Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

TERJADINYA KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA


REMAJA DI WILAYAH KECAMATAN BOLANGITANG BARAT
Ani Retni1, Fahmi Lihu2

*Email : shafwaalzahra@gmail.com
1)
Staf Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
2)
Staf Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
3)
Staf Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Abstract
From the data obtained in pregnancy health center and health center Olot West Bolangitang showed
that pregnant teenagers in 2014 amounted to 44 people. Pregnancy teenagers in the District of West
Bolangitang after confirmed by the health center because of several factors such as sex outside
marriage, given the lack of parental guidance, lack of knowledge about adolescent sex can lead to
pregnancy, teens having sex without using contraception, rape, environmental factors association with
the presence of friends and habits and addictive to watch pornographic films. The problems of the
study are: What Factors Associated With Occurrence of Unwanted Pregnancy In Teenagers on the
District of West Bolangitang?. Objective study the factors associated with the occurrence of
unintended pregnancy in adolescents in the District of West Bolangitang. The design study is a
descriptive analytic study with cross sectional approach. Results and discussion of research suggests
that (a) Of the 30 sampled adolescents who have sex less knowledge which amounted to 28 people and
who has a good knowledge of sex amounted to 2 people, while the incidence of pregnancy due to rape
and incest does not occur in the study subjects. Adolescents who experience unintended pregnancies
events totaled 29 respondents who experienced an unwanted pregnancy and first responders who have
unwanted pregnancies. (b) In general, adolescents experiencing an unwanted pregnancy have less
knowledge. (c) Knowledge of sex associated with unintended pregnancy in adolescents in the District
of West Bolangitang indicated by the chi-square value = 0.000 while the table for α = 0.05 level with
df = 1 for 3,841. (d) The rape and pregnancy due to incest in a constant state of not dealing with an
unwanted pregnancy in adolescents in the District of West Bolangitang.

