390 699 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Jurnal Celebes Biodiversitas 6 (1), (2023) 27 – 37

http://ojs.stkippi.ac.id/index.php/CB

MEDIA ALTERNATIF EKSTRAK UBI JALAR SEBAGAI MEDIA TUMBUH JAMUR


Aspergillus sp dan Candida sp PADA SERUMEN TELINGA PETANI DI KELURAHAN
DORPEDU KOTA TERNATE

Mukhtasyam Zuchrullah1, Erpi Nurdin2*, Rahmawati Puni 3


1
Fakultas Farmasi, Universitas Megarezky, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan
2,3
Jurusan Teknologi Laboratorium Medik, Poltekkes Kemenkes Ternate
Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara

E-mail Korespondensi: erpinurdin88@gmail.com

ABSTRACT
Fungal are plants that require habitat conditions and high humidity. So it is one of the
causes of public health problems in Indonesia. Groups at high risk of fungal infection are
farmers because one of them is in direct contact with warm and humid areas at work.
Otomycosis is a fungal infection that often occurs in the outer ear. Predisposing factors that
influence include high humidity, local trauma which is often caused by the habit of using
cotton buds, iron hooks and hair strands, long-term use of steroids and a history of
dermatomycosis. Otomycosis is one of the common symptoms that are often found in ENT
clinics and its prevalence reaches 9% of all patients who show symptoms and signs of otitis
externa with Candida Sp and Aspergillus as the fungal species obtained the most from the
oscillates. This study aims to determine the presence of fungal growth in the ear serum of
farmers in Dorpedu Village. The location of the sampling was conducted in the Dorpedu
Village, Ternate City and the location of this research was carried out at the Integrated
Laboratory of the Health Polytechnic of the Ministry of Health of Ternate, Department of
Medical Laboratory Technology. The method used in this study is to examine the culture and
followed by 10% KOH staining. This study used accidental sampling technique with a sample
of 20 farmers' ear serumThe results obtained showed that from 20 samples of farmers' ear
serum in Dorpedu Village examined, Candida albicans and Aspergillus sp.: Based on the
results of the research conducted, it can be seen that from 20 samples of farmer ear serum in
Dorpedu Village, it was found that in the sweet potato extract media there were 17 (85%)
positive samples of C. albicans, 1 (5%) positive samples of Aspergillus sp. PDA 20 (100%)
samples were positive for C. albicans, and 2 (10%) samples were negative on sweet potato
extract media where no fungal colonies were found. Sweet potato extract media can be used as
an alternative medium for fungal growth.

Keywords: Fungal, ear cerumen swab, otomycosis

PENDAHULUAN merupaka isolat dari (Aspergillus


niger, fumegatus, flavus) atau Candida
Otomikosis atau yang di kenal sp (Bararti.B dkk, 2011).
juga dengan fungal otitis externa Liang telinga di hubungkan
merupakan infeksi jamur yang sering dengan udara luar oleh orifisium yang
terjadi pada liang telinga luar, sempit, sehingga dapat berfungsi
terutama pinna (auricular) dan meatus sebagai tempat biakan yang sangat
acusticus externus. Otomikosis sering baik untuk pertumbuhan bakteri dan
terjadi di negara tropis dan subtropis, jamur. Pada kelembaban yang relatif
dan pada kebanyakan kasus, jamur di atas 80%, lapisan tanduk epitel
penyebab tersering infeksi ini dapat mengabsorpsi air dari udara

P ISSN 2580-0647
E ISSN 2580-7323
© 2023 Celebes Biodiversitas, Universitas Patompo 27
Jurnal Celebes Biodiversitas 6 (1), (2023) 27 – 37
http://ojs.stkippi.ac.id/index.php/CB

dalam jumlah yang banyak. 26,6%, Aspergillus fumigatus 37,5%,


Bertambahnya isi cairan keratin di dan Candida albicans 26,9%
dalam pilosebeseus menyebabkan (Sedjawidada, dkk. 2013).
pembengkakan dan obstruksi orifisium Banyak faktor di kemukakan
yang mengakibatkan hilangnya atau sebagai predisposisi terjadinya
berkurangnya pembentukan serumen. otomikosis, termaksud cuaca yang
Pembentukan serumen yang terganggu lembab, adanya serumen,
akan mengakibatkan infeksi jamurpada instrumentasi pada telinga / pemakaian
telinga bagian luar yang di sebut perlalatan pada telinga seperti alat
otomikosis, serumen mengandung bantu dengar, status pasien yang
protein, asam amino, ion-ion mineral, immunocompromised, iklim yang
lisozim, immunoglobulin dan asam panas dan lembab, dan peningkatan
lemak yang dapat menghambat pemakaian preparat steroid dan
pertumbuhan bakteri dan jamur antibiotik topikal. Pengobatan
(Sedjawidad, dkk 2013). direkomendasikan meliputi depride
Infeksi telinga yang di sebabkan mental lokal, penghentian pemakaian
oleh jamur, disebut juga dengan antibiotik topikal dan anti jamur lokal
otomikosis, Marlinda Lita, & Aprial, atau sistemik (Dwi Hapsari, 2011).
(2016). Mikosis ini menyebabkan Personal hygiene (kebersihan
adanya pembekakan, pengelupasan diri/ perorangan) merupakan usaha
epitel superfisial, adanya penumpukan dari individu atau kelompok dalam
debris yang berbentuk hifa, disertai menjaga kesehatan melalui kebersihan
supurasi dan nyeri, sebagagain besar individu dengan cara mengendalikan
infeksi jamur ini disebabkan oleh kondisi lingkungan Depkes RI, (2012).
jamur Aspergilus sp, dan selebihnya personal hygiene merupakan upaya
Candida sp. Akibat infeksi jamur pada individu dalam memelihara kebersihan
liang telinga ialah rasa gatal di dalam diri, meliputi mandi, kebersihan kulit,
telinga. Rasa gatal tersebut karena gigi, mulut, mata, hidung,telinga,
pertumbuhan jamur yang sangat cepat, rambut, kaki, kuku, dan genitalia
sehingga dapat menutupi liang telinga (Pratiwi, & Noviar, 2014).
dan pendengaran dapat terganggu Aktifitas petani dalam bercocok
(Humaira, 2012). tanam di sawah, lada ng, maupun di
Dari data penelitian sebelumnya kebun sering berisiko terkena penyakit
pada tahun 2009 didapatkana bahwa jamur, karana tempat pekerjaan
kejadian koloni jamur pada penderita mereka yang berada pada udarah
infeksitelinga di poliklinik THT terbuka dan berada pada daerah yang
(Telinga Hidung Tenggorokan) Rumah basah dan lembab di sukai oleh jamur.
sakit pendidikan Universitas Pekerjaan petani juga membuat
Hasanuddin, dari total sampel mereka sering terpapar lansung dengan
sejumlah 103 didapatkan adanya sinar matahari sehingga suhu tubuh
koloni jamur pada media kultur meningkat, tubuh akan memproduksi
dengan jenis jamur Aspergillus, niger keringat dan mengakibatkan serumen

P ISSN 2580-0647
E ISSN 2580-7323
© 2023 Celebes Biodiversitas, Universitas Patompo 28
Jurnal Celebes Biodiversitas 6 (1), (2023) 27 – 37
http://ojs.stkippi.ac.id/index.php/CB

