Professional Documents
Culture Documents
1268 3484 1 SM PDF
1268 3484 1 SM PDF
*Email : shafwaalzahra@gmail.com
1)
Staf Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
2)
Staf Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
3)
Staf Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Abstract
From the data obtained in pregnancy health center and health center Olot West Bolangitang showed
that pregnant teenagers in 2014 amounted to 44 people. Pregnancy teenagers in the District of West
Bolangitang after confirmed by the health center because of several factors such as sex outside
marriage, given the lack of parental guidance, lack of knowledge about adolescent sex can lead to
pregnancy, teens having sex without using contraception, rape, environmental factors association with
the presence of friends and habits and addictive to watch pornographic films. The problems of the
study are: What Factors Associated With Occurrence of Unwanted Pregnancy In Teenagers on the
District of West Bolangitang?. Objective study the factors associated with the occurrence of
unintended pregnancy in adolescents in the District of West Bolangitang. The design study is a
descriptive analytic study with cross sectional approach. Results and discussion of research suggests
that (a) Of the 30 sampled adolescents who have sex less knowledge which amounted to 28 people and
who has a good knowledge of sex amounted to 2 people, while the incidence of pregnancy due to rape
and incest does not occur in the study subjects. Adolescents who experience unintended pregnancies
events totaled 29 respondents who experienced an unwanted pregnancy and first responders who have
unwanted pregnancies. (b) In general, adolescents experiencing an unwanted pregnancy have less
knowledge. (c) Knowledge of sex associated with unintended pregnancy in adolescents in the District
of West Bolangitang indicated by the chi-square value = 0.000 while the table for α = 0.05 level with
df = 1 for 3,841. (d) The rape and pregnancy due to incest in a constant state of not dealing with an
unwanted pregnancy in adolescents in the District of West Bolangitang.
menyebabkan kematian; (2) Psikologis, rasa (enam) bulan yakni sejak bulan Februari sampai
bersalah, depresi, marah dan agresi, remaja atau dengan bulan Juli 2014.
calon ibu merasa tidak ingin dan tidak siap Populasi dan Sampel
untuk hamil; dan (3) Psikososial, ketegangan
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja
mental dan kebingungan akan peran sosial yang
tiba-tiba berubah, tekanan dari masyarakat yang yang hamil dan terdaftar di Puskesmas Olot dan
mencela dan menolak keadaan tersebut, Puskesmas Bolangitang yang berjumlah 44
dikucilkan dari masyarakat dan hilang orang. Sampel dalam penelitian ini adalah
kepercayaan diri, serta diberhentikan dari bagian dari populasi yang diambil dengan cara
sekolah. purposive sampling, yaitu teknik pengambilan
Menurut Karwati, dkk (2011) faktor-faktor sampel dengan pertimbangan tertentu dan
penyebab kehamilan yang tidak diinginkan
memenuhi kriteria sampel. Jadi sampel dalam
(KTD) adalah (1) Penundaan dan peningkatan
usia kehamilan, serta semakin dininya usia penelitian ini berjumlah 30 orang.
menstruasi pertama (menarche), (2) Kriteria secara inklusi dan ekslusi adalah
ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan sebagai berikut:
tentang perilaku seksual yang dapat
menyebabkan kehamilan, (3) kehamilan yang a. Kriteria inklusi adalah remaja yang siap untuk
diakibatkan oleh pemerkosaan, (4) persoalan dijadikan sampel, remaja yang mengalami
kehamilan di Kecamatan Bolangitang Barat.
Umur Frekuensi Persentase b. Kriteria ekslusi adalah remaja yang tidak siap
untuk dijadikan sampel.
METODOLOGI PENELITIAN
dijadikan responden sudah memiliki dorongan layak dikemukakan, tetapi seks merupakan
seksual seperti keinginan untuk berkencan, sesuatu topik yang tak pernah habis dibahas.
bercumbu dan melakukan hubungan intim Orang tak pernah bosan dan jenuh
namun kurang memiliki pengetahuan tentang membicarakannya.
seks yang mengarah ke hal positif, hal ini
disebabkan karena remaja mendapatkan Pemerkosaan
pengetahuan seks hanya dari media seperti Dari hasil penelitian diketahui bahwa
internet, film porno, berita dan lingkungan pemerkosaan yang menyebabkan kejadian
pergaulan yang bebas. Kondisi ini yang kehamilan tidak diinginkan tidak terjadi
mengakibatkan meningkatnya rasa ingin tahu diwilayah Kecamatan Bolangitang Barat,
remaja tentang seks namun hanya sebatas pada walaupun pada kasus-kasus di tempat lain
hal yang mengarah kehubungan intim. kehamilan tidak diinginkan disebabkan oleh
Pengetahuan remaja tentang seks masih sangat pemerkosaan. Kehamilan tidak diinginkan bisa
kurang. Faktor ini ditambah dengan informasi saja disebabkan karena pemerkosaan namun di
keliru yang diperoleh dari sumber yang salah, wilayah kecamatan Bolangitang Barat tidak
seperti mitos seputar seks, VCD porno, situr terjadi karena memang dari jawaban yang
porno di internet dan lainnya yang akan diberikan responden tidak ada yang menjawab
membuat pemahaman dan persepsi anak tentang bahwa kehamilan yang dialami akibat
seks menjadi salah. Pendidikan seks sebenarnya pemerkosaan.
