Fitriapriyulida,+4 + (22-30) +JME+JUNI+2021+Kharisda+Novtri+Gratia+Gulo PDF

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Mutiara Elektromedik, 22-30

ANALISA PRINSIP KERJA FLOW SENSOR DALAM MENGETAHUI


VOLUME TIDAL MESIN ANASTESI VENTILATOR
Kharisda Novtri Gratia Gulo1, Siti Rahmah2
1,2
Fakultas Sain dan Teknologi, Universitas Sari Mutiara Indonesia
Email:KharisdaNovtri@gmail.com

ABSTRAK

Flow sensors have an important role in ventilator anesthesia machines, where flow sensors function to
monitor air flow and pressure to obtain the amount of air volume and pressure delivered to the patient. If
the volume of air entering the patient does not match the capacity of the patient's lungs, it can endanger
the patient. So that a flow sensor is needed in order to know the accuracy of the volume that will be given
to the patient.This research was conducted using the GE datex ohmeda anesthesia machine. In this tidal
volume test, it was carried out at the setting points of 300ml, 350ml, 400ml, 450ml, 500ml, and 550ml.
The results of this study indicate that each reading of the flow sensor value has a different level of
accuracy. At the 300 ml setting point, 98.54% accuracy, at 350 ml setting point, 99.55% accuracy, at 400
ml setting point 99.45% accuracy, 450 ml setting point accuracy of 98.89%, at the 500 ml setting point
the accuracy was 99% and at the 550 ml setting point the accuracy was 99.13%. From the calculations
that have been done, it can be seen that the tidal volume reading system by the flow sensor has a fairly
high accuracy, with an average accuracy value of 99.09%. The results of the tests conducted show that
all values do not exceed the specified standard limit, namely ± 10%.

Keywords: Flow Sensor, Tidal Volume, Anastesi Ventilator, Expiration, Inspiration

1. PENDAHULUAN terus berkembang saat ini, anastesi ventilator


Diera globalisasi sekarang ini, merupakan salah satu diantaranya.
perkembangan ilmu pengetahuan dan Mesin anasthesi digunakan oleh seorang
teknologi (IPTEK) telah mencakup di segala spesialis anasthesi maupun perawat
bidang, tidak terkecuali di bidang kesehatan. anasthesi untuk melakukan tindakan
Hal ini ditandai dengan peralatan medis anastesi. Anesthesia adalah suatu proses
yang semakin maju dan canggih yang untuk membuat seseorang dalam kondisi
merupakan alat-alat terbaru maupun sebagai tidak sadar (Pradian Erwin, 2017). Didalam
hasil pengembangan dari teknologi proses anesthesi terdapat tiga cara untuk
sebelumnya. melakukan proses anastesi yaitu: local
Pemakaian alat kedokteran yang bersifat anasthesi, spinal anasthesidan general
manual sekarang telah mulai digantikan anasthesi.
dengan perlatan yang bersifat otomatis, Anastesi adalah suatu tindakan pembiusan
sehingga ketepatan dan kemudahan dalam yang ditujukan untuk menghilangkan
tindakan medis dapat terpenuhi. Diantara kesadaran dan menghilangkan rasa sakit
begitu banyak peralatan medik yang ada dan ketika melakukan pembedahan dan berbagai
prosedur lainya yang dapat menimbulkan
22
Jurnal Mutiara Elektromedik 2021,Vol: 5 No:1
Jurnal Mutiara Elektromedik 22-30

