Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 30
PANGKALAN UTAMA TNI AL XIII RUMKITAL ILYAS TARAKAN PEDOMAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DAN LIMBAHNYA RUMKITAL ILYAS TARAKAN Jl. RE. Martadinata No. 29 Tarakan ‘TELP / FAX (0551) 24320 email: rsalilyas@yahoo.com BABI BABII BAB ILL BABIV DEFINISI RUANG LINGKUP. TATA LAKSANA DOKUMENTASI DAFTAR ISI Menimbang Mengingat 3 . S ‘TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT PERATURAN KEPALA RUMKITAL ILYAS TARAKAN NOMOR 674, Tahun 2022 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DAN LIMBAHNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA RUMKITAL ILYAS TARAKAN 3 Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumkital Ilyas Tarakan, diperlukan suatu proses pelayanan yang professional, cepat dan tepat serta sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku Bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, perlu diterbitkan Peraturan Kepala Rumkital Llyas Tarakan Tentang Pedoman Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbahnya di Rumkital Ilyas Tarakan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah sakit; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1075 Tahun 2003 Tentang Pedoman Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Kerja; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 Tentang Pedoman Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Di Rumah Sakit. Menetapkan cas MEMUTUSKAN PERATURAN KEPALA RUMKITAL ILYAS TARAKAN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DAN LIMBAHNYA. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan (1) Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (2) Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (3) Keselamatan Kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, tempat bekerja, dan lingkungan kerja, secara langsung dan tidak langsung. (4) Kesehatan Kerja adalah upaya peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan, —_ pencegahan penyimpangan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang mengadaptasi antara pekerjaan dengan manusia dan manusia dengan jabatannya. (5) Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat K3RS adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan Kesehatan bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja di rumah sakit. (6) Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup se Pasal 2 Pengaturan mengenai penetapan Limbah B3, Penyimpanan Limbah B3, Pengumpulan Limbah B3, Pengangkutan Limbah B3, Pengolahan Limbah B3, Dumping (Pembuangan) Limbah B3 dilakukan oleh TIM Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumkital Ilyas Tarakan. Pasal 3 Dalam hal pengujian terhadap Limbah B3 dan Evaluasi terhadap Limbah B3 dilakukan setiap 3 bulan, secara teratur dan berkelanjutan. Ditetapkan di Tarakan, pada tanggal 22 Juni 2022 KEPALA RUMKITAL ILYAS TARAKAN, 6 LAMPIRAN PERATURAN KARUMKITAL ILYAS TARAKAN NOMOR 079 TAHUN 2022 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DAN LIMBAHNYA BABI PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumkital flyas ‘Tarakan sebagai Rumah Sakit Tingkat Ill berdasarkan Kep Kasal No. 2595 / XII /2016 Tentang Klasifikasi dan Gelar Fasilitas Keschatan TNI Angkatan Laut, dan kelas D berdasarkan Skep Wali kota Tarakan Nomor: 440/ Hk = Vil / 224 / 2016. Tentang : Ijin Operasional Rumah Sakit Umum Angkatan Laut llyas Tarakan Sebagai Rumah Sakit Umum Kelas D yang di Pimpin oleh seorang Kepala Rumah Sakit yang berpangkat Letkol Laut (K). Rumah Sakit ini berkedudukan di wilayah Armada Kawasan Timur / Lantamal XIII / tepatnya di pulau Tarakan Kalimantan Utara Pesatnya perkembangan dan pembangunan dunia industri memang sangat menguntungkan bagi manusia, namun disisi lain juga dapat menyebabkan efek negatif yang cukup besar karena akan dihasilkannya limbah baik dalam bentuk padat, cair, maupun gas yang dapat menyebabkan kualitas lingkungan mengalami penurunan. Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu usaha dan/atau kegiatan baik pada skala industri, rumah tangga, instansi dan lain sebagainya yang dilakukan oleh manusia. Untuk menjaga agar kualitas lingkungan tetap stabil dan tidak mengalami penurunan, maka limbah-limbah tersebut harus diolah atau dikendalikan antara lain dengan cara mengelola dan mengolah limbah secara baik dan sesuai dengan karakteristiknya masingmasing, sehingga limbah yang akan dibuang ke lingkungan telah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan baku mutu dalam peraturan perundangundangan yang berlaku Limbah yang tidak diolah dengan baik dapat menjadi salah satu faktor terjadinya pencemaran lingkungan yang berdampak buruk bagi lingkungan rumah. sakit. Saat ini, masalah limbah telah menjadi perhatian serius di berbagai Rumah Sakit. . Hal’ ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya masalah yang memaparkan tentang betapa pengelolaan dan pengolahan limbah belum menjadi perhatian serius bagi sebagian Rumah Sakit. Limbah B3 memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan limbah pada umumnya, terutama karena sifatnya yang tidak stabil. Kestabilan bahan B3 tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor dari luar seperti tekanan atau gesekan, temperatur dan/atau tercampur dengan bahan-bahan lain, sehingga dapat memicu sifat reaktif, mudah terbakar, eksplosif, atau sifat racunnya B. PENGERTIAN a Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan BS adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya; a Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3; Identifikasi B3 adalah kegiatan mengidentifikasi Bahan Berbahaya Beracun dalam memudahkan unit penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah, atau penyimpan dalam mengenali karakteristik B3 atau limbah tersebut sedini mungkin Penanganan Bahan Berbahaya Beracun (B3) adalah kegiatan penanganan Bahan Berbahaya Beracun dalam memudahkan unit penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah, atau penyimpan dalam mengenali B3 atau limbah tersebut sedini mungkin serta penanganan resiko bahaya potensial yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan dampak kerugian yang serius. Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap lingkungan hidup, kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya; Penggunaan bahan kimia berbahaya adalah kegiatan pemanfaatan bahan kimia berbahaya untuk di rumah sakit. Pengemasan B3 adalah kegiatan mengemas, mengisi atau memasukkan B3 ke dalam suatu wadah dan atau kemasan, menutup dan atau menyegelnya; Pemasangan B3 adalah kegiatan pemasangan symbol atau label B3 pada area tertentu di lingkungan rumah sakit. Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3; Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3; Pengangkutan B3 adalah kegiatan pemindahan B3 dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sarana angkutan; Pelaporan dari tumpahan, paparan dan insiden lainnya adalah kegiatan pelaporan dari suatu kecelakaan, pembuangan yang tidak terkendali, kebocoran, aliran dari cairan, atau material yang berhamburan. investigasi dari tumpahan, paparan dan insiden lainnya adalah kegiatan investigasi dari suatu kecelakaan, pembuangan yang tidak terkendali, kebocoran, aliran dari cairan, atau material yang berhamburan B3 terbatas dipergunakan adalah B3 yang dibatasi penggunaan, impor dan atau produksinya; B3 yang dilarang dipergunakan adalah jenis B3 yang dilarang digunakan, diproduksi, diedarkan dan atau diim por; Pembuangan limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) adalah kegiatan pembuangan limbah B3 dari penghasil limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara sebelum diserahkan kepada pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3 A BAB II RUANG LINGKUP Ruang lingkup pedoman pengelolaan B3 dan limbahnya meliputi: 1. Identifikasi B3 Pengadaan B3 Penyimpanan B3 Penanganan tumpahan B3 Penanganan terpapar B3 pada kulit Penanganan terpapar B3 pada mata Aa ew Pemasangan simbol dan label B3 Pembuangan limbah B3 BAB Ill ‘TATA LAKSANA IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI B3 Pengaturan pengelolaan B3 bertujuan untuk mencegah dan atau mengurangi risiko dampak B3 terhadap lingkungan hidup, kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Identifikasi karakteristik B3 di lingkungan rumah sakit dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Bahan mudah meledak Yaitu bahan yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan yang tinggi yang dengan cepat merusak lingkungan sekitar. Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dil. Produksi atau bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk —penanganan = maupun persediaan/cadangan. Identifikasi bahan kimia meliputi: * Ammonium nitrat, + asam nitrat * Nitroselulosa = TNT b. Bahan mudah terbakar Yaitu bahan yang apabila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala/terbakar bisa dalam waktu singkat dan lama. Identifikasi bahan kimia meliputi: 1. Zat terbakar langsung, contohnya aluminium alkil fosfor; keamanan : hindari campuran dengan udara, 2. Gas amat mudah terbakar. Contoh: butane, propane. Keamanan : hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api. 3. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api. 4, Cairan mudah terbakar, cairan dengan titik bakar di bawah 21 0c. contoh : aseton dan benzene, olie bekas. Keamanan : jauhkan dari sumber api dan loncatan bunga api. ¢. Bahan beracun Yaitu bahan yang mengandung racun berbahaya bagi manusia dan lingkungan karena dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius. Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat tinggi jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Suatu bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut: * LD50 oral (tikus) 25 — 200 mg/kg berat badan *# LDSO dermal (tikus atau kelinci) 50 ~ 400 mg/kg berat badan C50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 0,25 —1 mg/L. = LC30 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 0,50 -2 mg/L. contoh: bekas cuci film radiologi d, Bahan bersifat reaktif Yaitu bahan yang mudah menyebabkan kebakaran atau ledakan karena sifat kimia yang tidak stabil pada suhu tinggi karena mengalami oksidasi. Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “oxidizing" biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik. Contoh 2 * hidrogen peroksida * kalium perklorat -10- ¢ Bahan infeksius Yaitu bahan yang berbahaya bagi lingkungan karena mengandung kcuman penyakit yang dapat menular. Contoh: * Jarum suntik, * Potongan tubuh atau jaringan rubuh, * Darah, = obat kedaluwarsa = au f Bahan iritan Yaitu bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit dan selaput lendir. Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi kriteria berikut: = LD50 oral (tikus) 200-2000 mg/kg _ berat badan = LDS50 dermal (tikus atau kelinci) 400-2000 mg/kg _ berat badan = LCSO pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 1-5 mg/L ™ LC50 pulmonary —{tikus) untuk ~—gas/uap 2-20 mg/L Contoh: = Peridin * Ammonia "= Benzyl klorida g. Bahan bersifat korosif Yaitu bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja. Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak keschatan dan kulit hewan. uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2)>11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Contoh = klor = belerang dioksida h. Karsinogenik (carcinogenic) adalah sifat bahan penyebab sel kanker, yakni sel liar yang dapat merusak jaringan tubuh. i. Teratogenik (teratogeniq adalah sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio. j. Mutagenik (mutagenic) adalah sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti dapat merubah genetika DAFTAR JENIS BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN Daftar jenis B3 sesuai dengan karakteristik sebagai berikut: 1 33 yang dapat dipergunakan; Adalah jenis B3 yang dapat dipergunakan sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya, Rincian daftar terlampir 2. B3 yang dilarang dipergunakan; adalah jenis B3 yang dilarang digunakan, diproduksi, diedarkan danatau diimpor. Rincian daftar terlampir. 3. B3 yang terbatas dipergunakan adalah B3 yang dibatasi penggunaan, impor dan atau produksinya. Rincian daftar terlampir. PENGGUNAAN B3 1. Penggunaan bahan kimia berbahaya adalah kegiatan pemanfaatan bahan kimia berbahaya untuk di rumah sakit. 2. Setiap penggunaan Bahan Kimia Berbahaya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a APD ( Alat Pelindung Diri ) yang sesuai dengan factor resiko bahayanya, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) harus disiapkan secukupnya dan digunakan sebagai mana mestinya. b. Kondisi kerja, lingkungan sudah dinyatakan aman oleh pihak yang berwenang (Safety) ¢. Peralatan kerja harus layak pakai. d. Metode kerja/cara pelaksanaan kerja sudah aman dan efektif. Kelengkapan administrasi sudah dipersiapkan (perijinan angkut, perintah kerja, daftar pekerja dsb ). 3. Pengambilan bahan kimia cair dengan menggunakan pipet yang disedot dengan mulut tidak diperkenankan karena dapat menyebabkan tertelannya bahan kimia tersebut. 4. Dalam menuangkan bahan kimia cair, tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru yang sampai mengotori label. 5, Selama berlangsungnya kegiatan penggunaan Bahan Kimia Berbahaya hindari tindakan yang tidak aman. 6 Bila pekerjaan tersebut belum selesai dan pelaksanaannya diatur secara shift maka, setiap serah terima tugas dan tanggung jawab harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, Situasi_ dan kondisi__ kerja menyeluruh harus dilaporkan dengan jelas terutama kondisi kerja yang Kurang aman dan perlu penanganan yang intensif 7. Bila pekerjaan telah selesai, amankan dan bersihkan alat-alat kerja, lingkungan kerja, wadah sisa-sisa bahan dsb agar segera dibersihkan sampai betul-betul kondisi keseluruhan sudah aman, D, PENANGANAN B3 1. Penanganan Bahan Berbahaya Beracun (B3) adalah kegiatan penanganan bahan berbahaya beracun dalam memudahkan unit penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah, atau penimbun dalam mengenali B3 atau limbah tersebut sedini mungkin serta penanganan resiko bahaya potensial yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan dampak kerugian yang serius. 2. Semua kegiatan yang melibatkan petugas dalam menangani bahan berbahaya beracun bisa terhindar dari kecelakaan, peledakan dan penyakit akibat kerja. 3. Setiap penanganan bahan berbahaya dan beracun diberikan penandaan agar dapat dikenali setiap orang. 4. Penandaan meliputi nama bahan, nama kimia dan symbol B3. Sctiap kegiatan yang berhubungan dengan B3 memperhatikan tahapan kegiatan penanganan B3. 6, Tahapan kegiatan penanganan B3, meliputi: Proses pengadaan bahan kimia berbahaya Bongkar muat bahan kimia berbahaya Penyimpanan bahan kimia berbahaya Pengangkutan bahan kimia berbahaya Penggunaan bahan kimia berbahaya Pembuangan limbah B3 Penanganan Limbah cair menggunakan Unit Pengolahan Air Limbah ( IPAL) adalah unit yang berfungsi sebagai unit pengolahan limbah cair agar hasil keluarannya memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah, dan atau air buangannya dapat dimanfaatkan untuk meee ge keperluan lain ( Recycling) 8 Pengolahan limbah rumah sakit dengan maksud hasil olahan limbah yang dihasilkan untuk dibuang dibadan air sudah memenuhi persyaratan Baku Mutu Limbah Rumah Sakit yang sesuai dengan Kep. Gub. Jatim No. 61/1999 E, PENANGANAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS 4. Sampah Medik dari ruangan dimasukkan ke kantong plastik warna merah Setelah 24 jam / pergantian shift atau sesudah kantong plastik warna merah terisi sampah medik 2/3 bagian, kantong diikat rapat dan diangkut oleh petugas kebersihan dengan trolly khusus ke incenerator Petugas instalasi pemeliharaan sarana - sanitasi lingkungan membakar sampah medik denganmenggunakan incenerator Untuk Sampah non Medik dari ruangan ( sumber sampah) dimasukkan kedalam kantong plastik warna hitam dan setiap hari diangkut oleh petugas kebersihan dengan menggunakan trolly khusus sampah non medik dimasukkan kontainer, selanjutnya untuk diangkut oleh dinas kebersihan kabupaten ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) 213. F, PENGGUNA B3 Unit terkait dengan penggunaan B3 dan limbahnya adalah Laboratorium Radiologi Farmasi Instalasi Pemeliharaan Sarana Instalasi Sanitasi Lingkungan Ruangan perawatan rawat jalan Ruangan perawatan rawat inap PN awe we instalasi/ bagian/ bidang/ unit G. PENGAMANAN B3. Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya ialah pengamanan bahan yang termasuk dalam salah satu golongan atau lebih dari bahan- bahan berikut: (1) Bahan beracun, (2) Bahan peledak, (3) Bahan mudah terbakar/menyala, (4) Bahan oksidator dan reduktor, (5) Bahan yang mudah meledak dan terbakar, (6) Gas bertekanan, (7) Bahan korosi/iritasi, (8) Bahan radioaktif (9) Bahan Beracun dan Berbahaya lainnya Untuk menghindari timbulnya dampak negatif yang tidak diinginkan, sebagai akibat dipergunakannya Bahan Berbahaya Beracun oleh rumah sakit, maka yang bersangkutan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun mulai dari pengadaan di rumah sakit, penyimpanan dan pengolahan. LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (MATERIAL SAFETY DATA SHEET) Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet) berisi : a. merek dagang; = rumus kimia B3; jenis B3; klasifikasi B3; teknik penyimpanan; dan tata cara penanganan bila terjadi kecelakaan. mepeae DAFTAR PENGAMANAN B3 No. | NAMA BAHAN/BARANG SIFAT BERBAHAYA | 1 | Air raksa Beracun, iritasi 4 2 | Amoniak Gas bertekanan, iritasi pada mata, mudah terbakar 3 Asam Klorida Korosif, beracun, iritasi 4 Asam nitrat Oksidator, korosif, iritasi 5 | Asam sulfat Korosif, beracun, iritasi 6 | Asetilen Gas bertekanan, mudah terbakar 7 | Amonium Nitrat Mudah terbakar 8 Arsen trioksida Beracun, iritasi 9 | Asetat Anhidrida Korosif 10 | Asam florida Korosif, beracun, iritasi 11 | Asam formiat Korosif, iritasi 12 | Asam asetat Beracun, sangat korosif, iritasi 13. | Asam fosfat Korosif, beracun, iritasi ‘No. | NAMA BAHAN/BARANG 14 | Asam metakrilat Sangat korosif, iritasi 15 | Asam tereplatat (TPA) Mudah terbakar, toksisitas rendah 16 | Aluminium Florida 17 | Berbagai macam bahan ‘Sangat beracun | aktif pestisida 18 | Berbagai macam pestisida Beracun - 19 | Benzena Beracun, mudah terbakar, iritasi 20 | Blasting gelatin | Beracun, mudah terbakar, iritasi 21 | Bubuk belerang Mudah terbakar, mudah meledak 22 | Sikloheksana Mudah terbakar, racun, iritasi_ 23 | Sikioheksamida Beracun | 24 | Dioktil Ptalat Mudah terbakar, iritasi | [25 | Dinamit (TNT) Meledak, iritasi | 26 | Dikloro bensena Beracun, iritasi 27 | Dinitrotoluena Sangat beracun, mudah terbakar 28 | Etanol Mudah terbakar, iritasi 29 | Epiklorohidrin Mudah terbakar, beracun, iritasi | 30 | Etilen glikol Mudah terbakar, beracun | 31 | 2-Btil heksil alcohol Beracun, mudah terbakar 32 | Formaldehid Sangat beracun, korosif, iritasi 33 | Fenil merkuri Asetat Sangat beracun, korosif, iritasi 34 | Fosfor tri/penta oksida Beracun, 35 | Fosgen - Beracun, iritasi 36. | Fenol Beracun, korosif, iritasi. 37 | Garam-garam Azo Racun, mudah terbakar 38 | Garam-garam naptol Racun, iritasi 39 | Gas hydrogen Mudah terbakar, mudah meledak | 40 | Glioksal Beracun, korosif 41 =| Gas Alam Mudah terbakar Ae No. | NAMA BAHAN/BARANG SIFAT BERBAHAYA 42 | Hidrogen Sulfida Beracun, iritasi 43, | Hidrogen Peroksida Korosif, oksidator, reduktor, iritasi 44 | Kalium Hidroksida Korosif 45. | Kalsium Hipoklorit Oksidator, Korosif 46 | Klorin Gas bertekanan, beracun, korosif, iritasi 47 | Kobalt Oksida Beracun 48. | Kresol Beracun, korosif, iritasi 49 | Karbon Dioksida Korosif 50 | Karbon Monoksida ‘Sangat beracun, mudah terbakar 51 | Karbid Korosif, mudah terbakar bila terkena air |'52 | Kaporit (Ca (OCI02) Korosif, oksidator 53. | Kaprolaktam Beracun 54 | Litarge (Pb304) Beracun, 55 | Larutan Resin dalam Cair | Mudah terbakar 56 | Maleat Anhidrida Korosif, iritasi “57 | Mono Btanol Amina Racun, korosif, iritasi 58 | Metil Metakrilat Monomer | Mudah terbakar, mudah meledak 59 | Metanol 7 Mudah terbakar, racun, iritasi 60 | Natrium Hidroksida Korosif, iritasi 61 | Natrium Silikat Korosif, iritasi 62 | Natrium/Kalium Peroksida | Korosif, beracun, oksidator, mudah meledak, mudah terbakar, iritasi 63 | Nitrous Oksida Racun, iritasi 64 | Natrium Hipoklorit Oksidator, korosif, iritasi 65. | Natrium Sulfida Baracun, mudah terbakar, korosif, iritasi 66 | Natrium Karbonat Korosif, “17. No. | NAMA BAHAN/BARANG SIFAT BERBAHAYA 67 | Nitroselulosa Mudah terbakar, mudah