PENGURUS PUSAT
GABUNGAN PERUSAHAAN FARMASI INDONESIA
(GP. FARMASI - INDONESIA)
Nomor : 066/Int/PP-GPFI/x/2022 Jakarta, 19 Oktober 2022
Lampiran: -
Perihal : Surat Edaran Kementerian Kesehatan terkait Kasus Gagal Ginjal Akut Atipikal
pada Anak
Kepada
Yth. Bapak - Bapak Ketua Umum Pengurus G.P. Farmasi Indonesia Provinsi
Yth. Bapak/Ibu Pimpinan Usaha Farmasi Anggota G.P. Farmasi Indonesia
di
Indonesia
Dengan hormat,
Sehubungan dengan telah terbit dan beredamnya Surat Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tertanggal
18 Oktober 2022 perihal Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan
Ginjal Akut Atipikal, maka perlu disampaikan kepada semua anggota Gabungan Perusahaan
Farmasi Indonesia (GPFI) Bidang Industri, Distribusi, Apotek dan Toko Obat, beberapa hal
sebagai berikut :
4. Dalam proses pembuatan keputusan yang tercantum dalam surat tersebut, Gabungan
Perusahaan Farmasi Indonesia (GPF) tidak diajak konsultasi, komunikasi, atau
kolaborasi sehingga keputusan tersebut membuat kebingungan dan kegaduhan kepada
semua pihak maupun anggota, mengenai tindakan yang perlu dilakukan oleh semua
anggota GPFI.
2. Memahami latar belakang banyaknya kasus penyakit bahkan kematian sehubungan
dengan kasus gagal ginjal akut pada anak, maka Gabungan Perusahaan Farmasi
Indonesia (GPF!) mendukung upaya perlindungan Kesehatan masyarakat yang
dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terkait dengan issue
penghentian penjualan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas berbentuk sediaan sirup,
yang masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut kemungkinan gagal ginjal tersebut
disebabkan oleh kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) sebagai
pencemar dalam produk obat sirup.
3. Untuk memberikan kepastian langkah sesuai dengan issue butir nomor 1 di atas, maka
kepada semua anggota GPFI dihimbau untuk tetap melaksanakan ketentuan
berdasarkan petunjuk Pemerintah sesuai dengan surat No SR.01.05/iI/3461/2022
tersebut, yaitu khususnya butir nomor 8 yang berisi "... untuk sementara tidak menjual
obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat
Sckcetariats JL. Angkasa No. 20 A Kemayoran Jakarta Pusat 10620 INDONESIA
‘Telp.: (62-21) 4205 040 (Hunting) Fax. (62-21) 4203 047-48 ttps|/www.gpfarmasi.ongPENGURUS PUSAT
GABUNGAN PERUSAHAAN FARMASI INDONESIA
(GP. FARMASI - INDONESIA)
4. Sesuai redaksi dalam surat tersebut, maka semua pihak diminta sekiranya untuk
“menahan sementara” produk yang sudah ada di jalur produksi, distribusi maupun
retail sesuai dengan lokasi sekarang, hingga adanya petunjuk lebih lanjut dari
Kementerian Kesehatan dan/atau Badan POM dalam waktu dekat ini.
5. GPFi menyadari bahwa keputusan pelarangan penjualan obat sirup yang tercantum
dalam surat Kementerian Kesehatan tsb berpotensi menyebabkan ketidaktersediaan
obat sirup untuk masyarakat yang membutuhkannya, khususnya bagi ribuan pasien
anak dengan berbagai penyakitnya, sehingga keputusan tersebut bisa berdampak
terhadap kualitas hidup dan kualitas kesehatan pasien anak yang membutuhkan.
6. Khusus untuk para produsen obat sirup, dihimbau untuk segera melakukan pengujian
kadar cemaran EG dan DEG sesuai dengan aturan BPOM yang berlaku, agar dapat
membuktikan keamanan produknya.
7. Agar Pengurus GPFI Provinsi tetap menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Dinas
Kesehatan dan Balai Besar POM setempat; maupun dengan Asosiasi IAl dan para
apoteker penanggung jawab bidang usahanya di daerah masing-masing.
Demikian, kami ucapkan terima kasih kepada semua Pengurus dan anggota GPFl yang telah
melakukan komunikasi, kolaborasi dan koordinasi yang baik untuk membantu mencari solusi
dari situasi ini.
Pengurus Pusat Gabungan Perusahaan i Indonesia,
8 ea m Sparmaal uM
Elfiano Rizaldi ‘Andreas Bayu Aji”
Direktur Eksekutif Sekretaris Jenderal Ketua Umum
Sekretariat:Jl. Angkasa No. 20 A Kemayoran Jakarta Pusat 10620 INDONESIA,
‘Telp.: (62-21) 4203 040 (Hunting) Fax.: (62-21) 4203 047-48 http://www-gpfarmasi.org