rasa sakit pada tubuh (Ramadhan Ridho, pernapasan pasien yang di akibatkan oleh
2018). berlebihnya volume udara yang diterima
oleh paru- paru karena penggunaan anastesi
Pada dasarnya alat ini terdiri dari beberapa ventilator. Masalah ini tentu harus dihindari
bagian penting yang kesemuanya itu saling sebaik mungkin agar tidak merugikan pihak
bekerja satu sama lainya untuk menciptakan pasien maupun rumah sakit sebagai
satu sistem yang sinkron dalam alat ini. penyedia pelayanan kesehatan.
Adapun bagian – bagian itu adalah sumber
gas, flowmeter, vaporizer, sodalime (filter Flow sensor inilah yang akan mempengaruhi
karbondioksida), ventilator. nilai parameter volume tidal pada anastesi
ventilator.
Mesin anastesi yang modern dilengkapi
langsung dengan ventilator mekanik serta Anastesi Ventilator
alat pantau berupa flow sensor. Flow sensor
adalah salah satu consumable dari alat Anastesi ventilator adalah proses
ventilator yang berfungsi untuk mendeteksi penggunaan suatu peralatan untuk
laju aliran inspirasi dan ekspirasi pasien memfasilitasi berjalannya gas anastesi yaitu
(Drager Medical, 2018). Karena jika volume di antaranya gas oksigen, gas nitrookside,
udara yang masuk ke pasien tidak sesuai dan gas air ( udara tekan ). Di samping ini
dengan kapasitas paru –paru pasien hal tidak hanya gas – gas yang di alirkan ke
tersebut dapat membahayakan pasien. dalam paru – paru terdapat pula obat / agent
Sehingga dibutuhkan flow sensor agar dapat anastesi yang wajib di gunakan pada proses
mengetahui keakurasian volume yang akan anastesi dia antaranya : sevoflurane,
diberikan ke pasien. isoflurane, halothane, desflurane dan
enflurane. Karena tindakan bedah
Alat anastesi ventilator memiliki flow sensor merupakan tindakan yang memiliki rasa
yang berfungsi sebagai pembacaan hasil nyeri yang dapat menganggu proses
pernapasan pasien, efek - efek yang di pembedahan maka dibutuhkanlah tindakan
timbulkannya berupa keakurasian pada hasil anastesi untuk menghilangan rasa nyeri dan
setting dengan pembacaan yang keluar pada kesadaran melalui obat anastesi/obat bius
layar monitor, dan kesenjangan pembacaan yang diberikan kedalam tubuh pasien (Andi
volume tidal bisa terjadi pada saat mesin S J, 2016). Ventilator merupakan alat bantu
anastesi ini di gunakan ke pasien pada saat pernapasan yang bertujuan untuk
surgery, hal ini akan berdampak pada mempertahankan ventilasi secara optimal
keakurasian volume tidal pada saat di setting dan memaksimalkan transpor oksigen (
dan pembacaan output keluaran di layar Kusuma, 2017).
monitor.
Namun dari sisi lain terdapat masalah yang
ditemukan yaitu komplikasi pada paru –
parupasien. Menurut penelitian National
Centre Of Biotechnolgy Information
(NCBI), terdapat resiko komplikasi yang
terjadi pada paru - paru pasien dari
penggunaan anastesi ventilator. Komplikasi
tersebut adalah volume trauma. Volume
trauma merupakan komplikasi pada sistem

23
Jurnal Mutiara Elektromedik 2021,Vol: 5 No:1
Jurnal Mutiara Elektromedik 22-30

Bagian - bagianAnastesi Ventilator 12. Bag support arm = berfungsi sebagai


lengan bagging yang bisa di gerakan
13. Auxiliary O2 flow control (optional) =
berfungsi sebagai pengontrol oksigenasi
100%
14. Anesthesia display =berfungsi sebagai
display untuk memonitoring kegiatan
anastesi

1. Light switch = berfungsi sebagai


dimmer untuk menghidupkan dan
mematikan eximination lamp yang
digunakan pada operasi kamar gelap
2. Dovetail =berfungsi sebagai tempat
penyangga gantungan kabel
3. Vaporizer assembly = berfungsi sebagai
tempat vaporizer
4. Alternate O2 control =berfungsi sebagai
oksigen emergency pada saat terjadi
error pada layar 15. Expiratory flow sensor = berfungsi
5. System switch = berfungsi sebagai sebagai pembacaan flow, volume dan
tombol on/off pada mesin pressure pada saat ekspirasi
6. Mains indicator = berfungsi sebagai 16. Inspiratory flow sensor =berfungsi
lampu indikitor adanya supplay sebagai pembacaan flow, volume dan
tegangan listrik pressure pada saat inspirasi
7. Integrated suction (optional) = berfungsi 17. Absorber canister =berfungsi sebagai
sebagai penambahan sistem suction tempat penyaringan CO2
pada mesin anastesi 18. Absorber canister release = tombol
8. O2 flush button = berfungsi sebagai untuk membuka absorber canister
tombol untuk mempercepat oksigen (o2 19. Leak test plug = berfungsi sebagai
flush) tempat penutup Y piece untuk tes
9. Auxiliary Common Gas Outlet (ACGO) kebocoran
switch = berfungsi sebagai tombol 20. Manual bag port = berfungsi sebagai
pemilihan anastesi general atau jackson tempat balon atau bagging
rees 21. Breathing system release = berfungsi
10. ACGO port =berfungsi sebagai tempat sebagai tombol untuk membuka
jalur keluarnya gas pada saat jackson breathing system
rees 22. Bellows assembly =berfungsi sebagai
11. Advanced breathing system = berfungsi tempat atau wadah bellows atau
sebagai tempat jalur nya pernapasan ventilator
inspirasi, ekspirasi, bagging, ventilator
dan co2 absorber
24
Jurnal Mutiara Elektromedik 2021,Vol: 5 No:1
Jurnal Mutiara Elektromedik 22-30

