Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

ISSN : 2598-0068 Vol. 6 No.

1 (Septemberr, 2022)

Received: 2022-08-03 Revised:2022-08-24 Accepted:2022-09-20 Published:2022-09-24

Hambatan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Menyusui


(Barrier Exclusive Breastfeeding on Breastfeeding Mother

Wulan Wijaya

Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi, STIKes Citra Delima Bangka Belitung

Email: wulan_wijaya@stikescitradelima.ac.id

ABSTRACT

Background: The World Health Organization strongly recommends exclusive breastfeeding for the first 6
months of a baby's life by continuing and continuing to breastfeed until the age of 2 years, along with providing
adequate, safe and appropriate complementary foods. Research objective: to review the barriers to exclusive
breastfeeding in all countries. Methods: this study uses a systematic review method. This research consists
of several steps, namely Identifying Systematic Review Questions, Identifying Relevant Literature Sources,
Literature Selection, Compiling, summarizing, and reporting the results. The criteria for the articles used are
articles published in 2012-2022; articles discussing barriers to exclusive breastfeeding; the article discusses
the factors that influence exclusive breastfeeding; fully accessed articles, peer reviewed articles, primary
research, systematic reviews, scoping reviews, literature reviews. The databases used by researchers are
Pubmed, Google Scholar and Science Direct. Results: based on critical appraisal, 10 articles were obtained.
Developing countries Indonesia as many as 1 article, Armenia as much as 1 article, Myanmar as much as 1
article, Sri Lanka as much as 1 article, while in developed countries namely the United States as much as 2
articles, Tanzania as many as 1 article, Canada as much as 1 article, Africa as much as 1 article, America
United States as much as 1 article, and Ghana as much as 1 article. 7 articles are qualitative research, 1
article is scoping review, and 2 articles are literature review. The results of the review found 5 themes, namely
Understanding the level of knowledge about exclusive breastfeeding, Workplace Barriers, Inadequate
Sources of Breastfeeding Information, cultural practices, Less Optimal Health Worker Support. The results
obtained that the barriers to exclusive breastfeeding mothers, lack of support from family and health workers,
the existence of cultural practices, sources of information about exclusive breastfeeding are still lacking.
Conclusion: barriers to exclusive breastfeeding for breastfeeding mothers can be overcome immediately.
Mothers who receive adequate support can increase the achievement of exclusive breastfeeding for
breastfeeding mothers.
Keywords : exclusive breastfeeding, Breastfeeding Mothers, Barriers

PENDAHULUAN

Nutrisi terbaik untuk menyelamatkan nyawa, mencegah penyakit dan mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan yang sehat melalui 1.000 hari pertama kehidupan adalah menyusui (Wrottesley et al., 2016).
Pemberian ASI yang kurang optimal dapat menjadi salah satu faktor utama tingginya angka morbiditas dan
mortalitas pada anak. Diperkirakan sebanyak 823.000 terjadi kematian anak per tahun secara global
(Demirchyan & Melkom Melkomian, 2020). Bayi yang mendapat ASI eksklusif mendapatkan perlindungan
paling efektif terhadap infeksi (Victora et al., 2016).

Pada tahun 2019, Indonesia memiliki cakupan ASI eksklusif sebesar 67,74%. Jika dilihat, persentase angka
tersebut sudah cukup tinggi bahkan sudah melampaui target Renstra tahun 2019 yaitu sebesar 50% (Profil
Kesehatan Indonesia, 2019). Dalam beberapa kasus, kesehatan masyarakat itu sendiri telah diidentifikasi
sebagai penghalang karena bersifat kaku dan kurangnya fleksibilitas. Beberapa literatur yang membahas
persepsi perempuan tentang menyusui dan pengalaman mereka saat menyusui telah berkembang. Hasilnya