berarti pendidikan seksualitas, yaitu suatu Menurut Karwati, dkk (2011) bahwa kehamilan
pendidikan seksual dalam arti luas yang meliputi ini biasanya akibat dari suatau perilaku
berbagai aspek yang berkaitan dengan seks, seksual/hubungan seksual baik yang disengaja
diantaranya aspek biologis, orientasi, nilai maupun yang tidak disengaja. Adapun faktor-
sosiokultur dan moral serta perilaku. faktor penyebab kehamilan yang tidak
Menurut Boyke (2010) pakar seks dan spesialis diinginkan adalah (1) Penundaan dan
Obstetri dan Ginekologi menyatakan bahwa peningkatan usia kehamilan, serta semakin
penyebabnya antara lain maraknya pengedaran dininya usia menstruasi pertama (menarche),
gambar dan VCD porno, kurangnya pemahaman (2)Ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan
akan nilai-nilai agama, keliru dalam memaknai tentang perilaku seksual yang dapat
cinta, minimnya pengetahuan remaja tentang menyebabkan kehamilan, (3) Kehamilan yang
seksualitas serta belum adanya pendidikan seks diakibatkan oleh pemerkosaan, (4) Persoalan
secara reguler hingga formal di sekolah-sekolah. ekonomi (biaya untuk melahirkan dan
Itulah sebabnya informasi tentang makna hakiki membesarkan anak), (5) Alasan karir atau masih
cinta dan adanya kurikulum kesehatan sekolah (karena kehamilan atau konsekuensinya
reproduksi di sekolah mutlak di perlukan. Harus lainnya yang dianggap dapat menghambat karir
diakui, sampai saat ini di kalangan masyarakat atau kegiatan belajar), (6) Kehamilan karena
tertentu, berbicara soal seks masih dianggap incest, dan (7) Belum siap untuk memiliki
masalah yang tabu. Seks belum menjadi wacana keturunan.
public, Pro kontra masih saja ada. Oleh karena Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat
itu, jarang sekali di jumpai pembicaraan perihal Kisara (2010) bahwa kehamilan tidak diinginkan
seks secara terbuka. Namun disisi lain (fakta disebabkan oleh karena tindakan perkosaan
yang tidak terbantahkan), permasalah seks masih ataupun kekerasan seksual. Sedangkan dari hasil
juga bergulir. Untuk itu, sosialisasi pemahaman penelitian yang dilakukan oleh Mendatu (2008)
tentang makna hakiki cinta dan perlunya dijelaskan bahwa kehamilan tidak diinginkan
kurikulum kesehatan reproduksi di sekolah yang terjadi pada remaja bisa pula disebabkan
sangat perlu sebagai salah satu alternatif yang karena perkosaan atau dipaksa untuk melakukan
dapat ditempuh untuk memfilter perilaku hubungan seks oleh pacar ata temannya
destruktif seksual remaja. Ironisnya meskipun
topik ini dianggap sebagai sesuatu yang tak
Incest
Jurnal Zaitun ISSN : 2301-5691
Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehamilan setelah remaja putri tidak mengalami masa haid
tidak diinginkan di wilayah Kecamatan secara rutin. Dari hasil penelitian terdapat 2
Bolangitang Barat tidak disebabkan karena remaja yang memiliki pengetahuan baik tentang
incest. Dari 30 responden menyatakan bahwa seks namun mengalami kehamilan tidak
kehamilan tidak diinginkan yang mereka alami diinginkan, hal ini disebabkan karena remaja
tidak disebabkan incest. Incest yang dimaksud yang memiliki pengetahuan tentang seks
dalam penelitian ini adalah hubungan badan atau cenderung ingin melakukan percobaan karena
hubungan seksual yang terjadi antara dua orang didorong oleh rasa ingin tahu sehingga tidak
yang mempunyai ikatan pertalian darah. dapat dikendalikan dan mengalami kehamilan.
