Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Available at https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(01), 2022, 499-507

Pengaruh Size, Return On Asset dan Leverage Terhadap Islamic Social Reporting
(Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2015-2019)
Yamanhar Zubki
Program Studi Magister Ekonomi Syariah, Universitas Islam Negeri Raden Intan, Lampung
Email korespondensi: yzubki1@gmail.com

Abstract
Islamic Social Reporting Is a standard for reporting corporate social performance based on Islamic sharia. Born
from reporting standards based on AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial
Institutions) an international Islamic financial regulatory institution which was later developed in various
countries. In particular, this index is an extension of social performance reporting standards, not only the role of
companies in a country's economy but also public expectations about social justice related to the environment,
minority and employee rights and the role of companies from a spiritual perspective. There are several factors
that influence Islamic Social Reporting, including company size, company profitability and company debt. Based
on the results of the study, it can be concluded that partially, first, variable size has a positive influence on Islamic
Social Reporting for Islamic Commercial Banks in Indonesia. Second, Return on Assets has no effect on Islamic
Social Reporting for Islamic Commercial Banks in Indonesia. Third, Variable Leverage has an influence on
Islamic Social Reporting for Islamic Commercial Banks in Indonesia. Meanwhile, the simultaneous issuance of
Size, Return on Assets and Leverage has a positive and significant impact on Islamic Social Reporting for Islamic
Commercial Banks in Indonesia.

Keywords: Size, Return On Assets (ROA), Leverage and Islamic Social Reporting (ISR)

Saran sitasi: Zubki, Y. (2022). Pengaruh Size, Return On Asset dan Leverage Terhadap Islamic Social Reporting
(Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2015-2019). Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(01),
499-507. doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i1.4616

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i1.4616

1. PENDAHULUAN beberapa hal yang menjadi alasan mengapa


Indonesia merupakan negara dengan mayoritas pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) di
penduduk muslim terbesardidunia,maka sudah laporan keuangan menjadi isu penting pada beberapa
seharusnya dalam menjalankan segala aktivitas tahun terakhir ini. Berikut ini beberapa hal yang
kehidupan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan menjadi alasan perusahaan-perusahaan di suatu negara
oleh Allah SWT (Hannifa, 2002). Hal ini membuat melakukan pengungkapan Islamic Social Reporting
perkembangan ekonomi dan bisnis berbasis Islam (ISR) adalah isu tentang hak asasi manusia dan
berkembang dengan baik di Indonesia yang ditandai globalisasi merupakan dua alasan mengapa
dengan bermunculannya berbagai entitas dan lembaga perusahaan-perusahaan di Australia melakukan
keuangan syariah. Perusahaan yang menerapkan pengungkapan tanggung jawab sosial. Sedangkan
prinsip syariah dalam kegiatan bisnisnya besar negara-negara Uni Eropa menjadikan pengungkapan
kemungkinan dapat menarik banyak investor muslim Islamic Social Reporting (ISR) sebagai laporan yang
ataupun pihak berkepentingan muslim lainnya yang diprioritaskan demi mencapai salah satu tujuan
ingin berinvestasi dan terlibat dalam kegiatan bisnis strategisnya (Purwitasari, 2011).
perusahaan tersebut. Oleh karena itu, seharusnya Konsep CSR dalam Islam lebih ditekankan
perusahaan membuat laporan-laporan yang sesuai sebagai bentuk ketakwaan umat manusia kepada Allah
prinsip syariah dan harus melakukan pengungkapan SWT dalam dimensi perusahaan.menyatakan
tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih bahwateori yang paling tepat untuk mengungkapkan
dikenal dengan Islamic Social Reporting (ISR). Ada tanggung jawab social perusahaan berbasis syariah
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(01), 2022, 500
adalah Syariah Enterprise Theory (SET). Hal ini Terkait dengan pengungkapan tanggung jawab
karena dalam SET, Allah adalah sumber amanah social suatu entitas syariah, akhir-akhir ini marak
utama. Sedangkan sumber daya yang dimiliki oleh diperbincangkan mengenai Islamic Social Reporting
perusahaan adalah amanah dari Allah yang di .Islamic Social Reporting adalah standar pelaporan
dalamnya melekat sebuah tanggung jawab dan tujuan kinerja sosialperusahaan berbasis syariah. Islamic
yang ditetapkan oleh Sang Maha Pemberi Amanah. Social Reporting merupakan kerangka khusus untuk
Perusahaan juga bertanggung jawab terhadap manusia pelaporan pertanggung jawaban sosial yang sesuai
dan lingkungan atau alam. Dalam perspektif Islam dengan prinsip Islam. Tujuan dari Islamic Social
diterangkan bahwa transaksi bisnis tidak dapat Reporting sendiri adalah sebagai bentuk akuntabilitas
dipisahkan dari tujuan moral masyarakat (Meutia, perusahaan kepada Allah SWT dan masyarakatdan
2010). juga meningkatkan transparansi kegiatan bisnis
Perbankan syariah merupakan salah satu sector dengan menyajikan informasi yang relevan dengan
yang patut diperhitungkan (Matnin, 2016). Sistem memperhatikan kebutuhan spiritual investor muslim
perbankan yang dikembangkan berdasarkan hukum atau kepatuhan syariah dalam pengambilan keputusan.
