Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/335911266

Model Pembelajaran Praktikum Akuntansi untuk Meningkatkan Aktivitas


Belajar Mahasiswa

Article · September 2014

CITATIONS READS

9 1,162

2 authors:

Anita Wijayanti Kartika Hendra Titisari


Universitas Islam Batik Surakarta Universitas Islam Batik Surakarta
24 PUBLICATIONS   43 CITATIONS    26 PUBLICATIONS   52 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Metode Pembelajaran akuntansi View project

All content following this page was uploaded by Anita Wijayanti on 19 September 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


194 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 21, NOMOR 2, OKTOBER 2014

Model Pembelajaran Praktikum Akuntansi


untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mahasiswa

Kartika Hendra Titisari


Anita Wijayanti
UNIBA Surakarta
kartikatitisari@yahoo.com

Abstract: Accounting Practicum development of teaching materials is one of the efforts made to
improve student competencies. The purpose of this study was to develop an model accounting package
practicum learning model as a strategy to improve the quality of learning financial accounting and
tax accounting to increase student competence . This study will answer the problem of how to model
learning and learning package Model appropriate for accounting practice in accounting courses .
This learning model development using design research and development. The procedure follows
the development of Instructional Development Model. Results of the research is a concept model of
learning and teaching practicum accounting package. Testing the model through Action Research in
the Classroom of Accounting Student UNIBA, showed an increase in students’ learning activities.

Keywords: practicum accounting, model of learning

Abstrak: Pengembangan bahan ajar Praktikum Akuntansi merupakan salah satu upaya yang dilakukan
untuk dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan
model paket pembelajaran praktikum akuntansi sebagai strategi meningkatkan kualitas pembelajaran
akuntansi keuangan dan akuntansi pajak untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Penelitian
ini akan menjawab permasalahan bagaimana model pembelajaran dan model paket pembelajaran
praktikum akuntansi yang sesuai di program studi akuntansi. Pengembangan model pembelajaran
ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan. Prosedur pengembangan mengikuti Model
Pengembangan Instruksional (MPI). Hasil penelitian berupa konsep model pembelajaran dan paket
pembelajaran praktikum akuntansi. Pengujian model melalui Penelitian Tindakan Kelas pada
mahasiswa prodi akuntansi UNIBA, menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas belajar mahasiswa.

Kata kunci: praktikum akuntansi, model pembelajaran

Pembelajaran di Perguruan Tinggi merupakan suatu tentunya menjadi sangat penting. Praktik akuntansi di
proses interaksi antara dosen dan mahasiswa di dunia industri yang tidak bisa dilepaskan dari praktik
dukung unsur-unsur yang ada di dalamnya. Tujuan, perpajakan, menuntut pemahaman mahasiswa. Model
materi pelajaran, sarana prasarana, kondisi belajar, pembelajaran praktikum akuntansi untuk Perguruan
media pembelajaran, lingkungan belajar, metode Tinggi telah banyak tersedia, namun demikian masih
pembelajaran, dan evaluasi, yang merupakan terbatas yang menggabungkan praktik akuntansi dan
unsur-unsur pembelajaran sangat mempengaruhi praktik perpajakan, sehingga mahasiswa kurang
keberhasilan proses belajar mengajar. Proses ini mendapatkan gambaran praktik riel akuntansi yang
dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun luar tak terlepas dari praktik perpajakan. Penelitian ini
mahasiswa, diantaranya model pembelajaran. akan menjawab permasalahan: Bagaimana model
Penggunaan model yang tepat sangat mempengaruhi pembelajaran Praktikum Akuntansi Keuangan yang
keberhasilan proses pembelajaran. Mata kuliah memasukkan aspek perpajakan untuk meningkatkan
Praktikum Akuntansi berperan penting dalam kompetensi mahasiswa.
keberhasilan pencapaian kompetensi mahasiswa Penelitian ini dirancang untuk memperbaiki
dalam pemahaman akuntansi di dunia praktik. dan meningkatkan kualitas pembelajaran Praktikum
Untuk mencapai kompetensi mahasiswa sesuai yang Akuntansi yang berkaitan dengan tuntutan
diharapkan, keberadaan model paket pembelajaran mutu luaran perguruan tinggi yaitu kemampuan

194
Titisari, Model Pembelajaran Praktikum Akuntansi untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mahasiswa ... 195

penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap ia memperoleh informasi baru, membantu


