Professional Documents
Culture Documents
Analisis Faktor - Faktor y Ang Mempengaruhi Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit Usaha Syariah Di Indonesia
Analisis Faktor - Faktor y Ang Mempengaruhi Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit Usaha Syariah Di Indonesia
Research article
Received 1 July 2022; Accepted 28 September 2022
How to cite: Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS. (2022). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit Usaha Syariah di Indonesia. Journal of Applied
Islamic Economics and Finance, 3(1), 203-215.
*Corresponding author: dwi.ayu.ksy18@polban.ac.id
Abstract: Sharia business unit general insurance companies in 2017-2018 experienced a decline in
performance. The decline in profits experienced must be known and what factors influence it. This study
aims to analyze the effect of premium income, Risk-Based Capital, underwriting results, claim expenses,
and operating costs on the profits of general insurance companies of sharia business units in Indonesia
for the 2015-2020 period. This study uses panel data regression analysis with a quantitative approach
using the Eviews 9 data processing application. Data were collected using the documentation method
(secondary data) of 10 general insurance companies and Islamic business units in Indonesia registered
with the OJK from 2015 to 2020. The results showed that simultaneously premium income, Risk-Based
Capital, underwriting results, claims expenses, and operating costs had a significant effect on profits.
Partially, premium income has a negative and significant effect on profit, while Risk-Based Capital,
claims expense, and operating costs have a positive and significant effect on profit. Then the
underwriting results have no significant effect on profits.
Keywords: Income, RBC, underwriting, claim, and expenses.
1. Pendahuluan
Di Indonesia pertumbuhan ekonomi semakin terus meningkat, semua itu dapat dilihat dari
Industri Keuangan Non-Bank atau biasa disingkat IKNB (Setyowati, Sartika, & Setiawan,
2019), yang salah satunya yaitu lembaga Asuransi. Seiring bertambahnya kesadaran
masyarakat tentang pentingnya suatu perlindungan untuk aset yang dimilikinya dari
berbagai risiko yang dapat terjadi secara tidak terduga merupakan salah satu penyebab
berkembang pesatnya asuransi disetiap tahun.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan perusahaan
perasuransian di dalam negeri ini memegang peranan yang tidak kalah penting pada proses
pembangunan ekonomi dan nasional. Hal ini terlihat dari penghimpunan dana yang telah
dilakukan perusahaan asuransi dalam jumlah besar dengan jangka waktu yang panjang, yang
digunakan oleh pemerintah untuk mendanai pembangunan. Sedangkan untuk layanan yang
diberikan perusahaan asuransi kepada masyarakat yaitu masyarakat akan memperoleh
Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 203
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.
dukungan berbentuk perlindungan dari berbagai macam risiko ataupun kerugian yang terjadi
secara tidak terduga.
Asuransi syariah di Indonesia mempunyai masa depan yang terbuka luas, dikarenakan
terdapat beberapa alasan diantaranya adalah sebagian besar masyarakat di Indonesia
beragama Islam dan memiliki keasadaran akan berperilaku bisnis dengan prinsip syariah
mendorong masyarakat lebih memilih asuransi syariah, pertumbuhan ekonomi diiringi
dengan tabungan yang terus meningkat dan perekonomian kelas menengah yang
berkembang ialah ciri yang baik dari perkembangan industri asuransi, terutama asuransi yang
berbasis syariah. Selain itu pasar asuransi syariah di Indonesia termasuk pasar yang belum
terolah dengan baik serta memiliki kesempatan yang cukup besar.
Tabel 1. Jumlah Asuransi dengan Prinsip Syariah 2015-2020
Tabel 1. di atas menunjukkan bahwa industri perusahaan asuransi prinsip syariah dari
tahun ke tahun mengalami perkembangan. Dengan bertambahnya jumlah perusahaan
tersebut akan mempengaruhi jumlah aset pada perusahaan asuransi syariah.
