Ekg 5

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

• Irama : sinus, reguler

• Heart Rate : 1500/ 17 = 88 kali/min


• Axis Frontal : LAD
• Axis Horizontal : normorotation
• Gel. P : 0,08 detik, 0,1 mV
• PR interval : 0,16 detik
• Q patologis : (-)
• QRS kompleks : 0,08 detik
• QT Interval : 0,32 ms
• QT corrected : 0,45 ms
• Segmen ST : - Elevasi : (-) Depresi : (-)
• Gelombang T : T inverted (+) di V1
• LVH : (-)
Sokolow-Lyon : S V1 + R V5 : (9+11 = 20 mV)
Kornel : S V3 + R aVL : (9+10 = 19 mV)
• RVH : (-)
• IMA : (-)
• VES : (-)
• Kesimpulan :
Sinus ritme, HR 88 x/i, normoaksis, normorotation
• Irama : sinus, reguler
• Heart Rate : 1500/19 = 75 kali/min
• Axis Frontal : normoaksis
• Axis Horizontal : clockwise rotation
• Gel. P : 0,08 detik, 0,1 mV
• PR interval : 0,12 detik
• Q patologis : (+) di lead III
• QRS kompleks : 0,08 detik
• QT Interval : 0,36 detik
• QT corrected : QT / √ RR : 0,36 / √0,72 : 0,42 detik
• Segmen ST : - Elevasi : (-) - Depresi : (-)
• Gelombang T : LV strain (-), T inverted lead III, V1-V4
• LVH : (-)
• Sokolow-Lyon : SV1 + RV5 (8+25 = 32 mV)
• Kornel : SV3 + RaVL (20+5 = 25 mV)
• RVH : (-)
• IMA : (-)
• VES : (-)
• Kesimpulan : sinus ritme, HR 75 x/menit, regular, normoaksis, clockwise
rotation, iskemik anteroseptal, LVH
• Irama : Sinus ritme
• Heart Rate : 1500:18=
83 kali per menit
• Axis Frontal : Normoaxis
• Axis Horizontal : Normorotation
 Gel. P : durasi 0,12 detik
P-pulmonal : (-)
P-mitral : (-)
P-biphasic : (-)
 PR interval : durasi 0,2 detik
 Q patologis : (-)
 QRS kompleks : 0,08 detik,
PVC (+) lead V1, V2, lead
II panjang
• Segmen ST : - Elevasi : (-) - Depresi : (-)
• Gelombang T : Negatif
• LVH :
Sokolow-Lyon : S V1 + R V5 (5 + 13 = 18 mv)
Cornell : R aVL + S V3 ( 5 + 7 = 12 mv)
RVH : (-)
• IMA : (-)
• AV block : (-)
• Kesimpulan : Sinus ritme, HR 83 kali per menit, normoaxis, PVC
Occasional
Interpretasi EKG
• Irama : Sinus ritme
• Irama : reguler
• Heart Rate : 1500 : 22 = 68 x/ menit
• Aksis frontal : Normoaxis
• Aksis horisontal : Normorotation
• Gel. P : 0,08 det, 0,1 mV
• PR interval : 0,12 det
• Gelombang Q : (-)
• Prolonged QT : Lead V1-V4
• QRS Complex : 0,08 detik, low voltage
• di lead ekstremitas
• ST segment : depresi (-), elevasi (-),
• Gelombang T : (-)
• Gelombang U : (-)
• LVH : (-)
RV5 + SV1 = 11 + 8 = 19
RAVL + SV3 = 1 + 4 = 5
• RVH : (-) R/S di V1 <1
• IMA : (-)
• AV Blok : (-)
Kesimpulan : sinus ritme, HR 68 x/menit, normoaxis, Prolonged QT
• Irama : sinus, reguler
• Heart Rate : 1500/12 = 125 kali/min
• Axis Frontal : Left axis deviation
• Axis Horizontal : normorotation
• Gel. P : 0,10 detik, 0,2 mV
• PR interval : 0,16 detik
• Q patologis : (-)
• QRS kompleks : 0,8 detik
• QT Interval : 0,28 detik
• Segmen ST : - Elevasi : (-) - Depresi : (-)
• Gelombang T : LV strain (-), T inverted (-)
• LVH : (-)
• Sokolow-Lyon : S V1 + R V5 (12+ 5 = 17 mV)
• Kornel : S V3 + R aVL (11+8 = 19mV)
• RVH : (-)
• IMA : (-)
• VES : (-)
• Kesimpulan : Sinus takikardia dengan HR 125 x/menit, LAD
Interpretasi EKG
Irama : Sinus ritme, reguler
Heart Rate : 1500/22 = 68 x/ menit
Aksis frontal : LAD
Aksis horizontal : counterclockwise rotation
Gel. P : 0,04 det, 0,1 mV
p mitral (-), p pulmonal (-)
p bifasik (-)
PR interval : 0,16 det
QRS Complex : 0,16 detik
Rsr pattern : lead III, AvF, V1, V2, V3
ST segment : depresi (V5, V6), elevasi (-)
Gel T : T inverted lead III