ke penguasaan kompetensi, sehingga bisa dianggap mahasiswa merekonstruksi pengetahuan secara
mampu oleh masyarakat dengan melakukan tindakan benar, memotivasi serta membimbing mahasiswa
secara cerdas dan penuh tanggung jawab, khususnya dalam memecahkan masalah. Jadi adanya informasi
dalam bidang pekerjaan yang terkait dengan dan pengalaman baru mengakibatkan terjadinya
profesi akuntansi. Hal ini sejalan dengan Kerangka rekonstruksi pengetahuan yang lama sehingga
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), yaitu lulusan terbentuk pengetahuan baru (Darsono, 2000).
S1 akuntansi bukan lagi hanya sebagai teknisi dan Pada dasarnya belajar adalah perubahan
analis tetapi juga sebagai ahli akuntansi. menuju perkembangan ke arah yang lebih baik.
Belajar bukan merupakan suatu hasil atau Faktor internal (dari dalam individu) dan faktor
tujuan tetapi suatu proses dan kegiatan. Belajar eksternal (dari luar individu) akan mempengaruhi
bukan hanya mengingat akan tetapi mengalami, keberhasilan kegiatan belajar. Faktor internal
hasil belajar merupakan perubahan kelakuan bukan dimaksud adalah faktor fisiologis dan psikologis,
suatu penguasaan hasil latihan (Hamalik, 2008). sedangkan faktor eksternal meliputi kondisi
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan lingkungan sekitar mahasiswa (sosial dan non sosial)
seseorang untuk memperoleh perubahan suatu (Suryabrata, 2010).
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai Proses belajar dan mengajar selanjutnya di
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan sebut pembelajaran. Pembelajaran didefinisikan
lingkungannya (William Burton dalam Hamalik, sebagai kegiatan mengatur dan mengorganisasikan
2008). Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan lingkungan di sekitar mahasiswa untuk mendorong
sebagai kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan dan memudahkan mahasiswa melakukan kegiatan
pribadi seutuhnya. Dalam artian sempit, belajar belajar. Pembelajaran terdiri atas beberapa komponen
dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi yang saling berkaitan dan memiliki ketergantungan
ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian satu sama lain dan bekerja sama membentuk
usaha menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya sebuah sistem agar dapat mencapai tujuan yang
(Sardiman, 2004). telah ditetapkan sebelumnya (Sudjana, 2009).
Belajar merupakan proses yang berlangsung Mata pelajaran dan cara mengajar adalah dua hal
dalam diri seseorang yang mengubah tingkah yang menentukan daya tarik suatu pembelajaran
lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap (Sugiyanto, 2008).
mapun berbuat (Gulo, 2002). Sehingga bisa Hasil belajar memiliki peran penting dalam
disimpulkan belajar merupakan suatu proses dalam pembelajaran. Penilaian terhadap hasil belajar
diri seseorang untuk mencapai tujuan tertentu dan dapat memberikan informasi sampai sejauh mana
perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar atau keberhasilan seorang mahasiswa dalam belajar. Dari
bisa dikatakan belajar merupakan proses belajar dan informasi tersebut dosen dapat memperbaiki dan
hasil belajar. menyusun kembali kegiatan belajar pembelajaran
Pandangan konstruktivisme-kognitif lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun
mendefinisikan belajar sebagai “perubahan dalam individu. Benyamin Bloom mengklasifikasikan
struktur mental yang berisi informasi dan prosedur kemampuan belajar menjadi tiga kategori, yaitu:
pengoperasian pada informasi tersebut” (Koes, (1) Ranah kognitif, meliputi kemempuan intelektual
2003). Pandangan konstruktivisme meyakini yang terdiri dari pengetahuan/ ingatan, pemahaman,
bahwa setiap pebelajar harus mengkonstruksi aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi, (2) Ranah
pengetahuan dan secara aktif mencari makna. Dalam afektif, berkenaan dengan sikap dan minat yang
hal ini, belajar yang terjadi adalah sesuatu yang terdiri penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
dihubungkan dengan pengetahuan, pengalaman atau organisasi, dan internalisasi (3) Ranah psikomotorik,
konseptualisasi yang telah ada pada individu. mencakup yang berupa keterampilan fisik (motorik)
Salah satu prinsip belajar adalah mahasiswa dan kemampuan bertindak, yang terdiri atas gerakan
belajar dengan melakukan sendiri dan diharapkan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
dosen selalu ingat bahwa tugasnya adalah perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan
membelajarkan mahasiswa, dengan kata lain keterampilan kompleks, dan gerakan ekpresif dan
membuat mahasiswa dapat belajar untuk mencapai interpretatif.
hasil optimal. Dosen berinteraksi dengan masing- Model dan metode mengajar akan menentukan
masing mahasiswa untuk mengamati bagaimana keberhasilan proses belajar mengajar. Cara dosen
196 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 21, NOMOR 2, OKTOBER 2014

menyampaikan materi dan model pembelajaran terdiri dari pengumpulan bukti transaksi, pencatatan,
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari penggolongan, pengikhtisaran, pelaporan, analisis,
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh dan interpretasi. Tujuan utama akuntansi adalah
dosen. Model pembelajaran merupakan bungkus atau menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
dan teknik pembelajaran. Model pembelajaran Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi
adalah kerangka konseptual yang melukiskan berguna bagi pihak-pihak di dalam perusahaan itu
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan.
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sumarso, 2006)
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi Mendasarkan pengertian di atas, akuntansi
para pencanang pembelajaran dan para pengajar merupakan proses yang terdiri dari pengumpulan
dalam mencanangkan dan melaksanakan aktivitas bukti transaksi, pencatatan, penggolongan,
pembelajaran (Winataputra dalam Sugiyanto, 2008). pengikhtisaran, sampai pelaporan kepada pihak-
Di perguruan tinggi dalam pembelajaran mahasiswa pihak yang membutuhkan informasi akuntansi
berperan aktif dan dosen sebagai fasilitator. Dengan sebagai bahan pengambilan keputusan untuk
demikian, metode mengajar seharusnya beralih melaksanakan kegiatan secara efisien dan sebagai
dari lecture-based format menjadi student-active alat evaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi.
approach atau student-centered instruction. Model Informasi yang dihasilkan dari proses akuntansi
Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu sangat penting artinya dalam perkembangan dunia
bentuk pembelajaran yang menerapkan student- usaha. Peran profesi akuntansi sangat dibutuhkan
active approach atau student-centered instruction. untuk menunjang keberhasilan dunia usaha.
Penerapan model ini diharapkan peran dosen Penelitian Wahyuningsih (2005) memberikan
sebagai pendidik bisa membangkitkan minat belajar, bukti empiris penerapan model pembelajaran PBL
motivasi belajar dan partisipasi mahasiswa dalam dapat mengembangkan sekaligus meningkatkan
proses pembelajaran. Selanjutnya prestasi belajar kemampuan berpikir kritis peserta didik. Penelitian
mahasiswa mengalami peningkatan dibandingkan Sumarsono (2006) membuktikan penerapan
dengan sebelumnya yang masih menerapkan metode Problem Based Instruction dalam pembelajaran
konvensional, karena Problem Based Learning dapat membantu peserta didik mengembangkan
(PBL) merupakan pembelajaran yang melibatkan kemampuan berpikir dan pemecahan masalah
peserta didik secara langsung dalam suatu mata melalui perlibatan dengan pengalaman nyata
pelajaran yang memerlukan praktik. Menurut Boud sehingga hasil belajar peserta didik bisa lebih
and Felleti (1997), Problem Based Learning adalah optimal. Penelitian Rusmiyati (2007) dengan
sebuah pendekatan untuk menyusun kurikulum penerapan PBL menunjukkan terjadi peningkatan
yang melibatkan peserta didik dalam menghadapi persentase penguasaan keterampilan proses sains,
masalah-masalah dari praktik. Dengan Problem pemahaman materi dan sikap ilmiah. Oleh karena
Based Learning mahasiswa diharapkan dapat itu, dalam pengembangan ini PBL dipilih sebagai
mengembangkan cara berpikir dan keterampilan basis model pengembangan model pembelajaran
yang lebih tinggi. Seperti metode pembelajaran praktikum akuntansi.
lainnya, PBL memiliki kekuatan dan kelemahan.
PBL merupakan salah satu model pembelajaran METODE PENELITIAN
yang memberdayakan daya pikir, kreativitas, dan Studi mengenai model pembelajaran akuntansi
partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran. dengan pengembangan paket pembelajaran Praktikum
Akuntansi adalah salah satu cabang ilmu Akuntansi ini termasuk kategori penelitian dan
ekonomi yang sangat diperlukan dalam dunia pengembangan (research and development. Masalah
usaha. Akuntansi berasal dari bahasa Inggris yaitu yang akan dipecahkan atau obyek dalam penelitian
“accounting” yang berarti pencatatan. American ini adalah masalah nyata yang berkaitan dengan
Accounting Association mendefinisikan akuntansi upaya inovatif mengembangkan paket pembelajaran
sebagai “proses mengidentifikasikan, mengukur, praktikum sebagai metode pembelajaran ideal untuk
dan melaporkan informasi ekonomi, untuk mendukung pemahaman mahasiswa terhadap mata
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan kuliah akuntansi keuangan dan akuntansi pajak, yang
yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan pada akhirnya meningkatkan prestasi mahasiswa dan
informasi tersebut”. Sedangkan proses akuntansi berdampak pada peningkatan kompetensi mahasiswa
Titisari, Model Pembelajaran Praktikum Akuntansi untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mahasiswa ... 197

