Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

1

PENGARUH THERMAL SHOCK DAN KOMPOSISI GRAFIT, KAOLIN


(CLAY) TERHADAP KETAHANAN IMPACT DAN STRUKTUR MAKRO
KOWI BERBAHAN DASAR LIMBAH EVAPORATION BOATS
The Effect of Thermal Shock And Composition Graphite, Kaolin (Clay) On Impact
Resistance And Macro Structure Crucible Basic Waste of Evaporation Boats

Sinta Indiarti Nurrohmah1, Rusiyanto2, Rahmat Doni Widodo3, Wirawan


Sumbodo4
1,2,3,4
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Email : sintaindiarti@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh thermal shock dan
komposisi grafit, kaolin (clay) terhadap ketahanan impact dan struktur makro
kowi berbahan dasar limbah evaporation boats.Variasi yang diberlakukan adalah
variasi komposisisi bahan limbah evaporation boats, grafit dan kaolin dengan
perbandingan 50%:25%:25%; 40%:30%:30%; 70%:15%:15%. Kemudian variasi
temperatur thermal shock ∆ = 100℃ − 500℃. Spesimen dibentuk sesuai
standart ASTM D256 ukuran (63,5 x 12,7 x 12,7) mm dengan beban kompaksi 80
kg/cm2. Dilanjutkan proses sintering pada suhu 1150 0C holding time 2 jam.
Pengujian meliputi uji XRD limbah evaporation boats, uji thermal shock, uji
impact dan foto makro. Hasil penelitian menunjukkan rata- rata ketahanan impact
tertinggi ada pada variasi komposisi 1 tanpa thermal shock (50%:25%:25%)
sebesar 0,01772659 Joule/mm2 dan rata-rata ketahanan impact terendah pada
variasi komposisi 3 (70%:15%:15%) dengan temperatur thermal shock 5000C
sebesar 0,00637474 Joule/mm2. Berdasarkan data semakin tinggi variasi
temperatur thermal shock maka semakin rendah ketahanan impact spesimen.
Kata Kunci :Thermal Shock,Limbah Evaporation Boats, Grafit, Kaolin, Crucible

Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of thermal shock and
composition of graphite, kaolin (clay) on the macro structure and impact
resistance of crucible based on waste of evaporation boats. The variation applied
was composition waste of evaporation boats, graphite and kaolin 50%:25%:25%;
40%:30%:30%; 70%:15%:15%. Then the thermal shock andard temperature
variation ∆T = 100 ℃ -500 ℃. Specimens formed according to the ASTM D256
size (63.5x12.7x12.7) mm with compaction load 80 kg/cm2. Continuing the
sintering process at a temperature 1150 0C holding time of 2 hours. Tests include
XRD test for waste evaporation boats, thermal shock test, impact test and macro
photo. The results showed the highest average impact resistance was in the
variation of composition 1 without thermal shock (50%: 25%: 25%) is
0.01772659 Joule / mm2 and the lowest average resistance impact was in the
composition variation 3 (70%: 15%: 15%) with a 500 0C thermal shock
temperature is 0.00637474 Joule / mm2. Based on the data the higher treatment of
temperature in thermal shock make the lower impact resistance of the specimen.
Keywords: Thermal Shock, Waste of Evaporation Boats,Graphite,Kaolin,Crucible
2

