Identifikasi Pengaruh Pembangunan Jembat

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

IDENTIFIKASI PENGARUH PEMBANGUNAN JEMBATAN MAHULU TERHADAP

KEGIATAN PERDAGANGAN DI KECAMATAN LOA JANAN ILIR KOTA


SAMARINDA

Fikri Fauzi Firdaus


fikri.fauzi.f@mail.ugm.ac.id

Joko Christanto
joko_yogya@yahoo.com

Abstract

The development of transportation infrastructure actually could be one of the main drive of the regional
development. Mahulu Bridge construction in Loa Janan Ilir District, should make a positive influence on
the regional development, particularly for the trading sector. The objective of this study was to identify
whether Mahulu Bridge has a positive impact for the trading activities in Loa Janan Ilir District. The
method used in this study was qualitative method. The primary data was obtained from interview with
informants who had been determined before. The analysis using is descriptive qualitative techniques. The
results of the study show that Mahulu Bridge was unable to increase the trading activities in Loa Janan
Ilir District. Small traders who were being the main respondents did not feel any changes to their
incomes. Loa Janan Ilir District, was very potential to be developed, as it is planned as a high-density
residential areas according to RTRW Samarinda 2014-2034. This district is the main gate to and from
Samarinda. The construction of rest area containing surrounding traders become very potential to be
developed in order to increase their income, and at the same time being the first step for the development
of this district to be better than before.

Keywords: Mahulu Bridge, trading, regional development.

Abstrak

Pembangunan infrastruktur transportasi sejatinya dapat dijadikan salah satu pendorong utama
pengembangan suatu wilayah. Pembangunan Jembatan Mahulu yang berada di Kecamatan Loa Janan Ilir
ini seharusnya dapat memberikan pengaruh positif terhadap pengembangan wilayah, terutama terhadap
sektor perdagangan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi apakah ada dampak positif yang
ditimbulkan Jembatan Mahulu terhadap kegiatan perdagangan di Kecamatan Loa Janan Ilir. Metode yang
digunakan adalah metode kualitatif. Data primer didapatkan dari hasil wawancara terhadap informan yang
telah ditentukan sebelumnya. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian yaitu dapat diketahui bahwa Jembatan Mahulu kurang mampu mengangkat kegiatan
perdagangan di Kecamatan Loa Janan Ilir menjadi lebih baik. Pedagang kecil yang menjadi responden
utama tidak merasakan perubahan terhadap pendapatan mereka. Kecamatan Loa Janan Ilir sangat
potensial untuk dikembangkan karena direncanakan sebagai kawasan perumahan kepadatan tinggi sesuai
RTRW Kota Samarinda Tahun 2014-2034. Kecamatan ini merupakan pintu gerbang utama dari dan
menuju Kota Samarinda. Pembuatan rest area yang berisi pedagang sekitar menjadi sangat potensial
dikembangkan dengan tujuan meningkatkan pendapatan pedagang sekaligus sebagai langkah awal
pengembangan kecamatan ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kata Kunci : Jembatan Mahulu, perdagangan, pengembangan wilayah.