dalam mengaplikasikan akuntansi di dunia industri. kompetensi lulusan prodi Akuntansi, pengembangan
Model desain penelitian untuk peningkatan paket pembelajaran Praktikum Akuntansi ini
kualitas pembelajaran ini pada awalnya mengacu diarahkan pada paket pembelajaran yang berorientasi
pada model Anita Lee yang terdiri daari empat pada pendekatan praktikum. Pengembangan paket
komponen yaitu: planning, actuating, observing, pembelajaran ini dengan prosedur tahapan: (1)
dan reflecting yang saling terkait dalam suatu penentuan mata kuliah yang akan dikembangkan,
siklus. Pada tahap planning, peneliti merancang (2) identifikasi silabus mata kuliah yang akan
tindakan untuk memecahkan permasalahan yang dikembangkan, (3) proses pengembangan mengikuti
dihadapi dalam program pembelajaran sedangkan model MPI, (4) Penyusunan dan penulisan paket
tahap actuating merupakan tahap implementasi pembelajaran.
dari tindakan yang direncanakan. Pada tahap Selanjutnya desain penelitian dengan
observing peneliti mengamati proses pembelajaran menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
untuk mengetahui unjuk kerja yang ditampilkan dengan menggunakan model Kemmis & Taggart
mahasiswa, selanjutnya dalam tahap reflecting (dalam Rafi’udin, 1997) Yang siklusnya dapat dilihat
peneliti menganalisis proses kegiatan melalui pada Gambar 1.
pengamatan langsung dan merancang tindakan ulang Penelitian ini menggunakan jenis data primer
untuk penyempurnaan. Setelah melalui diskusi tim, dan data sekunder yang diperoleh melalui penelitian
desain penelitian pada akhirnya menggunakan desain lapangan. Mahasiswa sebagai responden menjadi
penelitian dan pengembangan atau Research and sumber data primer, sedangkan sebagai sumber
Development (R&D) dan pada tahap ini penelitian data sekunder adalah literatur-literatur yang tersedia
yang dilakukan dengan metode kualitatif. Dengan terkait dengan topik penelitian. Teknik pengumpulan
hasil yang ditargetkan berupa pengembangan paket data primer dilakukan dengan teknik wawancara
pembelajaran Praktikum Akuntansi yang dapat langsung dan questionary serta FGD, sedangkan
meningkatkan pemahaman mahasiswa peserta pengumpulan data sekunder dilakukan dengan
kuliah dalam mengaplikasikan hasil pembelajaran metode dokumentasi.
akuntansi keuangan dan akuntansi pajak ke dalam Kuesioner sederhana yang diberikan kepada
dunia industri. mahasiswa pada awal ditujukan untuk menggali
Dalam penelitian ini, untuk mencapai standar pendapat (umpan balik) mengenai proses

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian Tindakan kelas (Kasbolah, 2001)


198 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 21, NOMOR 2, OKTOBER 2014

pembelajaran. Wawancara sebagai instrumen yang diamati


pelengkap memberikan gambaran sejauh mana 2. Menjumlahkan skor untuk masing-masing
mahasiswa memahami mata kuliah akuntansi aktivitas yang diamati
keuangan dan akuntansi pajak. FGD dilakukan dalam 3. Menghitung skor aktivitas pada setiap aspek
proses penyusunan model paket pembelajaran dan yang diamati dengan rumus:
menguji materi. % = (skor hasil aktivitas / skor maksimum) x
Instrumen Penelitian menggunakan lembar 100% (Sugiyono, 2008)
observasi yang berisi indikator-indikator aktivitas b. Analisis data kualitatif
belajar, yang di gunakan dalam pengamatan di kelas: Analisis kualitatif berupa catatan lapangan
(modifikasi dari Istiningrum dan Sukamti, 2012) yang disajikan secara rinci dan lengkap selama
ditunjukkan dalam Tabel 1. proses penelitian berlangsung. Analisis data
Tahap R & D teknik analisis kualitatif kualitatif diperoleh berdasarkan hasil observasi,
digunakan, yaitu 1) melaksanakan penelitian empiris refleksi dari tiap-tiap siklus, dan membandingkan
terhadap model faktual pembelajaran praktikum kinerja mahasiswa maupun dosen dalam hasil
akuntansi 2) menganalisis kebutuhan yang harus pengamatan dengan parameter atau teori tertentu.
diakomodasikan dalam model paket pembelajaran Teknik analisis dilakukan melalui 3 (tiga) tahap:
dan 3) mengembangkan model paket pembelajaran. (Sugiyono, 2009)
Selanjutnya pada tahap uji coba model melalui 1. Data reduction atau reduksi data : merangkum
penelitian PTK teknik analisis yang di gunakan: hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-
a. Analisis data kuantitatif hal pentiing, dicari tema dan polanya dan
Analisis data kuantitatif digunakan untuk membuang yang tidak perlu.
mengolah hasil belajar mahasiswa yang diperoleh 2. Data display atau penyajian data: penyajian
dari tes formatif. Data kuantitatif yang digunakan data dalam bentuk diagram, tabel, grafik, atau
adalah kuantitatif sederhana yang berupa sejenisnya.
penghitungan nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai 3. Verification: langkah terakhir ini merupakan
terendah, dan persentase jumlah mahasiswa suatu kesimpulan yang dapat di tarik oleh
yang mencapai batas ketuntasan. Dari informasi peneliti dari masalah dan rumusan masalah
ini dapat diketahui sampai sejauh manakah yang disajikan.
keberhasilan mahasiswa dalam proses belajar
mengajar. Dilakukan dengan langkah-langkah:
1. Memberikan kriteria pemberian skor terhadap
masing-masing diskriptor pada setiap aspek

Tabel 1. Indikator Penilaian Persentase Aktivitas Belajar

No. Indikator Skor


0 1 2 3 4
1 Memperhatikan apa yang disampaikan dosen
2 Mahasiswa terlibat baik secara fisik, mental, dan emosional dalam setiap
proses pembelajaran
3 Bertanya dan menyampaikan pendapat pada saat kegiatan belajar
4 Berdiskusi dengan teman tentang tugas yang di sampaikan dosen
5 Berusaha memecahkan masalah yang di ajukan atau yang muncul selama
proses pembelajaran
6 Berinteraksi dengan teman maupun dosen
7 Mendiskusikan masalah yang di hadapi dalam kegiatan belajar megajar
8 Bertukar pendapat antar teman dalam tim untuk menyelesaikan tugas dari
dosen
9 Memiliki kepedulian terhadap kesulitan teman dalam menyelesaikan tugaas
dari dosen
10 Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dosen
11 Mengerjakan kuis yang di berikan oleh dosen dengan kemampuan sendiri
Kriteria penilaian instrumen aktivitas belajar: (0) tidak aktif (1) kurang aktif (3) cukup aktif (3) aktif (4) sangat aktif
Titisari, Model Pembelajaran Praktikum Akuntansi untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mahasiswa ... 199

HASIL DAN PEMBAHASAN sebagai berikut:


1. Sebagian mahasiswa kurang antusias dalam
Identifikasi Masalah Pembelajaran mengikuti pembelajaran praktikum akuntansi.
Dalam kurikulum yang diterapkan yang 2. Sebagian mahasiswa kurang percaya dengan
merupakan mata kuliah prasyarat adalah mata kuliah kemampuan diri sendiri sehingga cenderung
akuntansi keuangan dan akuntansi biaya. Peneliti pasif dalam mengerjakan sajian kasus
melakukan tes sederhana terkait minat dan motivasi 3. Sebagian mahasiswa kurang aktif atau partisipatif
mahasiswa terhadap ke dua mata kuliah tersebut. dalam proses pembelajaran.
Hasil tes menunjukkan minat dan motivasi meskipun 4. Model pembelajaran yang digunakan oleh dosen
tidak sempurna untuk kedua mata kuliah tersebut kurang mampu meningkatkan minat, motivasi
mencapai di atas 85% dari 30 mahasiswa yang dan partisipasi mahasiswa terhadap mata kuliah
dijadikan sampel penelitian. Hal ini dimungkinkan praktikum akuntansi.
karena mata kuliah akuntansi seringkali menjadi 5. Prestasi belajar yang tercermin dari hasil belajar
tidak menarik bagi sebagian mahasiswa karena mahasiswa belum menunjukkan hasil yang
memang dibutuhkan keterampilan lebih dibanding maksimal.
mata kuliah lainnya. Untuk meningkatkan prestasi
Hasil Penelitian dan Pengembangan
belajar mahasiswa dalam mata kuliah praktikum
akuntansi, tentunya pembelajaran mata kuliah Model pembelajaran PBL dalam pembelajaran
prasyarat ini juga harus diperhatikan. Praktikum Akuntansi yang telah di terapkan tetap
Tahap pra penelitian dilakukan melalui di pertahankan karena model ini telah sesuai.
pengamatan, wawancara, dan dokumentasi untuk Cara penyajian yang menarik dan kasus yang
identifikasi masalah dengan observasi awal untuk mendekati dunia industri di perlukan. Model
mengetahui bagaimana keadaan sebenarnya pada konseptual penerapan Problem Based Learning
saat pembelajaran praktikum akuntansi berlangsung. dalam pembelajaran akuntansi seperti dalam Gambar
Hal ini penting untuk dilakukan agar model 2.
pembelajaran yang disusun sesuai dengan kebutuhan. Dengan penerapan problem based learning
Hasil identifikasi permasalahan dalam pembelajaran dalam pembelajaran akuntansi diharapkan:
praktikum akuntansi di UNIBA Surakarta adalah 1. Meningkatkan minat mahasiswa – Melalui