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/midwiferyandreproduction 1
ISSN : 2598-0068 Vol. 6 No. 1 (Septemberr, 2022)

hampir semua artikel menjelaskan tentang bagaimana mempertahankan menyusui dan peran tenaga
kesehatan di masyarakat sangat penting bagi Ibu menyusui (Beggs et al., 2021). Undang – undang nomor
13 tahun 2003 mengenai ketenagakerjaan pasal 83 menjelaskan bahwa wanita yang bekerja masih
memberikan ASI pada anaknya, maka diberikan suatu kesempatan yang bertujuan agar dapat menyusui
bayinya saat bekerja. Sedangkan pada peraturan pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 pasal 6 tentang
pemberian ASI secara Eksklusif menjelaskan bahwa setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI
Eksklusif kepada bayi yang telah dilahirkan. Tujuan pada systematic review ini adalah untuk mengetahui
hambatan pemberian ASI eksklusif pada Ibu menyusui. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya, disini peneliti ingin mengkaji lebih mendalam tentang hambatan pemberian ASI eksklusif
dengan menggunakan metode systematic review.

METODE

Kerangka metodelogi yang digunakan peneliti dalam penelitian didukung dan ditegakkan oleh para pedukung
systematic yang menyatakan bahwa seluruh metode yang digunakan secara bertahap dan dilakukan dengan
seleksi yang ketat dan transparan. Penelitian ini, mengikuti metodologi tinjauan systematic. Pada proses ini,
didokumentasikan secara rinci sehingga memungkinkan penelitian ini dapat di replikasikan oleh peneliti
lainnya. Pendekatan secara eksplisit dapat meningkatkan temuan, sehingga penelitian ini tidak menimbulkan
kesalahan dalam metodeloginya (Wijaya & Ismarwati, 2021). Metode yang diadop digunakan sebagai
pedoman untuk mengidientifikasi literature dalam tinjauan systematic untuk mencapai hasil yang mendalam
dan luas. Metode systematic review dilakukan untuk mengidentifikasi semua literature yang relevan. Pada
penelitian ini, peneliti ingin mengidentifikasi kembali pencarian literature secara spesifik dan mendalam.
Tujuan dalam penelitian ini, peneliti tidak ingin menempatkan batasan-batasan yang terlalu sempit atau kecil
pada pencarian literature, identifikasi studi yang relevan atau seleksi di langkah awal. Berikut tahapan
kerangka metodelogi yang diadop untuk melakukan kelayakan literature: Langkah 1: mengidentifikasi
pertanyaan systematic review; Langkah 2: mengidentifikasi sumber literature yang relevan; Langkah 3:
Pemilihan literature; Langkah 4: Pemetaaan data; Langkah 5: Menyusun, meringkas, dan melaporkan hasil.

Langkah 1: Mengidentifikasi Pertanyaan Systematic Review


Titik awal untuk mengidentifikasi pertanyaan penelitian yang akan dibahas berdasarkan panduan pencarian
literature. Dengan demikian, sangat penting untuk mengidentifikasi aspek-aspek dari pertanyaan penelitian,
seperti populasi penelitian, intervensi atau hasil. Peneliti menggunakan kerangka kerja Population,
Ekposure, Outcome atau Theme (POE) untuk membentuk pertanyaan penelitian serta dapat digunakan pada
pencarian suatu literature. Pada Langkah ini untuk mengidentifikasi konsep serta kunci dalam pencarian
yang efektif atau relevan. Pertanyaan penelitian ini adalah apa yang diketahui dari systematic review tentang
hambatan pemberian ASI Ekslusif pada ibu menyusui?
Tabel 1. Framework PEO
Populasi Eksposure Outcome
Ibu menyusui ASI Eksklusif Hambatan

Langkah 2: Mengidentifikasi Sumber Literature Yang Relevan


Mengidentifikasi sumber literature yang relevan dilakukan setelah identifikasi pertanyaan systematic review
dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
Tabel 2. Kriteria Inklusi dan eksklusi
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
1. Artikel yang diterbitkan dari tahun 2012-2022 1. Artikel opini
2. Artikel yang diterbitkan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia 2. Blogspot
3. Artikel yang membahas mengenai hambatan pemberian ASI eksklusif 3. Artikel yang tidak membahas mengenai hambatan pemberian
ASI eksklusif
4. Artikel yang membahas mengenai faktor yang mempengaruhi pemberian 4. Artikel yang tidak membahas mengenai faktor yang
ASI eksklusif mempengaruhi pemberian ASI eksklusif

