Professional Documents
Culture Documents
1592-Article Text-7103-1-10-20191204
1592-Article Text-7103-1-10-20191204
1592-Article Text-7103-1-10-20191204
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidak perbandingan hasil
belajar siswa setelah perlakuan menggunakan model pembelajaran
scramble. Jenis penelitian ini quasi eksperimental, sampel penelitian
diambil dua kelas yaitu kelas III-a dan kelas III b masing-masing
berjumlah 34 siswa ditentukan dengan teknik sampling perposive
kemudian diberikan perlakuan yang berbeda terhadap 2 kelas tersebut
kelas eksperimen menggunakan kelas kontrol menggunakan model
puzzle. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas data,
uji homogenitas, uji hipotesis menggunakan uji t dua pihak. Hasil
penelitian menunjukkan perbedaan hasil belajar antara siswa yang
menggunakan model pembelajaran scrambledengan menggunakan
media puzzle. Berdasarkan hasil perhitungan nilai sebesar 13,54
atau (13,54>2,66) ma Ho ditolak. Hasil pelaksanaan penerapan model
pembelajaran Scramblememiliki nilai skor dari observasi 3,85 yang
berkriteria baik.
Corresponding author :
sukirno@unsam.ac.id
- 124 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk yang memenuhi kriteria yang harus dilakukan
membutuhkan pendidikan, karena dengan dalam pembelajaran. Model pembelajaran
menerima pendidikan manusia akan sudah seharusnya diterapkan pada proses
mempunyai suatu keterampilan yang belajar mengajar, karena salah satu faktor
dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam yang dapat mempengaruhi proses belajar
kehidupannya. Pendidikan dapat diterima mengajar adalah penggunaan model
oleh siapapun, dari kalangan apapundan pembelajaran, yang nantinya akan
usia berapapun. Pendidikan merupakan mempengaruhi hasil belajar peserta didik
suatu bentuk usaha yang terjadi secara tersebut.
sengaja dan terencana yang dapat Model pembelajaran yang baik
membantu perkembangan kemampuan adalah model yang dapat membuat peserta
dan kecakapan anak agar berguna untuk didik ikut terlibat secara aktif pada saat
setiap kepentingan dalam kehidupannya proses belajar mengajar. Model
sebagai seorang individu dan sebagai pembelajaran adalah seluruh susunan
warga negara atau masyarakat yang mana penyajian materi dan fasilitas yang akan
dengan memilih materi, strategi kegiatan diajarkan dan dipakai yang meliputi
dan teknik penilaian yangg cocok untuk segala aspek sebelum,sedang dan sesudah
digunakan (Suryosubroto 2010:2). pembelajaran yang dilakukan oleh guru
Pendidikan erat kaitannya dengan dalam proses belajar mengajar (Istirani
proses belajar mengajar. Belajar adalah 2017:1)
suatu perubahan tingkah laku yang ada Pelaksanaan pembelajaran yang
pada diri seseorang dari tidak mengetahui terjadi di SD Negeri 3 Langsa
apappun sampai seseorang itu berdasarkan hasil observasi ketika proses
mendapatkan pemahaman. Proses belajar pembelajaran berlangsung hanya
mengajar merupakan proses komunikasi menggunakan metode ceramah,
yang serupa penyampaian pesan dari penugasan dan mencatat yang tidak
sumber pesan kepada penerima pesan. melibatkan siswa secara aktif
Proses belajar mengajar yang terjadi menyebabkan siswa bermain-main dengan
disekolah tidak terlepas dari peran dan temannya, tidak memperhatikan guru
tanggung jawab seorang guru sebagai menjelaskan. Akibatnya hasil belajar
pendidik. siswa juga tidak memuaskan dan tidak
Pelaksanan pembelajaran yang ideal mencapai KKM.
menurut kurikulum tentunya telah
125
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)
- 125 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)
pengaruh model pembelajaran Scramble. yang disajikan dalam bentuk kartu dengan
Tes digunakan untuk melihat bagaimana mencari jawaban dari pertanyaan yang
kemampuan siswa, dalam penelitian ini jawabannya tersusun secara acak.
jenis tes yang diberikan oleh peneliti yaitu Pelaksanaan Tahap pertama,
tes pilihan ganda yang dijawab oleh Fase 1 menjelaskan tujuan
seluruh siswa peserta didik secara pembelajaran, sebelum pelaksanaan
individu. Dokumentasi merupakan alat pembelajaran guru terlebih dahulu
untuk menjadi sebuah bukti, dalam menjelasakan apa tujuan dari pelaksanaan
penelitian ini yang menjadi dokumentasi pembelajaran.
yaitu absen siswa, foto-foto siswa saat Fase 2, mempresentasikan informasi
proses belajar mengajar baik kelas kontrol menyiapkan kartu soal dan jawaban.
dan kelas eksperimen. Setelah guru selesai menyampikan tujuan
Teknik analisis data dalam pembelajaran selanjutnya memberikan
penelitian ini adalah uji normalitas informasi tentang materi pembelajaran
menggunakan uji Chi Kuadrat, uji tentang Makna Lambang Negara. Guru
homogenitas menggunakan uji F (Fisher) menunjukkan gambar burung garuda
dan uji hipotesis menggunakan uji t dua kepada peserta didik kemudian siswa
pihak. Teknik analisis data dalam mengamati gambar tersebut dan
penelitian adalah uji normalitas memberiakan kesempatan kepada siswa
menggunakan uji Chi Kuadrat, uji untuk bertanya.