Gambar 2. Model Konseptual Penerapan Problem Based Learning


dalam Pembelajaran Akuntansi.
200 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 21, NOMOR 2, OKTOBER 2014

model Paket Pembelajaran yang dirancang penyusunan paket pembelajaran praktikum akuntansi
dengan pendekatan di dunia industri oleh dosen, yang sesuai untuk diterapkan di Prodi Akuntansi
mahasiswa dituntun untuk menggali fokus UNIBA Surakarta dan sesuai dengan tuntutan dari
kebermaknaan dan kemampuan bisnis sehingga stakeholder. Prosedur pengembangan mengikuti
mahasiswa lebih antusias dalam mengikuti Model Pengembangan Instruksional (MPI).
kuliah Praktikum Akuntansi. Bahan praktikum disusun dengan memberikan
2. Motivasi mahasiswa meningkat – PBL gambaran secara utuh tentang akuntansi manufaktur
menekankan pada pembelajaran kelompok untuk beserta aspek pajak yang terkait dengan transaksi-
menumbuhkan sikap self-motivated. Dosen transaksinya. Untuk menyederhanakan kasus
memberikan kebebasan kepada mahasiswa dengan setting pertemuan 1 (satu) semester, kasus
untuk bereksplorasi bersama mahasiswa lain ditekankan pada perusahaan manufaktur yang
dalam bimbingan dosen. Ini merupakan proses memproduksi barang berdasarkan pesanan (job order
pembelajaran yang disenangi mahasiswa, costing). Model konseptual pembelajaran praktikum
sehingga mahasiswa akan dengan sendirinya akuntansi, yang dirancang untuk perusahaan
termotivasi untuk belajar terus. Diharapkan manufaktur seperti dalam Gambar 4.
dengan PBL keaktifan serta partisipasi mahasiswa Selanjutnya model konseptual ini akan
dalam proses pembelajaran akan meningkat dilakukan validasi model, uji lapangan terbatas,
3. Partisipasi mahasiswa meningkat. Mahasiswa dan implementasi model.
dilatih untuk mengembangkan keterampilan 1. Validasi Model Konseptual Pembelajaran dan
interpersonal dan dinamika kelompok untuk Model Konseptual Paket Pembelajaran
meningkatkan ketelitian dan ketepatan Validasi model konseptual penelitian dan
mahasiswa dalam menyelesaikan persoalan/ model konseptual paket pembelajaran dilakukan
kasus. Diharapkan dengan peningkatan peneliti bersama team dosen Praktikum Akuntansi
partisipasi maka pemahaman mahasiswa - Prodi Akuntansi dan konsultan Pajak yang
meningkat. Selanjutnya akan meningkatkan mewakili dunia praktisi serta konsultan dan
kompetensi mahasiswa dalam menerapkan konsultan desain pembelajaran.
akuntansi di dunia industri. 2. Uji Lapangan Terbatas
Selanjutnya model konseptual ini akan di Dilakukan bersama dosen prodi akuntansi.
lakukan validasi model, uji lapangan terbatas, Hasil uji lapangan terbatas direkomendasikan
dan implementasi model. Perbedaan model paket untuk diuji cobakan terhadap mahasiswa
pembelajaran ini dengan yang sebelumnya adalah yang telah menempuh mata kuliah Akuntansi
seperti dalam Gambar 3. Keuangan, Akuntansi Biaya dan Perpajakan.
Dalam penyusunan model paket pembelajaran Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa
praktikum, peneliti melakukan kerjasama dengan semester VI prodi Akuntansi UNIBA. Kegiatan
praktisi yaitu AKUNTAX Surakarta. Perusahaan ini dilaksanakan pada 16 Mei 2013.
ini di pilih karena selain melaksanakan konsultasi 3. Implementasi model
akuntansi juga konsultasi perpajakan kepada dunia Dalam pelaksanaan tindakan siklus I dan
industri. Dari hasil diskusi secara intensif dengan siklus II belum optimal, namun telah lebih baik
pihak AKUNTAX sebagai perwakilan dari pengguna dibandingkan tahap observasi awal. Aktivitas belajar
lulusan, bahwa kompetensi yang dibutuhkan lulusan belum berjalan secara bagus, seperti beberapa peserta
akuntansi adalah selain harus menguasai akuntansi masih sibuk bicara sendiri ketika dosen menjelaskan
juga harus menguasai aspek perpajakan, karena materi serta enggan bertanya dan berdiskusi dengan
dalam praktik dunia industri praktik akuntansi tidak peserta lainnya. Evaluasi pada siklus I digunakan
bisa dipisahkan dengan praktik perpajakan. Mata untuk pelaksanaan siklus II dan selanjutnya evaluasi
kuliah perpajakan seharusnya juga menjadi prasyarat siklus II digunakan untuk melakukan perbaikan
dalam mahasiswa mengambil mata kuliah Praktikum pada siklus III. Pada siklus III, tindakan diakhiri
Akuntansi. karena seluruh indikator telah mencapai standar
Dalam menyusun model paket pembelajaran yang ditetapkan. Secara keseluruhan terlihat dalam
praktikum akuntansi, peneliti juga melakukan Tabel 2 berikut:
penelitian dokumentasi literatur terkait model
paket paket pembelajaran yang sudah ada. Dengan a. Kegiatan Pra Tindakan
research and development peneliti melakukan 1) Permasalahan Pembelajaran Prakim kuntansi
Titisari, Model Pembelajaran Praktikum Akuntansi untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mahasiswa ... 201

Gambar 3. Perbedaan Model Konseptual Paket Pembelajaran Praktikum Akuntansi


202 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 21, NOMOR 2, OKTOBER 2014

