Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 163

PENGARUH ETIKA PROFESI, MOTIVASI, KOMPETENSI DAN

KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU


(Studi Kasus Pada Guru di SMK Islamiyah Ciputat)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh
Dwi Aries Buntoro
NIM: 1110081000058

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN


BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA
1435 H/2014
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

1. Nama : Dwi Aries Buntoro

2. TTL : Tangerang, 27 Desember 1991

3. Alamat : Jln. Karyawan Ujung, Kp. Bulak Timur RT006/04

No : 45 Kedaung-Pamulang

4. Telepon : 08983367039

5. Agama : Islam

6. Email :

B. PENDIDIKAN FORMAL

1998-2004 SDN 6 CIPUTAT

2004-2007 SMPN 2 CIPUTAT (Sekarang SMPN 3 TANGSEL)

2007-2010 SMK SASMITA JAYA

2010-2014 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

vi
INFLUENCE OF PROFESSIONAL ETHICS, COMPETENCE,
MOTIVATION AND JOB SATISFACTION OF TEACHER’S
PERFORMANCE
(Case Study on Teacher inSMK Islamiyah Ciputat)

ABSTRACT

This research aims to find out whether there is influence of professional


ethics, competence, motivation and job satisfaction to the performance of
teachers. This research is conducted at SMK Islamiyah Ciputat. The population is
54 people, which is all becoming respondent on this research.
The data obtained in this research used questionnaire, which gives a list of
statements directly to the respondents. Data analysis techniques used in this
research is multiple linear regression, which is operated through the program
SPSS 17 on the significance level of 5 percent.
The results in the test F (simultaneous) showed that the ethics of the
profession, competence, motivation, and job satisfaction are significantly
influencing the performance of the teacher. The t-test results (partial) showed that
the ethics of the profession, competence, motivation, and job satisfaction
significantly influences the performance of the teachers. So, it can be concluded
that the ethics of the profession, competence, motivation, and job satisfaction of
teachers influence performance significantly either simultaneously or partially.

Keywords : professional ethics, competence, motivation, job satisfaction, and


performance of teachers.

vii
PENGARUH ETIKA PROFESI, MOTIVASI, KOMPETENSI DAN
KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU
(Studi Kasus Pada Guru di SMK Islamiyah Ciputat)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh etika


profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru.Penelitian
ini dilakukan di SMK Islamiyah Ciputat.Jumlah populasi adalah 54 orang, yang
mana semuanya menjadi responden dalam penelitian ini.
Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner, yaitu memberikan daftar
pernyataan secara langsung kepada responden.Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda yang dioperasikan
melalui program SPSS 17 pada tingkat signifikansi 5 persen.
Hasil penelitian dalam uji F (simultan) menunjukkan bahwa etika profesi,
motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja
guru.Hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa etika profesi, motivasi, kompetensi,
dan kepuasan kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja guru.Jadi, dapat
disimpulkan bahwa etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja
mempengaruhi kinerja guru secara signifikan baik secara simultan maupun
parsial.

Kata Kunci : etika profesi, motivasi, kompetensi, kepuasan kerja, dan


kinerja guru.

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya serta
hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam kita ucapkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa agama islam untuk
menuntun umatnya ke jalan yang mustaqim.
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Etika Profesi, Motivasi, Kompetensi,
Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus Pada Guru Di SMK
Islamiyah Ciputat)” ini dengan baik.Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai
syarat dalam menempuh pendidikan Strata 1 (S1) atau gelar Sarjana Ekonomi
Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bahasa yang digunakan maupun
sistematika penulisan, hal tersebut dikarenakan terbatasnya kemampuan yang
dimiliki oleh penulis.Namun berkat bantuan, bimbingan, serta dorongan dari
berbagai pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang telah yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Kedua orang tuaku yang telah memberikan doa dan dukungannya baik
moril maupun materil.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Leis Susanawaty, SE, M.Si, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yulianti, SE, M.Si, selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Herni Ali Husin Thalib, MM, selaku Wakil Dekan III Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

ix
6. Ibu Dr. Ir. Muniaty Aisyah, MM, selaku Kepala Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
7. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
8. Bapak Suhendra S.Ag, MM selaku Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan serta bimbingan dalam
proses penyusunan skripsi ini.
9. Ibu Sri Hidayati, S.Ag, M.Ed selaku Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan serta bimbingan dalam
proses penyusunan skripsi ini.
10. Bapak Bahrul Yaman, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.
11. Kepada semua dosen yang telah ikhlas mengajar dan mendidik kami.
12. Bapak Mulyono, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Islamiyah Ciputat
yang telah memberikan izin dalam penelitian ini.
13. Seluruh guru dan karyawan SMK Islamiyah Ciputat khususnya bapak
Edwin Fauzi, SE yang telah membantu dan memberikan informasi untuk
kemudahan dan kelancaran dalam proses penelitian ini.
14. Untuk sahabat-sahabatiku, Aris Setiawan, Suryani, Riski Auliana, Eva
Ardianti, dan Devi Mayangsari yang telah sama-sama berjuang dalam suka
maupun duka.
15. Untuk Kelas Manajemen B awal dan seluruh kelas manajemen A, C, dan
D yang sering menghibur, kompak dan peduli.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu semoga Allah SWT
selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta Inayah-Nya, semoga
sukses selalu untuk kita semua, Aamiin.

x
Penulis mengucapkan banyak terima kasih, dan semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat menjadi bahan masukan dan tambahan wawasan bagi pembaca umu
terdapat kesalahan dan kekurangan.

Jakarta, September 2014

Dwi Aries Buntoro


NIM : 1110081000058

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN JUDUL DALAM.................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI....................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPEREHENSIF...................................iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI......................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH................................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...............................................................................vi
ABSTRACT.............................................................................................................vii
ABSTRAK............................................................................................................viii
KATA PENGANTAR............................................................................................ix
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................11
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian.............................................12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori......................................................................................14
B. Penelitian Terdahulu..............................................................................40
C. Kerangka Pemikiran..............................................................................42
D. Hipotesis................................................................................................45
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian.....................................................................46
1. Jenis Penelitian................................................................................46
2. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian...........................................47

xii
B. Teknik Penentuan Sampel.....................................................................47
C. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................48
D. Teknik Analisis Data.............................................................................49
1. Uji Instrumen...................................................................................49
1.1 Uji Statistik Deskriptif.........................................................49
1.2 Uji Validitas........................................................................50
1.3 Uji Reliabilitas.....................................................................50
2. Uji Asumsi Klasik...........................................................................52
2.1 Uji Multikolinieritas............................................................52
2.2 Uji Heteroskedastisitas........................................................53
2.3 Uji Normalitas.....................................................................53
2.4 Uji Autokorelasi..................................................................54
3. Pengujian Hipotesis.........................................................................55
3.1 Regresi Linier Berganda......................................................55
3.2 Uji t (Uji Parsial).................................................................55
3.3 Uji F (Uji simultan).............................................................57
3.4 Koefisien Determinasi.........................................................59
E. Operasional Variabel Penelitian............................................................59
1. Definisi Variabel Penelitian.............................................................59
2. Operasional Variabel.......................................................................60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian......................................................63
1. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................63
2. Hasil Uji Deskripsi Demografi Responden.....................................66
3. Frekuensi Jawaban Kuesioner.........................................................70
B. Uji Instrumen........................................................................................76
1. Uji Statistik Deskriptif....................................................................76
2. Uji Validitas....................................................................................78
3. Uji Reliabilitas................................................................................83
C. Uji Asumsi Klasik.................................................................................85
1. Uji Multikolinieritas.......................................................................85

xiii
2. Uji Heteroskedastisitas...................................................................86
3. Uji Normalitas................................................................................87
4. Uji Autokorelasi.............................................................................88
D. Uji Hipotesis88
Uji t (Uji Parsial)88
Uji F (Uji Simultan)92
Koefisien Determinasi93
BAB V PENUTUP
Kesimpulan94
Implikasi95

DAFTAR PUSTAKA99
LAMPIRAN102

xiv
DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu 40

Tabel 3.1 Operasional variabel 61

Tabel 4.1 Demografi umur responden 67

Tabel 4.2 Demografi jenis kelamin responden 68

Tabel 4.3 Demografi pendidikan responden 69

Tabel 4.4 Demografi lama bekerja responden 69

Tabel 4.5 Frekuensi etika profesi 70

Tabel 4.6 Frekuensi motivasi 73

Tabel 4.7 Frekuensi kompetensi 73

Tabel 4.8 Frekuensi kepuasan kerja 74

Tabel 4.9 Frekuensi kinerja guru 75

Tabel 4.10 Uji statistik deskriptif 76

Tabel 4.11 Validitas etika profesi 78

Tabel 4.12 Validitas motivasi 79

Tabel 4.13 Validitas kompetensi 80

Tabel 4.14 Validitas kepuasan kerja 80

Tabel 4.15 Validitas kinerja guru 81

Tabel 4.16 Reliabilitas etika profesi 81

Tabel 4.17 Reliabilitas motivasi 83

Tabel 4.18 Reliabilitas kompetensi 83

xv
Nomor Keterangan Halaman

Tabel 4.19 Reliabilitas kepuasan kerja 84

Tabel 4.20 Reliabilitas kinerja guru 84

Tabel 4.21 Uji multikolonieritas 86

Tabel 4.22 Uji normalitas 87

Tabel 4.23 Uji autokorelasi 88

Tabel 4.24 Uji parsial (t) 88

Tabel 4.25 Uji simultan (F) 92

Tabel 4.26 Koefisien determinasi 94

xvi
DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Kerangka pemikiran 42

Gambar 3.1 Uji parsial (t) 56

Gambar 3.2 Uji simultan (F) 57

Gambar 4.1 Uji heteroskedastisitas 86

Gambar 4.2 Uji normalitas 87

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

Lampiran1 Surat izin penelitian 102

Lampiran 2 Instrumen penelitian 103

Lampiran 3 Tabulasi kuesioner etika profesi 108

Lampiran 4 Tabulasi kuesioner motivasi 110

Lampiran 5 Tabulasi kuesioner kompetensi 113

Lampiran 6 Tabulasi kuesioner kepuasan kerja 115

Lampiran 7 Tabulasi kuesioner kinerja guru 117

Lampiran 8 Tabulasi total skor 119

Lampiran 9 SPSS validitas etika profesi 121

Lampiran 10 SPSS validitas motivasi 123

Lampiran 11 SPSS validitas kompetensi 128

Lampiran 12 SPSS validitas kepuasan kerja 130

Lampiran 13 SPSS validitas kinerja guru 132

Lampiran 14 SPSS reliabilitas variabel 135

Lampiran 15 Uji statistik deskriptif 136

Lampiran 16 Uji regresi linier berganda 136

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak kemajuan suatu bangsa.

Negara-negara yang maju seperti Amerika, Jepang, Korea Selatan atau

Singapura telah menjadikan pendidikan sebagai faktor strategis dalam

menciptakan kemajuan bangsanya. Pendidikan yang berkualitas dapat

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Hal

tersebut mendorong suatu negara yang maju dan pesat dalam perkembangan

ilmu dan teknologi. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan

sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan.

Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang dapat dikatakan

sebagai wadah untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Keberhasilan

tujuan pendidikan di sekolah tergantung pada sumber daya manusia yang ada

di sekolah tersebut yaitu kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha, dan tenaga

kependidikan lainnya. Selain itu pula harus didukung oleh sarana dan

prasarana yang memadai. Untuk membentuk manusia yang sesuai dengan

tujuan pembangunan nasional, yang pada hakekatnya bertujuan meningkatkan

kualitas manusia dan seluruh masyarakat Indonesia yang maju dan modern

berdasarkan pancasila, maka dibutuhkan tenaga pendidik yang berkualitas.

Guru merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan untuk

terselenggaranya proses pendidikan. Keberadaan guru merupakan pelaku

1
utama sebagai fasilitator penyelenggaraan proses belajar siswa. Oleh karena

itu profesionalismenya sangat berpengaruh dalam mewujudkan program

pendidikan nasional. Guru harus memiliki kualitas yang cukup memadai,

karena guru merupakan salah satu komponen mikro sistem pendidikan yang

sangat strategis dan sangat berperan dalam proses pendidikan persekolahan.

Menurut UU RI. No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB XI pasal 39, dinyatakan bahwa:

1. Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelola,

pengembang, pengawas, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses

pendidikan pada satuan pendidikan.

2. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan

tinggi.

Guru memiliki peran penting dan strategis dalam pendidikan nasional.

Guru memiliki tugas pendidik, pengajar, dan pelatih. Menurut Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003, Bab XI Pasal 39 ayat 2, pendidik adalah

tenaga profesional yang meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.

Pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu, pengetahuan, dan

teknologi.Sedangkan pelatih berarti membimbing dalam hal

keterampilan.Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya

mutu hasil pendidikan yang mempunyai posisi strategis, maka setiap usaha

2
peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada

peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun mutunya.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka guru harus

mampu membawa siswa atau peserta didik untuk memasuki dunia ilmu

pengetahuan dan teknologi yang terus menerus berkembang. Guru

bertanggungjawab sebagai medium agar anak didik dapat mencapai tujuan

pendidikan. Oleh karena itu, guru harus memiliki kepribadian yang matang

dan berkembang, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat,

memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik, dan

mengembangkan profesinya yang berkesinambungan.

Guru sebagai pekerja harus berkemampuan yang meliputi penguasaan

materi pelajaran, penguasaan profesional keguruan dan pendidikan,

penguasaan cara-cara menyesuaikan diri dan berkepribadian untuk

melaksanakan tugasnya, disamping itu guru harus merupakan pribadi yang

berkembang dan bersifat dinamis. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban (1) menciptakan

suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan

dialogis, (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan

mutu pendidikan dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,

profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Harapan dalam Undang-Undang tersebut menunjukkan adanya perubahan

paradigma pola mengajar guru yang pada mulanya sebagai sumber informasi

3
bagi siswa dan selalu mendominasi kegiatan dalam kelas berubah menuju

paradigma yang memposisikan guru sebagai fasilitator dalam proses

pembelajaran dan selalu terjadi interaksi antara guru dengan siswa maupun

siswa dengan siswa dalam kelas. Kenyataan ini mengharuskan guru untuk

selalu meningkatkan kemampuannya terutama memberikan keteladanan,

membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam

proses pembelajaran.

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa tingkat penguasaan bahan ajar

dan keterampilan dalam menggunakan metode mengajar yang inovatif masih

kurang. Guru hanya mengikuti kurikulum yang telah disusun oleh pemerintah

sehingga peran guru terbatas (Murray dalam Sanjaya, 2006).

Secara umum mutu pendidikan di Indonesia dapat dikatakan masih cukup

rendah.Rendahnya mutu pendidikan dapat disebabkan oleh berbagai faktor

baik internal sekolah maupun eksternal. Adapun faktor internal sekolah yang

dapat mempengaruhi mutu pendidikan diantaranya rendahnya mutu

pendidik/pengajar dan kurikulum yang berlaku hingga mengakibatkan

rendahnya efektifitas proses belajar mengajar, sarana dan prasarana yang

kurang memadai, penyebaran guru yang tidak merata, dan sebagainya.

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi mutu pendidikan di sekolah

antara lain peran orang tua siswa, masyarakat secara umum dan pemerintah

belum optimal dan bekerjasama mendukung pembangunan pendidikan yang

bermutu.

4
Untuk merealisasikan tujuan pendidikan yang diamanatkan oleh Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional pemerintah menjabarkan dalam program

pengembangan sistem pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi (pendidikan

formal), pendidikan nonformal serta pendidikan informal. Sebagai bagian dari

sistem pendidikan nasional sekolah menengah kejuruan merupakan

pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk

bekerja dalam bidang tertentu,dapat beradaptasi di lingkungan kerja, dapat

melihat peluang kerja dan dapat mengembangkan diri di kemudian hari.

Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut direalisasikan dengan

struktur kurikulum yang memuat tiga program yaitu program normatif, adaptif,

dan produktif.

Akadum (1999: 1-2) menilai bahwa rendahnya profesionalisme guru dapat

disebabkan karena beberapa hal, antara lain:

1. Masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara total

2. Rentan dan rendahnya kepatuhan guru terhadap norma dan etika profesi

keguruan

3. Pengakuan terhadap ilmu pendidikan dan keguruan masih setengah hati

dan pengambilan kebijakan dari pihak-pihak terlibat

4. Masih belum meratanya, informasi perbedaan tentang proporsi, materi ajar

yang diberikan kepada calon guru

5. Masih belum berfungsinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

sebagai organisasi profesi yang berupaya secara maksimal meningkatkan

profesionalisme anggotanya.

5
Selain itu, guru juga merupakan elemen kunci keberhasilan pendidikan di

sekolah. Semua komponen pendidikan seperti kurikulum, sarana prasarana

dan sebagainya tidak akan banyak berarti apabila tidak ditunjang oleh kualitas

guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas. Tingginya harapan

masyarakat terhadap layanan pendidikan yang berkualitas menuntut

keberadaan guru yang berkualitas.Penilaian kinerja guru dilakukan bukan

bertujuan untukmenyangsikan kompetensi guru yang sudah bersertifikasi,

akan tetapi bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan dan

kelemahan guru.

Salah satu yang menjadi faktor penyebab rendahnya kemampuan guru

dalam memahami mata pelajaran adalah masih rendahnya tingkat kualifikasi

guru pada setiap jenjang pendidikan.Berbagai penelitian mengungkapkan

bahwa tingkat penguasaan bahan ajar dan keterampilan dalam menggunakan

metode mengajar yang inovatif masih kurang.

Seperti yang dilansir artikel online mengenai pendidikan, ahli matematika

(Conrad Wolfram) mengatakan bahwa, “pendidikan perlu didekatkan dengan

realitas keseharian”. Peter Thiele, pejabat di Kementrian Pendidikan dan

Penelitian Jerman, mengatakan pendidikan menyeimbangkan antara

kebutuhan akademik dan keterampilan untuk memasuki dunia kerja.

Kemudian Fasli Jalal, mantan wakil Menteri Pendidikan Nasional yang hadir

dalam WISE (World Innovation Summit Education), di Jakarta, Senin

(19/11/2012), mengatakan Indonesia menghadapi tantangan dalam sistem

pendidikan yang masih belum mampu menyiapkan siswa yang mampu

6
berpikir tinggi dan relevan dengan kehidupan. Hal ini utamanya karena mutu

guru dan pembelajarannya masih belum sesuai harapan.

Fasli mengatakan dari penelitian Bank Dunia soal guru Indonesia,

“pelaksanaan sertifikasi memang belum mampu meningkatkan mutu guru dan

perubahan dalam pembelajaran yang lebih bermakna”.Masalah mendasar

pendidikan Indonesia justru terjadi di ruang-ruang kelas, di mana guru sebagai

yang utama belum dapat mendidik dengan baik.Menurut Fasli perlu

pembenahan serius soal guru dalam sistem pendidikan di Indonesia.

Kinerja guru melalui pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik, pengajar,

dan pelatih anak didiknya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

berarti bagi pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.Namun

demikian, kinerja seseorang banyak dipengaruhi oleh bebarapa

faktor.Berkenaan dengan hal tersebut, Gibson (2008:123-124) dalam Yamin

(2010) secara lebih komprehensif mengemukakan adanya tiga kelompok

variabel sebagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dan potensi individu

dalam organisasi, yaitu: Pertama, Variabel Individu, yang meliputi: (a)

kemampuan/keterampilan, (b) latar belakang (keluarga, tingkat sosial,

pengalaman). Kedua, Variabel organisasi, yang meliputi: (a) sumber daya, (b)

kepemimpinan, (c) imbalan, (d) struktur, (e) desain pekerjaan. Ketiga,

Variabel Individu (Psikologis), meliputi: (a) mental/intelektual, (b) persepsi,

(c) sikap, (d) kepribadian, (e) belajar, (f) motivasi.

7
Kaitannya dengan fenomena tersebut, berdasarkan hasil wawancara

dengan dengan bapak Edwin Fauzi, SE selaku wakil kepala sekolah bidang

kesiswaan pada tanggal 19 Januari 2014, diketahui bahwasalah satu lembaga

pendidikan dari Yayasan Islamiyah Ciputat, yang terbentuk sebagai sekolah

menengah kejuruan (SMK) dan telah berdiri sejak tahun 1965, menjadikan

Yayasan Islamiyah Ciputat sebagai yayasan yang cukup berpengalaman.

Dengan berbekal pengalaman lebih dari 40 tahun, yayasan ini dapat

menghasilkan anak didik yang cukup berkualitas. Drs. H. Zarkazih Noer

adalah seseorang yang mempelopori pembangunan Yayasan Islamiyah

Ciputat.Namun, ini tidak terlepas dari semua komponen yang terlibat yang

menjadikan SMK Islamiyah Ciputat masih banyak diminati oleh masyarakat

sampai saat ini.

Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, keberhasilan mencetak siswa

yang cukup berkualitas itu semua tidak terlepas dari campur tangan tenaga

pendidik di sekolah. Dari hal tersebut, dapat dipertanyakan apakah kinerja

guru masih sesuai dengan harapan sekolah, wali murid dan masyarakat, serta

siswa itu sendiri, karena setelah melakukan wawancara dengan bapak Edwin

Fauzi, SE selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan padatanggal 19

Januari 2014, diketahui bahwa etika profesi bagi guru dalam bentuk tidak

tertulis, yang tertulis hanya sebatas etika umum, seperti mengenai etika

berpakaian.Dan dalam hal etika masih ada beberapa guru yang tidak

mengindahkan ketepatan waktu.Seharusnya ada suatu etika yang jelas dan

khusus bagi guru yang akan membantu dalam mengarahkan tugas, pekerjaan,

8
tugas dan tanggung jawab sebagai pengajar sehingga bisa mengukur dan

menjadi acuan dalam tingkat kinerja mereka, apakah sudah sesuai atau belum.

