Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814

Vol. 3 No.2 Edisi November 2020 - April 2021


http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM

============================================================================================
Received: 12 April 2021 :: Accepted: 30 April 2021 :: Published: 30 April 2021

Identifikasi Bakteri Escherichia coli O157:H7 Pada Feses


Penderita Diare dengan Metode Kultur dan PCR

Vincentia Ade Rizky1, Sa’adah Siregar1, Visensius Krisdianilo1, Asvia


Rahayu1, Suventi Syafrina Ginting1, Kartini1

Fakultas Farmasi, Institut Kesehatan Medistra lubuk Pakam, Jalan Sudirman


No. 38 Lubuk Pakam
e-mail: vincentiarizky@gmail.com
DOI 10.35451/jfm.v3i2.615

Abstract
Escherichia coli O157: H7 is the main cause of foodborne disease in several
countries, one of which is diarrhea. The problem that often occurs in Indonesia
that requires treatment and study from various aspects is Diarrhea. The
conventional method of laboratory examination such as culture is a method that
is often carried out, but in making the diagnosis requires a long time, the
number of samples is large, and the results are less accurate because
contamination can occur. Another more accurate technique for detection E. coli
O157: H7 is the PCR technique. This study aims to identify the Escherichia coli
O157: H7 bacteria by culture method and PCR. The results showed that the
culture method and PCR of 8 isolated samples 4 showed positive results for the
bacteria E. coli O157: H7. However, the PCR method is more selective and the
time used is faster than the culture method.

Keywords: Escherichia coli O157:H7, PCR, Culture method

1. PENDAHULUAN menyebabkan penyakit. Bakteri E.coli


Infeksi merupakan penyebab dapat memproduksi racun yang dapat
utama penyakit di dunia terutama di menimbulkan penyakit, salah satu racun
daerah tropis, seperti Indonesia yang paling sering teridentifikasi adalah
(Hermayudi & Ayu, 2017). Agen Shiga Toxinproducing Escherichia coli
penyebab infeksi antara lain bakteri (STEC) yaitu pada bakteri E. Coli
Escherichia coli yang merupakan bakteri serotype O157:H7. (Jawetz et al., 2010;
komensal atau flora normal di Rananda et al., 2016).
peritoneum atau usus bagian bawah Bakteri E. coli O157:H7
(Elliott et al., 2013). Bakteri E. coli akan merupakan penyebab utama foodborne
bersifat patogen apabila berada disease di beberapa negara.
ditempat yang bukan habitatnya Berdasarkan laporan dari CDC tentang
(Brooks et al., 2005). insiden infeksi Escherichia coli O157:H7
Bakteri E. coli dapat mengeluarkan menyatakan bahwa 8.598 kasus pada
racun sehingga menjadi patogen dan 49 negara terserang wabah penyakit

118
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 3 No.2 Edisi November 2020 - April 2021
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM

============================================================================================
Received: 12 April 2021 :: Accepted: 30 April 2021 :: Published: 30 April 2021

yang disebabkan oleh bakteri ini.


