1592-Article Text-7103-1-10-20191204

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)

Journal of Basic e-ISSN : 2656-6702


EDUCATION
Volume 2 No 1
STUDIES

Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Terhadap


Hasil Belajar Pada Tema 8 Raja Muda Karana Di
SD Negeri 3 Langsa
Dewi Sembiring1, Sukirno2, Dini3
Pendidikan Guru SekolahDasarUniversitasSamudra

ARTICLE INFO ABSTRACT


Keywords: The aim of this research is to investigate there is a comparison of
Learning Model students learning outcomes or not after using learning model scramble
Scramble,Media and investigates how is the implementation using the learning model
Puzzle,Learning scramble. The type of this research is quasi-experimental. Sample of this
Outcomes research was taken from two classes that is grade III a and grade III b,
each numbered 34 students and determined by samping perposive
teachnique. Then given the different treatment towards that two
classes,experiment class using learning model scramble and control class
using puzzle model. Data collection techniques of this research are
Kata Kunci:
observation, test, and documentation. Data analysis technique that used
Model Pembelajaran
is data normality test, homogenety test, hypothesis test using two-party T
Scramble, Media
test. The result of the research shows the differences of learning
Puzzle, Hasil Belajar
outcomes between students that using learning model scramble with
using media puzzle. Based on the result of the calcilation the value of
13,54 with a value and a significant level 1% is 2,66(>) or (13.54>2,66)
then ho is rejected. The result of implementation learning model
scramble have the score value from observation 3,85 that has great
criteria.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidak perbandingan hasil
belajar siswa setelah perlakuan menggunakan model pembelajaran
scramble. Jenis penelitian ini quasi eksperimental, sampel penelitian
diambil dua kelas yaitu kelas III-a dan kelas III b masing-masing
berjumlah 34 siswa ditentukan dengan teknik sampling perposive
kemudian diberikan perlakuan yang berbeda terhadap 2 kelas tersebut
kelas eksperimen menggunakan kelas kontrol menggunakan model
puzzle. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas data,
uji homogenitas, uji hipotesis menggunakan uji t dua pihak. Hasil
penelitian menunjukkan perbedaan hasil belajar antara siswa yang
menggunakan model pembelajaran scrambledengan menggunakan
media puzzle. Berdasarkan hasil perhitungan nilai sebesar 13,54
atau (13,54>2,66) ma Ho ditolak. Hasil pelaksanaan penerapan model
pembelajaran Scramblememiliki nilai skor dari observasi 3,85 yang
berkriteria baik.
Corresponding author :
sukirno@unsam.ac.id

- 124 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)

PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk yang memenuhi kriteria yang harus dilakukan
membutuhkan pendidikan, karena dengan dalam pembelajaran. Model pembelajaran
menerima pendidikan manusia akan sudah seharusnya diterapkan pada proses
mempunyai suatu keterampilan yang belajar mengajar, karena salah satu faktor
dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam yang dapat mempengaruhi proses belajar
kehidupannya. Pendidikan dapat diterima mengajar adalah penggunaan model
oleh siapapun, dari kalangan apapundan pembelajaran, yang nantinya akan
usia berapapun. Pendidikan merupakan mempengaruhi hasil belajar peserta didik
suatu bentuk usaha yang terjadi secara tersebut.
sengaja dan terencana yang dapat Model pembelajaran yang baik
membantu perkembangan kemampuan adalah model yang dapat membuat peserta
dan kecakapan anak agar berguna untuk didik ikut terlibat secara aktif pada saat
setiap kepentingan dalam kehidupannya proses belajar mengajar. Model
sebagai seorang individu dan sebagai pembelajaran adalah seluruh susunan
warga negara atau masyarakat yang mana penyajian materi dan fasilitas yang akan
dengan memilih materi, strategi kegiatan diajarkan dan dipakai yang meliputi
dan teknik penilaian yangg cocok untuk segala aspek sebelum,sedang dan sesudah
digunakan (Suryosubroto 2010:2). pembelajaran yang dilakukan oleh guru
Pendidikan erat kaitannya dengan dalam proses belajar mengajar (Istirani
proses belajar mengajar. Belajar adalah 2017:1)
suatu perubahan tingkah laku yang ada Pelaksanaan pembelajaran yang
pada diri seseorang dari tidak mengetahui terjadi di SD Negeri 3 Langsa
apappun sampai seseorang itu berdasarkan hasil observasi ketika proses
mendapatkan pemahaman. Proses belajar pembelajaran berlangsung hanya
mengajar merupakan proses komunikasi menggunakan metode ceramah,
yang serupa penyampaian pesan dari penugasan dan mencatat yang tidak
sumber pesan kepada penerima pesan. melibatkan siswa secara aktif
Proses belajar mengajar yang terjadi menyebabkan siswa bermain-main dengan
disekolah tidak terlepas dari peran dan temannya, tidak memperhatikan guru
tanggung jawab seorang guru sebagai menjelaskan. Akibatnya hasil belajar
pendidik. siswa juga tidak memuaskan dan tidak
Pelaksanan pembelajaran yang ideal mencapai KKM.
menurut kurikulum tentunya telah