418
PENDAHULUAN Kecamatan Loa Janan Ilir merupakan kecamatan
Laju pertumbuhan ekonomi di suatu yang akses jalan utamanya adalah Jalan
wilayah berbanding lurus dengan kapasitas Ciptomangunkusumo yang merupakan jalan
sarana dan prasarana transportasi di wilayah poros Samarinda – Tenggarong dan Samarinda –
tersebut. Semakin baik sarana dan prasarana Balikpapan. Sebelum tahun 2001 jalan ini selalu
transportasi maka semakin baik pula potensi dilewati oleh masyarakat yang bepergian antara
perkembangan yang mungkin akan dicapai Samarinda – Tenggarong maupun Samarinda –
dalam suatu wilayah. Sektor transportasi Balikpapan. Masyarakat selalu melewati jalan
wilayah menjadi hal yang sangat vital dalam ini karena jalan ini merupakan jalan satu-satunya
proses perkembangan wilayah. Pembangunan yang menghubungkan ketiga kota besar yang
sarana dan prasarana oleh pemerintah daerah ada di Kalimantan Timur. Waktu tempuh
berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi Samarinda – Tenggarong memakan waktu 1 jam
(Kuncoro, 2004). Syarat fundamental untuk 30 menit perjalanan normal. Sedangkan waktu
pembangunan ekonomi adalah tingkat tempuh Samarinda – Balikpapan memakan
pengadaan modal pembangunan yang seimbang waktu 3 (tiga) jam. Jalan ini merupakan jalan
dengan pertambahan penduduk. Bertambahnya satu-satunya yang menghubungkan 3 (tiga) kota
infrastruktur dan perbaikannya oleh pemerintah besar. Karena itu, jalan ini banyak terdapat
daerah diharapkan akan memacu pertumbuhan kegiatan perdagangan baik kegiatan
ekonomi daerah. perdagangan skala mikro sampai makro.
Jaringan jalan merupakan salah satu Intensitas kendaraan yang lewat di Jalan
bagian di dalam sektor transportasi. Jaringan Ciptomangunkusumo mulai menurun pada tahun
jalan yang baik akan mempercepat perputaran 2001 saat Jalan HM. Riffadin resmi digunakan.
aktivitas sosial, aktivitas ekonomi maupun Jalan yang memiliki panjang sekitar 25
aktivitas lainnya. Semakin baik jaringan jalan kilometer ini merupakan jalan baru yang tujuan
maka semakin banyak pula intensitas pertemuan dibangunnya adalah untuk memangkas waktu
yang mungkin terjadi dalam satu hari di dalam perjalanan antara Samarinda – Balikpapan dan
wilayah tersebut. Jaringan jalan ditambah sebaliknya. Perjalanan melewati jalan ini akan
prasarana transportasi yang mendukung memangkas waktu perjalanan Samarinda –
aksesibilitas seperti jembatan, halte bus maupun Balikpapan yang awalnya sekitar 3 jam menjadi
prasarana lain menambah kuat peran jaringan sekitar 2 jam 15 menit.
jalan sebagai faktor penting penunjang Pada tahun yang sama Jembatan Kutai
perkembangan suatu wilayah. Kertanegara yang menghubungkan Samarinda –
Loa Janan Ilir merupakan kecamatan yang Tenggarong resmi dioperasikan. Akses ke dua
berada di barat daya pusat Kota Samarinda. kota menjadi lebih cepat yang dari awalnya 1,5

419
jam menjadi hanya 30 menit. Terpotongnya Penggunaan Jembatan Mahulu sebagai
waktu tempuh yang sangat signifikan membuat akses utama pendistribusian barang membuat
banyak masyarakat yang beralih menggunakan kegiatan perekonomian kembali menggeliat di
jembatan ini ketimbang menggunakan Jalan Kecamatan Loa Janan Ilir, khususnya kegiatan
Ciptomangunkusumo yang waktu tempuhnya perdagangan di sepanjang Jalan
lebih lama. Ciptomangunkusumo. Jalan ini merupakan ruas
Perbaikan akses jalan penghubung Kota jalan yang harus dilewati apabila ingin melintasi
Samarinda, Kota Balikpapan, Kota Tenggarong Jembatan Mahulu. Selain itu, pada tahun 2011
mengakibatkan menurunnya jumlah pengguna Jembatan Kutai Kertanegara yang baru saja
Jalan Ciptomangunkusumo. Jalan ini menjadi dibangun pada tahun 2001 runtuh. Hal ini
jarang dilewati karena waktu tempuhnya yang menyebabkan akses Kota Samarinda – Kota
lebih lama dibandingkan jalan HM. Rifaddin dan Tenggarong kembali ke jalur yang lama yaitu
Jembatan Kutai Kertanegara. Aktivitas ekonomi melewati jalan ini.
menjadi menurun karena kendaraan yang Peningkatan intensitas kendaraan di
melintas semakin sedikit. Banyak pedagang – Jembatan Mahulu dan Jalan
pedangang kecil yang berjualan oleh-oleh khas Ciptomangunkusumo di Kecamatan Loa Janan
daerah dan toko perlengkapan untuk perjalanan Ilir memiliki dampak pada penduduk setempat.
jauh gulung tikar. Peristiwa ini berlanjut dan Akses masyarakat setempat menjadi lebih baik
semakin buruk dari tahun ke tahun hingga tahun karena adanya jembatan ini. Selain itu, muncul
2009. banyak kegiatan perdagangan skala kecil di
Pada tahun 2009, pemerintah Kota sepanjang jalan ini.
Samarinda meresmikan Jembatan Mahakam Ulu
METODE
(Mahulu) yang terletak di Kecamatan Loa Janan
Penelitian ini menggunakan metode
Ilir. Jembatan Mahulu dibangun untuk
deksriptif kualitatif, dengan fokus mengetahui
mendukung jalan lingkar Kota Samarinda.
besar kecilnya pengaruh pembangunan Jembatan
Jembatan ini menghubungkan Samarinda Kota
Mahulu yang dirasakan oleh pedagang kecil
dengan Samarinda Seberang yang dibelah oleh
yang berada di Kecamatan Loa Jalan Ilir.
Sungai Mahakam. Selain itu, jembatan ini juga
Penelitian ini menggunakan berbagai sumber
menghubungkan Kota Samarinda dengan Kota
data seperti observasi lapangan, dokumentasi
Balikpapan dan juga Kota Samarinda dengan
dan in-depth interview dengan guide line
Kota Tenggarong. Jembatan ini juga dibagun
pertanyaan kepada stakeholder sebagai
untuk mendukung Jembatan Mahakam yang
instrumen utama dalam pengumpulan data
pada saat ini penggunaannya sangat padat.
kualitatif.

