Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2022


ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8398
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

PERKEMBANGAN TEORI VYGOTSKY DAN IMPLIKASI DALAM


PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MIS RAJADESA CIAMIS

Fitri Fitriani 1 , Maemonah 2


1,2
Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, FKIT UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta
1
fitrifitriani1701@gmail.com, 2maimunah@uin-suka.ac.id

THE DEVELOPMENT OF VYGOTSKY'S THEORY AND ITS IMPLICATIONS IN


MATHEMATICS LEARNING AT MIS RAJADESA CIAMIS

ARTICLE HISTORY ABSTRACT


Abstract: One of the phases in child development is cognitive development. This cognitive
development is based on the opinion that cognitive abilities are fundamental in guiding
children's behavior. Cognitive development began to be studied in the middle ages when
scientific advances rose. Vygotsky's cognitive theory states that children's knowledge is
obtained through social interaction activities among individuals or between individuals and
groups and in an environment. Several Vygotsky theories applied in the classroom learning
include ZPD scores of children; it is not the Intelligence Quotient (IQ) but the use children's
Submitted: learning proximal development zone. According to this theory, children learn through more
skilled peers as teachers, who monitor and help children use private speech and place teaching
07 Oktober 2021
in a different context. Learning becomes meaningful and useful if children are trained to use
07th October 2021 thinking tools. For example, children can solve problems, make it easier for them to act, expand
their thinking, and do something according to their natural capacity. The method used was
descriptive qualitative research with data collection through observations, interviews, and
documentation.

Keywords: cognitive development, learning implications according to vygotsky

Abstrak: Salah satu fase dalam perkembangan yang akan dialami oleh anak adalah
Accepted: perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif ini didasarkan kepada pendapat bahwa
18 Desember 2021 kemampuan kognitif merupakan suatu fundamental yang membimbing tingkah laku anak.
18th December 2021 Perkembangan kognitif pada manusia mulai dipelajari pada abad pertengahan di mana
kemajuan ilmu pengetahuan mulai bangkit.Teori kognitif menurut Vygotsky yaitu pengetahuan
anak yang diperoleh melalui kegiatan interaksi sosial antara individu dengan individu atau
individu dengan kelompok dan dalam suatu lingkungan, ada beberapa teori vygotsky yang di
terpakan dalam pembelajaran dikelas yaitu: Nilai ZPD anak, bukan Intelligence Quotient (IQ),
Gunakan zona perkembangan proksimal anak dalam pembelajaran, Gunakan teman sebaya
yang lebih terampil sebagai guru, Pantau dan bantu anak-anak untuk menggunakan private
speech, Tempatkan pengajaran dalam konteks yang berarti, dan sangat bermanfaat sekali jika
anak dilatih menggunakan alat berpikir diantaranya yaitu: anak mampu menyelesaikan
Published: masalahnya, memudahkan mereka untuk bertindak, memperluas cara berpikir mereka, dan
25 Februari 2022 mampu melakukan sesuatu yang sesuai dengan kapasitas alaminya. Metode yang digunakan
25th February 2022 ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pengumpuan data observasi, wawancara,
dan dokumentasi.

Kata Kunci: perkembangan kognitif, implikasi pembelajaran menurut vygotsky

CITATION
Fitriani, F., & Maemonah, M. (2022). Perkembangan Teori Vygotsky dan Implikasi dalam
Pembelajaran Matematika di MIS Rajadesa Ciamis. Primary: Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 11 (1), 35-41. DOI: http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8398

PENDAHULUAN disetiap waktunya, mulai menurut masa


Manusia adalah makhluk hayati yang pranatal hingga diakhir hayatnya.(Bujuri &
mengalami pertumbuhan dan perkembangan Ilmu, 2018) Anak semenjak lahir hingga usia 6