perhitungan gas total flow, dari mixer board


ini gas akan di teruskan ke pasien melalui
jalur inspirasi dan ventilator. Ventilator akan
mendelivery flow / presuure sesuai dengan
settingan yang di atur pada jalur inspirasi
maka flow dari ventilator akan melaui flow
sensor inspirasi, pada flow sensor inspirasi
akan terbaca sesuai dengan besaran flow
yang mengalir dan yang akan di teruskan ke
ventilator monitoring board (VMB) sebagai
board yang memiliki solenoid transduser
yang akan mengubah nilai flow menjadi
23. Bag/Vent switch = berfungsi sebagai
sinyal – sinyal listrik dan di teruskan ke
tombol untuk memilih mode
CPU untuk di proses menjadi hasil berupa
ventilator atau bagging
angka di layar monitor.Pada tahap ekspirasi
24. Adjustable pressure-limiting (APL)
tidak berbeda dengan inspirasi pada tahap
valve =berfungsi untuk mengontrol
ini flow dari pasien akan di kembalikan ke
pressure pada saat dilakukan bagging
mesin anastesi melalui jalur ekspirasi yang
25. Expiratory check valve = berfungsi
melewati flow sensor ekspirasi, pada flow
sebagai indikator valve pada saat
sensor ekspirasi besaran flow yang mengalir
ekspirasi
akan di terima oleh flow sensor dan akan di
26. Inspiratory check valve = berfungsi
kirim kembali ke VMB dan di ubah kembali
sebagai indikator valve pada saat
dari sinyal – sinyal gas berupa flow yang di
inspirasi
terima oleh tansduser menajdi sinyal –
Prinsip Kerja Anastesi Ventilator
sinyal lisrik dan di teruskan kembali ke
Sesuai dengan blok diagram di atas maka
CPU. Pada CPU segala data berupa digital
prinsip kerja dari anastesi ventilator di mulai
akan di olah dan di tampilkan pada layar
dengan masuknya tegangan PLN berupa
monitor. Dan selama proses ekspirasi,
tegangan AC sebesar 220 VAC kemudian
sebagian gas kembali ke mesin anastesi
tegangan tersebuat di teruskan ke power
melalui jalur ekspirasi yang melewati flow
supply untuk di ubah menjadi tegangan DC
sensor ekspirasi dan sebagian lagi akan
sebagai tegangan untuk memberikan charge
menuju absorber canister/filter
ke battery dan memberikan tegangan kepada
karbondioksida
CPU sebagai Central prosesing unit.Saat gas
supply masuk ke mesin anastesi maka mesin
anastesi ready untuk memberikan / 2. METODE PENELITIAN
meneruskan gas ke seluruh bagian tubing /
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
selang. Pada saat main switch on maka
adalah deskriptif dan kuantitatif. Yang
pneumatic akan aktif sehingga gas akan
masuk melalui jalur flow meter, pada flow bertujuan untuk menganalisa prinsip kerja
meter gas dapat di atur sesuai kebutuhan lalu flow sensor pada alat anastesi ventilator.
gas tersebut akan masuk ke dalam vaporizer Alat Penelitian
untuk mengambil cairan obat / agent 1. Alat anastesi ventilator
anastesi untuk di ubah menjadi uap / gas. Spesifikasi Alat
Lalu campuran gas anastesi tersebut akan di Merk : GE Datex Ohmeda
teruskan ke mixer board untuk di lakukan Tyoe : Avance
25
Jurnal Mutiara Elektromedik 2021,Vol: 5 No:1
Jurnal Mutiara Elektromedik 22-30