meledak 68 | Natrium Nitrat Oksidator - 69 | Natrium Nitrit Oksidator, mudah meledak 70 | Natrium Klorida Korosif 71 | Natrium Sianat Beracun 72 | Oleum Korosif, beracun, iritasi 73 | Naptalena Beracun, 74 | Orto Isopropil Fenol "| Beracun 75 | Orto Sekondari Butil Fenol Beracun, iritasi 76 | Penta Kloro Fenol Beracun, iritasi 77 ~| Ptalik Anhidrida’ Mudah terbakr, iritasi 78 | Penta Eritritol Mudah terbakar 79 | Propilen Mudah terbakar, mudah meledak 80 | Sulfur Trioksida Korosif, sangat beracun, iritasi, oksidator 81 | Sulfur Dioksida Racun, korosif, iritasi 82 | Sodium sianida Korosif, iritasi 83 | Stirena Monomer Mudah meledak, beracun, iritasi 84 | Seng Sulfida Beracun [85 | Seng Kloridha wrosif, beracun, iritasi 86 | Timbal Klorida (PbO) Beracun 87 | Triklorobensena Beracun, mudah terbakar 88 | Vinil Klorida Monomer Mudah terbakar, meledak 89 | Xylene Beracun, mudah terbakar, iritasi 90 | Zat Asam Gas bertekanan, oksidator Ae H. PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) 10. I Penyimpanan Bahan Berbahaya Beracun (B3) adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap lingkungan hidup, kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya. Penyimpanan Bahan Berbahaya Beracun (B3) dengan maksud menyimpan bahan berbahaya beracun terhadap kualitas dan kuantitasnya. Gudang tempat penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya harus dibuat sedemikian rupa hingga aman dari pengaruh Alam dan Lingkungan sekitarnya : a, Memiliki system sirkulasi udara dan ventilasi yang cukup baik. b. Suhu di dalam ruangan dapat terjaga konstan dan aman setiap saat. ‘c. Aman dari berbagai gangguan biologis (Tikus, Rayap dll). Tata letak dan pengaturan penempatan bahan harus mempertimbangkan hal- hal sebagai berikut : a. Pemisahan dan pengelompokan untuk menghindari adanya bahaya reaktivitas. b. Penyusunan agar tidak melebihi batas maksimum yang dianjurkan manufactur untuk menghindari roboh (ambruk) hingga tidak mengakibatkan kerusakan dan mudah pembongkaran serta kelihatan rapi. ©. Lorong agar tetap terjaga dan tidak terhalang oleh benda apapun, jika perlu buatkan garis pembatas lintasan alat angkat dan angkut. d, Khusus bahan dalam wadah silinder/tabung gas bertekanan agar ditempatkan pada tempat yang teduh, tidak lembab dan aman dari sumber panas seperti ( listrik, api terbuka dll ). Program House Keeping oleh Cleaning service rumah sakit harus dilaksanakan secara periodic dan berkesinambungan yang meliputi Kebersihan, Kerapihan dan Keselamatan. Sarana K3 haruslah disiapkan dan digunakan sebagaimana mestinya. Setiap petugas yang tidak berkepentingan dilarang memasuki gudang penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya dan setiap pekerja yang memasuki gudang harus memakai APD yang disyaratkan. Inspeksi K3 oleh petugas gudang harus dilaksanakan secara teratur/periodic yang meliputi pemeriksaan seluruh kondisi lingkungan, bahan, peralatan dan system. Segera amankan/laporkan _jika menemukan kondisi tidak aman kepada atasan. Pada setiap penyimpanan B3 harus dilengkapi dengan LABELING ( Label isi, safety, resiko bahaya ) beserta uraian singkat Pencegahan, Penanggulangan dan Pertolongan Pertama. Petugas gudang harus dilengkapi buku petunjuk/pedoman K3 yang berkaitan dengan Penyimpanan B3. Setiap petugas dilarang makan dan minum ditempat penyimpanan B3. -19- 1. PEMASANGAN SIMBOL DAN LABEL, 1. SIMBOL DAN LABEL a. Simbol Bahan Berbahaya Beracun (B3) adalah gambar yang menyatakan karakteristik B3 di rumah sakit, b. Label bahan berbahaya beracun adalah tulisan yang menunjukkan antara lain karakteristik dan jenis B3. c. Pemasangan B3 adalah kegiatan pemasangan symbol atau label B3 pada area tertentu di lingkungan rumah sakit. d. Setiap kemasan atau tempat/wadah untuk _penyimpanan, pengolahan, pengumpulan, pemanfaatan B3 wajib diberi simbol dan label yang menunjukkan karakteristik dan jenis B3. e. Setiap simbol adalah satu gambar tertentu untuk menandakan sifat/karakteristik bahan limbah B3 dalam suatu pengemasan, penyimpanan dan pengumpulan atau pengangkutan. f Pemasangan dilakukan pada area-area terdapatnya B3 atau limbah B3. misalnya: 1) Incinerator 2) IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) 3) Ruang Tabung gas oksigen di ruangan-ruangan 4) Genset 5) Laboratorium 6) Radiologi 7) Kamar operasi 8) Logistic 9) Unit terkait lainnya 2. PEMASANGAN SIMBOL DAN LABEL a, PEMASANGAN SIMBOL Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga membentuk belah ketupat. Pada keempat sisi belah ketupat tersebut dibuat garis sejajar yang menyambung sehingga membentuk bidang belah ketupat dalam dengan ukuran 95 persen dari ukuran belah ketupat bahan, Warna garis yang membentuk belah ketupat dalam sama dengan warna gambar simbol. Pada bagian bawah simbol terdapat blok segilima dengan bagian atas mendatar dan sudut terlancip berhimpit dengan garis sudut bawah belah ketupat bagian dalam. Panjang garis pada bagian sudut terlancip adalah 1/3 dari garis vertikal simbol dengan lebar % dari panjang garis horizontal belah ketupat dalam (Gambar 1). Simbol yang dipasang pada kemasan minimal berukuran 10 cm x10 cm, sedangkan