Fitri Fitriani, Maemonah | Perkembangan Kognitif, Implikasi Pembelajaran Menurut Teori Vygotsky
Halaman | 35
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8398
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

tahun adalah pondasi awal bagi pertumbuhan Salah satu fase dalam perkembangan
dan perkembangan anak selanjutnya. Pada usia yang akan dialami oleh anak adalah
ini pertumbuhan fisik dan perkembangan perkembangan kognitif. Perkembangan
mental anak terjadi sangatlah pesat. Sekalipun kognitif ini didasarkan kepada pendapat bahwa
tuhan sudah menaruh potensi pada anak, kemampuan kognitif merupakan suatu
lingkungan menaruh sikap, kepribadian dan fundamental yang membimbing tingkah laku
pengembangan pembelajaran pada anak. Setiap anak. Perkembangan kognitif pada manusia
anak yang lahir bersifat unik menggunakan mulai dipelajari pada abad pertengahan di
potensi yang berbeda-beda, mempunyai mana kemajuan ilmu pengetahuan mulai
kelebihan, talenta dan minat sendiri-sendiri bangkit. Adapun tokoh psikologi yang
yang dikembangan melalui proses pendidikan membahas mengenai perkembangan kognitif
secara formal maupun non formal.(Saputra & ini yaitu Jean Piaget dan Lev Semyonovich
Suryandi, n.d.) Vygotsky. (Madaniyah, Khoiruzzadi, &
Tingkat perkembangan yang terlihat Prasetya, 2021)
dari Periodesasi perkembangan dari mulai Perkembangan kognitif menurut teori
periode Infancy yaitu pada usia (18-24 bulan) Vygotsky menyatakan bahwa lingkungan
periode ini adalah periode anak yang sangat sosial budaya itu berperan paling besar
bergantung pada pola pengasuhan orang terhadap kognitif dan cara berpikir anak-anak.
tuanya seperti bayi yang mulai belajar Menurut pandangan nya, perkembangan anak-
berbicara dan bersosialisasi dengan lingkungan anak terdiri dari aliran konflik dan resolusi
disekitarnya. Periode kedua yaitu Early dialektis tanpa akhir dan anak-anak
Childhood yang usianya (2-5 tahun) periode membentuk pengetahuan mereka melalui
ini disebut juga dengan periode masa proses pemecahan masalah dengan
prasekolah (sebelum sekolah) yaitu ketika anak diinternalisasi. (Hyun et al., 2020)
sudah mulai memiliki kemampuan dan Namun setiap anak yang lahir
kesiapan juga mulai mengerti dengan arahan semuanya sudah memiliki bakat potensi nya
atau petunjuk yang di berikan dan anak sudah masing-masing dan berbeda-beda mereka lahir
memulai untuk melakukan bersosialisasi memiliki kelebihan bakat dan minatnya
dengan teman-temannya yaitu dengan cara sendiri. Pada masa awal pertumbuhan anak
bermain bersama-sama. Periode ketiga Middle sangatlah di pengaruhi terutama oleh aktivitas
and late Childhood pada usia ( 6-11 tahun) sosial atau lingkungan disekelilingnya karena
disebut juga dengan periode masa sekolah faktor tersebut merupakan faktor yang sangat
anak, usia 6-11 tahun sudah siap untuk belajar mempengaruhi untuk setiap fase berkembang
membaca ataupun berhitung . Periode keempat nya anak dari mulai perkembangan sikap,
Adolecence ( usia10-12 berakhir 18-21 tahun) perkembangan kepribadian maupun
untuk periode ini disebut juga dengan masa pengembangan pelajaran. Adapun tokoh
puber atau masa remaja atau peralihan dari psikologi yang membahas mengenai
masa anak-anak ke masa dewasa.(Kognitif & perkembangan kognitif ini adalah Lev
Dalam, 2020) Masing-masing fase tersebut Semyonovich Vygotsky dengan menggunakan
memiliki ciri khas tersendiri dalam pendekatan kontruktivisme Vygotsky atau
peningkatan dari satu fase ke fase selanjutnya menggunakan pendekatan konstruktivisme
sehingga dapat mengalami perubahan. sosial (sosio kultural).
Perkembangan ini saling berkaitan dan muncul Teori belajar ko-kontruktivisme atau
dengan adanya dorongan, motivasi, teori belajar sosiokultur merupakan teori
pengembangan kepribadian, pengembangan belajar yang menekankan pada bagaimana cara
minat, dan kebiasaan belajar dan membiasakan seseorang belajar dengan bantuan orang lain
sikap. dalam suatu zona keterbatasan dirinya yaitu