PENDAHULUAN ferro yang tidak mengandung unsur


besi (Fe) seperti aluminium, tembaga,
Perkembangan industri timah dapat menggunakan cawan
manufaktur di Indonesia dinilai cukup pelebur/ kowi dengan panas yang
pesat karena adanya tuntutan relatif tidak tinggi. Kowi adalah
globalisasi dan kemajuan teknologi. tempat berbentuk seperti mangkuk
Tuntutan lain yang muncul yakni digunakan untuk peleburan bahan non
kemampuan untuk mewujudkan ferro. Kowi berbentuk krus atau
pembangunan yang berwawasan meruncing kebawah karena diameter
lingkungan berupa pengolahan limbah atas lebih besar dari diameter bawah
secara efektif dan efisien. Limbah sehingga nama lain kowi adalah
yang dihasilkan pada sektor industri krusibel. Menurut home industry
manufaktur metalurgi bermacam- pengecoran logam Ceper, Klaten
macam jenis, salah satunya yakni Jawa Tengah, pembuatan kowi pada
limbah sisa pengerjaan aplikasi home industry tersebut menggunakan
metalisasi dan pelapis vakum modern. bahan semen tahan api dan serbuk
Pada proses metalisasi di industri batu bata. Adapula kowi terbuat dari
manufaktur salah satu kegiatan di grafit dan tanah liat dimana sifatnya
industrinya yakni melakukan mudah pecah, sehingga kemungkinan
pelapisan vakum untuk kemasan besar hanya bisa digunakan dalam
makanan. Limbah yang dihasilkan waktu jangka pendek. Oleh karena itu
setelah proses pelapisan vakum yakni perlu di kembangkan agar kowi bisa
suatu material evaporation boats yang digunakan untuk jangka panjang.
mengandung boron nitrida memiliki Peningkatan kualitas kowi dapat
sifat baik sebagai bahan refractory. dilakukan dengan penambahan
Limbah tersebut tidak diolah kembali material limbah evaporation boats,
dan penanganan pembuangan limbah grafit dan kaolin (lempung) untuk
tersebut masih belum diketahui. menghasilkan kowi dengan sifat yang
baik.
Sinuraya (2018:2) menyatakan Secara ilmiah grafit berwarna
bahwa material boron nitrida hitam, mempunyai karakteristik
memiliki ketahanan yang baik, tahan lunak, ringan, dan mampu
korosi serta menambah kekerasan, menghantarkan listrik. Penambahan
dan dapat digunakan sebagai bagian grafit pada komposit dapat
dari perlengkapan temperatur tinggi meningkatkan konduktifitas serta
yang bisa mengalirkan kalor seperti stabilitas thermal (Wardana dan
logam. Sifat-sifat boron nitrida di atas Ardhyananta, 2014:F11). Kaolin
yang memiliki ketahanan panas yang digunakan sebagai campuran
baik, sangat perlu untuk dimanfaatkan pembuatan kowi yakni berfungsi
sebagai bahan refraktori yang sebagai bahan pengikat. Hamzah
diaplikasikan untuk temperatur panas (2005) menyatakan bahwa
tinggi seperti bahan pembuatan “Karakteristik kaolin yakni butiran
krusibel pengecoran logam/ kowi. kasar dan tidak plastis, sulit dibentuk,
berwarna putih dengan kandungan
Pada bidang pengecoran besi paling rendah. Tetapi kaolin
logam, untuk melebur material non mempunyai sifat yang tahan api
3

dengan titik leburnya mencapai 1800 lanjut untuk membuat inovasi


0
C”. Widodo dan Rusiyanto campuran bahan limbah evaporation
(2011:46) dalam penelitiannya, boats, lempung (kaolin) serta grafit
“Keramik komposit berbahan fly-ash sebagai bahan pembuat kowi/cawan
dan kaolin dapat diaplikasikan pada lebur dengan meneliti thermal shock
pembuatan furnance lining, crusibel, serta komposisinya terhadap sifat
serta bahan isolator listrik. Bahan makro dan ketahanan impact.
utama kaolin mempengaruhi sifat
densitas keramik”. METODE PENELITIAN