simbol pada kendaraan pengangkut limbah B3 dan tempat penyimpanan limbah B3 25 cm x 25 cm. Simbol harus dibuat dari bahan yang tahan terhadap goresan dan atau bahan kimia yang kemungkinan akan mengenainya. Wana simbol untuk dipasang dikendaraan pengangkut limbah B3 harus dengan cat yang dapat berpendar (fluorescence). -20- Gambar 1 Behiak dasar simbol Gambar 1 Bentuk dasar simbol b, Jenis-jenis Simbol Setiap simbol adalah satu gambar tertentu untuk menadakan sifat/karakteristik bahan limbah B3 dalam suatu pengemasan, penyimpanan dan pengumpulan atau pengangkutan. ‘Terdapat 8 (delapan) jenis simbol, yaitu : 1) Simbo! klasifikasi limbah B3 mudah meledak Warna dasar bahan oranye. Simbol berupa gambar berwarna hitam suatu materi limbah yang menunjukkan meledak, yang terletak ditepi antara sudut atas dan sudut kiri belah ketupat bagian dalam. Pada bagian tengah terdapat tulisan “MUDAH MELEDAK” berwarna hitam yang diapit oleh 2 (dua) bangun segitiga sama kaki pada bagian dalam belah ketupat. Blok segilima berwarna merah. Gambar 2 Simbol untuk limbah B3 karakteristik mudah meledak 2) Simbol klasifikasi limbah B3 mudah terbakar Terdapat 2 (dua) macam simbol untuk klasifikasi limbah yang mudah terbakar, yaitu simbol untuk cairan mudah terbakar dan padatan mudah terbakar : * Simbol cairan mudah terbakar Bahan dasar berwarna merah, Gambar simbol berupa lidah api berwarna putih yang menyala pada permukaan berwarna putih. Gambar terletak dibawah sudut atas garis ketupat bagian dalam. Pada bagian tengah terdapat tulisan CAIRAN 2 dan dibawahnya terdapat tulisan . MUDAH TERBAKAR berwarna putih. Blok segilima berwarna putih. + Simbol padatan mudah terbakar. Dasar simbol terdiri dari warna merah dan putih yang berjajar vertikal berseling. Gambar simbol berupa lidah api berwarna hitam yang menyala pada satu bidang berwarna hitam. Pada bagian tengah terdapat tulisan PADATAN...dan dibawahnya terdapat tulisan --MUDAH TERBAKAR berwarna hitam. Blok segilima berwarna kebalikan dari warna dasar simbol. Gambar 3 Simbol limbah B3 klasifikasi mudah terbakar 3) Simbol klasifikasi limbah B3 reaktif Bahan dasar berwarna kuning dengan blok segilima berwarna merah. Simbol berupa lingkaran hitam dengan asap berwarna hitam mengarah ke atas yang terletak pada suatu permukaan garis berwarna hitam. Di sebelah bawah gambar simbol terdapat tulisan “REAKTIF” berwarna hitam. Gambar 4 Simbol limbah B3 Klasifikasi reaktif 4) Simbol klasifikasi limbah B3 beracun Bahan dasar berwarna putih dengan blok segi lima berwarna merah. Simbol berupa tengkorak manusia dengan tulang bersilang berwarna hitam. Garis tepi simbol berwarna hitam. Pada sebelah bawah gambar simbol terdapat tulisan BERACUN berwarna hitam, 1) Gambar Simbol klasifikasi limbah B3 korosif Belah ketupat terbagi pada garis horisontal menjadi 2 bidang segitiga. Pada bagian atas yang berwarna putih terdapat 2 gambar, yaitu : di sebelah kiri adalah gambar tetesan limbah korosif yang merusak pelat nbahan berwarna hitam, dan di sebelah kanan adalah gambar lengan yang terkena tetesan limbah korosif. Pada bagian bawah, bidang segitiga berwarna hitam, terdapat tulisan KOROSIF berwarna putih, serta blok segitiga berwarna merah. 5 Simbol limbah B3 klasifikasi beracun Gambar 6 Simbol limbah B3 klasifikasi korosif -23- 2) Simbol klasifikasi limbah B3 menimbulkan infeksi Warna dasar bahan adalah putih dengan garis pembentuk belah ketupat bagian dalam berwarna hitam. Simbol infeksi berwarna hitam terletak di sebelah bawah sudut atas garis belah ketupat bagian dalam. Pada bagian tengah terdapat tulisan “ INFEKSI “ berwarna hitam, dan dibawahnya terdapat blok segilima berwarna merah. Gambar 7 Simbol limbah B3 karakteristik menyebabkan infeksi 3) Simbol limbah B3 klasifikasi campuran Warna dasar bahan adalah putih dengan garis pembentukan belah ketupat bagian dalam berwarna hitam. Gambar simbol berupa tanda seru berwarna hitam terletak di sebelah bawah sudut atas garis belah ketupat bagian dalam. Pada bagian tengah bawah terdapat tulisan “ CAMPURAN “ berwarna hitam serta blok segilima berwarna merah. Gambar 8 Simbol limbah B3 karakteristik campuran c. Ketentuan Pemasangan Simbol 1) Simbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : * Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik limbah yang dikemasnya. Jika suatu limbah memiliki karakteristiklebih dari satu, maka simbol yang dipasang adalah simbol dari karakteristik yang dominan, sedangkan jika terdapat lebih dari satu karakteristik 24 dominan (predominan), maka kemasan harus ditandai dengan simbol karakteristik campuran (gambar 8); Ukuran minimum yang dipasang adalah 10 cm x 10 cm atau lebih besar, sesuai dengan ukuran kemasan yang digunakan; ‘Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan atau bahan kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas atau pelat logam) dan harus melekat kuat pada permukaan kemasannya; Dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh kemasan lain dan mudah dilihat; Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan simbol lain sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari sisa-sisa limbah B3; Kemasan yang telah dibersihkan dari limbah B3 dan akan dipergunakan kembali untuk mengemas limbah B3 harus dibeli label * KOSONG * (gambar 10). 