Fitri Fitriani, Maemonah | Perkembangan Kognitif, Implikasi Pembelajaran Menurut Teori Vygotsky
Halaman | 36
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8398
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Zona Proksimal Development (ZPD) atau Zona Rajadesa Ciamis 2). Observasi yang dilakukan
Perkembangan Proksimal dan mediasi. yaitu mengumpulkan data dan mencatat semua
(Development & Proksimal, 2005). Kelahiran unsur-unsur yang di amati Metode
Lev Semyonovich Vygotsky yaitu lahir pada dokumentasi dengan mengumpulkan data dan
17 November 1896 di Kota Orsha Rusia, mencatat data yang sudah ada berupa data
Vygotsky berasal dari keluarga kelas kegiatan-kegiatan di sekolah, dan dokumen.
menengah keturunan Yahudi. Setelah Maka dilakukan sebuah penelitian
menyelesaikan pendidikannya di Gymnasium, tentang bagaimana perkembangan teori
Vygotsky memperoleh beasiswa untuk studi Vygotsky dalam implikasi belajar anak dalam
hukum di Universitas Negeri Moskow. Namun mata pelajaran matematika di kelas 5 sekolah
perhatian pemuda cemerlang, bersemangat, MIS Rajadesa Ciamis dengan menekankan
dan penuh rasa ingin tahu ini meluas ke bidang pendekatan ZPD pada anak ketika belajar
lain, seperti psikologi, filsafat, kritik seni, matematika di kelas.
sastra, dan bahkan kedokteran. (Madaniyah et
al., 2021) HASIL DAN PEMBAHASAN
Artikel ini dibuat untuk mengetahui Istilah kognitif berasal dari kata
bagaimana perkembangan kognitif teori cognition atau knowing yang artinya
Vygotsky yang diimpikasikan kepada anak pengetahuan. Sedangkan dalam arti luasnya,
dalam belajar matematika di kelas 5 sekolah kognitif merupakan ranah kejiwaan yang
MIS Rajadesa Ciamis. Dimana dalam berpusat di otak dan berhubungan dengan
perkembangan kontruktivisme atau teori konasi (kehendak) dan afeksi ( perasaan)
sosiokultur perkembangan tersebut anak intinya perkembangan kognitif adalah
membutuhkan orang lain untuk pemecahan bagaimana cara berpikir anak agar berkembang
masalah atau situasi yang sedang dihadapi atau dan berfungsi dalam berpikir disekitarnya.
dialaminya. Mengapa mengambil teori (Sultan & Gorontalo, 2019). Memahami
menurut Vygotsky karena teori ini merupakan perkembangan anak adalah suatu kewajiban
cara belajar anak melalui lingkungan sekitar bagi orang tua tentunya selebih itu didukung
atau dengan cara berinteraksi dan teori ini juga dengan lingkungan sekitar, teman dan
menekankan bahwa manusia berasal dari masyarakat. Tentunya sangat berpengaruh
masyarakat, lingkungan dan budayanya dan terhadap pola pikir anak dalam memahami
menegaskan bahwa perkembangan kognitif segala hal salah satunya adalah pembentukan
setiap individu terjadi petama kali dengan pola pikir anak seperti kemampuan bernalar,
lingkungan sosial dan bagaimana teori ini mengingat, menghafal, memecahkan masalah
mengimplikasikannya dalam pembelajaran. dan menentukan mana yang salah dan mana
yang benar.
METODE PENELITIAN Menurut teori Vygotsky, setiap
Penelitian yang digunakan adalah individu berkembang dalam konteks sosial.
metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Semua perkembangan intelektual yang
deskriptif, yakni menggambarkan situasi mencakup makna, ingatan, pikiran, persepsi,
tentang suatu gejala, atau keadaan dari hasil dan kesadaran bergerak dari wilayah
temuan di lapangan. interpersonal ke wilayah intrapersonal.
Teknik pengumpulan data dan Mekanisme yang mendasari kerja mental
informasi dalam penelitian ini dilakukan tingkat tinggi itu merupakan salinan dari
melalui teknik wawancara, observasi dan studi interaksi sosial. Mempelajari kognif anak
dokumentasi terhadap sumber-sumber data merupakan hal yang sangat penting dalam
yang di lakukan yaitu 1). Wawancara yang di sebuah pendidikan karena semakin memahami
lakukan kepada wali kelas 5 di sekolah MIS perkembangan kognitif anak maka akan