Islam didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk Islamic Social Reporting terdiri atas item-item
memungut maupun meminjam dengan bunga atau standar Islamic Social Reporting (ISR) yang
yang disebut dengan riba serta larangan investasi ditetapkan AAOIFI (Accounting and Auditing
untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram, Tidak Organization for Islamic Institutions) dan kemudian
hanya kegiatan transaksi bisnis yang harus sesuai dikembangkan lagi oleh para peneliti mengenai item-
dengan prinsip syariah tetapi juga perbankan Syariah item Islamic Social Reporting (ISR) yang patut
harus memperhatikan tanggung jawab sosial sesuai diungkapkan oleh suatu entitas Islam. Indeks ISR
dengan prinsip syariah. tersebut berisi 6 (enam) tema antara lain: investasi dan
Tanggung jawab sosial sangat relevan untuk keuangan, produk dan jasa, karyawan, masyarakat,
dibicarakan mengingat beberapa faktor berikut; lingkungan, serta tatakelola perusahaan. Masing-
perbakan syaraih berlandaskan prinsip Syariah yang masing tema memiliki indikator-indikator, yang
meminta mereka untuk beroperasi dengan landasan seluruhnya berjumlah 43 indikator. Banyak faktor
moral, etika, dan tanggung jawab sosial. Selain itu yang mempengaruhi Islamic Social Reporting
adanya prinsip atas ketaatan pada perintah Allah dan adapaun dalam penelitian ini variable yang diduga
khalifah. Dan terakhir adanya prinsip kepentingan mempengaruhi ISR yakni Size (Ukuran Perusahaan),
umum, terdiri dari penghindaran dari kerusakan dan Return On Asset (ROA) dan Leverage (Tingkat
kemiskinan (Meutia, 2010). Banks yariah seharusnya Hutang Perusahaan).
memiliki dimensi spiritual yang lebih banyak yang Pertama Size, Size merupakan ukuran
tidakhanya menghendaki bisnis yang non riba, namun perusahaan yang dinotasikan dengan Ukuran Asset
juga mampu memberikan kesejahteraan bagi perusahaan, Ukuran perusahaan menggambarkan
masyarakat luas. Posisi bank syariah sebagai lembaga besar kecilnya perusahaan (Febriana et al., 2016).
keuangan yang sudah eksis ditingkat nasionalmaupun Besar kecilnya usaha tersebut ditinjau dari lapangan
internasional harus menjadi lembaga keuangan usaha yang dijalankan. Penentuan skala besar kecilnya
percontohandalam menggerakkan program Islamic perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total
Social Reporting (ISR) . Pelaksanaan program Islamic penjualan, total asset, rata-rata tingkat penjualan
Social Reporting (ISR) bank syariah bukan hanya (Saragih, 2018).
untuk memenuhi amanah undang- undang, akan tetapi Perusahaan yang berukuran besar mempunyai
lebih jauhdari itu bahwa tanggung jawab sosial bank berbagai kelebihan dibanding perusahaan berukuran
syariah dibangun atas dasar falsafah dan tasawwur kecil (Saputri & Sofianty, 2017). Kelebihan tersebut
(gambaran) Islam yang kuat untuk menjadi salah satu yang pertama adalah ukuran perusahaan dapat
lembaga keuangan yang dapat mensejahterakan menentukan tingkat kemudahan perusahaan
masyarakat. Menambahkan, program Islamic Social memperoleh dana dari pasar modal. Kedua, ukuran
Reporting (ISR) perbankan syariah harus benar-benar perusahaan menentukan kekuatan tawar menawar
menyentuh kebutuhan asasi masyarakat untuk (bargaining power) dalam kontrak keuangan. Dan
menciptakan pemerataan kesejahteraan ekonomi bagi ketiga, ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya
masyarakat.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(01), 2022, 501
dan return membuat perusahaan yang lebih besar akhirnya dapat mengimplementasikan ISR secara
dapat memperoleh lebih banyak laba. lebih baik. Dalam hal ini tidak terkecuali perusahaan
Perusahaan dengan ukuran besar memiliki akses yang berbasis keuangan.
lebih besar dan luas untuk mendapat sumber Adapun rata-rata Size, ROA dan Leverage
pendanaan dari luar, sehingga untuk memperoleh Lembaga keuangan yang menjadi sample penelitian
pinjaman akan menjadi lebih mudah karena dikatakan dalam lima tahun terakhir sebagai berikut :
bahwa perusahaan dengan ukuran besar memiliki Table 1.
