Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL)

Volume 7, Nomor 2, Hal.68 – 72


DOI: https://doi.org/10.33084/mitl.v7i2.3820

EVALUASI RESIDUAL Hg (MERKURI) DI AREA BEKAS TAMBANG EMAS MASYARAKAT DESA


TUMBANG BARINGEI KECAMATAN RUNGAN KABUPATEN GUNUNG MAS

Sellin Falentino1, Muh. Azhari1, Rudy Yoga Lesmana1

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Palangka Raya, Indonesia1


*surel: yogalesmanaryl@gmail.com

ABSTRACT
Keywords:
The use of the environment to meet the necessities of life has an
influence on the environment. activities carried out to meet the needs Environmental,
of life have an influence on environmental conditions, for example Mining,
environmental pollution in gold mining activities that use Hg (mercury) Residual,
and its residuals. research location is in Tumbang Baringei Village, Mercury,
Rungan District, Gunung Mas Regency with Observation and
Laboratory Methods regarding the evaluation of ex community gold
mines. The results obtained were found vioir plants such as grass,
karamunting and dolar rambat. Residual obtained with an average
value of <0.001 mg/L with a total of 10 samples. This value shows Submitted: August 2022
that the environmental conditions of the community's former gold Reviewed: August 2022
Published: August 2022
mining waters are still safe with a maximum quality standard of
0.005 mg/L.

INTISARI
Pemanfaatan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidup
Kata Kunci:
memberikan pengaruh bagi lingkungan. aktivitas yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan hidup memberikan pengaruh terhadap Lingkungan,
kondisi lingkungan misalnya pencemaran lingkungan pada kegiatan Tambang Emas,
tambang emas yang menggunakan Hg (merkuri) dan residualnya. Residual,
Lokasi penelitian di Desa Tumbang Baringei Kecamatan Rungan Merkuri,
Kabupaten Gunung Mas dengan Metode Observasi dan
Laboratorium tentang evaluasi bekas tambang emas masyarakat.
Hasil yang diperoleh ditemukan tanaman vionir seperti rumput,
karamunting dan dolar rambat. Residual yang diperoleh dengan Diterima: Agustus 2022
nilai rata-rata <0.001 mg/L dengan jumlah 10 sampel. nilai tersebut Direview: Agustus 2022
Dipublikasi: Agustus 2022
menunjukkan kondisi lingkungan perairan bekas tambang emas
masyarakat masih aman dengan baku mutu maksimal 0.005 mg/L.

© 2022 Sellin Falentino, Muh. Azhari, Rudy Yoga Lesmana. Published by Institute for Research and
Community Services
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. This is Open Access article under the CC-BY-SA License
(http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).DOI: https://doi.org/10.33084/mitl.v7i2.3820.
Evaluasi Residual Hg (Merkuri) di Area Bekas Tambang……… 69

PENDAHULUAN Merkuri salah satu masalah bagi lingkungan.