Penggunaan kowi/ krusibel Jenis penelitian ini merupakan


yang berkala dimana penggunaannya penelitian eksperimental. Tujuan
juga sangat berkaitan dengan penelitian eksperimental adalah
temperatur, maka dalam pembuatan menyelidiki ada tidaknya sebab akibat
kowi ini perlu diberikan heat dan mengukur berapa besar sebab
treatment berupa thermal shock. akibat setelah diberikan perlakuan
Adanya perlakuan thermal shock (treatment). Perlakuan yang dilakuan
pada kowi berbahan limbah terhadap variabel bebas dilihat
evaporation boats/ grafit/ kaolin, hasilnya pada variabel terikatnya.
karena dilihat dari kebiasaan Teknik pengumpulan data
penggunaan kowi pelebur yang menggunakan metode observasi dan
secara terus menerus dengan analisis data yang digunakan adalah
perbedaan suhu yang mendadak. analisis deskripstif. Data yang
Thermal shock digambarkan dengan diperoleh dari hasil pengujian berupa
keadaan suhu yang bertekanan tinggi, angka kemudian disajikan dalam
kemudian mendapatkan perlakuan bentuk tabel dan grafik.
secara mendadak sehingga suhu
Parameter yang digunakan
komponen menurun (Barsoum, 2002).
dalam penelitian ini adalah terdapat
Pada saat situasi yang luar biasa,
tiga variasi komposisi bahan limbah
sebuah bagian dapat secara spontan
evaporation boats, grafit, kaolin
hancur atau rusak selama pendinginan.
yang akan dijadikan spesimen uji
Pemanasan atau pendinginan yang
secara berurutan dengan presentase
cepat dari sebuah keramik akan
Komposisi 1 (50%: 25%: 25%);
sering mengalami kegagalan.
Komposisi 2 (40%: 30%: 30%);
Kegagalan material ini diketahui dari
Komposisi 3 (70%: 15%: 15%). Lalu
panas kejut dan terjadi ketika panas
menetapkan adanya variasi
tinggi dan posisi panas bertekanan
temperatur thermal shock sebesar
melebihi ketahanan dari material
∆ = 100℃ − 500℃
tersebut.
Alat dan Bahan Penelitian
Peningkatan kualitas kowi
peleburan aluminium membutuhkan Alat yang digunakan
inovasi baru. Pembuatan kowi ini diantaranya ayakan mesh 80, jangka
harus mengetahui berapa posisi sorong, oven, furnance, alat uji
optimal pencampuran bahan untuk impact, alat uji XRD, timbangan
mendapatkan kowi yang ideal. Oleh digital, mesin roll plat, kamera
karena itu diperlukan penelitian lebih
4

DSLR, mesin press, cetakan spesimen a. Pengujian Impact Charpy


dan thermometer. Sedangkan bahan
penelitian antara lain air/ akuades, Pengujian impat menggunakan
grafit hitam dari serbuk baterai berasal standart ASTM D256 dengan luas
dari tempat pengecoran logam Ceper luas penampang bujur sangkar 12,7
Klaten, lempung kaolin asli Belitung mm x 12,7 mm dan panjang
yang diperoleh dari toko kimia spesimen 63,5mm. Usaha untuk
Indrasari, Stadion Diponegoro Kota mematahkan benda uji dihitung
Semarang dan limbah evaporation dengan (Muhibuddin, 2014)
boats yang sudah di hancurkan
= × λ 1 − cosβ
menggunakan mesin rollplat.
Dimana :
Pembuatan Spesimen
= Sisa usaha setelah
Pembuatan spesimen dimulai mematahkan benda uji
dari pengayakan ketiga bahan dengan (Joule)
ayakan mesh 80 kemudian masuk ke = Berat pendulum (Kg m/s2)
proses pencampuran (mixing). ℎ = Jarak akhir antara
Pembuatan spesimen dimulai dari pendulum dan benda uji (m)
proses pembuatan cetakan sesuai λ = Jarak lengan pengayun (m)
ukuran yang sudah ditetapkan sesuai cos β = Sudut posisi akhir
standar ASTM D 256 tanpa takikan pendulum
untuk pengujian impact Charpy.
Harga Ketahanan Impact dapat
Kemudian campuran akan
dihitung dengan persamaan
ditambahkan dengan air sebanyak
30% dari berat jumlah total
=
campuran. Bahan campuran
dimasukan dalam cetakan kemudian Dimana :
ditekan menggunakan mesin press K = Ketahanan impact
2
dengan kekuatan 80 kg/cm2. (Joule/mm )
(Mudzakir,2018). Setelah dicetak W = Usaha yang diperlukan
maka spesimen akan didiamkan pada untuk mematahkan benda
suhu ruang selama satu minggu uji (Joule)
sebelum di sintering. Spesimen = Luas penampang di bawah
uji kemudian di sintering dengan takikan (mm2)
temperatur 1150 0C dengan holding
b. Pengujian Foto Makro
time 2 jam.
Pengujian struktur makro
Pengujian Spesimen
menggunakan kamera DSLR.
Pengujian yang dilakukan adalah Pengujian ini bertujuan untuk melihat
pengujian XRD limbah evaporation struktur makro dari hasil patahan
boats dan spesimen dengan spesimen uji, sehingga pengujian
campuran terbaik. Lalu ada uji struktur makro dilakukan pada titik
impact dan struktur makro. hasil patahan dari pengujian impak,
karena hal ini sangat mempengaruhi
sifat fisis dari material tersebut.
5

