Bayi Baru Lahir
Berat Akhir
r 0.176
Kehamilan
p 0.258

175
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

N 43

Berdasarkan tabel 8 dari adalah 0.176 menunjukan bahwa

hasil penelitian diperoleh nilai p arah korelasi positif dengan

= 0,258 (p > 0,05) yang kekuatan korelasi rendah. Hal

menunjukan bahwa tidak terdapat tersebut menunjukan bahwa tidak

hubungan bermakna antara berat terdapat hubungan bermakna

akhir kehamilan dengan berat antara berat akhir kehamilan

bayi baru lahir. Nilai korelasi dengan berat bayi baru lahir pada

Pearson Product Moment (r) ibu postpartum di wilayah kerja

antara berat awal kehamilan Puskesmas Sidomulyo tahun

dengan berat bayi baru lahir 2017.

Pembahasan -70kg sebanyak 10 orang

Analisa Univariat (23.3%), 81kg-90kg sebanyak 3


Berat Awal Kehamilan (Trimester
orang (7%).
I)
Berdasarkan penelitian
Berdasarkan tabel 4.6
Adiba dan Charles
diatas didapatkan bahwa
menyimpulkan bahwa status gizi
sebagian besar berat badan
ibu hamil sebelum dan saat hamil
responden pada awal kehamilan
sangat berpengaruh berat bayi
adalah 51kg – 60kg yaitu
yang akan dilahirkan
sejumlah 15 orang (34,9%),
(Fajrina,2012; Budiman, 2011).
sebagian kecil 71-80kg sebanyak
Indeks massa tubuh merupakan
2 orang (4.6%), sisanya ≤50kg
salah satu ukuran status gizi ibu
sebanyak 13 orang (30.2%), 61kg

176
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

sebelum hamil. Indeks Massa bahwa sebagian besar

Tubuh pra–hamil penambahan berat badan pada

menggambarkan komponen responden selama kehamilan

genetik dan gizi, sebagai adalah <10 kg dengan rentang 6-

pertanda dari persediaan gizi 9 kg yaitu sebanyak 20 orang

dalam jaringan yang minimal. (46,5%), sebagian kecil >12.5kg

Jika status gizi sudah diketahui sebanyak 5 orang (11.7%), dan

maka dapat ditentukan sisanya adalah 10-12.5kg

pertambahan berat badan yang sebanyak 18 orang (41.8%).

dianjurkan. Berat badan ibu pra Menurut Kemenkes (2010) di

hamil untuk menentukan Indonesia, standar pertambahan

prognosis serta keputusan perlu berat badan ibu hamil yang

tidaknya dilakukan terapi gizi. normal adalah sekitar 9 – 12 kg.

Status gizi buruk di tandai oleh Adapun kenaikan berat badan ibu

berat sebelum hamil 10 % di hamil yang normal dianjurkan

bawah atau 20% di atas berat berkisar 10 – 12,5 kg (Badriah,

ideal. Berat badan pra hamil kini 2011).

diperlukan untuk menentukan Menurut Prawirohardjo

pola pertambahan berat sebagian besar penambahan berat

(Arisman, 2006). Penambahan badan selama kehamilan berasal

Berat Badan Selama Kehamilan dari uterus dan isinya. Kemudian

Berdasarkan tabel 4.7 dari payudara, volume darah, dan

hasil penelitian didapatkan cairan ekstraselular. Diperkirakan

177
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

selama kehamilan berat badan untuk berat badan bayi, tali pusat,

akan bertambah 12,5 kg ketuban, otot tambahan untuk

(Prawirohardjo, 2010). Faktor- memperkuat dinding rahim,

faktor yang mempengaruhi darah tambahan yang dibutuhkan

pertambahan berat badan total bayi dan sel-sel baru untuk

ibu selama kehamilan adalah menyusui (Hunter et al, 2005)

status gizi ibu sebelum hamil Berdasarkan tabel 4.8 dari

(prepregnancy nutritional status), hasil penelitian didapatkan

konsumsi zat gizi selama bahwa sebagian besar berat

kehamilan, tinggi badan ibu, asal badan responden pada akhir

etnis, umur dan paritas, aktivitas kehamilan adalah 51kg – 69kg

fisik, status sosial ekonomi, dan yaitu sejumlah 27 orang

kebiasaan-kebiasaan selama (62,8%), sebagian kecil ≤50kg

kehamilan (merokok dan minum sebanyak 2 orang (4.6%), dan

alkohol) (Salmah, 2006). sisanya ≥70kg sebanyak 14 orang

(32.5%). Berat akhir kehamilan


Berat Akhir Kehamilan
dalam penelitian ini diambil dari
(Trimester III)
data berat badan ibu saat usia
Berat badan yang
kehamilan trimester III.
didapatkan diakhir kehamilan
Ibu penderita malnutrisi
adalah jumlah dari beberapa hal
sepanjang minggu terakhir
yang berbeda, kira-kira 7,5% kg,
kehamilan akan melahirkan bayi
akan berhubungan langsung
dengan berat badan rendah
dengan bayi dan kebutuhannya