kesempatan lebih besar untuk memenangkan Nilai Rata-Rata Size, ROA dan Leverage Bank
persaingan atau bertahan dalam industry (Chireka, Syariah Tahun 2015-2019
2020). No Nama Bank Nilai Rata Rata
Perusahaan besar yang sudah well-established Size ROA Leverage
akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal 1 BCA Syariah 4.47 1.14 0.02
dibanding dengan perusahaan kecil. Karena 2 BNI Syariah 19.32 1.49 0.01
kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar 3 BRI Syariah 24.19 0.59 0.03
memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula. Sehingga 4 Bank Muamalat 24.95 0.09 0.01
dengan adanya ukuran perusahaan yang memadai 5 Bank Panin Syariah 64.7 -1.75 0.03
maka ada peluang bagi perusahaan untuk 6 Bank Victoria Syariah 21.23 -0.76 0.01
mengembangan hasil atau profit perusahaan yang 7 Bank Mega Syariah 22.63 1.26 0.02
secara tidak langsung akan memberikan kemudahan 8 Bank Syariah Mandiri 20.2 0.86 0.01
perusahaan dalam mengimplementasikan ISR itu
9 Bank Bukpin Syariah 22.6 0.51 0.01
sendiri.
Data diolah dari laporan keuangan tahun 2015-2019
Kedua Return On Asset (ROA). Return On Asset
merupakan salah satu rasi profitabilitas keuangan
Dari table di atas dapat dijelaskan bahwa rata-rata
perusahaan, selain itu dengan adanya return On Asset
Size BCA Syariah selama periode tahun 2015-2019
merupakan bagian dari tujuan perusahaan, semakin
yakni 4.45, rata-rata ROA sebesar 1.14, dan rata-rata
tinggi nilai return On Asset menunjukan bahwa
tingkat hutang sebesar 0.02. rata rata Size BNI Syariah
perusahaan mampu memanfaatkan asset yang ada
selama periode tahun 2015-2019 yakni 19.32, rata-rata
untuk memperoleh laba. Begitu juga sebaliknya.
ROA sebesar 1.49, dan rata-rata tingkat hutang
Dengan adanya return On Asset yang tinggi
sebesar 0.01. rata rata Size BRI Syariah selama
perusahaan memiliki peluang untuk
periode tahun 2015-2019 yakni 24.19, rata-rata ROA
mengimplementasikan ISR sebagai wujud
sebesar 0.59, dan rata-rata tingkat hutang sebesar 0.03.
pertanggung jawaban terhadap lingkungan
rata rata Size Muamalat selama periode tahun 2015-
perusahaan, stack Holder perusahaan dan yang paling
2019 yakni 24.95, rata-rata ROA sebesar 0.09, dan
penting tanggungjawab terhadap tuhan.
rata-rata tingkat hutang sebesar 0.01. rata rata Size
Ketiga Leverage, merupakan rasio keuangan
Panin Syariah selama periode tahun 2015-2019 yakni
yang menunjukan tingkat hutang yang telah
64.7, rata-rata ROA sebesar -1.75, dan rata-rata
dikeluarkan oleh suatu usaha atau bisnis (Sitorus &
tingkat hutang sebesar 0.03. rata rata Size Victoria
Harahap, 2017). Rasio leverage menggambarkan
Syariah selama periode tahun 2015-2019 yakni 21.23,
hubungan antara utang perusahaan terhadap modal
rata-rata ROA sebesar -0.76, dan rata-rata tingkat
maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh
hutang sebesar 0.01. rata rata Size MEGA Syariah
perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan
selama periode tahun 2015-2019 yakni 22.63, rata-rata
kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh
ROA sebesar 1.26, dan rata-rata tingkat hutang
modal maupun asset (Pratama, 2020). Suatu
sebesar 0.02. rata rata Size BANK Syariah Mandiri
perusahaan dikatakan memiliki tingkat leverage yang
selama periode tahun 2015-2019 yakni 20.2, rata-rata
tinggi apabila jumlah asset yang dimiliki perusshaan
ROA sebesar 0.86, dan rata-rata tingkat hutang
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah asset
sebesar 0.01. rata rata Size Bukopin Syariah selama
krediturnya. Dengan adanya rasio hutang yang tinggi
periode tahun 2015-2019 yakni 222.6, rata-rata ROA
namun dapat dimanfaatkan dengan nilai produktifitas
sebesar 0.51, dan rata-rata tingkat hutang sebesar 0.01.
