JM cocos,+Jurnal+Julio+I.+Luntungan

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

KESESUAIAN LAHAN TANAMAN BUAH-BUAHAN DI AREA RENCANA

PENGEMBANGAN AGROWISATA KECAMATAN LIKUPANG BARAT

LAND SUITABILITY OF FRUITS PLANT IN PLAN AREA OF AGROTOURISM


DEVELOPMENT, WEST LIKUPANG DISTRICT

Julio I. Luntungan1, Karamoy L. Theffie2, dan Zetly E. Tamod2


1
Mahasiswa S1 Program Studi Agroteknologi, Minat PSDL, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi
2
Staf Pengajar Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi

ABSTRACT
Awareness of health impacts through fruit consumption, demanded fruit yields to be
always available, on the one hand the suitability of a plant requires different geographical
conditions, this causes not all regions in Indonesia to produce various kinds of fruit. In land
use planning, information of land potential is needed first, for specific use. This study aims to
assess the actual and potential land suitability of mango (Mangifera indica),rambutan
(Nephelium lappaceum), durian (Durio zibethinus), and passion fruit (Passiflora edulis) as
well as to recommend suitable fruit plants to be cultivated in the study area.
This research occurred in the plan area of agrotourism development PT. Bhineka
Manca Wisata in Paputungan Village, West Likupang District, North Minahasa. Soil analysis
was tested at the Soil Conservation Laboratory and Soil Fertility Laboratory, Department of
Soil Science Faculty of Agriculture Sam Ratulangi University. The results showed the land
with mixed forest land cover, has an actual land suitability class to mango, rambutan, durian,
and passion fruit are marginally suitable. Whereas in the area of land covered by the bamboo
forest, the actual suitability of the mango and passion fruit are marginally suitable, to
rambutan and durian are moderately suitable. On land covered by shrubs, the actual land
suitability class of mango, rambutan, durian, and passion fruit are marginally suitable.
Keyword : Land suitability, fruits, agrotourism, West Likupang

ABSTRAK
Kesadaran akan dampak kesehatan melalui konsumsi buah-buahan, menuntut hasil
buah-buahan untuk selalu tersedia, di satu sisi kecocokan suatu tanaman memerlukan kondisi
geografi berbeda-beda hal ini menyebabkan tidak semua daerah di Indonesia memproduksi
berbagai macam buah. Dalam perencanaan penggunaan lahan, terlebih dahulu dibutuhkan
informasi potensi suatu lahan untuk penggunaan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk
menilai kesesuaian lahan aktual dan potensial tanaman mangga (Mangifera indica), rambutan
(Nephelium lappaceum), durian (Durio zibethinus), dan markisa (Passiflora edulis), serta
merekomendasikan tanaman buah yang sesuai untuk dibudidayakan pada daerah penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di area rencana pengembangan agrowisata PT. Bhineka
Manca Wisata di Desa Paputungan Kecamatan Likupang Barat Minahasa Utara. Analisis
tanah diuji di Laboratorium Konservasi Tanah dan Laboratorium Kesuburan Tanah Jurusan
Ilmu Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi. Hasil penelitian menunjukan
lahan dengan tutupan hutan campuran, mempunyai kelas kesesuaian lahan aktual untuk
tanaman mangga, rambutan, durian, dan markisa adalah sesuai marginal. Sedangkan pada
tutupan lahan berupa hutan bambu, kesesuaian aktual tanaman mangga dan markisa adalah
sesuai marginal, untuk rambutan dan durian adalah cukup sesuai. Pada lahan dengan tutupan
lahan berupa semak, kelas kesesuaian lahan aktual tanaman mangga, rambutan , durian , dan
markisa adalah sesuai marginal.
Kata kunci: Kesesuaian lahan, buah-buahan, agrowisata, Likupang Barat