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/midwiferyandreproduction 2
ISSN : 2598-0068 Vol. 6 No. 1 (Septemberr, 2022)

5. Artikel yang dapat diakses secara penuh, peer reviewed artikel, primary
research, systematic review, scooping review, literature review, WHO

Pada pencarian artikel menggunakan database yaitu Pubmed, Google scholar, dan Science direct.
Kata kunci yang digunakan dalam pencarian literature penelitian systematic review yaitu Breastfeeding
Mother OR Mother Breastfeeding OR Breastfeeding Women OR Female Breastfeeding, Exclusive
breastfeeding OR successful exclusive breastfeeding, Barrier OR Obstacle.

Langkah 3: Seleksi Literature

Gambar 1. Prisma Flow Diagram Alur

Berdasarkan diagram Prisma Flow Chart didapatkan bahwa artikel yang telah di import ke Zotero. Pada
tahap awal pencarian ditemukan artikel sebanyak 405. Kemudian dilakukan penyaringan terhadap artikel
duplikat dan dihapus sebanyak 100 artikel. Setelah itu, dilakukan skrining menggunakan judul sebanyak 305.
Ditemukan artikel yang tidak relevan dengan judul sebanyak 247. Sementara artikel dengan teks yang
lengkap dan relevan sebanyak 58. Setelah itu dilakukan seleksi artikel dan digunakan sebanyak 10 artikel
yang dipeoleh dengan menggunakan penyaringan pada suatu artikel. Untuk melakukan penilai pada artikel
dengan melakukan critical appraisal, penilaian pada artikel.

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/midwiferyandreproduction 3
ISSN : 2598-0068 Vol. 6 No. 1 (Septemberr, 2022)

Langkah 4: Pemetaan data (Data Charting)

Tabel 4. Data Charting


Title/Author/Year Country Aim Type Of Research Result

Barriers to exclusive Myanmar Tujuan penelitian ini Studi kualitatif Hasil penelitian menunjukkan
breastfeeding in the adalah untuk mengkaji bahwa hambatan utama
Ayeyarwaddy Region in hambatan dalam dalam pemberian ASI
Myanmar: Qualitative pemberian ASI eksklusif eksklusif adalah keluarga
findings from mothers, dan bagaimana anggota terutama suami dan nenek
grandmothers, and rumah tangga yang yang percaya bahwa ASI
husbands berbeda berpartisipasi eksklusif tidak cukup untuk
(Thet et al., 2016) dalam pengambilan bayi. Ibu juga menghadapi
keputusan hambatan dalam pemberian
ASI eksklusif karena
kebutuhan untuk
kembali bekerja di luar rumah
dan masalah terkait
Kesehatan.

Barriers for early initiation Sri Lanka Tujuan penelitian ini Studi kualitatif Hasil penelitian ini
and exclusive adalah mengidentifikasi menunjukkan bahwa nyeri
breastfeeding up to six hambatan operasi caesar, perlekatan
months in dan fasilitator untuk inisiasi payudara yang kurang benar,
predominantly rural Sri menyusu dini dan ibu yang telalu lelah, dan
Lanka: a need to pemberian ASI eksklusif kurangnya dukungan untuk
strengthen policy selama 6 bulan di menyusui yang mnejadi
implementation pedesaan Sri Lanka hambatan Ibu dalam
(Agampodi et al., 2021) memberikan ASI eksklusif