Selain itu penambangan emas dengan
Seiring perkembangan teknologi
menggunakan alat modern ini menimbulkan
permasalahan kerusakan lingkungan,
lubang-lubang besar dan kerusakan vegetasi.
sebanding dengan laju pertumbuhan
Vegetasi menjadi salah satu tolok ukur kondisi
teknologi. Kegiatan penambangan emas
lingkungan.
secara tradisional, yang dilakukan oleh
masyarakat menggunakan metode
amalgamasi yaitu pengikatan emas dengan
menggunakan merkuri (Hg). Merkuri (Hg) METODOLOGI
merupakan salah satu unsur logam berat yang
Penelitian laboratorim yang dilakukan
mendapat perhatian utama dalam segi
yaitu terkait dengan residual (Hg) total
kesehatan karena dapat menyebabkan
dalam air bekas area bekas tambang
pencemaran lingkungan dan bersifat toksik
masyarakat Desa Tumbang Baringei,
terhadap manusia. Merkuri (Hg) atau air
Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas
raksa sering diasosiasikan sebagai polutan
dengan teknik Spektrofotometri Serapan Atom
bagi lingkungan, setiap tahun berton – ton
(SSA)-Uap (SNI 6989.78:2011) dan terkait
merkuri dilepaskan ke amosfir karena
kondisi area bekas tambang ilegal
pemakaiannya yang luas baik di industri,
masyarakat di Desa Tumbang Baringei,
pertambangan dan lain – lain.
Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas.
Masyarakat Dayak Kalimantan
Data pengamatan tumbuhan vioner dilakukan
Tengah seperti di Kabupaten Gunung Mas,
secara observasi untuk area bekas tambang
memiliki salah satu mata pencaharian selain
emas.
bertani, berladang, dan nelayan, juga
memiliki mata pencaharian sebagai
penambang. Kegiatan penambangan yang Alat
dilakukan masyarakat Dayak setempat
1. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)-
awalnya dilakukan secara
Uap dingin atau Mercury Analyzer
sederhana/konvensional/tradisional dengan
2. Gelas piala 100 mL; 250 mL dan 1000
menggunakan alat sederhana yang dimiliki
mL
seperti Dulang (bahasa Daerah) sebagai alat
3. Pipet volumetrik 1,0 mL; 2,0 mL; 5,0 mL;
untuk memisahkan material emas (AU) dengan
10,0 mL; 25,0 mL; 50,0 mL dan 100,0 mL
material lain tanpa penggunaan material
4. Labu ukur 50,0 mL dan 100,0 mL
kimia pemisah seperti raksa (Hg). Pengaruh
5. Erlenmeyer 250 mL
yang di timbulkan dari pertambangan emas
6. Corong gelas
tradisional masyarakat Dayak setempat bagi
7. Kaca arloji
lingkungan masih dapat di toleransi, selain itu
8. Penangas air
galian yang di timbulkan dari pertambangan
9. Seperangkat alat saring vakum
emas tradisional ini relatif kecil, sehingga
10. Saringan membran dengan ukuran pori
beban pencemar bagi lingkungan masih
0,45 µm; dan
aman. Kondisi ini memungkinkan lingkungan
11. Labu semprot.
masih dapat menyediakan sumber daya
kebutuhan dengan cepat seperti (ikan masih
banyak, air masih jernih bahkan dapat di Bahan
kosumsi langsung tanpa khawatir).
1. Air bebas mineral
Kondisi Eksisting di Desa Tumbang
2. Asam nitrat (HNO3) p.a
Baringei, Kecamatan Rungan, Kabupaten
3. Larutan Induk logam raksa (Hg) 1000
Gunung Mas akibat kegiatan penambangan
mg/L
emas yang terus berlanjut sampai sekarang
4. Larutan baku logam raksa (Hg) 100 mg/L
menyebabkan banyak mengalami perubahan.
5. Larutan pengencer HNO3 0,05 M
Akibat sering berkembangnya zaman,
6. Larutan pencuci HNO3 5 % (v/v)
yaitu dengan menggunakan alat modern dan
7. Gas argon HP
campuran material kimia Hg/raksa yang
8. Larutan kalium permanganat (KMnO4)
menghasilkan residual berupa merkuri.
9. Larutan kalium permanganat (KMnO4)

Sellin Falentino, Muh. Azhari, Rudy Yoga Lesmana /MITL Vol. 7 No.02 (2022):68-72
Evaluasi Residual Hg (Merkuri) di Area Bekas Tambang……… 70

10. Larutan kalium persulfate Kabupaten Gunung Mas terkait dengan


11. Larutan hidroksilamin sulfat-natrium kondisi eksisting area bekas tambang emas
klorida masyarakat Desa Tumbang Baringei dapat
12. Larutan timah (II) klorida (SnCl2) diliat pada Tabel 1.1
13. Asam sulfat (H2SO4) pa Tabel 1.1 Kondisi Eksisting Area Tambang
14. Asam klorida pekat (HCl); dan Emas
15. Bahan penyerap uap air, misalnya silika No Kondisi Fisik Keterangan
gel. (SNI) 6989.78:2011 1 Vegetasi Lingkungan area bekas
tambang mengalami
Prosedur Penelitian suksesi, dengan
adanya tumbuhan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan vioner/tanaman
digunakan dalam kegiatan penelitian perintis.
2. Menimbang 0,1354 g HgCl2 larutkan 2 Diameter Galian Tiap lubang diameter
dalam 75 mL air bebas mineral dan 1 mL lebar galian kurang
HNO3 pekat. Impitkan hingga 100 mL lebih 15-20 meter dan
dengan air bebas mineral (1 mL ≈ 1 mg untuk kedalaman
Hg). 1. Siapkan alat dan bahan yang lubang kurang lebih 6
akan digunakan dalam kegiatan meter.
penelitian 3 Penimbunan/Reklamasi Area bekas tambang
3. Pipet 10 mL larutan induk Hg 1000 mg/L, emas tidak ada
encerkan dengan air bebas mineral dilakukan
hingga 100 mL dalam labu ukur (1 mL penimbunan/reklamasi.
100 g Hg). 4 Aktivitas Masyarakat Tidak ada aktivitas
4. Larutkan 1,5 mL HNO3 pekat ke dalam masyarakat di lokasi
1000 mL air bebas mineral dalam gelas area bekas tambang.
piala. Vegetasi yang ditemukan berupa rumput,
5. Tambahkan 50 mL asam nitrat pekat ke karamunting dan dolar rambat sebagai salah satu
dalam 800 mL air bebas mineral dalam vegetasi perintis (vioner). Hasil analisis sampel air terkai
gelas piala 1000 mL, lalu tambahkan air dengan kandungan Hg (merkuri) di dalam air dapat
bebas mineral hingga 1000 mL dan dilihat pada tabel berikut dengan metode US EPA
homogenkan. method 7473/2007 AAS.
6. Larutkan 50 g KMnO4 ke dalam 1 L air
bebas mineral Tabel 1.2 Kandungan Hg (raksa)
7. Larutkan 50 g K2S2O8 (kalium persulfat) Paramete Satuan Baku Mutu
ke dalam 1 L air bebas mineral. No Jenis r mg/L 0,005
8. Larutkan 120 g NaCl dan 120 g Sampel Hg
hidroksilamin sulfat [(NH2OH)2H2SO4] ke Hasil Pengujian
dalam 1 L air bebas mineral. 1 A-065 <0,001*
9. Larutkan 10 g SnCl2 dalam air yang 2 A-066 <0,001*
sudah ditambah 20 mL HCl pekat 3 A-067 <0,001*
kemudian tambahkan air bebas mineral
4 A-068 <0,001*
sampai volume 100 mL.
5 A-069 <0,001*
10. Lakukan prosedur pengamatan sesuai SNI
6989.78:2011 dalam kegiatan analisis 6 A-070 <0,001*
11. Mengukur hasil analisis terkait dengan 7 A-071 <0,001*
sampel penelitian 8 A-072 <0,001*
9 A-073 <0,001*
HASIL DAN PEMBAHASAN
10 A-074 <0,001*
Hasil data penelitian Evaluasi Area
Bekas Tambang Emas Masyarakat di Desa Vegetasi adalah kumpulan dari
Tumbang Baringei Kecamatan Rungan beberapa jenis tumbuhan yang tumbuh

Sellin Falentino, Muh. Azhari, Rudy Yoga Lesmana /MITL Vol. 7 No.02 (2022):68-72
Evaluasi Residual Hg (Merkuri) di Area Bekas Tambang……… 71