Keywords: KTD, Knowledge, Rape, Incest


Jurnal Zaitun ISSN : 2301-5691
Universitas Muhammadiyah Gorontalo

PENDAHULUAN Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten


Bolaang Mongondow Utara didapatkan data
Kehamilan yang tidak diinginkan masih menjadi
bahwa remaja yang mengalami kehamilan pada
masalah di dunia. Besarnya masalah kehamilan
tahun 2012 berjumlah 576 orang dan
tidak diinginkan tergambar dari kasus-kasus
berdasarkan data profil Kecamatan Bolangitang
yang terjadi baik skala global, regional maupun
Barat tercatat bahwa jumlah penduduk pada
skala nasional. Estimasi dari WHO, 80 juta
tahun 2013 adalah 15.154 orang dan perempuan
wanita mengalami kehamilan yang tidak
usia remaja (15-19) tahun 601 orang (3.96%).
diinginkan setiap tahunnya, dari 80 juta tersebut
Selain itu dari data yang diperoleh penulis di
45 juta berakhir pada tindakan aborsi (WHO,
Puskesmas Bolangitang Barat bahwa pada tahun
2006). WHO juga menyatakan bahwa di negara
2012 kehamilan usia remaja (15-19 tahun)
dengan penghasilan menengah ke bawah hampir
berjumlah 36 orang dan pada tahun 2013
10 persen anak perempuannya menjadi ibu pada
berjumlah 27 orang. Sedangkan berdasarkan
usia 16 tahun, dengan rate tertinggi di Sub-
data yang diperoleh di Puskesmas Olot diketahui
Sahara Afrika, South Central Asia dan South
bahwa pada tahun 2013 terdapat 17 orang
Eastern Asia (WHO, 2010). penurunannya. Di
remaja (usia 15-19 tahun) yang mengalami
beberapa daerah di Indonesia, kasus kehamilan
kehamilan. Sehubungan dengan data kehamilan
yang tidak diinginkan juga masih tinggi. Hasil
yang diperoleh di Puskesmas Bolangitang Barat
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
dan Puskesmas Olot menunjukkan bahwa remaja
2011–2012 menunjukkan sekitar 17 persen
yang hamil pada tahun 2013 berjumlah 44
kehamilan masuk dalam kategori tidak
orang. Kehamilan para remaja di wilayah
diinginkan, baik karena tidak tepat waktu
Kecamatan Bolangitang Barat ini setelah
maupun karena tidak ingin hamil lagi. Menurut
dikonfirmasi dengan pihak Puskesmas
WHO menggambarkan bahwa 19 juta tindakan
disebabkan karena beberapa hal seperti
aborsi setiap tahunnya tidak aman, dan sekitar
melakukan hubungan seks di luar nikah,
68 ribu berakhir pada kematian. Angka kejadian
kurangnya bimbingan yang diberikan orang tua,
aborsi di Indonesia mencapai 2,5 juta kasus dan
kurangnya pengetahuan remaja tentang
1,5 juta di antaranya dilakukan oleh remaja.
hubungan seks yang dapat menyebabkan
Data survei PKBI menunjukkan bahwa dari
kehamilan, para remaja melakukan hubungan
2558 kejadian aborsi tahun 2004, 58 persen
seks tanpa menggunakan alat kontrasepsi,
terjadi pada remaja usia 15-24 tahun, di mana 62
pemerkosaan, faktor lingkungan pergaulan
persen di antaranya belum menikah. Ditemukan
dengan teman-teman dan adanya kebiasaan dan
pula 9 kasus aborsi pada remaja di bawah usia
ketagihan untuk menonton film-film porno.
15 tahun (Rosdiana,2008).
Pada dasarnya, kehamilan tidak diinginkan
Sejalan dengan kejadian kehamilan tidak
memiliki banyak konsekuensi bagi ibu dan bayi,
diinginkan, maka peneliti telah melakukan pra
bagi orang tua, bagi masyarakat, dan juga bagi
survey dengan mengumpulkan data kehamilan
lingkungan. Dampak yang timbul akibat
yang tidak diinginkan di Dinas Kesehatan
kehamilan yang tidak diinginkan adalah
Provinsi Sulawesi Utara tahun 2011 berjumlah
diantaranya adalah (1) resiko medis, misalnya,
454 orang remaja yang mengalami kehamilan
gangguan kesehatan dan aborsi tidak aman akan
tidak diinginkan. Berdasarkan data Profil
berkontribusi pada kematian dan kesakitan ibu.
kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow
Rahim belum siap untuk menerima hasil
Utara tahun 2012 bahwa wanita usia subur (usia
konsepsi, karena rahim seorang perempuan akan
15-19 tahun) berjumlah 18.565 jiwa dari 71.720
benar-benar kuat dan siap menerima hasil
jumlah penduduk Kabupaten Bolaang
konsepsi setelah usia 20 tahun, oleh karena itu
Mongondow Utara. Hal ini menunjukkan bahwa
kehamilan dini dan tidak diinginkan sangat
jumlah wanita remaja usia subur sekitar 25.9%
berbahaya bagi remaja perempuan. Rahim yang
dari total penduduk Kabupaten Bolaang
tidak kuat akan menyebabkan keguguran,
Mongondow Utara.
perdarahan, komplikasi kehamilan, dan bisa
Jurnal Zaitun ISSN : 2301-5691
Universitas Muhammadiyah Gorontalo

menyebabkan kematian; (2) Psikologis, rasa (enam) bulan yakni sejak bulan Februari sampai
bersalah, depresi, marah dan agresi, remaja atau dengan bulan Juli 2014.
calon ibu merasa tidak ingin dan tidak siap Populasi dan Sampel
untuk hamil; dan (3) Psikososial, ketegangan
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja
mental dan kebingungan akan peran sosial yang
tiba-tiba berubah, tekanan dari masyarakat yang yang hamil dan terdaftar di Puskesmas Olot dan
mencela dan menolak keadaan tersebut, Puskesmas Bolangitang yang berjumlah 44
dikucilkan dari masyarakat dan hilang orang. Sampel dalam penelitian ini adalah
kepercayaan diri, serta diberhentikan dari bagian dari populasi yang diambil dengan cara
sekolah. purposive sampling, yaitu teknik pengambilan
Menurut Karwati, dkk (2011) faktor-faktor sampel dengan pertimbangan tertentu dan
penyebab kehamilan yang tidak diinginkan
memenuhi kriteria sampel. Jadi sampel dalam
(KTD) adalah (1) Penundaan dan peningkatan
usia kehamilan, serta semakin dininya usia penelitian ini berjumlah 30 orang.
menstruasi pertama (menarche), (2) Kriteria secara inklusi dan ekslusi adalah
ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan sebagai berikut:
tentang perilaku seksual yang dapat
menyebabkan kehamilan, (3) kehamilan yang a. Kriteria inklusi adalah remaja yang siap untuk
diakibatkan oleh pemerkosaan, (4) persoalan dijadikan sampel, remaja yang mengalami
kehamilan di Kecamatan Bolangitang Barat.
Umur Frekuensi Persentase b. Kriteria ekslusi adalah remaja yang tidak siap
untuk dijadikan sampel.