Barriers and Opportunities Tanzania Tujuan penelitian ini Studi kualitatif Hasil penelitian ini
for Improved Exclusive adalah mengeksplorasi menunjukkan bahwa
Breast-Feeding Practices hambatan untuk ASI dan penggunaan gripe water dan
in Tanzania: Household menilai kemauan serta obat-obatan tradisional
Trials kemampuan orang tua menjadi hambatan saat
With Mothers and Fathers untuk praktik ASI. memberikan ASI; Ibu bekerja;
(Matare et al., 2019) dan dirasa produksi ASI yang
sedikit
Main Barriers to Optimal Armenia Tujuan penelitian ini Studi kualitatif Hasil penelitian ini
Breastfeeding adalah Untuk menunjukkan bahwa
Practices in Armenia: A mengidentifikasi hambatan hambatan saat memberikan
Qualitative Study utama untuk praktik ASI yaitu kurangnya informasi
(Demirchyan & Melkom menyusui di Armenia. tentang ASI eksklusif;
Melkomian, 2020) kesalahpahaman di antara ibu
dan penyedia layanan

Women’s Perceptions Canada Tujuan penelitian ini Scoping review Hasil penelitian ini
and Experiences of adalah untuk menunjukkan bahwa
Breastfeeding: a scoping mengidentifikasi hambatan hambatan yang dialami oleh
review of the literature apa yang dihadapi ibu ibu menyusui yaitu Kurangnya
(Beggs et al., 2021) ketika mencoba menyusui dukungan pasangan dan
dan jaringan sosial, serta
dukungan apa yang Ibu saran dari profesional
menyusui butuhkan perawatan kesehatan,
memainkan peran penting
bagi Ibu Ketika memutuskan
untuk menyusui

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/midwiferyandreproduction 4
ISSN : 2598-0068 Vol. 6 No. 1 (Septemberr, 2022)

A systematic review of Afrika Tujuan penelitian ini Systematic review Hasil penelitian ini
qualitative research adalah untuk mengetahui penelitian kualitatif menunjukkan bahwa
on barriers and facilitators to hambatan dan fasilitator Pekerjaan ibu dan
exclusive untuk menyusui eksklusif pengetahuan tentang manfaat
breastfeeding practice in dari perspektif ibu ASI adalah faktor yang
sub-Saharan menyusui di sub-Sahara menjadi hambatan dalam
African countries Afrika pemberian ASI
(Ejie et al., 2021)

Breastfeeding Amerika Tujuan penelitian ini Studi kualitatif Hasil penelitian ini
Barriers and Support Serikat Barat adalah untuk mengetahui menunjukkan bahwa
(Goodman et al., 2016) Tengah hambatan dan dukungan kurangnya dukungan tenaga
menyusui di lingkungan Kesehatan;
pedesaan kurangnya informasi
tentang menyusui, kendala
waktu menyusui,
dan kurangnya dukungan
keluarga

Mothers’ and Grandmothers’ Ghana Tujuan penelitian ini Studi kualitatif Hasil penelitian ini
misconceptions adalah untuk mengetahui menunjukkan bahwa faktor
and socio-cultural factors as ibu dan nenek dan praktik sosial budaya dan
barriers to budaya yang menghambat kesalahpahaman
exclusive breastfeeding: A Pemberian ASI pedesaan ibu dan nenek secara negatif
qualitative study di Ghana mempengaruhi praktik
involving Health Workers in menyusui pada ibu
two rural districts
of Ghana
(Nsiah-Asamoah et al.,
2020)

Breastfeeding: uncovering Amerika Tujuan penelitian ini Literature review Hasil penelitian ini
barriers and Serikat adalah untuk mengetahui menunjukkan bahwa Cara
offering solutions hambatan menyusui persalinan, status sosial
(Sayres & Visentin, 2018) serta strategi yang ekonomi ibu, kembali bekerja,
digunakan tenaga dan pendidikan menyusui
kesehatan untuk sebelum melahirkan
membantu wanita sebagai faktor yang
mengatasinya. Pemberian menghambat pemberian ASI
ASI
Hambatan Pemberian ASI Indonesia Tujuan penelitian ini Literature review Hasil penelitian ini
Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 adalah untuk mengetahui mneunjukkan bahwa faktor
Bulan hambatan pemberian ASI kesehatan dan fasilitas
(Asnidawati & Ramdhan, Eksklusif pada bayi usia 0- kesehatan, persepsi kurang
2021) 6 bulan tentang ASI, sosiodemografi,
pengetahuan tentang ASI,
sosial budaya dan
lingkungan.