178
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

(<2500 gram) karena jaringan Analisa Bivariat


Hubungan Berat Awal Kehamilan
lemak banyak ditimbun di
(Trimester I) dengan Berat Bayi
trimester III (Arisman, 2006)
Baru Lahir
Berat Bayi Baru Lahir

Berdasarkan tabel 4.9 dari Berdasarkan tabel 4.12


hasil penelitian didapatkan dari hasil penelitian diperoleh
bahwa sebagian besar berat bayi nilai p = 0,373 (p > 0,05). Nilai
baru lahir 2600 - 3000 gram korelasi Pearson Product
yaitu sebanyak 19 bayi (44,2%), Moment (r) adalah 0.139
sebagian kecil >3500 gram menunjukan bahwa arah korelasi
sebanyak 7 bayi (16.3%), dan positif dengan kekuatan korelasi
sisanya 31-3500gram sebanyak rendah. Hal tersebut menunjukan
17 bayi (39.5%) bahwa tidak terdapat hubungan
Berat bayi lahir bermakna antara berat awal
merupakan interaksi dari kehamilan dengan berat bayi
berbagai faktor melalui suatu baru lahir pada ibu postpartum di
proses yang berlangsung selama wilayah kerja Puskesmas
berada dalam kandungan. Berat Sidomulyo tahun 2017.
bayi lahir dipengaruhi oleh dua Menurut Muwakhidah
faktor ibu yang mempengaruhi dan Zulaikah menyatakan bahwa
pertumbuhan janin intrauterin, makin besar kenaikan berat
yaitu faktor internal dan eksternal badan ibu, makin besar berat
(Wiknjosastro,2006) badan bayi yang dilahirkan,

179
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

tetapi korelasi ini tampaknya badan selama kehamilan tetapi

pada ibu yang berbadan kurus terdapat beberapa faktor lain

“underweight”, korelasi menjadi diantaranya umur, paritas,

kurang nyata pada ibu yang lebih pendidikan, pekerjaan/aktivitas

gemuk (Muwakhidah, 2004). fisik, LILA, kadar haemoglobin,

Indeks Massa Tubuh ibu yang pola makan ibu, dan penyakit

dilihat dari berat pada awal penyerta selama kehamilan yang

kehamilan ditemukan beberapa dialami oleh ibu.

responden termasuk dalam

kategori IMT rendah Hubungan Penambahan Berat

(underweight) sebanyak 4 orang. Badan selama Kehamilan

Sedangkan pada penambahan dengan Berat Bayi Baru Lahir

berat badannya ibu dengan Berdasarkan tabel 4.13

indeks massa tubuh rendah dari hasil penelitian diperoleh

(underweight) mengalami nilai p = 0,595 (p > 0,05). Nilai

peningkatan berat badan sekitar korelasi Pearson Product

9kg- 15 kg dan melahirkan bayi Moment (r) adalah 0.083

dengan berat badan normal menunjukan bahwa arah korelasi

sekitar 2800 gram- 3500 gram. positif dengan kekuatan korelasi

Dari hasil tersebut peneliti diabaikan. Hal tersebut

berasumsi berat bayi baru lahir menunjukan bahwa tidak terdapat

tidak hanya dilihat dari berat hubungan bermakna antara

awal atau penambahan berat penambahan berat badan ibu

180
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

hamil dengan berat bayi baru berati Ho diterima dan Ha

lahir pada ibu postpartum di ditolak, maka dapat disimpulkan

wilayah kerja Puskesmas bahwa tidak ada hubungan yang

Sidomulyo tahun 2017. bermakna antara peningkatan

Hasil penelitian ini berat badan ibu hamil dengan

didukung oleh penelitian lain berat badan bayi baru lahir. Tidak

yang memiliki hasil yang sama adanya hubungan ini disebabkan

antara lain penelitian yang banyak faktor yang

dilakukan oleh Sri Wahyuni dan mempengaruhi berat badan bayi

Kadariyah metode penelitian baru lahir yaitu status gizi,

yang digunakan adalah survey pendidikan, geografi, jumlah

analitik dengan pendekatan cross kelahiran, jarak kelahiran, usia.

