Professional Documents
Culture Documents
3889 12690 1 PB
3889 12690 1 PB
3889 12690 1 PB
2013
Vol 2 (3): 171 - 175
Abstract
Mustard (Brassica juncea L.) is a plant that quite popular and widely grown in West Kalimantan. The
purpose of this study is to discover the concentration of papaya leaf extract ( Carica papaya L.), as a pest
controller in mustard (B. juncea L.) and investigate the effect of the intensity of pest attacks on mustard ( B.
juncea L.). The study was conducted around the greenhouse and the laboratory of Biology, Faculty of
Mathematics and Natural Sciences University Tanjungpura, Pontianak in November 2011 to February 2012.
The research used Completely Randomized Design consisting of 4 treatments and 2 controls (positive and
negative) with 3 replications. Papaya leaf extract concentrations used were 25%, 50%, 75% and 100%. The
results showed that pets that attack the mustard plant are crop controlling ( Crocidolomia binotalis). The
concentration of papaya leaf extract 100% was capable of controlling C. binotalis attack. 100% concentration
showed the best results at the first week to the fourth week (0%), compared to a concentration of 25%, 50%
and 75%. The use of papaya leaf extract 100% is a good number for of the mustard plant as a natural
insecticide with number 10 strands of fresh mustard leaves, fresh weight, dry weight of 50.68 grams and 2.1
grams.
Keywords: pests, mustard (Brassica juncea L.), extract, papaya (Carica papaya)
terkandung dapat mematikan organisme pagi (09.00) dan sore (16.00), serta pengendalian
pengganggu. gulma dilakukan secara manual.
Ekstrak daun pepaya (C. papaya) merupakan salah
satu bahan alami yang dapat dijadikan insektisida Pembuatan Ekstrak Daun Pepaya
yang efektif dan aman bagi lingkungan. Daun papaya 2,5 kg dipotong kecil-kecil
Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan dalam kemudian diblender hingga halus dan direndam di
penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi dalam 2,5 liter air selama 24 jam. Hasil
ekstrak daun pepaya (C. papaya) yang efektif perendaman disaring dengan kain halus untuk
sebagai pengendali hama pada tanaman sawi memperoleh ekstrak daun pepaya 100%.
(B. juncea) dan pengaruh intensitas serangan Selanjutnya ekstrak diencerkan dengan akuades
hama terhadap pertumbuhan sawi (B. juncea ). sesuai konsentrasi yang digunakan.
Uji Fitokimia
BAHAN DAN METODE Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol,
Penelitian dilaksanakan di sekitar rumah kasa dan dan kuinon serta terpenoid pada ekstrak daun
di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan pepaya.
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura
Pontianak. Penelitian dilakukan selama 4 bulan, Aplikasi Penyemprotan
dimulai pada bulan Nopember tahun 2011 – Penyemprotan dimulai pada umur 1 minggu
Februari tahun 2012. setelah tanam. Aplikasi penyemprotan
menggunakan hand sprayer dan waktu
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penyemprotan dilakukan pada sore hari pukul
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 15.00-17.00 WIB. Penyemprotan dilakukan secara
4 perlakuan dan 2 kontrol (positif: akuades dan teratur yaitu 3 kali seminggu (Wudianto, 1992).
negatif: insektisida kimia) masing – masing 3 kali
ulangan. Konsentrasi ekstrak daun pepaya yang
digunakan yaitu 25%, 50%, 75% dan 100%. Parameter Pengamatan
Parameter yang diamati meliputi identifikasi hama
Cara Kerja sawi, kerusakan tanaman, jumlah daun, berat segar
Persiapan Media Semai tanaman (gram), berat kering tanaman (gram),
Media semai yang digunakan adalah pasir. Pasir dan faktor lingkungan. Tingkat kerusakan
dimasukkan ke dalam baskom plastik dan diisi tanaman sawi karena serangan ulat dihitung
setengah dari baskom. dengan rumus:
2
Protobiont
2013
Vol 2 (3): 171 - 175
Beberapa tahap pada siklus hidup C. binotalis Konsentrasi 100% berbeda nyata dengan
meliputi larva instar I, larva instar II, larva kontrol (0%), tetapi tidak berbeda nyata dengan
instar III dan larva instar IV. konsentrasi 75%. Minggu ke-1 sampai dengan
minggu ke-4 kerusakan tanaman sawi pada
pengamatan konsentrasi 100% sebesar 0%
(Tabel 1).
3
Protobiont
2013
Vol 2 (3): 171 - 175
Sekunder
+
Polifenol +
Kuinon +
Flavonoid +
Terpenoid +
Keterangan : + = terdeteksi pada ekstrak
4
Protobiont
2013
Vol 2 (3): 171 - 175
Tanaman yang tidak diaplikasikan dengan ekstrak Jumlah daun sawi segar terbanyak (10 helai)
daun pepaya pada kontrol (0%) mengalami terjadi pada tanaman sawi yang diaplikasikan
kerusakan mulai dari minggu ke-1 dan terus dengan konsentrasi 100%, sedangkan yang sedikit
meningkat sampai minggu ke-4 (Tabel. 3). (2 helai) pada kontrol (0%) (Tabel. 3).
Peningkatan kerusakan yang terjadi disebabkan Penggunaan insektisida nabati juga dapat
tanaman sawi tidak mengandung senyawa aktif meningkatkan produksi tanaman sawi (Sucipto,
dari daun pepaya, sehingga larva ulat krop dapat 2011). Semakin rendah tingkat kerusakan maka
berat basah semakin tinggi. Pada penelitian, berat
5
Protobiont
2013
Vol 2 (3): 171 - 175
basah dan berat kering tertinggi terdapat pada Widayat, W, 1994, ‘Pengaruh Lamanya Waktu
konsentrasi ekstrak 100% dan terendah pada Perendaman Serbuk Daun dan Biji Nimba
control (Tabel 4). Besar kecilnya berat basah (Azadirachta indica) terhadap Ulat Jengkal’,
dipengaruhi banyaknya jumlah daun tanaman sawi Prosiding Hasil Penelitian Dalam Rangka
yang diserang oleh ulat krop. Menurut Sumarmi Pemanfaatan Pestisida Nabati. D. Soetopo
dan Sartono (2007), tinggi rendahnya berat segar (editor), Bogor.
tanaman juga dipengaruhi oleh ada tidaknya Wiratno, 2010, Beberapa Formula Pestida Nabati dari
serangan hama. Cengkeh, Journal Agritek, vol. 13, no. 1, hal. 6-
12
Worthing, CR, 1979, The Pesticide Manual: A World
Compendium, Gloss House Crop Research
UCAPAN TERIMAKASIH Institute
Wudianto, R, 1992, Petunjuk Penggunaan Pestisida,
Ucapan terimakasih sebesar-besanya kepada Penebar Swadaya, Jakarta
Riendy, Krisnawati, Ponti, Lusiana, Novese,
Emma, Sri Rahayu dan Etha yang telah banyak
membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA