Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Journal of Applied Islamic Economics and Finance

Vol. 3, No. 1, October 2022, pp. 203 – 215


https://doi.org/10.35313/jaief.v3i1.3867

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laba Perusahaan


Asuransi Umum Unit Usaha Syariah di Indonesia
Analysis of Factors Affecting Profit of General Insurance Companies Sharia Business
Units in Indonesia

Dwi Ayu Fitrianty1,*, Fatmi Hadiani2, Setiawan3, Hendra Sanjaya Kusno4


1,2,3Department of Accounting, Politeknik Negeri Bandung, Bandung, Indonesia
4Department of Accounting, Politeknik Negeri Balikpapan, Balikpapan, Indonesia

Research article
Received 1 July 2022; Accepted 28 September 2022
How to cite: Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS. (2022). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit Usaha Syariah di Indonesia. Journal of Applied
Islamic Economics and Finance, 3(1), 203-215.
*Corresponding author: dwi.ayu.ksy18@polban.ac.id

Abstract: Sharia business unit general insurance companies in 2017-2018 experienced a decline in
performance. The decline in profits experienced must be known and what factors influence it. This study
aims to analyze the effect of premium income, Risk-Based Capital, underwriting results, claim expenses,
and operating costs on the profits of general insurance companies of sharia business units in Indonesia
for the 2015-2020 period. This study uses panel data regression analysis with a quantitative approach
using the Eviews 9 data processing application. Data were collected using the documentation method
(secondary data) of 10 general insurance companies and Islamic business units in Indonesia registered
with the OJK from 2015 to 2020. The results showed that simultaneously premium income, Risk-Based
Capital, underwriting results, claims expenses, and operating costs had a significant effect on profits.
Partially, premium income has a negative and significant effect on profit, while Risk-Based Capital,
claims expense, and operating costs have a positive and significant effect on profit. Then the
underwriting results have no significant effect on profits.
Keywords: Income, RBC, underwriting, claim, and expenses.

1. Pendahuluan
Di Indonesia pertumbuhan ekonomi semakin terus meningkat, semua itu dapat dilihat dari
Industri Keuangan Non-Bank atau biasa disingkat IKNB (Setyowati, Sartika, & Setiawan,
2019), yang salah satunya yaitu lembaga Asuransi. Seiring bertambahnya kesadaran
masyarakat tentang pentingnya suatu perlindungan untuk aset yang dimilikinya dari
berbagai risiko yang dapat terjadi secara tidak terduga merupakan salah satu penyebab
berkembang pesatnya asuransi disetiap tahun.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan perusahaan
perasuransian di dalam negeri ini memegang peranan yang tidak kalah penting pada proses
pembangunan ekonomi dan nasional. Hal ini terlihat dari penghimpunan dana yang telah
dilakukan perusahaan asuransi dalam jumlah besar dengan jangka waktu yang panjang, yang
digunakan oleh pemerintah untuk mendanai pembangunan. Sedangkan untuk layanan yang
diberikan perusahaan asuransi kepada masyarakat yaitu masyarakat akan memperoleh

Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 203
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.

dukungan berbentuk perlindungan dari berbagai macam risiko ataupun kerugian yang terjadi
secara tidak terduga.
Asuransi syariah di Indonesia mempunyai masa depan yang terbuka luas, dikarenakan
terdapat beberapa alasan diantaranya adalah sebagian besar masyarakat di Indonesia
beragama Islam dan memiliki keasadaran akan berperilaku bisnis dengan prinsip syariah
mendorong masyarakat lebih memilih asuransi syariah, pertumbuhan ekonomi diiringi
dengan tabungan yang terus meningkat dan perekonomian kelas menengah yang
berkembang ialah ciri yang baik dari perkembangan industri asuransi, terutama asuransi yang
berbasis syariah. Selain itu pasar asuransi syariah di Indonesia termasuk pasar yang belum
terolah dengan baik serta memiliki kesempatan yang cukup besar.
Tabel 1. Jumlah Asuransi dengan Prinsip Syariah 2015-2020

Tabel 1. di atas menunjukkan bahwa industri perusahaan asuransi prinsip syariah dari
tahun ke tahun mengalami perkembangan. Dengan bertambahnya jumlah perusahaan
tersebut akan mempengaruhi jumlah aset pada perusahaan asuransi syariah.
Menilai kinerja perusahaan merupakan bagian terpenting untuk perusahaan karena
dengan adanya laporan kinerja keuangan dari necara dan arus kas dapat diketahui data dari
kemampuan perusahaan dalam menjalankan usahanya pada waktu tertentu. Efisiensi dari
kinerja perusahaan salah satunya dapat dilihat dari laba atau keuntungan yang didapat
perusahaan tersebut. Perusahaan akan semakin maju apabila didukung dengan peningkatan
laba atau keuntungan yang didapat. Namun berdasarkan data dari OJK, pada tahun 2017-2018
perusahaan asuransi umum khususnya yang memiliki unit usaha syariah mengalami
penurunan kinerja perusahaan, hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