perusahaan tidak menutup kemungkinan perusahaan
dapat menghasilkan laba yang maksimal yang pada

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(01), 2022, 502
Sebelumnya telahbanyak dilakukan penelitian a. Ukuran Perusahaan (Size)
untuk menguji faktoryang mempengaruh Size (Ukuran Perusahaan) menunjukan seberapa
pengungkapanIslamic Social Reporting,antara besar perusahaan dilihat dari total asset yang
lainRitaRosiana dkk (2015) hasil penelitian dimiliki. Ukuran perusahaan pada dasarnya
menunjukan bahwa perusahaan memiliki pengaruh adalah pengelompokan perusahaan ke dalam
signifikan terhadap pengungkapan pelaporan sosial beberapa kelompok, diantaranya perusahaan
Islam, sedangkan Profitabilitas, Leverage, besar, sedang dan kecil. Skala perusahaan
DanIslamicGovernance Score tidak Memiliki merupakan ukuran yang dipakai untuk
PengaruhTerhadapPengungkapan Islamic mencerminkan besar kecilnya perusahaan yang
SocialReporting (Rosiana, 2015). Ramadhani (2016) didasarkan kepada total aset perusahaan (Riawan,
hasil penelitian yang dilakukan bahwa size 2020). Ukuran perusahaan menunjukan skala
perusahaan, laverage memiliki pengaruh yang perusahaan yang dilihat dari total aktiva
signifikan terhadap Pengungkapan Islamic perusahaan pada akhir tahun. Total penjualan juga
SocialReporting, sedangkan dewan pengawas Syariah dapat digunakan untuk mengukur besarnya
tidak memiliki pengaruh terhadap Pengungkapan perusahaan. Karena biaya-biaya yang mengikuti
Islamic Social Reporting. Mahardhika Kurniawati dan penjualan cenderung lebih besar, maka
RizalYaya (2017) hasil penelitian yang dilakukan perusahaan dengan tingkat penjualan yang tinggi
bahwa size memiliki pengaruh yang signifikan cenderung memilih kebijakan akuntansi yang
terhadap pengungkapan Islamic social reporting mengurangi laba, Ukuran perusahaan
sedangkan mekanisme Good Corporate Governance menggambarkan besar kecilnya perusahaan.
tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan Besar kecilnya usaha tersebut ditinjau dari
Islamic Social Reporting. Othman (2015) dalam lapangan usaha yang dijalankan (Widodo, 2018).
penelitiannya menyebutkan jika ukuran, profitabilitas Penentuan skala besar kecilnya perusahaan dapat
dan komposisi dewan secara signifikan ditentukan berdasarkan total penjualan, total asset,
mempengaruhi perusahaan untuk penyediaan rata-rata tingkat penjualan Untuk memberikan
pelaporan sosial Islam. Sedangkan jenis industri tidak criteria yang pasti mengenai ukuran suatau
memiliki pengaruah terhadap pengungkapan Islamic perusahaan, ukuran perusahaan dapat diukur
social reporting. Temuan dalam penelitian ini dengan natural lagaritma dari total aktiva yang
berkontribusi pada tubuh pengetahuan dimensi baru diformulasikan dengan rumus sebagai berikut:
pelaporan perusahaan. Sri wahyuni (2018) hasil Ukuran Perusahaan ( Size) = Ln Total Asset
penelitan yang dilakukan menunjukan bahwa b. Return On Asset (ROA)
kesadaran bank syariah untuk melaporkan tanggung Hasil pengembalian atas asset merupakan rasio
jawab sosial mereka masih rendah. Profitabilitas tidak yang menunjukan seberapa besar kontribusi asset
memiliki pengaruh terhadap pengungkapan Islamic dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain,
social reporting.Ukuran bank memiliki pengaruah rasio ini rasio ini digunakan untuk mengukur
positif signifikan pada Pengungkapan Islamic social seberapa besar jumlah laba bersih yang akan
reporting, sedangkan Likuiditas dan Usia Bank dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam
memiliki pengaruah negatif terhadap Pengungkapan dalam total asset. Rasio ini dihitung dengan
Islamic social reporting (Wahyuni, 2018). membagi laba bersih terhadap asset (Lusiana,
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti 2013). Semakin tinggi hasil pengembalian atas
tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan. Adapun asset berarti semakin tinggi pula jumlah laba
yang membedakan penelitian kali ini dengan bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana
penelitian lainya terletak pada variable independent yang tertanam dalam total asset (Egam et al.,
yang digunakan karena penelitian kali ini merupakan 2017). Sebaiknya, semakin rendah hasil
penelitian pengembangan terhadap uji berbagai pengembalian atas asset berarti semakin rendah
variable independent terhadap variable dependent pula jumlah laba berisih yang dihasilkan dari
yang dalam hal ini variable dependent yang digunakan setiap rupiah dana yang tertanam dalam total
memiliki kesamaan dengan penelitian lainya. asset. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk
menghitung hasil pengembalian atas asset (Sirait,
2017):

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(01), 2022, 503
𝒍𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 secara lebih ekstensif oleh Othman, Thani dan
𝑅𝑂𝐴 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕 Ghani E.K (2009) di Malaysia.
c. Leverage Masih terdapat banyak keterbatasan dalam
Leverage mengacu pada penggunaan aset dan pelaporan sosial konvensional, sehingga dalam
sumber pendanaan oleh perusahaan dengan biaya penelitian ini mengemukakan kerangka konseptual
tetap (biaya tetap) untuk meningkatkan ISR yang berdasarkan ketentuan syariah. ISR tidak
keuntungan pemegang saham (Arifianto & hanya membantu pengambilan keputusan bagi pihak
Chabachib, 2016). Tujuan dari perusahaan yang muslim melainkan juga untuk membantu perusahaan
menggunakan leverage adalah memperoleh dalam melakukan pemenuhan kewajiban terhadap
keuntungan yang lebih besar dari biaya tetap Allah dan masyarakat.
(biaya tetap). Leverage adalah tingkat dimana Secara khusus indeks ISR adalah perluasan dari
perusahaan menggunakan aset dan / atau dana social reporting yang meliputi harapan masyarakat
dengan biaya tetap (hutang dan / atau saham mengenai peran perusahaan yang tidak hanya dalam
khusus) untuk mencapai tujuan perusahaan dalam perekonomian, tetapi juga peran perusahaan dalam
memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan. perspektif spiritual. Selain itu, indeks ISR juga
Selain itu, leverage dapat diartikan sebagai menekankan pada keadilan sosial terkait pelaporan
penggunaan aset atau dana, dan perusahaan harus mengenai lingkungan, hak minoritas, dan karyawan.
menggunakan dana tersebut untuk membayar Bentuk akuntabilitas dan transparansi merupakan
biaya tetap atau biaya tetap (Pratama, 2020). tujuan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial
Perusahaan dengan biaya operasi tetap atau biaya perusahaan secara syariah.Bukan hanya tanggung
modal tetap menggunakan leverage. Penggunaan jawab kepada para pemangku kepentingan tetapi juga
leverage akan membawa beban dan resiko bagi secara khusus terhadap Allah SWT dan kepada
perusahaan, terutama pada saat kondisi masyarakat pada umumnya.Masyarakat juga berhak
perusahaan semakin memburuk. Selain kenaikan mengetahui informasi yang relevan mengenai
beban bunga yang harus dibayar perseroan, perusahaan dalam menjalankan kegiatan
perseroan juga bisa mendapat denda dari pihak bisnisnya.Oleh karena itu akuntabilitas dan
ketiga. Rasio leverage menggambarkan transparansi menjadi poin penting dalam indeks ISR.
hubungan antara utang perusahaan terhadap Indeks ISR adalah poin-poin pengungkapan yang
modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat digunakan sebagai indikator dalam pelaporan kinerja
seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau sosial institusi bisnis syariah. Pada awal
pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang pembentukannya, indeks ISR hanya berisikan lima
digambarkan oleh modal maupun asset. DAR tema yang di kembangkandalam penelitian Haniffa
dapat dihitung dengan menggunakan rumus (2002) dalam pengungkapan Indeks ISR, yaitu Tema
sebagai berikut: Pembiayaan dan Investasi, Tema Produk dan Jasa,
Total Hutang Tema Karyawan, Tema Masyarakat, dan Tema
𝐷𝐴𝑅 = 𝑥 100%
Total Asset Lingkungan. Kemudian dikembangkan lagi oleh
d. Islamic Socal Reporting Othman (2015) pada tabel 2 menambahkan dengan
Islamic Social Reporting (ISR) pertama kali satu tema pengungkapan yaitu Tema Tata Kelola
digagas oleh Roszaini Haniffa pada tahun 2002 Perusahaan.
dalam jurnal yang berjudul “Social Reporting Tabel 2.
Disclosure: An Islamic Perspective” yang Tema Pengungkapan Islamic Social Reporting
merupakan pengembangan dari kerangka syariah No Tema Pengungkapan
(the sharia framework) yang telah digagas terlebih
dahulu oleh Haniffa dan Hudaib (2002), kemudian 1 Tema Pembiayaan dan Investasi
kerangka syariah ini menjadi landasan dasar atas 2 Tema Produk dan jasa
terbentuknya ISR yang komprehensif. Kerangka 3 Tema Karyawan
syariah ini akan menghasilkan aspek-aspek 4 Tema Masyarakat
material, moral, dan spiritual dalam indeks ISR 5 Tema Tata Kelola Perusahaan
perusahaan. ISR lebih lanjut dikembangkan 6 Tema Lingkungan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(01), 2022, 504
2. METODOLOGI PENELITIAN Analisis data ini dengan menggunakan statistik,
Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian yaitu menggunakan uji regresi linier berganda, yaitu
kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan data digunakan untuk menguji signifikan atau tidah
berupa angka dan pernyataan yang dapat dinilai dan hubungan lebih dari dua variable melalui koefesien
dianalisis dengan analisis statistik (Sugiyono, 2015). regresinya (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini,
Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh analisis regresi berganda berperan sebagai teknik
perusahaan yang menerbitkan sukuk berdasarkan data statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya
yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. pengaruh Sukuk Ijarah dan factor internal terhadap
Pemilihan sampel berdasarkan teknik purpossive profitabilitas perusahan dengan menggunakan regresi
sampling yaitu teknik yang digunakan untuk berganda dengan tingkat signifikan 5% persamaan
mendapatkan sampel sesuai dengan kriteria tertentu regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(Arikunto, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e
14 bank umum syari’ah di Indonesia. Sedangkan,
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik Dimana :
yang di miiki oleh populas tersebut (Sugiyono, 2015). Y : Islamic Social Reporting (ISR)
Tekhnik pengambilan sample yang dugunakan dalam a : Konstanta
penelitian ini dengan metode purposive sampling X1 : Ukuran Perusahaan (Size)
dengan kriteria sebagai berikut :(1) Bank Syari’ah X2 : Return On Asset ( ROA)
yang menerbitkan laporan tahunan perusahaan selama X3 : Leverage (Debt to Equity Ratio)
lima tahun (2015-2019),(2) Bank Syari’ah b1,2,3, : Besaran Koefisiensi Regresi masing-masing
yangtermasuk dalam Bank UmumSyari’ah di Variabel
Indonesia, (3) Bank Syari’ah yang melaporkan ISR e : Eror
pada laporan tahunan yang dimuat di website
perusahaan atau di Bursa Efek Indonesia. Besarnya konstanta dalam a, dan besarnya
Penelitian dilakukan di Bank Umum Syariah koefisien regresi masing-masing variable independent
Indonesia periode 2015-2019, dengan menganalisis yang ditunjukan X1, X2, dan X3. Analisis regresi
laporan tahunan setiap Bank Umum Syariah. Prosedur dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan
penentuan sampel dengan menggunakan metode antara variable independent dengan variable
purposive sampling. Berdasarkan hasil purposive dependent. Sebelum dilakukan suatu uji hipotesis,
sampling, jumlah sampel yang diperoleh adalah 10 dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik yaitu uji
bank umum syariah. Adapun sampel akhir bank umum normalitas, uji multikolinieritas dan uji
syariah di Indonesia adalah sebagai berikut: heterokedastisitas. Kemudian uji hipotesis akan
Table 3. dilakukan dengan 3 tahap uji. Pertama, uji parsial (uji
Sampel Akhir Bank Umum Syariah diIndonesia T) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas secara individu terhadap
No NamaBank Umum Syariah
1 PT. Bank Syariah Muammalat Indonesia variabel terikat. Kedua, uji simultan (uji F) bertujuan
2 PT.Bank Syariah Mandiri untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
3 PT.Bank Syariah MegaIndonesia bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
4 PT.Bank Syariah BRI Ketiga, uji koefisien determinasi (uji R) bertujuan
5 PT.Bank Syariah Bukopin untuk mengetahui proporsi variasi variabel terikat
6 PT.Bank Panin Syariah yang diterangkan empat variabel bebas secara
7 PT.Bank VictoriaSyariah bersama-sama.
8 PT.BCASyariah
9 PT.Bank Jabar danBanten
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
10 PT.Bank Syariah BNI
Sumber: data sekunder diolah tahun 2019 Pada prinsipnya model regresi linier merupakan
Sumber data dalam penelitian ini adalah data suatu model yang parameternya linier dan secara
sekunder yaitu data dari laporan keuangan tahunan kuantitatif dapat digunakan untuk menganalisis
publikasi perusahaan yang menerbitkan sukuk ijarah pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015- dependen. Regresi berganda dalam penelitian ini
2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(01), 2022, 505
Tabel 4.
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -,299 ,195 -1,529 ,134
Size ,031 ,008 ,489 3,765 ,001
ROA ,000 ,005 ,010 ,079 ,937
Leverage -,589 ,287 -,265 -2,054 ,046
a. Dependent Variable: ISR
Sumber: SPSS 26 diolah tahun 2021

Berdasarkan uji hipotesis regresi linier berganda 44. Dengan pengujian 2 sisi tersebut hasil yang
pada tabel di atas menunjukkan persamaan regresi diperoleh untuk ttabel adalah 2,015. Dari hasil uji
linier dengan nilai Islamic Social Reporting (Y), size signifikan parametrik individual (uji t) pada variabel
(X1), ROA (X2) dan leverage (X3). size menghasilkan nilai thitung sebesar 3,765, artinya
Koefisien regresi pada variabel size bertanda thitung lebih besar dari ttabel (3,565 > 2,015) serta nilai
positif sebesar 0,031, artinya menunjukkan setiap sig. 0,001 < 0,05. Dari hasil tersebut berarti bahwa Ha
kenaikan 1% ukuran perusahaan maka nilai Islamic diterima dan size mempunyai pengaruh positif dan
Social Reporting akan mengalami kenaikan sebesar signifikan terhadap Islamic Social Reporting.