bersama-sama pada suatu tempat membentuk masyarakat dan lingkungan dari paparan
suatu kesatuan dimana individu -individunya merkuri.
saling tergantung satu sama lain yang disebut Merkuri memiliki peranan untuk
sebagai komunitas tumbuh-tumbuhan. Kondisi memisahkan butir-butir emas dengan butir-
eksisting atau kondisi lingkungan saat ini di butir batuan. Endapan Hg disaring
area bekas pertambangan emas masyarakat menggunakan kain untuk mendapatkan sisa
Desa Tumbang Baringei mengalami vegetasi, emas. Endapan yang tersaring kemudian
yaitu tumbuh – tumbuhan mulai tumbuh di diremas dengan tangan (DLHK Prov Banten,
lokasi pertambangan, seperti tumbuhan 2019). Merkuri yang digunakan dalam
karamunting, rumput – rumputan, lamtoro dan memisahkan biji emas dan batuan jika
tanaman dolar/climbing fig yang di temukan terbuang ke lingkungan tanpa memberikan
di lokasi tambang. dampak negative bagi lingkungan dan
Vegetasi aalah sekelompok tumbuhan makhluk hidup lainnya, sehingga perlu
yang terdapat dalam suatu wilayah tertentu disimpan dengan baik (Hg). (Azhari, 2022).
memperlihatkan distribusi ruang waktu Jumlah merkuri yang ditemukan di
(cambell et al., 2008) vegetasi yang terlibat lingkungan perairan bekas tambang Desa
hanyalah tumbuhan, jika terjadi interaksi akan RunganTumbang Baringei masih dalam kondisi
terbentuk sebuah ekosistem (Kartawinata., yang aman atau rendah, sehingga air yang
2010). ada disekitar lokasi bekas tambang aman
Vegetasi memeiliki peranan yang pentig untuk dikonsumsi dan digunakan oleh makhluk
dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan hidup lainnya.
lingkungan secara umum. Vegetasi berperan
sebagai organisme pentup tanah supaya
KESIMPULAN
tidak mudah tergerus oleh air, misalnya sepeti
air hujan. Pemanfaatan lingkungan harus Vegetasi yang ditemukan di bekas
seimbanga sehingga terjaga kelestariannya, lokasi tambang emas masyarakat di Desa
baik pemanfaatan jangka pendek dan Tumbang Baringei merupakan tanaman vioner
pemanfaatan jangka Panjang (Azhari, 2022) seperti rumpur, dolar rambat dan
Vegetasi memiliki peranan untuk karamunting. Adanya vegetasi tersebut
mempertahankan stabilitas ekosistem dan menunjukkan Kesehatan lingkungan atau
memberi manfaat bagi kehidupan manusia ekosistem. Hasil penelitian terkait dengan
dan makhluk hidup lainnya. Tumbuhan parameter Hg (raksa/merkuri) menunjukkan
sebagai organisme produsen harus dijaga jumlah yang minim dari batas atas baku mutu
dengan baik sehingga tetap lestari. yang diperbolehkan pemerintah sebagai
(Miftahur,Et all., 2019). batas aman. Kondisi tersebut menunjukkan
Vegetasi yang ditemukan di lokasi bahwa lingkungan bekas tambang emas
bekas tambang masyarakat menunjukkan masyarakat masih dalam kondisi aman.
adanya progress perbaikan kondisi
lingkungan. Vegetasi baik akar, daun dan SARAN
batang serta bagian lainnya memiliki fungsi Perlu adanya penelitian lebih lanjut
yang baik bagi lingkungan, baik sebagai dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan
peng absorb polutan atau sebagai agen lokasi pengambilan sampel sehingga data
penyedia kebutuhan dasar makhluk hidup yang diperoleh terkait cemaran Hg semakin
seperti oksigen dan bahan makanan nabati banyak dan bervariasi.
lainnya (Diana, 2021).
Nilai kandungan merkuri (Hg) masih di
bawah ambang batas baku mutu dengan nilai
setiap sampel adalah <0,001 mg/L. Maka
dapat disimpukan kandungan merkuri (Hg) di
perairan area bekas pertambangan
masyarakat di Desa Tumbang Baringei masih
aman dari pencemaran kandungan Merkuri
(Hg) dan tidak berdampak negatif bagi

Sellin Falentino, Muh. Azhari, Rudy Yoga Lesmana /MITL Vol. 7 No.02 (2022):68-72
Evaluasi Residual Hg (Merkuri) di Area Bekas Tambang……… 72

REFERENSI
[1] Azhari. 2022. Modul Ajar Biomonitoring
Lingkungan. Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya: Palangka Raya
[2] Azhari. 2022. The Potential of Hand wash
Liquid From Galam (Melaleuca cajuputi).
Journal of Weatland Environmental
Management Vol 10 No 2 hal 35-39.
[3] Kartawinata. 2010. Dua Abad
Mengungkap Kekayaan Flora dan
Ekosistem Indonesia. LIPI: Jakarta
[4] DLHK Provinsi Banten. 2019. Dampak
Merkuri bagi Lingkungan
[5] Diana. 2022. Morfologi Tumbuhan. UIN
Mataram: Mataram
[6] Cambell. 2008. Biologi Jilid III. Erlangga:
Jakarta
[7] Miftahur Et all., 2019. Analisis Vegetasi.
Biopres UNM: Makassar

Sellin Falentino, Muh. Azhari, Rudy Yoga Lesmana /MITL Vol. 7 No.02 (2022):68-72

You might also like