1
PENDAHULUAN mencapainya, yaitu melalui evaluasi
potensi lahan.
Berdasarkan Survei Sosial
Ekonomi Nasional (SUSENAS) Tahun Berdasarkan hal tersebut maka,
2016 oleh Badan Pusat Statistik, Konsumsi perlu adanya penilaian kesesuaian lahan
buah-buahan lokal mengalami penurunan untuk tanaman buah-buahan pada area
drastis bila dibandingkan dengan konsumsi rencana pengembangan agrowisata
buah non-lokal (Bachdar, 2017). Salah PT.Bhineka Mancawisata di Kecamatan
satu faktor adalah produksi buah lokal Likupang Barat, Kabupaten Minahasa
yang masih terbatas, sehingga Utara agar diketahui apabila kelas
mempengaruhi harga buah lokal. Karena kesesuaian lahan baik untuk komoditas
kecocokan suatu tanaman memerlukan buah-buahan dapat dilanjutkan, dan
kondisi geografi berbeda-beda yang dikembangkan. Sedangkan apabila suatu
menyebabkan tidak seluruh daerah di lahan mempunyai kendala, maka perlu
Indonesia memproduksi berbagai macam adanya alternatif tindakan seperti
buah-buahan hal ini juga berdampak pada perbaikan lahan. Perlunya penelitian ini
biaya pengiriman buah antar daerah dilakukan karena di daerah pengembangan
sehingga harga buah lokal lebih mahal tersebut belum pernah dilakukannya
dibandingkan buah impor. evaluasi lahan untuk komoditas buah-
buahan, apabila penelitian evaluasi lahan
Tanaman buah-buahan selain dari ini dilakukan, maka dapat diketahui
hasil buahnya dapat juga dilihat dari nilai kekurangan yang ada pada lahan penelitian
ekologi, dan ekonominya. Nilai ekologis sehingga dapat memberikan informasi
yang didapatkan yaitu; sebagai tempat yang tepat dan memaksimalkan potensi
hidup organisme baik mikro maupun pada lahan tersebut.
makro, sebagai tanaman untuk penyedia
oksigen, dan memperkecil erosi. Nilai METODE PENELITIAN
ekonomi salah satunya hasil buah yang
Tempat dan Waktu Penelitian
dapat dijual, adapun keuntungan lain dari
tanaman buah-buahan yaitu nilai estetika Penelitian ini dilaksanakan di area
yang berhubungan dengan batin manusia rencana pengembangan agrowisata PT.
berupa perasaan senang ketika melihat Bhineka Mancawisata, Kecamatan
tanaman buah terutama saat tanaman Likupang Barat, Kabupaten Minahasa
berada pada fase generatif. Utara, selama 4 bulan, mulai bulan Maret
hingga Juli 2019. Analisis tanah dilakukan
Tanaman mangga, durian,
di Laboratorium Konservasi Tanah dan
rambutan dan markisa merupakan tanaman
Laboratorium Kesuburan Tanah, Jurusan
buah tropis yang digemari oleh
Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian
masyarakat. Peluang yang tersedia dari
Universitas Sam Ratulangi.
budidaya durian, rambutan, mangga dan
markisa diantaranya; permintaan pasar Alat dan Bahan
domestik dan luar negeri, tersedianya
lahan yang cukup luas, waktu panen yang Alat-alat yang digunakan dalam
berbeda dengan negara produsen lain, serta penelitian ini antara lain : tanjak, linggis,
masih kurangnya negara pesaing (Indriyani sekop, global positioning system (GPS),
2018, Jumjunidang dan Nofiarli 2009, meteran, cangkul, alat-alat tulis, kamera
Sudarso 2011). Melihat peluang – peluang digital, plastik ziplock, dan alat-alat
dari usaha budidaya mangga, durian, laboratorium. Bahan yang digunakan
rambutan dan markisa, dalam memenuhi dalam penelitian adalah contoh tanah atau
kebutuhan domestik dan ekspor tentunya sampel dan bahan-bahan kimia untuk
diperlukan usaha-usaha untuk analisis tanah di laboratorium.

2
Metode Penelitian Gambar 1. Peta Satuan Lahan Lokasi Penelitian.

Penelitian dilakukan dengan


menggunakan metode survei dengan
pendekatan evaluasi lahan berdasarkan
kriteria biofisik. Penetapan lokasi untuk
pengambilan sampel tanah ditentukan
dengan purposive sampling yaitu
pengambilan sampel berdasarkan
pertimbangan dan kondisi tertentu. setiap
satuan lahan diwakili oleh satu sampel
yang dilakukan pengamatan, pengukuran,
Tabel 1. Satuan Lahan Lokasi Penelitian.
dan pengambilan sampel tanah.
Pengolahan peta dilakukan dengan aplikasi
GIS (Arc Map). Pengambilan sampel tanah
dilakukan dengan pembuatan profil tanah.
Hasil analisa lapang dan laboratorium
kemudian dibandingkan dengan syarat
penggunaan lahan tanaman mangga, Tebel 1 menunjukan bentuk lahan lokasi
rambutan, durian dan markisa dalam penelitian adalah datar, jenis tanah alfisol,
Ritung et al. (2011). dengan tutupan lahan yang berbeda pada
tiap satuan lahan yaitu; hutan campuran,
HASIL DAN PEMBAHASAN hutan bambu, dan semak.