Langkah 5: Menyusun, Meringkas, dan Melaporkan Hasil

Langkah selanjutnya dengan menyusun, meringkas dan melaporkan hasilnya. Studi kelayakan dalam
penelitian ini, menyajikan gambaran dari semua bahan review dan akibat dari masalah-masalah tentang
hambatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui.
Tabel 5. Hasil Review
No Tema Nomor Artikel
1 pemahaman tingkat pengetahuan tentang ASI Eksklusif, 6,8,10
2 hambatan tempat bekerja, 2,6,9
3 sumber informasi ASI yang kurang memadai, 3,6,7,10
4 praktik budaya, 1,10
5 dukungan tenaga Kesehatan yang kurang optimal 3,4,5,7

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/midwiferyandreproduction 5
ISSN : 2598-0068 Vol. 6 No. 1 (Septemberr, 2022)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan karakteristik artikel yang diperoleh sebanyak 10 artikel yang layak untuk digunakan dalam
systematic review ini menggunakan metode dengan artikel yang terdapat dari Negara berkembang Indonesia
sebanyak 1 artikel, Armenia sebanyak 1 artikel, Myanmar sebanyak 1 artikel, Sri Lanka sebanyak 1 artikel,
sedangkan pada Negara maju yaitu Amerika Serikat sebanyak 2 artikel, Tanzania sebanyak 1 artikel, Canada
sebanyak 1 artikel, Afrika sebanyak 1 artikel, Amerika Serikat sebanyak 1 artikel, dan Ghana sebanyak 1
artikel.

Artikel Berdasarkan Negara

10%
20%
10%

10% 10%

10% 10%

10% 10%

Indonesia Armenia Myanmar


Sri Lanka Tanzania Canada
Afrika Ghana Amerika Serikat

Gambar 1. Gambar Artikel Berdasarkan Negara

Hasil review dari 10 artikel didapatkan 6 tema yaitu pemahaman tingkat pengetahuan tentang ASI Eksklusif,
hambatan tempat bekerja, sumber informasi ASI yang kurang memadai, praktik budaya, dukungan tenaga
Kesehatan yang kurang optimal.

1. Pemahaman tingkat Pengetahuan tentang ASI eksklusif


Berdasarkan hasil penelitian ditemukan penelitian di Negara Indonesia, Ghana yang dilakukan oleh
(Asnidawati & Ramdhan, 2021; Nsiah-Asamoah et al., 2020; Patil et al., 2020) yang menyebutkan bahwa
pengetahuan ibu menyusui tentang ASI masih kurang. Hal tersebut terlihat dari pernyataan yang
ditemukan bahwa hambatan ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif yaitu ibu mengaitkan
pemberian ASI eksklusif dengan perubahan penampilan fisik yang tidak diinginkan seperti payudara
terasa kendur, penambahan berat badan atau penurunan berat badan. Hal tersebut lebih sering dirasakan,
terutama pada ibu usia muda, lebih banyak khawatir tentang efek pemberian ASI terhadap perubahan
penampilan mereka karena mereka berfikir mereka tidak akan terlihat menarik lagi.
Penelitian di Afrika oleh (Ejie et al., 2021) menyebutkan bahwa kesadaran dan pemahaman ibu
menyusui masih kurang tentang ASI eksklusif, seperti ibu yang tidak memahami apa yang dimaksud
dengan menyusui eksklusif. Sejalan dengan penelitian yang mengatakan bahwa Ibu memiliki
pengetahuan kurang dapat menjadi hambatan dalam pemberian ASI eksklusif, hampir semua dari mereka
tidak memberikan ASI eksklusif sampai usia bayi 6 bulan (Asnidawati & Ramdhan, 2021).
Namun demikian, berbeda hal nya dengan penelitian (Thet et al., 2016) yang menemukan bahwa Ibu
memiliki pengetahuan baik tentang ASI serta Ibu mengetahui manfaat menyusui bagi bayi, salah satunya
menyusui tidak memerlukan biaya tambahan.