15-17 Tahun 12 40% HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Karateristik Responden
a. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan
18-19 Tahun 18 60%
Umur
Jumlah 30 100% Tabel 1Frekuensi Responden Berdasarkan
Umur
ekonomi (biaya untuk melahirkan dan Sumber : Data Primer 2014
membesarkan anak), (5) alasan karir atau masih
sekolah (karena kehamilan atau konsekuensinya
Mencermati tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa
lainnya yang dianggap dapat menghambat karir
frekuensi responden berdasarkan umur yang paling
atau kegiatan belajar) dan (6) kehamilan karena banyak berumur 18-19 tahun yakni berjumlah 18
incest. Sejalan dengan pendapat di atas, maka orang (60%)
dalam penelitian ini peneliti mengangkat 3 (tiga)
faktor yang berhubungan dengan terjadinya
kehamilan yang tidak diinginkan yakni (1) Tabel 4.2
pengetahuan seks, (2) pemerkosaan, dan (3) Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat
kehamilan karena incest, karena dari ketiga Pendidikan
faktor tersebut sering dijumpai pada remaja.

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan
Bolangitang Barat. Proses pengumpulan data
awal hingga penyusunan skripsi dalam
penelitian ini membutuhkan waktu selama 6
Jurnal Zaitun ISSN : 2301-5691
Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Tingkat Kehamilan pada Remaja


Frekuensi Total
Persentas Chi- responden paling banyak memiliki pengetahuan
Pengetah Kehamilan
Pendidikan Kehamila
e Squ seks kurang dan mengalami kehamilan tidak
uan Diinginkan n Tidak are diinginkan yang berjumlah 28 orang (97%)
Seks Diinginka sedangkan yang memiliki pengetahuan seks
SD 3 10
n Sig. baik tidak ada yang mengalami kejadian
N % N % N % kehamilan tidak diinginkan. Mencermati hasil
SMP
Pengetah 1 18
3 28 60
97 29 100 14.4 analisa chi-square = 14.483, sementara
uan Seks 83 diketahui bahwa nilai chi-square = 0.000
SMA
Kurang 9 30
0.00
sedangkan tabel untuk α = 0.05 dengan dk = 1
Pengetah 1 100 0 0 1 100
uan Seks
Jumlah 30 100% 0 sebesar 3.841. Hasil ini menunjukkan bahwa
Baik nilai signifikan lebih kecil dari α = 0.05 maka
Total 2 7 28 93 30 100 kita dapat menolak H0 dan dapat menerima H1
artinya bahwa pengetahuan tentang seks
Sumber : Data Primer 2014 berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan
pada remaja di Kecamatan Bolangitang Barat.
Mencermati data tabel 4.2 dapat dijelaskan
bahwa responden yang mengalami kejadian PEMBAHASAN
kehamilan tidak diinginkan paling banyak Pengetahuan tentang seks
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
berpendidikan SMP yakni 18 orang (60%).
dari 30 orang remaja di Kecamatan Bolangitang
2. Aniatalisis Univariat Barat yang dijadikan sampel sebagian besar
memiliki pengetahuan seks kurang yakni
Tabel 2 Pengetahuan Seks, Pemerkosaan, berjumlah 28 orang (93%), hal ini disebabkan
Kehamilan Karena Incest, dan Kehamilan karena sebagian besar responden masih
Remaja berpendidikan SMP yakni berjumlah 18 orang
Variabel Kategori Frekuensi %
Sumber : Data Primer 2014
Pengetahuan Tentang - Baik 2 7
Seks - Kurang 28 93
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat
dijelaskan bahwa dari 30 remaja yang dijadikan Pemerkosaan 0 0
sampel menunjukkan bahwa paling banyak Kehamilan Karena 0 0
memiliki pengetahuan seks kurang yakni
berjumlah 28 orang (93%), sedangkan kejadian Incest
pemerkosaan dan kehamilan karena incest tidak Kehamilan Pada -Tidak 29 97
terjadi pada subjek penelitian. Dari data hasil
Remaja Diinginkan 1 3
pengolahan kuisioner juga diketahui bahwa
semua terdapat 29 responden yang mengalami Diinginkan
kehamilan tidak diinginkan dan 1 responden (60%), SMA berjumlah 9 orang (30%) dan yang
yang mengalami kehamilan diinginkan. berpendidikan SD berjumlah 3 orang (10%).
Pengetahuan seks yang dimaksud dalam penelitian
3. Analisis Bivariat ini adalah segala cara mengekspresikan dan
melepaskan dorongan seksual yang berasal dari
Tabel 3. Tabulasi Silang Antara Variabel kematangan organ seksual, seperti berkencan
Pengetahuan Tentang Seks dengan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak
Kehamilan Tidak Diinginkan seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak
sesuai dengan norma karena remaja belum
Sumber : Data Primer 2014 memiliki pengalaman tentang seksual. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa remaja yang
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 30
Jurnal Zaitun ISSN : 2301-5691
Universitas Muhammadiyah Gorontalo