0,031. Sedangkan koefisien regresi variabel ROA Sedangkan Dari hasil uji signifikan parametrik
bertanda positif sebesar 0,000, artinya setiap kenaikan individual (uji t) pada variabel ROA menghasilkan
1% ROA maka nilai Islamic Social Reportingtidak nilai thitung sebesar 0,079, artinya thitung lebih kecil dari
mengalami perubahan karena nilai koefisien yang ttabel (0,079 <2,015) serta nilai sig. 0,937 > 0,05. Dari
dihasilan nol. Kemudian koefisien regresi pada hasil tersebut berarti bahwa Hoditerima dan Ha
variabel leverage bertanda negatif sebesar 0,589, ditolak sehingga dengan hasil uji ini dapat dinyatakan
artinya menunjukkan setiap kenaikan 1% leverage bahwaROA tidak berpengaruh secara
maka nilai Islamic Social Reporting akan mengalami signifikanterhadap Islamic Social Reporting.
penurunan sebesar 0,589. Dari hasil uji signifikan parametrik individual
Adapun persamaan regresinya berdasarkan hasil (uji t) pada variabel leverage menghasilkan nilai thitung
uji regresi linier berganda di atas adalah Y= -0,299 + sebesar 2,054 dan bertanda negatif, artinya thitung lebih
0,031 X1 + 0,000 X2– 0,589 X3 + e. besar dari ttabel (2,054 > 2,015) serta nilai sig. 0,046 <
Uji Signifikan Parametrik Individual (Uji T) 0,05. Dari hasil tersebut berarti bahwa Ha diterima dan
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah Ho ditolak, artinyaleverage mempunyai pengaruh
dalam model regresi pada size, ROA dan leverage yang signifikan terhadap Islamic Social Reporting.
signifikan terhadap nilai Islamic Social Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Reporting.Hasil dalam pengujian ini dapat dilihat Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah
pada tabel 4.7 di atas. Sebelum menyimpulkan variabel independen (X1, X2 dan X3) secara bersama-
hipotesis yang diterima atau ditolak, terlebih dahulu sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
menentukan ttabel dengan signifikansi 5% berdasarkan dependen (Y). Adapun hasil uji F pada penelitian ini
uji 2 sisi dan derajat kebebasan (df) n-1 atau 45-1 = adalah sebagai berikut:
Tabel 5.
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,104 3 ,035 7,893 ,000b
Residual ,180 41 ,004
Total ,283 44
a. Dependent Variable: ISR
b. Predictors: (Constant), Leverage, ROA, Size
Sumber: SPSS 26 diolah tahun 2021

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(01), 2022, 506
Dari hasil uji signifikansi simultas (uji F) di atas bank Umum Syariah di Indonesia, Secara pasrsial atau
menunjukkan nilai sig. 0,000< 0,05, artinya Ho individe variable Leverage memiliki pengaruh yang
ditolak dan Ha diterima. Atau menentukan pengujian signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social
dengan cara lain yaitu dengan menentukan terlebih Reporting bank Umum Syariah di Indonesia, Secara
dahulu Ftabel berdasarkan signifikansi 5% dimana N1 simultan variable Size, variable Return On Asset, dan
= 3 dan N2 = 41. Dengan pengujian tersebut maka variable leverage secara Bersama-sama memiliki
hasil yang diperoleh untuk Fhitung sebesar 7,893 pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan
sedangkan untuk Ftabel sebesar 2,83, artinya Fhitung lebih Islamic Social Reporting bank Umum Syariah di
besar dari Ftabel (7,893>2,83) maka Ha diterima dan Ho Indonesia.
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara
bersama-sama atau secara simultan ada pengaruh yang 5. REFERENSI
signifikan antara size, ROA dan leverage terhadap Arifianto, M., & Chabachib, M. (2016). Analisis
Islamic Social Reporting. faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
Uji Koefisien Determinasi (R2) perusahaan (studi kasus pada perusahaan yang
terdaftar pada indeks LQ-45 periode 2011-2014).
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur
Diponegoro Journal Of Management, 5(1), 1–12.
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan Arikunto, S. (2013). Penelitian Suatu Pendekatan
variasi variabel dependen nilai koefisien determinasi Praktik. Rineka Cipta.
adalah nol dan satu.Nilai R2 yang kecil menunjukkan Chireka, T. (2020). Corporate life cycle and cash
kemampuan variabel-variabel independen dalam holding decisions: A South African study.
menjelaskan variabel dependen amat terbatas.Nilai Investment Management and Financial
yang mendekati satu berarti variabel-variabel Innovations, 17(4), 102–110.
https://doi.org/10.21511/imfi.17(4).2020.10
independen memberikan hampir semua informasi
Egam, Y. E. G., Ilat, V., & Pangerapan, S. (2017). The
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel Influences Of Return On Asset, Return on
dependen. Berikut ini hasil uji determinasi: Equity, Net Profit Margin, and Earning Per Share
Tabel 6. Against The Stock Prices of The Companies
Hasil Uji Koefisien Determinasi Listed on LA45 Indec In Indonesian Stock
Model Summary Exchange on The Period of 2013-2015. Jurnal
EMB, 5(1), 105–114.
