Professional Documents
Culture Documents
Pemilihan Metode Penanganan Yang Efektif Pada Struktur Jalan Pekerasan Kaku (Rigid Pavement) Berdasarkan Surat Edaran No. 09/Se/Db/2021
Pemilihan Metode Penanganan Yang Efektif Pada Struktur Jalan Pekerasan Kaku (Rigid Pavement) Berdasarkan Surat Edaran No. 09/Se/Db/2021
Pemilihan Metode Penanganan Yang Efektif Pada Struktur Jalan Pekerasan Kaku (Rigid Pavement) Berdasarkan Surat Edaran No. 09/Se/Db/2021
Abstract
Road preservation is a road handling activity that includes prevention, maintenance, and repairs needed to keep the
road condition stable and functioning optimally. Many types of damage can occur on Rigid Pavement which often
occurs in the field and requires proper handling so as not to trigger other problems. This writing aims to find out how
the right way to determine the right maintenance for each type of damage that exists in the rigid pavement. The
analysis in this paper is based on an understanding of Circular No. 09/SE/Db/2021 and also through the results of
making a pocketbook on road preventive maintenance technology and a guide to the selection of rigid pavement
preservation treatment by the author. Determination of the type of condition and the selection of a national road
maintenance program, especially on rigid pavements based solely on the surface grade (IRI) value, is less precise and
less accurate. So that the determination of the type of condition and the selection of the national road maintenance
program must be reviewed from a combination of several surveys and determining the handling of rigid pavements
must first be assessed by PCI which is converted to SCI and then seen from the IRI value.
Abstrak
Preservasi jalan ialah kegiatan penanganan jalan dimana termasuk pencegahan, perawatan dan perbaikan yang
diperlukan untuk menjaga kondisi jalan tetap mantap dan berfungsi dengan optimal. Banyak jenis-jenis kerusakan
yang dapat terjadi pada pekerasan kaku atau Rigid Pavement yang sering terjadi dilapangan yang mana perlu
penanganan yang tepat agar tidak memicu permasalahan lainnya. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana cara yang tepat untuk menentukan pemeliharaan yang tepat untuk setiap jenis kerusakan yang ada pada
perkerasan kaku. Analisis dalam panulisan ini yaitu berdasarkan pemahaman terhadap Surat Edaran No.
09/SE/Db/2021 dan juga melalui hasil pembuatan buku saku mengenai Teknologi pemeliharaan preventif jalan dan
panduan pemilihan penanganan preservasi pekerasan kaku oleh penulis.Penentuan jenis kondisi dan pemilihan
program pemeliharaan jalan nasional terutama pada perkerasan kaku yang hanya berdasarkan nilai kerataan
permukaan (IRI) kurang tepat dan kurang akurat. Sehingga penentuan jenis kondisi dan pemilihan program
pemeliharaan jalan nasional harus ditinjau dari kombinasi beberapa survey dan dalam menentukan penangangan
pekerasan kaku pertama harus dinilai dari PCI yang dikonversi ke SCI kemudian dilihat dari nilai IRI
Pada Karya Tulis Ilmiah ini kami akan mengangkat tentang jenis Pekerasan Kaku (Rigid
Pavement), apa itu pekerasan kaku, jenis kerusakannya dan juga cara pemilihan
pemeliharaannya yang tepat. Agar sekiranya pembaca dapat lebih memahami tentang
bagaimana cara memilih penanganan yang tepat pada pekerasan kaku.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara menentukan pemeliharaan yang tepat untuk tiap jenis kerusakan pada
pekerasan kaku ?
C. Tujuan Penelitian
Dapat mengetahui cara yang tepat utuk menentukan pemeliharaan untuk tiap jenis kerusakan
pada pekerasan kaku.
TINJAUAN PUSTAKA
Pekerasan Kaku ( Rigid Pavement )
Rigid pavement atau perkerasan kaku adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton
sebagai bahan utama perkerasan tersebut dan umumnya dipakai pada jalan yang memiliki kondisi
lalu lintas yang cukup padat dan memiliki distribusi beban yang besar, seperti pada jalan - jalan
lintas antar provinsi, jembatan layang (fly over), jalan tol, maupun pada persimpangan bersinyal.
Sumber : Tipikal Struktur Perkerasan Lentur (MDP, 2017)
Gambar 1. Lapisan Pekerasan Kaku
Preservasi Jalan
Merupakan kegiatan pemeliharaan jalan yang dapat diikuti dengan rekonstruksi pada bagian-
bagian jalan yang terencana antara lain akibat bencana alam (Permen PU No.13 Tahun 2011)
Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif adalah strategi pemeliharaan terencana yang hemat biaya untuk
permukaan jalan lama menggunakan alat yang sesuai, menghambat penurunan kondisi selama
umur rencana, serta Manual Pelaksanaan Preservasi Jalan mempertahankan kondisi fungsional
secara signifikan tanpa meningkatkan kapasitas structural.
Pemeliharaan preventif jalan tidak ditujukan untuk menambah kekuatan struktur perkerasan, maka
dari itu perlu diidentifikasi terlebih dahulu agar tidak salah dalam memilih lokasi perkerasan yang
akan ditangani pemeliharaan preventif.
Beberapa contoh kerusakan seperti retak memanjang, retak melintang, pecah sudut, dan lain - lain.
Dengan teknologi preventif seperti Joint and Crack Sealing, Dowel Retrofit, Full Depth Repair,
dan lain lain, yang akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan.
Rehabilitas Jalan
Kegiatan penanganan pencegahan terjadinya kerusakan yang luas dan setiap kerusakan yang tidak
diperhitungkan dalam desain, yang berakibat menurunnya kondisi kemantapan pada bagian/tempat
tertentu dari suatu ruas jalan dengan kondisi rusak ringan, agar penurunan kondisi kemantapan
tersebut dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai dengan rencana.