dijadikan responden sudah memiliki dorongan layak dikemukakan, tetapi seks merupakan
seksual seperti keinginan untuk berkencan, sesuatu topik yang tak pernah habis dibahas.
bercumbu dan melakukan hubungan intim Orang tak pernah bosan dan jenuh
namun kurang memiliki pengetahuan tentang membicarakannya.
seks yang mengarah ke hal positif, hal ini
disebabkan karena remaja mendapatkan Pemerkosaan
pengetahuan seks hanya dari media seperti Dari hasil penelitian diketahui bahwa
internet, film porno, berita dan lingkungan pemerkosaan yang menyebabkan kejadian
pergaulan yang bebas. Kondisi ini yang kehamilan tidak diinginkan tidak terjadi
mengakibatkan meningkatnya rasa ingin tahu diwilayah Kecamatan Bolangitang Barat,
remaja tentang seks namun hanya sebatas pada walaupun pada kasus-kasus di tempat lain
hal yang mengarah kehubungan intim. kehamilan tidak diinginkan disebabkan oleh
Pengetahuan remaja tentang seks masih sangat pemerkosaan. Kehamilan tidak diinginkan bisa
kurang. Faktor ini ditambah dengan informasi saja disebabkan karena pemerkosaan namun di
keliru yang diperoleh dari sumber yang salah, wilayah kecamatan Bolangitang Barat tidak
seperti mitos seputar seks, VCD porno, situr terjadi karena memang dari jawaban yang
porno di internet dan lainnya yang akan diberikan responden tidak ada yang menjawab
membuat pemahaman dan persepsi anak tentang bahwa kehamilan yang dialami akibat
seks menjadi salah. Pendidikan seks sebenarnya pemerkosaan.
berarti pendidikan seksualitas, yaitu suatu Menurut Karwati, dkk (2011) bahwa kehamilan
pendidikan seksual dalam arti luas yang meliputi ini biasanya akibat dari suatau perilaku
berbagai aspek yang berkaitan dengan seks, seksual/hubungan seksual baik yang disengaja
diantaranya aspek biologis, orientasi, nilai maupun yang tidak disengaja. Adapun faktor-
sosiokultur dan moral serta perilaku. faktor penyebab kehamilan yang tidak
Menurut Boyke (2010) pakar seks dan spesialis diinginkan adalah (1) Penundaan dan
Obstetri dan Ginekologi menyatakan bahwa peningkatan usia kehamilan, serta semakin
penyebabnya antara lain maraknya pengedaran dininya usia menstruasi pertama (menarche),
gambar dan VCD porno, kurangnya pemahaman (2)Ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan
akan nilai-nilai agama, keliru dalam memaknai tentang perilaku seksual yang dapat
cinta, minimnya pengetahuan remaja tentang menyebabkan kehamilan, (3) Kehamilan yang
seksualitas serta belum adanya pendidikan seks diakibatkan oleh pemerkosaan, (4) Persoalan
secara reguler hingga formal di sekolah-sekolah. ekonomi (biaya untuk melahirkan dan
Itulah sebabnya informasi tentang makna hakiki membesarkan anak), (5) Alasan karir atau masih
cinta dan adanya kurikulum kesehatan sekolah (karena kehamilan atau konsekuensinya
reproduksi di sekolah mutlak di perlukan. Harus lainnya yang dianggap dapat menghambat karir
diakui, sampai saat ini di kalangan masyarakat atau kegiatan belajar), (6) Kehamilan karena
tertentu, berbicara soal seks masih dianggap incest, dan (7) Belum siap untuk memiliki
masalah yang tabu. Seks belum menjadi wacana keturunan.
public, Pro kontra masih saja ada. Oleh karena Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat
itu, jarang sekali di jumpai pembicaraan perihal Kisara (2010) bahwa kehamilan tidak diinginkan
seks secara terbuka. Namun disisi lain (fakta disebabkan oleh karena tindakan perkosaan
yang tidak terbantahkan), permasalah seks masih ataupun kekerasan seksual. Sedangkan dari hasil
juga bergulir. Untuk itu, sosialisasi pemahaman penelitian yang dilakukan oleh Mendatu (2008)
tentang makna hakiki cinta dan perlunya dijelaskan bahwa kehamilan tidak diinginkan
kurikulum kesehatan reproduksi di sekolah yang terjadi pada remaja bisa pula disebabkan
sangat perlu sebagai salah satu alternatif yang karena perkosaan atau dipaksa untuk melakukan
dapat ditempuh untuk memfilter perilaku hubungan seks oleh pacar ata temannya
destruktif seksual remaja. Ironisnya meskipun
topik ini dianggap sebagai sesuatu yang tak
Incest
Jurnal Zaitun ISSN : 2301-5691
Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehamilan setelah remaja putri tidak mengalami masa haid
tidak diinginkan di wilayah Kecamatan secara rutin. Dari hasil penelitian terdapat 2