125
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)

Upaya yang dapat dilakukan adalah, melaksanakan peneliti mengenai


guru menyiapkan dan merancang “Pengaruh Model Pembelajaran Scramble
pembelajaran yang menarik dan Terhadap Hasil Belajar Pada Tema 8
bervariasi, salah satunya adalah “Praja Muda Karana” Di Kelas III SD
menerapkan model pembelajaran yang Negeri 3 Langsa Tahun Pelajaran
melibatkan peserta didik aktif secara 2018/2019.
langsung dalam proses pembelajaran
Scrambledengan menggunakan model METODE PENELITIAN
pembelajaran Scrambleguru dapat Metode penelitian yang digunakan
menciptakan atau membuat keadaan kelas dalam penelitian ini merupakan metode
menjadi aktif, karena semua peserta didik eksperimen. Jenis penelitian adalah quasi
akan bergerak pada saat pembelajaran eksperimental dengan menggunakan
sedang berlangsung. desain Control Group DesainSugiyono
Salah satu model pembelajaran (2016:79). Penelitian ini terdiri dari satu
yang melibatkan peserta didik aktif secara variabel bebas yaitu model pembelajaran
langsung yaitu dengan menggunakan Scramble dan satu variabel terikat yaitu
model pembelajaran Scramble, karena hasil belajar siswa. Penelitian ini
semua peserta didik akan terlibat aktif menggunakan pretes dan postes untuk
saat proses pembelajaran berlangsung. kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
Model pembelajaran Scramble menggunakan soal yang sama.
meruapakan salah satu strategi Populasi pada penelitian ini adalah
pembelajaran yang dapat meningkatkan peserta didik kelas III SD Negeri 3 Langsa
konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa ( terdiri dari 34 siswa kelas III-a dan 34
Huda 2013:303). Kelebihan dari model siswa kelas III-b. Sampel yang digunakan
pembelajaran Scrambleyaitu menjadikan penelitian ini yaitu Samping Perposive,
anggota kelompok lebih bertangung yaitu semua jumlah populasi dijadikan
jawab, siswa bisa belajar sambil bermain, sampel. Sampel pada penelitian ini
memupuk solidaritas siswa, menegaskan berjumlah 68 siswa.
materi agar sulit dilupakan dan Teknik pengumpulan data yang
menjadikan siswa lebih antusias untuk digunakan peneliti dengan observasi, tes
menjawab pertanyaan dan lebih giat dan dokumentasi. Objek observasi adalah
belajar (Shoimin 2016:167). kegiatan saat proses belajar mengajar,
Berdasarkan permasalahan yang telah bagaimana pelaksanaan model
diuraikan, maka peneliti tertarik pembelajaran dan melihat apakah ada

- 125 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)