Laba
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 1. Pertumbuhan Laba Perusahaan Asuransi


Umum Unit Usaha Syariah di Indonesia
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, Desember 2020
Gambar 1. di atas menunjukkan bahwa terjadinya fluktuasi pada tahun 2015-2020 dari

Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 204
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.

grafik pertumbuhan laba yang dicapai oleh perusahaan asuransi umum di Indonesia yang
memiliki unit usaha syariah. Khususnya perolehan laba pada tahun 2017-2018 mengalami
penurunan. Pada tahun 2017 perusahaan mendapatkan laba sebesar Rp 254,794, laba tersebut
menurun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 273,382. Sedangkan laba pada tahun 2018 yang
dihasilkan perusahaan yaitu sebesar Rp 203,088 miliar, jumlah laba ini menurun sebesar Rp
51,706 miliar dari tahun 2017. Kemudian laba yang dihasilkan pada tahun 2019-2020
meningkat kembali menjadi Rp 254,685 miliar dan Rp 296,710.
Hal terpenting dalam kegiatan operasional perusahaan yang berlangsung salah satunya
adalah laba. Laba biasanya digunakan sebagai informasi oleh para pihak yang memiliki
kepentingan. Oleh sebab itu, dikarenakan terjadinya penurunan laba harus diketahui faktor-
faktor yang dapat mempengaruhinya agar sebuah perusahaan terutama pada perusahaan
asuransi umum unit usaha syariah ini dapat mengatasi masalah tersebut dengan mengambil
tindakan yang tepat untuk meningkatkan kembali laba perusahaan.
Berdasarkan teori, faktor internal perusahaan yang dapat mempengaruhi laba adalah
pendapatan serta pengeluaran perusahaan (Kieso, 2008). Perusahaan asuransi memperoleh
pendapatan tersebut dari pendapatan premi, denda, laba atas investasi, kompensasi, dan
lainnya. Di sisi lain pengeluaran perusahaan asuransi diantaranya pembayaran klaim, komisi,
beban pajak, dan gaji (Salim, 2007). Selain itu berdasarkan penelitian terdahulu juga yang telah
dilakukan diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi laba asuransi diantaranya adalah
pengaruh dari variabel pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil underwriting, beban klaim,
dan biaya operasional terhadap laba perusahaan asuransi.
Berbagai penelitian terdahulu menyatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh dari
variabel pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil underwriting, beban klaim, dan biaya
operasional terhadap laba. Dari fenomena yang telah diuraikan dan kesenjangan yang terjadi
dalam penelitian terdahulu, didapatkan kesimpulan yiatu tidak semua peristiwa empiris
sesuai dengan teori. Maka penelitian ini bertujuan untuk meninjau kembali hasil penelitian
sebelumnya sehingga diperoleh hasil yang lebih tepat dan mengingat laba adalah bagian
penting untuk keberlangsungan operasional perusahaan, karena mendapatkan laba yang
maksimum mengidentifikasikan perusahaan tersebut memiliki kinerja yang berjalan dengan
baik dan berhasil mengelola perusahaan tersebut dengan efektif.

2. Kajian Pustaka
2.1. Asuransi Syariah
Bersumber pada Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor. 21/DSN-MUI/X/2001, Asuransi
Syariah merupakan upaya tolong-menolong untuk suatu individu atau kelompok melalui
penanaman modal dalam bentuk harta atau dana hibah menggunakan imbal hasil untuk
mengatasi risiko dengan akad yang berprinsip syariah.

2.2. Laba
Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan bahwa laba merupakan peningkatan keuntungan
ekonomi dalam satu periode yang berbentuk tambahan pendapatan ataupun penurunan pada
kewajiban yang memberikan kontribusi terhadap peranan modal. Setiap perusahaan asuransi
harus memiliki strategi sendiri dalam menjalankan perusahaannya dengan efektif untuk
meningkatkan keutungan walaupun perusahaan mempunyai tanggungan beban.
Laba perusahaan asuransi syariah berasal dari nisbah bagi hasil kesepakatan antara dua
belah pihak yaitu peserta asuransi sebagai pemilik modal dan perusahaan asuransi sebagai
pengelola modal (Damayanti, Mukhtaruddin, & Emylia, 2013).

Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 205
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.