Rekonstruksi
Peningkatan struktur yang merupakan kegiatan penanganan untuk dapat kmeningkatkan
kemampuan bagian ruas jalan dalam kondisi rusak berat agar bagian jalan tersebut mempunyai
kondisi mantap kembali sesuai dengan umur rencana yang di tetapkan.
PEMBAHASAN
Pekerasan kaku atau rigid pavement sudah sangat lama dikenal di Indonesia yang dikenal
biasanya dengan sebutan jalan beton. Perkerasan ini umumnya dipakai pada jalan yang memiliki
kondisi lalu lintas yang cukup padat dan memiliki distribusi beban yang besar. Seperti yang sudah
dijelaskan diatas, pekerasan kaku (rigid pavement) merupakan perkerasan beton semen yang
menggunakan semen sebagai bahan ikat yang mengakibatkan mempunyai tingkat kekakuan yang
relatif cukup tinggi khususnya bila dibandingkan dengan perkerasan lentur yang menggunakan
aspal. Mempunyai lapisan yang terdiri dari Pekerasan Beton Semen (Plat Beton), Lapisan Pondasi
Bawah dan Lapisan Tanah Dasar.
● Pekerasan Beton Semen atau biasa disebut Plat Beton adalah semen yang dicor di atas lapis
pondasi bawah yang memiliki mutu beton yang tinggi dengan kekuatan beton harus dinilai
dengan nilai kuat tarik uji lentur.
● Lapis Pondasi Bawah ini berfungsi sebagai bagian dari konstruksi pekerasan yang mendukung
dan menyebarkan beban.
● Tanah Dasar adalah tanah permukaan tanah atau permukaan tanah timbunan yang dipadatkan
dan menjadi dasar untuk perletakan bagian perkerasan lainnya. Dimana harus mempunyai daya
dukung tanah yang harus diuji dengan uji CBR Laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-1989
Indikator keparahan pada tiap jenis kerusakan ditunjukan dari tingkat kerusakan, dengan kategori
Rendah (R), Sedang (S) dan Tinggi (T) dengan kategori sebaran kerusakan yaitu kecil, menengah,
dan besar.
Bentuk penanganan yang diindentifikasi sesuai dengan bagan pengambilan keputusan analisis
pemrograman hanyalah untuk perkerasan. Rincian jenis penanganan perkerasan dan jenis
pekerjaan lain di luar perkerasan yang diperlukan harus ditetapkan pada tahap perencanaan teknis,
misalnya : "untuk segmen yang berada diatas tanah bermasalah, jenis penanganan perlu
mempertimbangkan aspek geoteknik dalam perencanaan teknik."
Berdasarkan data PCI, SCI, IRI, dan kondisi visual lapangan pada perkerasan kaku, maka
didapatkan hasil keputusan penanganan yang mengacu pada Pedoman No.07/P/BM/2021 dan
terlihat pada Tabel 2 berikut.
Keterangan :
SB = Sangat Baik L1 = Lajur ruas jalan yang berada di sebelah kiri dari arah normal
B = Baik R1 = Lajur ruas jalan yang berada di sebelah kanan dari arah normal
S = Sedang
RR = Rusak Ringan
RB = RusaK Berat
KESIMPULAN
Perkerasan Kaku sudah banyak digunakan pada Ruas jalan Nasional di Indonesia, setiap ruas jalan
di Indonesia wajib dilakukan pemeliharan atau yang biasa disebut preservasi jalan tak terkecuali
dengan perkerasan kaku (rigid pavement). Dalam menentukan penangangan pekerasan kaku yang
menjadi faktor utama dinilai dari data PCI yang dikonversikan ke SCI baru kemudian dilihat dari
nilai IRI. Penentuan jenis kondisi dan pemilihan program pemeliharaan jalan nasional yang hanya
berdasarkan nilai kerataan permukaan (IRI) kurang tepat dan kurang akurat terutama pada
perkerasan kaku (rigid pavement). Hal itu dikarenakan nilai IRI rata-rata perkerasan kaku (rigid
pavement) cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan perkerasan lentur (flexible pavement).
Maka dari itu sebaiknya penentuan jenis kondisi dan pemilihan program pemeliharaan jalan
nasional dapat pula ditinjau dari kombinasi beberapa survei, seperti kombinasi survei lendutan
menggunakan alat FWD, yang mencerminkan kondisi struktural, dengan survei visual atau
permukaan (IRI, Survei Kondisi Jalan, Pavement Condition Index) yang mencerminkan kondisi
fungsional jalan, sehingga akan diperoleh data kondisi perkerasan jalan yang representatif, yang
nantinya akan mengoptimalkan dalam menentukan program pemeliharaan jalan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2017. Surat Edaran No. 04/SE/Db/2017, tentang Penyampaian
Manual Desain Perkerasan Jalan Revisi 2017 Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina
Marga. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2017. Surat Edaran No. 07/SE/Db/2017, tentang Panduan
pemilihan Teknologi Pemeliharaan Preventif Pekerasan Jalan. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2019. Manual Pelaksanaan Preservasi Jalan, Seri 02, Identifikasi
Data Kerusakan Jalan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2019. Manual Pelaksanaan Preservasi Jalan, Seri 03,
Pemrograman Preservasi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jakarta
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2019. Manual Pelaksanaan Preservasi Jalan, Seri 04, Pemilihan
Teknologi & Pelaksanaan Preservasi Jalan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. Jakarta
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2021. Surat Edaran No. 09/SE/Db/2021, tentang Perencanaan
dan Pemrograman Pekerjaan Preservasi Jaringan Jalan (Bagian Dari Manajemen Aset
Prasarana Jalan). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jakarta.