Menilai kinerja perusahaan merupakan bagian terpenting untuk perusahaan karena
dengan adanya laporan kinerja keuangan dari necara dan arus kas dapat diketahui data dari
kemampuan perusahaan dalam menjalankan usahanya pada waktu tertentu. Efisiensi dari
kinerja perusahaan salah satunya dapat dilihat dari laba atau keuntungan yang didapat
perusahaan tersebut. Perusahaan akan semakin maju apabila didukung dengan peningkatan
laba atau keuntungan yang didapat. Namun berdasarkan data dari OJK, pada tahun 2017-2018
perusahaan asuransi umum khususnya yang memiliki unit usaha syariah mengalami
penurunan kinerja perusahaan, hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:
Laba
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 204
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.
grafik pertumbuhan laba yang dicapai oleh perusahaan asuransi umum di Indonesia yang
memiliki unit usaha syariah. Khususnya perolehan laba pada tahun 2017-2018 mengalami
penurunan. Pada tahun 2017 perusahaan mendapatkan laba sebesar Rp 254,794, laba tersebut
menurun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 273,382. Sedangkan laba pada tahun 2018 yang
dihasilkan perusahaan yaitu sebesar Rp 203,088 miliar, jumlah laba ini menurun sebesar Rp
51,706 miliar dari tahun 2017. Kemudian laba yang dihasilkan pada tahun 2019-2020
meningkat kembali menjadi Rp 254,685 miliar dan Rp 296,710.
Hal terpenting dalam kegiatan operasional perusahaan yang berlangsung salah satunya
adalah laba. Laba biasanya digunakan sebagai informasi oleh para pihak yang memiliki
kepentingan. Oleh sebab itu, dikarenakan terjadinya penurunan laba harus diketahui faktor-
faktor yang dapat mempengaruhinya agar sebuah perusahaan terutama pada perusahaan
asuransi umum unit usaha syariah ini dapat mengatasi masalah tersebut dengan mengambil
tindakan yang tepat untuk meningkatkan kembali laba perusahaan.
Berdasarkan teori, faktor internal perusahaan yang dapat mempengaruhi laba adalah
pendapatan serta pengeluaran perusahaan (Kieso, 2008). Perusahaan asuransi memperoleh
pendapatan tersebut dari pendapatan premi, denda, laba atas investasi, kompensasi, dan
lainnya. Di sisi lain pengeluaran perusahaan asuransi diantaranya pembayaran klaim, komisi,
beban pajak, dan gaji (Salim, 2007). Selain itu berdasarkan penelitian terdahulu juga yang telah
dilakukan diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi laba asuransi diantaranya adalah
pengaruh dari variabel pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil underwriting, beban klaim,
dan biaya operasional terhadap laba perusahaan asuransi.
Berbagai penelitian terdahulu menyatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh dari
variabel pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil underwriting, beban klaim, dan biaya
operasional terhadap laba. Dari fenomena yang telah diuraikan dan kesenjangan yang terjadi
dalam penelitian terdahulu, didapatkan kesimpulan yiatu tidak semua peristiwa empiris
sesuai dengan teori. Maka penelitian ini bertujuan untuk meninjau kembali hasil penelitian
sebelumnya sehingga diperoleh hasil yang lebih tepat dan mengingat laba adalah bagian
penting untuk keberlangsungan operasional perusahaan, karena mendapatkan laba yang
maksimum mengidentifikasikan perusahaan tersebut memiliki kinerja yang berjalan dengan
baik dan berhasil mengelola perusahaan tersebut dengan efektif.
2. Kajian Pustaka
2.1. Asuransi Syariah
Bersumber pada Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor. 21/DSN-MUI/X/2001, Asuransi
Syariah merupakan upaya tolong-menolong untuk suatu individu atau kelompok melalui
penanaman modal dalam bentuk harta atau dana hibah menggunakan imbal hasil untuk
mengatasi risiko dengan akad yang berprinsip syariah.