420
Teknik Analisis Data
Teknik Pengambilan Data
Analisis data dalam penelitian ini
1. Data Sekunder
menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan
Data sekunder yang digunakan
analisis SWOT. Data-data yang telah diperoleh
diantaranya adalah RTRW Kota Samarinda, dan
diolah dan disajikan dalam bentuk deskripsi dan
data sekunder lain yang didapat melalui media
tabel analisis SWOT.
internet, website Pemerintah Kota Samarinda,
Badan Pusat Statistik Kota Samarinda dan data
HASIL DAN ANALISIS
perdagangan dari dinas-dinas terkait seperti
Pengaruh yang Muncul di Sektor
Bappeda dan Dinas Perindustrian, Perdagangan
Perdagangan Akibat Pembangunan
dan Koperasi Kota Samarinda.
Jembatan Mahulu
2. Data Primer
Sebanyak 80% dari total 30 responden
Data primer dikumpulkan melalui survei
yang diwawancarai menyatakan bahwa
primer yang dilakukan melalui pengamatan
pembangunan Jembatan Mahulu ini tidak
(observasi) nonpartisipatif, wawancara kepada
memberikan dampak yang signifikan terhadap
para stakeholder di Kecamatan Loa Janan Ilir.
pendapatan mereka, sedangkan 20% dari total 30
Variabel Penelitian responden menyatakan ada peningkatan
Identifikasi pengaruh pembangunan pendapatan yang dirasakan.
Jembatan Mahulu di sektor perdagangan Berdasarkan wawancara, kendaraan yang
menggunakan beberapa variabel, antara lain sering melewati Jembatan Mahulu adalah
jumlah pendapatan pedagang sebelum dan kendaraan angkutan barang, seperti truk-truk
sesudah pengoperasian Jembatan Mahulu, dan kontainer. Kendaraan pribadi seperti mobil
jumlah pedagang sebelum dan sesudah dan motor lebih cenderung melewati Jl. HM
pengoperasian Jembatan Mahulu, dan pengaruh Rifaddin. Angkutan barang yang sering
non-ekonomi yang dirasakan pedagang. melewati Jembatan Mahulu ini pun ternyata
Penentuan strategi dan arahan pengembangan tidak pernah berhenti di warung responden
wilayah yang dapat dilakukan di Kecamatan Loa karena kendaraan angkutan barang yang sering
Janan Ilir dengan melihat implikasi perubahan di lewat memiliki lebar yang besar, sehingga jika
sektor perdagangan menggunakan 2 (dua) berhenti akan memakan badan jalan yang akan
variabel, yaitu arahan pengembangan mengakibatkan kemacetan. Padahal daerah
Kecamatan Loa Janan Ilir berdasarkan RTRW sekitar Loa Janan Ilir, terutama di sekitar pasar
Kota Samarinda, dan saran pedagang terhadap tradisional di Kecamatan Loa Janan Ilir sudah
pengembangan Jembatan Mahulu. cukup macet.