HASIL DAN PEMBAHASAN boats adalah 70 % boron nitride dan


30 % titanium diboride. Hasil XRD
Hasil Penelitian dianalisa menggunakan software
match versi 2 dan dicocokan
Penelitian ini merupakan
menggunakan Crystallography Open
penelitian eksperimental yang
Database (COD). Peak list yang
melibatkan dua faktor, yaitu struktur
dihasilkan dari uji XRD material
variabel bebas berupa variasi
evaporation boats sebanyak 20, lalu
temperatur ∆T (100 0C – 500 0C)
dianalisis bagian peak list/puncak
untuk menguji pengaruh thermal
yang mana hasilnya ada pada
shock resistance bahan pembuat
Gambar 1 beserta keterangan
kowi pelebur (crusible) serta variasi
senyawanya.
komposisi bahan kowi pelebur
(crusible). Variabel terikatnya adalah b. Hasil Pengujian Impact
ketahanan impact charpy dan analisa
struktur makro kowi. Data diperoleh Pengujian impact Charpy
dari beberapa pengujian di menggunakan mesin uji impact Meiji
antaranya pengujian dengan X-Ray di Laboratorium Teknik Mesin,
Difraction untuk bahan pembuatan Universitas Negeri Semarang.
kowi, uji impact kemudian untuk Pengujian impact bertujuan untuk
sifat fisiknya dengan pengujian mengetahui seberapa besar
makro struktur pada spesimen uji. ketahanan benda uji terhadap beban
kejut yang diberikan, sehingga dapat
a. Hasil Pengujian XRD diketahui pula seberapa kuat benda
uji untuk diterapkan sebagai bahan
Adapun uji untuk mengetahui
pembuat kowi pelebur (crucible).
senyawa bahan dasar penyusun
Data pengujian impact didapatkan
material kowi yakni limbah
dari setiap sampel uji kemudian
evaporation boats. Uji XRD dari
diambil rata-ratanya, sehingga
limbah evaporation boats dapat
diperoleh data final sebanyak 6 jenis
ditampilkan pada Gambar 1
kekuatan impact tiap perlakuan.
Adapun hasil pengujian impact
pada penelitian ini ditunjukan dalam
Gambar 2- Gambar 4.

Gambar 1 Hasil Uji XRD limbah


evaporation boats
Dari Gambar 1 menunjukkan
hasil komposisi yang terkandung
Gambar 2 Grafik Uji Impact Komp.1
dalam material limbah evaporation
6

uji kamera DLSR. Hasil uji foto


makro nantinya akan diketahui
bentuk/jenis patahan akibat
perlakuan thermal shock dan uji
impact. Adapun hasil pengujian foto
makro pada penelitian ini
ditunjukkan pada Gambar 5 –
Gambar 6.