pengaruh model pembelajaran Scramble. yang disajikan dalam bentuk kartu dengan
Tes digunakan untuk melihat bagaimana mencari jawaban dari pertanyaan yang
kemampuan siswa, dalam penelitian ini jawabannya tersusun secara acak.
jenis tes yang diberikan oleh peneliti yaitu Pelaksanaan Tahap pertama,
tes pilihan ganda yang dijawab oleh Fase 1 menjelaskan tujuan
seluruh siswa peserta didik secara pembelajaran, sebelum pelaksanaan
individu. Dokumentasi merupakan alat pembelajaran guru terlebih dahulu
untuk menjadi sebuah bukti, dalam menjelasakan apa tujuan dari pelaksanaan
penelitian ini yang menjadi dokumentasi pembelajaran.
yaitu absen siswa, foto-foto siswa saat Fase 2, mempresentasikan informasi
proses belajar mengajar baik kelas kontrol menyiapkan kartu soal dan jawaban.
dan kelas eksperimen. Setelah guru selesai menyampikan tujuan
Teknik analisis data dalam pembelajaran selanjutnya memberikan
penelitian ini adalah uji normalitas informasi tentang materi pembelajaran
menggunakan uji Chi Kuadrat, uji tentang Makna Lambang Negara. Guru
homogenitas menggunakan uji F (Fisher) menunjukkan gambar burung garuda
dan uji hipotesis menggunakan uji t dua kepada peserta didik kemudian siswa
pihak. Teknik analisis data dalam mengamati gambar tersebut dan
penelitian adalah uji normalitas memberiakan kesempatan kepada siswa
menggunakan uji Chi Kuadrat, uji untuk bertanya.
homogenitas menggunakan uji F (Fisher), Fase 3, memberikan penjelasan
dan uji hipotesis menggunakan uji t dua kepada siswa dan mengornisir siswa
pihak. kedalam kelompok belajar. guru
menjelaskan tentang materi kepada siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN dan menjelaskan bagaimana cara
1. Pelaksanaan model Pembelajaran melaksanakan dan aturan dari model
Scramble pembelajarn Scramblekepada siswa. Pada
Pelaksanaan tindakan model fase ini juga guru membentuk siswa
pembelajaran Scramble dilakukan dengan menjadi 5 kelompok yang tiap kelompok
2 kali pertemuan di kelas eksperimen terdiri dari 7 orang siswa, kemudian guru
yaitu dimulai tanggal 1 samapai 2 April membagikan balok kata kepada setiap
2019. Suyatno (2016:32) menyatakan kelompok dan soal yang sudah disediakan
bahwa model pembelajaran Scramble oleh guru. Siswa ditugaskan untuk
merupakan salah satu tipe pembelajaran

- 126 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)

menyusun kalimat sesuai soal yang Fase 3, mengorganisir siswa


diberikan oleh guru kepada siswa. kedalam kelompok belajar, siswa pada fase
Fase 4, membimbing pelatihan, guru ini guru membentuk kelompok belajar
sebagai vasilitator pada saat kegiatan siswa sesuai dengan kelompok yang
proses pembelajaran guru membimbing ditentukan pada penelitian tahap pertama.
siswa dan siswa yang lebih berperan aktif Kemudian setiap kelompok dibagikan
dalam kegiatan tersebut. balok kata yang telah disedikan oleh guru
Fase 5, Mengevaluasi, pada fase ini kepada, dan jawaban dipegang oleh guru.
guru menguji pengetahuan siswa mengenai Disaat guru nanti membacakan soal siswa
materi pembelajaran sesuai dengan tujuan menysusun kalimat sesuai jawaban soal
pembelajaran yang ingin di capai. yang dibacakan oleh guru.
Fase 6, memberikan penghargaan, Fase 4, membimbing pelatihan, guru
pada fase ini guru mempersiapkan cara sebagai pembaca soal membimbing siswa
untuk mengakui usaha dan prestasi siswa dalam membentuk kalimat sehingga proses
baik secara individu maupun kelompok. kegiatan berjalan dengan baik dan tidak
Tahap ke 2 dilaksanakan pada menimbulkan keributan di dalam kelas
tanggal 2 April 2019: maupun antar kelompok.
Fase 1 , menyampaikan tujuan Fase 5 mengevaluasi, pada fase ini
pembelajaran, sebelum masuk pada fase guru mengevaluasi siswa dengan
ini terlebih dahulu siswa membaca doa memberikan soal yang telah dibuat dan
bersama, kemudian siswa diajak untuk dijawab oleh siswa secara individu, untuk
bernyanyi lagu garuda pancasila untuk melihat sejauh mana kemampuan dan
mengaitkan dengan materi pembelajaran. pengetahuan yang dimiliki oleh siswa
Kemudian masuk pada fase dimana guru terhadap materi dan melihat apakah tujuan
menyampaikan apa tujuan dari pembelajaran sudah tercapai sesuai dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
kepada siswa. Fase 6, Memberiakan pengahargaan,
Fase 2, menyajikan informasi, pada pada fase ini guru memberikan
fase ini guru memberikan informasi atau penghargaan kepada siswa baik secara
menjelaskan sedikit tentang materi yang kelompok maupun individu. Tujuannya
akan disampaikan dan memberikan mempersiapkan cara untuk mengakui
kesempatan kepada siswa untuk bertanya usaha dan prestasi siswa baik secara
terkait materi pembelajaran. individu maupun kelompok.