pada telinga terganggu. Liang telinga yang dapat digunakan sebagai media
merupakan salah satu tempat yang pertumbuhan mikroorganisme
mudah terinfeksi oleh jamur sebab mendorong peneliti untuk menemukan
suasananya yang gelap dan hangat media alternatif dari bahan- bahan
membuat jamur mudah tumbuh karna yang mudah didapat serta murah
keadaan tersebut memberikan dengan begitu dapat mengurangi
kelembaban tinggi yang cocok sebagai keseluruhan biaya yang harus
hambatan jamur. Di samping itu, dikeluarkan dalam penelitian. Ubi jalar
sebagian besar para petani juga kurang secara umum berupa ubi jalar kuning,
memperhatikan higiene kesehatan putih, orange dan ungu. Jenis ubi
pribadi. jalar ini termasuk ke dalam famili
Media alternatif ekstrak ubi Jalar Convolvuceae memang sudah dikenal
secara nutrisi ubi jalar pada umumnya sebagai sumber karbohidrat yang
didominasi oleh karbohidrat yang mengandung betakaroten, anthosianin,
dapat mencapai 27,9% dengan kadar vitamin E, kalsium, zat besi dan serat,
air 68,5%, sedangkan dalam bentuk menggunakan sumber karbohidrat dari
tepung karbohidratnya mencapai ubi jalar putih dan ungu, cocoyam, dan
85,26% dengan kadar air 7,0%. Hal ini ubi yang digunakan sebagai media
mendukung pemanfaatan tepung ubi pertumbuhan Aspergillus niger dan
jalar sebagai alternatif sumber Aspergillus carbonarius.
karbohidrat yang dapat disubtitusikan Ubi jalar (Ipomoea batatas L)
pada produk terigu dan turunannya selain dapat diolah menjadi berbagai
yang bernilaitambah bagi kesehatan. macam olahan pangan juga merupakan
Menurut pernyataan salah satu sumberdevisa negara dan
Gardjito,Murdijati, dkk (2013), bahwa Indonesia merupakan salah satu
kandungan sari ubi jalar putih segar eksportir utama ubi jalar di pasar
dalam tiap 100 gram yaitu internasional. Dimana tanaman ubi
mengandung 88-27 g karbohidrat, jalar dapat tumbuh di dataran rendah
vitamin B1 0,27-22,5 mg, vitamin C dan dataran tinggi. (Wulandari,R.A.,
0,24-0,4 mg dan protein 4-8 g. 2013).
Bahan yang digunakan sebagai Salah satu jenis ubi jalar yang
media pertumbuhan jamur Aspergillus banyak ditemui di Indonesia adalah
niger memiliki kandungan ubi jalar ungu. Dimana warna ungu
karbohidrat yang serupa dengan bahan pada ubi jalar karena adanya pigmen
yang berasal dari alam salah satu nya ungu antosianin. Santoso, dan Estiasih,
yaitu ubi jalar, maka dari itu peneliti (2014). Antosianin yang terkandung
memanfaatkan ubi jalar putih sebagai pada ubi jalar berfungsi sebagai
media alternatif sebagai pengganti antioksida, antikanker, amtibateria,
media PDA yang memungkinkan mempunyai daya perlindungan
untuk menumbuhkan jamur terhadap kerusakan hati, jantung dan
Aspergillus niger pada media alternatif stroke. (Ekoningtyas, E. A., dkk.,
tersebut. melimpahnya sumber alam 2016).

P ISSN 2580-0647
E ISSN 2580-7323
© 2023 Celebes Biodiversitas, Universitas Patompo 29
Jurnal Celebes Biodiversitas 6 (1), (2023) 27 – 37
http://ojs.stkippi.ac.id/index.php/CB