Gambar 3 Grafik Uji Impact Komp.2

Gambar 5 Hasil Foto Makro Patahan


Uji Impact Komposisi 1

Gambar 4 Grafik Uji Impact Komp.3


Ketiga grafik diatas
mendeskripsikan hubungan antara
ketahanan impact dari tiap variasi
komposisi terhadap temperatur Gambar 6 Hasil Foto Makro Patahan
thermal shock. Ketiga grafik Uji Impact Komposisi 2
menunjukkan adanya penurunan
ketahanan impact benda uji setelah
adanya perlakuan thermal shock.
Penurunan terlihat pada semua
variasi komposisi.
c. Hasil Pengujian Foto Makro
Pengamatan struktur makro
dilakukan untuk mengetahui bentuk
patahan spesimen uji dari hasil
pengujian sebelumnya yakni Gambar 7 Hasil Foto Makro Patahan
pengujian impact. Pengujian ini Uji Impact Komposisi 3
dilakukan dengan menggunakan alat
7

Dilihat dari struktur makronya a. Ketahanan Impact Kowi


pada material spesimen uji terjadi
perpatahan getas yang ditandai Dari Gambar 2 - Gambar 4
dengan ciri pembelahan (cleavage) diatas dapat diketahui bahwa nilai
dan permukaan patahan terdapat batas ketahanan impact pada setiap variasi
butir yang lebih besar dan halus. komposisi dan perlakuan untuk
variasi temperatur thermal shock
Pembahasan hasilnya berbeda, sesuai dengan
penelitian (Mudzakir, 2018) bahwa
Penelitian ini membahas komposisi yang dilakukan
tentang pengaruh thermal shock dan berpengaruh pada sifat mekanis
komposisi limbah evaporation boats, spesimen uji. Sehingga hal ini sangat
grafit, kaolin terhadap sifat mekanis mempengaruhi besaran ketahanan
berupa ketahanan impact dan sifat impact. Rata- rata ketahanan impact
fisis berupa struktur makro. Pengujian tertinggi ada pada variasi komposisi 1
thermal shock bertujuan untuk tanpa thermal shock (50%:25%:25%)
mengetahui tingkat ketahanan kowi dengan rata-rata ketahanan impact
(crucible) dan kualitasnya sehingga 0,01772659 Joule/mm2. Sedangkan
dapat mengetahui pula ketahanan rata - rata ketahanan impact terendah
terhadap tingkat keretakan hingga ada pada variasi komposisi 3
umur kowi itu sendiri. Pengujian (70%:15%:15%) dengan temperatur
thermal shock sangat penting thermal shock 5000C sebesar
dilakukan pada bahan refractory 0,00637474 Joule/mm . 2
pembuatan kowi (crucible).
Semakin tinggi temperatur
Pengaruh komposisi pada thermal shock, maka semakin rendah
pembuatan kowi ini bertujuan untuk pula harga ketahanan impactnya.
mengetahui kemampuan bahan Penurunan nilai ketahanan impact
limbah evaporation boats apabila terbesar pada komposisi 1 dan 2 ada
diaplikasikan kedalam bahan pada temperatur 4000C-5000C,
pembuatan kowi, serta bahan sedangkan penurunan nilai ketahanan
pendukung lainnya seperti grafit dan impact terbesar pada komposisi 3
kaolin. Variasi komposisi dilakukan terjadi pada temperatur 2000C-3000C.
untuk mengetahui data pencampuran Dapat dilihat pula bahwa pada varian
bahan pembuatan kowi (crucible) komposisi 1 mempunyai harga
yang terbaik sehingga dapat ketahanan impact (K) tertinggi dari
diaplikasikan pada pembuatan kowi pada komposisi 2 dan 3. Hal ini
(crucible). Parameter untuk mengindikasikan bahwa prosentase
mengetahui bagus tidaknya bahan komposisi bahan limbah evaporation
campuran tersebut dengan boats, grafit, kaolin sangat
menggunakan uji impact dan analisa mempengaruhi hasil ketahanan
struktur makro. Hal ini dilakukan impact kowi (crucible).
untuk mengetahui kekuatan kejut/
ketahanan bahan campuran kowi dan Hasil penelitian ini sesuai
menilai layak/ tidaknya komposisi dengan penelitian (Lukman, 2017)
tersebut digunakan sebagai bahan bahwa kekuatan impact spesimen uji
refractory kowi. bahan arang sekam padi, grafit, kaolin
8

mengalami penurunan drastis sering Perpatahan getas biasanya terjadi


bertambahnya siklus thermal shock. pada material yang memiliki
Semakin tinggi thermal shock komposisi karbon tinggi sehingga
menyebabkan tingkat kekerasan sangat kuat namun rapuh. Komposisi
meningkat dan spesimen uji semakin 2 memiliki prosentase grafit (C)
getas. Hasil penelitian ini yakni sesuai paling tinggi diantara komposisi
dengan teori yang menyatakan lainnya sehingga spesimen uji mudah
semakin besar temperatur thermal rapuh. Dilihat dari struktur makronya
shock maka ketahanan bahan/ pada Gambar adanya perbedaan
ketangguhannya menurun. Hal distribusi warna yang tidak homogen.
tersebut dibuktikan dengan grafik Hal tersebut dipengaruhi oleh teknik
masing-masing komposisi yang pencampuran bahan yang kurang
menurun yang mana berarti terjadi merata.
penurunan ketahanan seiring
bertambahnya kenaikan temperatur Gambar 7 menunjukkan hasil
thermal shock ∆ = 100℃ − 500℃. foto makro komposisi 3 (limbah
evaporation boats :70%, grafit : 15%,
b. Struktur Makro Kowi kaolin : 15%) juga terjadi patahan
getas. Pada foto makro dengan variasi
Dari hasil uji foto makro pada komposisi 3 ternyata tidak begitu
Gambar 5 komposisi 1 (limbah mengkilap dan memiliki banyak
evaporation boats :50%, grafit : 25%, porositas sehingga mempunyai
kaolin : 25%) terjadi patahan kekuatan impact yang rendah. Patah
transganular karena patahannya getas tidak mengalami deformasi
melewati butiran-butiran dan pada plastis sebelum terjadinya patah dan
permukaan patahan terdapat batas mengalami perambatan retakan
butir yang lebih besar dan halus yang sangat cepat akibat adanya
dengan memantulkan cahaya. Pada porositas. Pada komposisi 3 terlihat
struktur makro komposisi 1 warna rapuh dikarenakan prosentase kaolin
hitam mendominasi yakni merupakan sebagai pengikat (densitas) yang
kandungan limbah evaporation boats. sedikit.
Terdapat bintik-bintik putih yang
merupakan material kaolin, Sehingga variasi komposisi
sedangkan material grafit berwarna limbah evaporation boats, grafit dan
sedikit kemerahan menandakan kaolin dinilai cocok untuk bahan
reaksinya akibat proses sintering refractory kowi karena dapat
temperatur tinggi. melewati proses sintering hingga
temperatur 1150 0C dan thermal
Pada Gambar 6 hasil uji foto shock ∆ = 100℃ − 500℃ tanpa
makro komposisi 2 (limbah ada perubahan/ kerusakan yang
evaporation boats :40%, grafit : 30%, berarti. Bahan limbah evaporation
kaolin : 30%) terjadi pula jenis patah boats, grafit dan kaolin cocok
transganular dengan patahan getas. digunakan sebagai material refraktory
Perpatahan getas ditandai dengan pembuatan kowi. Masing-masing
permukaan patahan yang berbutir bahan memiliki keunggulan yang
(granular) dan terang serta ditandai mampu meningkatkan sifat fisis dan
dengan perambatan retak yang cepat. mekanis kowi (crucible).
9