2.3. Faktor yang Mempengaruhi Laba


Besaran laba suatu perusahaan biasanya dilaporkan pada income statement yang setiap periode
diterbitkan perusahaan dan menunjukan besaran keuntungan dan kerugian perusahaan
dalam waktu singkat. Perusahaan asuransi biasanya mendapatkan keuntungan dari
keuntungan underwriting, beban reasuransi, dan laba atas investasi. Oleh karena itu, jika dapat
diuraikan faktor-faktor yang mempengaruhi laba perusahaan asuransi antara lain adalah
keuntungan underwriting, laba atas investasi, pendapatan premi, biaya komisi, beban klaim,
biaya operasional, dan cadangan teknis (Dhaniati, 2011). Maka dapat disimpulkan
berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang telah uraikan terdapat beberapa faktor yang
dapat berpengaruh terhadap laba yaitu diuraikan sebagai berikut:

2.3.1. Pendapatan Premi


Premi dalam asuransi disebut dengan kontribusi peserta (al-musahamah) yang merupakan
faktor penting untuk perusahaan asuransi dan peserta asuransi. Kontribusi peserta
merupakan kegiatan mempertimbangkan keuangan (al-iwad) peserta asuransi, yang
merupakan kewajiban peserta dengan pengelola berdasarkan perjanjian yang telah
disepakati.
Penetapan tarif premi dilakukan perusahaan asuransi berdasarkan besarnya
tanggungan risiko dan didasarkan pada tiga faktor yaitu prinsip bagi hasil, table mortalitas
atau kematian, biaya asuransi yang adil atau tidak merugikan. Premi tidak akan cukup
digunakan membiayai klaim dan keuntungan yang dijanjikan di masa yang akan datang,
apabila perusahaan salah dalam menyeleksi risiko dan salah memberikan jumlah premi yang
seharusnya dibayar peserta. Karena besaran suatu tarif premi yang sempurna adalah tarif
yang bisa membiayai meliputi biaya klaim dan biaya-biaya asuransi menggunakan Sebagian
dari keuntungan yang didapat oleh perusahaan (Sula, 2004).

2.3.2. Risk Based Capital


Kebijakan No.PER-02/BL/2008 yang dikeluarkan oleh BAPEPAM dan Lembaga Keuangan
menyatakan bahwa jumlah dari tingkat solvabilitas minimum tertentu disebut dengan Risk
Based Capital (RBC), yaitu dana yang diperlukan dalam menutupi risiko yang merugikan
karena terjadi penyimpangan dalam proses aset dan kewajiban yang dikelola.
Berdasarkan aturan yang dikeluarkan oleh menteri keuangan RI No.53/PMK.010/2012,
target RBC perusahaan asuransi yaitu minimum sebesar 120%. Semakin besar target yang
dicapai perusahaan artinya kondisi dari keuangan perusahaan semakin sehat dan bagus nilai
perusahaannya, begitupun sebaliknya. Semakin tinggi RBC yang diraih perusahaan dapat
menunjukkan bahwa laba yang didapatkan tersebut semakin besar. Rumus untuk mencari
rasio terebut yaitu:

2.3.3. Hasil Underwriting


Underwriting memiliki tugas yang cukup penting dalam kegiatan operasional perusahaan
yaitu dalam hal memproses penyelesaian dan mengklasifikasikan setiap risiko yang dirasakan
oleh perusahan. Underwriting bertujuan untuk meningkatkan laba dari perolehan hasil
pembagian risiko yang dapat diperkirakan untuk memaksimalkan laba. Perusahaan asuransi
akan sulit untuk bersaing bahkan tertinggal, jika pengelolaan underwriting tidak efisien (Ni
Kadek & Gusti, 2020). Proses dari underwriting ini dapat mengidentifikasi suatu risiko yang
memungkinkan dapat terjadi dan berapa besar perusahaan dapat menanggung risiko

Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 206
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.

tersebut.
Hasil underwriting termasuk salah satu faktor pembentuk laba bersih serta dimanfaatkan
juga sebagai investasi. Hasil underwriting yang semakin tinggi mennunjukkan semakin
meningkat pula jumlah laba yang didapatkan oleh perusahaan asuransi (Ayu, Edy, & Kadek,
2017). Sehingga rumus yang digunakan untuk mencari hasil underwriting adalah:

2.3.4. Beban Klaim


Beban klaim adalah biaya yang dicairkan nasabah yang diantaranya yaitu klaim yang sudah
disetujui, klaim pada proses penyelesaian atau tertunda, dan klaim yang belum diadukan
namun telah dibuat. Beban klaim timbul jika kecelakaan terjadi, penyakit yang memerlukan
perawatan, kematian peserta asuransi, dan pengehentian kontrak pada saat masa kontrak
masih berjalan atau yang disebut uang pesangon. Pada hal tersebut, perusahaan mengakui
klaim ini sebagai pengurang pendapatan premi yang diterima, ketika atasan telah
memberikan bukti tuntutan klaim atau kerusakan telah terjadi benar-benar sah. Beban klaim
yang telah diakui dapat berpengaruh terhadap besar kecilnya laba perusahaan (Budhy, 2018).