Mengenai masalah motivasi, walaupun sudah dilaksanakannya suatu

pemberian penghargaan atau bonus bagi guru yang mampu menorehkan

prestasi di sekolah, hanya saja sangat jarang dan terbatas hanya pada wali

kelas.Seharusnya tidak hanya terbatas pada wali kelas saja, misalnya

penghargaan bagi guru yang berhasil membawa siswa atau muridnya

menjuarai lomba dari berbagai tingkat atau dalam olimpiade dalam bidang

akademik maupun non akademik karena bimbingannya.Apabila terdapat

motivasi tersebut maka dapat mendorong semangat para guru untuk berlomba-

lomba menciptakan prestasi serta memberi dampak positif bagi siswa maupun

sekolah.

Selain itu hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kinerja guru

yang tinggi diperlukan adanya motivasi dari guru untuk meningkatkan

kinerjanya secara utuh, seorang guru harus menunjukkan perilaku yang kuat

yang diarahkan untuk menuju suatu tujuan tertentu, adanya keinginan dan

hasrat yang lebih mengarah pada tingkah laku yang berorientasi pada

tercapainya standard of excellent. Orientasi tersebut mengarah pada peran

guru yang sering kali diposisikan sebagai faktor penting untuk bersikap dan

bertindak sesuai dengan profesi. Guru perlu semangat dan keinginan yang

tinggi untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Kemampuan dan

motivasi yang tinggi didasarkan pada keinginan yang kuat dari setiap guru

untuk berkarya.

9
Namun seiring dengan perkembangan dan perubahan sering kali posisi

guru dihadapkan pada tantangan yang cukup krusial.Aspek penghargaan

terhadap guru sering kali tidak sesuai dengan tuntutan dan peran guru dalam

mengemban amanah, aspek yang kurang diperhatikan adalah tingkat

kesejahteraan yang seringkali dihadapkan pada standarisasi yang memaksa.

Setidaknya guru sebagai status sosial yang seringkali tersingkir oleh

kepentingan dasar yang ada pada setiap guru.Keberadaan ini menunjukkan

bahwa motivasi guru perlu didukung oleh perangkat yang mengarah pada

kebutuhan untuk meningkatkan prestasi yang mengarah pada kinerja guru

yang berkualitas.Untuk itu perlu didukung pula pola kerja yang saling

mendukung dari berbagai pihak.

Selanjutnya mengenai masalah kompetensi, dari jumlah total

keseluruhan guru di SMK Islamiyah Ciputat yaitu sebanyak 54 orang hanya

14 orang yang memiliki sertifikasi profesi. Ini menunjukkan bahwa lebih dari

50% guru yang mengajar belum memiliki sertifikasi profesi. Bukan berarti

guru yang belum tersertifikasi tidak kompeten, namun akan lebih baik jika

keseluruhan dari guru mengikuti sertifikasi tersebut untuk mengetahui

kompetensinya dan menjadi profesional. Sehingga akan timbul rasa percaya

diri dengan diimbangi kemampuan secara profesional dan benar sudah diakui

dengan menunjukkan hasil kinerja yang baik.

Kemudian mengenai kepuasan kerja, ini berkaitan dengan salah satu

faktor yaitu kebutuhan guru.Namun kebutuhan guru tidak hanya berupa

material dan non material. Ini berkaitan mengenai motivasi sebelumnya

1
apabila banyak guru yang menorehkan prestasi namun hanya sebatas wali

kelas yang mendapat penghargaan atau bonus maka, guru selain wali kelas

akan merasa kurang puas dengan pekerjaan yang telah dilakukan untuk

mencapai sebuah prestasi dalam kinerjanya.

Dari semua fenomena dan data yang diperoleh dari hasil pra penelitian

tersebut, sehingga muncul pertanyaan mengenai kinerja guru apakah semakin

baik, menurun, atau tidak ada perubahan dan karena itu akan meneliti variabel-

variabel yang mempengaruhi kinerja tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dalam penelitian ini

mengambil judul :“PENGARUH ETIKA PROFESI, MOTIVASI,

KOMPETENSI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA

GURU (Studi Kasus Pada Guru di SMK Islamiyah Ciputat)”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah atau sering disebut problematika merupakan

bagian penting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Menurut

Suharsimi Arikunto (2006:57) “problematika adalah bagian pokok dari suatu

kegiatan penelitian”. Oleh karena itu sebelum melakukan penelitian, harus

diketahui lebih dahulu permasalahannya agar lebih terarah dan terfokus.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang dijadikan

pokok masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh etika profesi terhadap kinerja guru SMK

Islamiyah Ciputat?

1
2. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja guru SMK Islamiyah

Ciputat?

3. Apakah terdapat pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru SMK

Islamiyah Ciputat?

4. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru SMK

Islamiyah Ciputat?

5. Apakah terdapat pengaruh etika, motivasi, dan kompetensi, serta kepuasan

kerja secara simultan terhadap kinerja guru SMK Isalmiyah Ciputat?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas maka

tujuan yang hendak dicapai antara lain:

1. Untuk mengetahuidan menganalisis terdapat atau tidak pengaruh etika

profesi terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat.

2. Untuk mengetahui dan menganalisisterdapat atau tidak pengaruh motivasi

terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat.

3. Untuk mengetahui dan menganalisisterdapat atau tidak pengaruh

kompetensi terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat.

4. Untuk mengetahui dan menganalisisterdapat atau tidak pengaruh kepuasan

kerja terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat.

5. Untuk mengetahui dan menganalisisterdapat atau tidak pengaruh etika

profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja secara simultan

terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat.

1
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka hasil penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi para akademis dan para praktisi

pendidikan.

1. Manfaat bagi para akademisi

Menambah khasanah ilmu pengetahuan serta memberi masukan dalam

rangka penyusunan teori atau konsep-konsep baru terutama untuk

pengembangan pemikiran dalam memecahkan permasalahan yang

berhubungan dengan kinerja guru bagi para peneliti berikutnya.

2. Manfaat bagi praktisi pendidikan

a. Memberi masukan kepada guru untuk selalu meningkatkan kemampuan

dalam ber-etika, motivasi kerja, kompetensi dan kinerjanya.

b. Memberikan masukan kepada sekolah dan pendidikan nasional sebagai

pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan

upaya peningkatan etika dalam bersikap, profesionalisme, motivasi

kerja kompetensi, kepuasan kerja, dan kinerja guru.

3. Manfaat bagi peneliti :

a. Menjadi salah satu pra syarat kelulusan dan melengkapi penilaian akhir

dalam penulisan skripsi peneliti pada jurusan Manajemen, khususnya

konsentrasi SDM di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

b. Menambah pengetahuan mengenai keilmuan di bidang SDM serta

meningkatkan kemampuan dalam penulisan karya ilmiah.

1
c. Memberikan pemahaman teoritis seperti apa yang sudah dipelajari

selama proses penelitian, agar dapat diterapkan sejalan dengan kegiatan

praktisnya.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja

a. Definisi Kinerja

Dalam bahasa Inggris istilah kinerja adalah

performance.Performance merupakan kata benda.Salah satu entry-nya

adalah “thing done” (sesuatu hasil yang telah dikerjakan). Menurut

Prawirosentono (1999 : 2), Performance atau kinerja adalah hasil kerja

yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu

organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-

masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan

secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun

etika.

Menurut Mangkunegara (2001:67) kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.Tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan

sistem pemberian penghargaan yang diterapkan oleh

lembaga/organisasi tempat mereka bekerja.Pemberian penghargaan

yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja

seseorang.

14
Berkaitan erat dengan kinerja, guru di dalam melaksanakan

tugasnya sehari-hari perlu memiliki tiga kemampuan dasar agar

kinerjanya tercapai sebagai berikut:

1) kemampuan pribadi meliputi hal-hal yang bersifat fisik seperti

tampang, suara, mata atau pandangan, kesehatan, pakaian,

pendengaran, dan hal yang bersifat psikis seperti humor, ramah,

intelek, sabar, sopan, rajin, kreatif, kepercayaan diri, optimis, kritis,

obyektif, dan rasional;

2) kemampuan sosial antara lain bersifat terbuka, disiplin, memiliki

dedikasi, tanggung jawab, suka menolong, bersifat membangun,

tertib, bersifat adil, pemaaf, jujur, demokratis, dan cinta anak didik;

3) kemampuan profesional sebagaimana dirumuskan oleh P3G

(Program Pengembangan Profesi Guru) yang meliputi 10

kemampuan profesional guru yaitu: menguasai bidang studi dalam

kurikulum sekolah dan menguasai bahan pendalaman/aplikasi

bidang studi, mengelola program belajar mengajar,mengelola

kelas, menggunakan media dan sumber, menguasai landasan-

landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar,

menilai prestasi siswa untuk kepentingan pendidikan, mengenal

fungsi dan program bimbingan penyuluhan, mengenal dan

menyelenggarakan administrasi sekolah, memahami prinsip dan

menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan

mengajar.

1
Menurut Robet Bacal (2005:3) kinerja adalah proses

komunikasi yang berlangsung terus menerus, yang dilaksanakan secara

kemitraan, antara seorang guru dan siswa dengan terjadinya proses

komunikasi yang baik antar kepala sekolah dengan guru, dan guru

dengan siswa dalam proses pembelajaran dapat mempercepat

pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, dan

ini merupakan suatu sistem kinerja yang memberi nilai tambah bagi

sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas siswa dalam belajar.

Sementara itu kinerja menurut Hasibuan (2003:34) adalah

kinerja sebagai suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dan didasarkan

atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

Dengan demikian kinerja guru adalah persepsi guru terhadap

prestasi kerja guru yang berkaitan dengan kualitas kerja, tanggung

jawab, kejujuran, kerjasama dan prakarsa.

b. Penilaian Kinerja

Kinerja mempunyai hubungan erat dengan produktivitas karena

merupakan indikator dalam menentukan usaha untuk mencapai tingkat

produktivitas organisasi yang tinggi.Untuk mengetahui apakah tugas,

tanggung jawab dan wewenang guru sudah dilaksanakan atau belum

maka perlu adanya penilaian objektif terhadap kinerja. Penilaian

pelaksanaan pekerjaan ini adalah suatu proses yang dipergunakan oleh

organisasi untuk menilai pelaksanaan pekerjaan pegawai. Sehubungan

1
dengan hal tersebut maka upaya mengadakan penilaian terhadap

kinerja organisasi merupakan hal yang penting.Berbicara tentang

kinerja guru erat kaitannya dengan standar kinerja yang dijadikan

ukuran dalam mengadakan pertanggungjawaban.Penilaian kinerja

bermanfaat untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan organisasi

sesuai dengan standar yang dibakukan dan sekaligus sebagai umpan

balik bagi pekerja sendiri untuk dapat mengetahui kelemahan,

kekurangannya sehingga dapat memperbaiki diri dan meningkatkan

kinerjanya.

Menilai kinerja guru adalah suatu proses menentukan tingkat

keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas-tugas pokok mengajar

dengan menggunakan patokan-patokan tertentu. Kinerja guru adalah

kemampuan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran, yang dilihat

dari penampilannya dalam melakukan proses belajar mengajar.

Penilaian kinerja guru yang terdapat pada buku 2 tentang Pedoman

Pelaksanaan penilaian Kinerja Guru (Kemendikbud, 2012), yaitu

mengacu pada 3 tugas utama guru yang meliputi kegiatan

merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai

pembelajaran.

Menurut Sudjana (2002:17) kinerja guru dapat dilihat dari

kompetensinya melaksanakan tugas-tugas guru, yaitu:

1) Merencanakan proses belajar mengajar;

2) Melaksanakan dan mengelola proses belajar mengajar;

1
3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar dan

4) Menguasai bahan pelajaran.

c. Cara Penilaian Kinerja Guru

Menurut Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, Penilaian Kinerja Guru

adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam

rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Penilaian

kinerja guru dilaksanakan secara teratur setiap tahun yang diawali

dengan penilaian formatif dan penilaian sumatif di akhir tahun dengan

memperhatikan hal-hal berikut : a) obyektif, b) adil, c) akuntabel, d)

bermanfaat, e) transparan, f) praktis, g) berorientasi pada tujuan, h)

berorientasi pada proses, i) berkelanjutan, rahasia).

Penilaian kinerja guru formatif digunakan untuk menyusun

profil kinerja guru dan harus dilaksanakan dalam kurun waktu 6

minggu di awal tahun ajaran.Penilaian kinerja sumatif digunakan

untuk menetapkan perolehan angka kredit guru pada tahun tersebut.

Tahapan penilaian: pada tahap ini penilai menetapkan nilai

untuk setiap kompetensi dengan skala nilai 1, 2, 3,atau 4. Sebelum

pemberian nilai tersebut, penilai terlebih dahulu memberikan skor 0, 1

atau 2 pada masing-masing indicator untuk setiap kompetensi.

Pemberian skor ini harus didasarkan kepada catatan hasil pengamatan

dan pemantauan serta bukti-bukti berupa dokumen lain yang

dikumpulkan selama proses penilaian kinerja guru. Pernyataan

1
keberatan terhadap hasil penilaian keputusan penilai terbuka untuk

diverifikasi.Guru yang dinilai dapat mengajukan keberatan terhadap

hasil penilaian tersebut. Keberatan disampaikan kepada Kepala

Sekolah/atau Dinas Pendidikan, yang selanjutnya akan menunjuk

seseorang yang tepat untuk bertindak sebgai moderator.

Setelah nilai penilaian kinerja guru formatif dan sumatif

diperoleh, penilai wajib melaporkan hasilnya kepada pihak berwenang

untuk menindaklanjutinya.Hasil penilaian kinerja guru formatif

dilaporkan kepada kepala sekolah/koordinator pengembangan

keprofesian berkelanjutan (PKB) sebagai masukan untuk

merencanakan kegiatan PKB tahunan. Hasil penilaian kinerja guru

sumatif dilaporkan kepada tim penilai tingkat kabupaten/kota, tingkat

provinsi, atau tingkat pusat sesuai dengan kewenangannya.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Mathis dan Robert L. Jackson (2001:82) banyak

faktor yang mempengaruhi kinerja dari individu tenaga kerja, antara

lain : 1) kemampuan, 2) motivasi, 3) dukungan yang diterima, 4)

keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan dan 5) hubungan mereka

dengan organisasi.

Menurut Gibson, et al (2006:89) dalam Yamin (2010) ada tiga

perangkat variabel yang mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau

kinerja, yaitu:

1
1) Variabel individual meliputi kemampuan dan ketrampilan (mental

dan fisik), latar belakang (keluarga, tingkat sosial, penggajian) dan

demografis (umur, asal-usul, jenis kelamin)

2) Variabel organisasional meliputi sumber daya, kepemimpinan,

imbalan, struktur, dan desain pekerjaan

3) Variabel psikologis meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar

dan motivasi.

Ketiga variabel tersebut berhubungan satu sama lain dan saling

pengaruh-mempengaruhi. Gabungan variabel individu, organisasi, dan

psikologis sangat menentukan bagaimana seseorang

mengaktualisasikan diri.

Menurut Syafri Mangkuprawira dan Aiada Vitayala dalam

Yamin (2007:155) kinerja merupakan suatu kontruksi multi dimensi

yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut

adalah :

a) Faktor Personal/individual, meliputi unsur pengetahuan,

keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan

komitmen yang dimiliki oleh tiap individu guru.

b) Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team

leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan

dukungan kerja pada guru.

2
c) Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang

diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesema

anggota tim, kekompakan, dan keeratan anggota tim.

d) Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja yang diberikan

oleh pimpinan sekolah, proses organisasi dan kultur kerja dalam

organisasi (sekolah).

e) Faktor kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan

lingkungan eksternal dan internal.

Dari paparan di atas dapat dilihat bahwa banyak faktor dan

variabel yang mempengaruhi kinerja guru.Faktor-faktor tersebut bisa

berasal dari dalam diri, dan juga dapat berasal dari luar atau faktor

situasional.Disamping itu, kinerja dipengaruhi oleh motivasi dan

kemampuan individu.

2. Etika Profesi

a. Definisi Etika

Menurut The Scribner-Bantam Dictionary, Edwin B. William,

General Editor, Bantam Books, N.Y. USA, etika adalah sebagai

berikut:

“Ethics is principles of right conduct, science that treats of moral and

right conduct” (Etika adalah dasar-dasar tentang kebenaran yang

hakiki atau pengetahuan tentang moral dan kebenaran hakiki). Kamus

tersebut menerangkan tentang moral adalah sebagai berikut :“Moral is

a behavior, conduct or habit with respect to what is right or

2
wrong”(Moral adalah perilaku atau sikap atau kebiasaan yang

berkaitan dengan hal yang benar dan hal yang salah). Oleh karena itu

dapat dijelaskan secara umum bahwa: “Etika adalah pengetahuan

tentang perilaku dan kebiasaan masyarakat berkaitan dengan norma-

norma yang membedakan hal benar atau salah yang mengacu pada

hukum-hukum agama, Negara, dan adat”.

Menurut Rismawaty (2008) etika ialah penyelidikan filosofis

mengenai kewajiban-kewajiban manusia, dan hal-hal yang baik dan

buruk yang merupakan cabang dari aksiologi, yaitu ilmu tentang nilai

yang menitikberatkan pada pengertian tentang moral dan immoral.

b. Definisi Profesi

Menurut Dr. Sikun Pribadi, profesi itu pada hakikatnya adalah

suatu pernyataan atau suatu janji terbuka, bahwa seseorang akan

mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti

biasa, karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat

pekerjaan itu.

Jadi, Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang

membedakan suatu profesi dengan profesi lain, yang berfungsi untuk

mengatur tingkah laku para anggotanya (Murtanto dan Marini, 2003).

c. Faktor Esensial Dari Etika Organisasi

Hal atau faktor yang esensial dari etika organisasi adalah:

1) Berdasarkan hukum yang berlaku: Bagian yang paling penting

dari kode etik adalah bahwa tidak seorang pun boleh

2
melanggar hukum (break the law). Hal ini pun menyangkut

disiplin anggota masyarakat, tanpa kecuali.

2) Melekat pada standar: Buatlah yakin bahwa paling sedikit,

kode etik bagian tak terpisahkan atau melekat pada kode yang

telah mapan dari usaha bisnis, perdagangan yang spesifik, dan

profesi yang diperlukan.

3) Maju melangkah ke depan: Untuk membuat bisnis mempunyai

etika, tidaklah cukup dengan mempunyai kode etik semata-

mata yang menunjuk hukum dan berbagai patokan. Hal itu

harus meliputi realisasi dari bijak-bestari, kepemilikan,

integritas, dan tanggung jawab sosial.

4) Buatlah suatu tes: Adalah suatu yang mustahil untuk

mengakomodasi segala hal yang bias terjadi (eventuality)

dalam suatu kode etik, lakukan suatu tes, dengan mengamati

apakah suatu tindakan bisnis telah sesuai dengan etika yang

ditentukan sehingga reputasi perusahaan terjamin, lalu tidak

ada kritik dari publik. Bila tidak jujur dalam melakukan suatu

tes, berarti telah berlaku tidak etis.

d. Prinsip-Prinsip Etika Profesi

Menurut Keraf (1993:49-50) dalam Rismawaty (2008), prinsip-

prinsip etika profesi, antara lain:

2
1) Tanggungjawab

Setiap orang penyandang profesi tertentu harus memiliki rasa

tanggung jawab terhadap profesi, hasil dan dampaknya yang

ditimbulkan tersebut terdapat dua arti:

- Tanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaan atau

fungsinya (by function), artinya keputusan yang diambil

dan hasil dari pekerjaan tersebut harus baik serta dapat

dipertanggung jawabkan, sesuai dengan standar profesi,

efisien dan efektif.

- Tanggungjawab terhadap dampak atau akibat dari tindakan

dari pelaksanaan profesi (by profession) tersebut terhadap

dirinya, rekan kerja dan profesi, organisasi/perusahaan dan

masyarakat umum lainnya, serta keputusan atau hasil

pekerjaan tersebut dapat memberikan manfaat dan berguna

yang baik bagi dirinya atau pihak lainnya. Prinsipnya,

sebagai profesional harus berbuat yang baik (beneficence)

danj tidak untuk berbuat sesuatu kejahatan (non

maleficence).

2) Kebebasan

Para profesional memiliki kebebasan dalam menjalankan

profesinya tanpa merasa takut atau ragu-ragu, tetapi tetap

memiliki komitmen dan bertanggungjawab dalam batas-batas

2
aturan main yang telah ditentukan oleh kode etik sebagai

standar perilaku profesional.

3) Kejujuran

Jujur dan setia serta merasa terhormat pada profesi yang

disandangnya, mengakui akan kelemahannya dan tidak

menyombongkan diri, serta berupaya terus untuk

mengembangkan diri dalam mencapai kesempurnaan bidang

keahlian dan profesinya melalui pendidikan, pelatihan dan

pengalaman.

4) Keadilan

Dalam menjalankan profesinya, maka setiap profesional

memiliki kewajiban dan tidak dibenarkan melakukan

pelanggaran terhadap hak atau mengganggu milik orang lain,

lembaga atau organisasi, hingga mencemarkan nama baik

bangsa dan Negara. Di samping itu harus menghargai hak-hak,

menjaga kehormatan nama baik, martabat dan milik bagi pihak

lain agar tercipta saling menghormati dan keadilan secara

obyektif dalam kehidupan masyarakat.