Sebanyak 1.493 (17%) kasus, penderit 2. METODE PENELITIAN
masuk rumah sakit, 254 (4%) penderita Jenis penelitian ini adalah
teridentifikasi mengalami HUS Penelitian Experimental yang dilakukan
(Hemolytic Uremic Syndrome), dan 40 di Lab. Mikrobiologi dan Biologi
(0,5%) kasus penderita meninggal. Molekuler Institut Kesehatan Medistra
Selain itu di negara Prancis, terdapat 69 Lubuk Pakam pada bulan November
orang terinfeksi bakteri E. coli O157:H7 2020. Sampel penelitian ialah feses
dan 17 orang menderita HUS. Kasus penderita diare.
HUS di Argentina berhubungan dengan Alat - alat yang digunakan antara
infeksi bakteri E. coli O157:H7 yang lain tabung reaksi, Erlenmeyer, gelas
mencapai 400 kasus per tahunnya. ukur, cawan petri, batang ose, rak
Penelitian sebelumnya oleh Sartika et al. tabung, bunsen, kapas steril, Laminal
(2005) yang menunjukkan bahwa Air Flow, timbangan analitik, neraca
daging sapi (100%) dan susu sapi analitik, kulkas, perangkat uv,
(73%) terkontaminasi oleh bakteri E. elektroforesis, PCR, spin colomn, mini
coli O157:H7 yang kemudian cup, dll. Bahan - bahan yang digunakan
dikonsumsi oleh manusia sehingga dalam penelitian ini adalah spesimen
menyebabkan penyakit diare. medium transport Cary-Blair, BHIB, NA,
Pada manusia, infeksi akibat SSA, Sorbitol Mac Conkey Agar, media
bakteri jenis ini ada yang tidak Peptone Water (indol), media Methyl
menimbulkan gejala (asimtomatis) Red-Voges Proskauer, media simons
ataupun timbul gejala berupa diare citrate, reagen kit QIAmp, dll.
berdarah ataupun diare tanpa darah
(Dutta et al., 2011; Peter et al., 2011). Kultur Bakteri
Pemeriksaan laboratorium metode Sampel dalam medium transport
konvensional seperti kultur merupakan Carry-Blair diinokulasikan ke medium
metode yang sering dilakukan, akan pengaya (media BHIB) dan diinkubasi
tetapi dalam menegakan diagnosa pada suhu 37˚C selama 18-24 jam.
butuh waktu dan umlah sampel yang Selanjutnya sebanyak 1 ose
banyak, serta hasil kurang akurat kemudian diinokulasikan ke dalam
karena dapat terjadi kontaminasi. cawan petri yang berisi media NA, SSA,
Teknik lain yang lebih akurat untuk Sorbitol Mac Conkey Agar (SMCA)
mendeteksi E. coli O157:H7 adalah selanjutnya dinkubasi ±18-24 jam pada
dengan teknik PCR. suhu 37˚C kemudian diamati
Penelitian sebelumnya Bakri et al., pertumbuhannya.
(2010) menyatakan bahwa pasien ana Bakteri yang telah tumbuh pada
(0-14 tahun) yang menderita diare dari media isolasi yaitu dengan pemeriksaan
kultur teridentifikasi sebanyak 21,42% secara mikroskopis untuk
bakteri E.coli O157:H7 dan 46,43% menentukan sifat atau ciri hasil kultur
menggunakan PCR. Maka dari itu pada media bakteri dan dilanjutkan
peneliti ingin meneliti kembali tentang dengan uji biokimia.
deteksi bakteri E. coli O157:H7 metode
kultur dan PCR. Uji Mikroskopis

119
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 3 No.2 Edisi November 2020 - April 2021
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM

============================================================================================
Received: 12 April 2021 :: Accepted: 30 April 2021 :: Published: 30 April 2021