2.2. Laba
Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan bahwa laba merupakan peningkatan keuntungan
ekonomi dalam satu periode yang berbentuk tambahan pendapatan ataupun penurunan pada
kewajiban yang memberikan kontribusi terhadap peranan modal. Setiap perusahaan asuransi
harus memiliki strategi sendiri dalam menjalankan perusahaannya dengan efektif untuk
meningkatkan keutungan walaupun perusahaan mempunyai tanggungan beban.
Laba perusahaan asuransi syariah berasal dari nisbah bagi hasil kesepakatan antara dua
belah pihak yaitu peserta asuransi sebagai pemilik modal dan perusahaan asuransi sebagai
pengelola modal (Damayanti, Mukhtaruddin, & Emylia, 2013).
Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 205
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.
Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 206
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.
tersebut.
Hasil underwriting termasuk salah satu faktor pembentuk laba bersih serta dimanfaatkan
juga sebagai investasi. Hasil underwriting yang semakin tinggi mennunjukkan semakin
meningkat pula jumlah laba yang didapatkan oleh perusahaan asuransi (Ayu, Edy, & Kadek,
2017). Sehingga rumus yang digunakan untuk mencari hasil underwriting adalah:
2.4. Hipotesis
Penelitian ini memiliki rumusan hipotesis sebagai berikut:
Ha1 : Diduga pendapatan premi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba.
Ha2 : Diduga Risk Based Capital secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba.
Ha3 : Diduga hasil underwriting secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba.
Ha4 : Diduga beban klaim secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba.
Ha5 : Diduga biaya operasional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba.
Ha6 : Diduga pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil underwriting, beban klaim, dan
biaya operasional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba.
3. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode kuantitatif yaitu data yang berupa
angka-angka. Populasi yang digunakan 21 perusahaan asuransi umum unit usaha syariah
yang terdaftar pada OJK tahun 2015 sampai dengan tahun 2020. Sampel diambil
menggunakan teknik penentuan sampel dengan berbagai pertimbangan atau kriteria yang
telah ditentukan sehingga relevan dengan penelitian yang dirancang, maka terdapat 10
perusahaan asuransi yang memenuhi sebagai sampel.
Menggunakan sumber data sekunder, yang diperoleh dari Statistik Perasuransian
Indonesia melalui halaman resmi OJK dan Laporan Keuangan yang tersedia pada halaman
Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 207
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.
resmi perusahaan Asuransi Umum Unit Usaha Syariah masing-masing periode 2015 sampai
dengan tahun 2020.
Uji analisis menggunakan regresi data panel dengan aplikasi Eviews 9 sebagai aplikasi
olah data. Data time-series penelitian ini yaitu 6 periode yaitu tahun 2015-2020. Sedangkan data
cross section nya yaitu 10 perusahaan Asuransi Umum Unit Usaha Syariah yang terdaftar di
OJK. Persamaan regresi data panel penelitian ini, yaitu:
Labait = α + β1 Pendapatan premiit + β2 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝐵𝑎𝑠𝑒𝑑 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙it + β3 Hasil 𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟𝑤𝑟𝑖𝑡𝑖𝑛𝑔it
+ β4 Beban klaimit + β5 Biaya operasionalit + εit
Untuk melakukan regresi data panel terdapat tiga model yang dapat digunakan
diantaranya adalah CEM, FEM, dan REM. Kemudian dilakukan pemilihan untuk memilih
model regresi yang terbaik dan tepat sesuai dengan data yang digunakan yaitu menggunakan
cara uji chow, uji hausman, dan uji lagrange multiplier. Selain itu, dalam regresi data panel tidak
semua model regresi uji asumsi klasik harus dilakukan. Apabila CEM atau FEM yang terpilih
maka diperlukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji heterokedastisitas dan uji
multikolinearitas. Namun apabila yang terpilih adalah REM maka uji asumsi klasik tidak
perlu dilakukan. Tetapi, lebih bagus lagi apabila tetap dilakukan uji asumsi klasik pada semua
model apa saja yang terpilih agar dapat diketahui apakah syarat Best Linier Unbiaed Estimation
(BLUE) telah terpenuhi pada model yang terpilih tersebut (Agus Tri Basuki & Prawoto, 2017).