Gel U : (-)
LVH : (-)
Sokolow Lyon : SV1 + RV5 = 11+14= 25 mV
Cornell : SV3 + RaVL = 15+10 = 25 mV
RVH : (-)
PVC : (-)
Kesimpulan : Sinus ritme, HR : 68 x/menit, LAD dengan RBBB komplit
2. Posisi Foto :
AP, ditndai clavicula tidak mendatar, scapula di dalam lapangan paru, dan tampak depan
adalah costae anterior
3. Kualitas Film :
- inspirasi kurang : 7 Iga posterior dan 5 Iga Anterior
- KV cukup: Vertebra torakal terlihat samar th 5
- Simetris : Klavikula sejajar dan sternum tepat berada ditengahnya
4. Bandingkan ( kanan dan kiri), Tidak terpasang tube
5. Menilai bagian-bagian pada foto thoraks:
1. CTR 56%,
2. Cor: Aorta dilatasi (-), pinggang jantung menghilang (-), gambaran double contour pada
batas jantung kiri (-), boot Shape (-)
2. Paru :
• Parenkim : infiltrate (-) di parahiler kanan dan kiri, kavitas (-), nodul (-), emfisematus (-)
• Metastasis: (-)
• Corakan bronkovaskular, cephalisasi (-)
3. Vaskular : dilatasi aorta (-), vaskularisasi paru tidak meningkat
4. Trakea : deviasi (-)
5. Bronkus utama : normal
6. Hilus : menebal (-)
7. Pleura: penebalan pada pleura (-)
8. Jaringan lunak: tak tampak sweeling , tak tampak emfisema subkutis
Tulang intake, tak tampak fraktur
9. Mediastinum pembesaran (-)
10. Sela iga tidak melebar
11 Diafragma kanan: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/flatening (-)
• diafragma kiri: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/Flatening (-), tak ada udara bebas
di bawah diafragma,
12. Sudut kostofrenikus kanan dan kiri tajam
Jantung dan Paru dalam batas normal
2. Posisi Foto :
AP, ditndai clavicula tidak mendatar, scapula di dalam lapangan paru, dan tampak depan
adalah costae posterior
3. Kualitas Film :
- inspirasi tidak cukup : 7 Iga posterior dan 4 Iga Anterior
- KV lebih: Vertebra torakal terlihat samar th 5
- Simetris : Klavikula sejajar dan sternum tepat berada ditengahnya
4. Bandingkan ( kanan dan kiri), Tidak terpasang tube
5. Menilai bagian-bagian pada foto thoraks:
1. CTR 58 %
Cor: Aorta dilatasi (-), pinggang jantung menghilang (+), gambaran double contour pada
batas jantung kiri (-), boot Shape (-)
2. Paru :
• Parenkim : infiltrat(-), kavitas (-), nodul (-), emfisematus (-),
• Metastasis: (-)
• Corakan bronkovaskular, cephalisasi (-)
3. Vaskular : dilatasi aorta (-), vaskularisasi paru tidak meningkat
4. Trakea letak di tengah
5. Bronkus utama : normal
6. Hilus : menebal (-)
7. Pleura: penebalan pada pleura (-)
8. Jaringan lunak: tak tampak sweeling , tak tampak emfisema subkutis,
Tulang intake, tak tampak fraktur
9. Mediastinum pembesaran (-)
10. Sela iga melebar (-)
11 Diafragma kanan: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/flatening (-)
• diafragma kiri: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/Flatening (-), tak ada udara bebas
di bawah diafragma,
12. Sudut kostofrenikus kanan dan kiri tajam.
Kesan foto thorax : Kardiomegali
2. Jenis Film (Posisi Foto) : Anteroposterior (AP)
Ditandai : clavicula tidak mendatar, scapula dalam lapangan paru, dan tampak depan
adalah costae anterior.
3. Kualitas Film:
Inspirasi cukup, sela iga 7 anterior sela iga 9 posterior tampak jelas
KV cukup: Vertebra torakal tampak jelas sampai ke VT 5
Simetris : vertebrae thorakalis sejajar dengan sternum di tengah
Kesan : foto layak baca
4. Menilai tube, kabel yang terpasang : tidak ada
5. Menilai bagian – bagian Foto Thorax :