5) Otonomi

Dalam prinsip ini, seorang profesional memiliki kebebasan

secara otonom dalam menjalankan profesinya sesuai dengan

keahlian, pengetahuan dan kemampuannya. Organisasi dan

departemen yang dipimpinnya itu melakukan kegiatan

2
operasional atau kerja yang terbebas dari campur tangan pihak

lain. Apa pun yang dilakukannya itu adalah merupakan

konsekuensi dari tanggung jawab profesi, kebebasan, otonom

merupakan hak dan kewajiban yang dimiliki bagi setiap

profesional.

e. Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) menurut Kemendikbud (2013),

yaitu :

1) Semua pelanggaran guru yang berhubungan dengan profesi

guru (di/dalam kelas, lingkungan sekolah, yang masih ada

hubungan dengan/berkaitandengan hubungan guru-murid-

murid-guru, proses belajar mengajar, serta hal-hal yang bisa

dikategorikan sebagai hubungan guru-murid-murid-guru),

maka harus dilaporkan ke/pada Dewan Kehormatan Guru

Indonesia (DKGI).

2) Perselisihan antar masyarakat dengan guru terkait profesi guru,

maka harus dilaporkan dilaporkan ke/pada Dewan Kehormatan

Guru Indonesia (DKGI).

3) Jika kesalahan/pelanggaran yang dilakukan guru tak

berhubungan dengan profesi guru, misalnya narkoba,

pembunuhan, hingga teroris, atau pelanggaran hukum lainnya,

maka polisi langsung memproses tanpa melewati DKGI;

DKGI kabupaten-kota.

2
4) Selanjutnya, DKGI menjalankan proses penegakan kode etik

hingga tahap persidangan, hasil persidangan, bisa berujung

pemberian sanksi, sanksi administrasi, kepegawaian, hukum

pidana, masing-masing sanksi (kategori ringan, sedang, berat),

ditetapkan berdasarkan keputusan DKGI.

5) Jika putusan sidang di Dewan Kehormatan Guru Indonesia

(DKGI) menjatuhkan vonis ataupun sanksi, yang nyata-nyata

melanggar hukum (yang berlaku di NKRI), maka diserahkan

ke pihak kepolisian; guru juga memiliki hak banding atas

putusan tersebut.

3. Motivasi

a. Definisi motivasi

Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan

daya potensi bawahan agar mau bekerja secara produktif berhasil

mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.Motivasi

kerja terdiri dari dua kata yaitu motivasi dan kerja. Menurut Hasibuan

(2003:95), motivasi berasal dari kata dasar motif, yang mempunyai arti

suatu perangsang, keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja

seseorang. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang

menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama

dengan efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk

mencapai kepuasan.

2
Sedangkan menurut Robbins (2001:166), motivasi adalah

kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan

organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam

memenuhi beberapa kebutuhan individual. Kebutuhan terjadi apabila

tidak ada keseimbangan antara apa yang dimiliki dan apa yang

diharapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi

pada pemenuhan harapan dan pencapaian tujuan.Dan tujuan adalah

sasaran atau hal yang ingin dicapai oleh seseorang individu.

Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk

mengerjakan suatu pekerjaan (Hasibuan, 2003:94). Menurut Fattah

(2003:19), kerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu.

Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,

mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan

lingkungan kerja (Amirullah dkk, 2002:146). Selanjutnya menurut

Winardi (2002:6), motivasi kerja adalah suatu kekuatan potensial yang

ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkan oleh

sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan

moneter, dan imbalan non moneter yang dapat mempengaruhi hasil

kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada

situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan

semangat atau dorongan bekerja individu atau kelompok terhadap

2
pekerjaan guna mencapai tujuan.Motivasi kerja guru adalah kondisi

yang membuat guru mempunyai kemauan/kebutuhan untuk mencapai

tujuan tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas. Motivasi kerja guru

akan mensuplai energi untuk bekerja/mengarahkan aktivitas selama

bekerja, dan menyebabkan seorang guru mengetahui adanya tujuan

yang relevan antara tujuan organisasi dengan tujuan pribadinya.

b. Teori-teori motivasi

Teori-teori motivasi kerja banyak lahir dari pendekatan–

pendekatan yang berbeda–beda, hal itu terjadi karena yang dipelajari

adalah perilaku manusia yang komplek.Jadi teori–teori ini perlu bagi

organisasi dalam memahami karyawan (guru) dan mengarahkan

karyawannya (guru) untuk melakukan sesuatu.

1) Teori motivasi dua faktor atau teori iklim sehat oleh Herzberg.

Herzberg berpendapat bahwa ada dua faktor ekstrinsik

dan instrinsik yang mempengaruhi seseorang bekerja. Termasuk

dalam faktor ekstrinsik (hygienes) adalah hubungan interpersonal

antara atasan dengan bawahan, teknik supervise (melihat dengan

sangat teliti pekerjaan secara keseluruhan) dalam supervisi

pendidikan yaitu salah satunya dengan perkunjungan kelas

(Burhanuddin dkk, 2007:119), kebijakan administratif, kondisi

kerja dan kehidupan pribadi.

Sedangkan faktor instrinsik (motivator) adalah faktor

yang kehadirannya dapat menimbulkan kepuasaan kerja dan

2
meningkatkan prestasi atau hasil kerja individu. Dalam teori

motivasi Herzberg, faktor-faktor motivator meliputi: prestasi,

pengakuan, tanggungjawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri dan

kemungkinan berkembang.

a) Prestasi (achievment) adalah kebutuhan untuk memperoleh

prestasi di bidang pekerjaan yang ditangani. Seseorang yang

memiliki keinginan berprestasi sebagai kebutuhan “need”

dapat mendorongnya mencapai sasaran.

b) Pengakuan (recoqnition) adalah kebutuhan untuk memperoleh

pengakuan dari pimpinan atas hasil karya/hasil kerja yang telah

dicapai.

c) Tanggung jawab (responbility) adalah kebutuhan untuk

memperoleh tanggungjawab dibidang pekerjaan yang

ditangani.

d) Kemajuan (advencement) adalah kebutuhan untuk memperoleh

peningkatan karier (jabatan).

e) Pekerjaan itu sendiri (the work it self) adalah kebutuhan untuk

dapat menangani pekerjaan secara aktif sesuai minat dan bakat.

f) Kemungkinan berkembang (the possibility of growth) adalah

kebutuhan untuk memperoleh peningkatan karier.

Frederick Herzberg memilah herarki kebutuhan Maslow

menjadi kebutuhan tingkat rendah (fisiologis, rasa aman, dan

sosial) dan kebutuhan tingkat tinggi (penghargaan dan aktualisasi

3
diri). Herzberg mengemukakan bahwa cara terbaik untuk

memotivasi seseorang adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat

tingginya (Hasibuan, 2003:115-116).

2) Teori motivasi prestasi kerja David Mc Clelland.

Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai

cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan

digunakan tergantung pada kekuatan dorongan yaitu: (a). Kekuatan

motif dasar yang terlibat; (b). Harapan dan keberhasilannya; dan

(c). Nilai insentif yang terletak pada tujuan.

Menurut Mc Clelland kebutuhan manusia yang dapat

memotivasi gairah kerja dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

a) Kebutuhan akan prestasi, karyawan akan antusias untuk

berprestasi tinggi, asalkan kemungkinan untuk hal itu diberi

kesempatan, seseorang menyadari bahwa dengan hanya

mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapat memperoleh

pendapatan yang besar, dengan pendapatan yang besar ia dapat

memenuhi kebutuhan– kebutuhannya.

b) Kebutuhan akan afiliasi seseorang karena kebutuhan afiliasi

akan memotivasi dan mengembangkan diri serta memanfaatkan

semua energinya.

c) Kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan ini merupakan daya

penggerak yang memotivasi semangat kerja seorang karyawan.

Ego manusia yang ingin berkuasa lebih dari manusia lainnya

3
akan menimbulkan persaingan, persaingan ini oleh manajer

ditumbuhkan secara sehat dalam memotivasi bawahannya

supaya termotivasi untuk bekerja giat.

Pada teori yang dicapai dari Mc. Clelland, gaji/upah itu

penting sebagai suatu sumber umpan balik kinerja untuk kelompok

karyawan yang berprestasi tinggi (High Achivers) ia dapat bersifat

atraktif bagi orang-orang yang memiliki kebutuhan tinggi akan

afiliasi, apabila hal tersebut diberikan sebagai bonus kelompok,

dan ia sangat dinilai tinggi oleh orang-orang yang memiliki

kebutuhan tinggi akan kekuasaan, sebagai alat untuk membeli

prestise atau mengendalikan pihak lain (Winardi, 2001:156).

Berdasarkan pada dua teori di atas, maka pada penelitian ini

yang sesuai adalah teori dua faktor Herzberg. Karena Herzberg

mengemukakan bahwa cara terbaik untuk memotivasi seseorang

adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya. Herzberg

mengatakan bahwa memberikan seseorang kenaikan gaji atau

kondisi kerja yang baik tidak dapat memotivasinya karena

kebutuhan tingkat rendah dapat dipenuhi secara cepat. Implikasi

teori ini ialah bahwa seorang pekerja mempunyai persepsi berkarya

tidak hanya sekedar mencari nafkah, akan tetapi sebagai wahana

untuk memuaskan berbagai kepentingan dan kebutuhannya,

bagaimanapun kebutuhan itu dikategorisasikan.

3
c. Kedudukan motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja

Motivasi kerja merupakan suatu dorongan dari dalam diri

seseorang untuk melakukan atau tidak untuk melakukan suatu

pekerjaan.Motif, yaitu dengan dorongan untuk bertindak yang berdasar

kesadaran berfikir konsisten untuk melakukan tindakan; motif datang

dari diri sendiri, bersifat individual, sengaja, dan bersegi banyak.Dua

sisi motif yaitu dorongan dan tujuan untuk bertindak.Motivasi kerja

erat hubungannya dengan kinerja atau performansi seseorang.Pada

dasarnya motivasi kerja seseorang itu berbeda-beda. Ada motivasi

kerjanya tinggi dan ada motivasi kerjanya rendah, bila motivasi

kerjanya tinggi maka akan berpengaruh pada kinerja yang tinggi dan

sebaliknya jika motivasinya rendah maka akan menyebabkan kinerja

yang dimiliki seseorang tersebut rendah. Jika guru mempunyai

motivasi kerja tinggi maka ia akan bekerja dengan keras, tekun, senang

hati, dan dengan dedikasi tinggi sehingga hasilnya sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai.

4. Kompetensi

a. Definisi Kompetensi

Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan,

perilaku yang harus dimiliki seseorang dalam melaksanakan tugas

keprofesionalannya (Pramudyo, 2010).Kompetensi ialah perpaduan

ketrampilan, pengetahuan, kreativitas, dan sikap positif terhadap pekerjaan

tertentu yang diwujudkan dalam kinerja. Kompetensi merupakan karakter

3
seorang pekerja yang mampu menghasilkan kinerja terbaik dibanding

orang lain. Kinerja orang kompeten dapat dilihat dari sudut pandang:

1) Kesuksesan, yaitu orang yang selalu sukses dalam bidang

pekerjaan tertentu.

2) Kreativitas, yaitu orang yang selalu berpikir alternatif dalam

memecahkan masalah dan setiap masalah yang dihadapi dapat

dipecahkan.

3) Inovatif, yaitu orang yang mampu menemukan sesuatu yang baru,

misalnya alat kerja baru, metode kerja baru, produk baru dan

sebagainya.

Orang yang kompeten bukan orang yang serba bisa, tetapi orang

yang ahli dalam bidang pekerjaan tertentu, misalnya akuntan, dokter,

dosen, guru, manajer, buruh, dan sebagainya.Mereka adalah orang

yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang pekerjaan tertentu,

dan selalu sukses dalam melaksanakannya. Kompetensi dapat

dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

1) Kompetensi individu: kompetensi individu adalah kombinasi

pengetahuan keterampilan, dan sikap positif terhadap pekerjaan,

sebagai alat untuk melaksanakan pekerjaan sekarang dan masa

datang.

2) Kompetensi kelompok: kompetensi kelompok adalah perpaduan

kompetensi individu dalam suatu kelompok atau unit kerja yang

3
secara keseluruhan membentuk kekuatan sinergistik yang dapat

didayagunakan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.

3) Kompetensi organisasi: kompetensi organisasi yaitu keunggulan-

keunggulan sinergis yang dimiliki oleh suatu organisasi yang

digunakan untuk mencapai tujuannya secara efektif, efisien, dan

produktif.

Kompetensi dapat bersifat:

1) Universal, yaitu kompetensi yang diciptakan oleh manajemen

organisasi yang berlaku umum.

2) Spesifik, yaitu kompetensi yang dimiliki individu.

b. Karakteristik Kompetensi

Terdapat 5 tipe karakteristik kompetensi, yaitu:

1) Motif, yaitu dengan dorongan untuk bertindak yang berdasar

kesadaran berfikir konsisten untuk melakukan tindakan; motif

datang dari diri sendiri, bersifat individual, sengaja, dan bersegi

banyak. Dua sisi motif yaitu dorongan dan tujuan untuk bertindak.

2) Keyakinan, yaitu percaya diri bahwa tindakan yang dilakukan pasti

berhasil.

3) Konsep diri, yaitu nilai yang diyakini kebenarannya yang dimiliki

seseorang.

4) Pengetahuan, yaitu informasi di bidang tertentu yang dimiliki

seseorang.

3
5) Keterampilan, yaitu kemampuan fisik dan mental melaksanakan

tugas pekerjaan.

c. Standar Kompetensi

Untuk mengetahui kompetensi pekerja harus diadakan ukuran

penilaian, yang lazim disebut standar kompetensi. Standar itu meliputi:

1) Karakter individu, karakter atau watak, atau kepribadian

merupakan faktor internal kompetensi. Karakter berpikir rasional.

Bertindak cermat, cepat, akurat, jujur, dan bersedia bekerjasama

merupakan dasar untuk menilai kompetensi seseorang.

2) Tugas kerja, tugas kerja yang sulit dan menantang, dan bisa

diselesaikan dengan cepat, tepat, dan akurat merupakan ukuran

penilaian kompetenasi seseorang.

3) Kinerja individu, kinerja yang di atas rata-rata orang lain yang

selevel merupakan ukuran penilaian kompetensi seseorang.

4) Kriteria penilaian/evaluasi, harus obyektif dan jujur, dan tidak

memihak.

d. Kompetensi Guru

Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 meliputi

kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut bersifat

holistik dan integratif dalam kinerja guru.

3
Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi a)

pengenalan peserta didik secara mendalam, b) penguasaan bidang studi

baik disiplin ilmu maupun bahan ajar dari kurikulum sekolah, c)

penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil

belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan, d)

pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan.

5. Kepuasan Kerja

a. Definisi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang

menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Apabila seseorang

bergabung dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, ia

membawa serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan

pengalaman masa lalu yang menyatu membentuk harapan kerja.

Kepuasan kerja menunjukkan kesesuaian antara harapan seseorang

yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan.Dalam lingkup

pekerjaan itu yang paling penting adalah memanusiakan

manusia.Karena manusia memiliki dimensi hidup yang paling sensitif

yaitu perasaan. Jika perasaan manusia dilukai, maka ia bisa frustasi

dan akibatnya produktivitas kerjanya menurun.

Manusia dalam pekerjaan atau humanisasi kerja adalah teori yang

dibangun dari praktek kerja kemudian praktek itu dipraktekkan

kembali dalam pekerjaan secara fisik dan psikologis. Secara fisik,

3
humansiasi kerja merupakan proses mengolah input menjadi output,

secara psikologis, humanisasi kerja membentuk karakter, atau watak,

atau kepribadian manusia.Output merupakan hasil kerja atau prestasi

kerja secara immaterial (atau kejiwaan atau psikis). Perpaduan output

material dan output psikologis membentuk kepuasan kerja.

Robbins (1990:26) menjelaskan kepuasan kerja ialah sikap pekerja

yang menilai perbedaan antara jumlah imbalan yang diterima dengan

yang diyakininya seharusnya diterima.Konsep kepuasan kerja menjadi

tidak mudah dan karena berhubungan dengan perasaan dan persepsi

manusia.

Dengan kata lain kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan

karyawan yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan

berdasar imbalan material dan imbalan psikologis (non material).

b. Faktor-faktor Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja memiliki banyak dimensi. Terdapat tujuh dimensi

yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:

1) Nama perusahaan (reputasi perusahaan)

2) imbalan dan penghargaan

3) Kesempatan promosi

4) Isi pekerjaan

5) Sistem pengawasan

6) Hubungan antar pekerja

7) Hari depan yang lebih baik

3
Luthan (1995) dalam Umar (2008), menganjurkan untuk mengacu

pada JDI (Job Descriptive Index). Menurut indeks ini, kepuasan kerja

dibangun atas dasar 5 dimensi, yaitu:

Pembayaran, seperti gaji atau upah

Pekerjaan itu sendiri

Promosi jabatan

Kepenyeliaan (supervisi)

Hubungan dengan rekan sekerja

Robbins (1996:190-191) menjelaskan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
Tipe kerja

Rekan pekerja

Tunjangan

Diperlukan dengan hormat dan adil

Keamanan kerja

Peluan menyumbangkan gagasan

Upah

Pengakuan terhadap kinerja

Kesempatan

3
B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel yang Metodologi Hasil


(Tahun) Penelitian Diteliti Penelitian penelitian
(Kesimpulan)
1. Suryani Pengaruh 1. Motivasi (X1) Metode Motivasi kerja,
Dewi Motivasi kerja, analisis kepuasan
Pratiwi Kepuasan 2. Kepuasan menggunakan kerja,
(2013) Kerja, Kerja (X2) Regresi Linier Kepemimpin
Kepemimpin Berganda an kepala
3. Kepemimpin-
an kepala (Multiple sekolah
an Kepala
sekolah Regression) menurut
Sekolah (X3)
menurut persepsi guru,
persepsi guru, 4. Iklim Sekolah dan Iklim
dan Iklim (X4) sekolah
Sekolah mempunyai
terhadap 5. Kinerja Guru pengaruh
Kinerja Guru (Y) secara
Ekonomi SMP signifikan
Negeri di terhadap
Kabupaten kinerja guru
Wonogiri ekonomi SMP
Negeri di
Kabupaten
Wonogiri.
2. Kompia- Pengaruh 1. Independensi Metode Independensi,
ng Independensi, (X1) analisis Profesionalis-
Martina Profesionalis- menggunakan me, dan Etika
Dinata me, dan Etika 2. Profesionalis- Regresi Linier Profesi
Putri & Profesi me (X2) Berganda memiliki
I.D.G Terhadap 3. Etika Profesi
(Multiple pengaruh
Dharma Kinerja (X3) Regression) positif
Suputra Auditor Pada terhadap
Kantor 4. Kinerja kinerja auditor
(2013) Akuntan Auditor (Y) pada Kantor
Publik Di Bali Akuntan
Publik di Bali

4
Peneliti Judul Variabel yang Metodologi Hasil
(Tahun) Penelitian Diteliti Penelitian penelitian
(Kesimpulan)
3. Misail Pengaruh 1. Remunerasi Metode Remunerasi,
Palagia, Remunerasi, (X1) analisis Motivasi, dan
Nurdin Motivasi, menggunakan Kepuasan
Brasit, Kepuasan 2. Motivasi Regresi Linier Kerja
Muh. kerja, terhadap (X2) Berganda berpengaruh
Yunus Kinerja (Multiple signifikan dan
3. Kepuasan
Amar pegawai pada Regression) positif
kerja (X3)
(2012) Kantor pajak terhadap
di Makassar 4. Kinerja (Y) kinerja
pegawai pada
kantor pajak di
kota Makassar

4. Budi Analisis 1. Rekrutmen Metode Rekrutmen,


Suhardi Pengaruh (X1) analisis Komptensi,
man Faktor menggunakan dan
Rekrutmen, 2. Kompetensi metode Kompensasi
(2011) Kompetensi, (X2) analisis jalur berpengaruh
dan Sistem (Analysis path) signifikan
3. Kompensasi
kompensasi (X3) terhadap
terhadap Kinerja Kepala
Kinerja Kepala 4. Kinerja (Y) Sekolah di
Sekolah di Kabupaten
Kab. Garut Garut

5. Dewi Pengaruh 1. Komitmen Metode Komitmen


Urip komitmen Organisasio menggunakan organisasional
Wahyuni organisasional nal (X1) analisis regresi dan motivasi
(2011) dan motivasi linier berganda mempunyai
terhadap 2. Motivasi pengaruh yang
kinerja Guru (X2) signifikan
STS Surabaya terhadap
3. Kinerja
Guru (Y) kinerja guru

4
Peneliti Judul Variabel yang Metodologi Hasil
(Tahun) Penelitian Diteliti Penelitian penelitian
(Kesimpulan)
6. Sony Pengaruh 1. Komunikasi Metode Komunikasi,
Bagus Komunikasi, (X1) analisis Motivasi,
Pur- Motivasi dan menggunakan Kepuasan
wanto Kepuasan 2. Motivasi metode Kerja,
(2013) Kerja terhadap (X2) analisis jalur mempunyai
Kinerja (Analysis path) pengaruh yang
3. Kepuasan
Karyawan kerja (X3) signifikan dan
(Studi pada positif
Proyek 4. Kinerja (Y) terhadap
Pondasi Tower Kinerja
di Timor Leste Karyawan di
PT Cahaya Timor Leste
Inspirasi PT Cahaya
Indonesia) Inspirasi
Indonesia)
Sumber : dari beberapa jurnal

C. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini untuk mewujudkan arah dari pemecahan dan

penganalisa masalah yang dihadapi, maka terlebih dahulu perlu

dikemukakan gambaran yang berupa kerangka pemikiran

berdasarkanjurnal penelitian-penelitian sebelumnya sebagai berikut :

a) Pengaruh Etika Profesi terhadap Kinerja Guru, pada jurnal

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kompiang Martina

Dinata Putri & I.D.G Dharma Suputra(2013)dengan metode regresi

linier berganda menunjukkan hasil bahwa motivasi berpengaruh

signifikan dan positif terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan

publik di Bali.

b) Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Guru, pada jurnal penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Misail Palagia, Nurdin Brasit,

4
Muh. Yunus Amar (2012) dengan metode regresi linier berganda

menunjukkan hasil bahwa motivasi berpengaruh signifikan dan

positif terhadap kinerja guru.

Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Guru, pada jurnal penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Budi Suh
Pengaruh Kepuasan kerja terhadap Kinerja Guru, pada jurnal penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suryani D

4
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

4
Keterangan :

Uraian kerangka diatas dapat dijelaskan bahwa antara etika profesi

(X1), motivasi (X2), kompetensi (X3), kepuasan kerja (X4) dan kinerja guru

(Y) mempunyai hubungan yang dapat dipisahkan artinya apabila proses

pembelajaran didukung dengan sikap, pemahaman, mutu dan

profesionalitas maka pada akhirnya akan diperoleh kinerja guru yang

optimal.

D. Hipotesis

Pada penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

1. Ha1 ≠ 0 : ada pengaruh antara Etika Profesi (X1) dengan Kinerja Guru (Y).

2. Ha2 ≠ 0 : ada pengaruh antara Motivasi (X2) dengan Kinerja Guru (Y).

3. Ha3 ≠ 0 : ada pengaruh antara Kompetensi (X3) dengan Kinerja Guru (Y).

4. Ha4 ≠ 0 : ada pengaruh antara Kepuasan Kerja (X 4) dengan Kinerja Guru

(Y).

5. Ha1, Ha2, Ha3, Ha4 ≠ 0 : berarti ada pengaruh antara Etika Profesi (X 1),

Motivasi (X2), Kompetensi (X3), dan Kepuasan Kerja (X4) secara simultan

terhadap Kinerja Guru (Y).

4
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ruang

lingkupnya adalah menganalisa etika profesi, motivasi, kompetensi, dan

kepuasan kerja terhadap kinerja guru yang bekerja di SMK Islamiyah

Ciputat pada bulan Januari hingga Juni 2014. Lokasi penelitian ini di SMK

Islamiyah Ciputat yang beralamat di Jl. Ki Hajar Dewantara no: 23,

Ciputat, Tangerang Selatan.

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya, maka jenis penelitian ini dikelompokkan

pada penelitian kausatif (causative). Dimana penelitian ini bertujuan untuk

melihat seberapa jauh variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

Penelitian ini berusaha menjelaskan pengaruh etika profesi (X1), motivasi

(X2), kompetensi (X3 ), dan kepuasan kerja (X4 ) terhadap kinerja guru

(Y) sebagai variabel dependen.

Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif karena

data penelitian yang diperoleh menggunakan angka-angka dan analisisnya

menggunakan statistik.Pada pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk

penelitian adalah populasi (sensus), pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisa data bersifat kuantitatif atau statistik yang

bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

46
Penelitian ini mengukur tentang kinerja guru yang ditinjau dari etika

profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di

SMK Islamiyah Ciputat.

2. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian : Penelitian ini dilakukan pada guru yang bekerja di

SMK Islamiyah Ciputat.

2. Obyek Penelitian : Penelitian ini dilakukan di SMK Islamiyah Ciputat.

B. Teknik Penentuan Sampel

1. Populasi (Sensus)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kaulitas dan karasteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Dalam penelitian ini

populasinya adalah semua guru SMK Islamiyah Ciputat sebanyak 54

guru.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2008:116) berpendapat sampel adalah sebagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

3. Sampling Jenuh

Menurut Sugiyono (2001:61) sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam

penelitian ini menggunakan sampling jenuh, karena dalam penelitian

ini jumlah sampel kurang dari 100.

4
Seluruh guru SMK Islamiyah Ciputat yang berjumlah 54 orang semua

dijadikan sampel. Jadi penentuan sampel dengan menggunakan sensus,

yaitu seluruh subjek diteliti.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian,

maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara

dan penyebaran kuesioner.

1. Wawancara

Data utama penelitian ini diperoleh dengan wawancara dan

penyebaran kuesioner. Menurut Moleong Lexy J. (2001) wawancara

adalah percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan oleh

dua pihak, yaitu pewawancara yanag mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanayaan.Teknik ini

adalah kegiatan pengumpulan data untuk mendukung serta melengkapi

data yang telah diamati.

2. Penyebaran Kuesioner

Penyebaran kuesioner/angket, peneliti memperoleh data langsung

dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini yang menjadi subyek

penelitian adalah guru yang bekerja di SMK Islamiyah Ciputat. Menurut

Suharsini Arikunto (2006:151) “angket adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden,

dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui”.

4
Menurut Sugiyono (2005:74) “Penelitian angket mampu mengacu

pada skala likert 1 sampai 5 yang dikelompokan menjadi, favourable dan

unfavourable”. Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk

mengumpulkan data tentang etika profesi, motivasi , kompetensi, dan

kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat. Angket

tersebut terdiri atas pertanyaan dengan lima pilihan jawaban responden

yang dikenai angket harus memilih salah satu jawaban yang telah

disediakan dalam angket.

Dalam penelitian ini scoring masing-masing item favourableadalah:

1). Jika jawaban sangat setuju maka skornya adalah 5

2). Jika jawaban setuju maka skornya adalah 4

3). Jika jawaban ragu-ragu maka skornya adalah 3

4). Jika jawaban tidak setuju maka skornya adalah 2

5). Jika jawaban sangat tidak setuju maka skornya 1

Sebelum menyusun angket terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur

yang mencerminkan isi kajian teori.Konsep ini dijabarkan dalam variabel-

variabel dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang

hendak dicapai.

D. Teknik Analisis Data

1. Uji Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2005:97) “instrument penelitian adalah

alat atau fasilitas yang digunakan oleh paneliti dalam mengumpulkan data

agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik dalam arti yang lebih

4
cermat, lengkap dan sistematis yang mudah diolah”. Variasi jenis

instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan

reliabel.

3.1 Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian maksimum,

minimum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi),

(Ghozali, 2009:2009:19).

3.2 Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (200:208) “Validitas adalah ukuran

yang menunjang tingkat kevaliditan dan atau keapsahan suatu instrumen”.

Suharsimi Arikunto (2002:208) juga menyatakan “Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan”. Cara

mengukur validitas dengan rumus product moment angka kasar sebagai

berikut:

N ( XY )   X Y 
Rumusnya rxy 
N  X 2 X  N  Y 2 Y  
2 2

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara varibel x dan y

N = jumlah responden

X = skor butir

Y = skor total

5
Karena dengan angka kasar relatif lebih mudah dan akan dapat

menghindari angka pecahan. Sedangkan mengenai perhitungan

korelasinya berdasarkan ketentuan bahwa jika rxy> rtabelsignifikasi 5%

berarti item (butir soal) dinyatakan valid.Sebaliknya jika rxy < rtabel maka

butir soal tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan

program SPSS.

3.3 Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 178) “Uji reliabilitas adalah

suatu instrument yang cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan

sebagai pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik”. Uji

reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat memberikan

hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-

ulang.Uji ini diujicobakan pada subyek penelitian. Pengukuran reliabillitas

tersebut dilakukan menggunakan rumus:



 k  σ2 
rii =   1  b
 k  1  2 
 σ t 
Keterangan :

rii = koefisien reliabilitas instrument

k = banyaknya soal

∑ 𝜎2 = jumlah varians butir


𝜎2 = varians total

Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (2006:

276) adalah

5
0,80 < r11 ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi

0,60 < r11 ≤ 0,80 reliabilitas tinggi

0,40< r11 ≤ 0,60 reliabilitas cukup

0,20< r11 ≤ 0,40 reliabilitas rendah

0,00 < r11 ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah.

Dikatakan reliabilitas jika suatu konstruk atau variabel memberikan nilai

cronbach alpha > 0,60. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

program SPSS.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti melakukan uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji

normalitas data, dan uji autokorelasi.

2.1 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji

multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance dan variance Inflantion

factor (VIF) (Ghozali, 2005:91).Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan terdapat problem multikolinieritas (multiko). Metode

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Suatu model dapat dikatakan bebas multiko

jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka

tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat dengan besaran

korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat

5
bebas multiko, maka koefisien korelasi antar variabel independen

haruslah lemah (di bawah 0,05).

2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaaan variansi dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan laintetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas.Model regresi yang baik adalah

yang terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedasitisitas.Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan

menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat

(ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan

pola titik seperti titik bergelombang atau melebar kemudian

menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi

heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola

yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2006:150).

2.2 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi , variabel pengganggu atau residual memilki distribusi

normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan

antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

5
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis

diagonal. Jika distribusi residual normal, maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya (Ghozali, 2006:110).

2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode 1 dengan kesalahan pada periode -1 (sebelumnya).Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan adanya problem autokorelasi

(Ghozali, 2009:99). Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas autokorelasi.Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat

menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Untuk mendeteksi gejala

autokorelasi dapat diambil patokan debagai berikut (Sunyoto,

2008:90):

a. Angka DW di bawah -2, berarti terdapat autokorelasi

positif.

b. Angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak terdapat

autokorelasi.

c. Angka DW di atas +2, berarti terdapat autokorelasi

negatif.

5
3. Pengujian Hipotesis

3.1 Regresi Linier Berganda

Digunakan untuk mengetahui pengaruh etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan ke
Adapun menurut Sudjana (2002 : 69) rumusnya adalah sebagai berikut:
Y = α + b1X1 + b2X2+ b3X3 + b4X4+e

Keterangan :

Y = Kinerja guru

α = Konstanta

b1 = Koefisien regresi untuk X1 b2 = Koefisien regresi untuk X2 b3 = Koefisien regresi


X2 = Motivasi

X3 = Kompetensi

X4 = Kepuasan Kerja

e = Nilai Kesalahan

3.2 Uji Parsial (Uji t)

Digunakan untuk mengetahui signifikasi ada tidaknya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial

5
atau sendiri-sendiri, sehingga sudah bisa diketahui apakah dugaan

yang sudah ada dapat diterima atau ditolak. Langkah-langkahnya :

Uji t variabel independen(X) dengan variabel dependen(Y).

Menentukan formulasi Ho dan H1

Ho = 0 : tidak ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara ter
Ha1 ≠0 : ada pengaruh antara variabel independen dengan

varibel dependen secara terpisah.

Level of significant α = 5%

Kriteria pengujian

Gambar 3.1 Uji parsial (t)

Ho ditolak
Ho diterima Ho ditolak

-t (/2; n-k-1) -t (/2; n-k-1)

Ho diterima apabila –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ho ditolak apabila t hitung> t tabel atau t hitung>- t table

4)Pengujian nilai t

bi
t= Sudajana (2003 : 70 – 94)
Sbi

S 2 y.12
Sbi =
xij 2 (1  Ri 2 )

5
2
S y.12 = JK(S)
(n  k 1)

Keterangan :

Sbi = galat baku koefisien bi

S2Y.12 = galat baku taksiran dalam populasi

Ri2 = koefisien antara X1, X2, X3, X4

5) Kesimpulan

Membandingkan antara t hitung dengan t tabel maka dapat

diketahui ada tidaknya pengaruh variabel independen(X)

dengan variabel dependen (Y).Pangujian uji t dilakukan

dengan menggunakan bantuan program SPSS.

3.3 Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel

etika profesi (X1), motivasi(X2), kompetensi (X3), dan kepuasan

kerja (X4) secara bersama-sama terhadap kinerja guru (Y).

a. Menentukan formulasi Ho dan H1

Ho= 0 :tidak ada pengaruh antara etika (X1) , motivasi (X2),

kompetensi (X3), dan kepuasan kerja (X4) terhadap kinerja (Y)

Ha1≠ 0 :ada pengaruh antara etika (X1), motivasi (X2),

kompetensi (X3), dan kepuasan kerja (X4) terhadap kinerja (Y)

b. Penentuan level of significance 5%, dipilih α = 0,05

5
c. Kriteria pengujian

Gambar 3.2
Uji simultan (F)

Daerah terima H0 Daerah tolak H0

0F(α ; k, n  k  1)
Ho diterima apabila :Fhitung ≤ Ftabel

Ho ditolak apabila :Fhitung ≥ Ftabel

d. Perhitungan nilai F

F  JKR / k JKG / n  k 1

Dengan:

Jumlah Kuadrat Regresi= b1x1 y b2x2 y b3x3y b4x4 y

Jumlah Kuadrat Total = Σy2

Jumlah Kuadrat Galat = JKT – JKR Dimana :


k= jumlah variable independent n= jumlah sampel
F= F hitung

e. Kesimpulan

Nilai F hitung diperoleh kemudian dibandingkan dengan F

tebel .Apabila Ho ditolak berarti ada pengaruh variabel

independen (X) dengan variabel dependen (Y),(Budiyono,

5
2000: 284-285). Pengujian uji F dilakukan dengan

menggunakan bantuan program SPSS.

3.4 Koefisien Determinasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan variabe
adalah sebagai berikut :

R 2  a1  x1 y  a2  x2 y  a3  x3 y  a4  x4 y
y 2

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi

a = Koefisien regresi

Y = Kinerja Guru

X1 = Etika Profesi

X2 = Motivasi

X3 = Kompetensi

X4 = Kepuasan kerja

Pangujianujikoefisiendeterminasidilakukandengan menggunakan bantuan program SPSS.


E. Operasional Variabel Penelitian

1. Definisi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

5
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya

Sugiyono (2008:59).

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

l yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat”. Dalam penelitian ini variabel bebasnya a

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kinerja guru (Y).

6
2. Operasional Variabel

Tabel 3.1
Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Butir Skala

1. Tanggung − Melaksanakan tugas 1, 2 Likert


Etika Profesi jawab dengan baik
(Keraf, 1993) 2. Kebebasan − Menjalankan profesi 3, 4
tanpa takut dan ragu-ragu
Etika Profesi 3. Kejujuran − Mengakui kelemahan 5, 6
merupakan 4. Keadilan − Menghargai, 7, 8, 9
karakteristik menghormati, dan tidak
suatu profesi melanggar hak
dengan aturan 5. Otonomi − Menjalankan profesi 10, 11
tingkah laku. sesuai keahlian

1. Ekstrinsik − Hubungan interpersonal 12,


Motivasi (hygienes) antara atasan dengan 13, 14 Likert
(Hezberg) bawahan
− teknik supervisi 15, 16
Motivasi − kebijakan administratif 17, 18
adalah − kondisi kerja 19, 20
dorongan
atau kekuatan 2. Intrinsik − kehidupan pribadi 21, 22
potensial (motivator) − Kebutuhan akan prestasi 23, 24
dalam diri − Kebutuhan akan 25, 26
yang pengakuan (diakui)
mempengaru- − Pekerjaan itu sendiri 27, 28
hi kinerja. − Tanggungjawab 29,
30, 31
− Kebutuhan untuk 32, 33
berkembang/kemajuan

6
Variabel Dimensi Indikator Butir Skala

1. Motif − Dorongan untuk 34, 35 Likert


Kompetensi bertindak dengan
(Darsono& kesadaran berfikir
Siswandoko, 2. Keyakinan − Memiliki rasa percaya 36
2011) diri
3. Konsep diri − Memiliki nilai yang 37
Kompetensi diyakini
ialah 4. Pengetahuan − Mengetahui informasi di 38
perpaduan bidang tertentu
ketrampilan, 5. Keterampilan − Kemampuan dalam 39,
pengetahuan, melaksanakan tugas 40, 41
kreativitas,
dan sikap
positif
terhadap
pekerjaan
tertentu yang
diwujudkan
dalam
kinerja.
1. Pembayaran − Gaji yang diberikan 42, 43 Likert
Kepuasan (gaji/upah) sesuai dengan tugas dan
kerja tanggung jawab
(Luthan, 2. Pekerjaan itu − Menikmati pekerjaan 44, 45
1995) sendiri yang dilakukan
3. Promosi − Ada/tidaknya promosi 46, 47
Kepuasan Jabatan yang diberlakukan
Kerja 4. Kepenyeliaan − Hubungan yang baik 48, 49
menunjukkan (teknik dengan atasan
kesesuaian supervisi) − Memiliki banyak rekan 50, 51
antara 5. Hubungan kerja
harapan dengan rekan
seseorang kerja
yang timbul
dan imbalan
yang
disediakan
pekerjaan.

6
Variabel Dimensi Indikator Butir Skala

1. Merencanakan − Menyusun rancangan 52, Likert


Kinerja guru proses belajar pembelajaran 53, 54
(Sudjana, mengajar
2002) 2. Melaksanakan − Memberi materi ajar 55
dan mengelola sesuai dengan karakter
Kinerja guru proses belajar yang dimiliki
adalah mengajar − Menggunakan media dan 56
persepsi guru sumber belajar
terhadap 3. Menilai proses − Melaksanakan penilaian 57,
prestasi kerja belajar prestasi belajar siswa 58, 59
guru yang mengajar
berkaitan 4. Menguasai − Menghubungkan dengan 60,
dengan bahan berbagai metode 61, 62
kualitas pelajaran pembelajaran
kerja,
tanggung
jawab,
kejujuran,
kerjasama
dan prakarsa.

6
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Islamiyah Ciputat pada bulan Januari

hingga Juni 2014.

a. Sejarah Singkat SMK Islamiyah Ciputat

Berdiri sejak tahun 1965 menjadikan Yayasan Islamiyah

Ciputat sebagai yayasan pendidikan tertua di Ciputat.Dengan

berbekal pengalaman lebih dari 40 tahun, yayasan ini dapat

menghasilkan anak didik yang berkualitas.Seperti kata pepatah

“makin tua makin jadi’, yayasan ini telah mendirikan lembaga

pendidikan dengan jenjang pendidikan yang beragam mulai dari

tingkat menengah pertama (Madrasah Sanawiyah – SMP Islamiyah

Ciputat),tingkat menengah atas (Madrasah Alliyah – SMK

Islamiyah Ciputat) serta perguruan tinggi (STIE Islamiyah

Ciputat).

Drs. H. Zarkazih Noer adalah seseorang yang mempelopori

pembangunan Yayasan Islamiyah Ciputat. Awalnya proses

kegiatan belajar mengajar terpaksa dilakukan di gedung sekolah

swasta lain karena yayasan belum mempunyai gedung sendiri.

Namun kini Yayasan Islamiyah Ciputat telah memiliki gedung

sendiri.

63
Beberapa kegiatan ekstrakurikuler seperti paskibra,

marawis atau futsal menjadi sarana bagi anak didik yayasan

Islamiyah untuk menyalurkan minat, bakat dan kreatifitas

mereka.Salah satu prestasi yang bisa dibanggakan dari yayasan ini

yaitu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) SMK

Islamiyah Ciputat pernah mewakili kabupaten Tangerang di tingkat

nasional.

Mengedepankan pendidikan berorientasi pada prinsip-

prinsip islam yang bernaungan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan

teknologi) & IMTAQ (Iman dan Taqwa) merupakan visi dari

yayasan ini dalam mendidik dan membimbing anak didiknya agar

menjadi insan-insan muda yang berkualitas, berprestasi serta

berakhlak baik. Terlebih lagi dengan adanya dukungan i-Skola

layanan info penting kepada Orangtua/Wali murid. Diharapkan

lulusan yayasan ini selain memiliki wawasan IPTEK (Ilmu

Pengetahuan dan teknologi) yang luas juga memahami, mendalami

dan menguasai kaidah serta ajaran Islam yang telah ditanamkan

kepada mereka selama mengenyam bangku pendidikan di Yayasan

Islamiyah Ciputat .

b. Visi

Membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas

dan terampil dalam keimanan dan ketaqwaan serta mampu

bersaing pada tingkat nasional.

6
c. Misi

1) Menyiapkan calon tenaga kerja tingkat menengah dalam bidang

bisnis manajemen, teknologi informasi dan komunikasi,

memliki daya juang tinggi, kreatif, inovatif, dan produktif dan

mempunyai landasan iman dan taqwa yang kuat.

2) Meningkatkan kualitas SDM dengan kemampuan profesional

sesuai dengan tuntutan dunia usaha/industri.

3) Menjadikan SMK ISLAMIYAH sebagai tempat untuk

mengembangkan kemampuan dengan tingkat keterampilan

yang tinggi, sehingga mampu bersaing di tingkat daerah

maupun nasional.