421
Beberapa responden mengatakan bahwa Mahulu. Padahal salah satu sasaran dari
yang melewati Jembatan Mahulu akhir-akhir ini pedagang kecil yang berada di Loa Janan Ilir
adalah kendaraan besar. Kendaraan kecil selain dari warga sekitar adalah dari kendaraan
(kendaraan) pribadi lebih senang melewati jalan pribadi yang lewat. Kendaraan besar yang saat
baru (Jl. HM Rifaddin) karena di sekitar area ini lebih sering melewati Jembatan Mahulu
jembatan terutama di sekitar pasar sering terjadi karena ada Instruksi Gubernur yang
kemacetan. Setelah mendapatkan penjelasan dari mengharuskan kendaraan angkutan barang dan
responden, peneliti melakukan observasi alat berat sangat jarang, bahkan tidak pernah
mengapa kendaraan pribadi lebih senang berhenti di lapak pedagang karena dapat memicu
melewati jalan baru (Jl. HM Rifaddin) kemacetan
dibandingkan melewati Jl. Ciptomangunkusumo Responden juga mengeluhkan hal-hal
yang merupakan jalan sekitar area jembatan. negatif yang muncul akibat pengoperasian
Hasil observasi melihat adanya perbedaan Jembatan Mahulu. Daerah sekitar Jembatan
kondisi jalan yang cukup signifikan. Jl. HM. Mahulu menjadi lebih rawan kecelakaan. Selain
Rifaddin memiliki badan jalan yang lebih luas karena lebih ramai, kecelakaan lebih sering
dibandingkan Jl. Ciptomangunkusumo. Jalan terjadi karena kekuranghati-hatiannya
baru ini terdiri dari 2 (dua) ruas jalan, lebih luas pengendara kendaraan. Apalagi kendaraan yang
sering melewati Jembatan Mahulu adalah
kendaraan berat. Dampak negatif lain selain
rawan kecelakaan adalah semakin rusaknya jalan
menuju Jembatan Mahulu. Instruksi Gubernur
yang mengalihkan kendaraan berat melewati
Jembatan Mahulu ternyata belum dibarengi
dan lebar dibandingkan Jl. Ciptomangunkusumo
dengan kesiapan jalan untuk menahan berat dari
yang hanya memiliki 1 (satu) ruas jalan.
kendaraan berat ini. Akibatnya jalan di sekitar
Gambar 1. Perbedaan Badan Jalan HM. Rifaddin
(kiri) dan Badan Jalan Ciptomangunkusumo area Jembatan Mahulu semakin berat.
(kanan)
Strategi dan Arahan Pengembangan Wilayah
Penjelasan dari beberapa responden
di Kecamatan Loa Janan Ilir
sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa
Berdasarkan RTRW Kota Samarinda
dalam pemilihan jalan, kendaraan pribadi
Tahun 2014-2034, Kecamatan Loa Janan Ilir
cenderung melewati Jalan HM. Rifaddin dan ke
akan dikembangkan menjadi kawasan
Kota Samarinda melewati Jembatan Mahakam
peruntukan perumahan kepadatan tinggi dengan
dibandingkan melewati Jalan
luas kapling 200 m2 per unit. Penentuan pola
CIptomangunkusumo dan melewati Jembatan