2.3.5. Biaya Operasional


Perusahaan perlu menekan biaya dan menggunakannya seoptimal dan seefisien mungkin
untuk mencapai laba sesuai dengan tujuan. Hal ini pada dasarnya hubungan antara
keuntungan dan biaya itu bertolak belakang. Semakin tinggi perusahaan mengeluarkan biaya,
maka semakin rendah pula perusahaan mendapatkan laba. Dan sebaliknya jika perusahaan
mendapatkan laba yang tinggi berarti semakin rendah biayanya (Suhaeni & Hasanuh, 2021).
Jika manajemen perusahaan menekan biaya dengan semaksimal mungkin, maka dapat laba
bersih yang didapatkan perusahaan tersebut meningkat. Sebaliknya ketika perusahaan
membuang-buang biaya, maka mengarah pada laba yang lebih rendah. Biaya operasional
merupakan bagian utama dalam menghitung hasil pendapatan dalam skala keuangan
perusahaan.

2.4. Hipotesis
Penelitian ini memiliki rumusan hipotesis sebagai berikut:
Ha1 : Diduga pendapatan premi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba.
Ha2 : Diduga Risk Based Capital secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba.
Ha3 : Diduga hasil underwriting secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba.
Ha4 : Diduga beban klaim secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba.
Ha5 : Diduga biaya operasional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba.
Ha6 : Diduga pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil underwriting, beban klaim, dan
biaya operasional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba.

3. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode kuantitatif yaitu data yang berupa
angka-angka. Populasi yang digunakan 21 perusahaan asuransi umum unit usaha syariah
yang terdaftar pada OJK tahun 2015 sampai dengan tahun 2020. Sampel diambil
menggunakan teknik penentuan sampel dengan berbagai pertimbangan atau kriteria yang
telah ditentukan sehingga relevan dengan penelitian yang dirancang, maka terdapat 10
perusahaan asuransi yang memenuhi sebagai sampel.
Menggunakan sumber data sekunder, yang diperoleh dari Statistik Perasuransian
Indonesia melalui halaman resmi OJK dan Laporan Keuangan yang tersedia pada halaman

Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 207
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.

resmi perusahaan Asuransi Umum Unit Usaha Syariah masing-masing periode 2015 sampai
dengan tahun 2020.
Uji analisis menggunakan regresi data panel dengan aplikasi Eviews 9 sebagai aplikasi
olah data. Data time-series penelitian ini yaitu 6 periode yaitu tahun 2015-2020. Sedangkan data
cross section nya yaitu 10 perusahaan Asuransi Umum Unit Usaha Syariah yang terdaftar di
OJK. Persamaan regresi data panel penelitian ini, yaitu:
Labait = α + β1 Pendapatan premiit + β2 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝐵𝑎𝑠𝑒𝑑 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙it + β3 Hasil 𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟𝑤𝑟𝑖𝑡𝑖𝑛𝑔it
+ β4 Beban klaimit + β5 Biaya operasionalit + εit
Untuk melakukan regresi data panel terdapat tiga model yang dapat digunakan
diantaranya adalah CEM, FEM, dan REM. Kemudian dilakukan pemilihan untuk memilih
model regresi yang terbaik dan tepat sesuai dengan data yang digunakan yaitu menggunakan
cara uji chow, uji hausman, dan uji lagrange multiplier. Selain itu, dalam regresi data panel tidak
semua model regresi uji asumsi klasik harus dilakukan. Apabila CEM atau FEM yang terpilih
maka diperlukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji heterokedastisitas dan uji
multikolinearitas. Namun apabila yang terpilih adalah REM maka uji asumsi klasik tidak
perlu dilakukan. Tetapi, lebih bagus lagi apabila tetap dilakukan uji asumsi klasik pada semua
model apa saja yang terpilih agar dapat diketahui apakah syarat Best Linier Unbiaed Estimation
(BLUE) telah terpenuhi pada model yang terpilih tersebut (Agus Tri Basuki & Prawoto, 2017).

4. Hasil dan Pembahasan


4.1. Hasil Uji Pemilihan Model Regresi Data Panel
4.1.1. Uji Chow
Tabel 2. Uji Chow

Dari hasil di atas diperoleh nilai probabilitas cross-section F yaitu 0,0000 < 0,05, yang artinya
H0 ditolak dan diantara CEM dan FEM model yang terpilih adalah FEM. Maka harus
dilakukan uji Hausman pada tahap selanjutnya.

4.1.2. Uji Hausman


Tabel 3. Uji Hausman

Dari hasil di atas diperoleh nilai probabilitas cross-section random yaitu 0,0003 < 0,05, yang
artinya H0 ditolak. Maka dintara FEM dan REM model tepat digunakan untuk mengestimasi
persamaan regresi dalam penelitian iini adalah FEM.
Uji Lagrange Multiplier tidak dilakukan dikarenakan dari hasil uji Hausman yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa FEM merupakan model yang tepat untuk mengestimasi
persamaan regresi. Sehingga disimpulkan bahwa FEM tersebutlah model terbaik dan tepat
yang harus digunakan untuk memastikan pengaruh pendapatan premi, Risk Based Capital,
hasil underwriting, beban klaim, dan biaya operasional terhadap laba perusahaan asuransi
umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020.

Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 208
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.