Berdasarkan hasil wawancara tanggal 19 Januari 2014 dengan

bapak Edwin Fauzi, SE selaku wakil kepala sekolah bidang

kesiswaan yang membawahi semua guru yang mengajar dan siswa

didapatkan bahwa adanya masalah yang terkait mengenai variabel-

variabel yang diteliti. Pertama, mengenai etika profesi, yaitu tidak

ada bentuk tertulis mengenai norma dan asas sebagai pedoman

sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai

pendidik, hanya ada secara umum mengenai berpakaian. Kedua,

mengenai motivasi, tidak semua guru mendapat kesempatan yang

sama untuk hal bonus ataupun penghargaan, karena hanya guru

yang menjadi wali kelas yang berprestasi yang mendapatkannya,

sedangkan guru yang bukan wali kelas tidak. Ketiga, mengenai

6
kompetensi, yaitu dari 54 guru yang mengajar hanya 14 guru yang

memiliki sertifikasi profesi.Dengan mengusung sekolah menengah

kejuruan alangkah baiknya jika semua guru mempunyai sertifikasi

profesi.Keempat, mengenai kepuasan kerja diketahui bahwa jarang

terjadinya promosi dan kaitannya dengan motivasi jarang adanya

bonus/penghargaan bagi guru yang bukan menjadi wali kelas

sehingga dapat menimbulkan ketidakpuasan kerja yang akhirnya

semua permasalahan tersebut bisa mengganggu kinerja guru.

2. Hasil Uji Deskripsi Demografi Responden Variabel Etika Profesi,

Motivasi, kompetensi, dan Kepuasan Kerja

Deskripsi demografi responden yang memberikan gambaran

mengenai karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal

yang menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase jenis

kelamin, umur, pendidikan, dan lamanya bekerja pada sekolah. Berikut

rangkuman data mengenai karakteristik responden yang ditampilkan

pada gambar berikut :

Tabel 4.1
Demografi Umur Responden

Keterangan Jumlah Persentase (%)

<35 6 85
Umur 35-51 46 11
≥51 2 4

Berdasarkan tabel 4.1 di atas memberikan informasi tentang

deskripsi statistik demografi responden yang di dalamnya dijelaskan

6
mengenai frekuensi absolut umur responden.Responden guru yang

berumur <35 tahun sebesar (11%), berumur 35-51 tahun sebesar(85%),

dan yang berumur ≥51 sebesar (4%). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa mayoritas guru yang bekerja di SMK Islamiyah Ciputat adalah

berumur 35-51 tahun yaitu sebsesar 85% atau 46 orangguru dari total

54 guru yang mengajar.

Tabel 4.2
Demografi Jenis Kelamin Responden

Keterangan Jumlah Persentase (%)

L 42 78
Jenis Kelamin
P 12 22

Berdasarkan tabel 4.2 di atas memberikan informasi tentang

deskripsi statistik demografi responden yang di dalamnya dijelaskan

mengenai frekuensi absolut jenis kelamin responden.Responden guru

yang berjenis kelamin laki-laki sebesar(78%) dan perempuan sebesar

(22%).Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru yang mengajar di

SMK Islamiyah Ciputat mayoritas adalah laki-laki, yaitu sebesar

78%atau 42 orang guru dari total 54 guru yang mengajar.

6
Tabel 4.3
Demografi Pendidikan Responden

Keterangan Jumlah Persentase (%)

D3 2 15
S1 22 40,5
Pendidikan
D4 22 40,5
S2 8 4

Berdasarkan tabel 4.3 di atas memberikan informasi tentang

deskripsi statistik demografi responden yang di dalamnya dijelaskan

mengenai frekuensi absolut pendidikan responden.Responden guru

yang lulusan D3 sebesar (15%), lulusan D4 sebesar (40,5%), lulusan

S1 sebesar (40,5%), dan yang lulusan S2sebesar (4%).Sehingga dapat

disimpulkan bahwa guru yang mengajar di SMK Islamiyah Ciputat

mayoritas adalah lulusan D4 dan S1, yaitu sebesar 40,5% atau 44

orang guru dari total 54 guru yang mengajar.

Tabel 4.4
Demografi Jabatan
Responden
Keterangan Jumlah Persentase (%)

Kepala Sekolah 1 1,8


Wakil Kepsek 3 5,6
Jabatan Kajur 4 7,5
Wali Kelas 28 51,8
Guru 18 33,3

Berdasarkan tabel 4.4 di atas memberikan informasi tentang deskripsi

statistik demografi responden yang di dalamnya dijelaskan mengenai

frekuensi absolut jabatan responden.Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

6
bahwa mayoritas guru adalah wali kelas sebesar 51,8% atau 28 orang guru

dari total 54 guru yang mengajar.

Tabel 4.5
Demografi Lama Bekerja Responden

Keterangan Jumlah Persentase (%)

>1 Th 10 18
5-10 Th 30 56
Lama Bekerja
11-20 Th 9 17
>30 Th 5 9

Berdasarkan tabel 4.5 di atas memberikan informasi tentang deskripsi

statistik demografi responden yang di dalamnya dijelaskan mengenai

frekuensi absolut lamanya bekerja responden.Responden guru yang

bekerja selama >1 tahun sebesar(18%), yang bekerja selama 5-10 tahun

sebesar (56%), yang bekerja selama 11-20 tahun sebesar (17%), dan yang

bekerja selama>30 sebesar (9%).Sehingga dapat disimpulkan bahwa

mayoritas guru yang mengajar di SMK Islamiyah Ciputat telah lama

bekerja selama 5-10 tahun sebesar 56% atau 30 orang guru dari total 54

guru yang mengajar.

3. Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Kuesioner

Memberikan gambaran mengenai informasi jawaban responden

terhadap butir-butir pernyataan kuesioner pada variabel-variabel

penelitian dengan menggunakan persentase. Berikut rangkuman data

mengenai jawaban responden yang ditampilkan pada tabelberikut :

6
Tabel 4.5
Etika Profesi
No. Pernyataan STS TS R S SS Total
Saya mengerjakan tugas-tugas dengan
1 0% 0% 0% 62,9% 37,1% 100%
baik
Saya melaksanakan pekerjaan sesuai
2 0% 0% 7,4% 72,2% 20,4% 100%
dengan aturan
Saya tidak ragu-ragu menjadi seorang
3 0% 3,7% 3,7% 53,7% 38,9% 100%
guru

4 Dalam hal menjadi guru, saya lakukan 0% 0% 1,9% 64,8% 33,3% 100%
secara sukarela tanpa paksaan

5 Walaupun sudah menjadi guru, saya 0% 1,9% 1,9% 66,6% 29,6% 100%
masih terus belajar dari waktu ke
waktu
6 Ada hal yang tidak bisa saya lakukan 0% 0% 20,4% 59,2% 20,4% 100%
dalam menjalankan tugas dan
pekerjaan
Saya sangat menjunjung tinggi
7 0% 0% 5,5% 74,1% 20,4% 100%
toleransi
8 Saya tidak pernah melanggar peraturan 0% 0% 5,5% 74,1% 20,4% 100%
Saya menghargai profesi yang saya
9 0% 20,4% 1,9% 61,1% 37% 100%
jalani
10 Saya mengajar mata pelajaran 0% 7,4% 14,8% 50% 27,8% 100%
sesuai dengan gelar yang saya raih

11 Saya mengajar mata pelajaran sesuai 0% 0% 1,9% 59,2% 38,9% 100%


dengan kemampuan yang saya
miliki
Sumber : Data primer yang diolah
Mean 0% 3,1% 5,9% 63,5% 29,5% 100%

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden

menjawab setuju (S) dengan persentase nilai rata-rata sebesar 63,5% dari

100% dan sisanya sebesar 36,5% memilih jawaban lain, yaitu sangat tidak

setuju (STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R), dan sangat setuju (SS).

Kemudian dari pernyataan terhadap variabel etika profesi tersebut terdapat

persentase yang paling tinggi yaitu, pada pernyataan 7 dan 8 yang

ditunjukkan dengan persentase sebesar 74,1%. Yang mana pernyataan 7

dan 8 termasuk ke dalam indikator menghargai, menghormati, dan tidak

melanggar hak pada dimensi keadilan.

7
Maka dapat disimpulkan bahwa benar ada keterkaitan antara

pengaruh variabel etika profesi terhadap variabel kinerja guru, terbukti

dengan hasil dari kuesioner etika profesi terutama dari aspek menjunjung

tinggi toleransi dan tidak melanggar peraturan.

Tabel 4.6
Motivasi
No. Pernyataan STS TS R S SS Total
12 Saya berkomunikasi dan menjalin 0% 0% 1,9% 74,1% 24% 100%
hubungan baik dengan kepala
sekolah
Saya berkomunikasi dan menjalin
13 hubungan baik dengan rekan 0% 0% 9,3% 64,8% 25,9% 100%
seprofesi sesama guru
Saya berkomunikasi dan menjalin
14 hubungan baik dengan pegawai 0% 0% 1,9% 75,9% 22,2% 100%
sekolah
lainnya
Kepala sekolah atau pihak dari
15 dinas satuan pendidikan 0% 0% 9,3% 77,7% 13% 100%
mengadakan
kunjungan saat mengajar
Kepala sekolah atau pihak dari
satuan pendidikan melakukan
16 0% 0% 0% 85% 15% 100%
penilaian terhadap kegiatan belajar
dan cara
mengajar
Saya mematuhi peraturan yang dibuat
17 0% 0% 3,7% 75,9% 20,4% 100%
oleh sekolah
18 Saya bersedia menerima sanksi 0% 0% 7,4% 74,1% 18,5% 100%
apabila melakukan pelanggaran
19 Sekolah tempat saya 0% 0% 9,3% 79,6% 11,1% 100%
mengajar keadaannya aman
dan nyaman
Sekolah tempat saya mengajar
20 menyediakan fasilitas yang baik dalam 0% 0% 16,6% 74,1% 9,3% 100%
menunjang proses belajar mengajar
Saya merasa senang mengajar di
21 0% 1,9% 5,5% 83,3% 9,3% 100%
sekolah ini
Gaji yang saya terima cukup
22 1,9% 5,5% 16,7% 59,2% 16,7% 100%
untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari
23 Saya suka menetapkan target 0% 7,4% 11,1% 72,2% 9,3% 100%
pekerjaan pada waktu tertentu
Saya menikmati tantangan pekerjaan
24 0% 1,9% 16,6% 70,4% 11,1% 100%
yang sulit
Sesama rekan guru saling menghargai
25 0% 0% 0% 70,4% 29,6% 100%
dan menghormati
26 Sekolah memberikan penghargaan 0% 0% 5,6% 79,6% 14,8% 100%
bagi guru yang berprestasi
7
27 Saya memahami sasaran pekerjaan saya 0% 0% 1,9% 77,7% 20,4% 100%
Saya merasa nyaman dengan pekerjaan
28 0% 0% 5,6% 83,3% 11,1% 100%
saya

7
No. Pernyataan STS TS R S SS Total
Selain mengajar saya selalu mengikuti
29 rapat sekolah 0% 0% 1,9% 64,8% 33,3% 100%
Saya datang ke sekolah dengan tepat
30 waktu 0% 0% 3,7% 90,7% 5,6% 100%
Selain mengajar saya juga mendidik
31 0% 0% 3,7% 72,2% 24,1% 100%
para siswa
Sekolah memberikan kebebasan
32 berpikir dan berkreasi dalam 0% 0% 3,7% 81,5% 14,8% 100%
cara mengajar di kelas
Sekolah memberikan fasilitas yang
33 cukup baik untuk mengembangkan 0% 0% 5,6% 79,6% 14,8% 100%
kemampuan
Mean 0.1% 0,8% 6,4% 75,7% 17% 100%
Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa mayoritas

responden menjawab setuju (S) dengan persentase nilai rata-rata sebesar

75,7% dari 100% dan sisanya sebesar 24,3% memilih jawaban lain, yaitu

sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R), dan sangat

setuju (SS). Kemudian dari pernyataan terhadap variabel motivasi tersebut

terdapat persentase yang paling tinggi yaitu, pada pernyataan 30 yang

ditunjukkan dengan persentase sebesar 90,7%. Yang mana pernyataan 30

termasuk ke dalam indikator tanggung jawab pada dimensi intrinsik

(motivator).

Maka dapat disimpulkan bahwa benar ada keterkaitan antara

pengaruh variabel motivasi terhadap variabel kinerja guru, terbukti dengan

hasil dari kuesioner motivasi terutama dari aspek kedisiplinan, yaitu

ketepatan waktu.

7
Tabel 4.7
Kompetensi
No. Pernyataan STS TS R S SS Total
34 Saya selalu bersemangat dalam mengajar 0% 0% 0% 88,9% 11,1% 100%
Saya melakukan pekerjaan dengan
35 0% 0% 1,9% 74,1% 24% 100%
kesadaran berfikir
Saya mempunyai kepercayaan diri yang
36 0% 0% 3,7% 77,8% 18,5% 100%
tinggi
Saya mengajar dengan konsep dan nilai
37 0% 0% 0% 75,9% 24,1% 100%
yang saya miliki
Saya memiliki pengetahuan tentang suatu
38 0% 0% 0% 77,8% 22,2% 100%
bidang ilmu
39 Saya mengetahui informasi yang 0% 0% 9,3% 68,5% 22,2% 100%
berhubungan dengan bidang ajar
saya
Saya mempunyai kemampuan khusus
40 0% 0% 16,6% 70,4% 13% 100%
dalam mengajar
41 Saya menggunakan keterampilan 0% 0% 0% 79,6% 20,4% 100%
yang dimiliki untuk mengajar

Mean 0% 0% 4% 76,6% 19,4% 100%


Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa mayoritas responden

menjawab setuju (S) dengan persentase nilai rata-rata sebesar 76,6% dari

100% dan sisanya sebesar 23,4% memilih jawaban lain, yaitu sangat tidak

setuju (STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R), dan sangat setuju (SS).

Kemudian dari pernyataan terhadap variabel kompetensi tersebut terdapat

persentase yang paling tinggi yaitu, pada pernyataan 34 yang ditunjukkan

dengan persentase sebesar 88,9%. Yang mana pernyataan 34 termasuk ke

dalam indikator dorongan untuk bertindak dengan kesadaran berfikir

pada

Maka dapat disimpulkan bahwa benar ada keterkaitan antara

pengaruh variabel kompetensi terhadap variabel kinerja guru, terbukti

dengan hasil dari kuesioner kompetensi terutama dari aspek semangat

dalam mengajar.

7
Tabel 4.8
Kepuasan Kerja
No. Pernyataan STS TS R S SS Total
42 Gaji saya cukup, mengingat 0% 9,2% 20,4% 68,5% 1,9% 100%
tanggung jawab yang saya emban
Saya menikmati hidup dengan gaji
43 0% 0% 7,4% 63% 29,6% 100%
yang saya terima
Saya suka dan menikmati dengan
44 0% 0% 5,6% 75,9% 18,5% 100%
pekerjaan saya
Saya sangat puas dengan hasil
45 0% 5,6% 18,5% 61% 14,8% 100%
pekerjaan saya selama ini
Promosi terjadi di dalam organisasi
46 0% 1,8% 13% 70,4% 14,8% 100%
saya
Saya puas dengan tingkat kemajuan
47 0% 0% 14,8% 77,8% 7,4% 100%
saya selama ini
48 Kepala sekolah banyak mendukung 0% 0% 20,4% 64,8% 14,8% 100%
apa yang saya lakukan
Kepala sekolah banyak memberikan
49 0% 0% 16,7% 72,2% 11,1% 100%
motivasi kepada saya
50 Saya menikmati hubungan kerja 0% 1,9% 13% 59,2% 25,9% 100%
dengan rekan-rekan sesama guru
Banyak rekan seprofesi yang
51 0% 0% 24,1% 72,2% 3,7% 100%
mendukung saya
Mean 0% 1.9% 15,4% 68,5% 14,2% 100%

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden

menjawab setuju (S) dengan persentase nilai rata-rata sebesar 68,5% dari

100% dan sisanya sebesar 31,5% memilih jawaban lain, yaitu sangat tidak

setuju (STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R), dan sangat setuju (SS).

Kemudian dari pernyataan terhadap variabel kepuasan kerja tersebut

terdapat persentase yang paling tinggi yaitu, pada pernyataan 47

yang
termasuk ke dalam indikator ada/tidaknya promosi yang diberlakukan

pada dimensi promosi jabatan.

Maka dapat disimpulkan bahwa benar ada keterkaitan antara

pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap variabel kinerja guru, terbukti

7
dengan hasil dari kuesioner kompetensi terutama dari aspek kepuasan

dalam meningkatnya kemampuan.

Tabel 4.9 Kinerja Guru

No. Pernyataan STS TS R S SS Total


Saya selalu membuat rancangan
52 pembelajaran 0% 0% 0% 81,5% 18,5% 100%

53 Saya merencanakan metode belajar 0% 0% 9,3% 79,6% 11,1% 100%


yang tepat sebelum mulai mengajar
54 Saya mengajar sesuai dengan kurikulum 0% 0% 0% 81,5% 18,5% 100%
Saya memberikan materi ajar yang
55 disesuaikan dengan karakter 0% 0% 5,6% 79,6% 14,8% 100%
mengajar saya
Saya menggunakan alat, media, sumber
56 ajar serta fasilitas yang 0% 0% 1,9% 81,5% 16,6% 100%
disediakan dalam mengajar
Saya selalu menilai bakat dan
57 kemampuan siswa di kelas 0% 0% 7,4% 70,4% 22,2% 100%

58 Saya memberikan penghargaan 0% 0% 0% 85% 15% 100%


berupa pujian pada siswa yang
berprestasi
Saya obyektif dalam menilai prestasi
59 0% 0% 7,4% 77,8% 14,8% 100%
siswa
60 Saya menerapkan teknologi atau 0% 1,8% 13% 72,2% 13% 100%
metode yang menarik dalam mengajar
Saya memberikan materi yang
61 disesuaikan dengan kehidupan sehari- 0% 0% 7,4% 85% 0% 100%
hari
Saya menghubungkan bakat siswa
62 0% 0% 14,8% 79,6% 5,6% 100%
dengan minatnya
Mean 0% 0,2% 6% 79,4% 14,4 100%
Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa mayoritas


responden menjawab setuju (S) dengan persentase nilai rata-rata sebesar 79,4% dari 100% dan sisanya s

sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R), dan sangat

setuju (SS). Kemudian dari pernyataan terhadap variabel kinerja guru

tersebut terdapat persentase yang paling tinggi yaitu, pada pernyataan 58

dan 61 yang ditunjukkan dengan persentase sebesar 85%. Yang mana

7
pernyataan 58 termasuk ke dalam indikator melaksanakan penilaian

prestasi belajar siswa pada dimensi menilai proses belajar mengajar dan 61

termasuk ke dalam indikator menghubungkan dengan berbagai metode

pembelajaran pada dimensi menguasai bahan pelajaran.

Maka dapat disimpulkan bahwa kinerja guru berpengaruh terbukti

dengan hasil dari kuesioner kinerja terutama dari aspek pemberian

penghargaan dan mengajar materi sesuai kemampuan.

B. Uji Instrumen

1. Uji Statistik Deskriptif


Tabel 4.10
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Etpro 54 35 52 46.11 3.283
Motv 54 80 98 90.11 4.681
Kompt 54 30 39 33.24 1.990
Kepkj 54 32 48 39.46 3.402
KinGu 54 41 52 44.83 2.255
Valid N (listwise) 54
Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.10 di atas memberikan informasi

bahwapada variabel etika profesi menunjukkan nilai maksimum 52

dan nilai minimum 35 dengan nilai rata-rata 46,11 dan standar

deviasi sebesar 3,283. Hal ini berarti pada nilai minimum 35

responden lebih banyak memilih jawaban sangat tidak setuju

(STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R) danpada nilai maksimum

52 responden lebih banyak memilih jawaban setuju (S) dan sangat

setuju (SS).

7
Pada variabel motivasi didapat nilai maksimum adalah 98

dan nilai mimimum 80 dengan nilai rata-rata 90,11 dan standar

deviasi sebesar 4,681.Hal ini berarti pada nilai minimum 80

responden lebih banyak memilih jawaban sangat tidak setuju

(STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R) danpada nilai maksimum

98 responden lebih banyak memilih jawaban setuju (S) dan sangat

setuju (SS).

Pada variabel kompetensi didapat nilai maksimum adalah

39 dan nilai mimimum 30 dengan nilai rata-rata 33,24 dan standar

deviasi sebesar 1,990. Hal ini berarti pada nilai minimum 30

responden lebih banyak memilih jawaban sangat tidak setuju

(STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R) danpada nilai maksimum

39 responden lebih banyak memilih jawaban setuju (S) dan sangat

setuju (SS).

Pada variabel kepuasan kerja didapat nilai maksimum

adalah 48 dan nilai mimimum 32 dengan nilai rata-rata 39,46 dan

standar deviasi sebesar 3,402. Hal ini berarti pada nilai minimum

32 responden lebih banyak memilih jawaban sangat tidak setuju

(STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R) danpada nilai maksimum

48 responden lebih banyak memilih jawaban setuju (S) dan sangat

setuju (SS).

Pada variabel kinerja guru didapat nilai maksimum adalah

52 dan nilai mimimum 41 dengan nilai rata-rata 44,83 dan standar

7
deviasi sebesar 2,255. Hal ini berarti pada nilai minimum 41

responden lebih banyak memilih jawaban sangat tidak setuju

(STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R) danpada nilai maksimum 52 responden lebih banyak memilih jawaban se
2. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika p

7
1.1 Etika Profesi

Tabel 4.11
Validitas Etika Profesi

Pearson Sig. (2
No. Nama Keterangan
Correlation tailed)
1 Pernyataan P1 .445** 0.001 Valid
2 Pernyataan P2 .448** 0.001 Valid
3 Pernyataan P3 .487** 0.000 Valid
4 Pernyataan P4 .556** 0.000 Valid
5 Pernyataan P5 .283* 0.038 Valid
6 Pernyataan P6 .615** 0.000 Valid
7 Pernyataan P7 .375* 0.005 Valid
8 Pernyataan P8 .573** 0.000 Valid
9 Pernyataan P9 .364** 0.007 Valid
10 Pernyataan P10 .637** 0.000 Valid
11 Pernyataan P1 .622** 0.000 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil tabel 4.11 tersebut di atas menunjukkan

bahwa semua pernyataan memiliki Pearson Correlation yang

signifikan di bawah level 0,05 dan melebihi nilai r tabel 0,263. Jadi

dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel

etika profesi adalah valid dan dapat dilanjutkan ke pengujian

selanjutnya.