Bolangitang Barat tidak disebabkan karena remaja yang memiliki pengetahuan baik tentang
incest. Dari 30 responden menyatakan bahwa seks namun mengalami kehamilan tidak
kehamilan tidak diinginkan yang mereka alami diinginkan, hal ini disebabkan karena remaja
tidak disebabkan incest. Incest yang dimaksud yang memiliki pengetahuan tentang seks
dalam penelitian ini adalah hubungan badan atau cenderung ingin melakukan percobaan karena
hubungan seksual yang terjadi antara dua orang didorong oleh rasa ingin tahu sehingga tidak
yang mempunyai ikatan pertalian darah. dapat dikendalikan dan mengalami kehamilan.
Menurut Viorensha (2012) bahwaincest juga Menurut Sarwono (2007) bahwa perubahan-
dianggap suatu hubungan melalui jalur perubahan fisik yang terjadi pada perkembangan
pernikahan antara sesama anggota jiwa remaja yang terbesar pengaruhnya adalah
keluarga/pernikahan sedarah dimana secara pertumbuhan tubuh (badan menjadi semakin
hukum atau adat istiadat itu dilarang (Viorensha, panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai
2012). berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai
dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada
Hubungan Pengetahuan Tentang Seks dengan laki-laki) dan tanda-tanda seksual sekunder yang
Kehamilan Tidak Diinginkan di Wilayah tumbuh sehingga menyebabkan mudahnya
Kecamatan Bolangitan Barat aktivitas seksual (terutama dikalangan remaja)
Berdasarkan hasil analisa chi square = 14.483, dilanjutkan dengan hubungan seks.
sementara diketahui bahwa nilai chi-square = Rasa ingin tahu terhadap masalah seksual pada
0.000 sedangkan tabel untuk α = 0.05 dengan dk remaja sangat penting dalam pembentukan
= 1 sebesar 3.841. Hasil ini menunjukkan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan
bahwa nilai signifikan lebih kecil dari α = 0.05 jenis. Pada masa remaja, informasi tentang
maka kita dapat menolak H0 dan dapat masalah seksual sudah seharusnya mulai
menerima H1 artinya bahwa pengetahuan diberikan supaya remaja tidak mendapatkan
tentang seks berhubungan dengan kehamilan informasi yang salah dari sumber-sumber yang
tidak diinginkan pada remaja di Kecamatan tidak jelas. Pemberian informasi masalah
Bolangitang Barat. seksual menjadi penting, terlebih lagi mengingat
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 30 remaja berada dalam potensi seksual yang aktif
responden yang mengalami kehamilan tidak karena berkaitan dengan dorongan seksual yang
diinginkan disebabkan oleh faktor pengetahuan dipengaruhi hormon dan tidak cukupnya
yang kurang yakni berjumlah 28 orang dan 2 informasi mengenai aktifitas seksual mereka
orang memiliki pengetahuan baik. Pengetahuan sendiri. Tentu saja hal tersebut akan sangat
yang kurang tentang seks memang merupakan berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja jika
pemicu kejadian kehamilan tidak diinginkan di tidak didukung dengan pengetahuan dan
kalangan remaja wilayah Kecamatan informasi yang tepat. Hasil penelitian ini sejalan
Bolangitang Barat, hal ini disebabkan karena dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
para remaja kurang mengetahui bahwa Tinceuli Sinaga (2007) yang berjudul
hubungan seks yang dapat mengakibatkan ”Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri
kehamilan dan bagaimana mencegah kehamilan. Menghadapi Kejadian Kehamiltan Tidak
Pada umumnya remaja hanya mengikuti hasrat Diinginkan di SMU Negeri 1 Siantar Tahun
dan dorongan untuk melakukan hubungan intim 2007”. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
sehingga kejadian kehamilan tidak bisa dari 79 responden yang memiliki pengetahuan
dihindari. Para remaja juga tidak mengetahui tentang seks kurang sebesar 77.22%. Hal ini
usia yang bisa hamil jika melakukan hubungan disebabkan karena pengetahuan seks yang
intim, selain itu mereka berani melakukan seks diperoleh hanya berasal dari informasi secara
bebas tanpa menggunakan alat pengaman seperti tertulis di media seperti buku dan internet.
kondom sehingga kejadian kehamilan diketahui
Jurnal Zaitun ISSN : 2301-5691
Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Hubungan Pemerkosaan dengan Kehamilan 30 responden mengatakan bahwa mereka tidak