homogenitas menggunakan uji F (Fisher), Fase 3, memberikan penjelasan
dan uji hipotesis menggunakan uji t dua kepada siswa dan mengornisir siswa
pihak. kedalam kelompok belajar. guru
menjelaskan tentang materi kepada siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN dan menjelaskan bagaimana cara
1. Pelaksanaan model Pembelajaran melaksanakan dan aturan dari model
Scramble pembelajarn Scramblekepada siswa. Pada
Pelaksanaan tindakan model fase ini juga guru membentuk siswa
pembelajaran Scramble dilakukan dengan menjadi 5 kelompok yang tiap kelompok
2 kali pertemuan di kelas eksperimen terdiri dari 7 orang siswa, kemudian guru
yaitu dimulai tanggal 1 samapai 2 April membagikan balok kata kepada setiap
2019. Suyatno (2016:32) menyatakan kelompok dan soal yang sudah disediakan
bahwa model pembelajaran Scramble oleh guru. Siswa ditugaskan untuk
merupakan salah satu tipe pembelajaran
- 126 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)
- 127 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)
postes sebesar 67,79 dengan selisih 22,09. Hasil analisis skor rata-rata hasil
eksperimen sebesar 46,79 dan postes peningkatan hasil belajar siswa sebelum
hipotesis hasil belajar pada kedua kelas mengalami kenaikan nilai rata-rata
- 128 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)
sebesar 22,09 sedangkan pada kelompok yang diperoleh nilai t hitung adalah15,54.
adalah 17,53. Sedangkan nilai ttabel untuk dk=
Sementara berdasarkan analisis uji t 66padatarafsignifikasi1% = 2,66. Dengan
diperoleh bahwa sebelum diberi perlakuan memperhatikan ketentuan dalam
dalam proses pembelajaran, ada pengujian hipotesis maka diperoleh t
perbedaan hasil belajar anatara kedua hitung>t tabel yaitu pada taraf signifikasi
kelas tersebut. Akan tetapi hasilnya tidak 1%=1 5 , 5 4 >2,66, sehingga hipotesis
memuaskan dan selisih nilainya pun tidak nihil(Ho) ditolak dan hipotesisa lternatif
jauh berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa (Ha) diterima.
(pretes) siswa dalam hasil belajar pada Dengan demikian terdapat pengaruh
kedua kelas ini tidak jauh berbeda. hasil belajar (postes) antara kelas
Setelah kedua kelas ini diberi perlakuan esksperimen yang menggunakan
yang berbeda yakni pada kelas pembelajaran media puzzle setelah
eksperimen dilakukan pembelajaran perlakuan di kelas III SD Negeri 3
menggunakan model pembelajaran Langsa. Berdasarkan hasil perhitungan
Scramblemenggunakan media puzzle. diperoleh bahwa model pembelajaran
Perolehan nilai rata-rata pretes siswa Scramble berpengaruh positif untuk hasil
di kelas kontrol sebesar 45,70 dan nilai belajar siswa ranah kongnitif. Dengan
rata-rata postes sebesar 67,79 sedangkan demikian hasil belajar yang lebih baik
di kelas eksperimen diperoleh nilai rata- menggunakan model pembelajaran
rata postes sebesar 86,41. Hasil penelitian Scramble.
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Hal ini dapat dilihat dari hasil
model pembelajaran Scrambleterhadap belajar siswa dikelas eksperimen seluruh
hasil belajar siswa pada tema 8 “ Praja peserta didik mencapai KKM bahkan
Muda Karana” di kelas III SD Negeri 3 lebih banyak melebihi KKM. Sedangkan
Langsa Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal pada kelas kontrol terdapat 11 siswa yang
ini dapat dilihat dengan adanya perbedaan mencapai KKM dan 23 siswa tidak
hasil belajar siswa pada materi makna mencapai KKM. Saat penelitian
lambang negara antar kelas kontrol berlangsung siswa ikut
dengan kelas eksperimen. Untuk berpartisipasi saat belajar, baik dalam
mengetahui menentukan perbedaan hasil kegiatan melakukan percobaan dan aktif
belajar dapat dilihat dari hasil pengolahan dalam bertanya jawab mengenai
data dengan menggunakan uji t dua pihak pembelajaran yang belum dipahami. Hal
- 129 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)
- 130 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)
REFERENSI
Istarani. 2017. 58 Model Pembelajaran
Inovatif. Medan : Media Persada.
Rusman. 2014. Model Model
Pembelajaran : Mengembangkan
Proposionalisme Guru. Jakarta :
Rajawali Pers.
Rahayu dan Santoso. 2018.
“PenerapanModel Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make A Match
Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan
Hasil Belajar Siswa Kelas Iii Pada
Tema Harga Diri Di SDN
Plalangan 02 Jember”. Jurnal Ilmu
Pendidikan Sekolah Dasar Vol 6.
No 1. (Hal:110).
Shoimin, A. 2014. 68 Model
Pembelajaran Inovatif dalam
Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media.
Suryosubroto. 2010. Beberapa Aspek
Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta
: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
131