SN : ANBR00704 Analisa Pengolahan Data


Frekuensi : 50/60 Hz
Tegangan : 210 – 240 VAC Analisis pada penelitian iniadalah dilakukan
Battery : 12 VDC dengan cara kuantitatif. Dimana kesimpulan
dapat disimpulkan dari hasil pengumpulan
Peralatan Penelitian data yang telah didapat.
1. Avometer Untuk menganalisisnya dengan cara
2. Flow sensor inspirasi dan melakukan pengambilan hasil dari keluaran
ekspirasi volume tidal, setelah itu maka akan
3. Breathing circuit diketahui apakah pengambilan data ini akan
4. Test lung 1L akurasi dengan melihat perbandingan nilai
5. Manual bag seting dengan nilai Vte (Volume Tidak
6. Handscoon Ekspirasi ), penulis akan melakukan analisa
Prosedur Penelitian koreksi, penyimpangan, serta keakurasian
1. Menyiapkan alat dan bahan penelitian dari data yang di dapatkan. Selanjutnya
2. Menghidupkan mesin anastesi penulis akan menjabarkan keakurasian nilai
3. Memastikan flow sensor sudah output kedua flow sensor dalam bentuk
terpasang pada jalur inspirasi dan grafik agar terlihat jelas perbandingan
ekspirasi keakurasiannya lalu setelah itu akan diambil
4. Memasang selang/breathing circuit pada kesimpulan dari seluruh hasil yang sudah di
jalur inspirasi dan ekspirasi, serta dapatkan
baging. Berikut adalah beberapa rumus hiungan
5. Memasang test lang pada Y piece yang akan dipakai penulis untuk
6. Memastikan tidak adanya kebocoran / menentukan nilai rata - rata pengukuran,
kerusakan pada circuit koreksi, dan penyimpangan nya.
7. Pilih mode vent pada switch vent dan 1. Nilai rata – rata pengukuran
bag
8. Atur settingan Vt pada 300ml, 350ml,
400ml, 450ml, 500ml, dan 500ml ......................................................
9. Atur RR = 14, I:E = 1 : 2 dan PEEP = .................. (3.1)
OFF (setingan standard) Keterangan
10. Lakukam uji pengambilan data sample : nilai rata – rata
pada perbandingan setting dengan pengukuran
hasil yang terbaca pada layar monitor : jumlah nilaipengukuran
(Vte) : banyaknya jumlah
11. Tulis dan rekap hasil perbandingan pengukuran
sebagai data real.
12. Setealah pengambilan data selesai, 2. Koreksi
kembalikan swicth pada posisi bag
13. Kembalikan mesin pada posisi stand ..............................................
by (3.2)
14. Lepaskan breathing circuit dan test
lung pada jalur inspirasi dan ekspirasi Keterangan
15. Matikan alat dan kembalikan pada K : Koreksi
posisi semula. : niai rata- rata
pengukuran
26
Jurnal Mutiara Elektromedik 2021,Vol: 5 No:1
Jurnal Mutiara Elektromedik 22-30

: nilai setting : nilai setting


yang ditetapkan yang ditetapkan
3. 4. P
enyimpangan eakurasian

.............................(3.4)
..........................(3.3)
Keterangan
Keterangan Keakurasian : presentase
Penyimpangan : presentase ketetapan pengukuran
penyimpangan pengukuran Penyimpangan : presentase
: koreksi penyimpangan pengukuran

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengujian volume tidal

Tabel 1

Pengujian Rata – rata


Parameter Setting
1 2 3 4 5
300 299 290 294 295 295,6 ml
300 ml
ml ml ml ml ml
349 350 348 347 348
350 ml
ml ml ml ml ml 348,4 ml
401 399 400 397 392 397,8 ml
400 ml
Volume ml ml ml ml ml
Tidal 452 446 443 441 443 445 ml
450 ml
ml ml ml ml ml
505 506 503 504 507 505 ml
500 ml
ml ml ml ml ml
554 555 556 554 555 554,8 ml
550ml
ml ml ml ml ml