4.2. Hasil Uji Asumsi Klasik


Dari uji pemilihan model regresi data panel sebelumnya model yang terpilih yaitu FEM,
sehingga diperlukan pengujian dengan uji asumsi klasik agar diketahui model yang terbentuk
telah memenuhi syarat BLUE.

4.2.1. Uji Normalitas


14
Series: Standardized Residuals
12 Sample 2015 2020
Observations 60
10
Mean 2.17e-17
Median -0.008220
8
Maximum 0.580159
Minimum -0.916353
6
Std. Dev. 0.334144
Skewness -0.697143
4
Kurtosis 3.452992

2 Jarque-Bera 5.373093
Probability 0.068116
0
-1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Gambar 2. Uji Normalitas


Hasil uji normalitas yang dilakukan di atas diperoleh nilai Jarque-Bera sebesar 5,373093 <
11,07050 (Jarque-Bera < χ2 ) dan nilai probabilitas yaitu 0,068116 > 0,05. Artinya data penelitian
ini berdistribusi secara normal.

4.2.2. Uji Multikolinearitas


Tabel 4. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas diperoleh nilai korelasi antara variabel bebas di atas yaitu kurang
dari 0,80, maka H0 diterima. Artinya data pada penelitian ini yaitu antar variabel bebas
dalam model regresinya tersebut tidak ada masalah multikolinearitas.

4.2.3. Uji Heteroskedastisitas


Tabel 5. Uji Heteroskedatisitas

Hasil uji heteroskedastisitas (uji Glejser) penelitian ini diperoleh nilai probabilitas variabel
bebas di atas ini lebih besar dari 0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima. Artinya data dalam
penelitian ini model regresinya tidak ada masalah heteroskedastisitas.

Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 209
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.

4.3. Hasil Persamaan Analisis Regresi Data Panel


Berdasarkan pendekatan model regresi data panel dengan aplikasi Eviews 9 antara CEM,
FEM, dan REM serta pemilihan uji model dan uji asumsi klasik yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa adalah FEM adalah model regresi yang lebih tepat digunakan sebagai
persamaan regresi linear data panel dalam penelitian ini.
Tabel 6. Hasil Fixed Effect Model

Dari hasil regresi tersebut, diperoleh suatu persamaan regresi sebagai berikut:
Laba = 7,879039 – 0,001855 Pendapatan Premi + 0,000190 Risk Based Capital – 0,012777 Hasil
Underwriting + 0,143746 Beban Klaim + 0,000102 Biaya Operasional + εit

4.4. Hasil Uji Kelayakan Model


4.4.1. Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )
Berdasarkan hasil pada tabel 7. menunjukkan nilai adjusted R2 yang diperoleh yaitu 0,920667
yang artinya 92% laba dipengaruhi oleh pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil
underwriting, beban klaim, dan biaya operasional. Dan sisanya 8% terdapat faktor lain yang
tidak dijadikan variabel penelitian dalam penelitian ini.

4.4.2. Uji t
Berdasarkan hasil uji parsial dalam tabel 7 pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020
diperoleh keputusan:
1) Variabel Pendapatan Premi
Variabel pendapatan premi memiliki nilai t hitung > t tabel yaitu -2,697054 > 2,00488

Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 210
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.

(t tabel diperoleh dari df = n – k = 60 – 6 = 54, dan α = 0,05/2 = 0,025) serta nilai


probabilitas 0,0098 < 0,05 yang berarti secara parsial pendapatan premi berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap laba. Maka dari itu, hipotesis Ha1 diterima dan H0
ditolak.
2) Variabel Risk Based Capital
Variabel Risk Based Capital memiliki nilai t hitung > t tabel yaitu 3,490108 > 2,00488
(t tabel diperoleh dari df = n – k = 60 – 6 = 54, dan α = 0,05/2 = 0,025) serta nilai
probabilitas 0,0011 < 0,05 yang berarti secara parsial Risk Based Capital berpengaruh
positif dan signifikan terhadap laba. Maka dari itu, hipotesis Ha2 diterima dan H0
ditolak.
3) Variabel Hasil Underwriting
Variabel hasil underwriting memiliki nilai t hitung < t tabel yaitu -0,478745 < 2,00488
(t tabel diperoleh dari df = n – k = 60 – 6 = 54, dan α = 0,05/2 = 0,025) serta nilai
probabilitas 0,6344 > 0,05 yang berarti secara parsial hasil underwriting tidak
berpengaruh signifikan terhadap laba. Maka dari itu, hipotesis Ha3 ditolak dan H0
diterima.
4) Variabel Beban Klaim
Variabel beban klaim memiliki nilai t hitung > t tabel yaitu 2,356030 > 2,00488 (t tabel
diperoleh dari df = n – k = 60 – 6 = 54, dan α = 0,05/2 = 0,025) serta nilai probabilitas
0,0229 < 0,05 yang berarti secara parsial beban klaim berpengaruh positif dan signifikan
terhadap laba. Maka dari itu, hipotesis Ha4 diterima dan H0 ditolak.
5) Variabel Biaya Operasional
Variabel biaya operasional memiliki nilai t hitung > t tabel yaitu 2,469864 > 2.00488
(t tabel diperoleh dari df = n – k = 60 – 6 = 54, dan α = 0,05/2 = 0,025) serta nilai
probabilitas 0,0174 < 0,05 yang berarti secara parsial biaya operasional berpengaruh
positif dan signifikan terhadap laba. Maka dari itu, hipotesis Ha5 diterima dan H0
ditolak.