sectional. Populasi penelitian Penelitian ini mencoba menilai

adalah ibu yang melahirkan di status gizi ibu hamil berdasarkan

BPS Bekti Sayekti, S.SiT peningkatan berat badan selama

Tarubasan Karanganom Klaten hamil. Trimester pertama dan

pada bulan Maret- Mei 2010. kedua peningkatan berat badan

Pengambilan sampel dengan banyak disebabkan oleh kenaikan

teknik quota sampling. organ pendukung kehamilan,

Berdasarkan hasil uji statistik sedangkan pada trimester ketiga

dengan menggunakan kendal tau yang mempengaruhi peningkatan

didapatkan nilai p = 0,157 berat badan adalah pertumbuhan

(p>0,05) dan tau = -0,263 yang janin. Kemungkinan

181
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

penyimpangan dari berat yang adanya hubungan ini disebabkan

direkomendasikan diantaranya banyak faktor yang

adalah kesalahan pengukuran, mempengaruhi berat badan bayi

kesalahan pencatatan, pengaruh baru lahir yaitu status gizi,

berat pakaian, dan terjadinya pendidikan, geografi, jumlah

akumulasi cairan (Wahyuni, kelahiran, jarak kelahiran, usia

2007). (Muwakhidah, 2004).

Pada penelitian yang Penelitian yang dilakukan

dilakukan oleh Muwakhidah dan oleh Mariyana menyimpulkan

Siti Zulaekah, dengan judul bahwa pola makan juga memiliki

hubungan kenaikan berat badan hubungan dengan berat bayi baru

ibu hamil dengan berat bayi lahir lahir. Karena pola makan

di RSUD dr. Moewardi, merupakan salah satu indicator

memberikan hasil bahwa p value penentu untuk penambahan berat

sebesar 0,094 (>0,05) maka Ho badan ibu hamil dan selain itu

diterima sehingga tidak ada juga penambahan berat badan

hubungan antara kenaikan berat juga merupakan salah satu

badan ibu hamil dengan berat indicator untuk menentukan

bayi baru lahir. Penelitian dengan apakah kehamilan ibu dalam

desain potong lintang (cross tumbuh kembangnya baik atau

sectional) tersebut menggunakan tidak (Mariyana. 2013).

uji korelasi Product Moment Teori menjelaskan bahwa

(Pearson) dengan hasil Tidak penambahan berat badan selama

182
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

hamil idealnya berbeda-beda konsumsi protein, sakit diare, dan

setiap orangnya, tergantung dari anemia ( Yongky, 2007).

berat badan sebelum hamil a. Hubungan Berat Akhir

(Sharlin et al, 2011). Teori Kehamilan (Trimester III)

tersebut sejalan dengan penelitian dengan Berat Bayi Baru Lahir

Yongky yang menunjukkan Berdasarkan tabel 4.14

bahwa status gizi di awal dari hasil penelitian diperoleh

kehamilan mempengaruhi nilai p = 0,258 (p > 0,05). Nilai

penambahan berat badan ibu korelasi Pearson Product

selama hamil yang selanjutnya Moment (r) adalah 0.176

mempengaruhi hasil kelahiran. menunjukan bahwa arah korelasi

Walaupun ibu memulai positif dengan kekuatan korelasi

kehamilan dengan status gizi rendah. Hal tersebut menunjukan

baik, tetapi peningkatan berat bahwa tidak terdapat hubungan

badan ibu lebih rendah maka bermakna antara berat akhir

keadaan ini menyebabkan kehamilan dengan berat bayi

simpanan lemak dalam tubuh ibu baru lahir pada ibu postpartum di

hamil sedikit. Faktor lain yang wilayah kerja Puskesmas

juga mempengaruhi penambahan Sidomulyo tahun 2017.

berat badan selain indeks massa Menurut Sarwono pada

tubuh (IMT) pra hamil adalah trimester ke-2 dan ke-3 pada

umur ibu, paritas, tingkat perempuan dengan gizi baik

pendidikan, konsumsi energi, dianjurkan menambah berat

183
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

badan per minggu sebesar 0,4 kg, dengan berat badan bayi baru lahir

sementara pada perempuan pada ibu Postpartum di puskesmas

dengan gizi kurang atau berlebih Sidomulyo Samarinda dengan nilai r

dianjurkan menambah berat adalah 0,139 dan nilai p = 0,373 (p >

badan perminggu masing-masing 0,05). Dan tidak terdapat hubungan

sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg bermakna antara penambahan berat