Daging ubi jalar yang berwarna suatu variabel. Variabel yang di


kuning banyak mengandung tekankan dalam penelitian ini
betakaroten. Putri. E. P., (2015). yakni untuk mengetahui
Daging ubi jalar yang berwarna kuning pertumbuhan jamur pada serumen
dan orange lebih lunak, sedangkan telinga petani dengan
daging ubi jalar yang berwarna ungu menggunakan metode kultur.
dan putih biasanya lebih padat dan
kering. (Murtiningsih & Suyati,2011). Populasi dan Sampel
Kualitas media alternatif ekstrak Populasi merupakan
ubi jalar harus dilakukan uji klinis, keseluruhan unit atau individu
yang salah satunya berupa isolasi dalam ruang lingkup yang ingin di
jamur yang didapatkan pada serumen teliti. Populasi penelitian ini adalah
telinga. Pertumbuhan jamur yang baik penduduk yang berprofesi sebagai
pada media alternatif yang diteliti, petani dengan keluhan otitis di
dapat mengambarkan bahwa media Kelurahan Dorpedu Kota Ternate.
alternatif tersebut dapat digunakan Sampel yang digunakan dalam
untuk pemeriksaan Laboratorium penelitian ini adalah petanidi
klinis. Kelurahan Dorpedu Kota Ternate
dengan keluhan otitis, ini
METODE PENELITIAN menggunakan teknik accidental
Bahan Penelitian sampling jadi pengambilan sampel
Bahan yang akan digunakan dengan memilih siapa yang
dalam penelitian ini adalah KOH dijumpai pada saat penelitian.
10% (Merck®), Sampel serumen Prosedur Kerja
telinga, Potato Dextrosa Agar
(PDF) (Oxoid®), Sukun, Sukrosa Sampel yang digunakan yaitu
(Merck®), Agar (Oxoid®) sampel serumen telinga, di isolasi
sampel pada media Ekstrak Ubi
Jenis Penelitian Jalar dan media PDA, kemudian
Jenis penelitian adalah inkubasi selama 2 x 24 jam pada
penelitian deskriptif yakni suatu suhu 25oC, setelah itu lakukan
penelitian yang bertujuan untuk pengamatan secara makroskopis
menggambarkan atau menganalisis dan mikroskopis.

P ISSN 2580-0647
E ISSN 2580-7323
© 2023 Celebes Biodiversitas, Universitas Patompo 30
Jurnal Celebes Biodiversitas 6 (1), (2023) 27 – 37
http://ojs.stkippi.ac.id/index.php/CB

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Krateristik Responden
Tabel 1. Presentase Jenis Kelamin Responden
No. Jenis Kelamin N %
1. Laki-laki 13 65%
2. Perempuan 7 35%
Total 20 100%
Sumber: Data Primer 2021
Dari tabel 1 Dapat di lihat Dan dari jenis kelamin laki-laki 13
bahwa sebaran usia responden pada orang (65%), dan perempuan 7 orang
penelitian ini terdiri dari kelompok (53%) jumlah total responden 20
usia termudah mulai dari 30-75 tahun. orang (100%).

2. Hasil Pemeriksaan
Tabel 2. Hasil Pertumbuhan Jamur pada Serumen Telinga Petani di Media Ekstrak Ubi Jalar
Media Kultur Positif Kultur Negatif
Candida albicans Aspergillus sp
Ekstrak ubi jalar 17 (85 %) 1 ( 5 %) 2 (10%)

(sumber : Data Primer, 2021).

Berdasarkan tabel 2 hasil sampel 20 orang dimana media


penelitian identifikasi jamur pada ekstrak ubi jalar terdapat 17 sampel
serumen telinga petani di kelurahan positif C.albicans, 1 sampel postif
Dorpedu Kota Ternate dengan jumlah Aspergillus sp dan 2 sampel negatif.

Tabel 3. Hasil Pertumbuhan Jamur pada Serumen Telinga Petani di Media PDA
Media Kultur positif Kultur Negatf
Candida albicans Aspergillus sp
PDA 20 (100%) 0 (0%) 0 (0%)
(Sumber : Data Primer, 2021).

Berdasarkan tabel 3 hasil dengan jumlah sampel 20 orang


penelitian identifikasi jamur pada dimana media PDA terdapat 20
serumen telinga petani di sampel, positif Candida albicans.
Kelurahan Dorpedu Kota Ternate

Gambar 1. Hasil pertumbuhan jamur pada media Ekstrak Ubi Jalar dan PDA (Potato Dekstrosa
Agar)

100%

80%

60% Ekstrak Ubi Jalar


40% PDA

20%

0% Candida Aspergillus sp
albicans

P ISSN 2580-0647
E ISSN 2580-7323
© 2023 Celebes Biodiversitas, Universitas Patompo 31
Jurnal Celebes Biodiversitas 6 (1), (2023) 27 – 37
http://ojs.stkippi.ac.id/index.php/CB

Gambar 1 menunjukkan hasil Aspergullus sp, sedangkan pada media


pertumbuhan jamur pada media ekstrak PDA 20 (100%) sampel positif
ubi jalar terdapat 17 (85%) sampel C.albicans.
positif C.albicans, 1(5%) sampel positif
Tabel 4. Lama bekerja responden sebagai petani

No. Lama kerja Jumlah %


1. ≤ 1 tahun 0 0%
2. 1- 2 tahun 1 5%
3. ≥ 2 tahun 19 95%
Total 20 100%
Sumber : Data Primer 2021.