2. Hambatan Tempat Kerja

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/midwiferyandreproduction 6
ISSN : 2598-0068 Vol. 6 No. 1 (Septemberr, 2022)

Ibu bekerja sering kali dikaitkan dengan tidak menyusui secara eksklusif. Penelitian (Matare et al.,
2019) menyebtkan bahwa ibu bekerja dalam rumah tangga memiliki waktu yang kurang untuk memberikan
ASI kepada bayinya. Sejalan dengan penelitian (Ejie et al., 2021) menyebutkan bahwa cuti melahirkan
yang terlalu singkat/pendek menyebabkan Ibu tidak menyusui secara eksklusif. Hambatan yang lain
ditemukan dari hasil penelitian (Sayres & Visentin, 2018) menyebutkan bahwa Kembali bekerja
merupakan hambatan untuk menyusui, hal tersbut dikarenakan ibu harus membantu keuangan keluarga
mereka, sehingga ibu target menyusui secara eksklusif tidak tercapai. Selain itu pengaturan tempat kerja
yang kurang kondusif, seperti belum adanya ruang menyusui.
Hambatan tenaga kerja termasuk ibu harus kembali bekerja karena tidak dapat berada di rumah
bersama bayi sepanjang hari untuk menyusui. Penelitian lain menyebutkan di Negara Asia Tenggara dan
Asia Timur juga menemukan bahwa ibu yang sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga
menjadi penghambat pemberian ASI eksklusif. Untuk itu diperlukan dukungan dari tempat kerja untuk
membantu ibu menyusui secara eklsusif, seperti pompa ASI, penyimpanan khusus ASI, ruang menyusui
yang nyaman.

3. Sumber Informasi ASI yang Kurang Memadai


Sumber informasi yang didapatkan ibu sangat beragam, baik informasi secara verbal dari anggota
keluarga dan tenaga Kesehatan maupun dari lingkungan sekitar. Semakin banyak informasi ASI yang
diterima ibu, maka semakin besar pula kemungkinan mereka untuk merubah perilaku dalam menyusui
(Wijaya et al., 2021). Menurut penelitian (Demirchyan & Melkom Melkomian, 2020) menyebutkan bahwa
kurangnya informasi tentang ASI menyebabkan praktik menyusui tidak maksimal, baik dari tenaga
Kesehatan ataupun dari anggota keluarga tentang menyusui.
Sejalan dengan penelitian di Negara Afrika yang dilakukan oleh (Ejie et al., 2021) menyebutkan
bahwa ibu menyusui belum cukup mengetahui informasi tentang ASI, sehingga mereka lebih banyak
disarankan oleh anggota keluarga mereka untuk memberikan air putih. Penelitian yang dilakukan oleh
(Asnidawati & Ramdhan, 2021; Goodman et al., 2016) menyebutkan bahwa tenaga Kesehatan kurang
memberikan informasi yang optimal tentang ASI, sehingga menyebabkan ibu melakukan penghentian
menyusui secara dini.

4. Praktik Budaya
Dukungan sosial dari pasangan, kerabat dan masyrakat sangat penting bagi ibu menyusui. Banyak
stigma negative Ketika menyusui ditempat umum berdampak buruk bagi ibu menyusui (Asnidawati &
Ramdhan, 2021). Di Indonesia sendiri, praktik budaya masih berpengaruh pada pemberian ASI eksklusif.
Ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tidak menjamin akan mengikuti praktik budaya di lingkungan
sekitar, seperti kesalahpahaman bahwa pemberian ASI saja masih kurang dan ASI tidak mengandung
nutrisi yang cukup sehingga memerlukan makanan tambahan.
Hal serupa ditemukan di Negara Myanmar (Thet et al., 2016) yang mneyebutkan bahwa banyak ibu
menyusui yang memperkenalkan makanan padat dan cairan sebelum anak mereka usia 6 bulan. Hal
tersebut didukung dengan keyakinan serta praktik budaya bahwa ASI merupakan makanan air, sehingga
tidak cukup untuk memenuhi nutrisi bayi. Selain itu anggota keluarga seperti nenek mempunyai peran
besar terhadap praktik budaya di Myanmar, seperti pengambilan keputusan apakah ibu menyusui secara
eksklusif atau tidak ditentukan oleh anggota keluarga (nenek).