Satuan Lahan Kesesuaian Lahan

Setelah dilakukan pembentukan Kesesuaian lahan (land suitability)


satuan lahan (peta) melalui (overlay) merupakan kecocokan (adaptability) suatu
antara peta kemiringan, peta jenis tanah, lahan untuk tujuan penggunaan tertentu,
dan peta tutupan lahan, didapatkan peta melalui penentuan nilai (kelas) lahan serta
satuan lahan lokasi penelitian pada pola tata guna lahan yang dihubungkan
Gambar 1. dengan potensi wilayahnya, sehingga
dapat diusahakan penggunaan lahan yang
lebih terarah berikut usaha pemeliharaan
kelestarian (Setianingrum et al., 2014).
Tabel 2. Kesesuaian Lahan Tanaman Mangga (Mangifera indica) Lokasi Penelitian.

3
Tabel 3. Kesesuaian Lahan Tanaman Rambutan (Nephelium lappaceum) Lokasi Penelitian.

Tabel 4. Kesesuaian Lahan Tanaman Durian (Durio zibethinus) Lokasi Penelitian.

4
Tabel 5. Kesesuaian Lahan Tanaman Markisa (Passiflora edulis) Lokasi Penelitian.

Temperatur Media Perakaran

Melalui pembandingan antara Tekstur tanah pada profil 1


kriteria kesesuaian tanaman dengan data tergolong sangat sesuai atau S1 untuk
iklim dari BMKG Minahasa Utara, selang tanaman mangga,rambutan, durian dan
tahun 2009-2018, diketahui suhu udara di markisa. Hal ini dikarenakan tekstur tanah
lokasi penelitian sesuai untuk budidaya pada profil 1 berstatus agak halus. Pada
tanaman mangga, durian, rambutan dan profil 2 tekstur tanah tergolong agak halus
markisa. dan profil 3, tekstur tanah berstatus
sedang. Berdasarkan kriteria kesesuaian
Ketersediaan Air lahan untuk tanaman durian, mangga,
Berdasarkan kriteria kesesuaian rambutan, dan markisa pada profil 3,
lahan, kebutuhan air tanaman markisa, tekstur merupakan salah satu faktor
durian, dan rambutan pada lokasi pembatas. Untuk usaha perbaikan terhadap
penelitian masuk pada kelas sangat sesuai, tekstur tanah pada dasarnya tidak dapat
pada jumlah curah hujan antara 2000-3000 dilakukan.
mm. Untuk tanaman mangga jumlah curah Kedalaman tanah dari ketiga profil
hujan lokasi penelitian masuk pada kelas yang ada bervariasi. Untuk profil 1
sesuai marginal (S3) hal ini disebabkan kedalam efektif tanah yaitu 75 cm, pada
curah hujan di lokasi penelitian tergolong profil 2 kedalaman tanah efektif 104 cm,
tinggi untuk tanaman mangga. Tindakan dan pada profil 3 kedalaman efektifnya 55
perbaikan yang dapat dilakukan yaitu cm. Berdasarkan kriteria kesesuaian lahan
dengan pembuatan guludan atau bedengan mangga, durian, rambutan, dan markisa
agar tersedianya saluran drainase. Jumlah kedalaman efektif tanah pada profil 2
bulan kering untuk tanaman markisa masuk pada kelas sangat sesuai (S1),
berdasarkan kriteria kesesuaian lahan sedangkan kedalaman tanah pada profil 1
termasuk pada kelas sesuai marginal (S3). dan profil 3 masuk pada kelas sesuai
Usaha perbaikan yang dapat dilakukan marginal (S3). Umunya untuk tindakan
untuk meningkatkan kelas kesesuaian perbaikan dengan faktor pembatas
terhadap ketersediaan air yaitu melalui kedalaman tanah tidak dapat dilakukan,
irigasi. kecuali pada lapisan padas lunak dan tipis