27
Jurnal Mutiara Elektromedik 2021,Vol: 5 No:1
Jurnal Mutiara Elektromedik 22-30

Grafik volume Tidal Anastesi Ventilator


Grafik pengukuran setting volume tidal 300 ml
600

550
keluaran dengan satuan ml

500

450

400

350
300 299 290 294 295
300

250
Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3 Pengukuran 4 Pengukuran 5

Grafik pengukuran setting volume tidal 450 ml


600

keluaran dengan satuan ml


550
500 452 446 443 441 443
450
400
350
300
250
Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran
1 2 3 4 5

28
Jurnal Mutiara Elektromedik 2021,Vol: 5 No:1
Jurnal Mutiara Elektromedik 22-30

Tabel 2
Nilai
Toleransi Range Toleransi Rata -Rata Koreksi Penyimpangan Keakurasian
Setting

300 10% 270 – 330 295,6 4,4 1,46% 98,54%

350 10% 315 – 385 348,4 1,6 0,45% 99,55%

400 10% 360 – 440 397,8 2,2 0,55% 99,45%

450 10% 405 – 495 445 5 1,11% 98,89%

500 10% 450 – 550 505 5 1% 99%

550 10% 495 - 605 554,8 4,8 0,87% 99,13%

Hasil rata – rata pada tabel merupakan hasil Dari perhitungan yang telah dilakukan pada
perhitungan rata – rata dari tabel dengan volume tidal dapat dilihat bahwa sistem
menggunakan persamaan rumus 3.1, nilai pembacaan volume tidal oleh flow sensor
koreksi di dapatkan dari persamaan rumus memiliki keakurasian yang cukup tinggi,
3.2, sedangkan nilai penyimpangan di yaitu dengan nilai akurasi rata - rata 99,09%.
dapatkan dari persamaan rumus 3.3, dan Hasil pengukuran volume tidal juga
nilai keakurasian di dapatkan dari persamaan menunjukan bahwa seluruh nilainya tidak
rumus 3.4 melebihi batas standar yang ditentukan

REFERENSI
4. SIMPULAN
1. Said A. Latief, Kartini A Suryadi, M.
Setelah melakukan pengumpulan data dan
perhitungan volume tidal yang di lakukan Ruswan Dachlan. Petunjuk praktis
pada mesin anastesi ventilator, maka penulis Anestologi. Edisi ke-2. Bagian
dapat menarik kesimpulan bahwa : Anastesilogi dan Terapi Intensif Fakultas
1. Sistem pembacaan volume tidal yang Kedokteran Universitas Indonesia.
dilakukan oleh flow sensor memiliki Jakarta 2001. Halaman 107-112
tingkat keakurasian 99,09% yang
artinya penyimpangannya hanya 2. Urden, L.D., Stacy, K.M., & Lough,
kurang dari 0,91%. Nilai volume M.E., (2010). Critical care nursing:
tidal memenuhi batas toleransi yaitu diagnosis andmanagement, 6th edition.
± 10% Kanada: Mosby
2. Flow sensor yang digunakan pada
3. Smeltzer, S.C. Bare, B.G. Hinkle, J.L &
mesin anastesi ventilator ini
berfungsi dengan baik, dan juga Cheever , K.H. (2008). Tex Book Of
berkerja sesuai dengan prinsip kerja Surgical Medical Nursing. Ed12
flow sensor. 4. Manual Book, AvanceUser’s Reference
Manual Software Revision 6.X

29
Jurnal Mutiara Elektromedik 2021,Vol: 5 No:1
Jurnal Mutiara Elektromedik 22-30

5. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar


Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Penterjemah: Irawati, Ramadani D,
Indriyani F. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2006

6. http://www.statistikian.com/2014/04/ind
ependen-t-test-dengan-spss.htmlSupardi.
(2013). APLIKASI STATISTIKA
DALAM PENELITIAN. Jakarta : Prima
Ufuk Semesta
7. AHRQ. Low Tidal Volume Ventilation
Guide for Reducing Ventilator –
Associated Events in Mechanically
Ventilated Patients.2017

30
Jurnal Mutiara Elektromedik 2021,Vol: 5 No:1

You might also like