5. Dukungan Tenaga Kesehatan yang Kurang Optimal


Kurangnya dukungan menyusui yang dirasakan oleh ibu ditemukan di Negara Armenia, Canada,
Tanzania dan Amerika Serikat Bagian Barat oleh (Agampodi et al., 2021; Demirchyan & Melkom
Melkomian, 2020; Goodman et al., 2016; Sayres & Visentin, 2018) yang menyebutkan bahwa Rumah
Sakit bersalin tidak menganggap dukungan menyusui bagian dari kewajiban tenaga Kesehatan.
Dukungan menyusui didapatkan Ketika ibu melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan. Seperti hal nya
di Negara Armenia, ibu menyebutkan bahwa tenaga Kesehatan mendukung dan membantu ibu saat
menyusui, akan tetapi saat ibu menyusui ibu mendapatkan komentar/perkaatan yang negative, sehingga
hal tersebut mengurangi kepercayaan diri ibu, dan menyebabkan ibu enggan untuk meneruskan
menyusui.

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/midwiferyandreproduction 7
ISSN : 2598-0068 Vol. 6 No. 1 (Septemberr, 2022)

KESIMPULAN
Hambatan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif sangat beragam. Banyak ibu menyusui yang
mempunyai keyakinan untuk tetap memberikan ASI eksklusif, akan tetapi hal tersebut banyak terdapat
hambatan juga. Hambatan menyusui secara eksklusif salah satunya, pemahaman ibu menyusui mengenai
ASI masih kurang, tempat kerja yang kurang menyediakan fasilitas menyusui, sumber informasi yang
diterima oleh ibu masih kurang, adanya praktik budaya oleh anggota keluarga atau lingkungan setempat
serta kurang optimalnya dukungan dari tenaga Kesehatan. Ibu yang menerima dukungan memadai dapat
meningkatkan tercapainya pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui. Saran peneliti untuk peneliti
selanjutnya yaitu untuk dapat melakukan penelitian yang mendalam tentang adanya praktik budaya pada
ASI eksklusif; serta tenaga Kesehatan untuk lebih memberikan informasi yang maksimal terkait tentang
pemberian ASI eksklusif. Tempat kerja untuk dapat menyediakan fasilitas ruang menyusui.