2) Simbol pada kendaraan pengangkut limbah B3 Simbol yang dipasang pada kendaraan pengangkut limbah B3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : Jenis simbol yang dipasang harus satu macam simbol yang sesuai dengan karakteristik limbah yang diangkutnya; Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x25 cm atau lebih besar, sebanding dengan ukuran boks pengangkut yang ditandainya; ‘Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan, air hujan atau bahan kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas atau pelat logam) yang menggunakan bahan warna simbol yang dapat berpendar (fluorescence); Dipasang di setiap sisi boks pengangkut dan bagian muka kendaraan serta harus dapat terlihat dengan jelas dari jarak lebih kurang 30 meter; Simbol tidak boleh dilepas atau diganti dengan simbol lain sebelum muatan limbah B3 dikeluarkan serta kendaraan telah dibersihkan dari sisa limbah B3 yang tertinggal. 3) Simbol pada tempat penyimpanan limbah B3 Gudang tempat penyimpanan limbah B3 harus ditandai dengan simbol dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut : Simbol dipasang pada setiap pintu tempat penyimpanan limbah B3 dan bagian luar dnding yang tidak terhalang; Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik- karakteristik limbah yang disimpannya; Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x 25 em atau lebih besar, sehingga tulisan pada simbol dapat terlihat jelas dari jarak 20 meter; ‘Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan atau bahan -25- kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas atau pelat logam); © Selama tempat penyimpanan masih difungsikan, simbol tidak boleh terlepas atau dilepas atau diganti dengan simbol lain, kecuali jika akan digunakan untuk menyimpan limbah B3 dengan karakteristik yang berlainan. d. LABEL Label merupakan penandaan pelengkap yang berfungsi memberikan informasi dasar mengenai kindisi kualitatif dan kuantitatif dari suatu limbah B3 yang dikemas. Terdapat 3 (tiga) jenis label yang berkaitan dengan sistem pengemasan limbah B3, yaitu ; 1, Label Identitas Limbah 1) Bentuk, warna dan ukuran Label identitas limbah berfungsi untu memberikan informasi tentang asal usul limbah, identitas limbah serta kuantifikasi limbah dalam kemasan suatu kemasan limbah B3. Label identitas limbah berukuran minimum 15 cm x 20 cm atau garis tepi berwarna hitam, dan tulisan “PERINGATAN ! “ dengan huruf yang lebih besar berwarna merah (gambar 9) PERINGATAN *— LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN «1 FP PENGHASTL NOMOR PENGHASIL TANGGAL PENGEMASAN JUMLAH LIMBAH FAT LIMBAM NoMon Gambar 9 Label Identitas Limbah 2) Pengisian label identitas limbah Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca dan tidak mudah terhapus serta dipasang pada setiap kemasan limbah B3 yang disimpan di tempat penyimpanan. Wajib mencantumkan identitas sbb : PENGHASIL : nama perusahaan yang menghasilkan limbah dalam kemasan. ALAMAT : alamat jelas perusahaan di ataas, termasuk kode wilayah. ‘TELP : nomor telepon penghasil, termasuk kode area, FAX: nomor facsimile _ penghasil, termasuk kode area. NOMOR PENGHASIL, : nomor yang diberikan Bapedal kepada penghasil ketika melaporkan. B, -26- TGL. PENGEMASAN : data waktu saat pengemasan dilakukan JENIS LIMBAH —_: keterangan limbah berkaitan dengan fasa atau kelompok jenisnya (cair/padat/sludge anorganik/organik, dll) JUMLAH LIMBAH —;jumlah total kuantitas limbah dalam kemasan (ton/kg/m3) KODE LIMBAH : kode limbah yang dikemas, didasarkan pada daftar limbah B3 dalam lampiran PP 19 th. 1904 IFAT LIMBAH : karakteristik limbah yang dikemas (sesuai simbol yang dipasang) NOMOR __: nomor urut pengemasan 3) Pemasangan label identitas limbah Label identitas limbah dipasang pada kemasan di sebelah atas simbol dan harus terlihat dengan jelas. Label ini juga harus dipasang pada kemasan yang dimasukan kedalam yang lebih besar. 2. Label untuk Penandaan Kemasan Kosong 1) Bentuk, warna dan ukuran Bentuk dasar label sama dengan bentuk dasar simbol dengan ukuran sisi minimal 10 cmx 10 cm? dan tulisan “ KOSONG “ berwarna hitam ditengahnya (gambar 10). 2) Pemasangan Label harus dipasang pada kemasan bekas pengemasan limbah B3 yang telah dikosongkan dan atau akan digunakan kembali untuk mengemas limbah B3. Z = WY Gambar 10 Label untuk penandaan kemasan limbah B3 kosong Label penunjuk tutup kemasan 1. Bentuk, warna dan ukurannya Label berukuran minimal 7 x 15 em? dengan warna dasar putih dan warna gambar hitam. Gambar terdapat dalam frame hitam, terdiri dari 2 (dua) buah anak panah mengarah ke atas yang berdiri sejajar di atas balok hitam. Label terbuat dari balhan yang tidak mudah rusak karena goresan atau akibat terkena limbah dan bahan kimia lainnya. 