PENUTUP menaikkan nilai ketahanan


impact bahan kowi tersebut.
Simpulan 2. Perlu adanya pengujian lebih
lanjut analisa struktur mikro
Simpulan yang dapat diambil
dan SEM untuk mengetahui
dari penelitian ini adalah
kondisi struktur bahan kowi
1. Variasi temperatur thermal dengan detail. Analisa struktur
shock dan komposisi bahan makro hanya mengidentifikasi
limbah evaporation boats, jenis patahan saja.
grafit dan kaolin memberikan 3. Komposisi limbah evaporation
pengaruh terhadap ketahanan boats, kaolin, grafit seharusnya
impact kowi (crucible). Nilai disinter dengan temperatur
ketahanan impact pada sekitar 1225 ºC sesuai dengan
komposisi tersebut semakin teori sintering. Lalu dalam
menurun diikuti penambahan/ pembuatannya harus
kenaikan variasi temperatur memperhatikan variabel kontrol
thermal shock. yakni tekanan kompaksi,
2. Pengaruh thermal shock dan penggunaan cetakan, lama
komposisi bahan limbah pengeringan, teknik
evaporation boats, grafit dan pencampuran serta berat pelarut
kaolin terhadap struktur makro akuades dengan benar supaya
kowi (crucible) ditandai dengan hasil bahan kowi dapat
patahan akibat uji impact. Hasil meningkatkan sifat fisis dan
patahan dari semua spesimen mekanisnya.
memiliki sifat getas.
3. Bahan limbah evaporation DAFTAR PUSTAKA
boats, grafit dan kaolin cocok Barsoum, M., M.W. Barsoum. 2002.
digunakan sebagai material Fundamental of Ceramics.
refraktory pembuatan kowi. CRC Press.
Masing-masing bahan memiliki
keunggulan yang mampu Hamzah, M Sadat. 2005.
meningkatkan sifat fisis dan Karakterisasi Kaolin Kab
mekanis kowi (crucible). Barru Sebagai Bahan Dasar
Keramik. 6(19): 120-125.
Saran
Lukman, A.D, Rusiyanto dan Rahmat
1. Pada penelitian selanjutnya D,W.2017. Pengaruh Thermal
diharapkan dapat menambah Shock dan Komposisi Arang
variasi komposisi dengan Sekam Padi, Grafit terhadap
memanfaatkan limbah Sifat Fisis dan Mekanis Kowi
evaporation boats agar lebih Berbahan Dasar Clay
inovatif dan diharapkan (Lempung). Skripsi. FT
komposisi tersebut bisa Unnes.
menaikkan kondisi temperatur
kritis bahan kowi pada saat uji Mudzakir, Hanif. 2018. Pengaruh
thermal shock resistance serta Variasi Fraksi Alumina
(Al2O3), Magnesium Oxide
10

(MgO) dan Clay dari Genteng


Mentah terhadap Kekuatan
Impact dan Struktur Mikro
Refractory Pada Tungku
Listrik. Skripsi. Universitas
Negeri Semarang. Semarang.
Muhhibudin. 2014. Pengujian Dan
Validasi Alat Uji Impact Type
Charpy (Impact Testing
Machine). Skripsi. Universitas
Teuku Umar Alue
Peunyareng. Meulaboh.
Sinuraya, Andika Suranta. 2018.
Pelapisan Cr-Al dan Boron
Nitrida sebagai Dopping Baja
Karbon Rendah dengan
Metode Ball Milling. Skripsi..
Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Wardhana, Galang Wisnu dan
Ardhyananta Hosta. 2014.
Pengaruh Penambahan Grafit
Terhadap Sifat Tarik,
Stabilitas Thermal dan
Konduktivitas Listrik
Komposit Vinil Ester/Grafit
Sebagai Pelat Bipolar
Membran Penukar Proton Sel
Bahan Bakar (PEMFC). ISSN
2337-3539.
Widodo, Rahmat Doni dan Rusiyanto.
2011. Pengaruh Komposisi
Kaolin terhadap Densitas dan
Kekuatan Bending pada
Komposit Fly-Ash Kaolin.
9(1): 45-50.
United Nations Environment
Progamme. 2006. Thermal
Energy Equipmnet :
Furnances and Refractories.
Energy Efficiency Guide for
Industry in Asia.
www.energyefficiencyasia.org

You might also like