Jantung : 54 CTR %, elongasi (+), kalsifikasi aorta (+), pinggang jantung menghilang (-),
gambaran double contour (-)
2. Paru dan Pleura : pendorongan trakea (-), pelebaran bronkus (-), pelebaran hilus (-),
cephalisasi (-), infiltrat (+) kiri dan kanan, Kavitas (-), nodul (-), penebalan pleura (-).
3. Jaringan lunak dan Tulang : sweeling (-), emfisema subkutis (-), tulang intak, tak
tampak fraktur, sela iga melebar (-)
4. Mediastinum : tidak tampak massa
5. Diafragma : Bentuk kubah, kanan sama dengan kiri, elevasi (-), tenting (-), Flattening
(-), udara bebas di bawah diafragma (-)
6. Sudut kostofrenikus tajam kanan dan kiri
KESIMPULAN : Pneumonia, Kalsifikasi Aorta
2. Posisi Foto :
AP, ditandai clavicula tidak mendatar, scapula overlap lapangan paru, dan tampak depan
adalah costae posterior
3. Kualitas Film :
- Inspirasi cukup : 5 Iga anterior dan 9 Iga posterior
- KV Cukup : Vertebra torakal terlihat sampai VT 4
- Simetris : Klavikula tidak sejajar dan sternum tepat berada di tengahnya
4. Bandingkan ( kanan dan kiri), tidak terpasang tube
5. Menilai bagian-bagian pada foto thoraks:
1. CTR 58 %
2. cor: Aorta dilatasi (-), pinggang jantung menghilang (-), boot Shape (-)
2. Paru :
• Parenkim : infiltrate (-), kavitas (-), nodul (-), emfisematus (-),
• Metastasis : (-)
• Corakan bronkovaskular : cephalisasi (-)
3. Vaskular : Dilatasi aorta (-), vaskularisasi paru meningkat (-)
4. Trakea deviasi (-)
5. Bronkus utama : normal
6. Hilus : menebal (-)
7. Pleura : penebalan pada pleura (-)
8. Jaringan lunak : tak tampak sweeling , tak tampak emfisema subkutis, tulang intak,
tak tampak fraktur
9. Mediastinum : pembesaran (-)
10. Sela iga melebar (-)
10 Diafragma kanan : sulit dinilai
• diafragma kiri: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/Flatening (-), tak ada udara bebas
di bawah diafragma, diafragma datar (-)
11. Sudut kostofrenikus : kanan tumpul
Kesan foto thorax : Kardiomegali, Efusi Pleura Dekstra
2. Posisi Foto :
AP, ditndai clavicula tidak mendatar, scapula dalam lapangan paru, dan tampak depan adalah
costae posterior
3. Kualitas Film :
- inspirasi kurang : 5 Iga posterior dan 3 Iga Anterior
- KV kuat: Vertebra torakal terlihat sampai th 12
- Simetris : Klavikula sejajar dan sternum tepat berada ditengahnya
4. Bandingkan ( kanan dan kiri), Tidak terpasang tube, tampak corpus alienum (kalung)
5. Menilai bagian-bagian pada foto thoraks:
1. CTR 48 %
2. cor: Aorta dilatasi (-), pinggang jantung menghilang (-), boot Shape (-), elongasi aorta
(+), Kalsifikasi aorta (+)
2. Paru :
• Parenkim : infiltrat(-), Kavitas (-), nodul (-), emfisematus (-),
• Metastasis: (-)
• Corakan bronkovaskular, cephalisasi (-)
3. Vaskular : Dilatasi aorta (-), vaskularisasi paru tidak meningkat
4. Trakea deviasi (-)
5. Bronkus utama : normal
6. Hilus : menebal (-)
7. Pleura: penebalan pada pleura (-)
8. Jaringan lunak: tak tampak sweeling , tak tampak emfisema subkutis
Tulang intake, tak tampak fraktur
9. Mediastinum pembesaran (-)
10. Sela iga melebar (-)
10 Diafragma kanan: elevasi (-), bentuk Kubah/flatening (-) letak tinggi (-)
• diafragma kiri: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/Flatening (-), tak ada udara bebas
di bawah diafragma, diafragma datar (-)
11. Sudut kostofrenikus kanan dan kiri tajam
Kesan foto thorax : elongasi dan kalsifikasi aorta, pulmo dalam batas normal

You might also like