4.4.3. Uji F
Pada tabel 7. Dapat dilihat menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 49,90697 > 2,39 (Ftabel
diperoleh dari df1 = 6 – 1 = 5, dan df2 = 60 – 6 = 54) dan nilai probabilitas 0,000000 < 0,05 yang
artinya pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil underwriting, beban klaim, dan biaya
operasional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba sehingga variabel bebas
tersebut bisa digunakan untuk memperkirakan laba yang didapat. Dengan demikian hipotesis
Ha6 diterima.

4.5. Pembahasan
4.5.1. Pengaruh Pendapatan Premi terhadap Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit
Usaha Syariah
Berdasarkan hasil penelitian pendapatan premi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
laba perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Penelitian
ini menujukan hasil yang tidak sesuai teori akuntansi yang menjelaskan bahwa konsep
pendapatan adalah kenaikan nilai aset perusahaan atau pembayaran kewajiban perusahaan.
Maka dari itu, pendapatan premi menjadi faktor yang utama dibalik keuntungan perusahaan.
Tentu saja, untuk meningkatkan laba, perlu memiliki pendapatan premi yang cukup, tetapi
jika laba rendah itu berarti menunjukan bahwa pendapatan premi lemah.
Terjadinya pendapatan premi yang berpengaruh negatif dikarenakan beberapa faktor,

Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 211
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.

salah satunya disebabkan oleh besar jumlah klaim. Saat premi naik dan menurunkan aset yang
kemudian menyebabkan pergerakan laba melambat. Pendapatan premi yang diterima
menjadi tidak berarti jika diiringi jumlah klaim yang semakin meningkat pula., dikarenakan
klaim termasuk ke dalam beban yang dikeluarkan perusahaan, yang walaupun perusahaan
mencatat premi asuransi meningkat, tetapi di sisi lain klaim yang diterima perusahaan
tersebut besar, maka pendapatan premi yang diterima sebelumnya akan pindahkan untuk
mendanai klaim. Menurut (Sula, 2004) besaran suatu tarif premi yang sempurna adalah tarif
yang bisa membiayai meliputi biaya klaim dan biaya-biaya asuransi menggunakan sebagian
dari keuntungan yang didapat oleh perusahaan.

4.5.2. Pengaruh Risk Based Capital terhadap Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit
Usaha Syariah
Berdasarkan hasil penelitian Risk Based Capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap
laba perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori dan penelitian sebelumnya. Menurut Wanda, dkk (2019)
menyatakan bahwa Risk Based Capital (RBC) berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba.
Hasil demikian juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Firdaus Budhy Saputro
(2018) dan Ida Ayu, dkk (2017) yang menyatakan Risk Based Capital berhubungan positif dan
signifikan terhadap laba.
Kebijakan No.PER-02/BL/2008 yang dikeluarkan oleh BAPEPAM dan Lembaga
Keuangan menyatakan bahwa jumlah dari tingkat solvabilitas minimum tertentu disebut
dengan Risk Based Capital (RBC), yaitu dana yang diperlukan dalam menutupi risiko yang
merugikan karena terjadi penyimpangan dalam proses aset dan kewajiban yang dikelola,
dengan minimum target RBC perusahaan asuransi sebesar 120%. Semakin besar target yang
dicapai perusahaan artinya kondisi dari keuangan perusahaan semakin sehat dan bagus nilai
perusahaannya, begitupun sebaliknya. Semakin tinggi RBC yang diraih perusahaan dapat
menunjukkan bahwa laba yang didapatkan tersebut semakin besar.

4.5.3. Pengaruh Hasil Underwriting terhadap Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit
Usaha Syariah
Berdasarkan hasil penelitian hasil underwriting tidak berpengaruh signifikan terhadap
laba perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan teori penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Ayu, Edy,
& Kadek, 2017) hasil underwriting merupakan salah satu faktor yang membentuk laba bersih
serta dimanfaatkan sebagai investasi. Hasil underwriting yang semakin tinggi mennunjukkan
semakin meningkat pula jumlah laba yang didapatkan oleh perusahaan asuransi. Karena
apabila suatu perusahaan asuransi pendapatan underwriting nya dapat menutupi semua
beban underwriting maka terjadi surplus underwriting, yang artinya tingginya hasil underwriting
perusahaan akan berpengaruh terhadap besarnya laba.
Namun hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
(Januarifah, Wimbo, & Noviansyah, 2019) yang menyatakan underwriting tidak
mempengaruhi laba. Tidak berpengaruh signifikan terhadap laba ini berarti kenaikan serta
penurunan besaran hasil underwriting tidak akan mempengaruhi besaran laba pada
perusahaan. Sederhananya underwriting adalah sebuah manajemen atau proses pemahaman
dalam seleksi risiko untuk menarik calon peserta asuransi yang dilakukan oleh perusahaan.
Oleh karena itu, underwriting termasuk suatu strategi perusahaan untuk menarik peserta yang
memenuhi kriteria risiko yang akan ditanggung oleh pihak asuransi. Semua calon peserta
asuransi akan melalui tahapan proses underwriting, jika hasil underwriting telah diketahui

Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 212
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.

maka premi akan dibayarkan sesuai dengan polis, tetapi dalam asuransi syariah pengelolaan
dana tabarru’ dan investasi dipisahkan sehingga underwriting tidak akan mempengaruhi laba
asuransi syariah. Selain itu, seberapa efektifnya underwriter dalam membuat keputusan yang
objektif dalam melakukan pengelompokan tingkat risiko terhadap calon peserta asuransi juga
tidak menjamin underwriter itu mengetahui risiko yang kemungkinan terjadi.

4.5.4. Pengaruh Beban Klaim terhadap Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit Usaha
Syariah
Berdasarkan hasil penelitian beban klaim berpengaruh positif dan signifikan terhadap
laba perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori dan penelitian sebelumnya. Penelitian yang telah dilakukan
(Budhy, 2018) menyebutkan bahwa terjadinya pengaruh positif signifikan beban klaim
terhadap laba. Beban klaim adalah biaya yang dicairkan nasabah yang diantaranya yaitu
klaim yang telah disetujui, klaim pada proses penyelesaian atau tertunda, dan klaim yang
belum diadukan namun telah dibuat. Beban klaim timbul jika kecelakaan terjadi, penyakit
yang memerlukan perawatan, kematian peserta asuransi, dan pengehentian kontrak pada saat
masa kontrak masih berjalan atau yang disebut uang pesangon.
Terjadinya hubungan positif pada beban klaim ini dikarenakan dengan adanya
peningkatan beban klaim dapat menunjukkan bahwa perusahaan asuransi syariah telah
meningkatkan kemampuannya untuk membayar dan menyelesaikan klaim yang telah
diajukan oleh tertanggung. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa perusahaan asuransi
berjalan dengan baik, menciptakan citra yang positif di masyarakat, sehingga membuat
masyarakat percaya dan tertarik untuk melakukan asuransi pada perusahaan. Oleh karena
itu, terdapat peluang yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan laba yang diharapkan.

4.5.5. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit
Usaha Syariah
Berdasarkan hasil penelitian biaya operasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
laba perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hasil
penelitian ini sesuai teori dan penelitian sebelumnya. Penelitian yang telah dilakukan (Akbar
& Sri, 2020) menyebutkan bahwa terjadi pengaruh positif signifikan biaya operasional
terhadap laba. Setiap perusahaan yang beroperasi pasti mengeluarkan biaya operasional agar
usaha yang dijalankannya tersebut lancar dan dapat terus beroperasi dengan baik. Tetapi
tidak semua biaya operasional yang perusahaan keluarkan dapat mengembalikan hasil yang
optimal bagi perusahaan, karena jika biaya yang dikeluarkannya digunakan secara tidak
efektif maka hal tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan, bahkan
kemungkinan laba perusahaan yang didapat menurun.
Terjadinya hubungan positif pada biaya operasional ini dikarenakan data pada
penelitian ini memakai laba bersih yang merupakan hasil dari selisih antara laba sebelum
pajak dikurangi beban pajak, sehingga faktor beban pajak juga akan mempengaruhi laba
bersih. Dengan kata lain, walaupun biaya operasional meningkat tetapi beban pajaknya kecil,
maka laba bersih yang perusahaan hasilkan pun dapat meningkat. Begitupun sebaliknya,
apabila biaya operasional menurun, tetapi beban pajaknya tinggi maka laba bersih yang akan
dihasilkannya pun akan berkurang. Dengan demikian, kenaikan biaya operasional dapat
diikuti oleh kenaikan laba bersih.

Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 213
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.

4.5.6. Pengaruh Pendapatan Premi, Risk Based Capital, Hasil Underwriting, Beban Klaim,
dan Biaya Operasional terhadap Laba Perusahaan Asuransi Umum Unit Usaha
Syariah
Berdasarkan hasil penelitian pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil underwriting, beban
klaim, dan biaya operasional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba
perusahaan asuransi umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Hasil itu
menunjukkan bahwa variabel yang diteliti ini bisa digunakan untuk memperkirakan laba
perusahaan yang akan didapat, sehingga peneliti maupun perusahaan dapat memperoleh
informasi berapa besar faktor tersebut berpengaruh. Sehingga perusahaan memungkinkan
dapat melakukan dorongan dan mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi laba
tersebut agar dapat ditingkatkan atau dikurangi. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis (Ha6 )
yang menduga pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil underwriting, beban klaim, dan
biaya operasional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba.