Berdasarkan tabel 4 paling lama lebih dari 2 tahun 19


menunjukan bahwa responden yang (95%).
lamanya berkerja sebagai petani
Tabel 5. Responden pernah merasa nyeri atau kesakitan dan gata-gatal pada telinga.
NO. Merasa nyeri atau kesakitan Jumlah %
dan gatal-gatal
1. Sering 12 60%
2. Kadang-kandang 6 30%
3. Tidak perah 2 10%
Total 20 100%
Sumber: Data Primer 2021.

Berdasarkan tabel 5 kesakitan dan gatal-gatal, paling


menunjukan bahwa responden yang banyak 12 (60%).
sering merasakan nyeri atau

Tabel 6. Karakteristik lama bertani dalam sehari petani di Kelurahan Dorpedu.

No Lama Bertani Jumlah %


1. Jam 8 pagi – jam 1 siang 0 0%
2. Jam 7 pagi – jam 4 sore 2 10%
3. Jam 8 pagi – jam 5 sore 18 90%
Total 20 100%

Sumber: Data Primer 2021.


Berdasarkan tabel 6 menunjukan bahwa responden yang lama beratni
dalam sehari paling banyak jam 8 pagi – jam 5 sore terdapat 18 (90%).
Tabel 7. Responden Pembersihan / Pemeriksaan Telinga
No. Pembersihan/ pemeriksaan Jumlah % Teliga
1. Sering 2 10%
2. Kadang-kadang 4 20%
3. Tidak 14 70%
Total 20 100%
Sumber : Data Primer 2021.

P ISSN 2580-0647
E ISSN 2580-7323
© 2023 Celebes Biodiversitas, Universitas Patompo 32
Jurnal Celebes Biodiversitas 6 (1), (2023) 27 – 37
http://ojs.stkippi.ac.id/index.php/CB

Berdasarkan tabel 7 (70%) tidak melakukan


menunjukan bahwa responden yang pembersihan atau pemeriksaan
sering melakukan pembersihan atau telinga.
pemeriksaan telinga, terdapat 14

2a
1a

1b 2b

Gambar 2 Pengamatan pertumbuhan makroskopik (1a) koloni Candida albicans (1b)


mikroskopik Candida albicans, dan (2a) makroskopik Aspergillus sp, (2b)
mikroskopik Aspergilus sp. (Sumber : Data Primer, 2021)

pertumbuhan bakteri dan jamur di


PEMBAHASAN dalam telinga (Sedjawidad,dkk. 2013).
Salah satu permasalahan yang Jamur umumnya timbul pada
sering terjadi pada telinga adalah tempat-tempat yang lembab, telinga
terbentuknya serumen telinga. Serumen yang berjamur umumnya diakibatkan
telinga adalah cairan yang dihasilkan lubang telinga yang sering lemabab
oleh kelenjar seruminosa yang terletak sampai basa/berair. Istilah medis jamur
di sepertiga luar liang telinga. Jika pada telinga di sebut otomikosis.
sudah mengering cera alami serumen Telinga yang lembab atau berair
telinga akan keluar dengan sendirinya diakibatkan karna infeksi pada rongga
dari lubang telinga, lalu akan di ganti telinga luar, umumnya akibat terlalu
dengan serumen telinga yang masih sering membersikan telinga dengan
basa. Pada dasarnya serumen telinga kapas/cotton bud.
memiliki sifat yang lengket, kental, dan Berdasarkan komposisinya
berbau khas, sehingga terkadang dapat media PDA (Potato Dextrose Agar)
menganggu aktivitas sehari-hari. termaksud dalam media semi sintetik
Serumen telinga juga dapat melindungi karna tersusun atas bahan alami
telinga dengan mencegah infeksi dan (kentang) dan bahan sentesis (dextrose
peradangan, karan sifat asam dan agar ). Kentang merupakan sumber
kotorandan enzim (lisozim) yang karbohidrat, vitamin dan energi,
ampuh dengan yang dikandungnya, dextrose sebagai sumber dan energi,
serumen telinga menghambat selain itu komponen agar berfungsi
untuk memadatkan medium PDA.