8
2.2 Motivasi
Tabel 4.12
Validitas Motivasi

Pearson Sig. (2
No. Nama Keterangan
Correlation tailed)
1 Pernyataan P12 .415** 0.002 Valid
2 Pernyataan P13 .358** 0.008 Valid
3 Pernyataan P14 .463** 0.000 Valid
4 Pernyataan P15 .533** 0.000 Valid
5 Pernyataan P16 .440** 0.001 Valid
6 Pernyataan P17 .519** 0.000 Valid
7 Pernyataan P18 .370** 0.006 Valid
8 Pernyataan P19 .425** 0.001 Valid
9 Pernyataan P20 .503** 0.000 Valid
10 Pernyataan P21 .439** 0.001 Valid
11 Pernyataan P22 .353** 0.009 Valid
12 Pernyataan P23 .471** 0.000 Valid
13 Pernyataan P24 .406** 0.002 Valid
14 Pernyataan P25 .422** 0.001 Valid
15 Pernyataan P26 .284* 0.037 Valid
16 Pernyataan P27 .481** 0.000 Valid
17 Pernyataan P28 .510** 0.000 Valid
18 Pernyataan P29 .422* 0.001 Valid
19 Pernyataan P30 .288* 0.035 Valid
20 Pernyataan P31 .520** 0.000 Valid
21 Pernyataan P32 .387** 0.004 Valid
22 Pernyataan P33 .537** 0.000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil tabel 4.12 tersebut di atas menunjukkan

bahwa semua pernyataan memiliki Pearson Correlation yang


signifikan di bawah level 0,05 dan melebihi nilai r tabel 0,263. Jadi

dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel

motivasi adalah valid dan dapat dilanjutkan ke pengujian

selanjutnya.

8
2.3 Kompetensi
Tabel 4.13
Validitas Kompetensi

Pearson Sig. (2
No. Nama Keterangan
Correlation tailed)
1 Pernyataan P34 .585** 0.000 Valid
2 Pernyataan P35 .699** 0.000 Valid
3 Pernyataan P36 .526** 0.000 Valid
4 Pernyataan P37 .481** 0.000 Valid
5 Pernyataan P38 .635** 0.000 Valid
6 Pernyataan P39 .590** 0.000 Valid
7 Pernyataan P40 .354** 0.009 Valid
8 Pernyataan P41 .615** 0.000 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil tabel 4.13 tersebut di atas menunjukkan bahwa

semua pernyataan memiliki Pearson Correlation yang signifikan di

bawah level 0,05 dan melebihi nilai r tabel 0,263. Jadi dapat

disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel kompetensi

adalah valid dan dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya.

2.4 Kepuasan Kerja


Tabel 4.14
Validitas Kepuasan Kerja
Pearson Sig. (2
No. Nama Keterangan
Correlation tailed)
1 Pernyataan P42 .566** 0.000 Valid
2 Pernyataan P43 .659** 0.000 Valid
3 Pernyataan P44 .438** 0.001 Valid
4 Pernyataan P45 .532** 0.000 Valid
5 Pernyataan P46 .654** 0.000 Valid
6 Pernyataan P47 .654** 0.000 Valid
7 Pernyataan P48 .543** 0.000 Valid
8 Pernyataan P49 .455** 0.001 Valid
9 Pernyataan P50 .666** 0.000 Valid
10 Pernyataan P51 .521** 0.000 Valid

8
Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil tabel 4.14 tersebut di atas menunjukkan bahwa

semua pernyataan memiliki Pearson Correlation yang signifikan di bawah level 0,05 dan melebih
2.5 Kinerja Guru
Tabel 4.15 Validitas Kinerja Guru

Pearson Sig. (2
No. Nama Keterangan
Correlation tailed)
1 Pernyataan P52 .420** 0.002 Valid
2 Pernyataan P53 .492** 0.000 Valid
3 Pernyataan P54 .441** 0.001 Valid
4 Pernyataan P55 .504** 0.000 Valid
5 Pernyataan P56 .294* 0.031 Valid
6 Pernyataan P57 .580** 0.000 Valid
7 Pernyataan P58 .288* 0.035 Valid
8 Pernyataan P59 .404** 0.001 Valid
9 Pernyataan P60 .571** 0.000 Valid
10 Pernyataan P61 .625** 0.000 Valid
11 Pernyataan P62 .341* 0.012 Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil tabel 4.15 tersebut menunjukkan bahwa semua

pernyataan memiliki Pearson Correlation yang signifikan di bawah

level 0,05 dan melebihi nilai r tabel 0,263. Jadi dapat disimpulkan

bahwa semua butir pernyataan untuk variabel kinerja guru adalah valid

dan dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya.

8
3. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur reliabel/handal tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60
3.1 Etika Profesi
Tabel 4.16 Reliabilitas Etika Profesi

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.689 11

Dari tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai cronbach alphauntuk variabel etika profesi > 0,60, yaitu
3.2 Motivasi
Tabel 4.17 Reliabilitas Motivasi

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.782 22

Dari tabel 4.17di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach

alphauntuk variabel etika profesi > 0,60, yaitu 0,782 yang

menunjukkan dapat diterimanya derajat reliabilitas.

8
3.3 Kompetensi

Tabel 4.18
Reliabilitas Kompetensi

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.667 8

Dari tabel 4.18di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach alphauntuk variabel etika profesi > 0,6
3.4 Kepuasan Kerja
Tabel 4.19 Reliabilitas Kepuasan Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.764 10

Dari tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach alphauntuk variabel etika profesi
menunjukkan dapat diterimanya derajat reliabilitas.

8
3.5 Kinerja Guru
Tabel 4.20
Reliabilitas Kinerja Guru

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.615 11

Dari tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach alphauntuk variabel etika profesi > 0,60, yaitu
C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar var
Tabel 4.21
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa

Collinearity
Etpro .563 1.776
Mod
Motv Toleranc
.526 V
1.900
(Constan
1 Kompt .758 1.320
Kepkj .546 1.833
a. Dependent Variable: KinGu

Sumber : Data primer yang diolah

8
Dari tabel 4.21 menunjukkan bahwa tidak terjadi

multikolinieritas antar variabel bebas karena angka-angka pada

tolerance dan VIF masih berada sekitar angka 1. Atau patokan lain bahwa nilai tolerance masih > 0
2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaaan variansi dari r
Gambar 4.1
Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer yang diolah


Darigambar4.1menunjukkanbahwatidakterjadi

heteroskedastisitas antar variabel bebas karena titik-titik yang ada

menyebar secara acak tanpa membentuk pola tertentu.

8
3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Unstandardized
Gambar 4.2 Uji Normalitas Predicted Value
N 54
Normal Mean 44.8333333
a,,b
Parameters Std. Deviation 1.93849077
Most Extreme Absolute .090
Differences Positive .090
Negative -.085
Kolmogorov-Smirnov Z .662
Asymp. Sig. (2-tailed) .773

Dari gambar 4.2 normal probability plots menunjukkan bahwa data

berdistribusi normal, karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal.

Tabel 4.22 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

8
Dari tabel 4.22 menunjukkan untuk memperkuat bahwa data

berdistribusi normal dengan menggunakan hasil uji kolmogorov-smirnov,

dengan seluruh variabel bebas menunjukkan Asymp. sig. (2-tailed) > 0,05.

4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara

Tabel4.23 Uji Autokorelasi


Model Summaryb

Durbin-
Model Watson
1 2.140
Predictors: (Constant), Kepkj, Komp, Etpro, Motv
Dependent Variable: KinGu

Dari tabel 4.23 di atas menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dengan hasil uji Durbin Watson hitu
D. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.

Jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan

8
menolak Ho, sedangkan jika nilai probability lebih besar dari 0,05

maka Ho diterima dan menolak Ha. hasil uji statistik t dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.24 Uji Parsial (t)


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 8.613 3.601 2.392 .021

Etpro .164 .067 .239 2.455 .018

Motv .119 .048 .246 2.449 .018

Komp .240 .095 .212 2.528 .015

Kepkj .253 .065 .382 3.862 .000

a. Dependent Variable: KinGu

Hasil pengujian variabel independen (etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja) te
Hipotesis 1 : Pengaruh etika profesi terhadap kinerja guru

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.24, variabel etika

profesi mempunyai nilai (t hitung) 2,455 > 1,677 (t tabel) dan tingkat

signifikansi sebesar 0,018. Hal ini menyimpulkan bahwa Ha diterima

sehingga dapat dikatakan bahwa etika profesi berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja guru karena tingkat signifikansi yang

9
dimiliki variabel etika profesi < 0,05. Yang berarti etika profesi dapat

memberi pengaruh untuk kinerja guru.

Hipotesis 2 : Pengaruh motivasi terhadap kinerja guru

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.24, variabel motivasi

mempunyai nilai (t hitung) 2,499 > 1,677 (t tabel) dan tingkat

signifikansi sebesar 0,018. Hal ini menyimpulkan bahwa Ha diterima

sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja guru karena tingkat signifikansi yang

dimiliki variabel motivasi < 0,05.Yang berarti motivasi dapat memberi

pengaruh untuk kinerja guru.

Hipotesis 3 : Pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.24, variabel

kompetensi mempunyai nilai (t hitung) 2,528 > 1,677 (t tabel) dan

tingkat signifikansi sebesar 0,015. Hal ini menyimpulkan bahwa Ha

diterima sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja guru karena tingkat signifikansi

yang dimiliki variabel kompetensi < 0,05. Yang berarti kompetensi

dapat memberi pengaruh untuk kinerja guru.

Hipotesis 4 : Pengaruh etika kepuasan kerja terhadap kinerja guru

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.24, variabel

kepuasan kerja mempunyai nilai (t hitung) 3,862 > 1,677 (t tabel) dan

tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menyimpulkan bahwa Ha

diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel-variabel bebas

9
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru karena tingkat

signifikansi yang dimiliki variabel-variabel bebas < 0,05. Yang berarti

kepuasan kerja dapat memberi pengaruh untuk kinerja guru. Berdasarkan tabel 4.24 maka dipe
Y = 8,613 + 0,164(X1) + 0,119(X2 )+ 0,240(X3) + 0,253(X4) + e

Keterangan :

Y = Kinerja Guru

X1 = Etika Profesi

X2 = Motivasi

X3 = Kompetensi

X4 = Kepuasan Kerja

= Error
e

Dari persamaan regresi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

Dalam model persamaan regresi tersebut diketahui konstanta sebesar 8,613. Apabila seluruh v
Dalam model persamaan regresi tersebut diketahui koefisien

regresi variabel etika profesi +0,164. Apabila meningkat sebesar 1

satuan, maka nilai kinerja juga meningkat.

3. Dalam model persamaan regresi tersebut diketahuikoefisien regresi

variabel motivasi +0,119. Apabila meningkat sebesar 1 satuan,

maka nilai kinerja juga meningkat.

9
4. Dalam model persamaan regresi tersebut diketahuikoefisien regresi

variabel kompetensi +0,240. Apabila meningkat sebesar 1 satuan,

maka nilai kinerja juga meningkat.

5. Dalam model persamaan regresi tersebut diketahuikoefisien regresi

variabel kepuasan kerja +0,253. Apabila meningkat sebesar 1

satuan, maka nilai kinerja juga meningkat.

2. Uji Simultan (F)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen yang dimasukkan ke dalam model regresi secara bersama-

sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi

0,05. Jika nilai F hitung > F tabel dan probabilitas lebih kecil dari 0,05

maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas

lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha. Jika nilai

probabilitas F lebih kecil dari 0,05 model regresi dapat digunakan

untuk penelitian. Hasil uji koefisien signifikan simultan (Uji statistik

F) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.25
Uji Simultan (F)
ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 199.161 4 49.790 34.685 .000a
Residual 70.339 49 1.435

Total 269.500 53
a. Predictors: (Constant), Kepkj, Komp, Etpro, Motv

b. Dependent Variable: KinGu

9
Berdasarkan tabel 4.25 nilai F diperoleh 34,685 dengan tingkat

signifikansi 0,000. Karena (F hitung)34,685 >2,56 (F tabel) dan

tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka model ini dapat digunakan

untuk memprediksi kinerja guru dengan kata lain dapat dikatakan

bahwa variabel etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan

kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap

variabel kinerja guru.

Hipotesis 6 : Pengaruh etika profesi, motivasi, kompetensi, dan

kepuasan kerja terhadap kinerja guru.

Hasil uji hipotesis 6 dapat dilihat pada tabel 4.25etika profesi,

motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja mempunyai tingkat

signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menyimpulkan bahwa Ha diterima

sehingga dapat dikatakan bahwa etika profesi, motivasi, kompetensi,

dan kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

guru secara simultan karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel

kepuasan kerja < 0,05. Yang berarti etika profesi, motivasi,

kompetensi, dan kepuasan kerja dapat memberi pengaruh untuk

kinerja guru.

3. Koefisien Determinasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

sumbangan yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat

yang ditunjukkan dalam persentase. Hasil uji koefisien determinasi

dapat dilihat pada tabel berikut :

9
Tabel 4.26
Koefisien determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .860a .739 .718 1.198

Predictors: (Constant), Kepkj, Komp, Etpro, Motv


Dependent Variable: KinGu

Berdasarkan tabel 4.26 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi penyesuaian (R²) sebesa
lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.

9
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang pengaruh etika profesi, motivasi,

kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel etika profesi berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja

guru di SMK Islamiyah Ciputat. Hal ini sependapat dengan penelitian

yang dilakukan oleh Anis Choiriah (2013) dan Kompiang Martina

Dinata Putri & I.D.G Dharma Suputra (2013) yaitu memiliki hasil

yang sama bahwa etika profesi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja.

2. Variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja

guru di SMK Islamiyah Ciputat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Dewi Urip Wahyuni (2011) bahwa motivasi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

3. Variabel kompetensi berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja

guru di SMK Islamiyah Ciputat. Hal ini sependapat dengan penelitian

yang dilakukan oleh Budi Suhardiman (2011), bahwa kompetensi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

4. Variabel kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel

kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Suryani Dewi Pratiwi (2013), bahwa

94
kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhdap

kinerja/prestasi guru.

5. Variabel etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel kinerja guru

di SMK Islamiyah Ciputat. Sehingga kesimpulan dari hasil penelitian

ini sependapat dengan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para

peneliti sebelumnya.

B. Implikasi

Etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja memiliki

pengaruh terhadap kinerja guru baik secara simultan maupun parsial.Penelitian

ini menunjukkan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan etika profesi, motivasi,

kompetensi, dan kepuasan kerja bisa menjadi acuan untuk meningkatkan

kinerja.

Berdasarkan penelitian dari hasil kuesioner, misalnya dalam hal etika

profesi, bahwa indikator menghargai, menghormati, dan tidak melanggar hak

pada dimensi keadilan mendapat nilai persentase yang tinggi, lalu dalam hal

motivasi yang mendapat nilai persentase tertinggi ada dari dimensi instrinsik

(motivator) pada indikator tanggung jawab, kemudian dalam hal kompetensi

yang mendapat nilai persentase yang tinggi adalah dari dimensi motif dalam

indikator dorongan untuk bertindak dengan kesadaran berfikir, selanjutnya

dalam hal kepuasan kerja yang mendapat nilai persentase tertinggi ada dari

dimensi promosi jabatan dalam indikator ada/tidaknya promosi yang

diberlakukan, terakhir dalam hal kinerja guru yang mendapat nilai persentase

9
yang tinggi adalah dari dimensi menilai proses belajar mengajar pada

indikator melaksanakan penilaian prestasi belajar siswa dan dimensi

menguasai bahan pelajaran pada indikator menghubungkan dengan berbagai

metode pembelajaran.

Dengan mengetahui nilai persentase tinggi yang diperoleh dari hasil

kuesioner penelitian yang merupakan jawaban dari para guru selaku

responden, maka kepala sekolah/pihak sekolah dapat menentukan titik

fokus/dapat memfokuskan pada dimensi-dimensi yang mempunyai nilai tinggi

tersebut untuk dapat lebih meningkatkan lagi kinerja para guru. Sehingga

dengan meningkatkannya dapat meningkatkan kinerja para guru yang akan

menjadikan hasil yang maksimal dan menjadikan semangat dalam mengajar,

para guru akan membuat suatu cara/metode belajar yang menarik dan tidak

menjenuhkan agar para siswa dapat menyerap ilmu yang disampaikan dan

pada akhirnya dapat mengaplikasikan serta menghasilkan anak didik atau

lulusan yang berkualitas.

Berangkat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi

bagi lembaga pendidikan lain pada umumnya, khususnya dalam meningkatkan

kinerja guru melalui etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja.

Sebagaimana penelitian sebelumnya bahwa dengan adanya hasil penelitian

yang sekarang ini dapat dijadikan referensi dalam peningkatan kinerja dan

prestasi guru dengan melihat dari aspek-aspek yang dapat mempengaruhinya

sekecil apapun.

9
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan model

penelitian yang berbeda dan pada objek yang berbeda misalnya pada

perusahaan atau sekolah lain. Selain itu dapat menggunakan responden yang

lebih banyak agar didapat hasil perhitungan yang lebih akurat dan penelitian

selanjutnya dapat menggunakan variabel lain untuk diteliti.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa etika profesi, motivasi,

kompetensi, dan kepuasan kerja dengan signifikan mempengaruhi kinerja guru

baik secara parsial maupun simultan.Terkait dengan hasil penelitian ini, maka

kinerja guru dapat ditingkatkan melalui pemberian perhatian terhadap etika

profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja, sehingga di dalam

melaksanakan tugas dapat menghasilkan kinerja yang baik.

1. Bagi Kepala Sekolah

Sebaiknya dapat lebih mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan

para guru serta kenyamanannya dalam melaksanakan tugas,

berdasarkan peneilitian dari hasil kuesioner, hal tersebut bisa dimulai

dari dimensi-dimensi dari variabel yang memiliki nilai persentase yang

tinggi untuk lebih ditingkatkan. Dengan cara tersebut guru akan

merasa bahwa mereka dibutuhkan dan dihargai yang pada akhirnya

dapat mencapai kinerja yang baik dan meningkat sehingga visi dan

misi sekolah dapat terwujud. Hal ini dapat dimulai dari hal-hal yang

sederhana hingga sampai yang kompleks.

9
2. Bagi Guru

Dengan adanya hasil penelitian, diharapkan para guru dapat

mengambil poin-poin penting dimana faktor-faktor apa saja yang

dibutuhkan agar pekerjaan, tanggungjawab, dan kinerjanya sesuai

dengan profesinya sebagai guru dan dapat selaras dengan visi misi

sekolah. Sehingga dapat menjadi acuan dalam proses belajar mengajar,

dan bagaimana cara meraih prestasi dan kinerja yang baik, untuk

mendapatkan hasil yang diinginkan sebagai hubungan umpan balik

dari apa yang dikerjakan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, dan Hanafi, Rindyah. “Pengantar Manajemen”, Graha Ilmu,


Yogyakarta, 2002.

Arikunto, Suharsimi. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, Edisi


revisi VI : Rineka Cipta, Jakarta, 2005

Arikunto , Suharsimi.“Menejemen Penelitian. Edisi revisi”, Rineka Cipta, Jakarta,


2006.

Budiyono.“Statistika Dasar untuk Penelitian”, UNS Press, Surakarta, 2000.

Burhanuddin, dkk.“Supervisi Pendidikan dan Pengajaran”, Universitas Negeri


Malang, Malang, 2007.

Darsono & Siswandoko.“Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21”,


Nusantara Consulting, Jakarta, 2011.

Fattah, Nanang. “Landasan Kependidikan”, PT Remaja Rodaskarya, Bandung,


2003.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan


Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan


Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.

Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan I, FEIS UIN Press,


Jakarta, 2007.

Hasibuan, Malayu SP. “Organisasi Dan Motivasi”, PT Bumi Aksara, Jakarta,


2003.

Kemendikbud.“Pedoman Penilaian Kinerja Guru”, 2012.

Kemendikbud.“Kode Etik Guru Indonesia”, 2013.

Mangkunegara, Anwar Prabu. “Evaluasi Kinerja SDM”, PT. Refika Aditama,


Bandung, 2006.

Mathis, Robert L dan Jackson, John H, “Manajemen SDM”,Salemba Empat,


Jakarta, 2002.

99
Moeheriono.“INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Perencanaan, Aplikasi dan
Pengembangan”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012.

Moleong, Lexy.“Methodologi Research Jilid III”. Penerbit Fakultas IKIP


Malang, Yogyakarta, 2006.

Murtanto dan Marini.“Persepsi Akuntan Pria dan Akuntan Wanita serta


Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi terhadap Etika Bisnis dan Etika
Profesi Akuntan”, Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya
16-17 Oktober 2003. 2003.

Palagia, Misail, Nurdin Brasit dan Muh. Yunus Amar, “Pengaruh Remunerasi,
Motivasi, Kepuasan kerja, terhadap Kinerja pegawai pada Kantor pajak
di Makassar”, 2012.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.