Dari hasil di atas diperoleh nilai probabilitas cross-section F yaitu 0,0000 < 0,05, yang artinya
H0 ditolak dan diantara CEM dan FEM model yang terpilih adalah FEM. Maka harus
dilakukan uji Hausman pada tahap selanjutnya.
Dari hasil di atas diperoleh nilai probabilitas cross-section random yaitu 0,0003 < 0,05, yang
artinya H0 ditolak. Maka dintara FEM dan REM model tepat digunakan untuk mengestimasi
persamaan regresi dalam penelitian iini adalah FEM.
Uji Lagrange Multiplier tidak dilakukan dikarenakan dari hasil uji Hausman yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa FEM merupakan model yang tepat untuk mengestimasi
persamaan regresi. Sehingga disimpulkan bahwa FEM tersebutlah model terbaik dan tepat
yang harus digunakan untuk memastikan pengaruh pendapatan premi, Risk Based Capital,
hasil underwriting, beban klaim, dan biaya operasional terhadap laba perusahaan asuransi
umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020.
Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 208
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.
2 Jarque-Bera 5.373093
Probability 0.068116
0
-1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Hasil uji multikolinearitas diperoleh nilai korelasi antara variabel bebas di atas yaitu kurang
dari 0,80, maka H0 diterima. Artinya data pada penelitian ini yaitu antar variabel bebas
dalam model regresinya tersebut tidak ada masalah multikolinearitas.
Hasil uji heteroskedastisitas (uji Glejser) penelitian ini diperoleh nilai probabilitas variabel
bebas di atas ini lebih besar dari 0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima. Artinya data dalam
penelitian ini model regresinya tidak ada masalah heteroskedastisitas.
Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 209
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.
Dari hasil regresi tersebut, diperoleh suatu persamaan regresi sebagai berikut:
Laba = 7,879039 – 0,001855 Pendapatan Premi + 0,000190 Risk Based Capital – 0,012777 Hasil
Underwriting + 0,143746 Beban Klaim + 0,000102 Biaya Operasional + εit
4.4.2. Uji t
Berdasarkan hasil uji parsial dalam tabel 7 pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020
diperoleh keputusan:
1) Variabel Pendapatan Premi
Variabel pendapatan premi memiliki nilai t hitung > t tabel yaitu -2,697054 > 2,00488
Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 210
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.
4.4.3. Uji F
Pada tabel 7. Dapat dilihat menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 49,90697 > 2,39 (Ftabel
diperoleh dari df1 = 6 – 1 = 5, dan df2 = 60 – 6 = 54) dan nilai probabilitas 0,000000 < 0,05 yang
artinya pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil underwriting, beban klaim, dan biaya
operasional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba sehingga variabel bebas
tersebut bisa digunakan untuk memperkirakan laba yang didapat. Dengan demikian hipotesis
Ha6 diterima.
4.5. Pembahasan
4.5.1. Pengaruh Pendapatan Premi terhadap Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit
Usaha Syariah
Berdasarkan hasil penelitian pendapatan premi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
laba perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Penelitian
ini menujukan hasil yang tidak sesuai teori akuntansi yang menjelaskan bahwa konsep
pendapatan adalah kenaikan nilai aset perusahaan atau pembayaran kewajiban perusahaan.
Maka dari itu, pendapatan premi menjadi faktor yang utama dibalik keuntungan perusahaan.
Tentu saja, untuk meningkatkan laba, perlu memiliki pendapatan premi yang cukup, tetapi
jika laba rendah itu berarti menunjukan bahwa pendapatan premi lemah.