Fitri Fitriani, Maemonah | Perkembangan Kognitif, Implikasi Pembelajaran Menurut Teori Vygotsky
Halaman | 37
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8398
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

semakin mengerti dalam memahami setiap mengembangkan potensi atau kemampuan


perkembangan pola berpikir anak. Segala yang dimilikinya.
sesuatu baik atau buruk nya karakter anak Ada beberapa asumsi yang diutarakan
adalah dengan adanya interaksi sosial diantara oleh vygotsky ini yang menjadi inti pandangan
kelauarga, teman, ataupun masyarakat. darinya yaitu 1) Keahlian kognitif dapat
Secara psikologis, perkembangan dipahami apabila di teliti dan di tafsirkan
kognitif tadi, dalam tingkat sosial lalu di secara berkaitan dengan asal usulnya dan
tahap tingkat personal. Pada tahap sosial perubahan dari bentuk awal ke bentuk
individu mengembangkan kemampuan selanjutnya; 2) Kemampuan dalam
kognitifnya melalui pengalaman dan juga memperoleh pengetahuan baru dengan kata,
pengetahuan yang terbangun melalui hubungan bahasa, yang berfungsi sebagai alat berpikir
individu dengan individu lain lainnya atau untuk membantu mentransformasi aktivitas
individu dengan kelompok. Vygotsky pun mental; 3) Kemampuan kognitif berasal dari
berpendapat bahwa belajar bagi anak yang hubungan timbal balik sosial dan dipengaruhi
dilakukan dalam interaksi sosial mereka oleh kultur.
dengan lingkungan akan lebih luas Teori ini pun memiliki konsep dalam
pengetahuannya dan terbiasa dengan perkembangan kognitif yaitu; 1). Zone of
lingkungan. la mengatakan bahwa pikiran Proximal Development (ZPD) sesuatu yang
seseorang harus dimengerti dari latar sosial belum bisa anak kerjakan dalam arti anak
budaya dan asal usulnya. Yang berarti jika merasa kesulitan dalam mengerjakan sesuatu
memahami pikiran seseorang itu bukan dengan dan memerlukan bantuan orang lain atau orang
cara mencari apa yang ada di balik pikirannya yang lebih dewasa dalam menyelesaikan
dan pada jiwanya, melainkan asal-usul masalah tersebut. 2) Scafolding, pembelajaran
tindakan yang dilakukan secara sadarnya, dari sosial yang menyediakan banyak sekali
interaksi sosial yang dilatar belakangi oleh dukungan kepada seorang anak selama tahap
sejarah atau asal-usul hidupnya. pembelajaran berlangsung dan kemudian di
Anak-anak mendapatkan berbagai lepaskan untuk melihat kompetensi anak
pengetahuan dan juga keterampilan melalui mampu atau tidak nya tanpa bantuan. 3)
interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari Bahasa dan Pemikiran, bahasa merupkan
mereka yang terlibat secara aktif dalam salah satu penyampaian atau cara
kegiatan interaksi sosial tersebut dan ada menyampaikan sebagai komunikasi sosial
kerjasama di antara anggota maupun tetapi bahasa juga untuk menyelesaikan
kelompok. Teori ini sangat menekankan bahwa tugasnya dan bahasa juga sebagai monitor
memang interaksi sosial itu berpengaruh sekali perilaku mereka sendiri. Anak harus mampu
dalam pembentukan pola pikir dalam segi berkomunikasi dengan bahasanya sendiri
bahasa, emosional, dan bagaimana anak sebelum mereka dapat memfokuskan ke dalam
tersebut bersikap, seperti anak yang brinteraksi pikiran-pikiran mereka sendiri; 4)
didaerah pegunungan dan anak yang tempat Pembelajaran kerjasama, teori ini sangat
tinggalnya di pesisir pantai itu pun sudah mendukung anak-anak untuk kerjasama dalam
berbeda dalam menggunakan bahasa atau nada hal pemecahan masalah yang mereka hadapi.;
berbicara mereka dan berarti memang benar 5) Saling memberi contoh, Dalam hal ini,
bahwa interaksi sangat berpengaruh dalam sangat memungkinkan bagi guru untuk
pembentukan pola pikir, bahasa, emosional, melakukan pendekatan pembelajaran secara
dan dalam pembentukan sikap atau karakter. kontekstual (Contextual Teaching Learning)
Melalui interaksi sosial pula anak memiliki pendekatan ini akan membantu guru dalam
kesempatan yang sangat luas untuk menghubungkan materi pembelajaran dengan
situasi dunia nyata atau fakta yang