Gambar 4. Model Konseptual Paket Pembelajaran Praktikum Akuntansi

Peneliti dengan dosen pengampu pembelajaran yang disediakan serta kurangnya


Praktikum Akuntansi melakukan diskusi dosen dalam memberikan gambaran riel atas
tentang permasalahan pembelajaran pada kasus yang disajikan membuat mahasiswa
tanggal 30 Mei 2013. Kemudian dilanjutkan kurang aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut
wawancara dengan mahasiswa yang di tentukan dicerminkan hasil rekapitulasi mahasiswa
oleh dosen pengampu sebagai perwakilan. melakukan aktivitas belajar sebesar 51% dari
Dari data yang dikumpulkan, menunjukkan keseluruhan mahasiswa. Rincian Aktivitas
mahasiswa kurang antusias dalam pembelajaran Belajar seperti terlihat pada Tabel 1.
Praktikum Akuntansi karena sajian kasus yang b. Perencanaan Penerapan Model Pembelajaran
ada berasal dari Perguruan Tinggi lain. Ada Berbasis Kasus dengan model paket pembelajaran
pertanyaan apakah tidak ada produk dari team yang memadukan aspek perpajakan
dosen internal. Selain itu mahasiswa sulit untuk 1) Menetapkan tindakan peningkatan aktivitas
menggambarkan kondisi riel dari sajian kasus belajar
yang ada. Tindakan peningkatan aktivitas belajar
2) Observasi Awal dalam pembelajaran Praktikum akuntansi
Dalam mengamati aktivitas belajar dalam dilakukan dengan model PBL dengan kasus
pembelajaran di kelas serta memperkuat yang disusun oleh team dosen internal dan
hasil wawancara, dilakukan observasi awal memadukan aspek perpajakan, untuk lebih bisa
dengan waktu sesuai jadwal kuliah Praktikum menggambarkan kondisi riel praktik akuntansi.
Akuntansi. Observasi ini dilaksanakan pada Hal ini dilakukan karena dalam kondisi riel,
tanggal 07 Juni 2013. Hasil identifikasi, model transaksi keuangan perusahaan mengandung
pembelajaran telah menggunakan Problem potensi pajak. Standar kompetensi yang akan
Based Learning. Namun kurangnya percaya dicapai adalah kompetensi dasar penyusunan
diri mahasiswa dalam mengerjakan paket laporan keuangan dan potensi pajak atas
Titisari, Model Pembelajaran Praktikum Akuntansi untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mahasiswa ... 203

Tabel 2. Peningkatan Aktivitas Belajar Mulai Observasi sampai dengan Siklus 3

Observasi Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3


No. Indikator
(%) (%) (%) (%)
1 Memperhatikan apa yang disampaikan 49% 73% 97% 97%
dosen
2 Mahasiswa terlibat baik secara fisik, mental, 52% 61% 86% 86%
dan emosional dalam setiap proses pembe-
lajaran
3 Bertanya dan menyampaikan pendapat 51% 71% 71% 75%
pada saat kegiatan belajar
4 Berdiskusi dengan teman tentang tugas 52% 53% 54% 75%
yang disampaikan dosen
5 Berusaha memecahkan masalah yang 52% 52% 52% 77%
diajukan atau yang muncul selama proses
pembelajaran
6 Berinteraksi dengan teman maupun dosen 53% 67% 67% 75%
7 Mendiskusikan masalah yang dihadapi 50% 63% 63% 75%
dalam kegiatan belajar megajar
8 Bertukar pendapat antar teman dalam tim 48% 52% 52% 76%
untuk menyelesaikan tugas dari dosen
9 Memiliki kepedulian terhadap kesulitan 52% 58% 58% 75%
teman dalam menyelesaikan tugas dari
dosen
10 Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan 53% 59% 78% 78%
dosen
11 Mengerjakan kuis yang diberikan oleh dosen 52% 57% 57% 78%
dengan kemampuan sendiri
Rata-rata Aktivitas Belajar 51% 61% 67% 79%
Sumber: Data primer yang diolah

transaksi keuangan perusahaan. Penentuan keuangan dan potensi pajak atas transaksi
skor dasar dilakukan dengan pre test sehingga keuangan perusahaan dengan indikator:
dapat mengetahui pemahaman sampel sebelum a) menganalisis transaksi b) melakukan
tindakan. penjurnalan c) melakukan posting.
2) Penyusunan rencana tindakan 2) Pelaksanaan
Rencana tindakan pertama telah di Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis,
selesaikan tahun 1 penelitian yaitu membuat 20 Juni 2013 di kelas Akuntansi semester VI
model konseptual pembelajaran dan model pada kompetensi dasar yang telah ditetapkan
konseptual paket pembelajaran serta perangkat dengan orientasi kegiatan pembelajaran pada
pembelajaran Praktikum Akuntansi. Pada aktivitas belajar. Pengamatan dilakukan oleh
tahap ini dilakukan: a) membuat pre dan post peneliti bersama team sebanyak 4 (empat)
test untuk mengukur kemampuan individu b) orang. Pelaksanaan secara keseluruhan peneliti
menyusun lembar observasi untuk pengamatan di bantu bagian operasional, sehingga jumlah
aktivitas belajar yang disesuaikan dengan team secara keseluruhan 7 (tujuh) orang.
indikator yang akan diamati f) membuat Pembelajaran dimulai dengan di buka
rancangan catatan lapangan dan g) membuat oleh dosen dan apersepsi. Dosen menjelaskan
name tag untuk mempermudah pengamatan. model pembelajaran PBL, team membagikan
c. Hasil Penelitian Siklus I (Kamis, 20 Juni 2013) name tag. Kemudian dosen mengadakan pre test
1) Perencanaan Tindakan untuk mengetahui kemampuan dasar peserta
Materi yang diajarkan pada siklus I dan selanjutnya akan digunakan sebagai skor
dengan kompetensi dasar penyusunan laporan dasar.
204 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 21, NOMOR 2, OKTOBER 2014