Identifikasi mikroskopis dengan cara dengan ukuran produk PCR yang akan
membuat sediaan kemudian dilakukan dihasilkan untuk gen stx1 dan stx2
pewarnaan gram. Bakteri berwarna berturut-turut 348bp dan 584bp. Proses
merah merupakan Bakteri Gram (-) PCR diperoleh dari larutan dengan
serta bakteri berwarna ungu adalah volume total 12,5 µl yang terdiri dari
bakteri Gram (+). dNTPs 10 mM, primer forward sebanyak
25 nmol dan reserve 25 nmol, Buffer II
Uji Biokimia 1x, MgCl2 75 mM, Amplitaq 0,45 U dan
Identifikasi bakteri dilanjutkan dengan DNA sebanyak 1 µl. Tahapan amplifikasi
tes biokimia IMVIC yaitu pengujian pada meliputi 1x Siklus pada suhu 94˚C
media Indol Metil Red (MR), Vogas selama 5 menit, lalu 40x Siklus suhu
Proskauer (VP), dan uji sitrat. Media ini 94˚C selama 30 detik, dan 48˚C selama
ditanam bakteri kemudian dinkubasi 30 detik dan 72 ˚C selama 30 detik.
pada suhu 37˚C ±18-24 jam. Terakhir 1x Siklus 72 ˚C selama 5 ment.
Kemudian dilakukan identifikasi bakteri Hasil dari amplifikasi PCR selanjutna
untuk lebih memastikan bahwa yang dilakukan elektroforesis menggunakan
tumbuh adalah bakteri tersebut, dan 1% agarose dan TAE Buffer. Kemudian
pengamatannya disesuaikan dengan ditambahkan pewarna EtBr. Selanjutnya
rujukan buku. divisualisasikan dengan sinar UV
illuminator dan didokumentasikan.
Identifikasi Molekuler
Sebanyak 100 µl isolate bakteri E. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
coli positif pada media cair dimasukkan Berdasarkan hasil penelitian
ke dalam tabung Eppendorf sebanyak 2 yang dilakukan secara kultur,
mL kemudian dilakukan centrifugasi didapatkan bahwa dari ke-8 sampel
pada kecepatan 5.000 rpm selama 5 yang dilakukan pemeriksaan didapatkan
menit pada suhu 5˚C. Massa sel yang hasil positif Escherichia coli O157:H7
diperoleh selanjutnya ditambahkan TE sebanyak 4 sampel. Hal ini ditunjukkans
buffer pH 8, dan dilakukan pelisisan pada tabel 1 dari hasil pemeriksaan
dengan menggunakan larutan yang mikroskopis dan biokimia yang
mengandung 1% Triton X-100 (Sigma) selanjutnya dibandingkan dalam buku
dalam buffer TE pH 8. Proses ini Bergey’s Manual of Systematic
dilakukan dengan pemanasan pada air
Bacteriology.
mendidih selama 15 menit dan
Tabel 1. Hasil Pemeriskaan Mikroskopis
selanjutnya dibekukan dengan cara
dan Biokimia
disimpan pada suhu 20˚C selama 15 Uji Biokimia
Sampe Mikroskopi
menit. Lakukan proses Pemanasan dan l s
SMCA Indo M V S
l R P C
pembekuan sebanyak 3 kali Jernih
(tidak +
pengulangan. Primer yang digunakan F2
Gram (-)
Bacil (+)
Berwarna + - -
)
adalah shiga like toxin tipe I (Stx1): LP-
Jernih
30: CAG TTA ATG TGG TGG CGA AGG (tidak
+ +
Gram (-) Berwarna
F3 - -
dan LP-31: CAC CAG ACA ATG TAA CCG Bacil (+) )

CTG: shiga like toxin tipe II (Stx2) Jernih


dengan pasangan primer LP43: ATC CTA Gram (-)
(tidak
+ +
F4 Berwarna - -
TTC CCG GGA GTT TACG dengan LP-44: Bacil (+) )

GCG TCA TCG TAT ACA CAG GAG C


120
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 3 No.2 Edisi November 2020 - April 2021
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM

============================================================================================
Received: 12 April 2021 :: Accepted: 30 April 2021 :: Published: 30 April 2021

Jernih
(tidak menunjukan bahwa sampel tersebut
Gram (-) + +
F5
Bacil (+)
Berwarna
)
- - teridentifikasi bakteri E. coli O157:H7.
Hal ini didasarkan pada hasil peneltiian
Berwarna
Gram (-) Merah uji biokimia dan SMCA yang secara
F6 Muda - - + +
Bacil (+)
berturut menunjukkan hasil : Indol (+),
Berwarna MR (+), VP (-), Simons citrate (-), dan
Gram (-) Merah
F7
Bacil (+) Muda + - + - SMCA jernih. Hasil dari media SMCA
Berwarna
menunjukkan koloni berwarna jernih
F8
Gram (-) Merah
- - - +
yang menandakan bahwa bakteri
Bacil (+) Muda
tersebut tidak dapat memfermentasi
Berwarna sorbitol dan bersifat motil (O157:H7).
Gram (-) Merah
F9
Bacil (+) Muda + + - - Kultur SMCA merupakan media yang
digunakan untuk mengidentifikasi E. coli
serotiper O157:H7. Sorbitol digunakan
Identifikasi secara mikroskopis yang sebagai penanda atau media isolasi
ditunjukkan pada gambar 1 ditemukan utama dalam mendeteksi bakteri jenis
bakteri gram (-) bacil (+) yang artinya ini (Hidayati et al., 2018)
bakteri berbentuk batang pendek lurus
(cocobacil) berwarna merah. Hal ini
dinyatakan pula dalam penelitian Jaipah
et al., (2017) bahwa bakteri eschericia
coli adlah bakteri gram (-) berbentuk
batang pendek lurus atau disebut juga
dengan kokobasil. Pada saat dilakukan
pewarnaan gram, bakteri E. coli tidak
menyerap warna kristal violet,
melainkan menyerap warna merah dari
safranin (Rizky, 2018).
Gambar 2. Hasil Uji Biokimia Sampel F2
yang secara berurut: a) Uji Indol; b) Uji
Methyl Red (MR); c) Uji Voges Proskauer
(VP); d) Uji Simon’s Citrate