16.“Tentang Penilaian Kinerja Guru”, 2009.

Pramudyo, Anung. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dosen


Negeri Dipekerjakan Pada Kopertis Wilayah V Yogyakarta”,Volume 1,
Nomor 1, JBTI : Yogyakarta, 2010.

Pratiwi, Suryani Dewi. “Pengaruh Motivasi kerja, Kepuasan Kerja, Kepemimpin


an kepala sekolah menurut persepsi guru, dan Iklim Sekolah terhadap
Kinerja Guru Ekonomi SMP Negeri di Kabupaten Wonogiri”, Jurnal,
2013.

Prawirosentono, Suyadi. “Manajemen Sumber Daya Manusia (Kebijakan Kinerja


Karyawan)”, BPFE, Yogyakarta, 1999.

Purwanto, Sony Bagus. “Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Kepuasan Kerja


terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Proyek Pondasi Tower di Timor
Leste PT Cahaya Inspirasi Indonesia)”, 2013.

Putri, Kompiang Martina Dinata dan I.D.G Dharma Suputra, “Pengaruh


Independensi, Profesionalis-me, dan Etika Profesi Terhadap Kinerja
Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Bali”, 2013.

Rismawaty. “Kepribadian & Etika Profesi”, Graha Ilmu. 2008.

Robert Bacal, “Performance Management”, Terj.Surya Darma dan Yanuar


Irawan. (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 86

Robbins, Stephen P, “Perilaku Organisasi Jilid I”, Aditya Media. Yogyakarta,


2001.

10
Siregar, Sofyan. “Statistika Deskriptif untuk Penelitian (Dilengkapi Perhitungan
Manual dan Aplikasi SPSS versi 17)”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2011.

Sudjana, Nana. “Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar”, Sinar Baru Algensindo,


Bandung, 2004.

Sudjana. “Metode Statistik”, Transito, Bandung, 2002.

Sugiyono. “Metode Penelitian Administrasi”, Alfabeta, Bandung, 2007.

Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2008.

Suhardiman, Budi, “Analisis Pengaruh Faktor Rekrutmen, Kompetensi, dan


Sistem kompensasi terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Kab. Garut”,
2011.

Sujarweni & Endrayanto. “Statistika Untuk Penelitian”,Graha Ilmu, Yogyakarta,


2012.

Sunyoto, Danang. “Analisis Regresi dan Uji Hipotesis”, Nica Media Pressindo,
Yogyakarta, 2008.

Sunyoto, Danang. “UJi Khi Kuadrat dan Regresi untuk Penelitian”, Graha
Ilmu.Yogyakarta, 2010.

Umar, Husen, “Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan”, PT Raja


Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Undang-Undang Republik Indonesia.“Tentang Kompetensi Guru”, 2005.

Undang-Undang Republik Indonesia.“Sistem Pendidikan Nasional”, 2003.

Wahyuni, Dewi Urip. “Pengaruh Komitmen Organisasional Dan Motivasi


Terhadap Kinerja Guru STS Surabaya”, 2011.

Winardi. “Motivasi Dan Permotivasian Dalam Manajemen”, PT Raja Grafindo


Persada, Jakarta, 2002.

Wirawan. “Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (Teori Aplikasi dan


Penelitian”), Salemba Empat, Jakarta, 2009.

Yamin, Martinis dan Maisah. “Standarisai Kinerja Guru”, Gaung Persada Press,
Jakarta, 2010.

10
10
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa program strata satu (S1) Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Jurusan
manajemen yang sedang menyusun skripsi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE), dengan ini saya :

Nama : Dwi Aries Buntoro

NIM : 1110081000058

Mengharapkan kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I untuk


mengisi kuesioner yang terlampir. Adapun judul penelitian yang saya ajukan
adalah “Pengaruh Etika Profesi, Motivasi, Kompetensi, dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus Pada Guru di SMK Islamiyah Ciputat)”

Informasi yang diperoleh melalui kuesioner ini hanya akan digunakan


untuk kepentingan penelitian (riset) dan tidak untuk kepentingan di luar riset,
sehingga akan saya jaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian.

 Responden diharapkan membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan


menjawab dengan lengkap.

 Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda yang penting
memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.

Demikianlah permohonan saya, atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I dalam


meluangkan waktu untuk mengisi dan menyatakan pendapat dalam penelitian ini,
saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya

Dwi Aries Buntoro

Peneliti

10
Kuesioner Tentang

“Pengaruh Etika Profesi, Motivasi, Kompetensi dan Kepuasan Kerja


terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus pada Guru di SMK Islamiyah
Ciputat)”

A. Data Diri Responden


1. Usia : …… tahun
2. Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
3. Pendidikan Terakhir : ( ) SMA/SMK
( ) D3
( ) S1
( ) S2
( ) Lainnya
4. Lama Bekerja : ( ) >1 Tahun
( ) 5-10 Tahun
( ) 11-20 Tahun
( ) >30 Tahun

B. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda centang/ceklist (  ) pada jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/I
pilih di lembar jawaban yang telah disediakan.Pilihlah jawaban yang sesuai
dengan perasaan, pendapat, dan keadaan Bapak/Ibu/Saudara/I yang
sebenarnya.

Keterangan :

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Ragu-Ragu (R)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

10
1. Etika Profesi
No. Pernyataan STS TS R S SS
1. Saya mengerjakan tugas-tugas dengan baik
2. Saya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan
3. Saya tidak ragu-ragu menjadi seorang guru
Dalam hal menjadi guru, saya lakukan secara
4.
sukarela tanpa paksaan
Walaupun sudah menjadi guru, saya masih terus
5.
belajar dari waktu ke waktu
Ada hal yang belum bisa saya lakukan dalam
6. menjalankan tugas dan pekerjaan
7. Saya sangat menjunjung tinggi toleransi
8. Saya tidak pernah melanggar peraturan
9. Saya menghargai profesi yang saya jalani
Saya mengajar mata pelajaran sesuai dengan gelar
10.
yang saya raih
Saya mengajar mata pelajaran sesuai dengan
11.
kemampuan yang saya miliki

No. 2. Pernyataan STS TS R S SS


Saya berkomunikasi dan menjalin hubungan baik
12.
dengan kepala sekolah
Saya berkomunikasi dan menjalin hubungan baik
13.
dengan rekan seprofesi sesama guru
Saya berkomunikasi dan menjalin hubungan baik
14.
dengan pegawai sekolah lainnya
Kepala sekolah atau pihak dari dinas satuan
15.
pendidikan mengadakan kunjungan saat mengajar
Kepala sekolah atau pihak dari satuan pendidikan
16. melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar dan
cara mengajar
17. Saya mematuhi peraturan yang dibuat oleh sekolah
Saya bersedia menerima sanksi apabila melakukan
18.
pelanggaran
Sekolah tempat saya mengajar keadaannya aman
19.
dan nyaman
Sekolah tempat saya mengajar menyediakan
20. fasilitas yang baik dalam menunjang proses
belajar
mengajar

10
21. Saya merasa senang mengajar di sekolah ini
Gaji yang saya terima cukup untuk memenuhi
22. kebutuhan sehari-hari
Saya suka menetapkan target pekerjaan pada waktu
23. tertentu
24. Saya menikmati tantangan pekerjaan yang sulit
Sesama rekan guru saling menghargai dan
25.
menghormati
Sekolah memberikan penghargaan bagi guru yang
26.
berprestasi
27. Saya memahami sasaran pekerjaan saya
28. Saya merasa nyaman dengan pekerjaan saya
Selain mengajar saya selalu mengikuti rapat
29. sekolah
30. Saya datang ke sekolah dengan tepat waktu
31. Selain mengajar saya juga mendidik para siswa
Sekolah memberikan kebebasan berpikir dan
32.
berkreasi dalam cara mengajar di kelas
Sekolah memberikan fasilitas yang cukup baik
33.
untuk mengembangkan kemampuan

No. 3. Pernyataan STS TS R S SS


34. Saya selalu bersemangat dalam mengajar
Saya melakukan pekerjaan dengan kesadaran
35.
berfikir
36. Saya mempunyai kepercayaan diri yang tinggi
Saya mengajar dengan konsep dan nilai yang saya
37. miliki
Saya memiliki pengetahuan tentang suatu bidang
38.
ilmu
Saya mengetahui informasi yang berhubungan
39.
dengan bidang ajar saya
Saya mempunyai kemampuan khusus dalam
40.
mengajar
Saya menggunakan keterampilan yang dimiliki
41.
untuk mengajar

10
4. Kepuasan Kerja
No. Pernyataan STS TS R S SS
Gaji saya cukup, mengingat tanggung jawab yang
42.
saya emban
Saya menikmati hidup dengan gaji yang saya
43.
terima
44. Saya suka dan menikmati dengan pekerjaan saya
Saya sangat puas dengan hasil pekerjaan saya
45.
selama ini
46. Promosi terjadi di dalam organisasi saya
47. Saya puas dengan tingkat kemajuan saya selama ini
Kepala sekolah banyak mendukung apa yang saya
48.
lakukan
Kepala sekolah banyak memberikan motivasi
49. kepada saya
Saya menikmati hubungan kerja dengan rekan-
50. rekan sesama guru
51. Banyak rekan seprofesi yang mendukung saya

No. 5. Kinerja Pernyataan STS TS R S SS


52. Saya selalu membuat rancangan pembelajaran
Saya merencanakan metode belajar yang tepat
53.
sebelum mulai mengajar
54. Saya mengajar sesuai dengan kurikulum
Saya memberikan materi ajar yang disesuaikan
55.
dengan karakter mengajar saya
Saya menggunakan alat, media, sumber ajar serta
56.
fasilitas yang disediakan dalam mengajar
Saya selalu menilai bakat dan kemampuan siswa di
57.
kelas
Saya memberikan penghargaan berupa pujian pada
58.
siswa yang berprestasi
59. Saya obyektif dalam menilai prestasi siswa
Saya menerapkan teknologi atau metode yang
60.
menarik dalam mengajar
Saya memberikan materi yang disesuaikan dengan
61. kehidupan sehari-hari
Saya menghubungkan bakat siswa dengan
62.
minatnya

10
Lampiran 3
EtikaProfesi
Jawaban Responden atas Pernyataan
Resp. Total
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11
1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 42
2 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 43
3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45
4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 40
5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 48
6 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 48
7 4 3 2 3 4 3 3 3 4 2 4 35
8 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 44
9 5 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 45
10 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 48
11 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
12 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 50
13 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 48
14 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 47
15 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 41
16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43
17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 42
18 5 4 4 4 5 4 4 4 4 2 5 45
19 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 52
20 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43
21 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 48
22 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 48
23 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 50
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
25 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 50
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
27 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 40
28 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 51
29 5 3 4 4 4 4 5 3 4 5 4 45
30 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 50
31 4 4 5 5 2 4 3 4 5 4 5 45
32 4 4 4 4 3 4 5 3 4 5 5 45
33 4 5 5 4 4 5 4 5 5 2 4 47
34 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 46

10
35 5 5 3 4 4 4 5 2 5 4 5 46
36 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 47
37 5 5 2 4 4 5 4 4 5 3 4 45
38 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 47
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
40 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 46
41 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 47
42 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 52
43 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 50
44 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 49
45 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 47
46 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 47
47 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 4 47
48 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 52
49 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 46
50 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 47
51 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 48
52 4 4 3 4 5 3 4 5 4 4 4 44
53 5 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 44
54 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 48

10
Lampiran 4
Motivasi
Jawaban Responden atas Pernyataan
Resp. Total
P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33
1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 85
2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 80
3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 87
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 87
5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 91
6 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 98
7 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 80
8 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89
9 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 92
10 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 95
11 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 88
12 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 98
13 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 94
14 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 92
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
17 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 86
18 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 95
19 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 98
20 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85
21 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 88
22 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 88

110
23 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 95
24 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 80
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85
26 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 88
27 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 86
28 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 95
29 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90
30 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 98
31 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 93
32 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 97
33 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 91
34 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 95
35 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 88
36 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 85
37 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 94
38 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 94
39 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 83
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 89
41 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 90
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
44 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 92
45 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 84
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 90
47 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 91
48 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 98

1
49 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 90
50 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 2 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 93
51 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 91
52 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 92
53 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
54 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 92

1
Lampiran 5
Kompetensi
Jawaban Responden atas Pernyataan
Resp. Total
P34 P35 P36 P37 P38 P39 P40 P41
1 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 4 4 4 4 4 4 3 4 31
3 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 3 4 31
5 4 4 4 4 4 5 4 4 33
6 4 4 4 5 4 4 4 4 33
7 4 4 4 4 5 4 5 5 35
8 4 4 4 4 4 3 4 4 31
9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
10 4 4 4 4 4 4 4 4 32
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 4 5 4 5 4 4 4 4 34
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32
14 4 4 4 4 4 5 4 4 33
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
16 4 4 4 5 4 4 4 4 33
17 4 4 4 4 4 4 4 4 32
18 4 5 4 5 5 5 4 4 36
19 5 5 5 5 5 5 4 5 39
20 4 4 5 4 4 4 4 4 33
21 4 5 5 4 4 4 5 4 35
22 4 4 4 4 4 4 3 4 31
23 5 5 4 5 5 4 4 5 37
24 4 4 4 4 4 4 4 4 32
25 4 4 4 4 4 4 4 4 32
26 4 4 4 4 4 4 4 4 32
27 4 4 4 4 4 4 4 4 32
28 4 5 5 4 4 5 4 5 36
29 4 3 4 4 4 3 4 4 30
30 4 4 4 5 4 5 4 4 34
31 4 4 4 5 5 4 3 4 33
32 4 4 4 4 4 4 4 4 32
33 4 4 4 5 5 4 4 4 34
34 4 4 4 4 5 5 4 5 35

11
35 4 4 4 4 4 3 3 4 30
36 4 5 4 4 4 4 4 4 33
37 4 4 4 4 4 4 5 5 34
38 5 5 5 5 5 5 3 5 38
39 4 4 3 4 4 4 4 4 31
40 4 4 4 4 5 5 5 4 35
41 4 4 4 4 4 4 3 4 31
42 4 4 4 4 4 3 3 4 30
43 4 5 5 4 4 4 3 4 33
44 4 4 4 4 5 5 5 4 35
45 5 5 5 4 4 4 4 5 36
46 4 4 4 5 4 3 4 5 33
47 5 4 5 4 4 4 4 4 34
48 4 5 5 5 4 4 5 4 36
49 4 5 4 4 5 4 4 5 35
50 4 4 3 4 4 4 5 4 32
51 4 4 4 4 4 5 4 4 33
52 5 5 4 4 5 4 4 4 35
53 4 4 4 4 4 5 4 5 34
54 4 4 5 5 4 4 4 4 34

11
Lampiran 6
KepuasanKerja
Jawaban Responden atas Pernyataan
Resp. Total
P42 P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51
1 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 34
2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 33
3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 35
4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 34
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
6 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 34
7 2 4 4 3 2 4 4 5 5 3 36
8 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 43
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 44
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 44
13 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
14 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 40
15 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
17 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 32
18 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 43
19 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 48
20 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37
21 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
22 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 37
23 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 45
24 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 35
25 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 38
26 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
27 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38
28 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 46
29 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 42
30 4 4 5 5 5 4 4 3 4 3 41
31 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
32 4 5 4 2 4 4 4 3 4 4 38
33 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
34 4 4 3 5 4 4 3 4 5 4 40

11
35 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 38
36 2 4 5 4 4 4 4 3 5 4 39
37 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 41
38 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38
39 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 37
40 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 43
41 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 42
42 2 5 4 4 3 4 5 4 3 4 38
43 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
44 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38
45 4 5 4 4 4 5 3 3 5 4 41
46 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 40
47 3 4 4 2 4 3 4 4 5 4 37
48 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 45
49 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 43
50 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 42
51 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 41
52 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 37
53 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 35
54 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41

11
Lampiran 7
KinerjaGuru
Jawaban Responden atas Pernyataan
Resp. Total
P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59 P60 P61 P62
1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 42
2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 41
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 42
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
6 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 47
7 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 3 43
8 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 46
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
10 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 47
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
12 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 48
13 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 45
14 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 45
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
16 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43
17 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 42
18 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 47
19 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 52
20 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 42
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
23 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 48
24 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 42
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
27 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43
28 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 50
29 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 44
30 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 49
31 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 45
32 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 43
33 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
34 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 42

11
35 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 42
36 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 45
37 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 46
38 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 46
39 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 43
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
41 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 46
42 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 3 45
43 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 46
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
45 4 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 46
46 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 46
47 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 44
48 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 49
49 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45
50 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 46
51 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 44
52 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 46
53 5 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 42
54 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 47

11
No. Etika Profesi Motivasi Kompetensi Kepuasan Kerja Kinerja Guru
Resp. (X1) (X2) (X3) (X4) (Y)
1 42 85 32 34 42
2 43 80 31 33 41
3 45 87 32 35 44
4 40 87 31 34 42
5 48 91 33 41 44
6 48 98 33 34 47
7 35 80 35 36 43
8 44 89 31 43 46
9 45 92 32 40 44
10 48 95 32 44 47
11 45 88 32 40 44
12 50 98 34 44 48
13 48 94 32 39 45
14 47 92 33 40 45
15 41 87 32 39 44
16 43 88 33 40 43
17 42 86 32 32 42
18 45 95 36 43 47
19 52 98 39 48 52
20 43 85 33 37 42
21 48 88 35 39 44
22 48 88 31 37 44
23 50 95 37 45 48
24 44 80 32 35 42
25 50 85 32 38 44
26 44 88 32 39 44
27 40 86 32 38 43
28 51 95 36 46 50
29 45 90 30 42 44
30 50 98 34 41 49
31 45 93 33 39 45
32 45 97 32 38 43
33 47 91 34 41 45
34 46 95 35 40 42

11
35 46 88 30 38 42
36 47 85 33 39 45
37 45 94 34 41 46
38 47 94 38 38 46
39 44 83 31 37 43
40 46 89 35 43 44
41 47 90 31 42 46
42 52 90 30 38 45
43 50 88 33 41 46
44 49 92 35 38 44
45 47 84 36 41 46
46 47 90 33 40 46
47 47 91 34 37 44
48 52 98 36 45 49
49 46 90 35 43 45
50 47 93 32 42 46
51 48 91 33 41 44
52 44 92 35 37 46
53 44 88 34 35 42
54 48 92 34 41 47

12
Correlations
Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Total
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 Jawaban
Skor Pearson 1 .256 -.030 .054 .279* .360** .239 .082 .072 .152 .191 .445**
Jawaban Correlation
P1
Sig. (2- .062 .828 .700 .041 .007 .082 .554 .606 .272 .166 .001
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .256 1 .003 .130 .020 .341* .220 .185 .249 .048 .238 .448**
Jawaban Correlation
P2
Sig. (2- .062 .984 .351 .887 .012 .109 .181 .069 .729 .084 .001
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson -.030 .003 1 .433** -.074 .123 -.012 .309* .088 .256 .326* .487**
Jawaban Correlation
P3
Sig. (2- .828 .984 .001 .597 .374 .931 .023 .527 .062 .016 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .054 .130 .433** 1 -.134 .289* .339* .281* .073 .274* .333* .556**
Jawaban Correlation
P4
Sig. (2- .700 .351 .001 .334 .034 .012 .040 .601 .045 .014 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .279* .020 -.074 -.134 1 .050 .071 .278* -.098 .123 .011 .283*
Jawaban Correlation
P5
Sig. (2- .041 .887 .597 .334 .717 .610 .042 .479 .376 .934 .038
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

Skor Pearson .360** .341* .123 .289* .050 1 .179 .294* .282* .273* .167 .615**
Jawaban Correlation
P6
Sig. (2- .007 .012 .374 .034 .717 .196 .031 .039 .046 .226 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

121
Skor Pearson .239 .220 -.012 .339* .071 .179 1 -.078 -.060 .230 .149 .375**
Jawaban Correlation
P7
Sig. (2- .082 .109 .931 .012 .610 .196 .577 .666 .094 .282 .005
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .082 .185 .309 *
.281 *
.278 *
.294 *
-.078 1 .073 .187 .335 *
.573**
Jawaban Correlation
P8
Sig. (2- .554 .181 .023 .040 .042 .031 .577 .598 .175 .013 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

Skor Pearson .072 .249 .088 .073 -.098 .282* -.060 .073 1 .184 .205 .364**
Jawaban Correlation
P9
Sig. (2- .606 .069 .527 .601 .479 .039 .666 .598 .182 .137 .007
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .152 .048 .256 .274* .123 .273* .230 .187 .184 1 .435** .637**
Jawaban Correlation
P10
Sig. (2- .272 .729 .062 .045 .376 .046 .094 .175 .182 .001 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

Skor Pearson .191 .238 .326* .333* .011 .167 .149 .335* .205 .435** 1 .622**
Jawaban Correlation
P11
Sig. (2- .166 .084 .016 .014 .934 .226 .282 .013 .137 .001 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Total Pearson .445 **
.448 **
.487 **
.556 **
.283 *
.615 **
.375 **
.573 **
.364 **
.637 **
.622 **
1
Jawaban Correlation
Sig. (2- .001 .001 .000 .000 .038 .000 .005 .000 .007 .000 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