Terjadinya pendapatan premi yang berpengaruh negatif dikarenakan beberapa faktor,
Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 211
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.
salah satunya disebabkan oleh besar jumlah klaim. Saat premi naik dan menurunkan aset yang
kemudian menyebabkan pergerakan laba melambat. Pendapatan premi yang diterima
menjadi tidak berarti jika diiringi jumlah klaim yang semakin meningkat pula., dikarenakan
klaim termasuk ke dalam beban yang dikeluarkan perusahaan, yang walaupun perusahaan
mencatat premi asuransi meningkat, tetapi di sisi lain klaim yang diterima perusahaan
tersebut besar, maka pendapatan premi yang diterima sebelumnya akan pindahkan untuk
mendanai klaim. Menurut (Sula, 2004) besaran suatu tarif premi yang sempurna adalah tarif
yang bisa membiayai meliputi biaya klaim dan biaya-biaya asuransi menggunakan sebagian
dari keuntungan yang didapat oleh perusahaan.
4.5.2. Pengaruh Risk Based Capital terhadap Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit
Usaha Syariah
Berdasarkan hasil penelitian Risk Based Capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap
laba perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori dan penelitian sebelumnya. Menurut Wanda, dkk (2019)
menyatakan bahwa Risk Based Capital (RBC) berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba.
Hasil demikian juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Firdaus Budhy Saputro
(2018) dan Ida Ayu, dkk (2017) yang menyatakan Risk Based Capital berhubungan positif dan
signifikan terhadap laba.
Kebijakan No.PER-02/BL/2008 yang dikeluarkan oleh BAPEPAM dan Lembaga
Keuangan menyatakan bahwa jumlah dari tingkat solvabilitas minimum tertentu disebut
dengan Risk Based Capital (RBC), yaitu dana yang diperlukan dalam menutupi risiko yang
merugikan karena terjadi penyimpangan dalam proses aset dan kewajiban yang dikelola,
dengan minimum target RBC perusahaan asuransi sebesar 120%. Semakin besar target yang
dicapai perusahaan artinya kondisi dari keuangan perusahaan semakin sehat dan bagus nilai
perusahaannya, begitupun sebaliknya. Semakin tinggi RBC yang diraih perusahaan dapat
menunjukkan bahwa laba yang didapatkan tersebut semakin besar.
4.5.3. Pengaruh Hasil Underwriting terhadap Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit
Usaha Syariah
Berdasarkan hasil penelitian hasil underwriting tidak berpengaruh signifikan terhadap
laba perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan teori penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Ayu, Edy,
& Kadek, 2017) hasil underwriting merupakan salah satu faktor yang membentuk laba bersih
serta dimanfaatkan sebagai investasi. Hasil underwriting yang semakin tinggi mennunjukkan
semakin meningkat pula jumlah laba yang didapatkan oleh perusahaan asuransi. Karena
apabila suatu perusahaan asuransi pendapatan underwriting nya dapat menutupi semua
beban underwriting maka terjadi surplus underwriting, yang artinya tingginya hasil underwriting
perusahaan akan berpengaruh terhadap besarnya laba.
Namun hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
(Januarifah, Wimbo, & Noviansyah, 2019) yang menyatakan underwriting tidak
mempengaruhi laba. Tidak berpengaruh signifikan terhadap laba ini berarti kenaikan serta
penurunan besaran hasil underwriting tidak akan mempengaruhi besaran laba pada
perusahaan. Sederhananya underwriting adalah sebuah manajemen atau proses pemahaman
dalam seleksi risiko untuk menarik calon peserta asuransi yang dilakukan oleh perusahaan.
Oleh karena itu, underwriting termasuk suatu strategi perusahaan untuk menarik peserta yang
memenuhi kriteria risiko yang akan ditanggung oleh pihak asuransi. Semua calon peserta
asuransi akan melalui tahapan proses underwriting, jika hasil underwriting telah diketahui
Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 212
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.
maka premi akan dibayarkan sesuai dengan polis, tetapi dalam asuransi syariah pengelolaan
dana tabarru’ dan investasi dipisahkan sehingga underwriting tidak akan mempengaruhi laba
asuransi syariah. Selain itu, seberapa efektifnya underwriter dalam membuat keputusan yang
objektif dalam melakukan pengelompokan tingkat risiko terhadap calon peserta asuransi juga
tidak menjamin underwriter itu mengetahui risiko yang kemungkinan terjadi.