Fitri Fitriani, Maemonah | Perkembangan Kognitif, Implikasi Pembelajaran Menurut Teori Vygotsky
Halaman | 38
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8398
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

sesungguhnya terjadi yang akhirnya berpikir yang membentuk pola pemikiran anak
mendorong siswa dalam membuat hubungan agar mampu menentukan keputusan mana
pembelajaran yang mereka miliki dan yang harus diambil untuk menyelesaikan
penerepannya dengan kehidupan sehari-hari. permasalahan hidupnya dalam sebuah
Ada beberapa teori Vygotsky yang di permasalahan. 2) Memudahkan dalam
implikasikan dalam pembelajaran. 5 poin yang melakukan tindakan. Seseorang akan mampu
diterapkan Vygotsky dalam kegiatan memilih tindakan atau perbuatan yang
pembelajaran dikelas: 1)Nilai ZPD anak, seefektif dan seefisien mungkin untuk
bukan Intelligence Quotient (IQ) ZPD (Zona mencapai tujuan atau hasil yag diinginkan. 3)
Proksimal Development) merupakan pengukur Memperluas kemampuan mampu memperluas
potensi belajar yang menekankan bahwa wawasan berpikir dengan berbagai aktivitas,
pembelajaran bersifat interpersonal atau pengalaman yang anak alami adalah untuk
melakukan komunikasi yang melibatkan dua mencari dan menemukan pengetahuan yang
orang atau lebih. Ada pula tahapan-tahapan ada di sekitarnya atau disekelilingnya. 4)
dalan ZPD yaitu: a). Tindakan anak masih Melakukan sesuatu sesuai dengan kapasitas
dipengaruhi atau dibantu orang lain. b). alaminya. Setiap anak akan melewati dua tahap
Tindakan anak didasarkan atas inisiatif sendiri dalam proses pembelajaran yaitu tahap sosial
c). Tindakan anak berkembang spontan dan yaitu dimana tahap ini anak memerlukan
terinternalisasi. d). Tindakan spontan terus bantuan orang lain dalam memecahkan
diulang-ulang hingga anak siap untuk berpikir permasalahan yang dialaminya tahap
secara abstrak. 2). Gunakan zona selanjutnya yaitu tahaf individual yaitu dimana
perkembangan proksimal anak dalam tahap ini anak melakukan pndalaman dalam
pembelajaran . Dalam Mengajar harus dimulai hasil belajar.
dengan batas atas zona yang di tentukan, di Dalam pelaksanaan pembelajaran
mana murid mampu untuk mencapai tujuan matematika diharapkan seorang guru mampu
keinginannya atau tujuan pembelajarannya mengorganisai kelas dan menerapkan strategi
dengan kerja sama erat dengan guru yang lebih apa yang pantas dilakukan dalam pembelajaran
intens dilakukan. 3) Gunakan teman sebaya matematika agar anak dapat melakukan
yang lebih terampil sebagai guru yaitu interaksi baik dengan guru maupun dengan
mendapat pengetahuan dengan mampu teman sebayanya, serta menstimulus siswa
menerima manfaat dari bantuan orang lain atau melalui pemecahan yang melibatkan atau
teman sebaya dan petunjuk dari temannya membutuhkan bantuan orang lain yaitu guru
yang lebih ahli dan berkompeten. 4) Pantau atau teman sebayanya dalam memahami
dan bantu anak-anak untuk menggunakan pemecahan masalah tersebut dan memberikan
private speech memantau perubahan bantuan disaat mereka mengalami kesulitan.
perkembangan dari berinteraksi dengan diri Dalam teori Vygotsky menekankan ZPD(Zona
sendiri pada masa awal sekolah dasar. 5) Proksimal Development) merupakan pengukur
Tempatkan pengajaran dalam konteks yang potensi belajar yang menekankan bahwa
berarti para guru melakukan pembelajaran pembelajaran bersifat interpersonal atau
dengan penyampaian materi yang memberikan melakukan komunikasi yang melibatkan dua
kesempatan kepada murid untuk mengalami orang atau lebih mempunyai beberapa
pembelajaran dalam duni nyata atau fakta yang implikasi terhadap pembelajaran matematika.
benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari- Dalam mengimplikasikan teori
hari. Vygotsky terhadap pembelajaran matematika
Vygotsky juga mengungkapkan secara dalam sebuah artikel “Pembelajaran
spesifik bahwa kegunaan alat berfikir yaitu : 1) Matematika bertujuan untuk mengembangkan
Membantu memecahkan masalah kerangka kemampuan-kemampuan kognitif, psikomotor,