Tidak Diinginkan di Wilayah Kecamatan pernah melakukan hubungan seksual dengan
Bolangitan Barat anggota keluarga/saudaranya, mereka juga
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mengatakan bahwa kehamilan tidak diinginkan
tidak terdapat hubungan pemerkosaan dengan yang dialami disebabkan karena kurangnya
kehamilan tidak diinginkan hal ini disebabkan pengetahuan seks yang dapat menyebabkan
karena remaja di wilayah Kecamatan kehamilan.
Bolangitang Barat mengatakan bahwa mereka Incest merupakan masalah serius dan menjadi
tidak melakukan hubungan seksual dengan ancaman terhadap (terutama) anak dalam sebuah
terpaksa atau diancam. Pemerkosaan merupakan relasi atau hubungan keluarga yang
salah satu faktor yang dapat menyebabkan mengakibatkan anak menjadi korban dari
kehamilan tidak diinginkan namun hal ini tidak pelampiasan seks keluarganya sendiri. Incest
terjadi pada responden yang dijadikan sampel dapat terjadi walaupun tanpa paksaan, kekerasan
penelitian. Pada umumnya para remaja yang atau ancaman kekerasan. Kehamilan akibat
mengalami KTD hanya disebabkan karena incest yang dilakukan dengan kekerasan atau
pengetahuan tentang seks yang kurang. ancaman kekerasan dapat mengakibatkan trauma
Menurut Kusmiran (2011) bahwa pemerkosaan psikologis bagi korbannya yang berujung pada
bisa mengakibatkan kehamilan yang tidak kejadian kehamilan tidak diinginkan.
diinginkan dan ditinjau dari sisi psikologis, Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
remaja yang mengalami perkosaan umumnya penelitian dari Mona (2011) bahwa KTD tentu
belum siap untuk hamil dan menjalani saja terjadi akibat telah dilakukannya hubungan
kehidupan setelah bayi yang dikandungnya lahir seksual, baik yang dilakukan secara sengaja
ke dunia. Sedangkan ditinjau dari sisi sosial ataupun tanpa sengaja seperti kehamilan terjadi
ekonomi remaja belum siap untuk berada di karena incest (akibat hubungan antar keluarga),
masyarakat dengan status barunya sebagai ibu serta oleh karena kehamilan terjadi akibat
dan belum bisa memenuhi kehidupan dilakukan hubungan seksual pranikah, sehingga
perekonomian untuk dirinya dan bayinya. dirasa masih belum saatnya untuk terjadi, yang
Sedangkan dari sisi biologis, organ-organ didukung pula oleh karena rendahnya
reproduksi remaja belum matang secara pengetahuan akan kesehatan reproduksi dan
sempurna. seksual.
Berdasarkan hasil penelitian dari Cristy Nainggo
(2010) yang berjudul ”Korban Perkosaan yang KESIMPULAN DAN SARAN
Membesarkan Anak Hasil Perkosaan” dijelaskan
bahwa perkosaan merupakan bentuk kejahatan Kesimpulan
dengan tingkat kekejaman yang sangat tinggi a. Dari 30 remaja yang dijadikan sampel yang
karena merendahkan harkat manusia dan memiliki pengetahuan seks kurang yakni
menggoreskan dampak traumatis bagi korban berjumlah 28 orang dan yang memiliki
sepanjang hidupnya. Dampak traumatis yang pengetahuan seks baik berjumlah 2 orang,
dirasakan korban mencakup fisik, psikologis, sedangkan kejadian pemerkosaan dan
dan sosial. Kehamilan menjadi salah satu kehamilan karena incest tidak terjadi pada
dampak rumit perkosaan. subjek penelitian. Remaja yang mengalami
kejadian kehamilan tidak diinginkan
berjumlah 29 responden yang mengalami
Hubungan Incest dengan Kehamilan Tidak kehamilan tidak diinginkan dan 1 responden
Diinginkan di Wilayah Kecamatan yang mengalami kehamilan diinginkan.
Bolangitang Barat b. Pada umumnya remaja mengalami
Dari hasil penelitian diketahui bahwa incest kehamilan tidak diinginkan memiliki
tidak berhubungan dengan kejadian kehamilan pengetahuan kurang.
tidak diinginkan di Wilayah Kecamatan
Bolangitang Barat hal ini disebabkan karena dari
Jurnal Zaitun ISSN : 2301-5691
Universitas Muhammadiyah Gorontalo