P ISSN 2580-0647
E ISSN 2580-7323
© 2023 Celebes Biodiversitas, Universitas Patompo 33
Jurnal Celebes Biodiversitas 6 (1), (2023) 27 – 37
http://ojs.stkippi.ac.id/index.php/CB

Masing-masing dari ketiga komponen bahwa pertumbuhan jamur pada media


tersebut sangat diperlukan bagi alternatif ekstrak ubi jalar dan PDA ini
pertumbuhan dan perkembangan menemukan hasil pertumbuhan jamur
mikroorganisme terutama jamur. paling signifikan terdapat pada media
pertumbuhan serta perkembangan jamur PDA sebagai media control
umumnya sangat dipengaruhi oleh dibandingkan dengan media alternatif
sejumlah faktor diantaranya iyalah ekstrak ubi jalar. Kondisi seperti ini
suhu, udara, Ph, serta nutrisi seperti dapat mungkin terjadi disebabkan oleh
karbon dan nitrogen (Arifah, A.A. faktor-faktor yang mempengaruhi
2019). pertumbuhan jamur, diantaranya seperti
Kandungan karbohidrat pada ubi nutrisi, media kondisi fisik seperti suhu,
jalar putih dapat dimanfaatkan menjadi oksigen, pH, dan lingkungan.
nutrisi pertumbuhan jamur. Hasil positif (C.albicans dan
Pemanfaatan ubi jalar putih selama ini Aspergillus sp) dikarenakan, adanya
masih terbatas dan umumnya digunakan responden atau penderita yang sering
sebagai bahan pangan saja. Berdasarkan mengeluh merasakan sakit /nyeri pada
Direktorat Gizi DepKes RI dalam telinga dengan disertai gatal sebanyak
Soedarsono (2014), menyatakan bahwa (60%). Tidak pernah melakukan
ubi jalar putih mengandung protein 1,8 pembersihan atau pemeriksaan Pada
g, kadar air 68,50 g dan karbohidrat telinga (70%). Faktor timbulnya jamur
27,90 g, sehingga ubi jalar putih ini pada serumen telinga juga dikarnakan
dapat digunakan sebagai media oleh perubahan kelembab lingkungan,
alternatif untuk pertumbuhan miselium suhu yang tinggi trauma lokal serta kulit
jamur. telinga yang terpapar lama oleh
Hasil penelitian Aini & Rahayu kelembaban dikarenakan lama bertani
(2015) yang menggunakan media dalam satu hari selama sembilan jam.
alternatif dari ubi ganyong, ubi gembili Pada telinga penderita juga tampak
garut, untuk pertumbuhan jamur sangat lembab, basa berair dan serumen
Candida albicans dan Aspergillus niger yang menumpuk, sehingga
di konsentrasi 300 gram per liter media. mengakibatkan jamur mudah tumbuh.
Sedangkan pada penelitian menunjukan

KESIMPULAN sebagai media alternatif pertumbuhan


Berdasarkan dari hasil penelitian jamur.
yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa, dari 20 sampel serumen telinga DAFTAR PUSTAKA
petani di Kelurahan Dorpedu diperoleh Aini, N. & Rahayu, T. (2015). Media
hasil yaitu pada media ekstrak ubi jalar Alternatif untuk Pertumbuhan
terdapat 17 (85%) sampel positif Jamur Menggunakan Sumber
Karbohidrat yang Berbeda.
C.albicans, 1 (5%) sampel positif
Seminar Nasional XII
Aspergillus sp sedangkan pada media Pendidikan Biologi FKIP
PDA 20 (100%) sampel positif C. UNS. Surakarta.
albicans, dan 2 (10%) sampel negatif Arifah, A.A. (2019). Gula Pasir
pada media ekstrak ubi jalar dimana Sebagai Penganti Dextrosa
tidak ditemukan koloni jamur apapun. Pada Komposisi PDA Untuk
Media ekstrak ubi jalar dapat digunakan Efesiensi Biaya Praktikum