- 127 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)

2. Data Hasil Penelitan terdapat persyaratan yaitu mengetahui


Data yang dideskripsikan pada hasil uji normalitas dan homogenitas.
penelitian ini meliputi data hasil belajar Tabel 2. HasilUji Normalitas Kelas
tema 8 subtema 1 pembelajaran 1 materi Kontrol dan Kelas Eksperimen
makna lambang negara, yang diberikan Uji Keputus
Posttest
Normalitas an
perlakuan berbeda yaitu menggunakan
Kontrol 15, 72 Normal
model pembelajaran scrambledan media Eksperi 15,34 Normal
pembelajaran puzzle. Data hasil belajar men

siswa dapat diperoleh dari nilai tes yang


Data hasil uji normalitas pada
akan diuji dengan uji statistik “t”
kelas kontrol menunjukkan bahwa 15,72
meruapakan hasil belajar siswa yang
maka data berdistribusi normal, dan data
dicapai kedua kelas sebagaimana yang
hasil uji normalitas pada kelas eksperimen
tercantum pada lampiran data nilai siswa.
menunjukkan bahwa 15,72 maka data
Tabel 1. Rata-rata dan selisih Pretes
berdistribusi normal.
dan postes kelas Kontrol dan kelas
Tabel 3. HasilUji Homogenitas Kelas
eksperimen
Kontrol dan Kelas Eksperimen
Selisih
Post Uji
Kelas Pretest Pretest Kepu
Posttest homogeni
Test tusan
Posttest tas
Kontrol dan 1,33 < 2,35 Homo
Kontr 45,70 67,79 22,09 Eksperimen gen
ol
Ekspe 46,79 86,41 39,62
rimen Data nilai postest kedua kelas Fhitung
= 1,33 dan Ftabel 2,35 maka Fhitung< Ftabel
atau 1,33< 2,35. Maka data tersbut
Data hasil penelitian yang terdapat dalam
homogen thitung>ttabelatau 15,54 > 2,66.
tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata
pretes kelas kontrol sebesar 45,70 dan 3. Pembahasan

postes sebesar 67,79 dengan selisih 22,09. Hasil analisis skor rata-rata hasil

Kemudian rata-rata pretes kelas belajar dapat disimpulkan bahwa terjadi

eksperimen sebesar 46,79 dan postes peningkatan hasil belajar siswa sebelum

sebesar 86,41 dengan selisih sebesar perlakuan dalam kegiatan belajar

39,62. Selanjutnya sebelum melakukan uji mengajar. Pada kelompok kontrol

hipotesis hasil belajar pada kedua kelas mengalami kenaikan nilai rata-rata

- 128 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)

sebesar 22,09 sedangkan pada kelompok yang diperoleh nilai t hitung adalah15,54.
adalah 17,53. Sedangkan nilai ttabel untuk dk=
Sementara berdasarkan analisis uji t 66padatarafsignifikasi1% = 2,66. Dengan
diperoleh bahwa sebelum diberi perlakuan memperhatikan ketentuan dalam
dalam proses pembelajaran, ada pengujian hipotesis maka diperoleh t
perbedaan hasil belajar anatara kedua hitung>t tabel yaitu pada taraf signifikasi
kelas tersebut. Akan tetapi hasilnya tidak 1%=1 5 , 5 4 >2,66, sehingga hipotesis
memuaskan dan selisih nilainya pun tidak nihil(Ho) ditolak dan hipotesisa lternatif
jauh berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa (Ha) diterima.
(pretes) siswa dalam hasil belajar pada Dengan demikian terdapat pengaruh
kedua kelas ini tidak jauh berbeda. hasil belajar (postes) antara kelas
Setelah kedua kelas ini diberi perlakuan esksperimen yang menggunakan
yang berbeda yakni pada kelas pembelajaran media puzzle setelah
eksperimen dilakukan pembelajaran perlakuan di kelas III SD Negeri 3
menggunakan model pembelajaran Langsa. Berdasarkan hasil perhitungan
Scramblemenggunakan media puzzle. diperoleh bahwa model pembelajaran
Perolehan nilai rata-rata pretes siswa Scramble berpengaruh positif untuk hasil
di kelas kontrol sebesar 45,70 dan nilai belajar siswa ranah kongnitif. Dengan
rata-rata postes sebesar 67,79 sedangkan demikian hasil belajar yang lebih baik
di kelas eksperimen diperoleh nilai rata- menggunakan model pembelajaran
rata postes sebesar 86,41. Hasil penelitian Scramble.
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Hal ini dapat dilihat dari hasil
model pembelajaran Scrambleterhadap belajar siswa dikelas eksperimen seluruh
hasil belajar siswa pada tema 8 “ Praja peserta didik mencapai KKM bahkan
Muda Karana” di kelas III SD Negeri 3 lebih banyak melebihi KKM. Sedangkan
Langsa Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal pada kelas kontrol terdapat 11 siswa yang
ini dapat dilihat dengan adanya perbedaan mencapai KKM dan 23 siswa tidak
hasil belajar siswa pada materi makna mencapai KKM. Saat penelitian
lambang negara antar kelas kontrol berlangsung siswa ikut
dengan kelas eksperimen. Untuk berpartisipasi saat belajar, baik dalam
mengetahui menentukan perbedaan hasil kegiatan melakukan percobaan dan aktif
belajar dapat dilihat dari hasil pengolahan dalam bertanya jawab mengenai
data dengan menggunakan uji t dua pihak pembelajaran yang belum dipahami. Hal