PENGHARGAAN
Terima Kasih kepada seluruh anggota keluarga yang telah membantu dalam penyusuna artikel ini,
sehingga dapat terselesaikan dengan sangat baik dan bisa dipublikasikan serta dapat berguna bagi para
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Agampodi, T. C., Dharmasoma, N. K., Koralagedara, I. S., Dissanayaka, T., Warnasekara, J., Agampodi, S.
B., & Perez-Escamilla, R. (2021). Barriers for early initiation and exclusive breastfeeding up to six
months in predominantly rural Sri Lanka: A need to strengthen policy implementation. International
Breastfeeding Journal, 16(1), 32. https://doi.org/10.1186/s13006-021-00378-0
Arksey, H., & O’Malley, L. (2005). Scoping studies: Towards a methodological framework. International
Journal of Social Research Methodology, 8(1), 19–32. https://doi.org/10.1080/1364557032000119616
Asnidawati, A., & Ramdhan, S. (2021). Hambatan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan.
JURNAL ILMIAH KESEHATAN SANDI HUSADA, 10(1). https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.548
Beggs, B., Koshy, L., & Neiterman, E. (2021). Women’s Perceptions and Experiences of Breastfeeding: A
scoping review of the literature. BMC Public Health, 21(1), 2169. https://doi.org/10.1186/s12889-021-
12216-3
Demirchyan, A., & Melkom Melkomian, D. (2020). Main Barriers to Optimal Breastfeeding Practices in
Armenia: A Qualitative Study. Journal of Human Lactation: Official Journal of International Lactation
Consultant Association, 36(2), 318–327. https://doi.org/10.1177/0890334419858968
Ejie, I. L., Eleje, G. U., Chibuzor, M. T., Anetoh, M. U., Nduka, I. J., Umeh, I. B., Ogbonna, B. O., & Ekwunife,
O. I. (2021). A systematic review of qualitative research on barriers and facilitators to exclusive
breastfeeding practice in sub-Saharan African countries. International Breastfeeding Journal, 16(1), 44.
https://doi.org/10.1186/s13006-021-00380-6
Goodman, L. R., Majee, W., Olsberg, J. E., & Jefferson, U. T. (2016). Breastfeeding Barriers and Support in
a Rural Setting. MCN. The American Journal of Maternal Child Nursing, 41(2), 98–103.
https://doi.org/10.1097/NMC.0000000000000212
Matare, C. R., Craig, H. C., Martin, S. L., Kayanda, R. A., Chapleau, G. M., Kerr, R. B., Dearden, K. A., Nnally,
L. P., & Dickin, K. L. (2019). Barriers and Opportunities for Improved Exclusive Breast-Feeding
Practices in Tanzania: Household Trials With Mothers and Fathers. Food and Nutrition Bulletin, 40(3),
308–325. https://doi.org/10.1177/0379572119841961
Nsiah-Asamoah, C., Doku, D. T., & Agblorti, S. (2020). Mothers’ and Grandmothers’ misconceptions and
socio-cultural factors as barriers to exclusive breastfeeding: A qualitative study involving Health
Workers in two rural districts of Ghana. PloS One, 15(9), e0239278.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0239278
Patil, D. S., Pundir, P., Dhyani, V. S., Krishnan, J. B., Parsekar, S. S., D’Souza, S. M., Ravishankar, N., &
Renjith, V. (2020). A mixed-methods systematic review on barriers to exclusive breastfeeding. Nutrition
and Health, 26(4), 323–346. https://doi.org/10.1177/0260106020942967

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/midwiferyandreproduction 8
ISSN : 2598-0068 Vol. 6 No. 1 (Septemberr, 2022)

Sayres, S., & Visentin, L. (2018). Breastfeeding: Uncovering barriers and offering solutions. Current Opinion
in Pediatrics, 30(4), 591–596. https://doi.org/10.1097/MOP.0000000000000647
Thet, M. M., Khaing, E. E., Diamond-Smith, N., Sudhinaraset, M., Oo, S., & Aung, T. (2016). Barriers to
exclusive breastfeeding in the Ayeyarwaddy Region in Myanmar: Qualitative findings from mothers,
grandmothers, and husbands. Appetite, 96, 62–69. https://doi.org/10.1016/j.appet.2015.08.044
Victora, C. G., Bahl, R., Barros, A. J. D., França, G. V. A., Horton, S., Krasevec, J., Murch, S., Sankar, M. J.,
Walker, N., Rollins, N. C., & Lancet Breastfeeding Series Group. (2016). Breastfeeding in the 21st
century: Epidemiology, mechanisms, and lifelong effect. Lancet (London, England), 387(10017), 475–
490. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(15)01024-7
WHO, & UNICEF (Eds.). (2003). Global strategy for infant and young child feeding. WHO.
Wijaya, W., & Ismarwati. (2021). Sociodemographic Factors Influencing Exclusive Breastfeeding in
Indonesia. Pak. J. Med. Health Sci.
Wijaya, W., Nurul Makiyah, S. N., & Warsiti. (2021). Qualitative Study of Breastfeeding Practice Experiences
of Teenager Mothers with Unwanted Pregnancy JURNAL KEBIDANAN Poltekkes Semarang. Jurnal
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang, 11. http://dx.doi.org/10.31983/ jkb.v11i1.5896
Wrottesley, S. V., Lamper, C., & Pisa, P. T. (2016). Review of the importance of nutrition during the first 1000
days: Maternal nutritional status and its associations with fetal growth and birth, neonatal and infant
outcomes among African women. Journal of Developmental Origins of Health and Disease, 7(2), 144–
162. https://doi.org/10.1017/S2040174415001439

https://journal.mbunivpress.or.id/index.php/midwiferyandreproduction 9

You might also like