Hasil uji PCR pada pita fragmen dengan


ukuran 123 bp menunjukkan bahwa
sampel F2,F3,F4 dan F5 terdapat bakteri
Escherichia coli O157:H7, sedangkan
Gambar 1. Hasil Mikroskopis Sampel F2 pada sampel yang lain tidak ditemukan
bakteri ini (Gambar 3).
Pemeriksaan mikroskopis tidak cukup
untuk mengidentifikasi bakteri
Escherichia coli O157:H7, maka dari itu
dilakukan uji SMCA dan biokimia
sebagai uji konfirmasi. Berdasarkan
hasil penelitian uji biokimia (gambar 2)
dan SMCA terdapat 4 sampel yang

121
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 3 No.2 Edisi November 2020 - April 2021
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM

============================================================================================
Received: 12 April 2021 :: Accepted: 30 April 2021 :: Published: 30 April 2021

Gambar 3. Hasil Pemeriksaan mahal jika dibandingkan dengan


Elektroforesis yang menunjukkan metode konvensional. Oleh karena itu
amplifikasi DNA multipleks PCR yang dapat direkomendasikan dan digunakan
telah diekstraksi, secara berurut: Jalur oleh tenaga kesehatan dalam
1&13 Marker DNA 123-bp; Jalur 2-9 mendeteksi dini sehingga akan
Sampel; Jalur 10 Positif kontrol strain membantu penegakan diagnosa lebih
Escherichia coli O157:H7; Jalur 11 cepat dan menentukan pengobatan
Negatif kontrol Escherichia coli ATCC secara lebih efektif.
25922.
Hasil pemeriksaan PCR telah DAFTAR PUSTAKA
terbukti spesifik dalam mendeteksi Bakri Z, Hatta M & Nasrum M. (2010).
bakteri E. coli serotipe O157:H7. Metode DETEKSI KEBERADAAN
PCR merupakan salah satu metode BAKTERI ESCHERICHIA COLI
O157:H7 PADA FESES
molekuler yang telah banyak menjadi
PENDERITA DIARE DENGAN
pilihan klinis beberapa tahun terakhir. METODE KULTUR DAN PCR. JST
Metode ini memiliki tingkat sensivitas Kesehatan; (5), 2:184-192
yang sama atau lebih besar dari Brooks GF, Butel JS, Morse SA (2005).
pemeriksaan kultur. Pada penelitian ini Mikrobiologi Kedokteran
metode PCR dengan menggunakan Jawetz, Melnick, dan Adelberg.
primer Escherichia coli O157:H7 mampu Edi Nugroho (alih bahasa).
Jakarta : Salemba Medika
mendekteksi keberadaan bakteri ini
Dutta T.K., Roychoudhury S.P.,
dengan waktu yang lebih cepat yaitu Bandyopadhyay Wani S.A., and
selama 1 hari, sedangkan metode kultur I. Hussain. (2011). DETECTION
membutuhkan waktu yang cukup lama AND CHARACTERIZATION OF
yaitu sekitar 5-6 hari. Hal ini sejalan SHIGA TOXIN PRODUCING
dengan penelitian yang telah dilakukan ESCHERICHIA COLI (STEC) &
ENTEROPATHOGENIC
Morin et al., (2004) yang melaporkan
ESCHERICHIA COLI (EPEC) IN
bahwa deteksi bakteri Escherichia coli
POULTRY BIRDS WITH
O157:H7, Vibrio Cholera dan Salmonella DIARRHOEA. Indian J. Med.
typhi menggunakan metode PCR Res; 133: 541-545.
mampu mendeteksi dan Elliott T, Worthington T, Osman H, Gill M
mengidentifikasi bakteri pathogen baik (2013). Mikrobiologi
pada sampel klinik, air, maupun Kedokteran & Infeksi Edisi 4.
Jakarta : EGC
makanan (Jayanti, 2018).
Hermayudi dan Ayu, P.A. (2017).
Penyakit daerah tropis.
4. KESIMPULAN Yogyakarta: 2017.
Berdasarkan hasil penelitian dan Hidayatu W., Temaja I.G.R.M., dan
dibandingkan dengan penelitian lain Fatmawati N.N.D. (2018).
dapat disimpulkan bahwa teknik KARAKTERISTIK FENOTIP
identifikasi bakteri Escherichia coli ISOLAT KLINIK ESCHERICHIA
COLI O157:H7 PADA MEDIA
O157:H7 dalam feses penderita diare
SORBITOL MAC CONKEY AGAR
dengan menggunakan metode (SMAC). J. Agric.Sci. and
molekuler yaitu PCR sudah terbukti lebih Biotechnol, 7 (1).
sensitif dan hasil yang dikeluarkan Jaipah N, Saraswati I, Hapsari R (2017).
relative cepat namun dengan biaya yang UJI EFEKTIFITAS
ANTIMIKROBA EKSTRAK BIJI
122
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 3 No.2 Edisi November 2020 - April 2021
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM

============================================================================================
Received: 12 April 2021 :: Accepted: 30 April 2021 :: Published: 30 April 2021

PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) ESCHERICHIA COLI PADA


TERHADAP PERTUMBUHAN PENANAMAN MENGGUNAKAN
ESCHERICHIA COLI SECARA IN TEKNIK SENGKELIT
VITRO. Jurnal Kedokteran (CALIBRATED LOOP) DAN
Diponegoro, ISSN : 2540 − MIKROPIPET (PIPET DILUTION
8844, 6 (2) METHOD) METODE SPREAD
Jawetz, M. A. (2010). Mikrobiologi PLATE. UKMC Palembang
Kedokteran. (25 ed). (G. F. Sartika, Indrawani, dan Sudiarti.
Brooks, K. C. Carroll, J. S. (2005). ANALISIS
Butel, S. A. Morse, T. A. MIKROBIOLOGI ESCHERICHIA
Mietzner, Penyunt, A. W. COLI O157:H7 PADA HASIL
Nugroho, D. Ramadhani, H. OLAHAN HEWAN SAPI DALAM
Santasa, N. Yasdelita, & K. W. PROSES PRODUKSINYA. Jurnal
Nimala, penerj). New York: Mc Makara Kesehatan, 9 (1): 23-
Graw Hill. 28.
Jayanti, D. D. (2018). DETEKSI Vos, P. et al. (2009). BERGEY’S MANUAL
ESCHERICHIA COLI O157 PADA OF SYSTEMATIC
BERBAGAI AIR MINUM DI BACTERIOLOGY. 2nd edn,
KELURAHAN SEKARAN Springer-Verlag New York. 2nd
GUNUNG PATI SEMARANG. edn. Springer-Verlag New York.
Universitas Negeri Semarang doi: 10.1007/978-0-387-
Morin NJ, Gong Z & Li XF. 2004. 68489-5.
REVERSE TRANSCRIPTION-
MULTIPLEX PCR ASSAY FOR
SIMULTANEOUS DETECTION
OF ESCHERICHIA COLI O157:
H7, VIBRIO CHOLERAE OI, AND
SALMONELLA TYPHI. Clinical
Chemistry. 50(11): 2037-2044.
Peter C.H., Councell F.T., Keys C., and
Monday S.R. (2011).
VIRULENCE
CHARACTERIZATION OF
SHIGA-TOXIGENIC
ESCHERICHIA COLI ISOLATES
FROM WHOLESALE PRODUCE.
Appl. Environ. Microbiol. 77 (1):
343-345.

Rananda RM, Djamal A, Julizar. 2016.


IDENTIFIKASI BAKTERI
ESCHERICHIA COLI O157:H7
DALAM DAGING SAPI YANG
BERASAL DARI RUMAH
POTONG HEWAN LUBUK
BUAYA. Jurnal Kesehatan
Andalas, 5(3): 614-617
Rizky, V. A. (2018). PERBEDAAN
JUMLAH KOLONI BAKTERI

123

You might also like