Fitri Fitriani, Maemonah | Perkembangan Kognitif, Implikasi Pembelajaran Menurut Teori Vygotsky
Halaman | 39
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8398
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

dan afektif siswa dalam bermatematika (doing teman sebaya untuk saling bertukar atau
mathematics). Oleh karena itu landasan sosial sharing pengalaman yang dimiliki proses ini
bagi pembelajaran Matematika merupakan akan lebih memberikan banyak manfaat
suatu keharusan. Implikasi teori Vygotsky ini dibandingkan mereka menyelesikan tugas
diperkuat dengan posisi filsafat mereka sendiri. 3). Peserta didik di berikan
konstruktivisme sosial yang berkeyakinan kesempatan untuk bertanya kepada guru
bahwa pengetahuan Matematika suatu tentang masalah pelajaran yang tak bisa di
bentukan (konstruksi) secara sosial (Ernest, selesaikan sendiri.
1991:42). Jadi pentingnya interaksi sosial Dalam tahapan ZPD yang dilakukan
dalam pembelajaran Matematika merupakan pendidik yaitu dengan cara 1). Melakukan
imperatif dari dua arah: dari segi psikologis pembelajaran kooperatif atau kolaboratif
siswa yang belajar dan dari segi bahan dimana tahapan pertama ini peserta didik
Matematika yang dipelajari.” (Yohanes, n.d.) mendapatkan bantuan bimbingan dari guru dan
Mengingat bahwa proses belajar terus dalam pengawasan guru. 2). Tahapan
dikelas berlangsung dengan adanya interaksi yang kedua ini guru tidak membimbing
sosial yang dilakukan oleh pendidik dan sepenuhnya dari awal hingga sampai akhir
peserta maka akan lebih efektif untuk siswa tetapi guru hanya memberikan soal matematika
dalam memecahkan masalah atau kesulitan agar bisa di kerjakan tanpa bimbingan dan
dalam belajar matematika yang mereka sedang mebiarkan ia mengerjan soalnya sendiri
hadapi. Dengan meminta bantuan teman meskipun soal yang ia kerjakan keliru. 3).
sebaya yang sudah lebih mengerti atau Tahapan ini biasanya anak mecoba
langsung kepada guru yang mengajar. mengerjakan soal yang lain atau yang tidak di
Seorang pendidik dalam memfasilitasi tugaskan tanpa di perintah siapapun, mereka
kegiatan belajar mengajar dalam kelas biasnya memiliki inisiatif sendiri untuk
menggunakan pendekatan ZPD ini yaitu 1). mengerjakan soal atau berlatih untuk
Dengan mengatur formasi tempat duduk mengasah kemampuannya. 4). Mengerjakan
peserta didik dengan tepat, karena hal ini dapat soal dengan mandiri tanpa bimbingan
berpengaruh dalam proses belajar dan melainkan otomatis menggunakan kemampuan
berinteraksi. 2). Dengan melakukan model berpikirnya dalam memecahkan masalah atau
pembelajaran investigasi kelompok. soal yang diberikan.
Investigasi kelompok merupakan sarana Jumlah siswa yang ada di kelas 5
membimbing keterlibatan siswa yang mana sekolah MIS Rajadesa berjumlah 14 orang
didalamnya menekankan komunikasi antar yang terdiri dari 8 perempuan dan 6 laki-laki.