- 129 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)

ini menjadikan siswa lainnya ikut Dengan demikian penggunaan


mendengar dan menanggapi sehingga model pembelajaran Scrambledapat
materi pelajaran yang berlangsung membantu guru dalam menciptakan
mencapai tujuan pembelajaran saat itu. suasana belajar dikelas menjadi aktif dan
Sedangkan kegiatan belajar mengajar menyenangkan serta dapat meningkatkan
dengan menggunakan pembelajaran hasil belajar siswa terutama pada materi,
media puzzle siswa memang ikut dalam surat undangan setengah resmi dan surat
berpartisipasi tetapi hasil belajar siswa undangan tidak resmi.
tetap saja hanya 11 orang yang tuntas
selebihnya tidak tuntas KKM. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan uji 1. Kedispilanan waktu dalam
statistik serta pembahasan maka menerapkan model pembelajaran ini
disimpulkan sebagai berikut: sangat dibutuhkan agar setiap langkah
1. Hasil uji hipotesis diperoleh t (hitung) pada model dapat terealisasi dan
> t (tabel) atau 15,54>2,66 maka dapat tujuan yang ingin dicapai terpenuhi.
disimpulkan bahwa hipotesis 2. Model pembelajaran Scramble, dapat
penelitian yang menyatakan bahwa dijadikan alternatif dalam
penerapan model pembelajaran pembelajaran pada tema 8 “ Paraja
Scramble berpengaruh terhadap hasil Muda Karana” pada subtema 1
yang tinggi, dan model pembelajaran pembelajaran 1 lain yang dianggap
Scramble lebih baik digunakan dalam sesuai.
proses pembelajaran. 3. Diharapkan kepada para pembaca
2. Pelaksanaan pembelajaran terutama yang berprofesi sebagai guru
menggunakan model pembelajaran terutama guru sekolah dasar untuk
Scrambleberkriteria baik dari hasil dapat menjadikan penelitian ini
perhitungan observasi yang dihitung sebagai masukan untuk meningkatkan
mendapatkan nilai 3.85 yang pendidikan dimasa yang akan datang.
berkriteria sangat baik.
Berdasarkan hasil penelitian dan UCAPAN TERIMA KASIH
kesimpulan di atas, maka sebagai Kepada pimpinan Fakultas Keguruan
tindak lanjut dari penelitian ini dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra
disarankan beberapa hal sebagai dan Kepala Sekolah SD Negeri 3 Langsa
berikut: disampaikan ucapan terima kasih yang
telah membantu penelitian ini.

- 130 -
Journal of Basic Education Studies / Vol 2 No 1 (Januari-Ju 2019)

REFERENSI
Istarani. 2017. 58 Model Pembelajaran
Inovatif. Medan : Media Persada.
Rusman. 2014. Model Model
Pembelajaran : Mengembangkan
Proposionalisme Guru. Jakarta :
Rajawali Pers.
Rahayu dan Santoso. 2018.
“PenerapanModel Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make A Match
Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan
Hasil Belajar Siswa Kelas Iii Pada
Tema Harga Diri Di SDN
Plalangan 02 Jember”. Jurnal Ilmu
Pendidikan Sekolah Dasar Vol 6.
No 1. (Hal:110).
Shoimin, A. 2014. 68 Model
Pembelajaran Inovatif dalam
Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media.
Suryosubroto. 2010. Beberapa Aspek
Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta
: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta.

131

You might also like