422
ruang kawasan ini membuat Kecamatan Loa secara umum, dan Kecamatan Loa Janan Ilir
Janan Ilir akan menjadi kawasan yang padat secara khusus, terutama peningkatan
penduduk di masa yang akan datang. kesejahteraan pedagang di kecamatan ini.
Permukiman dengan kepadatan penduduk yang Informasi-informasi tentang rencana
tinggi sangat membutuhkan aksesibilitas yang pengembangan wilayah di Kecamatan Loa Janan
baik, terutama prasarana jalan. Kecamatan Loa Ilir serta kekurangan yang muncul di lapangan,
Janan Ilir dibelah oleh Jalan kemudian akan dibuat analisis SWOT dengan
Ciptomangunkusumo yang berstatus jalan tujuan mencari potensi maksimal pengembangan
negara, dan memiliki Jembatan Mahulu yang yang dapat dilakukan berdasarkan kemampuan
juga memiliki status jembatan negara dan kelemahan kecamatan ini.
sebagaimana disampaikan dalam RTRW Kota Berdasarkan analisis SWOT (terlampir),
Samarinda Tahun 2014-2034 Pasal 14 Poin dapat dibuat arahan terbaik untuk pembangunan
Nomor 10. Hal ini menunjukkan kecamatan ini wilayah di Kecamatan Loa Janan Ilir, khususnya
memiliki salah satu prasarana yang sangat vital peningkatan pendapatan pedagang di kecamatan
terhadap pengembangan daerah, baik di ini. Arahan dan strategi yang dibuat didasarkan
kecamatan ini sendiri maupun bagi Kota pada 4 (empat) bagian, yaitu strategi
Samarinda secara keseluruhan. Karena itu memanfaatkan kekuatan (strength) dan
diperlukan perbaikan kualitas prasarana, salah memanfaatkan peluang (opportunity) (SO),
satunya perbaikan jalan. strategi meminimalisir kelemahan (weakness)
Kecamatan ini juga memiliki penduduk dan memanfaatkan peluang (opportunity) (WO),
yang mayoritas mata pencahariannya adalah strategi memanfaatan kekuatan (strength) dan
berdagang. Strategi pengembangan wilayah menghadapi tantangan (threat) (ST), dan strategi
yang akan dilakukan harus mampu meminimalisir kelemahan (weakness) dan
mengakomodasi penduduk, terutama pelaku menghadapi tantangan (threat) (WT).
kegiatan perdagangan sehingga penduduk Arahan dan strategi yang dapat dilakukan
mampu menjadi lebih sejahtera dibandingkan unruk peningkatan pendapatan pedagang di
sebelumnya. kecamatan ini berdasarkan analisis SWOT
Kecamatan Loa Janan Ilir merupakan antara lain ;
pintu gerbang keluar masuk dari dan menuju • Strategi SO
Kota Samarinda. Selain itu kecamatan ini juga 1. Menambah fasilitas pelayanan, terutama rest
memiliki Jembatan Mahulu yang merupakan area bagi pengemudi yang datang ke Kota
salah satu komponen penting dalam aksesibilitas Samarinda. Rest area yang dibuat dipadukan
Kota Samarinda. Kondisi ini dapat dimanfaatkan dengan area pertokoan yang berisi kumpulan
untuk pengembangan wilayah Kota Samarinda pedagang kecil yang tinggal di Kecamatan

423
Loa Janan Ilir. Kecamatan ini merupakan kecamatan ini masih terbilang masih sedikit
pintu gerbang Kota Samarinda dengan kota- jumlah bangunannya. Karena masih sedikit
kota besar lain, seperti Kota Balikpapan dan maka kesempatan untuk membuat
Tenggarong. Kondisi ini dapat dimanfaatkan perencanaan pengembangan wilayah yang
pemerintah daerah untuk membuka rest area baik masih belum terlalu sulit karena masih
di sekitar batas wilayah kecamatan. belum banyak berurusan dengan pembebasan
Aglomerasi kegiatan perdagangan dapat lahan.
dilakukan mengingat status kecamatan yang • Strategi WO
merupakan pintu gerbang masuk atau keluar 1. Mempercepat perbaikan jalan di Kecamatan
Kota Samarinda sehingga sangat strategis Loa Janan Ilir, terutama ruas jalan utama dan
untuk menarik minat kendaraan yang lewat di di ruas jalan sekitar Jembatan Mahulu.
kecamatan ini. 2. Pelebaran jalan di jalan utama untuk
2. Membuat promosi Kecamatan untuk menarik mengurangi kemacetan. Kemacetan yang
investor agar berinvestasi di Kecamatan Loa terjadi di beberapa titik di Kecamatan Loa
Janan Ilir. Berdasarkan RTRW Kota Janan Ilir adalah karena kurangnya kapasitas
Samarinda, Kecamatan Loa Janan Ilir jalan untuk mampu menampung kendaraan
termasuk dalam rencana pengembangan yang melintas. Salah satu cara untuk
perumahan kepadatan tinggi. Untuk menanggulangi kemacetan adalah dengan
menunjang rencana tersebut, tidak hanya cara pelebaran jalan, terutama di titik rawan
pemerintah daerah yang memiliki peran kemacetan.
penting, tetapi juga pihak ketiga seperti 3. Menambah rambu-rambu lalu lintas untuk
investor. Pengembangan perumahan mengurangi kecelakaan. Berdasarkan
kepadatan tinggi harus dibarengi dengan observasi lapangan, rambu-rambu lalu lintas
pengembangan fasilitas pelayanan yang baik. di kecamatan ini masih kurang. Perlu adanya
Harga tanah yang relatif lebih murah penambahan rambu-rambu lalu-lintas untuk
daripada pusat kota dan rencana mengurangi angka kecelakaan yang semakin
pengembangan perumahan kawasan tinggi tinggi. Apalagi di kemudian hari, kecamatan
menjadi salah satu faktor yang dapat menarik ini akan dikembangkan menjadi kawasan
minat investor untuk berinvestasi di permukiman kepadatan tinggi. Hal ini pasti
kecamatan ini. akan menyebabkan semakin padatnya
3. Membuat rencana detil tata ruang yang teliti penduduk dan penggunaan akses jalan.
dan komprehensif. Kecamatan ini merupakan • Strategi ST
kawasan yang direncanakan menjadi
kawasan perumahan tingkat tinggi. Saat ini

424
1. Melakukan optimalisasi penggunaan Pembangunan Jembatan Mahulu tidak
Jembatan Mahulu yang masih belum memberikan dampak langsung terhadap
maksimal. pendapatan pedagang, namun menberikan
2. Pelebaran Jalan Ciptomangunkusumo dan dampak tidak langsung. Salah satunya adalah
jalan sekitar ruas Jembatan Mahulu dengan kemudahan pedagang dalam mengambil
tujuan meningkatkan kapasitas untuk barang dagangan sehingga menghemat
mewujudkan visi dan misi Kota Samarinda ongkos angkut.
menjadi kota berbasis jasa, industi, 2. Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan
perdagangan dan permukiman berwawasan dengan acuan RTRW Kota Samarinda tahun
lingkungan. Harga tanah yang cenderung 2014-2034 dan perbaikan akses jalan di
lebih murah dibandingkan pusat kota menjadi Kecamatan Loa Janan Ilir, strategi untuk
keuntungan tersendiri dalam proses pengembangan wilayah di kecamatan ini
pembebasan lahan untuk pelebaran jalan. adalah dengan mempercepat proses
• Strategi WT perbaikan jalan, perbaikan prasarana,
1. Mempercepat proses perbaikan jalan yang pengoptimalisasian fungsi Jembatan Mahulu,
saat ini telah dilakukan. Kualitas jalan juga pembuatan rest area yang didalamnya
diperbaiki sehingga tahan untuk menahan terdapat aglomerasi kegiatan perdagangan,
beban kendaraan angkutan barang dan dan pembuatan rencana detil tata ruang yang
kendaraan berat yang melintas. Kualitas jalan komprehensif.
saat ini kurang mampu menahan beban
DAFTAR PUSTAKA
kendaran angkutan barang dan kendaraan
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta :
berat yang melintas. Bahan dasar jalan yang Rineka Cipta.
berupa aspal lebih baik diganti dengan Bintarto, R. 1989. Interaksi Desa-Kota dan
Permasalahannya. Jakarta : Ghalia
menggunakan bahan cor yang lebih baik dan Indonesia.
tahan terhadap beban kendaraan. Black, John. 1981. Urban Transport Planning.
London: Croom Helm.
2. Menambah rambu-rambu lalu lintas untuk Boediono, 1983. Ekonomi Internasional ;
meminimalisir kecelakaan dan mengatasi Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi. No.5
Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta.
kemacetan Efendi, Sofian. 1989. Unsur-unsur Penelitian
Survai. Jakarta: LP3ES.
Grigg, Neil. 1988. Infrastructure Engineering
KESIMPULAN and Management. John Wiley and Sons.
1. Pedagang di Kecamatan Loa Janan Ilir tidak Grigg, Neil, & Fontane G. Darrel, 2000.
Infrastructure System Management &
merasakan ada dinamika yang terjadi Optimization. Internasional Seminar
terhadap pendapatan mereka setelah “Paradigm & Strategy of Infrastructure
Management” Civil Engeenering
pembangunan Jembatan Mahulu. Departement Dipononegoro University.