Selanjutnya dosen membagikan paket dosen memberikan pengarahan terkait


pembelajaran yang berupa kasus akuntansi dengan kelemahan yang terjadi pada siklus
untuk dikerjakan. Pada siklus ini diminta untuk I. Kemudian dosen menjelaskan materi yang
menyelesaikan analisis transaksi, melakukan akan diselesaikan pada siklus II. Di akhir
penjurnalan dan melakukan posting. Dosen proses dosen memberikan kesimpulan dan
menjelaskan bahwa selama proses berlangsung, menjelaskan materi yang akan diberikan pada
peserta bisa melakukan diskusi dengan teman pertemuan berikutnya.
ataupun bertanya jika mengalami kesulitan. 3) Pengamatan
Selama kegiatan berlangsung akan diamati Data hasil pengamatan atas aktivitas
aktivitas peserta dalam menyelesaian tugas belajar menunjukkan rata-rata aktivitas belajar
yang diberikan oleh dosen sesuai dengan 67%. Terjadi peningkatan 6% dibanding siklus
indikator yang telah ditetapkan. Dan pada I.
akhir kegiatan dosen membuat kesimpulan atas 4) Refleksi
pertemuan dan menutup perkuliahan dengan Pada siklus II ini, aktivitas belajar
menginformasikan materi yang akan dipelajari meningkat dibanding siklus I. Pengelolaan kelas
pada pertemuan selanjutnya. lebih baik dibandingkan siklus I. Peserta tampak
3) Pengamatan lebih aktif dan serius dalam melakukan aktivitas
Data hasil pengamatan atas aktivitas belajar. Namun demikian rata-rata aktivitas
belajar menunjukkan rata-rata aktivitas belajar belajar belum mencapai standar minimum
61%. Terjadi peningkatan 10% dibanding yang ditetapkan, sehingga bisa disimpulkan
observasi. bahwa upaya perbaikan yang dilakukan belum
4) Refleksi sepenuhnya berhasil. Beberapa hal yang perlu
Penerapan model PBL dengan dilakukan perbaikan terutama pada pemahaman
menggunakan paket pembelajaran yang peserta terhadap materi dengan kemampuan
baru pada siklus I belum bisa dilakukan sendiri, yang juga berimbas pada minat dalam
secara optimal. Hal ini karena peserta belum menyelesaikan kasus yang di berikan dosen.
terbiasa, sehingga diperlukan penyesuaian e. Hasil Penelitian Siklus III
dalam penerapan model. Hal-hal yang perlu 1) Perencanaan Tindakan
ditingkatkan berdasarkan hasil tindakan siklus Pada siklus III desain pembelajaran
I adalah: dengan kompetensi dasar penyusunan
• Pemberian petunjuk yang jelas kepada peserta laporan keuangan dan potensi pajak atas
• Kerjasama peserta dalam menyelesaikan transaksi keuangan perusahaan dengan
tugas indikator: a) pengisian formulir pajak b)
• Semangat peserta penyusunan neraca saldo setelah penutupan
• Kepedulian dalam kesulitan antar peserta buku.
• Pemahaman peserta terhadap materi dengan
kemampuan sendiri 2) Pelaksanaan
• Aktivita s oral si swa (berta nya da n Kegiatan siklus III dilaksanakan pada
menyampaikan pendapat baik dengan dosen Kamis, 04 Juli 2013 dengan sebelumnya
maupun antar peserta) dosen memberikan pengarahan terkait
d. Hasil Penelitian Siklus II dengan kelemahan yang terjadi pada siklus
1) Perencanaan Tindakan II. Kemudian dosen menjelaskan materi yang
Sesuai dengan rencana tindaka n, akan diselesaikan pada siklus II. Di akhir
pembelajaran pada siklus II diterapkan proses dosen memberikan kesimpulan dan
pada kompetensi dasar penyusunan laporan menjelaskan materi yang akan diberikan pada
keuangan dan potensi pajak atas transaksi pertemuan berikutnya.
keuangan perusahaan dengan indikator: a) 3) Pengamatan
Penyusunan neraca saldo b) Penyusunan neraca Data hasil pengamatan atas aktivitas
lajur c) Penyusunan laporan keuangan. belajar menunjukkan rata-rata aktivitas
2) Pelaksanaan belajar 78%. Terjadi peningkatan 11%
Kegiatan siklus II dilaksanakan pada dibanding siklus II
Kamis, 27 Juni 2013 dengan sebelumnya 4) Refleksi
Titisari, Model Pembelajaran Praktikum Akuntansi untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mahasiswa ... 205

Pada siklus III ini, aktivitas belajar pajak atas transaksi-transaksi perusahaan, sehingga
meningkat dan telah memenuhi kriteria bisa lebih menggambarkan kondisi riel praktik
keberhasilan aktivitas belajar secara akuntansi yang tidak bisa dilepaskan dari aspek
keseluruhan. Pengelolaan kelas lebih baik perpajakan seperti pada Gambar 5.
dibandingkan siklus I da II. Peserta tampak Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah
lebih aktif dan serius dalam melakukan dengan penelitian tindakan kelas (PTK). Peningkatan
aktivitas belajar. Semua indikator telah rata-rata aktivitas belajar tergambar dalam Gambar 5.
mencapai ketercapaian di atas 75%. Sehingga Hasil penelitian menunjukkan bahwa model
bisa disimpulkan bahwa upaya perbaikan pembelajaran PBL dan model paket pembelajaran
yang dilakukan telah berhasil meskipun baru Praktikum Akuntansi yang di padukan dengan
mencapai rata-rata aktivitas belajar sebesar aspek perpajakan dapat meningkatkan aktivitas
78% dari keseluruhan. Hal ini dimungkinkan belajar sehingga meningkatkan hasil belajar yang
karena pemahaman peserta terhadap materi selanjutnya meningkatkan skill dari mahasiswa.
dengan kemampuan sendiri, yang juga Hal ini karena desain paket pembelajaran yang telah
berimbas pada minat dalam menyelesaikan disesuaikan dengan kondisi riel dunia usaha sehingga
kasus yang di berikan dosen. bisa memberikan gambaran nyata pada mahasiswa.

PEMBAHASAN SIMPULAN
Paket pembelajaran Praktikum Akuntansi Model pembelajaran Praktikum Akuntansi yang
Keuangan ini merupakan penelitian pengembangan sesuai menggunakan model PBL dan menggunakan
dari produk paket pembelajaran praktikum akuntansi contoh kasus riel lebih bisa memberikan gambaran
yang sudah ada. Hal ini sangat dibutuhkan oleh Progdi yang nyata kepada mahasiswa. Proses pengembangan
Akuntansi UNIBA Surakarta dalam menyesuaikan paket pembelajaran Praktikum Akuntansi mengikuti
materi praktikum yang sesuai dengan kurikulum model dan prosedur MPI. Model tersebut dipilih
yang diberlakukan. Penelitian ini dilakukan dengan karena cocok digunkan untuk mengembangkan
metode analisis kualitatif. satu mata pelajaran atau mata kuliah atau pelatihan
Hasil pengembangan berupa paket pembelajaran secara sistematis dan memiliki kesederhanaan
Praktikum Akuntansi. Dengan menyederhanakan konsep, prisip, dan prosedur yang mudah untuk
kasus dan menambahkan aspek perpajakan diharapkan diikuti. Produk pengembangan yang dihasilkan
paket pembelajaran praktikum akuntansi keuangan berupa paket pembelajaran Praktikum Akuntansi
ini bisa mengatasi kendala tersebut. Pengujian, dengan kasus perusahaan manufaktur. Perbedaan
untuk penyempurnaan paket pembelajaran kemudian dengan yang telah ada dan digunakan sebelumnya
dilakukan. Perbandingan produk ini dengan produk di Progdi Akuntansi UNIBA Surakarta adalah telah
yang sudah ada dan selama ini digunakan di prodi dikembangkan dengan memasukkan prosedur
Akuntansi UNIBA adalah telah memasukkan potensi akuntansi atas potensi pajak perusahaan.