4.5.4. Pengaruh Beban Klaim terhadap Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit Usaha
Syariah
Berdasarkan hasil penelitian beban klaim berpengaruh positif dan signifikan terhadap
laba perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori dan penelitian sebelumnya. Penelitian yang telah dilakukan
(Budhy, 2018) menyebutkan bahwa terjadinya pengaruh positif signifikan beban klaim
terhadap laba. Beban klaim adalah biaya yang dicairkan nasabah yang diantaranya yaitu
klaim yang telah disetujui, klaim pada proses penyelesaian atau tertunda, dan klaim yang
belum diadukan namun telah dibuat. Beban klaim timbul jika kecelakaan terjadi, penyakit
yang memerlukan perawatan, kematian peserta asuransi, dan pengehentian kontrak pada saat
masa kontrak masih berjalan atau yang disebut uang pesangon.
Terjadinya hubungan positif pada beban klaim ini dikarenakan dengan adanya
peningkatan beban klaim dapat menunjukkan bahwa perusahaan asuransi syariah telah
meningkatkan kemampuannya untuk membayar dan menyelesaikan klaim yang telah
diajukan oleh tertanggung. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa perusahaan asuransi
berjalan dengan baik, menciptakan citra yang positif di masyarakat, sehingga membuat
masyarakat percaya dan tertarik untuk melakukan asuransi pada perusahaan. Oleh karena
itu, terdapat peluang yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan laba yang diharapkan.
4.5.5. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit
Usaha Syariah
Berdasarkan hasil penelitian biaya operasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
laba perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hasil
penelitian ini sesuai teori dan penelitian sebelumnya. Penelitian yang telah dilakukan (Akbar
& Sri, 2020) menyebutkan bahwa terjadi pengaruh positif signifikan biaya operasional
terhadap laba. Setiap perusahaan yang beroperasi pasti mengeluarkan biaya operasional agar
usaha yang dijalankannya tersebut lancar dan dapat terus beroperasi dengan baik. Tetapi
tidak semua biaya operasional yang perusahaan keluarkan dapat mengembalikan hasil yang
optimal bagi perusahaan, karena jika biaya yang dikeluarkannya digunakan secara tidak
efektif maka hal tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan, bahkan
kemungkinan laba perusahaan yang didapat menurun.
Terjadinya hubungan positif pada biaya operasional ini dikarenakan data pada
penelitian ini memakai laba bersih yang merupakan hasil dari selisih antara laba sebelum
pajak dikurangi beban pajak, sehingga faktor beban pajak juga akan mempengaruhi laba
bersih. Dengan kata lain, walaupun biaya operasional meningkat tetapi beban pajaknya kecil,
maka laba bersih yang perusahaan hasilkan pun dapat meningkat. Begitupun sebaliknya,
apabila biaya operasional menurun, tetapi beban pajaknya tinggi maka laba bersih yang akan
dihasilkannya pun akan berkurang. Dengan demikian, kenaikan biaya operasional dapat
diikuti oleh kenaikan laba bersih.
Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 213
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.
4.5.6. Pengaruh Pendapatan Premi, Risk Based Capital, Hasil Underwriting, Beban Klaim,
dan Biaya Operasional terhadap Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit Usaha
Syariah
Berdasarkan hasil penelitian pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil underwriting, beban
klaim, dan biaya operasional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba
perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hasil itu
menunjukkan bahwa variabel yang diteliti ini bisa digunakan untuk memperkirakan laba
perusahaan yang akan didapat, sehingga peneliti maupun perusahaan dapat memperoleh
informasi berapa besar faktor tersebut berpengaruh. Sehingga perusahaan memungkinkan
dapat melakukan dorongan dan mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi laba
tersebut agar dapat ditingkatkan atau dikurangi. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis (Ha6 )
yang menduga pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil underwriting, beban klaim, dan
biaya operasional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba.
Daftar Pustaka
Agus Tri Basuki & Prawoto, N. (2017). Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi & Bisnis:
Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 214
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.
Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 215