Menurut Viorensha (2012) bahwaincest juga Menurut Sarwono (2007) bahwa perubahan-
dianggap suatu hubungan melalui jalur perubahan fisik yang terjadi pada perkembangan
pernikahan antara sesama anggota jiwa remaja yang terbesar pengaruhnya adalah
keluarga/pernikahan sedarah dimana secara pertumbuhan tubuh (badan menjadi semakin
hukum atau adat istiadat itu dilarang (Viorensha, panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai
2012). berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai
dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada
Hubungan Pengetahuan Tentang Seks dengan laki-laki) dan tanda-tanda seksual sekunder yang
Kehamilan Tidak Diinginkan di Wilayah tumbuh sehingga menyebabkan mudahnya
Kecamatan Bolangitan Barat aktivitas seksual (terutama dikalangan remaja)
Berdasarkan hasil analisa chi square = 14.483, dilanjutkan dengan hubungan seks.
sementara diketahui bahwa nilai chi-square = Rasa ingin tahu terhadap masalah seksual pada
0.000 sedangkan tabel untuk α = 0.05 dengan dk remaja sangat penting dalam pembentukan
= 1 sebesar 3.841. Hasil ini menunjukkan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan
bahwa nilai signifikan lebih kecil dari α = 0.05 jenis. Pada masa remaja, informasi tentang
maka kita dapat menolak H0 dan dapat masalah seksual sudah seharusnya mulai
menerima H1 artinya bahwa pengetahuan diberikan supaya remaja tidak mendapatkan
tentang seks berhubungan dengan kehamilan informasi yang salah dari sumber-sumber yang
tidak diinginkan pada remaja di Kecamatan tidak jelas. Pemberian informasi masalah
Bolangitang Barat. seksual menjadi penting, terlebih lagi mengingat
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 30 remaja berada dalam potensi seksual yang aktif
responden yang mengalami kehamilan tidak karena berkaitan dengan dorongan seksual yang
diinginkan disebabkan oleh faktor pengetahuan dipengaruhi hormon dan tidak cukupnya
yang kurang yakni berjumlah 28 orang dan 2 informasi mengenai aktifitas seksual mereka
orang memiliki pengetahuan baik. Pengetahuan sendiri. Tentu saja hal tersebut akan sangat
yang kurang tentang seks memang merupakan berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja jika
pemicu kejadian kehamilan tidak diinginkan di tidak didukung dengan pengetahuan dan
kalangan remaja wilayah Kecamatan informasi yang tepat. Hasil penelitian ini sejalan
Bolangitang Barat, hal ini disebabkan karena dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
para remaja kurang mengetahui bahwa Tinceuli Sinaga (2007) yang berjudul
hubungan seks yang dapat mengakibatkan ”Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri
kehamilan dan bagaimana mencegah kehamilan. Menghadapi Kejadian Kehamiltan Tidak
Pada umumnya remaja hanya mengikuti hasrat Diinginkan di SMU Negeri 1 Siantar Tahun
dan dorongan untuk melakukan hubungan intim 2007”. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
sehingga kejadian kehamilan tidak bisa dari 79 responden yang memiliki pengetahuan
dihindari. Para remaja juga tidak mengetahui tentang seks kurang sebesar 77.22%. Hal ini
usia yang bisa hamil jika melakukan hubungan disebabkan karena pengetahuan seks yang
intim, selain itu mereka berani melakukan seks diperoleh hanya berasal dari informasi secara
bebas tanpa menggunakan alat pengaman seperti tertulis di media seperti buku dan internet.
kondom sehingga kejadian kehamilan diketahui
Jurnal Zaitun ISSN : 2301-5691
Universitas Muhammadiyah Gorontalo
c. Pengetahuan seks berhubungan dengan Rosdiana, 2008. Kehamilan Dini dan Tidak
kehamilan tidak diinginkan pada remaja di Diinginkan Pada Remaja. Dalam
wilayah Kecamatan Bolangitang Barat Http://www.putrivirgin.blogspot.com
d. Pemerkosaan tidak berhubungan dengan
kehamilan tidak diinginkan pada remaja di Tati Nuryati. 2000. Hubungan Karakteristik Ibu
wilayah Kecamatan Bolangitang Barat. Hamil Dengan Kejadian Kehamilan Yang
e. Incest tidak berhubungan dengan kehamilan Tidak Diinginkan di Desa Penanggapan
tidak diinginkan pada remaja di wilayah Kecamatan Banjaharjo Kabupaten Brebes
Kecamatan Bolangitang Barat. Jawa Tengah Tahun 1999-2000. Tesis.
Universitas Indonesia
Saran
Petugas kesehatan disarankan agar dapat WHO. 2006. Kehamilan Yang Tidak Diinginkan.
memberikan informasi yang dapat membantu diakses dari http://www.
remaja untuk tidak melakukan hubungan seks di kehamilantidakdiinginkan.search.co.id
luar nikah. download
DAFTAR PUSTAKA
Erich Fromm, 2003. Cinta, Seksualitas,
Matriarki, Gender, Yogyakarta: Jalasutra
Habsjah Atashendartini. 2005. Faktor-Faktor
yang Berhubungan Dengan Kejadian
Kehamilan Tidak Diinginkan. Skripsi.
Jakarta: FKM Universitas Indonesia
Imron Ali. 2012. Pendidikan Kesehatan
Reproduksi Remaja. Jogjakarta: Arrus
Media