1
Correlations

Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
Jawa Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Jaw Total
ban a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a Jawa
P12 ban ban ban ban ban ban ban ban ban ban ban ban ban ban ban ban ban ban ban ban ban ban
P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33
Skor Pearso 1 .355** .413** .392** .139 .175 .066 .120 .071 -.101 -.011 .176 .146 .128 -.010 .141 .233 .259 .121 .190 -.130 .173 .415**
Jawa n
ban Correla
P12 tion
Sig. (2- .008 .002 .003 .316 .205 .634 .386 .608 .468 .938 .202 .293 .357 .942 .310 .090 .059 .382 .169 .350 .211 .002
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso .355** 1 .377** .392** .061 .106 .023 .036 .043 .188 .053 -.071 -.176 .166 .160 .304* .362** -.183 .098 .131 .078 .012 .358**
Jawa n
ban Correla
P13 tion
Sig. (2- .008 .005 .003 .661 .447 .870 .794 .757 .173 .706 .610 .203 .230 .249 .026 .007 .185 .483 .345 .574 .930 .008
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso .413 .377 ** **
1 .494 **
.160 .105 .084 .036 .067 .067 .082 .171 -.069 .158 .280 .164 .142 .209 .124 .297 .078 .092 .463**
* *

Jaw n
a Correl
ban a tion
P14
Sig. (2- .002 .005 .000 .248 .450 .545 .796 .630 .628 .556 .216 .618 .253 .040 .237 .304 .129 .370 .029 .577 .507 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso .392** .392** .494** 1 .189 .142 .135 .254 .168 .077 .157 .134 -.055 .121 .251 .141 .281* .107 .236 .361** .169 .073 .533**
Jaw n
a Correl
ban a tion
P15
Sig. (2- .003 .003 .000 .171 .305 .329 .064 .225 .578 .256 .335 .694 .382 .067 .311 .039 .439 .085 .007 .223 .601 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso .139 .061 .160 .189 1 .301* .387** .297* .165 .197 -.051 .177 .244 .186 .267 .277* .072 .257 -.156 .338* -.237 .149 .440**
Jaw n
a Correl
ban a tion
P16
Sig. (2- .316 .661 .248 .171 .027 .004 .029 .234 .154 .712 .200 .076 .178 .051 .043 .607 .060 .259 .012 .085 .284 .001
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

1
Skor Pearso .175 .106 .105 .142 .301* 1 .451** .134 .212 .314* .065 .380** .057 .117 .015 .105 .248 .253 .120 .242 .097 .379** .519**
Jawa n
ban Correla
P17 tion
Sig. (2- .205 .447 .450 .305 .027 .001 .333 .123 .021 .642 .005 .682 .399 .913 .450 .071 .065 .386 .078 .487 .005 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso .066 .023 .084 .135 .387 .451
** **
1 .300 .057 .145 -.025 .152 .128 .003 .095 .259 -.054 .066 -.117 .297 .083 .095 .370**
* *

Jawa n
ban Correla
P18 tion

Sig. (2- .634 .870 .545 .329 .004 .001 .027 .680 .297 .860 .274 .355 .982 .495 .058 .700 .635 .399 .029 .548 .495 .006
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso .120 .036 .036 .254 .297 .134 .300
* *
1 .347 .248 -.078 .150 .161 .191 .161 .221 .392
* **
.005 .000 .361 -.03 -.026 .425**
**

Jaw n 3
a Correl
ban a tion
P19
Sig. (2- .386 .794 .796 .064 .029 .333 .027 .010 .070 .576 .278 .246 .166 .244 .108 .003 .974 1.00 .007 .852 .001
tailed) 0 .812
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso .071 .043 .067 .168 .165 .212 .057 .347* 1 .380** .018 .285* .165 .337* .031 .314* .293* .311* .221 -.008 .128 .280* .503**
Jaw n
a Correl
ban a tion
P20 Sig. (2- .608 .757 .630 .225 .234 .123 .680 .010 .005 .896 .037 .233 .013 .825 .021 .032 .022 .109 .953 .357 .040 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso -.101 .188 .067 .077 .197 .314 .145 .248 .380**
*
1 -.176 .174 .006 .389 -.008 .237 .275 .202 .113 .135 .172 .420 .439**
** * **

Jawa n
ban Correla
P21 tion
Sig. (2- .468 .173 .628 .578 .154 .021 .297 .070 .005 .202 .208 .966 .004 .955 .085 .044 .144 .415 .330 .215 .002 .001
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

1
Skor Pearso -.011 .053 .082 .157 -.051 .065 -.025 -.078 .018 -.17 1 .087 .354** .116 .139 .233 .191 -.066 .135 -.055 .480** .088 .353**
Jawa n 6
ban Correla
P22 tion
Sig. (2- .938 .706 .556 .256 .712 .642 .860 .576 .896 .531 .009 .402 .316 .091 .167 .635 .332 .692 .000 .525 .009
tailed) .202
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
54
Skor Pearso .176 -.071 .171 .134 .177 .380** .152 .150 .285* .174 .087 1 .376** -.079 -.132 -.010 .233 .366** .000 .271* .065 .173 .471**
Jaw n
a Correl
ban a tion
P23
Sig. (2- .202 .610 .216 .335 .200 .005 .274 .278 .037 .208 .531 .005 .572 .341 .942 .090 .006 1.00 .047 .641 .211 .000
tailed) 0
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso .146 -.176 -.069 -.055 .244 .057 .128 .161 .165 .006 .354** .376** 1 -.036 .033 .072 .256 .288* .095 .071 .118 .248 .406**
Jaw n
a Correl
ban a tion
P24
Sig. (2- .293 .203 .618 .694 .076 .682 .355 .246 .233 .966 .009 .005 .797 .812 .604 .062 .035 .495 .612 .394 .071 .002
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso .128 .166 .158 .121 .186 .117 .003 .191 .337* .389** .116 -.079 -.036 1 -.044 .431** .111 .078 .122 .118 .217 .415** .422**
Jaw n
a Correla
ban tion
P25 Sig. (2- .357 .230 .253 .382 .178 .399 .982 .166 .013 .004 .402 .572 .797 .751 .001 .423 .577 .381 .396 .115 .002 .001
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso -.010 .160 .280 .251 .267 .015 .095 .161 .031 -.00 .139 -.13 .033 -.044 1 -.190 .075 .036 .252 .328* .146 .051 .284*
*

Jawa n 8 2
ban Correla
P26 tion
Sig. (2- .942 .249 .040 .067 .051 .913 .495 .244 .825 .316 .812 .751 .170 .591 .799 .067 .015 .293 .714 .037
tailed) .955 .341
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
54 54
Skor Pearso .141 .304* .164 .141 .277* .105 .259 .221 .314* .237 .233 -.01 .072 .431** -.190 1 .142 .127 .000 .130 .277* .280* .481**
Jaw n 0
a Correl
ban a tion
P27
Sig. (2- .310 .026 .237 .311 .043 .450 .058 .108 .021 .085 .091 .604 .001 .170 .304 .361 1.00 .349 .042 .040 .000
tailed) .942 0
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

1
Skor Pearso .233 .362** .142 .281* .072 .248 -.054 .392** .293* .275* .191 .233 .256 .111 .075 .142 1 .005 .137 .123 .073 .282* .510**
Jawa n
ban Correla
P28 tion
Sig. (2- .090 .007 .304 .039 .607 .071 .700 .003 .032 .044 .167 .090 .062 .423 .591 .304 .971 .322 .376 .598 .039 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso .259 -.183 .209 .107 .257 .253 .066 .005 .311 .202 -.066 .366 .288 .078 .036 .127 .005
* ** *
1 .000 .313 .010 .369 .422**
* **

Jaw n
a Correl
ban a tion
P29
Sig. (2- .059 .185 .129 .439 .060 .065 .635 .974 .022 .144 .635 .006 .035 .577 .799 .361 .971 1.00 .021 .944 .006 .001
tailed) 0
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso .121 .098 .124 .236 -.156 .120 -.117 .000 .221 .113 .135 .000 .095 .122 .252 .000 .137 .000 1 .112 .134 .252 .288*
Jaw n
a Correl
ban a tion
P30
Sig. (2- .382 .483 .370 .085 .259 .386 .399 1.00 .109 .415 .332 1.00 .495 .381 .067 1.00 .322 1.000 .421 .335 .067 .035
tailed) 0 0 0
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso .190 .131 .297* .361** .338* .242 .297* .361** -.008 .135 -.055 .271* .071 .118 .328* .130 .123 .313* .112 1 .239 .159 .520**
Jaw n
a Correl
ban a tion
P31 Sig. (2- .169 .345 .029 .007 .012 .078 .029 .007 .953 .330 .692 .047 .612 .396 .015 .349 .376 .021 .421 .082 .250 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
54 54 54 54
Skor Pearso -.130 .078 .078 .169 -.237 .097 .083 -.033 .128 .172 .480 **
.065 .118 .217 .146 .277 .073 .010 .134 .239 1 .347* .387**
*

Jawa n
ban Correla
P32 tion
Sig. (2- .350 .574 .577 .223 .085 .487 .548 .812 .357 .215 .000 .641 .394 .115 .293 .042 .598 .944 .335 .082 .010 .004
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearso .173 .012 .092 .073 .149 .379** .095 -.026 .280* .420** .088 .173 .248 .415** .051 .280* .282* .369** .252 .159 .347* 1 .537**
Jaw n
a Correl
ban a tion
P33
Sig. (2- .211 .930 .507 .601 .284 .005 .495 .852 .040 .002 .525 .211 .071 .002 .714 .040 .039 .006 .067 .250 .010 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

1
Total Pearso .415** .358** .463** .533** .440** .519** .370** .425** .503** .439** .353** .471** .406** .422** .284* .481** .510** .422** .288* .520** .387** .537** 1
Jawa n
ban Correla
tion
Sig. (2- .002 .008 .000 .000 .001 .000 .006 .001 .000 .001 .009 .000 .002 .001 .037 .000 .000 .001 .035 .000 .004 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

1
Correlations
Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Total
Jawaban P34 Jawaban P35 Jawaban P36 Jawaban P37 Jawaban P38 Jawaban P39 Jawaban P40 Jawaban P41 Jawaban
Skor Pearson 1 .472** .410** .214 .378** .132 -.084 .406** .585**
Jawaban P34 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .002 .120 .005 .342 .544 .002 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54

Skor Pearson .472** 1 .472** .294* .324* .255 .033 .357** .699**
Jawaban P35 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .031 .017 .063 .812 .008 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .410 **
.472 **
1 .201 .022 .149 -.054 .244 .526**
Jawaban P36 Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .000 .146 .874 .283 .700 .076 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .214 .294 *
.201 1 .324*
.104 -.041 .145 .481**
Jawaban P37 Correlation
Sig. (2-tailed) .120 .031 .146 .017 .453 .767 .294 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54

Skor Pearson .378** .324* .022 .324* 1 .363** .118 .393** .635**
Jawaban P38 Correlation
Sig. (2-tailed) .005 .017 .874 .017 .007 .394 .003 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54

Skor Pearson .132 .255 .149 .104 .363** 1 .204 .217 .590**
Jawaban P39 Correlation
Sig. (2-tailed) .342 .063 .283 .453 .007 .140 .115 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54

1
Skor Pearson -.084 .033 -.054 -.041 .118 .204 1 .119 .354**
Jawaban P40 Correlation
Sig. (2-tailed) .544 .812 .700 .767 .394 .140 .391 .009
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54

Skor Pearson .406** .357** .244 .145 .393** .217 .119 1 .615**
Jawaban P41 Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .008 .076 .294 .003 .115 .391 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54

Total Pearson .585** .699** .526** .481** .635** .590** .354** .615** 1
Jawaban Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .009 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

1
Correlations
Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
Jawaban Jawaba Jawaba Jawaba Jawaba Jawaba Jawaba Jawaba Jawaba Jawaba Total
P42 n P43 n P44 n P45 n P46 n P47 n P48 n P49 n P50 n P51 Jawaban
Skor Pearson 1 .156 .049 .188 .451** .224 .128 .248 .365** .253 .566**
Jawaban Correlation
P42
Sig. (2- .260 .725 .174 .001 .104 .357 .071 .007 .065 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .156 1 .294* .288* .382** .414** .257 .229 .325* .506** .659**
Jawaban Correlation
P43 Sig. (2- .260 .031 .035 .004 .002 .060 .096 .017 .000 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .049 .294 *
1 .152 .324 *
.296 *
.291 *
.029 .253 -.046 .438**
Jawaban Correlation
P44 Sig. (2- .725 .031 .271 .017 .030 .033 .835 .065 .740 .001
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .188 .288 *
.152 1 .290 *
.379 **
.152 .076 .171 .131 .532**
Jawaban Correlation
P45 Sig. (2- .174 .035 .271 .033 .005 .274 .584 .216 .344 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

Skor Pearson .451** .382** .324* .290* 1 .279* .185 .045 .350** .316* .654**
Jawaban Correlation
P46 Sig. (2- .001 .004 .017 .033 .041 .181 .745 .010 .020 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

Skor Pearson .224 .414** .296* .379** .279* 1 .372** .200 .368** .315* .654**
Jawaban Correlation
P47 Sig. (2- .104 .002 .030 .005 .041 .006 .148 .006 .020 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

1
Skor Pearson .128 .257 .291* .152 .185 .372** 1 .289* .292* .219 .543**
Jawaban Correlation
P48 Sig. (2- .357 .060 .033 .274 .181 .006 .034 .032 .112 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .248 .229 .029 .076 .045 .200 .289* 1 .381** .174 .455**
Jawaban Correlation
P49 Sig. (2- .071 .096 .835 .584 .745 .148 .034 .004 .209 .001
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .365** .325* .253 .171 .350** .368** .292* .381** 1 .227 .666**
Jawaban Correlation
P50 Sig. (2- .007 .017 .065 .216 .010 .006 .032 .004 .099 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .253 .506 **
-.046 .131 .316 *
.315 *
.219 .174 .227 1 .521**
Jawaban Correlation
P51 Sig. (2- .065 .000 .740 .344 .020 .020 .112 .209 .099 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

Total Pearson .566** .659** .438** .532** .654** .654** .543** .455** .666** .521** 1
Jawaban Correlation
Sig. (2- .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

1
Correlations
Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
Jawaban Jawaba Jawaban Jawaban Jawaba Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban Total
52 n 53 54 55 n 56 57 58 59 60 61 62 Jawaban
Skor Pearson 1 .202 .141 .116 .061 .149 .070 .027 -.052 .372** .208 .420**
Jawaban Correlation
52
Sig. (2- .142 .309 .404 .660 .283 .617 .849 .708 .006 .132 .002
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .202 1 .202 .267 -.194 .216 .000 .084 .136 .204 .267 .492**
Jawaban Correlation
53
Sig. (2- .142 .142 .051 .159 .117 1.000 .544 .325 .139 .051 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .141 .202 1 -.100 -.057 -.026 .338* .027 .362** .248 .208 .441**
Jawaban Correlation
54 Sig. (2- .309 .142 .472 .683 .853 .012 .849 .007 .071 .132 .001
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .116 .267 -.100 1 .234 .334* -.087 -.033 .305* .327* .044 .504**
Jawaban Correlation
55
Sig. (2- .404 .051 .472 .088 .014 .530 .811 .025 .016 .752 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .061 -.194 -.057 .234 1 -.003 -.024 .139 .103 .238 .077 .294*
Jawaban Correlation
56
Sig. (2- .660 .159 .683 .088 .982 .864 .318 .458 .083 .581 .031
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

1
Skor Pearson .149 .216 -.026 .334* -.003 1 .187 .327* .310* .176 -.027 .580**
Jawaban Correlation
57
Sig. (2- .283 .117 .853 .014 .982 .175 .016 .023 .202 .846 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .070 .000 .338* -.087 -.024 .187 1 .158 .027 .135 -.149 .288*
Jawaban Correlation
58 Sig. (2- .617 1.000 .012 .530 .864 .175 .255 .847 .329 .284 .035
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

Skor Pearson .027 .084 .027 -.033 .139 .327* .158 1 .148 .207 -.147 .404**
Jawaban Correlation
59
Sig. (2- .849 .544 .849 .811 .318 .016 .255 .285 .134 .290 .002
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson -.052 .136 .362 **
.305 *
.103 .310 *
.027 .148 1 .167 .059 .571**
Jawaban Correlation
60 Sig. (2- .708 .325 .007 .025 .458 .023 .847 .285 .227 .670 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .372 **
.204 .248 .327 *
.238 .176 .135 .207 .167 1 .218 .625**
Jawaban Correlation
61
Sig. (2- .006 .139 .071 .016 .083 .202 .329 .134 .227 .114 .000
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Pearson .208 .267 .208 .044 .077 -.027 -.149 -.147 .059 .218 1 .341*
Jawaban Correlation
62 Sig. (2- .132 .051 .132 .752 .581 .846 .284 .290 .670 .114 .012
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

1
Total Pearson .420** .492** .441** .504** .294* .580** .288* .404** .571** .625** .341* 1
Jawaban Correlation
Sig. (2- .002 .000 .001 .000 .031 .000 .035 .002 .000 .000 .012
tailed)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

1
Uji Reliabilitas

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 54 100.0
Excludeda 0 .0
Total 54 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliabilitas Etika Profesi


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.689 11

Reliabilitas Motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.782 22

Reliabilitas Kompetensi
Cronbach's
Reliability Statistics
Alpha N of Items
.667 8

13
Reliabilitas Kepuasan Kerja

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.764 10

Reliabilitas Kinerja Guru

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.615 11

Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Etpro 54 35 52 46.11 3.283
Motv 54 80 98 90.11 4.681
Kompt 54 30 39 33.24 1.990
Kepkj 54 32 48 39.46 3.402
KinGu 54 41 52 44.83 2.255
Valid N (listwise) 54

Uji Regresi Linier Berganda


Mean Std. Deviation N
Descriptive Statistics
KinGu 44.83 2.255 54
Etpro 46.11 3.283 54
Motv 90.11 4.681 54
Komp 33.24 1.990 54
Kepkj 39.46 3.402 54

13
Correlations
KinGu Etpro Motv Komp Kepkj
Pearson Correlation KinGu 1.000 .668 .701 .560 .755
Etpro .668 1.000 .607 .302 .565
Motv .701 .607 1.000 .416 .580
Komp .560 .302 .416 1.000 .454
Kepkj .755 .565 .580 .454 1.000
Sig. (1-tailed) KinGu . .000 .000 .000 .000
Etpro .000 . .000 .013 .000
Motv .000 .000 . .001 .000
Komp .000 .013 .001 . .000
Kepkj .000 .000 .000 .000 .
N KinGu 54 54 54 54 54
Etpro 54 54 54 54 54
Motv 54 54 54 54 54
Komp 54 54 54 54 54
Kepkj 54 54 54 54 54

Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Kepkj, Komp, . Enter
Etpro, Motva
a. All requested variables entered.

Uji Durbin Watson

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 .860a .739 .718 1.198 2.140
a. Predictors: (Constant), Kepkj, Komp, Etpro, Motv
b. Dependent Variable: KinGu

13
Uji Simultan (F)

ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 199.161 4 49.790 34.685 .000a
Residual 70.339 49 1.435
Total 269.500 53

Predictors: (Constant), Kepkj, Komp, Etpro, Motv


Dependent Variable: KinGu

Uji Parsial (t) dan Uji Multikolinieritas


Coefficientsa
Standardized Collinearity
Unstandardized Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 8.613 3.601 2.392 .021
Etpro .164 .067 .239 2.455 .018 .563 1.776
Motv .119 .048 .246 2.449 .018 .526 1.900
Komp .240 .095 .212 2.528 .015 .758 1.320
Kepkj .253 .065 .382 3.862 .000 .546 1.833

a. Dependent Variable: KinGu

Model Kepkj Komp Etpro Motv


Coefficient Correlationsa
1 Correlations Kepk 1.000 -.281 -.323 -.282
j
Komp -.281 1.000 .029 -.204
Etpro -.323 .029 1.000 -.413
Motv -.282 -.204 -.413 1.000
Covariances Kepkj .004 -.002 -.001 .000
Komp -.002 .009 .000 .000
Etpro -.001 .000 .004 -.001
Motv .000 .000 -.001 .002
a. Dependent Variable: KinGu

13
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Model Dimension Eigenvalue Condition Index (Constant) Etpro Mot Komp Kepkj
v
1 1 4.990 1.000 .00 .00 .00 .00 .00
2 .004 35.095 .13 .03 .00 .08 .54
3 .003 41.896 .00 .50 .01 .27 .23
4 .002 56.317 .38 .34 .07 .64 .14
5 .001 69.252 .49 .12 .91 .00 .09
a. Dependent Variable: KinGu

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 40.95 50.28 44.83 1.938 54
Std. Predicted Value -2.003 2.809 .000 1.000 54
Standard Error of .177 .688 .348 .109 54
Predicted Value

Adjusted Predicted Value 40.55 49.81 44.79 1.953 54


Residual -3.954 2.360 .000 1.152 54
Std. Residual -3.300 1.970 .000 .962 54
Stud. Residual -3.408 2.300 .015 1.020 54
Deleted Residual -4.216 3.218 .039 1.304 54
Stud. Deleted Residual -3.861 2.410 .008 1.061 54
Mahal. Distance .172 16.471 3.926 3.225 54
Cook's Distance .000 .384 .028 .068 54
Centered Leverage Value .003 .311 .074 .061 54

a. Dependent Variable: KinGu

13
Uji Normalitas

14
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N 54
Normal Parametersa,,b Mean 44.8333333
Std. Deviation 1.93849077
Most Extreme Differences Absolute .090
Positive .090
Negative -.085
Kolmogorov-Smirnov Z .662
Asymp. Sig. (2-tailed) .773
Test distribution is Normal.
Calculated from data.

Uji Heteroskedastisitas

14

You might also like