Tabel 1. Data Siswa Yang Sesuai Tahapan ZPD


NO Tahapan ZPD Jumlah siswa
1 Tindakan anak masih dipengaruhi atau 4
dibantu orang lain
2 Tindakan anak didasarkan atas inisiatif 3
sendiri
3 Tindakan anak berkembang spontan dan 3
terinternalisasi
4 Tindakan spontan terus diulang-ulang hingga 4
anak siap untuk berpikir secara abstrak

Dalam hal ini ZPD merupakan cara memberikan pelajaran matematika dengan
terbaik menurut guru matematika kelas 5 menggunakan teori Vygotsky dimana teori ini
sekolah MIS Rajadesa Ciamis, dalam menekankan untuk saling berinteraksi, yang

Fitri Fitriani, Maemonah | Perkembangan Kognitif, Implikasi Pembelajaran Menurut Teori Vygotsky
Halaman | 40
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8398
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

dilakukan pendidik kepada peserta didiknya sesuatu yang sesuai dengan kapasitas
dalam mengerjakan soal matematika yang alaminya.
diberikan dari mulai sepenuhnya dibimbing
dalam mengerjakan soal tersebut, membiarkan DAFTAR PUSTAKA
anak belajar tanpa bimbingan, memiliki Bujuri, D. A., & Ilmu, F. (2018). Analisis
inisiatif sendiri, dan sampai pada tahap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dasar
dimana anak memiliki kemampuan dalam dan Implikasinya dalam Kegiatan Belajar
melakukan susuatu tanpa bimbingan. Semakin Mengajar, IX(1), 37–50.
banyak stimulus yang diperoleh seseorang Development, Z. P., & Proksimal, Z. P. (2005).
maka seseorang itu akan semakin intens Teori Belajar Sosiokultur (Lev Vygotsky)
menggunakan alat berfikirnya yang akan Sisca Rahmadonna *).
mampu melakukan sesuatu sesuai dengan Hyun, C. C., Tukiran, M., Wijayanti, L. M.,
kapasitasnya. Intinya teori belajar sosiokultur Asbari, M., Purwanto, A., Santoso, P. B.,
atau kontruktvisme menurut Vygotsky & Harapan, U. P. (2020). Piaget Versus
merupakan alat berpikir yang tidak terlepas Vygotsky :, 1(2), 286–293.
dari pengaruh interaksi sosial bersama Kognitif, P., & Dalam, D. A. N. I. (2020).
lingkungannya dalam pembentukan Perkembangan kognitif, bahasa,
kemampuan yang dimiliki setiap individu. perkembangan sosio-emosional, dan
implikasinya dalam pembelajaran, 7(2),
KESIMPULAN 1–13.
Dalam hal ini Teori kognitif menurut Madaniyah, J., Khoiruzzadi, M., & Prasetya,
Vygotsky yang di implikasikan kepada siswa T. (2021). Perkembangan Kognitif Dan
kelas 5 MIS Rajadesa Ciamis merupakan cara Implikasinya Dalam Dunia Pendidikan
yang efektif dalam meningkatkan peserta didik (Ditinjau dari Pemikiran Jean Piaget dan
dalam belajar matematika, hal ini dilakukan Vygotsky) Muhammad Khoiruzzadi, 1 &
dengan meningkatkan interaksi yang dilakukan Tiyas Prasetya 2, 11, 1–14.
oleh pendidik dan peserta didik dari mulai Pentury, H. J., Studi, P., & Bahasa, P. (2017).
membimbing, membiarkan peserta didik Pengembangan Kreativitas Guru, 4(3),
belajar dengan teman sebaya sampai peserta 265–272.
didik mampu belajar mandiri dan mampu Saputra, A., & Suryandi, L. (n.d.).
menyelesaikan permasalahan atau tugas tanpa Perkembangan kognitif anak usia dini
bimbingan orang lain. Tempatkan pengajaran dalam perspektif vygotsky dan
dalam konteks yang berarti, dan sangat implikasinya dalam pembelajaran, 3(2).
bermanfaat sekali jika anak dilatih Sultan, I., & Gorontalo, A. (2019). AL-Lisan :
menggunakan alat berpikir yaitu: anak mampu Jurnal Bahasa ( e-Journal ), 4, 180–198.
menyelesaikan masalahnya, memudahkan Yohanes, R. S. (n.d.). Teori Vygotsky Dan
mereka untuk bertindak, memperluas cara Implikasinya Terhadap Pembelajaran
berpikir mereka, dan mampu melakukan Matematika, 14.

Fitri Fitriani, Maemonah | Perkembangan Kognitif, Implikasi Pembelajaran Menurut Teori Vygotsky
Halaman | 41

You might also like