R Adjusted Std. Error of the
https://doi.org/10.1007/978-1-349-15400-5_6
Model R Square R Square Estimate Febriana, E., Rjumahir, & Djawahir, H. A. (2016).
a
1 ,605 ,366 ,320 ,06620 Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen,
a. Predictors: (Constant), Leverage, ROA, Size Ukuran Perusahaan,Kepemilikan Saham
Manajerial Dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Sumber: SPSS 26 diolah tahun 2021 Perusahaan(Studi Pada Perusahaan Manufaktur
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tabel 4.9 Yang Terdaftar Di Bei Pada 2011-2013).
di atas, diketahui koefisien determinasi (R2) adalah Ekonomi Bisnis, 21(2), 163–178.
0,320.Hal ini menunjukkan besarnya kemampuan https://doi.org/10.17977/um042v21i2p163-178
variabel bebas (independen) dalam penelitian untuk Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate
menerangkan variabel terikat (dependen) adalah Dengan Program SPSS 21 Update PLS Regresi.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
sebesar 32%. Sedangkan 68% nya dijelaskan oleh
Hannifa. (2002). Social Reporting Disclosure-An
faktor lain yang tidak dimaksud dalam penelitian ini. Islamic Perspective. Indonesian
Management&Accounting Research, 1(2).
4. KESIMPULAN Lusiana, V. (2013). Analisis Laporan Keuangan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan Lanjutan. PT. Raja Grafindo Persada.
sebagai berikut : Secara pasrsial atau individu variable Matnin. (2016). Kinerja dan Kesehatan Bank Islam.
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Jurnal DINAR Ekonomi Syariah, 1(1), 1–9.
Meutia. (2010). Menata Pengungkapan CSR di Bank
pengungkapan Islamic Social Reporting bank Umum
Islam. Citra Pustaka Indonesia.
Syariah di Indonesia, Secara parsial atau Individu Othman, R. (2015). Determinants of Islamic Social
variable profitabilitas yang di ukur dengan Return On Reporting Among Top Shariah-Approved
Asset tidak memiliki pengaruh yang signifikan Companies in Bursa Malaysia. Journal of
terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting International Studies, 5(1).

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(01), 2022, 507
Pratama, S. I. A. (2020). Capital Expenditure, Sirait, H. (2017). Analisis Laporan Keuangan Sebagai
Struktur Modal, Leverage, GCG, CSR, dan Total Dasar Penilaian Terhadap Kinerja Keuangan
Asset Turnover Dampaknya Terhadap Nilai Pada Pt. Herfinta Farm & Plantation. Jurnal
Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Ilmiah Methonomi, 3(2), 16–25.
Variabel Intervening Pada Perusahaan Sitorus, J. M., & Harahap, D. Y. (2017).
Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2017- Pengungkapan Corporate Social Responsibility :
2019. Universitas Pancasakti Tegal. Berdasarkan Tingkat Profitabilitas, Leverage,
Purwitasari, F. (2011). Pelaporan Corporate Social Dan Ukuran Perusahaan. Profesionalisme
Responsibility Perbankan SyariahDalam Akuntan Menuju Sustainable Business Practice,
Perspektif Shariah Enterprise Theory. PT. Graha 318–328.
Media Cipta. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian: Pendekatan
Ramadhani, F. (2016). Pengaruh Size, Profitabilitas Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Dan Dewan Pengawas Syariah Terhadap Wahyuni, S. (2018). Islamic Social
Pengungkapan Islamic SocialReporting. JOM ReportingDisclosureand Determinant Factors:
Fekon, 3(1), 2487–2497. Empirical Evidence from Islamic Banks in
Riawan. (2020). Return on Assets, Ukuran Perusahaan Indonesia, Advances in Social Science.
Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Education and Humanities Research, Volume
Share. Media Trend, 15(1), 41–51. 231, 5th International Conference on Community
https://doi.org/10.21107/mediatrend.v15i1.5970 Development.
Rosiana, R. (2015). Pengaruh Ukuran Widodo, A. (2018). Pengaruh Ukuran perusahaan
Perusahaan,Profitabilitas, Leverage, Dan Islamic (Size) Debt To Equity Ratio (DER) dan Total
Governance Score Terhadap Pengungkapan Asset Turnover (TATO) Terhadap Kinerja
Islamic Social Reporting. Jurnal Bisnis Dan Perusahaan (Studi kasus pada perusahaan
Manajeman, 5(1), 88–100. manufaktur yang terdaftar di Bursa efek
Saputri, E. Y., & Sofianty, D. (2017). Pengaruh Indonesia Tahun 2005-2007). Jurnal Akuntansi
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan Ukuran Keuangan, 10(2).
Perusahaan Terhadap Tax Avoidance. 621–623.
Saragih, M. R. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Solvabilitas Dan Komite Audit Terhadap Audit
Delay. Jurnal Akuntansi Berkelanjutan
Indonesia, 1(3), 352.
https://doi.org/10.32493/jabi.v1i3.y2018.p352-
371

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like