5
dengan pembongkaran pada saat Pengembangan Agrowisata Kecamatan
pengolahan tanah (Djaenudin et al., 1994). Likupang Barat. Dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Retensi Hara
1. Lahan dengan tutupan hutan
Nilai KTK pada profil 1 tergolong campuran, memiliki kelas
sedang (S1) untuk tanaman mangga,
kesesuaian lahan aktual yaitu;
rambutan, durian, dan markisa. Pada profil sesuai marginal (S3) untuk
2 dan profil 3, berdasarkan kriteria tanaman mangga, rambutan,
kesesuaian lahan tanaman markisa, durian, durian, dan markisa. Sedangkan
mangga dan rambutan, setelah dilakukan pada tutupan lahan berupa hutan
pembandingan (matching) dengan hasil bambu, kesesuaian aktual tanaman
analisa laboratorium, profil 2 dan profil 3 mangga dan markisa adalah sesuai
masuk pada kelas cukup sesuai (S2). marginal (S3), untuk rambutan dan
Kapasitas tukar kation tanah yang rendah durian adalah cukup sesuai (S2).
dapat ditingkatkan dengan menambahkan Pada lahan dengan tutupan lahan
bahan organik, seperti kompos atau pupuk berupa semak, kelas kesesuaian
kandang (Novizan, 2007). lahan aktual tanaman mangga,
Melalui pembandingan antara rambutan, durian, dan markisa
kriteria kesesuaian lahan mangga, durian, adalah sesuai marginal (S3).
markisa, dan rambutan dengan hasil Kesesuaian potensial pada lahan
analisa laboratorium didapatkan pH pada dengan tutupan hutan campuran
profil 1, profil 2, dan serta profil 3 sangat dan semak, memiliki kelas
sesuai (S1). kesesuaian lahan yaitu; sesuai
marginal (S3) untuk tanaman
C-organik daerah penelitian mangga, rambutan, durian dan
melalui analisa laboratorium diketahui markisa. Pada lahan dengan
status C-organik pada profil 1, profil 2, tutupan berupa hutan bambu, kelas
dan profil 3, masuk pada kelas sangat kesesuaian potensial tergolong
sesuai untuk tanaman mangga, markisa, sangat sesuai (S1) untuk tanaman
rambutan, dan durian. Tindakan perbaikan mangga, rambutan, durian dan
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan markisa.
C-organik pada tanah adalah dengan 2. Tanaman rambutan (Nephelium
penambahan bahan organik. llapaceum) dan durian (Durio
zibethinus) merupakan tanaman
Hara Tersedia
buah yang sesuai untuk
Kadar N pada profil 1, profil 2 dan dibudidayakan pada daerah
profil 3 tergolong rendah untuk tanaman penelitian, khususnya pada area
mangga,durian,rambutan dan markisa dengan tutupan lahan berupa hutan
sehingga masuk pada kelas cukup sesuai. bambu.
Kandungan P pada profil 1, profil 2, dan
Saran
profil 3, diketahui tergolong rendah dan
masuk pada kelas cukup sesuai. Mengingat kedalaman tanah yang
dangkal di lokasi penelitian. Maka
KESIMPULAN DAN SARAN
sebaiknya diusahakan tanaman buah yang
Kesimpulan memiliki perakaran dangkal, misalnya:
Belimbing (Averrhoa bilimbi), melon
Berdasarkan penelitian yang telah (Cucumis melo), semangka (Citrullus sp.),
dilaksanakan tentang Kesesuaian Lahan dan nenas (Ananas comosus).
Tanaman Buah-buahan di Area Rencana

6
DAFTAR PUSTAKA
Novizan, 2007. Petunjuk Pemupukan yang
Bachdar Saviq. 2017. “Mengupas Problem efektif. Agromedia Pustaka,
atika Buah di Indonesia”. http://mar Jakarta.
keteers.com/mengupasproblematia-
buah-di-indonesia/. 28 Februari Ritung, S., K. Nugroho, A. Mulyani, dan
E. Suryani. 2011. Petunjuk Teknis
2019.
Evaluasi Lahan Untuk Komoditas
Djaenudin D., H Basuni, S. Hardjowigeno, Pertanian (Edisi Revisi). Balai
H. Subagyo, M. Sukardi, Besar Penelitian dan
Ismangoen Marsoedi Ds., N. Pengembangan Sumberdaya Lahan
Suharta, L. Hakim Widagdo, J. Pertanian, Badan Penelitian dan
Dai, V. Suwaandi, S. Bachri,. E.R. Pengembangan Pertanian, Bogor.
Jordens. 1994. Kesesuaian Lahan 168 hal.
Untuk Tanaman Pertanian dan
Tanaman Kehutanan. Laporan Setianingrum R.D., Andri Suprayogi,
Teksnis No. 7. Versi 1.0. LREP-II Hani’ah. 2014. Jurnal Geodesi
Part C. CSAR, Bogor. Undip. Program Studi Teknik
Geodesi, Fakultas Teknik,
Indriyani N. L.P., Panca J. Santoso, Universitas Diponegoro. Semarang.
Fitriana Nasution. 2018. Budidaya
Durian. Balai Penelitian Buah Sudarso Djoko, Leni Marlina. 2011.
Tropika. Badan Litbang Pertanian. Budidaya Markisa. Badan
Penelitian dan Pengembangan
Jumjunidang, Nofiarli. 2009. Rambutan. Pertanian.
Balai Penelitian Buah Tropika.
Badan Litbang Pertanian.

You might also like