5. Kesimpulan dan Keterbatasan


Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dirumuskan dan regresi data panel yang
dilakukan kesimpulan pada penelitian ini yaitu:
a. Pendapatan premi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap laba perusahaan asuransi
umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Dengan demikian, kenaikan
pada pendapatan premi akan berpengaruh terhadap penurunan laba.
b. Risk Based Capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba perusahaan asuransi
umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Dengan demikian, kenaikan
pada Risk Based Capital akan berpengaruh terhadap peningkatan laba.
c. Hasil underwriting tidak berpengaruh signifikan terhadap laba perusahaan asuransi
umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Dengan demikian, kenaikan
serta penurunan hasil underwriting tidak akan mempengaruhi terhadap naik turunnya
laba.
d. Beban klaim berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba perusahaan asuransi
umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Dengan demikian, kenaikan
pada beban klaim akan berpengaruh terhadap peningkatan laba.
e. Biaya operasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba perusahaan asuransi
umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020. Dengan demikian, kenaikan
pada biaya operasional akan berpengaruh terhadap peningkatan laba.
f. Pendapatan premi, Risk Based Capital, hasil underwriting, beban klaim, dan biaya
operasional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba perusahaan asuransi
umum unit usaha syariah di Indonesia periode 2015-2020.
Mengingat ruang lingkup pada penelitian ini masih sangat terbatas, maka disarankan
agar peneliti selanjutnya memperbesar cakupan penelitian dengan cara memperbanyak
variabel lain yang diteliti yang dapat memperjelas pengaruh hubungan antar variabel, serta
disarankan untuk menambah cakupan objek, jumlah data, menambah periode yang lebih
lama ataupun berbeda agar dapat diperoleh hasil penelitian yang kuat dan variatif. Dan untuk
pemerintah disarankan untuk melakukan penilaian kembali terhadap kebijakan yang telah
dibuat dan dikeluarkan secara berkala, sehingga akan memberikan dampak yang baik dalam
meningkatkan kualitas pertumbuhan pada perusahaan asuransi syariah.

Daftar Pustaka
Agus Tri Basuki & Prawoto, N. (2017). Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi & Bisnis:

Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 214
Fitrianty, DA., Hadiani, F., Setiawan, & Kusno, HS.

Dilengkapi Aplikasi SPSS & EVIEWS. Depok: PT Rajagrafindo Persada.


Akbar, & Sri, R. (2020). Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih (Studi pada PT.
Akasha Wira Internasional Tbk). SINTESA STIE Journal Sebelas April, 10(2). 1-15.
Ayu, I., Edy, & Kadek, N. (2017). Pengaruh Pendapatan Premi, Hasil Underwriting, Hasil
Investasi Dan Risk Based Capital Terhadap Laba Perusahaan Asuransi (Studi Empiris
pada Perusahan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi (UNDIKSHA), 7(1).
Budhy, F. (2018). Pengaruh Risk Based Capital Dan Beban Klaim Terhadap Laba Pada
Perusahaan Asuransi Jiwa Periode 2014 – 2016. Jurnal Ilmiah Semarak, 1(3). 88-106.
Damayanti, R., Mukhtaruddin, & Emylia, Y. (2013). Analisis Pengelolaan Dana Premi Prulink
Syariah Pada Asuransi Syariah Pt. Prudential Life Assurance Palembang. Akuntabilitas:
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi, 7(2). 123-138.
Dhaniati, R. (2011). Analisis Pengaruh RBC, Rasio Underwriting, Rasio Hasil Investasi, Rasio
Penerimaan Premi, dan Rasio Beban Klaim Terhadap Laba Perusahaan Asuransi.
Akuntansi Universitas Gunadarma.
Januarifah, Wimbo, & Noviansyah. (2019). Pengaruh Premi, Klaim, Investasi, Dan
Underwriting Terhadap Laba Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Di Indonesia Periode
Tahun 2013 –2017. Progres Conference, 79-85.
Kieso, D. (2008). Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga.
Ni Kadek, R., & Gusti, A. (2020). Pengaruh Pendapatan Premi, Hasil Investasi, Pertumbuhan
Modal dan Hasil Underwriting terhadap Pertumbuhan Aset Perusahaan Asuransi.
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika, 10(3). 374-380.
Salim, A. (2007). Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Setyowati, D. H., Sartika, A., & Setiawan, S. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pangsa
Pasar Industri Keuangan Syariah Non-Bank. Jurnal Iqtisaduna, 5(2), 169-186.
Suhaeni, U., & Hasanuh, N. (2021). Pengaruh Pendapatan Usaha Dan Biaya Operasional
Terhadap Laba Bersih. Competitive Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2). 35-40.
Sula, M. S. (2004). Asuransi Syariah (Life and General). Jakarta: Gema Insani.

Journal of Applied Islamic Economics and Finance ISSN: 2746-6213 (Online) | 215

You might also like