2. Pemasangan Label dipasang dekat tutup kemasan dengan arah panah menunjukan posisi penutup kemasan. Label harus terpasang kuat pada setiap kemasan limbah B3, baik yang telah diisi limbah B3, maupun J 2 kemasan yang akan digunakan untuk mengemas limbah B3. | th ro Gambar 11 Label penandaan posisi tutup kemasan limbah B3 PELAPORAN DAN INVESTIGASI DARI TUMPAHAN, PAPARAN, INSIDEN LAINNYA 1. PELAPORAN a Pelaporan dari tumpahan, paparan dan insiden lainnya adalah kegiatan pelaporan dari suatu kecelakaan, pembuangan yang tidak terkendali, kebocoran, aliran dari cairan, atau material yang berhamburan. Investigasi dari tumpahan, paparan dan insiden lainnya adalah kegiatan investigasi dari suatu kecelakaan, pembuangan yang tidak terkendali, kebocoran, aliran dari cairan, atau material yang berhamburan. Pelaporan dan investigasi memuat semua proses awal terjadinya kecelakaan, pembuangan yang tidak terkendali, kebocoran, aliran dari cairan, atau material yang berhamburan hingga penanganan tumpahannya. Laporan menguraikan rincian tentang: - Jenis kecelakaan atau insiden ‘Tempat dan waktu kecelakaan atau insiden Staf yang langsung terlibat Kejadian lain yang berhubungan -28- 2. INVESTIGASI Investigasi dari tumpahan, paparan dan insiden lainnya adalah kegiatan investigasi dari suatu kecelakaan, pembuangan yang tidak terkendali, kebocoran, aliran dari cairan, atau material yang berhamburan. Investigasi dilakukan guna mendapatkan informasi yang jelas dan detil tentang kejadian dan langkah penanganan mulai dari yang tumpahan kecil hingga tumpahan yang besar. a Penanganan dan Penanggulangan Tumpahan Kecil 1) 2 3) 4) 5) 6) ? 8) 9) 10) in} 12) 13) 14) Semua material bahan kimia yang tumpah, harus_ segera mendapatkan penanganan, karena dapat beresiko terjadinya kecelakaan kerja dan kebakaran, Kenali terlebih dahulu material yang tumpah, lalu usahakan temukan sumber tumpahan dengan segera. Identifikasi material yang tumpah dari MSDS atau rating bahan kimia sebelum melakukan penanganan lebih lanjut. Jika dimungkinan, tutup — sumber tumpahan__tanpa membahayakan diri sendiri dengan menggunakan sepatu bot khusus untuk penanganan tumpahan. Tutupi lubang selokan dengan kantung-kantung pasir untuk membendung tumpahan sehingga tidak masuk ke selokan. Matikan pompa drainase air hujan, tutup pintu kolam drainase air hujan dan buka pintu kolam darurat untuk mengalirkan tumpahan ke kolam darurat, Lokalisir area tumpahan dengan menaburkan serbuk kayu. disekitar area tumpahan. Hentikan semua pekerjaan panas_ yang _berada pada sekitar/ berdekatan dengan lokasi tumpahan. Singkirkan semua —material__—-yang__berpotensi menimbulkan percikan /nyala api. Pindahkan barang-barang / material lain yang berpotensi terkena tumpahan ke tempat lain yang lebih aman. Berikan peringatan pada karyawan lain yang berada disekitar Jokasi tumpahan. Lakukan penaburan serbuk kayu secara_ merata pada Jokasi tumpahan sampai cairan yang tumpah terserap seluruhnya. Mencatat dan melaporkan setiap investigasi dari tumpahan, paparan dan insiden lainnya. Laporan menguraikan rincian tentang: - Jenis kecelakaan atau insiden - Tempat dan waktu kecelakaan atau insiden - Staf yang langsung terlibat - Kejadian lain yang berhubungan 29 b. Penanganan dan Penanggulangan Tumpahan Besar. Setiap tumpahan besar selalu diawali dengan tumpahan kecil, tumpahan besar dapat dikarenakan cepatnya material yang tumpah atau kelalaian saat identfikasi tumpahan kecil, oleh karena itu sebelum melakukan penanganan terhadap tumpahan besar, pastikan langkah-langkah dalam tumpahan kecil telah dilaksanakan dengan benar, Penanganan dan penanggulangan yang terpenting adalah membatasi perluasan tumpahan sehingga tidak mencemari lingkungan atau menimbulkan dampa kebakaran/ledakan besar, 1) Menyiapkan alat pemadam api ringan dan tetap waspada, berjaga-jaga_terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya kebakaran, 2) Jika dimungkinkan, matikan mesin yang terkena tumpahan atau mesin yang berada dekat dengan tumpahan 3) Berjaga-jaga pada hydrant pilar & hydrant box terdekat terhadap kemungkinan kebakaran besar. 4) Jika perlu, evakuasi karyawan yang ada pada lokasi untuk mempermudah proses penanganan tumpahan. 5) Memasang tanda safety line pada daerah tumpahan sampai dilakukan penyelidikan kejadian dan penanganan tumpahan dinyatakan selesai. 6) Melokalisir tumpahan bahan dengan membuat tanggul-tanggul serbuk kayu untuk menyerap tumpahan dan mencegah perluasan tumpahan. 7) Menyiapkan respirator baru dan berjaga-jaga__terhadap pemenuhan penggantian alat pelindung diri yang dibutuhkan. 8) Menutupi semua lubang/saluran selokan, atau lubang lain yang memungkinkan dimasuki tumpahan dan mengakibatkan pencemaran atau kerusakan dengan kantong pasir. 9) Lakukan pembersihan pada lokasi tumpahan, dengan menggunakan respirator, sarung tangan, sepatu bot, dan kacamata pengaman. 10) Mencatat dan melaporkan setiap investigasi dari tumpahan, paparan dan insiden lainnya. 11) Laporan menguraikan rincian tentang: - Jenis kecelakaan atau insiden - Tempat dan waktu kecelakaan atau insiden - Staf yang langsung terlibat - Kejadian lain yang berhubungan -30- 11) Laporan menguraikan rincian tentang: Jenis kecelakaan atau insiden: ‘Tempat dan waktu kecelakaan atau insiden Staf yang langsung terlibat Kejadian lain yang berhubungan Ditetapkan di Tarakan, pada tanggal 22 Juni 2022 ji A-RUMKITAL ILYAS TARAKAN, VATA te

You might also like