425
Hugo, G.J. 1987. The Demographic Dimensions
in Indonesian Development. Oxford
University Press.
Kuncoro, Mudrajad. 2004. Metode Kuantitatif:
Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan
Ekonomi. Yogyakarta : Unit Penerbit
dan Percetakan YKPN
Miro, Fidel. 2004. Perencanaan Transportasi.
Jakarta: Erlangga.
Morlok, Edward K. 1988. Pengantar Teknik dan
Perencanaan Transportasi. Jakarta:
Erlangga.
Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi
Suatu Pendekatan dan Analisis
Keruangan. Bandung : Alumni.
Sood, Muhammad. 1995. Pengantar Hukum
Perdagangan Internasional. Mataram :
Mataram University Press
Soedjono, Ibnoe. 1983. The Role of
Cooperatives in The Indonesian Society.
Dalam H.J. Esdert (ED). Can
Cooperatives Become the Motive Force
in the Economic of Indonesia ? Friedrich
Ebert Stiftung : Jakarta.
Soeratno, dan Lincolin Arsyad. 2008.
Metodologi Penelitian untuk Ekonomi
dan. Bisnis. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Tamin, O.Z. (1997). Perencanaan dan
Pemodelan Transportasi. Bandung :
Institut Teknologi Bandung.

426
LAMPIRAN TABEL ANALISIS SWOT KECAMATAN LOA JANAN ILIR

Strength (kekuatan) Weakness (kelemahan)


Faktor Internal
- Merupakan pintu gerbang utama Kota Samarinda - Jalan masih belum siap dilewati kendaraan berat
- Memiliki prasarana vital, yaitu Jembatan Mahulu dan Jalan - Perbaikan jalan lamban
Faktor Eksternal Ciptomangunkusumo yang berstatus jalan Negara - Rawan kecelakaan di sekitar ruas jalan Jembatan
- Harga tanah relatif lebih murah dibandingkan pusat kota Mahulu
- Kemacetan di beberapa titik jalan di Kecamatan Loa
Janan Ilir

Opportunity (peluang) Strategi SO Strategi WO

- Termasuk dalam rencana pengembangan - Menambah fasilitas pelayanan, terutama rest area bagi pengemudi - Mempercepat perbaikan jalan di Kecamatan Loa Janan
kawasan perumahan kepadatan tinggi yang datang ke Kota Samarinda. Rest area yang dibuat dipadukan Ilir, terutama ruas jalan utama dan di ruas jalan sekitar
- Prasarana yang terdapat di kecamatan ini dengan area pertokoan yang berisi kumpulan pedagang kecil yang Jembatan Mahulu
termasuk dalam pengembangan jaringan jalan tinggal di Kecamatan Loa Janan Ilir. - Pelebaran jalan di jalan utama untuk mengurangi
baru, yaitu inner ringroad dan outer ringroad - Membuat promosi Kecamatan untuk menarik investor agar kemacetan
berinvestasi di Kecamatan Loa Janan Ilir - Menambah rambu-rambu lalu lintas untuk mengurangi
- Membuat rencana detil tata ruang yang teliti dan komprehensif. kecelakaan
Kecamatan ini merupakan kawasan yang direncanakan menjadi
kawasan perumahan tingkat tinggi. Saat ini kecamatan ini masih
terbilang masih sedikit jumlah bangunannya. Karena masih sedikit
maka kesempatan untuk membuat perencanaan pengembangan
wilayah yang baik masih belum terlalu sulit karena masih belum
banyak berurusan dengan pembebasan lahan.

Threat (tantangan) Strategi ST Strategi WT

- Kendaraan angkutan barang yang memiliki bobot - Melakukan optimalisasi penggunaan Jembatan Mahulu yang - Mempercepat proses perbaikan jalan yang saat ini telah
yang berat dan diameter yang lebar semakin masih belum maksimal dilakukan. Kualitas jalan juga diperbaiki sehingga tahan
sering melewati ruas jalan sekitar Jembatan - Pelebaran Jalan Ciptomangunkusumo dan jalan sekitar ruas untuk menahan beban kendaraan angkutan barang dan
Mahulu Jembatan Mahulu dengan tujuan meningkatkan kapasitas untuk kendaraan berat yang melintas.
- Visi & misi Kota Samarinda adalah mewujudkan mewujudkan visi dan misi Kota Samarinda menjadi kota berbasis - Menambah rambu-rambu lalu lintas untuk
Kota Samarinda sebagai Kota Jasa, Industri, jasa, industi, perdagangan dan permukiman berwawasan meminimalisir kecelakaan dan mengatasi kemacetan
Perdagangan dan Pemukiman yang berwawasan lingkungan. Harga tanah yang cenderung lebih murah
lingkungan. Hal ini membuat peningkatan dibandingkan pusat kota menjadi keuntungan tersendiri dalam
kapasitas dan kualitas prasarana transportasi proses pembebasan lahan untuk pelebaran jalan.
menjadi hal mutlak

427

You might also like