P ISSN 2580-0647
E ISSN 2580-7323
© 2023 Celebes Biodiversitas, Universitas Patompo 34
Jurnal Celebes Biodiversitas 6 (1), (2023) 27 – 37
http://ojs.stkippi.ac.id/index.php/CB

Dan Penelitian di Jalar Ungu (Ipomoea batatas


Laboratorium Fitipatologi. L) Sebagai Bahan Identifikasi
Jurnal Teknologi dan Keberadaan Plak Pada
Manajemen Pengelolaan Permukaan Gigi. Jurnal
Laboratorium (Tamapela), 2 Kesehatan Gigi. 3(1):1-6.
(1). Erpi Nurdin & GM.Nurdin (2020):
Bararti, B Dkk, 2011. Otomikosis in perbandingan variasi media
central iran: A Clinical and alternatif dengan berbagai
Mycological Study. Iran Red karbohidrat terhadap
Crescent med J 2011;13 pertumbuhan Candida
(12):873- Albicans. Bionatur .volume.
876.Vol.13.www.ircmj.com, 21. No.1
diakses pada tanggal 05 Maret Gardjito, Murdijati, dkk.(2013)
2021. Pangan Nusantara. Jakarta:
Cappuccino, J.G., Sherman, N. (2014). KencanPrenada Media Group
Manual Laboratorium Hasanawati, Arwin. 2012. Akademik
Mikrobiologi. Jakarta: EGC. Analis Kesehatan
Chang, S., & Miles, P. G. Muhammadiayah Makasar.
(2004). Mushroom. Dalam mesyitha Mawangi
Cultivation, National Value, (Ed), Penuntun Praktikum
Medicinal Effect, and Mikrobiologi Medik (hal 5-
Enviromental Impact. Boca 31), Makassar.
Rotan. CRC Press Humaira, Cut Firza. 2012. Prevalensi
Chander, Jagdish. 2011. Aspergillus otomikosis pada mahasiswa
otomycosis.Http://www.Asper PSPD FKIK UIN Syarif
gillus. Hidayatullah Jakarta dan
org.uk/Secuere/treatment/oto Faktor yang
myc.php.Diakses pada mempengaruhinya.
tanggal 05 Maret 2021. (http://journals.cambridge.org
Departemen Kesehatan RI, 2012. ). Diakses pada 05 Maret
“Pedoman Pelaksanaan 2021.
Kesehatan Gigi dan Mulut,
Indonesia Sehat 2010”. Jawetz,. 2010. Morfologi
Jakarta 2006 Profil Kesehatan Candidiasis. Jakarta. Rineka
Indonesia. Jakarta Cipta.
Dhingra, PL Dhingra, Shurti, 2012. Jojo, 2012, struktur Reproduksi Jamur
Disease Of Ear, Nose, and jurnal mikrobiologi Fakultas
Thuruat. 5 Th Edition. India; Kedokteran Universitas
Elsevier. Indonesia: Jakarta.
Dwi Hapsari, 2011 Penghentian Komairah dkk,. 2012. Kolonisasi
pemakaian antibiotik topical Candida dalam Rongga Mulut
dan antibiotik jamur lokal . Departemen Parasitologi
atau system. Akademik FK UI. Majalah Kedokteran
Analis Kesehatan FK UKI 2012 Vol XXVIII
Muhammadiayah. No.10
Ekoningtyas, E. A., Triwiyatini & Marlinda, Lita & Aprilia, Ety. 2016.
Nisa. F, 2016. Potensi Otomikosis Auris Dekstra
Kandungan Kimiawi Dari Ubi pada Perenang. J Medula