c. Pengetahuan seks berhubungan dengan Rosdiana, 2008. Kehamilan Dini dan Tidak
kehamilan tidak diinginkan pada remaja di Diinginkan Pada Remaja. Dalam
wilayah Kecamatan Bolangitang Barat Http://www.putrivirgin.blogspot.com
d. Pemerkosaan tidak berhubungan dengan
kehamilan tidak diinginkan pada remaja di Tati Nuryati. 2000. Hubungan Karakteristik Ibu
wilayah Kecamatan Bolangitang Barat. Hamil Dengan Kejadian Kehamilan Yang
e. Incest tidak berhubungan dengan kehamilan Tidak Diinginkan di Desa Penanggapan
tidak diinginkan pada remaja di wilayah Kecamatan Banjaharjo Kabupaten Brebes
Kecamatan Bolangitang Barat. Jawa Tengah Tahun 1999-2000. Tesis.
Universitas Indonesia
Saran
Petugas kesehatan disarankan agar dapat WHO. 2006. Kehamilan Yang Tidak Diinginkan.
memberikan informasi yang dapat membantu diakses dari http://www.
remaja untuk tidak melakukan hubungan seks di kehamilantidakdiinginkan.search.co.id
luar nikah. download

DAFTAR PUSTAKA
Erich Fromm, 2003. Cinta, Seksualitas,
Matriarki, Gender, Yogyakarta: Jalasutra
Habsjah Atashendartini. 2005. Faktor-Faktor
yang Berhubungan Dengan Kejadian
Kehamilan Tidak Diinginkan. Skripsi.
Jakarta: FKM Universitas Indonesia
Imron Ali. 2012. Pendidikan Kesehatan
Reproduksi Remaja. Jogjakarta: Arrus
Media

Kartini Kartono. 2006. Psikologi Wanita.


Bandung: Mandar Maju

Kusmiran. 2011. Asuhan Kebidanan. Jakarta:


PT. Bumi Aksara

Karwati., Mujawati S., Pujiati D. 2011. Asuhan


Kebidanan. Kebidanan Komunitas.
Jakarta: Trans Info Media

PKBI. 2008. Kehamilan Dini dan Tidak


Diinginkan Pada Remaja. Dalam
Http://www.putrivirgin.blogspot.com

Putri Yuliawati. 2012. Skripsi. Faktor-Faktor


yang Mempengaruhi Kehamilan. Jakarta:
Universitas Indonesia

Romauli Suryati., Vindari Anna Vida. 2012.


Yogyakrta: Nuha Medika

You might also like