Gambar 5. Peningkatan Aktivitas Belajar Mulai Observasi sampai dengan Siklus 3


206 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 21, NOMOR 2, OKTOBER 2014

Produk hasil pengembangan ini masih Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000. Pengajaran Berdasarkan
memungkinkan untuk dapat dikembangkan kembali Masalah. Surabaya: UNESA Press.
baik dari sisi materi ataupun periode transaksi. Perlu Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung
dilakukan penelitian lanjutan dengan melakukan Persada (GP) Press.
evaluasi formatif, agar selanjutnya bisa diujicobakan Ibrahim, Muslimin dkk. 2000. Pengajaran Berdasarkan
lapangan terbatas. Dan selanjutnya bisa dilakukan Masalah. Surabaya: Unesa
evaluasi kembali untuk kemudian diujicobakan pada Istiningrum & Sukanti.2012. Implementasi Model
lingkungan yang lebih luas untuk pengembangan Pembelajaran Kooperatif NHT untuk Meningkatkan
ilmu akuntansi. Penggunaan MPI dalam penelitian Aktivitas Belajar Akuntansi. Jurnal Pendidikan
dan pengembangan hendaknya dilakukan dengan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012.
cermat karena memungkinkan adanya revisi Yogyakarta
pada tiap-tiap langkah yang telah dilalui apabila Koes, Supriyono. 2003. Strategi Pembelajaran Fisika.
diketahui dari hasil evaluasi formatif masih terdapat Malang: JICA
kekurangan-kekurangan. Kasihani, Kasbolah. 2001. Penelitian Tindakan Kelas.
Model konseptual paket pembelajaran ini Malang: Univesitas Negeri Malang.
disusun berdasarkan karakteristik mahasiswa Mulyasa. 2009. Kurikulum Yang Disempurnakan.
Progdi akuntansi Universitas Islam Batik (UNIBA) Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Surakarta, sehingga keberadaannya sesuai dengan Muhibbin, Syah. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja
karakteristik mahasiswa UNIBA Surakarta. Bila Grafindo Persada.
paket pembelajaran ini ingin digunakan secara luas, Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi.
perlu penyempurnaan sesuai dengan karakteristik Bandung: Rosdakarya
dan kebutuhan pengguna. Hasil pengujian di Nasution. 2000. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
mahasiswa Akuntansi telah meningkatkan aktivitas
Nasution. 2001. Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi
belajar mahasiswa.
Aksara
DAFTAR PUSTAKA Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban.
Jakarta: Grasindo
Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.
Rusmiyati, Arie. 2007. Pengembangan Model Pengajaran
Jakarta: Bumi Aksara
dengan Problem Based Instruction pada Pokok
Anies. 2003. Problem Based Learning. Artikel.
Bahasan Fluida untuk Menumbuhkan Keterampilan
Tersedia pada http://www.suaramerdeka.com/
Proses Sains. FMIPA UNNES.
harian/0304/28/kha2.htm. Diunduh tanggal 11
Rafi′udin. 1997. Rancangan Penelitian Tindakan.
Januari 2011.
Makalah disajikan dalam Lokakarya Tingkat
Amir, T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based
Lanjut Penelitian Kualitatif. Angkatan ke V tahun
Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
1996/1997. Malang: IKIP
Boud, D. & Feletti, G. I. 1997. The Challenge of Problem
Slameto. 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Based Learning. London: Kogan Page Limited.
Suci, Ni Made. 2008. Penerapan Model PROBLEM
Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan.
BASED LEARNING untuk Meningkatkan
Surakarta. UNS Press.
Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Teori
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran.
Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Undhiksa.
Semarang: IKIP Semarang
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
Gulo, W. 2002. Strategi belajar mengajar. Jakarta:
2(1), 74-86
Grasindo
Sudjana, Nana. 1996. Penilaian Hasil Proses Belajar
Hamalik, Oemar. 2008. Belajar dan Teori Belajar. Jakarta:
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar
Hanafiah. 2009. Motivasi Belajar Siswa. Artikel.
Mengajar. Bandung: Rosdakarya
Tersedia pada http://www.suaramerdeka.com/
Sugiono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
harian/0907/34/kha4.htm. Diunduh tanggal 11
dan R & D. Bandung. Alfabeta.
Januari 2011.
Sumarsono, Gathot. 2006. Penerapan problem Based
Harun Supriatna. 2009. Minat Belajar Siswa. Artikel.
Instruction Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil
Tersedia pada http://www.asbabulismu.blogspot.
Belajar. Semarang. FMIPA. UNNES.
com/2009/04/minatbelajar.html. Diunduh tanggal
Sardiman A. M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar
10 Maret 2011 pukul 10.59 WIB.
Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
View publication stats

Titisari, Model Pembelajaran Praktikum Akuntansi untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mahasiswa ... 207

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999. Penelitian Tindakan
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Kelas (Classroom Action Research). Jakarta :
Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Depdikbud
Surakarta: Panitia Sertifikasi. Tim Peneliti Program Pascasarjana UNY. 2003. Pedoman
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penilaian Afektif. Jakarta: Depdiknas
Alfabeta. Wahyuningsih. 2005. Meningkatkan Logika Berpikir
Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pokok Bahasan Suhu Melalui Model Pembelajaran
Rajawali Pers. Problem Based Instruction (PBI). Semarang.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- FMIPA UNNES.
Progresif. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Wahyuningsih. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

You might also like