P ISSN 2580-0647
E ISSN 2580-7323
© 2023 Celebes Biodiversitas, Universitas Patompo 35
Jurnal Celebes Biodiversitas 6 (1), (2023) 27 – 37
http://ojs.stkippi.ac.id/index.php/CB

Unila. Vol. 6 (1) : 67 Kopigmentasi Ubi Jalar Ungu


Marvel, 2012 Aspergillus fumigatus (Ipomoea batatas var.
(online), (https://mikrobia Ayamurasaki) Dengan
files, laurdpress.com / 2008 Kopigmen Na- Kaseinat Dan
/05 / poenya-Marvel Pdf, Protein Whey Serta
diakses pada tanggal 05 Maret Stabilitasnya Terhadap
2021). Pemanasan. Jurnal Pangan
Mutiningsih & Suryati, 2011. dan Agroindustri. 2(4):121-
Membuat Tepung Umbi dan 127.
Varietas Olahannya. Sedjawidada R, dkk, 2013. Bagian
Agromedia, Jakarta Telinga Hidung Tenggorokan
Octavia, A., & Wantini, S. 2017. Fakultas Kedokteran
Perbandingan Pertumbuhan Universitas Hasanuddin.
Jamur Aspergillus flacus Pada Kejadian koloni Jamur pada
Media PDA (Potato Dexrose penderita Otore Dengan
Agar) dan Media Alternatif Berbagai Penyebab Di
Singkong (Manihot esculenta Poliklinik THT Rumasakit
Crantz). Pendidikan Unhas, 1 (1); 1-
Putri, E.P. 2015. Pembuatan Nastar 14
Komposit Tepung Ubi Jalar Soepardi, Efiaty Arsyad, dkk 2011.
Kuning (Ipomoea batatas L) Buku ajar ilmu Kesehatan
Varietas Jago. Jurusan telinga, hidung tenggorok,
Pendidikan Kesejahteraan kepala & leher, Edisi ke-
Keluarga Fakultas Teknik enam. EKUI:Jakarta
Universitas Negeri Semarang Sulfiah, 2012. Makalah Mikologi
(Skripsi). Aspergillua Flavus (online),
Pritiwi & Noviar, 2014. “Hubungan http://www.scrib.com/doc/88
pengetahuan dan sakipa 386415/Aspergillus
siswa terhadap PHBS di SDN Favus,diak ses 05Maret 2021
Ngebel Kec. Kasihan Soedarsono. 2014. Ubi Ungu Cara
Kabupaten Bantul, Mudah Gempur Kanker.
Yogyakarta. Yogyakarta: Liris Press,
Ravi. VA, 2015. diakses 28 July 2021
“Onikomikosis”. Universitas Wulandari, R.A., 2013. Analisis Daya
Sumatera Utara. Saing Ubi Jalar Indonesia
Sayekti Rahayu, 2013. Dipasar Internasional,
Makalah Departemen Agribisnis
Aspergillus flavus Fakultas Ekonomi Dan
(online), Manajemen Institut Pertanian
(http://www.Scribd.com/doc/1 Bogor (SKRIPSI)
29090110/Makalah- Yajhid, 2016, Materi Jurnal
Aspergillus- Flavus,diakses Aspergillus Niger (oline),
pada tanggal 05 Maret 2021. (http://www.atlm.
Sanna, M. 2012. Colar Atlas Web.id/2016/12/materi-
Otoscopy:From Diagnosis to jurnal-aspergillus-niger.
Surgery. NewYork : Theime Html, diakeses 05 Maret
Stuttgart 2021).
Santoso, W.E.A. & Estiasih, T., 2014. Vender et al. 2012. Human

P ISSN 2580-0647
E ISSN 2580-7323
© 2023 Celebes Biodiversitas, Universitas Patompo 36
Jurnal Celebes Biodiversitas 6 (1), (2023) 27 – 37
http://ojs.stkippi.ac.id/index.php/CB

physiology : The Mechansim


of Body Funtion.
Eight Edition. McGraw-Hill
Companies.

P ISSN 2580-0647
E ISSN 2580-7323
© 2023 Celebes Biodiversitas, Universitas Patompo 37

You might also like