(Prawirohardjo, 2010). Jika ibu badan selama kehamilnan dengan

tidak mendapat gizi yang cukup berat badan bayi baru lahir pada ibu

selama kehamilan, maka bayi Postpartum di puskesmas Sidomulyo

yang dikandungnya akan Samarinda dengan nilai r adalah

menderita kekurangan gizi. Jadi 0,083 dan nilai p 0,595 (p > 0,05).

meskipun sudah cukup bulan, Pada uji bivariat tidak terdapat

bayi tersebut akan lahir dengan hubungan bermakna antara berat

berat badan di bawah 2500 gram badan ibu pada akhir kehamilan

atau BBLR (Paath, 2007). (trimester III) dengan berat badan

KESIMPULAN bayi baru lahir pada ibu Postpartum

Berdasarkan analisis di puskesmas Sidomulyo Samarinda

univariat dan bivariat yang dilakukan dengan nilai r adalah 0,176 dan nilai

dalam penelitian ini hasil penelitian p = 0,258 (p > 0,05).

dapat diambil kesimpulan Pada uji UCAPAN TERIMA KASIH

bivariat tidak terdapat hubungan Peneliti mengucapkan terimakasih

bermakna antara berat badan ibu kepada semua pihak yang turut

pada awal kehamilan (trimester I) membantu selama berjalannya

184
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

penelitian ini hingga penyelesaian disengaja ataupun disengaja peneliti

hasil peneltian. Apabila terdapat mohon maaf yang sebesar-besarnya.

kesalahan oleh peneliti yang tidak DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2006. Gizi dalam Daur Sungai Panas Batam Tahun


Kehidupan. EGC: Palembang 2013. Batam diakses tanggal
05-06-2017
Badriah, D. 2011. Gizi dalam
Kesehatan Reproduksi. Muwakhidah dan Zulaekah, S. 2004.
Bandung: Refika Aditam Hubungan Kenaikan Berat
Badan Ibu Hamil dengan Berat
Budiman,Charless. 2011. Korelasi Bayi Lahir di RSUD dr.
Antara Berat Badan Ibu Hamil Moewardi Surakarta. Jurnal
dengan Berat Lahir Bayi. Penelitian Sains & Teknologi.
Bandung: Unversitas Vol 5, Nomor 1. 2004. diakses
Diponegoro tanggal 05-06-2017

Fajrina, Adiba. 2012. Hubungan Notoatmodjo. 2010. Metodologi


Pertambahan Berat Badan Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Selama HAmil dan Faktor Lain Rineka Cipta
dengan Berat Badan Lahir di
Rumah Sakit Bersalin Lestari Paath. 2005. Gizi Dalam Kesehatan
Ciampea Bogor tahun 2010- Reproduksi. EGC: Jakarta
2011. Jakarta: Universitas
Indonesia Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan
Hunter, Hannah Hulme dan Bina Pustaka
Rosemary Dodds (2005).
Makanan Yang Aman Untuk Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan
Kehamilan. Jakarta : Arcan. Antenatal. EGC: Jakarta
Sharlin J. dan Edelstein S. 2011.
Karyati. 2013. Hubungan Antara Essentials of Life Cycle
Pola Makan Dengan Terjadinya Nutrition. Canada: Jones and
Anemia Pada Ibu Hamil di Bartlett Publishers; 2011. 1-35
Puskesmas Dawe Kecamatan
Dawe Kabupaten Kudus Tahun Wahyuni, Sri. 2007. Hubungan
2013. Jurnal Ilmu Peningkatan Berat Badan Ibu
Keperawatan dan Kebidanan. Hamil dengan Berat Badan
Bayi Baru Lahir Di Bps Bekti
Mariyana. 2013. Hubungan Pola Sayekti S.SiT Tarubasan
Makan Ibu Hamil Trimester II Karanganom Klaten. Klaten
- III Dengan Pertambahan
Berat Badan Di Puskesmas

185
Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 3, Mei 2018 : 168-186

Wiknjosastro, H. 2006. Ilmu Status Sosial Ekonomi dan Status


Kebidanan. Jakarta: YBP-SP Gizi Serta Hubungannya Dengan
Berat Bayi Baru Lahir. Bogor:
Yongky. 2007. Analisis Pertambahan Institut Pertanian Bogor
Berat Badan Ibu Hamil Berdasarkan

186

You might also like